• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matakuliah : Basisdata Versi : Materi : Model Data Lanjutan Penyaji : Zulkarnaen NS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Matakuliah : Basisdata Versi : Materi : Model Data Lanjutan Penyaji : Zulkarnaen NS"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

Matakuliah : Basisdata Versi : 1.0.0

Materi : Model Data Lanjutan Penyaji : Zulkarnaen NS

(2)

2

Varian Entitas

- Himpunan Entitas Kuat/Bebas (Strong Entity Sets) Merupakan himpunan entitas yang tidak memiliki

ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya. Himpunan entitas kuat ini masing-masing dapat berdiri sendiri,

kemunculan entitas-entitas didalamnya tidak tergantung pada keberadaan entitas yang lain dan juga bukan merupakan

bagian (sub) dari himpunan entitas lainnya (Subtype Entities). Contoh: Mahasiswa, Dosen, Kuliah

Varian Entitas

- Himpunan Entitas Lemah (Weak Entity Sets)

Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas yang

kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity).

Himpunan entitas yang demikian biasanya tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key, yang benar-benar dapat menjamin keunikan entitas di dalamnya.

(3)

3

Contoh Himpunan Entitas Lemah:

untuk melengkapi data mahasiswa kita juga ingin mengelola data hobbi dan orang tua. Berikut adalah contoh fakta yang dapat kita gunakan beserta relasi yang terjadi:

(4)

4

Varian Entitas…

Dengan fakta tersebut, dapat dilihat bahwa entitas mahasiswa berelasi satu-ke-satu dengan entitas orang tua dan berelasi satu-ke-banyak dengan entitas hobbi, sehingga dapat

(5)

5

Varian Entitas…

Data Orang-Tua dan Hobbi dapat digolongkan sebagai himpunan entitas lemah (dalam diagram E-R dinyatakan

dengan kotak bergaris ganda), karena kemunculannya sangat bergantung pada adanya relasi dengan entitas yang ada pada himpunan entitas Mahasiswa.

(6)

6

- Sub Entitas (Subtype Entities)

Merupakan himpunan entitas yang beranggotakan entitas -entitas yang merupakan bagian dari himpunan -entitas yang lebih superior/utama. Sub entitas ini merupakan hasil

dekomposisi (spesialisasi) himpunan entitas berdasarkan pengelompokkan tertentu.

Contoh sub entitas:

(7)

7

Varian Entitas…

Dosen merupakan himpunan entitas superior. Dengan proses Spesialisasi (yang dilambangkan dengan adanya relasi khusus ‘ISA’) terhadap himpunan entitas ini, dapat dibentuk dua buah sub entitas ‘Dosen Tetap’ dan ‘Dosen Tidak Tetap’.

Konsekuensinya, entitas-entitas di kedua sub entitas juga merupakan (berasal dari) entitas-entitas yang ada pada himpunan entitas dosen.

Seperti halnya himpunan entitas lemah, sub entitas juga tidak memiliki atribut yang dapat menjamin keunikan entitas-entitas di dalamnya.

(8)

8

Relasi yang terjadi di antara 2 himpunan entitas yang berbeda disebut Relasi Biner (Binary Relation), yang merupakan relasi yang paling umum digunakan. Semua relasi yang ditampilkan pada sessi sebelumnya merupakan Relasi Biner. Namun,

demikian ada kalanya kita juga menggunakan relasi yang hanya melibatkan sebuah himpunan entitas atau lebih dari dua

himpunan entitas.

- Relasi Tunggal (Unary Relation)

Merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama.

(9)

9

Contoh relasi tunggal yang pertama, hubungan yang ingin ditunjukkan adalah fakta tentang adanya dosen pendamping (yang sudah senior) bagi para dosen baru dalam rangka

pembinaan profesi.

Setiap dosen senior bisa menjadi pendamping bagi beberapa dosen baru sekaligus. Sementara setiap dosen baru hanya dapat memiliki seorang dosen pembimbing.

Baik entitas dosen senior maupun entitas dosen baru

ditempatkan di sebuah himpunan entitas, sehingga relasinya terjadi pada sebuah himpunan entitas saja.

