IMPLEMENTASI PROGRAM PENDAMPINGAN
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MUSLIM INTEGRAL
(P3KMI) DAN BILINGUAL FACULTY DALAM
MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
IAIN SURAKARTA TAHUN 2016
oleh
HAKIMAN
NIM: M1.14.002
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan Islam
PROGRAM PASCASARJANA
PERNYATAAN KEASLIAN
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan hasil
karya
sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan
tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis
oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah
pada IAIN Salatig
a atau perguruan tinggi lainnya.”
Surakarta, 29 Agustus 2016
Yang membuat pernyataan
ABSTRAK
This study aims to know how the development assistance programs personality
muslims integral (P3KMI) in faculty of Islamic education and teacher training
(FITK) IAIN Surakarta; to know how the implementation of bilingual faculty in
faculty of Islamic education and teacher training (FITK) IAIN Surakarta, and to
know how the role of development assistance personality muslims integral
programs (P3KMI) and bilingual faculty in developing the competence in faculty
of Islamic education and teacher training (FITK) IAIN Surakarta.
Method used in research is qualitative approach. Techniques of collecting
data in this research are interview, direct observation of the implementation of
P3KMI and bilingual faculty, and the study documents. Data analysis techniques
using interactive analysis started from collecting data, reducing data, displying
data, and conclusion retrieval. To test the validity used credibility,
transfermability, conformability, and dependibility.
The research results show that the implementation of learning P3KMI with a
mentoring model of learning with their pairs. M
ethods used namely: sema‟an,
recitation, question and answer, discussion, sharing, assignment, presentation,
practice and tausiah. The material studied namely al-Quran, hadist, qoidah ushul
fiqih, fiqih worship and further Islamic discourse. Evaluation of P3KMI
conducted by P3KMI team, guardian lecturers, and lecturer. Bilingual faculty
implementation done through classroom model and mentoring model. P3KMI
give the role against FITK IAIN Surakarta‟s student to develope the BTA,
recitation of Juz Amma and verses option, hadits-hadist option, qoidah ushul
fiqih, worship practice, Islamic insight, and create a good personality. While
bilingual faculty role to improve the mastery vocabulary of foreign language,
writing, talk, and mentally speaking.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Program
Pendampingan Pengembangan Kepribadian Muslim Integral (P3KMI) di Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Surakarta; untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan
bilingual faculty
di Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan
(FITK) IAIN Surakarta, dan untuk mengetahui bagaimana peran Program
Pendampingan Pengembangan Kepribadian Muslim Integral (P3KMI) dan
bilingual faculty
dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Surakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Tehnik pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan (observasi)
secara langsung terhadap pelaksanaan P3KMI dan pelaksanaan
bilingual faculty,
dan studi dokumen. Tehnik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan
menggunakan drajat kepercayaan, keteralihan, ketergantungan dan kepastian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran P3KMI yaitu
dengan model mentoring atau pembelajaran teman sebaya. Metode yang
digunakan yaitu: sema‟an, hafalan, tanya jawab, diskusi,
sharing
, penugasan,
presentasi, praktik dan tausiah. Materi yang dipelajari yaitu al-Quran, hadist,
qoidah ushul fiqih
, fiqih ibadah dan wacana keIslaman. Evaluasi P3KMI
dilakukan oleh tim P3KMI dan dosen wali studi serta dosen mata kuliah.
Pelaksanaan
bilingual faculty
dilakukan melalui model
classroom
dan model
mentoring. P3KMI memberikan peran terhadap mahasiswa FITK IAIN Surakarta
dalam meningkatkan BTA, hafalan
Juz Amma
, hafalan ayat-ayat pilihan,
hadits-hadist pilihan,
qoidah ushul fiqih
, praktik ibadah, wawasan keislaman dan
menciptakan kepribadian yang baik.
Bilingual Faculty
berperan meningkatkan
penguasaan kosa kata bahasa asing, menulis, berbicara dan mental berbahasa.
PRAKATA
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah. SWT. Atas limpahan rahmat,
taufik, hidayah serta inayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis ini yang
berjudul “Implementasi Program Pendampingan Pengembangan Kepribadian
Muslim Integral (P3KMI) dan
Bilingual Faculty
dalam Meningkatkan
Kompetensi Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN
Surakarta Tahun 2016” yang menjadi pelengkap persyaratan untuk memperoleh
gelar Magister Pendidikan Islam
Tersajinya tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, kepadanya
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada.
1.
Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2.
Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN
Salatiga dan sekaligus pembimbing penulis sehingga atas bimbingannya
yang sabar tesis ini bisa selesai.
3.
Bapak Dr. Phil. Widiyanto, M.A., Ka Prodi PAI yang telah memberi
arahan kepada penulis.
4.
Bapak ibu dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberi ilmu dan
pencerahan kepada penulis.
5.
Keluarga besar penulis ibu, bapak almarhum, istri, anak tercinta yang
selalu mendoakan, mendukung dan menyemangati penulis.
6.
Teman-teman angkatan 2014 Pascasarjana IAIN Salatiga yang selalu
memberi semangat penulis.
7.
Teman-teman Taekwondo Provinsi Jawatengah.
8.
Civitas akademika IAIN Surakarta atas bantuan dan dukungannya pada
penulis sehingga penelitian tesis ini bisa berjalan dengan baik.
Semoga apa yang telah bapak/ibu berikan menjadi barokah serta manfaat
bagi semua pihak. Kami berdo‟a semoga kebaikan bapak/ibu dan teman
-teman
semua menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah. SWT.
Surakarta, 29 Agustus 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...
i
HALAMAN PENGESAHAN ...
ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
PRAKATA ...
v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ...
1
A. Latar Belakang Masalah ...
3
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ...
3
C. Signifikasi Penelitian ...
4
D. Kajian Pustaka ...
4
E. Metode Penelitian ... 15
F. Sistematika Penelitian ... 17
BAB II PELAKSANAAN P3KMI... 18
A. Pembelajaran P3KMI ... 18
B. Pengembangan Kepribadian ... 20
C. Evaluasi P3KMI ... 23
BAB III PELAKSANAAN
BILINGUAL FACULTY
... 25
A. Pembelajaran
Bilingual Faculty
... 25
B. Mentoring
Bilingual Faculty
... 27
BAB IV PERAN P3KMI DAN
BILINGUAL FACULTY
... 31
A. Peran P3KMI dalam Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa ... 31
1.
Meningkatkan Kompetensi baca tulis al-Qur'an ... 31
2.
Meningkatkan Kompetensi hafalan Juz Amma ... 32
1. Meningkatkan kosa kata dan menulis ... 36
2. Meningkatkan kemampuan berbicara dan mental ... 37
BAB V PENUTUP ... 39
A. Kesimpulan ... 39
B. Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
LAMPIRAN ... 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Catatan hasil wawancara ... 42
2.
Pedoman wawancara ... 70
3.
