BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan Classroom Action Research (CAR).1 Menurut Burns penelitian tindakan kelas adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan praktisi.2 Dalam penelitian tindakan kelas ini dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kolaboratif, yaitu guru bersama peneliti berkolaborasi dalam melakukan penelitian tindakan kelas. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik MI Yosorejo 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Sedangkan data yang diambil dalam penelitian ini adalah data kualitatif (lembar observasi peserta didik dan observasi guru).
1 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Cet. Ke-7 (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), hlm.4. 2
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Cet. Ke-2 (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 25.
B. Materi Penelitian
Materi pada penelitian ini adalah materi zakat. Berikut ini adalah ruang lingkup materi zakat yang terangkum dalam SK, KD dan Indikator berikut:
Standar Kompetensi : 1. Mengenal ketentuan zakat
Kompetensi dasar : 1.1. Menjelaskan ketentuan zakat maal 1.2. Menjelaskan ketentuan zakat fitrah Indikator :
1. Menyebutkan pengertian zakat maal
2. Menyebutkan hukum menunaikan zakat maal 3. Menyebutkan harta yang wajib dizakati
4. Menyebutkan jumlah harta yang wajib dizakati (nisab) 5. Menyebutkan batas waktu untuk mengeluarkan zakat (haul) 6. Menyebutkan pengertian zakat fitrah
7. Menyebutkan hukum menunaikan zakat fitrah 8. Mendeskripsikan waktu mengeluarkan zakat fitrah 9. Menyebutkan jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan
10. Menyebutkan 8 golongan yang berhak menerima zakat fitrah dan zakat maal
C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MI Yosorejo 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu penelitian
Untuk waktu penelitian adalah bulan Januari dari tanggal 6 sampai tanggal 23 Januari 2013. Untuk lebih jelasnya ada pada jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 1.
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
No Tahapan Tanggal/Bulan Alokasi Waktu Kegiatan 1. Observasi awal 05–01-2013 Jam 09.30-11.30 Wawancara dengan
guru 2. Pra Siklus 08-01-2013 Jam ke IV-V
(09.15-10.25) 1. Perkenalan peneliti dengan peserta didik 2. Mengamati guru dalam mengajar 3. Mengambil data hasil belajar dengan model konvensional Siklus I 10-01-2013 Jam ke I-II
(07.15-08.25)
Pertemuan I 1. Guru
materi tentang pengertian zakat 2. Guru melaksanakan model pembelajaran active learning tipe lecture bingo 3. Pemberian tugas Siklus 1 15-01-2013 Jam ke I-II
(07.15-08.25)
Pertemuan II
Pemberian ujian siklus I
Siklus II 17-01-2013 Jam ke IV-V (09.15-09.50) Pertemuan III 1. Guru menyampaikan materi tentang macam-macam zakat 2. Guru melaksanakan model pembelajaran active learning
tipe lecture bingo 3. Pemberian tugas 22-01-2013 Jam ke I-II (07.15-08.25) Pertemuan IV Pemberian ujian siklus II D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV MI Yosorejo 01 yang berjumlah 12 siswa. Berikut ini adalah nama-nama peserta didik kelas IV MI Yosorejo 01:
Tabel 2.
Daftar Peserta Didik kelas IV MI Yosorejo 01 Kec. Gringsing Kab. Batang Tahun Pelajaran 2012/2013
No NIS Nama L/P
1. 1063 Ahmad Khoirur Rifqi L
2. 1066 Diah Erli Septiani P
3. 1068 Idham Cholid Samawa L
4. 1069 Linda Ayu Lestari P
5. 1070 M. Arifin Ilham L
6. 1071 M. Rafli Ariel Andika L
7. 1072 Muhimatul Aulia P
8. 1073 Nelly Savrilia Savitri P
9. 1074 Ponco Kundaru L
11. 1076 Sajidah Churiron Nafsi P
12. 1060 Wiranto L
E. Rancangan Penelitian
Secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.3 Kegiatan penelitian ini dilakukan berdasarkan prasiklus dan siklus. Dalam penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Berikut gambaran siklus yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini.4
3 Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas (Buku Panduan Wajib Bagi Para Pendidik),
Cet. Ke-1 (Yogyakarta: Diva Press, 2010), hlm. 49.
