• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matakuliah : Client Server Computing Versi : Materi : Arsitektur Sistem Penyaji : Zulkarnaen NS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Matakuliah : Client Server Computing Versi : Materi : Arsitektur Sistem Penyaji : Zulkarnaen NS"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Matakuliah : Client Server Computing

Versi : 1.0.2

Materi : Arsitektur Sistem

(2)

Arsitektur sistem merujuk pada konfigurasi sistem secara

keseluruhan yang akan menjadi ‘tempat hidup’ dari DBMS dan aplikasi yang memanfaatkannya. Hal ini seharusnya sudah

ditetapkan sejak awal sebelum memulai perancangan basis data, atau paling tidak sebelum melaksanakan tahap implementasi

Sejalan dengan kemajuan teknologi, arsitektur sistem yang dapat dipilih semakin beragam atau semakin banyak variannya. Arsitektur sistem saat ini dikatakan baik & banyak diterapkan diberbagai

tempat. Dimasa yang akan datang dapat beralih ke arsitektur lain yang memang sama sekali baru atau merupakan pengembangan dari arsitektur sistem yang lama.

Pertimbangan utama dalam menentukan arsitektur sistem yang

paling cocok tentu saja bukan hanya keunggulan teknologinya saja, faktor biaya & kebutuhan nyata ditempat sistem yang digunakan pun

(3)

1. Sistem Tunggal/Mandiri (standalone)

DBMS dan aplikasi ditempatkan pada mesin (komputer) yang sama. Dengan demikian, pemakai yang dapat menggunakannya disetiap saat juga hanya satu orang (single user).

Arsitektur ini merupakan arsitektur sistem yang paling sederhana dan paling murah serta dapat dipilih dan digunakan jika basis data yang dikelola memang tidak terlalu besar dan membantu

mempercepat pekerjaan administrasi.

Sistem mandiri dapat diterapkan pada sebuah apotik yang kecil untuk menangani penjualan obat, kios telepon untuk menangani pemakaian telepon interlokal/internasional atau penginapan kelas melati untuk menangani reservasi dan pemakaian kamar

penginapan.

(4)

2. Sistem Tersentralisasi (centralized system)

Pemakaian sistem mandiri tidak dapat dipertahankan jika harus mengakomodasi pemakaian oleh banyak pemakai (multi-user).

Arsitektur ini terdiri atas sebuah mesin server dan sejumlah terminal (yang menjadi tempat user berinteraksi dengan sistem).

Ruang lingkup sentralisasi:

1. Sentralisasi pada aplikasi dan basisdata

Pada ruang lingkup ini servernya sering disebut sebagai DBMS server atau server aplikasi (application server) dan terminalnya disebut dumb-terminal (terminal pasif).

2. Sentralisasi pada basidata

Pada ruang lingkup ini yang disentralisasi adalah basis data saja, server yang digunakan biasa disebut file-server dan terminalnya disebut workstation (stasiun kerja)

(5)

2.1 Sentralisasi pada aplikasi dan basisdata basisdata application server dumb-terminal dumb-terminal dumb-terminal dumb-terminal

(6)

2.1 Sentralisasi pada aplikasi dan basisdata

Pada bentuk sentralisasi yang pertama beban server tentu saja

sangat berat, karena digunakan secara bersama-sama oleh banyak pemakai untuk menjalankan basisdata dan DBMS (disamping sistem operasi untuk jaringan). Untuk memperingan beban server

(khususnya dalam alokasi sumber daya server seperti prosesor dan memori), bentuk sentralisasi ini umumnya menggunakan aplikasi berbasis teks (text-base application) sehingga ukuran aplikasi bisa lebih kecil. Performa operasi basis data sangat dipengaruhi oleh pemakaian sumber daya server. Karena itu semakin banyak proses yang aktif, maka performa-nya akan semakin lambat.

Arsitektur ini lebih praktis terutama pada masa instalasi maupun perbaikan aplikasi, karena pemasangan (deployment) hanya

(7)

2.2 Sentralisasi pada basisdata

basisdata

file server

(8)

2.2 Sentralisasi pada basisdata

Pada bentuk sentralisasi yang kedua, beban server jauh lebih ringan, akan tetapi tidak praktis pada tahap pemasangan (deployment)

karena aplikasi ataupun perubahannya harus diinstalasi di setiap workstation yang menggunakannya.