Foto kegiatan Mentoring ... 71
4.
Foto papan publikasi
bilingual faculty
... 71
5.
Jurnal mentoring
bilingual faculty
... 72
6.
Absensi
bilingual faculty
... 73
7.
SK penguji P3KMI ... 74
8.
Soal ujian P3KMI ... 76
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perilaku individu maupun masyarakat pada hakikatnya dipegaruhi oleh
sistem nilai yang diyakininya. Sistem nilai tersebut merupakan jawaban yang
dianggap benar mengenai berbagai masalah dasar dalam hidup. Spranger dalam
Alisyahbana menggolongkan tipe nilai menjadi enam berdasarkan enam lapangan
kehidupan manusia yang membuat manusia berbudaya. Keenam lapangan itu
ialah: (1) lapangan pengetahuan, (2) lapangan ekonomi, (3) lapangan estetik, (4)
lapangan politik, dan (5) lapangan religi.
1Penanaman nilai tentu harus dibarengi dengan pemahaman agama yang
untuh dan integral. Pemahaman agama hanya bisa dilakukan melalui proses
pendidikan baik secara formal maupun non formal. Perguruan tinggi Islam seperti
STAIN, IAIN/UIN sebagai salah satu institusi pendidikan harus mampu
menciptakan intelektual muslim yang berkarkater. Terobosan terus dilakukan di
berbagai perguruan tinggi Islam dalam meningkatkan kompetensi lulusan
mahasiswanya. Kebijakan yang dibuat oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) IAIN Surakarta adalah dengan membuat Program
Pendampingan Pengembangan Kepribadian Muslim Integral (P3KMI) dan
program
bilingual faculty
.
1
Alisyahbana, Antropologi Baru: Nilai-Nilai Sebagai Tenaga Integrasi dalam Pribadi,
Ditemukannya mahasiswa yang belum bisa membaca al-Quran,
kepribadian yang kurang baik, pemahaman agama yang kurang, peraktik amalan
ibadah yang kurang benar serta pemahaman bahasa asing yang lemah ini menjadi
dasar dibuatnya program P3KMI dan
bilingual faculty
, dengan tujuan supaya
mahasiswa FITK mempunyai kompetensi akademik, kepribadian yang baik dan
mampu bersaing di dunia global.
P3KMI merupakan salah satu jembatan untuk menuju visi dari FITK yaitu
mencetak guru yang
“
beraqidah, berakhlaq dan profesional
”
. Perlu ada kajian
akademis terhadap program ini kaitannya dengan impelementasi program, baik
dilihat dari intensitas program ini. P3KMI dan
bilingual faculty
hadir dalam
rangka meningkatkan kompetensi lulusan, tetapi masih juga ditemukan beberapa
mahasiswa FITK IAIN Surakarta yang tidak bisa membaca al-Quran dengan baik,
kepribadian yang jelek, dan penguasaan bahasa asing yang lemah. Ada
kesenjangan antara idealitas dan realitas, maka dalam hal ini perlu ada penelitian
yang mendalam terhadap program yang diberikan kampus.
Ada dua alasan kenapa penulis melakukan penelitian terhadap P3KMI dan
bilingual faculty
antara lain: (1) P3KMI merupakan sarana untuk meningkatkan
kompetensi mahasiswa dalam pemahaman keislaman karena latarbelakang
mahasiswa yang heterogen dan (2) program bilingual merupakan sarana untuk
meningkatkan penguasaan bahasa karena tingkat pemahaman mahasiswa yang
lemah.
Atas dengan pemikiran tersebut penulis akan meneliti Implementasi
Pendampingan Pengembangan Kepribadain Muslim Integral (P3KMI) dan
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Surakarta Tahun 2016. Penulis dalam
penelitian ini akan medeskripsikan berkaitan dengan proses pelaksanaan atau
intensitas dari penyelenggaraan P3KMI dan
bilingual faculty
.
B.
Rumusan dan Batasan Masalah
1.
Batasan Masalah
Penulis akan memfokuskan penelitian ini pada implementasi P3KMI
dan program
bilingual faculty
yang meliputi: pelaksanan P3KMI, pelaksanaan
bilingual faculty
dan perannya dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa
FITK IAIN Surakarta.
2.
Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah di atas maka penulis akan fokus
meneliti permasalahan sebagai berikut:
a.
Bagaimana pelaksanaan P3KMI di FITK IAIN Surakarta?
b.
Bagaimana pelaksanaan
Bilingual Faculty
di FITK IAIN Surakarta ?
c.
Bagaimana peran P3KMI dan
Bilingual Faculty
dalam meningkatkan
kompetensi mahasiswa FITK IAIN Surakarta?
C.
Signifikansi Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
a.
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan P3KMI di FITK IAIN
Surakarta.
b.
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
bilingual faculty
di FITK IAIN
Surakarta.
c.
Untuk mengetahui bagaimana peran P3KMI dan
bilingual faculty
dalam
2.
Manfaat Penelitian
a.
Manfaat Teoritis
1)
Dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat sekaligus menambah
khazanah ilmu pengetahuan mengenai pembuatan sebuah program yang
berorientasi pada peningkatan kompetensi mahasiswa.
2)
Dapat dijadikan informasi dan masukan bagi pihak-pihak yang terkait
dengan bidang pendidikan dalam rangka inovasi pendidikan demi
tercapainya hasil pendidikan yang bermutu dan berkualitas.
3)
Dapat digunakan sebagai bahan kajian penelitian berikutnya.
b.
Manfaat Praktis
1)
Bagi mahasiswa diharapkan penelitian ini bisa menjadi motivasi untuk
mengikuti program dengan baik.
2)
Bagi para dosen diharapkan penelitian ini bisa menjadi bahan inovasi
pengembangan kurikulum.
3)
Bagi lembaga diharapkan penelitian ini bisa menjadi bahan evaluasi
program yang belum mengarah pada sasaran yang diharapkan.
D.
Kajian Pustaka
1.
Penelitian Terdahulu
Puspo Nugroho dengan judul Implementasi Pendidikan Berbasis Akhlaq
Sebagai Pendidikan Karakter dalam Pengembangan Kompetensi Kepribadian
Mahasiswa Calon Guru PAI STAIN Salatiga.
2Puspo Nugroho dalam hasil
penelitian menyimpulkan bahwa pendidikan karakater calon Guru PAI di STAIN
2
Puspo Nugroho, “Implementasi Pendidikan Berbasis Akhlaq Sebagai Pendidikan Karakter dalam Pengembangan Kompetensi Kepribadian Mahasiswa Calon Guru PAI STAIN
Salatiga yaitu melalui
hiden
kurikulum yaitu disisipkan pada mata kuliah PAI,
atas kerjasama civitas akademika khususnya dengan para dosen PAI di STAIN
Salatiga. Salah satu strateginya yaitu kontrak pembelajaran dan keteladanan
kepada mahasiswa oleh dosen.