4
Suharsimi Arikunto dkk, op. cit., hlm. 16.
Perencanaan Pengamatan Refleksi Refleksi Perencanaan Pengamatan Siklus II Pelaksanaan Pelaksanaan Siklus I ?
1. Pra Siklus
Pra siklus dilakukan peneliti dengan mengamati jalannya pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebelum peneliti menerapkan model pembelajaran aktif tipe lecture bingo. Pada pembelajaran Pra siklus guru masih menggunakan metode konvensional (ceramah) dalam menjelaskan materi zakat sedangkan peserta didik hanya diam dan mendengarkan penjelasan dari guru dan sesekali mencatat materi yang diberikan oleh guru mereka.
Dalam pelaksanaan pembelajaran Pra siklus ini juga akan diukur dengan indikator penelitian yaitu hasil belajar peserta didik (rata-rata kelas). Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Active Learning tipe Lecture Bingo pada siklus I dan siklus II.
2. Siklus I a. Perencanaan
1) Mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah. 2) Mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan seperti:
a) Membuat rencana pembelajaran (RPP), sesuai materi pokok yang diambil,
c) Membuat lembar observasi guru d) Membuat kisi-kisi soal tes siklus I,
e) Membuat soal-soal tes untuk siklus I dan membuat kunci jawaban,
f) Membentuk kelompok peserta didik secara heterogen b. Pelaksanaan
Semua tindakan yang sudah dibuat dalam perencanaan pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk langkah nyata dalam proses pembelajaran, yaitu:
1) Peserta didik dengan dipimpin oleh ketua kelas mengucapkan salam kepada guru.
2) Guru mengadakan presensi kehadiran peserta didik.
3) Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pembelajaran active learning tipe Lecture Bingo dan guru membagikan peserta didik dalam beberapa kelompok.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu peserta didik dapat mengetahui pengertian zakat serta dapat mengetahui jenis-jenis zakat.
5) Guru menjelaskan pengertian zakat serta jenis-jenisnya kepada peserta didik.
6) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari antara dua siswa.
7) Guru memberi pengarahan atau penjelasan tentang permainan yang akan diberikan.
8) Guru memberikan kartu bingo dan kartu soal pada masing-masing kelompok.
9) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal dan memilih jawaban pada kartu bingo dengan cara menyilang salah satu sel yang berisi jawaban.
10)Guru memantau pekerjaan siswa dengan memberikan motivasi dan penguatan agar siswa lebih aktif.
11)Apabila siswa mencapai lima jawaban yang benar dalam satu baris (horisontal, vertikal, atau diagonal) peserta diminta meneriakkan “BINGO”.
12)Guru menyelesaikan atau menyempurnakan pelajaran yang disampaikan dan meminta siswa melanjutkan permainan sampai semua sel pada kartu bingo terisi.
13)Guru memberikan kuis untuk dikerjakan peserta didik. 14)Guru memberikan test akhir siklus I (evaluasi) untuk
mengetahui hasil belajar. 15)Guru memberikan PR c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan beberapa aspek, yaitu: 1) Pengamatan kepada peserta didik, meliputi:
a) Mengamati aktivitas peserta didik, keberhasilan dan hambatan peserta didik dalam melaksanakan tugas. b) Memberikan penilaian untuk masing-masing peserta
didik tentang indikator keberhasilan. 2) Pengamatan terhadap guru, meliputi:
a) Penampilan guru di depan kelas
b) Mengamati guru saat menyajikan materi.
c) Mengamati jalannya pembelajaran apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam model Lecture Bingo 3) Pengamatan secara kolaboratif, meliputi:
a) Mengamati jalannya proses pembelajaran.
b) Mengamati hasil evaluasi akhir apakah sudah mengalami peningkatan rata-rata.
c) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan penelitian.
d. Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk mengevaluasi hasil kerja peserta didik. Evaluasi dilakukan untuk mengukur kelebihan maupun kekurangan yang terdapat pada siklus I kemudian mendiskusikan hasil analisis secara kolaborasi untuk perbaikan pada siklus II.