(9)

3. Sistem client-server

Sebagaimana sistem tersentralisasi, arsitektur ketiga ini juga diterapkan pada sebuah sistem jaringan. Sistem client server ini

ditujukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem tersentralisasi (baik sentralisasi pada aplikasi dan basisdata maupun sentralisasi hanya pada basis data).

Sistem tersentralisasi yang pertama, yaitu beratnya beban server yang harus menangani semua proses, diatasi dengan membagi beban itu menjadi 2 bagian: client (yang menjalanan aplikasi) dan server (menjalankan DMBS) pada mesin yang berbeda.

Sedang tersentralisasi yang kedua, yaitu padatnya lalu lintas data

antara server dan workstation diatasi dengan mekanisme transfer data yang lebih efisien.

Sistem ini terdiri atas dua komponen (mesin) utama, yaitu client dan server. Client berisi aplikasi dan server berisi DBMS. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dulu ditangani oleh client. Client selanjutnya mengupayakan agar semua proses ditangani

sendiri. Jika ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basisdata, barulah client melakukan ‘kontak’ denga server.

(10)

IP Address

Merupakan deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan lokal atau Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit

(untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan

Internet berbasis TCP/IP.

Alamat IP berbentuk biner berukuran 32 bit (32 digit), namun untuk memudahkan, alamat IP dibuat dalam bentuk angka desimal yang dipisahkan dengan titik. Contoh alamat IP adalah sbb

Biner 11000000 . 10101000 . 00000000 . 00000001

(11)

Empat buah angka dalam alamat IP disebut oktet karena masing-masing jika diterjemahkan dalam biner akan berjumlah 8 digit. Jika keempatnya digabungkan akan berjumlah 32 digit. Setiap bit

dalam sebuat oktet memiliki biner berturut-turut 128, 64, 32, 16, 8, 4, 2, 1 Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1 Biner 1 1 0 0 0 0 0 0 Biner 1 0 1 0 1 0 0 0 Perhitungannya: 11000000 = 128+64 = 192 10101000 = 128+32+8 = 168

Karena setiap oktet dapat memiliki nilai antara 0 s/d 255, alamat IP dapat bernilai mulai 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255 yang jika

dihitung akan membuat kombinasi 4.294.967.296 alamat unik. Jumlah tersebut dikurangi dengan beberapa alamat yang digunakan untuk

(12)

Pada waktu sebuah alamat IP dialokasikan pada suatu host, sebuah Netmask harus didefinisikan juga. Netmask tersebut akan

mendefinisikan bagian mana dari sebuah alamat IP yang merupakan alamat jaringan dan yang merupakan alamat host.

Pada saat alamat IP dan netmask dihitung dengan operator AND maka akan dihasilkan alamat jaringan. Jika hasil alamat jaringannya sama maka host tersebut berada dalam satu jaringan

192.168.0.1 = 11000000 10101000 00000000 00000001 255.255.255.0 = 11111111 11111111 11111111 00000000

(13)

Dalam sebuah jaringan, batas paling bawah adalah alamat jaringan, adapun batas paling atas disediakan oleh alamat broadcast yang didapat dari pembuatan host bit menjadi bernilai satu

11000000 . 10101000 . 00000000 . 11111111

192 . 168 . 0 . 255

Adapun alamat IP yang dapat digunakan untuk host dalam jaringan tersebut adalah alamat antara alamat jaringan dengan alamat

broadcast. Dalam contoh diatas, alamat host yang dapat digunakan adalah 192.168.0.1 s/d 192.168.0.254, sehingga totalnya menjadi 254 host

(14)

Subnetting

Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Tidak semua alokasi IP yang tersedia digunakan, misalnya pada jaringan kelas C, tersedia 254 alamat IP, tetapi hanya digunakan

sebagian kecil saja. Hal ini akan sangat memboroskan IP yang sifatnya terbatas. Untuk itu, kemudian digunakan subnetting dimana ukuran besarnya jaringan tidak dibagi menurut kelas melainkan lebih bebas sesuai keperluan. IP ini sering juga disebut IP classless. Penulisan IP classless ini menggunakan model slash (/), seperti contoh dibawah ini