Ali Maskur dengan judul Implementasi Pendidikan Karakter Dalam
Manajemen Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Manajemen Pembelajaran Guru
MI Di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.
3Ali Maskur dalam hasil
penelitiannya menyimpulkan bahwa pendidikan karakter sudah terlaksana dengan
baik terbukti dengan para guru MI yang mencantumkan penanaman pendidikan
karakater pada perangkat pembelajaran. Keteladanan dari kepala sekolah dan
Guru MI menjadi faktor keberhasilan implementasi pendidikan karakter.
Mulyono dengan judul Pendidikan Karakter dalam ISMUBA (Al
–
Islam,
Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab) Sekolah Muhammadiyah Salatiga.
4Kesimpulan dari hasil penelitiannya adalah Pendidikan karakter telah ada dalam
konsep pembelajaran ISMUBA. Karakter yang ada adalah sesuai dengan karakter
Muhammadiyah. Guru mencantumkan nilai-nilai karakter dalam perangkat
pembelajaran dan didukung dengan kegiatan tambahan keagamaan dan
ektrakurikuler.
Zakaria Achmat tentang Efektifitas Pelatihan dan Pengembangan
Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK) dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri
3
Ali Maskur, “Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Manajemen Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Manajemen Pembelajaran Guru MI Di Kecamatan Pabelan Kabupaten
Semarang”,Tesis, IAIN Salatiga, 2013.
4
Mulyono, “Pendidikan Karakter Dalam ISMUBA (al–Islam, Kemuhammadiyahan,
Mahasiswa Baru UMM Tahun 2005.
5Zakaria dalam hasil penelitiannya
mengungkapkan bahwa hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan skor
pre-test
–
post-test
kepercayaan diri mahasiswa peserta pelatihan.
Program P2KK mampu meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa.
Suratno tentang
Efektivitas “Study Club” untuk Mengembangkan
Kemampuan Mahasiswa Dalam Rangka Peningkatkan Lulusan.
6Suratno
menyimpulkan bahwa study club yang efektif dalam mengembangkan
kemampuan mahasiswa adalah study club yang diselenggarakan oleh mahasiswa
sendiri tanpa ada intervensi dari dosen.
Rugayah meneliti tentang Pengembangan Kompetensi Mahasiswa Melalui
Magang Di Universitas Negeri Jakarta Tahun 2011.
7Ruqayah dalam hasil
penelitiannya mengemukakan bahwa program magang yang diberikan kepada
mahasiswa
memberikan
efek
positif
sehingga
mahasiswa
mengalami
pengembangan kompetensi baik aspek: pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
serta nilai.
Eric Haas tentang
Demanding More: Legal Standards and Best Practices
for English Language Learners
.
8Eric mengungkapkan bahwa harus ada aturan
standar pembelajaran karena masing-masing komunitas, sekolah, dan kelas adalah
lingkungan yang unik dan dinamis, guru harus fleksibel dalam mereka
5
Zakaria Achmat, “Efektifitas Pelatihan dan Pengembangan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK) dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Mahasiswa Baru UMM Tahun 2005”, Humanity, Volume 1, No 2 (Maret 2006): 117-121.
6
Suratno, “Efektivitas “Study Club” untuk Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa dalam Rangka Peningkatkan Lulusan”, Jurnal Administrasi Bisnis, Volume 8, No 2 (2011): 213-218.
7
Rugayah, “Pengembangan Kompetensi Mahasiswa Melalui Magang Di Universitas Negeri JakartaTahun 2011”,Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume 2, No 2 ( 2011): 209-219.
8 Eric Haas. “Demanding More: Legal Standards and Best Practicesfor English Language
perencanaan pelajaran, metode pengajaran, sumber daya instruksional, dan
penggunaan bahasa untuk mengakomodasi kebutuhan siswa bilingual
'berdasarkan usia mereka, tingkat kelas, budaya latar belakang, keahlian bahasa,
dan pengalaman pendidikan sebelumnya.
Leo Gomes, David Freeman, and Yvonne Freeman meneliti tentang
Dual
Langguage Education: A Promosing 50-50 Model
.
9Leo Gomes mengungkapkan
bahwa model pendidikan bilingual memberikan peran terhadap peningkatan
prestasi akademik siswa. Model pendidikan dengan menggunakan dua bahasa
yaitu Inggris dan Spanyol juga mengembangkan siswa dari segi pengetahuan dan
keterampilan serta mendorong untuk studi lanjut.
Dari beberapa penelitian terdahulu yang penulis paparkan di atas menjadi
dasar sebagai kerangka penelitian penulis. Perbedaan penulis dengan beberapa
penelitian di atas terletak pada 1). Objek penelitiannya, 2). Penelitian sebelumnya
hanya meneliti pada pendidikan kepribadian, moral dan karakter sedangkan
penulis akan meneliti bukan hanya kepribadian, moral dan karakter tapi juga
wawasan keagamaan dan peraktik ibadah, 3). Penelitian Bilingual sebelumnya
menggunakan bahasa Inggris dan bahasa spanyol sedangkan penulis dalam bahasa
Inggris, bahasa Arab dan bahasa Indonesia. 4). Penelitian sebelumnya hanya
melihat hasil akhir dari program tidak melihat proses implementasinya. Penulis
dalam penelitian ini akan meneliti secara mendalam kaitannya dengan
pelaksanaan dan peran dari P3KMI dan
bilingual faculty.
2.
Kerangka Teori
9
a.
Program Pendampingan Pengembangan Kepribadian Muslim Integral (P3KMI)
Program mengandung arti rancangan yang dipersiapkan atau dalam arti
akademis sistem persekolahan yang mempersiapkan sejumlah mata pelajaran
yang diperuntukan bagi siswa yang akan melanjutkan studi.
10Pendampingan
11terhadap mahasiswa bisa dikonotasikan dengan makna pendampingan agama.
Pendampingan keagamaan berasal dari dua kata yaitu pendampingan dan
keagamaan. Kedua kata ini memiliki pengertian yang berbeda. Pendampingan
merupakan suatu aktivitas yang bermakna pembinaan, pengajaran, pengarahan
yang lebih berkonotasi pada menguasai, mengendalikan, dan mengontrol.
Sedangkan keagamaan berasal dari kata agama, yang menurut Endang Saifudin
Ansori yang dikutip oleh Jasa Ungguh Muliawan, pengertian agama yakni
kepercayaan dan cara hidup.
12Pendampingan ditargetkan supaya kompetensi
mahasiswa bukan hanya pada tataran pengetahuan tapi harus sampai pada
tataran pengamalan.
Pengembangan
13adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui
pendidikan dan latihan.
14Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis,
konseptual, dan moral, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan
10
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2005, 897.
11
Pendampingan asal kata dari damping yang mempunyai arti dekat. Pendampingan yaitu proses, cara, perbuatan mendampingi. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar,...234.