3. Siklus II a. Perencanaan
Setelah merefleksi dari hasil siklus I didapatkan kekurangan. Untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I maka ditindak lanjuti perencanaan siklus II. Kegiatan tahap siklus II sebagai berikut :
1) Identifikasi masalah dan observasi masalah berdasarkan refleksi pada siklus I,
2) Merancang kembali pembelajaran dengan membentuk kelompok,
3) Mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan, seperti:
a) Membuat rencana pembelajaran (RPP), sesuai materi pokok yang diambil
b) Membuat lembar observasi peserta didik c) Lembar observasi guru
d) Membuat kisi-kisi soal tes siklus II,
e) Membuat soal-soal tes untuk siklus II dan membuat kunci jawaban,
f) Membentuk kelompok peserta didik secara heterogen b. Pelaksanaan
Tindakan pada siklus II terdiri dari dua rencana pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II sama dengan siklus I yaitu dengan melakukan
perbaikan-perbaikan yang telah dirumuskan pada refleksi siklus I. Untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pada siklus II maka dilakukan tes siklus II.
1) Peserta didik dengan dipimpin oleh ketua kelas mengucapkan salam kepada guru.
2) Guru mengadakan presensi kehadiran peserta didik.
3) Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pembelajaran active learning dengan tipe Lecture Bingo dan guru membagikan peserta didik dalam beberapa kelompok. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu peserta
didik dapat mengetahui pengertian zakat.
5) Guru menjelaskan pengertian zakat kepada peserta didik. 6) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri dari antara dua siswa. 7) Guru memberi pengarahan atau penjelasan tentang
permainan yang akan diberikan.
8) Guru memberikan kartu bingo dan kartu soal pada masing-masing kelompok.
9) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal dan memilih jawaban pada kartu bingo dengan cara menyilang salah satu sel yang berisi jawaban.
10) Guru memantau pekerjaan siswa dengan memberikan motivasi dan penguatan agar siswa lebih aktif.
11) Apabila siswa mencapai lima jawaban yang benar dalam satu baris (horisontal, vertikal, atau diagonal) peserta diminta meneriakkan “BINGO”.
12) Guru menyelesaikan atau menyempurnakan pelajaran yang disampaikan dan meminta siswa melanjutkan permainan sampai semua sel pada kartu bingo terisi.
13) Guru memberikan kuis untuk dikerjakan peserta didik. 14) Guru memberikan test akhir siklus II (evaluasi) untuk
mengetahui hasil belajar. 15) Guru memberikan PR c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan beberapa aspek, yaitu: 1) Pengamatan kepada peserta didik, meliputi:
a) Mengamati aktivitas peserta didik, keberhasilan dan hambatan peserta didik dalam melaksanakan tugas.
b) Memberikan penilaian untuk masing-masing peserta didik tentang indikator keberhasilan.
2) Pengamatan terhadap guru, meliputi: a) Penampilan guru di depan kelas
c) Mengamati jalannya pembelajaran apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam model pembelajaran Active Learning tipe Lecture Bingo.