192.168.0.1

/27

(15)

Tujuan dalam melakukan subnetting ini adalah :

a. Membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil

b. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.

c. Agar host pada satu jaringan tidak dapat mengakses host pada jaringan lain secara langsung

(16)

Langkah Subnetting

a. Mencari alamat network/jaringan

Ip yang diberikan diubah menjadi biner dan dilakukan operasi AND dengan netmask yang sebelumnya diubah menjadi biner

b. Mencari alamat broadcast

Seluruh hostbit diubah menjadi 1

c. Mencari berapa banyak host yang digunakan

Banyaknya host dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut 232-slash-2

d. Mencari jumlah subnet yang dapat dibuat

(17)

Contoh 1 :

192.168.0.1/27

Dari IP classless tersebut diatas carilah

1. Alamat jaringan /

network address

2. Alamat

broadcast

3. Banyak

host

yang digunakan

4. Berapa jumlah

subnet

yang dapat dibuat

(18)

Jawab ….

Terjemahkan netmask terlebih dahulu

1111111 . 1111111 . 1111111 . 11100000 255 . 255 . 255 . 224 Terjemahkan IP address ke biner

192 . 168 . 0 . 1

11000000 . 10101000 . 00000000 . 00000001

192.168.0.1

/27

1. Mencari alamat jaringan / network address

Dengan dilakukan operasi AND antara IP address dengan netmask

(19)

2. Mencari alamat broadcast

Seluruh hostbit diubah menjadi 1

11000000 . 10101000 . 00000000 . 00011111 Jika diterjemah ke desimal menjadi

192 . 168 . 0 . 31

Dengan demikian, alamat IP yang dapat digunakan untuk host adalah 192.168.0.1 sampai 192.168.0.30

3. Banyak host yang dapat digunakan

Mencari host yang dapat digunakan menggunakan rumus 232-slash - 2

Dalam contoh maka perhitungannya akan menjadi seperti berikut:

2

32-27

- 2 = 2

5

- 2 = 32 – 2 = 30 Host

4. Jumlah subnet yang dapat dibuat

Mencari host yang dapat digunakan menggunakan rumus 2slash-kelas

Dalam contoh maka perhitungannya akan menjadi seperti berikut:

(20)

5. Urutan subnet yang dapat dibuat

Network Address Broadcast Address

1. 192.168.0.0 –

192.168.0.31

2. 192.168.0.32 –

192.168.0.63

3. 192.168.0.64 –

192.168.0.95

4. 192.168.0.96 –

192.168.0.127

5. 192.168.0.128 –

192.168.0.159

6. 192.168.0.160 –

192.168.0.191

7. 192.168.0.192 –

192.168.0.223

8. 192.168.0.224 –

192.168.0.255

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Bahan organik konsentrasi tinggi yang terdapat dalam limbah cair produksi minyak sawit dapat dimanfaatkan dengan teknologi pengolahan anaerobik untuk menghasilkan

materi pencemaran lingkungan. Telaah kurikulum melalui mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian. Pemilihan model pembelajaran yang

Maka Kebijakan, Rencana, Program yang dapat diidentifikasi menimbulkan dampak lingkungan yang dapat ditelaah untuk urusan Koperasi dan UMKM adalah berkaitan dengan Misi

Desa- desa yang mempunyai tingkat kemiskinan tinggi umumnya berada di wilayah-wilayah dataran tinggi dengan sistem pertanian lahan kering dan mempunyai tingkat keterjangkauan

Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan pada perusahaan properti, real estate dan konstruksi bangunan

memori banding dari Terdakwa serta kontra memori banding yang diajukan oleh Penuntut Umum, berpendapat bahwa tidak terdapat hal-hal baru yang perlu dipertimbangkan dalam memori

Berdasarkan pemaparan tersebut, muncul pemikiran untuk melakukan penelitian tentang sintesis turunan obat dengan senyawa penuntun natrium diklofenak melalui reaksi

Dengan demikian, hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori legitimasi yang menyatakan bahwa semakin lama umur suatu perusahaan atau semakin lama suatu perusahaan berdiri