12
Jasa Ungguh Muliawan, Pendidikan Islam Integratif: Upaya Mengintegrasikan
Kembali
Dikotomi Ilmu dan Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005,10.
13
Secara etimologis, pengembangan berarti membina serta meningkatkan kualitas sedangkan secara terminologis, pengembangan masyarakat Islam berarti mentranformasikan dan melembagakan semua segi ajaran Islam dalam kehidupan keluarga (usrah), kelompok sosial (jamaah), dan masyarakat (ummah). Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei,
Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi, Bandung: Rosda Karya,
2001, 29. 14
keterampilan teknis pelaksanaan. Semua elemen masyarakat tak terkecuali
mahasiswa harus senantiasa dikembangkan baik dari segi intelektual, mental,
sosial dan spiritual.
15Menjadi kewajiban semua elemen tak terkecuali yaitu lembaga
pendidikan tinggi negeri maupun swasta seperti: STAIN, IAIN atau UIN
sebagai lembaga yang bernafaskan Islam untuk selalu memberikan
pendampingan dan pengembangan kepada mahasiswanya. Sebagaimana firman
Allah dalam
Q.S asy-
Syu’ara ayat
214-217.
Artinya: 214. dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
215. dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu
orang-orang yang beriman. 216. jika mereka mendurhakaimu Maka Katakanlah:
"Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu
kerjakan"; 217. dan bertawakkallah kepada (Allah) yang Maha Perkasa lagi
Maha Penyayang.
Kepribadian mahasiswa IAIN harus mencerminkan kepribadian seorang
muslim
16yaitu menjadi pemuda muslim ideal. Dalam diri seorang pemuda
muslim mempunyai karakteristik kritis, dinamis, responshif, kreatif dan
inovatif.
17Selain itu pemuda Islam mempunyai potensi seperti: memiliki
semangat, memiliki fisik yang kuat, memiliki hati yang bersih dan memiliki
15
Secara umum pengembangan masyarakat (community development) adalah
kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan
diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi,
dan kualitas kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan
pembangunan sebelumnya.
Arif Budimanta dan Bambang Rudito, Metode dan TeknikPengelolaan Community Development,
cet. Ke II, Jakarta: CSD, 2008, 33.
16
Muslim adalah para penganut agama Islam yang menunaikan kewajibannya sebagaimana dalam rukun Islam. Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar,...767.
17
kecerdasan,
18yang perlu difasilitasi oleh lembaga. Muslim Integral
19merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peroses pemahaman dan
implementasi dari apa yang telah dipelajari atau Islam
kaffah.
b.
Target P3KMI
Fungsi pembinaan mahasiswa tidak sebatas pada kognitif saja tetapi
penanaman spiritualitas yang bermuara pada pembentukan akhlaq itu
merupakan hal yang penting. Adapun target yang hendak dicapai dari
penyelenggaraan P3KMI adalah
1)
Terbentuknya mahasiswa yang memiliki kemampuan baca tulis al-Quran
dan al-hadits dengan baik (target hafal juz 30, ayat-ayat pilihan, hafal
hadis-hadis pilihan dan qoidah ushul fiqih)
2)
Teraktualisasinya nilai-nilai Islam dalam kehidupan mahasiswa
3)
Terciptanya sosial kultural yang kondusif di lingkungn kampus bagi
peserta
4)
Terlahirnya kesadaran peserta akan urgensi
amar ma’ruf nahi mungkar
5)
Terpenuhinya kompetensi mahasiswa baik kompetensi individual mapun
sosial.
20Sedangkan visi dari P3KMI yaitu: membangun mahasiswa Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berkepribadian muslim integral.
21Berdasarkan uraian di atas, cita-cita luhur P3KMI adalah menjadikan manusia
yang sholeh baik secara spiritual maupun secara sosial. Manusia yang sholeh
ini adalah manusia yang memiliki kepribadian Islam, dimana pola pikir dan
pola sikapnya adalah Islami. Di antara ciri-ciri seorang muslim integral adalah
18
Tim P3KMI, Modul,...157-158. 19
Mempunyai arti pertama: mengenai keseluruhannya; meliputi seluruh bagian yang perlu untuk menjadikan lengkap; utuh; bulat; sempurna: masalah itu akan diselesaikan secara tidak sebagian-sebagian; kedua tidak terpisahkan; terpadu: bimbingan penyuluhan merupakan
bagian dari pendidikan. Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar,..854.
20
Tim P3KMI, Modul,...7.
21
1).
Salim al-
‘
aqidah
(aqidah
22yang kuat/
good faith
), 2).
Shohih al-ibadah
(ibadah yang benar/
right devotion
), 3).
Matin al-khuluq
(ahklaq
23yang
kuat/
strong character
), 4).
Qowiyyu al- jismi
(jasad yang kuat/
pshycal power
),
5).
Mutsakofu al- fikri
(wawasan yang luas/
thinking brilliantly
), 6).
Haritsun
‘
ala waqtihi
(manajemen waktu/
time management
), 7).
Naafi’un lighoirihi
(bermanfaat bagi sesama/
giving contribution
).
c.
Bilingual Faculty
Dalam rangka mewujudkan visi dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan FITK IAIN Surakarta yaitu menjadi fakultas yang unggul dalam
membentuk lulusan yang profesional pada bidang kependidikan dan
kebahasaan, beraqidah kuat, dan berakhlaq mulia.
24Suatu hal yang sangat
penting bahwa mahasiswa harus mengusai berbagai bahasa salah satunya yaitu
bahasa Arab dan bahasa Inggris untuk menghadapi tantangan zaman.
Viorica Marian dalam jurnalnya mengatakan bahwa pendidikan
bilingual sangat berpengaruh terhadap peningkatan akademik siswa.
2522
Secara etimologis, aqidah berakar dari kata „aqada-y’aqidu-‘aqdan-‘aqidatan. „Aqdan
mempunyai arti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Aqidah berarti keyakinan. Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, Yogyakarta: PP al-Munawwir Krapyak, 1984.1023. dan Secara terminologis menurut Al-jazairy yang dikutip Yunahar Ilyas adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah, (kebenaran) itu dipatrikan (oleh manusia) di dalam hati (serta) diyakini keshohihan dan kebenarannya (secara pasti) dan ditolak segala sesutau yang bertentangan dengan kebenaran itu. Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI), 2011, 2.
23
Secara etimologis ahklaq adalah bentuk jamak dari kata khuluq yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Secara terminologis ahklaq menurut Imam Al-Ghazali yang dikutip Yunahar Ilyas adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam (LPPI), 2011, 2.
24
Imam Makruf, Panduan Akademik dan Kemahasiswaan FITK IAIN Surakarta Tahun
akademik 2015-2016. 3.