3) Pengamatan secara kolaboratif, meliputi: a) Mengamati jalannya proses pembelajaran.
b) Mengamati hasil evaluasi akhir apakah sudah mengalami peningkatan rata-rata.
c) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan penelitian.
d. Refleksi
Refleksi merupakan evaluasi yang berkaitan dengan pelaksanan kegiatan pembelajaran aktif tipe Lecture Bingo pada tahap siklus I yang dilakukan peneliti bersama kolaborator. 1) Menganalisis hasil pengamatan siklus II untuk membuat
simpulan terhadap pelaksanaan pengajaran di siklus II. 2) Mendiskusikan hasil analisis dalam pelaksanaan siklus II
untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Pada siklus II ini melalui model pembelajaran aktif tipe Lecture Bingo diharapkan hasil belajar Fiqih peserta didik kelas IV MI Yosorejo lebih meningkat dari siklus I.
F. Kolaborator
Kolaborator dalam penelitian tindakan kelas adalah orang yang membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang digarap bersama sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru fiqih kelas IV MI Yosorejo 01 yaitu Bapak Ahmad Syahidin, A.Ma.
G. Sumber dan Jenis Data 1. Sumber data:
a) Data hasil tes pra siklus, siklus I dan siklus II pada materi pokok zakat.
b) Data tentang pengamatan kemampuan aktifitas peserta didik dalam penguasaan materi zakat.
c) Data tentang kemampuan guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran aktif tipe Lecture Bingo.
d) Data tentang refleksi peserta didik terhadap pembelajaran aktif tipe Lecture Bingo.
2. Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif (nilai tes hasil belajar).
H. Tehnik Pengumpulan Data 1. Metode Wawancara (interview)
Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuesioner yang digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mendapatkan
informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, harapan, persepsi, keinginan, keyakinan dan lain-lain dari dari individu/responden.5
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data-data tentang permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran sebelum pemberian tindakan, diantaranya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran fiqih, keaktifan dan hasil belajar peserta didik sebelum pemberian tindakan pada materi zakat di tahun pelajaran sebelumnya.
2. Metode observasi
Observasi sebagai alat pengumpul data banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.6 Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah proses pembelajaran berlangsung efektif. Selain itu untuk meneliti tingkat keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran melalui aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Metode tes
Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hasil pelajaran pada setiap atau sekelompok peserta
5 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2007), hlm. 102.
6
didik.7 Metode tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dalam belajar Fiqih, tes dilaksanakan setiap akhir pembelajaran dan akhir siklus baik siklus I maupun siklus II.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara mengetahui sesuatu dengan melihat catatan-catatan, arsip-arsip, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan orang yang diselidiki.8 Dokumentasi digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama dan hasil nilai peserta didik dari kelas IV MI Yosorejo 01 Gringsing Batang.
5. Metode Analisis Data
a) Data Aktifitas Siswa dan Tanggapan Siswa
Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar Fiqih, maka menggunakan perhitungan prosentase keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar sebagai berikut :
Skor penilaian = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙x 100% A = 81% - 100% B = 71% - 80% C = 61% - 70% D = 51% - 60% Keterangan :
7 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Cet. Ke-3 (Jakarta: Bumi
Aksara, 2002), hlm. 36.
8
A = Sangat baik B = Baik
C = Cukup D = Kurang
b) Data Mengenai Hasil Belajar Siswa
Diambil dari kemampuan kognitif siswa dalam memecahkan masalah yaitu dengan menghitung rata-rata nilai, menghitung ketuntasan belajar, lembar observasi penilaian mengajar guru.
c) Indikator keberhasilan 1) Keaktifan siswa :
> 75 % = keaktifan siswa tinggi 60 % - 75 % = keaktifan siswa sedang < 60 % = keaktifan siswa rendah
2) Siswa dikatakan hasil belajarnya meningkat jika mampu menyelesaikan soal mencapai 85% dari jumlah peserta didik yang ada di dalam kelas tersebut.
6. Indikator Keberhasilan
a) Hasil Belajar Peserta Didik ≥ 67 b) Ketuntasan Belajar Klasikal ≥ 75% c) Aktivitas Belajar Peserta Didik ≥ 75%