(10)

10

Contoh relasi tunggal yang kedua, ditunjukan pula relasi tunggal tapi dengan relasi banyak-ke-banyak. Relasi pada

contoh ini menunjukkan adanya persyaratan pengambilan mata kuliah.

Misalnya, mata kuliah ‘Basis Data’ hanya boleh diikuti jika telah lulus mata kuliah ‘Strukutur Data’ dan ‘Pemrograman’.

Derajat relasi banyak-ke-banyak menunjukkan bahwa yang

menjadi prasyarat dalam pengambilan sebuah mata kuliah bisa saja lebih dari satu mata kuliah dan sebuah mata kuliah dapat menjadi prasyarat bagi beberapa mata kuliah yang lain.

(11)

11

- Relasi Multi Entitas (N-ary Relation)

merupakan relasi dari 3 (tiga) himpunan entitas atau lebih. Bentuk relasi semacam ini sedapat mungkin dihindari, karena akan mengaburkan Derajat Relasi yang ada dalam relasi

tersebut. Contoh:

Dalam sistem perkuliahan kita dapat menambahkan himpunan entitas baru, yaitu himpunan entitas Ruang yang kemudian

bersama dengan himpunan entitas Dosen dan Kuliah

membentuk relasi ‘Pengajaran’ seperti berikut ini (atribut deskriptif untuk Dosen dan Kuliah tidak ditampilkan)

(12)

12

himpunan entitas Ruang dibentuk karena data ruang juga memiliki entitas-entitas dengan sejumlah atribut khusus (kode_rua, nama_rua, dan kapasitas).

Selanjutnya, relasi yang kemudian terbentuk dari ketiga

himpunan entitas tersebut tentu saja akan memiliki key yang berasal dari ketiganya (yaitu kode_kul dari himpunan entitas Kuliah, nama_dos dari himpunan entitas Dosen dan kode_rua dari himpunan entitas Ruang.

(13)

13

Yang menjadi tidak jelas pada Relasi tersebut adalah Derajat Relasinya. Sebagaimana telah kita ketahui, Derajat Relasi mengacu pada seberapa besar tingkat korespondesi antara sebuah himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lain. Dalam Relasi N-ary, himpunan entitas yang lain itu ada lebih dari satu. Karena itu dapat saja diputuskan untuk tidak

menunjukkan Derajat Relasi untuk relasi N-ary seperti contoh dislide sebelumnya.

Varian Relasi…

- Relasi Ganda (Redundant Relation)

Ada kalanya, relasi yang muncul antara dua himpunan entitas tidak hanya satu relasi, tetapi ada lebih dari satu relasi. Relasi demikian disebut Relasi Ganda (Redundant Relation).

(14)

14

Varian Relasi…

Contoh:

Relasi antara himpunan entitas Dosen dan Kuliah. Relasi yang telah diketahui adalah ‘Mengajar’. Namun katakanlah, ada

kebutuhan untuk juga mengakomodasi adanya fakta bahwa setiap Dosen juga memiliki kemampuan (menguasai) untuk mengajar matakuliah lain yang sudah ada pengajarnya. Dosen X telah ditetapkan untuk mengajar mata kuliah A dan dosen Y untuk mata kuliah B.

Ada fakta bahwa dosen X tersebut juga berkemampuan untuk mengajar mata kuliah B dan mata kuliah C, begitu pula dosen Y yang menguasai matakuliah A. Jika fakta-fakta ini ingin

diakomodasi juga, maka kita harus menyatakannya dalam

dalam relasi yang berbeda. Sehingga antara himpunan entitas Dosen dan Kuliah terdapat lebih dari satu jenis relasi (Relasi Ganda).

(15)

15

(16)

16

Pada sebuah himpunan entitas dimungkinkan adanya

pengelompokkan entitas-entitas yang menjadi anggotanya. Kadang-kadang kita temui, atribut-atribut yang melekat pada masing-masing kelompok tersebut tidak sepenuhnya sama.