25
Pembelajaran bilingual merupakan model penggunaan dua bahasa untuk
menyampaikan materi kuliah dengan tujuan menguatkan kompetensi
mahasiswa dalam berbahasa Asing. Dengan menggunakan model ini terdapat
dua hal utama yang diperoleh mahasiswa, yaitu penguasaan ilmu pengetahuan
dan melek dalam dua bahasa. Hingga saat ini telah banyak negara yang
melaksanakan pengajaran bilingual, seperti Filipina, Australia, Jepang dan cina.
Bahkan di Amerika sejak abda ke 20 kebijakan bilingual menjadi alat
hegemoni negara,
26dan bahasa juga berperan sebagai control sosial masyarakat.
IAIN Surakarta yang bervisikan sebagai pusat ilmu dan budaya Islam
(center of knowledge Islamic culture).
Penguasaan bahasa sebagai sarana
menggapai visi digagas oleh FITK. Gagasan ini terintegrasi dalam Misi dari
FITK IAIN Surakarta sebagai berikut:
a.
Menyelengarakan pendidikan dan pengajaran yang berkarakter ke-Islaman,
bermutu tinggi, dan berbasis teknologi untuk memenuhi perkembangan
kebutuhan kependidikan masyarakat
b.
Menyelenggarakan penelitian untuk pengembangan ilmu pendidikan dan
kebahasaan.
c.
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk pengembangan
dan penerapan ilmu kependidikan dan kebahasaan
d.
Membentuk lingkungan akademik yang Islami dan berbudaya.
27Dalam rangka mewujudkan misi FITK khususnya pada poin (c) dalam
menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk pengembangan dan
penerapan ilmu kependidikan dan kebahasaan. Maka
bilingual faculty
yang
diselenggarakan merupakan jembatan untuk memberikan penguatan kepada
mahasiswa dari segi penguasaan bahasa khususnya bagi mahasiswa non
26 Carlos j Ovando, “
Bilingual Education in the United States: Historical Development and Current Issues”, The Journal of the National Association for Bilingual Education, Volume 27, Number1 (November 2010), 1-24.
27
bahasa seperti PAI, SKI, PGRA dan PGMI. Untuk meningkatkan bahasa perlu
didukung SDM, lingkungan dan akses penggunaan bahasa.
28Bilingual faculty
merupakan bagian dari akses untuk membiasakan bahasa.
d.
Kompetensi Mahasiswa Tarbiyah
Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan”
.
29Kompetensi
merupakan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan
diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN
Surakarta harus mempunyai kompetensi baik akademik, kepribadain maupun
professional.
30Dalam rangka menciptakan calon guru yang beraqidah,
berakhlaq dan professional maka FITK membuat Program pendampingan
pengembangan kepribadian muslim integral (P3KMI)
Di antara tujuan dari FITK IAIN Surakarta yaitu:
a.
Menghasilkan lulusan yang professional, kompetitif, berbudaya, dan
berkarakter Islam yang dapat menjadi acuan secara lokal maupun nasional
b.
Menghasilkan temuan-temuan inovatif dalam bidang kependidikan dan
kebahasaan
c.
Menghasilkan layanan kependidikan dan kebahasaan kepada masyarakat
dalam berbagai bentuk baik akademik maupun non akademik
d.
Menghasilkan produk-produk inovatif dalam bidang kependidikan dan
kebahasaan yang dibutuhkan oleh masyarakat
28Audrey Lucero, “Dual Language Teachers‟ Use of Conventional,
Environmental, and
Personal Resources to Support Academic Language Development”, The Journal of the National
Association for Bilingual Education, Volume 38 Number 1 (May 2015), 107-123.
29
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika, 2005,120.
30
Pendidik harus mempunyai kompetensi meliputi: 1) kompetensi kepribadian, 2) kompetensi profesional, 3) kompetensi pedagogik, dan 4) kompetensi sosial. E.Mulyasa, Standar
e.
Mewujudkan suasana interaksi akademik yang Islami dan berbudaya yang
mendukung pembentukan karakter dan kompetensi lulusan.
31Tujuan penyelenggarakan FITK sebagaimana diatas bahwa FITK
berkomitmen untuk mencetak lulusan yang professional yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Dalam rangka menguatkan aqidah dan penanaman akhlaq maka
FITK membuat P3KMI sebagai sarana untuk menjadikan mahasiswa yang
bukan hanya mempunyai kompetensi akademik tapi juga mempunyai
kompetensi kepribadian yang mantap.
Dalam menghadapi era global khususnya era Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) maka kompetensi yang dibutukan mahasiswa bukan hanya
kompetensi kepribadian tapi juga kompetensi kebahasaan sebagaimana
terdapat dalam tujuan FITK poin (d) yaitu menghasilkan produk-produk
inovatif dalam bidang kependidikan dan kebahasaan yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Maka untuk mencapai itu FITK mneyelenggarakan
bilingual
faculty.
Selain itu, ada kompetensi SAFT
32yang harus dimiliki seorang
mahasiswa tarbiyah sebagai calon guru. Lulusan FITK IAIN Surakarta harus
mempunyai kompetensi
hard skill
maupun
soft skill
.
Hard skill
kaitannya
31
Imam Makruf, Panduan Akademik...,3. 32
dengan kompetensi akademik yaitu berkaitan dengan pedagogik, professional
sedangkan
soft skill
berkaitan dengan kepribadian, mental, spiritual dan sosial.
E.
Metode Penelitian
Penelitian untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan P3KMI dan
Bilingual
Faculty
dan perannya dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa FITK IAIN
Surakarta. Untuk mendapatkan data yang lebih lengkap, mendalam dan dapat
memberikan jawaban yang tepat terhadap permasalahan yang diajukan, penulis
menggunakan pendekatan kualitatif.
Tehnik pengumpulan data melalui: 1). Wawancara dengan Informan yaitu
mahasiswa peserta P3KMI, mentor, Tim P3KMI, pembina P3KMI dan dosen, 2).
Pengamatan (observasi) secara langsung terhadap pelaksanaan P3KMI dan
bilingual faculty,
3). Studi dokumen seperti jurnal, buletin, foto aktivitas P3KMI,
file
dan lain-lain.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis model interaktif yang
prosesnya dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang tertulis dalam catatan lapangan,
dokumen pribadi, dokumen resmi dan sebagainya. Setelah dibaca, dipelajari dan
ditelaah maka langkah selanjutnya mengadakan reduksi data atau pemilahan data
kemudian disajikan dengan dibantu interpretasi penulis dan selanjutnya yaitu
penarikan kesimpulan. Kegiatan dari analisis yang dilakukan peneliti sesuai
dengan langkah-langkah yang digambarkan oleh Sugiyono dalam diagram berikut
ini.
Pengumpulan Data
Reduksi
Data kesimpulan Dan Penarikan
verifikasi Penyajian
Diagram analisis data (
interaktive model
)
33Gambar 1.1
Untuk
melihat
keabsahan
data
dan
menetapkan
keabsahan
(
trustworthiness
) data diperlukan teknik pemeriksaan. Ada empat kriteria yang
dapat digunakan untuk menguji keabsahan data, yaitu 1). Drajat kepercayaan
(
credibility
) dengan menggunakan tiga cara yaitu: triangulasi sumber data,
pemanfaatan metode, dan
member check
, 2). Keteralihan (
transferability
) dengan
melaporkan hasil penelitian secara rinci, 3). ketergantungan (
dependability
), dan
4). kepastian (
confirmability
).
F.
Sistematika Penulisan
Bab I adalah latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah,
signifikansi penelitian terdiri dari tujuan penelitian baik secara teoritis maupun
praktis, kajian pustaka yang berisi penelitian terdahulu yang bersumber dari tesis
dan jurnal, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II adalah hasil penelitian dan pembahasan pelaksanaan P3KMI
meliputi: pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan metoring atau pendampingan
dan pelaksanaan evaluasi.
Bab III adalah pelaksanaan
bilingual faculty
di FITK IAIN Surakarta yaitu
pelaksanaan proses pembelajaran dan sistem pendampingan.
Bab IV adalah peran atau dampak P3KMI dan
bilingual fakulty
dalam
meningkatkan kompetensi mahasiswa.
33
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bab V adalah kesimpulan dari hasil penelitian dengan mengacu pada
jawaban dari rumusan masalah dan tujuan penelitian. Penulis juga menyampaikan
saran atau rekomendasi kepada pihak yang terkait.
Selanjutnya yaitu lampiran-lampiran yang meliputi: uraian rekaman hasil
wawancara, uraian hasil pengamatan dan dokumentasi yang berkaitan dengan
BAB II
PELAKSANAAN P3KMI
A.
Pembelajaran P3KMI
P3KMI diselenggarakan sejak tahun 2007. Program ini dikhususkan bagi
mahasiswa semester satu dan dua. Sebagaimana informasi yang diberikan SC dan
SH kepada peneliti, bahwa P3KMI adalah program yang berasal dari pemikiran
para dosen dan mahasiswa yang diwakili BEM Fakultas. Karena pada waktu itu
banyak ditemukan mahasiswa yang tidak bisa membaca al-Quran ketika ujian
seminar proposal dan munaqosah, kemudian dibuatlah program pendampingan
kepada mahasiswa.34 Problem Mahasiswa bukan hanya pada al-Quran saja tetapi
juga dalam pemahaman keagamaan, ini disebabkan karena latarbelakang
mahasiswa yang beraneka ragam. P3KMI targetnya bukan hanya peningkatan
dalam hal bacaan al-Quran tetapi juga dalam peningkatan pemahaman
keagamaan.
Pada awal kuliah mereka harus mengikuti
placement-test
untuk
mengetahui tingkat pengetahuan keagamaan dan tingkat bacaan al-Quran. Mereka
akan dikelompokkan sesuai dengan kemampuannya dan setiap kelompok terdiri
dari 8-10 mahasiswa yang kemudian didampingi oleh mentor. Mentor atau
pendamping adalah mahasiswa yang mengajukan dirinya untuk membantu tim
P3KMI setelah lolos mengikuti seleksi yang diselenggarakan oleh tim dan dosen
FITK.
SH menuturkan bahwa yang menyeleksi calon pendamping adalah para
dosen yang ditunjuk oleh Fakultas, biasanya ketua jurusan dilibatkan. Materi yang
diajukan untuk para mentor terkait dengan motivasi, dedikasi, wawasan
keislaman/keagamaan, hafalan al-Quran, strategi menangani problem mahasiswa,
serta keseriusan dan niatnya.35 Penuturan SH selaras dengan penuturan IS, yang
mengemukakan bahwa sebelum jadi mentor P3KMI, IS mengikuti seleksi terlebih
dahulu seperti hafalan
Juz Amma
, wawasan keIslaman dan praktek ibadah.36
Pembelajaran P3KMI diadakan setiap hari Sabtu selama 2 semester.
Tempatnya di sekitar kampus seperti Teras, lorong tangga, Gajebo depan Masjid,
kelas, taman yang menurut mereka nyaman untuk belajar. 37 Model
pembelajarannya yaitu disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Materi
al-Quran menggunakan model semaan dan dibetulkan bila ada kesalahan baik
panjang pendeknya maupun makhrojnya. Sedangkan yang sama sekali belum bisa
membaca dengan menggunakan Iqra, dan yang terbata-bata bisa terus
mengulang-ulang bacaannya sampai lancar. F menungkapkan bahwa proses pembelajaran
al-Quran dengan model disemak. Adapun belajar keagamaan seperti yang ada di
buku panduan didiskusikan bersama. Ketika ada kesulitan memahami materi
dalam buku panduan maka mereka akan bertanya kepada dosen pembina atau
dosen yang lain.38
Selain metode semaan, tanya jawab dan diskusi, juga digunakan metode
penugasan. Mereka selama satu Minggu disuruh menghafal surat-surat pendek
35 Wawancara dengan SH pada hari Selasa 22/03/2016 di kantor PGMI, lampiran 1 No 16.
yang harus mereka setorkan setiap hari Sabtu. Mentor menargetkan selama dua
semester sebanyak 24 pertemuan, dan mahasiswa harus sudah hafal Juz 30 atau
Juz amma
, ayat-ayat pilihan, hadits-hadits pilihan dan
qoidah ushul fiqih
.
Pendalaman materi al-Quran bukan hanya pada cara membaca dan
identifikasi Ilmu tajwid, tetapi juga mereka dibekali pendalaman materi seperti:
definis al-Quran, nama-nama al-Quran serta kandungan ayat-ayat pilihan. Dalam
meningkatkan pemahaman keagamaan, peserta P3KMI didampingi mentornya
mendiskusikan materi yang ada di buku panduan dan terkadang mereka juga
mendiskusikan dengan para dosen ketika materi itu sulit untuk dipahami. FR
menggunakan metode ceramah, diskusi,
problem solving
, dialog,
sharing
dan
presentasi secara bergilir. 39 Metode ini cukup efektif dalam meningkatkan
pemahaman keagamaan.
Selain mendalami materi keagamaan yang bersifat teori. Mahasiswa juga
didampingi dalam memahami praktik ibadah seperti perawatan jenazah, sholat
ied
, sholat gerhana, menghitung pembagian harta waris dan cara berwudhu serta
tayamum yang benar. AL menuturkan bahwa dia beserta temannya disuruh sama
mentornya untuk praktek Ibadah satu persatu.40 Ini adalah salahsatu cara untuk
membina mahasiswa supaya bisa beribadah dengan baik dan benar.
B.