Contoh, entitas-entitas yang ada pada himpunan entitas Dosen dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu:

Spesialisasi dan Generalisasi

- Dosen Tetap (yang sekaligus merupakan karyawan di perguruan tinggi bersangkutan).

- Dosen Tidak Tetap (yang telah menjadi karyawan di perguruan tinggi/ perusahaan lain).

Katakanlah, atribut-atribut yang ada pada himpunan entitas Dosen kita perluas. Kelompok Dosen Tetap bisa memiliki

atribut-atribut tambahan seperti Nik, pangkat, dan tgl_masuk. Bagi kelompok Dosen Tidak Tetap atribut-atribut tersebut tidak relevan. Atribut-atribut yang relevan bagi kelompok Dosen

Tidak Tetap adalah nama_kantor dan alamat_kantor yang menunjukkan lokasi tempat dosen bekerja secara permanen.

(17)

17

Adanya pembedaan atribut ini menyebabkan entitas-entitas

dosen tersebut tidak mungkin disatukan dalam sebuah himpunan entitas saja. Karena itu pemisahan (spesialisasi) entitas bisa

dilakukan.

Spesialisasi dan Generalisasi…

Jika kita memulai dari sebuah himpunan entitas lalu kemudian melakukan pengelompokkan yang melahirkan himpunan entitas baru (proses top down), maka kita sedang melakukan

(18)

18

Spesialisasi dan Generalisasi…

Bisa juga yang terjadi adalah sebaliknya. Kita mengetahui bahwa entitas-entitas dalam himpunan entitas mahasiswa sebenarnya dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu mahasiswa D3 (Diploma 3) dan mahasiswa S1 (Strata 1). Tetapi pengelompokkan ini

tidak dipertegas dengan adanya perbedaan atribut. Karena tidak tegasnya perbedaan atribut dari dua kelompok, maka kelompok-kelompok entitas tersebut malah disatukan dalam sebuah

himpunan entitas dengan atribut-atribut yang sama. Jadi

pendekatan ini bersifat bottom-up, mula-mula terpisah tetapi kemudian menjadi satu. Proses yang demikian disebut

(19)

19

Spesialisasi dan Generalisasi…

Adanya Spesialisasi dalam perancangan basis data, umumnya akan terlihat secara ekplisit pada hasil akhir Diagram E-R.

Sedangkan Generalisasi, dengan pertimbangan simplifikasi (penyederhanaan) seringkali ditiadakan (tidak diperlihatkan secara eksplisit) pada hasil akhir diagra E-R. Peniadaan

generalisasi ini direpresentasikan dengan adanya atribut baru pada himpunan entitas akhir. Pada contoh sebelumnya, kita

dapat menambahkan atribut baru (program_studi) yang nilainya ‘D3’ atau ‘S1’) ke dalam himpunan entitas Mahasiswa.

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Cara kerja teknologi ini melalui beberapa tahap, yaitu mengubah tulisan menjadi gambar digital, gambar tersebut akan dipindai oleh sistem untuk diubah menjadi tulisan

Glukosa, sukrosa, pacifier, menyusui, skin to skin contact dan stimulasi multisensori merupakan analgesia nonfarmakologis yang dapat mengurangi rasa nyeri saat tindakan invasif

Berdasarkan pada kategori kepentingan, maka yang terpenting dari hutan bagi Merap dan Punan adalah untuk kategori ‘makanan’, ‘anyaman’ dan ‘bahan

Dari hasil simulasi bukaan 7.28 mm pada rpm 2000 Contour Velocity atau kontur kecepatan menampilkan aliran udara dengan bahan baker yang sudah memasuki ruang

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Luqmananda Bayuningrat (2013) dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas

Melakukan upload dokumen bukti kegiatan pembelajaran atau penambahan data terkait dengan kegiatan Pendidikan secara pribadi TIDAK DIPERKENANKAN. Apabila ditemukan upload dokumen

Untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pendidikan karakter adalah melalui penilaian pada seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan nilai karakter, hasil

Jakarta Selatan terhadap produk wesel elektronik, secara analisis diagram kartesius konsumen merasa puas terhadap kinerja perusahaan, dan dengan menggunakan metode sign test