Pengembangan kepribadian
Mahasiswa selain memahami wacana dan praktik keagamaan, mereka juga
didampingi supaya mempunyai kepribadian atau akhlaq yang baik sebagai
cerminan mahasiswa FITK dan calon guru yang nantinya menjadi teladan bagi
39 Wawancara dengan FR pada hari Selasa 18/04/2016 di kantor P3KMI, lampiran 3 No 8.
anak didiknya. Pengembangan kepribadin di P3KMI diarahkan untuk
membiasakan hal-hal sederhana seperti: hormat kepada dosen, cara tegur sapa
yang sopan kepada yang lebih tua, cara sms kepada dosen dan cara masuk kelas
yang baik. Seperti dituturkan NM,
“saya jadi tahu pak cara sms dan cara sopan
santun kepada dosen”.
41
Selaras dengan yang dikatakan F bahwa mereka
diberikan pelajaran tata cara SMS dan sopan santun kepada dosen serta cara
berpakaian yang sesuai dengan ajaran Islam.42
Mereka dikembangkan kepribadiannya melalui kegiatan sehari-hari seperti
kegiatan Ibadah. Mentor yang bernama FR misalnya memantau sholat fardhu,
sholat tahajud dan tadarus al-Qurannya di rumah dengan cara SMS dan melihat
catatan kegiatan mereka dalam buku pantauan P3KMI. Setiap pertemuan terus
dipantau kegiatannya. 43
Selain dipantau kegiatan ibadahnya di rumah atau di
tempat kos, mereka juga dikembangkan kepribadiannya supaya menjadi
mahasiswa yang disiplin baik dalam ibadah maupun dalam kegiatan lainnya
dengan
memberikan
materi
manajemen
waktu
yang
harus
mereka
implementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Dengan mengikuti kegiatan P3KMI
setiap hari Sabtu dengan rajin berarti mereka telah mendisiplinkan dirinya sendiri.
Seperti AV dan AL peserta yang selalu aktif dalam mengikuti P3KMI. 44 Ini
sesuai dengan pengamatan peneliti di lapangan. F dan FR mengemukakan bahwa
peserta P3KMI mengikuti secara antusias dan jarang bolos mengikuti program.45
41 Wawancara dengan NM padahari Sabtu19/03/2016 di kantor P3KMI, lampiran 4 No 8. 42 Wawancara dengan F pada hari Selasa 18/03/2016 di kantor P3KMI, lampiran 4 no 12. 43 Wawancara dengan FR pada hari Selasa 18/04/2016 di kantor P3KMI, lampiran 3 No 10.
44 Wawancara dengan AV pada hari Selasa 04/04/2016 di kantor P3KMI lampiran 11 No 5, dan wawancara dengan AL pada hari Selasa 18/03/2016 di kantor P3KMI, lampiran 5 No 11.
Absensi P3KMI sesuai dengan pengamatan penulis juga menujukkan keaktifan
mahasiswa dalam mengikuti program P3KMI.
Pengembangan kepribadian lainnya dilakukan dengan metode tausyiah
atau menjadi da‟i
-da
‟
iah. Mahasiswa dituntut untuk memahami dan menghayati
materi keagamaan serta bisa mengajarkan kepada orang lain sehingga mereka
mempunyai kepercayaan diri dan bisa mengamalkan amaliah agama.
AL dan AV
mendampingi
mentee
nya untuk melakukan presentasi, diskusi dan ceramah dalam
setiap kegiatan mentoring. Selain itu juga kegiatan mentoring menambah akrab
dengan teman-temannya walaupun beda jurusan.46
Selain kegiatan diatas
mentee
juga curhat dengan terbuka kepada
mentornya, dan pada waktu itulah mentor bisa mengarahkan kepada hal positif. F
mengemukakan bahwa mereka juga jujur kepada pendamping ketika mereka
sebelumnya sering meninggalkan sholat lima waktu atau ada permasalahan
dengan kehidupannya. Mereka bisa cerita ke pendamping. 47 Metode yang
digunakan dalam pengembangan kepribadian dalam hal ini ada
sharing
, curhat,
dialog dan pemecahan masalah.
Mahasiswa dibangun dalam berbagai aspek baik
hard skill
atau keilmuan
maupun
soft skill atau
kepribadiannya.48 Mereka harus cakap dalam mengajar
tetapi juga punya kepribadian yang baik. 49 Menjadikan mahasiswa yang
berkepribadian atau mahasiswa yang berakhlaq merupakan bagian dari visi yang
46 Wawancara dengan AL pada hari Selasa 18/03/2016 di kantor P3KMI, lampiran 5 No 7.
47 Wawancara dengan F pada hari Selasa 18/04/2016 di kantor P3KMI, lampiran 4 No 12. 48 Hard skill Menujukan kompetensi akademik yaitu ilmu, wacana, teori keguruan atau ranah kognitif sedangkan soft skill menunjukkan kompetensi afektif dan psikomotorik kaitannya dengan sikap dan prilku. Wawancara dengan SK pada hari Selasa 22/04/2016, lampiran 10 No 4.
dikembangkan oleh FITK IAIN Surakarta.
Mendalami dan menghayati materi
keIslaman yang disajikan oleh Fakultas dan didampingi mentor akan mengubah
pola kepribadian mahasiswa. Kepribadian yang jelek disebabkan kurangnya
pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai agama. Maka penanaman nilai
itu dikembangkan oleh P3KMI. Nilai adalah pedoman hidup yang bersumber dari
ajaran Islam yang abadi yang menjadi ruh setiap insan manusia. Mahasiswa
dituntut untuk memahami, menghayati ajaran Islam yang nantinya menjadi nilai
yang menyatu dalam dirinya dan mengarahkan pada kepribadian yang baik.
C.
Evaluasi P3KMI
Untuk melihat perkembangan mahasiswa dalam mengikuti P3KMI,
mereka harus mengikuti serangkaian evaluasi seperti ujian tulis tengah semester,
ujian bacaan dan hafalan al-Quran, ayat-ayat pilihan,
qoidah ushul fiqih
, ujian
praktik Ibadah seperti: wudhu, tayamum, sholat gerhana, perawatan jenazah dan
ilmu mawaris. Ujian tengah semester adalah secara terprogram bersamaan dengan
ujian tengah semester yang diadakan oleh Fakultas. Sedangkan untuk ujian akhir
semester diselenggarakan pasca ujian di Fakultas yang diselenggrakan selama
kurang lebih selama dua minggu.
Penguji pada ujian P3KMI adalah para dosen FITK yang ditunjuk oleh
Fakultas. Penguji pada ujian semester gasal akan menguji bacaan al-Quran,
hafalan
Juz Amma
dan ayat-ayat pilihan. Sedangkan pada ujian semester genap
mahasiswa selain diuji terkait dengan bacaan al-Quran, hafalan dan kemampuan
praktik ibadahnya. Sedangkan untuk pemahaman materi keislamannya diuji
dengan cara tes tertulis yang diawasi oleh tim P3KMI. SH dan SC
sesuaikan dengan kegiatan Fakultas dan untuk ujian hafalan boleh menyicil
dengan waktu yang sudah ditentukan.50
Selain melalui ujian terprogram yang diselenggarakan oleh tim P3KMI,
ujian juga dilakukan oleh wali studi mahasiswa dan dosen mata kuliah. MN dan
SC menuturkan bahwa sebelum menandatangani kartu rencana studi, mahasiswa
disuruh
membaca
al-Quran
terlebih
dahulu
supaya
bisa
terpantau
perkembangannya. Begitu juga dengan dosen MN dan HK misalnya, mahasiswa
disuruh membaca al-Quran dan menghafal ayat tertentu. Ketika mahasiswa tidak
bisa maka nilainya ditangguhkan atau diberi peringatan atau catatan supaya
ditindaklanjuti oleh tim P3KMI.
Evaluasi P3KMI dilakukan secara formal dan tidak formal. Adapun
evaluasi formal antara lain adalah tes bacaan al-Quran, tes hafalan
Juz Amma
, tes
hafalan
qoidah ushul fiqih
, tes hafalan hadits-hadits pilihan, tes praktik ibadah
serta tes wawasan keislaman yang dilakukan secara terprogram dan evaluasi tidak
formal yaitu tes yang dilakukan oleh para wali studi dan dosen mata kuliah
tertentu. Pendampingan dan evaluasi sejauh ini cukup intens dilakukan oleh
mentor terhadap mahasiswa.
BAB III
PELAKSANAAN
BILINGUAL FACULTY
A.
Pembelajaran
Bilingual Faculty
Bilingual faculty
adalah program yang diselenggarakan Fakultas Ilmu dan
Keguruan Tarbiyah (FITK) IAIN Surakarta dalam rangka menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan menguasai bahasa Asing calon
pendidik lulusan IAIN Surakarta diharapkan mampu bersaing di era MEA. Dalam
sambutannya Dekan FITK dan wakil rektor bidang pengembangan akademik
pada pelepasan wisuda mengungkapkan bahwa
outcome
FITK harus siap pakai
dengan menguasai bahasa Asing.51
Mahasiswa FITK disiapkan untuk menjadi guru yang profesional. GY
menyampaikan bahwa kedepan ketika ada rekrutmen Pendidikan Profesi Guru
(PPG) syaratnya adalah harus menguasi bahasa Asing baik secara pasif maupun
aktif. Ketika lulusan FITK lemah dalam penguasaan bahasa maka ini menjadi
problem besar bagi civitas akademika. 52 Begitu juga di dunia kerja banyak
sekolah yang membuka lowongan dan mensyaratkan calon gurunya bisa
berbahasa Asing.
Pembelajaran bilingual yang sebelumnya berbasis kelas kemudian diubah
menjadi berbasis mata kuliah. KH mengatakan bahwa ada beberapa mata kuliah
yang dalam proses pembelajarannya harus menggunakan dua bahasa,53 antara
51 Disampaikan oleh dekan fakultas Tarbiyah Dr. Giyoto M.Hum dan wakil rektor I pengembangan Abdul Matin. M.Ag. Dalam acara pelepasan wisudawan-wisudawati FITK pada tanggal 9 April 2016 di Graha IAIN Surakarta.
52 Wawancara dengan GY pada hari Selasa 05/05/2016 di kantor Dekan, lampiran 17 No 3.
lain adalah manajemen pendidikan, evaluasi pendidikan, kecerdasan majemuk,
evaluasi bahasa Arab dan lain-lain.
Proses pembelajarannya secara otonomi diserahkan kepada dosen
pengampu. Sebagaimana diungkapkan NA, bahwa proses pembelajarannya
diserahkan kepada dosen pengampu yang ditunjuk. Pembelajaran dua bahasa
mencakup 50% bahasa Indonesia, dan 50% bahasa Asing, baik itu bahasa Inggris
maupun bahasa Arab. 54 Mahasiswa dituntut untuk memahami mata kuliah
melalui bahasa Asing
YA sebagai dosen yang ditunjuk untuk
bilingual faculty
mengungkapkan
bahwa dalam presentasi kelompok mahasiswa harus menyampaikan dalam bahasa
Inggris walaupun makalahnya berbahasa Indonesia. 55 Referensi yang
digunakanpun selain bersumber dari buku bahasa Indonesia juga bersumber dari
buku berbahasa Inggris. RS56 mahasiswa YA misalanya, dia menggunakan buku
yang berbahasa Inggris sebagai referensi tugas makalahnya.
PR mengatakan bahwa untuk mendukung kegiatan bilingual dalam kelas,
ia menulis di papan tulis dengan menggunakan bahasa Inggris walaupun harus
mengulang dalam menjelaskannya,57 begitupun juga mahasiswa dituntut untuk
berbicara dalam bahasa Inggris. Menurut ZA, dalam setiap pembelajaran dia
memerintahkan kepada mahasiswanya untuk merangkum setiap apa yang telah
dipelajarinya dalam setiap tatap muka perkuliahan, kemudian membacanya di
depan teman-temannya sehingga mahasiswa selain bisa berbicara tetapi juga bisa
menulis dan mendengar dengan bahasa Asing.58
Dalam meningkatkan
speaking
maka mereka harus berbicara dengan
bahasa Inggris, untuk meningkatkan
writing
mereka harus menulis rangkuman
dari apa yang mereka dengar, untuk meningkatkan
listening
mereka harus
mendengarkan apa yang telah dipaparkan dosen dan untuk meningkatkan
kemampuan
reading
mereka harus membacakan hasil tulisannnya kepada teman
atau kepada dosen.
Dosen
bilingual faculty
dituntut untuk kreatif dalam mengembangkan
model pembelajarannya supaya tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. FB
mahasiswa
bilingual faculty
menuturkan bahwa dosennya selalu menggunakan
bahasa Inggris dalam pembelajarannya dan dia bersama teman sekelasnya selalu
diberi tugas untuk menulis materi perkuliahan dan menyampaikan dalam bentuk
power point
dengan bahasa Inggris.59
Proses pembelajaran bilingual di dalam kelas antara lain adalah
menyampaikan mata kuliah dengan dua bahasa, mengunakan referensi bahasa
Asing, menulis dan membaca rangkuman perkuliahan dengan bahasa Asing,
membuat
power point
dengan bahasa Asing, dan bertanya dengan menggunakan
bahasa Asing.
B.
Metoring
Bilingual Faculty
Untuk menujang pembelajaran
bilingual faculty
dalam rangka
meningkatkan kompetensi mahasiswa, selain dengan menggunakan
classroom
yaitu dengan proses pembelajaran di dalam kelas yang berbasis mata kuliah. FITK
58 Wawancara dengan ZA pada hari Selasa 10/03/2016 di kantor Sastra, lampiran 6 No 5.
juga memberikan pendampingan kepada mahasiswa atau mentoring diluar jam
pelajaran. GY mengungkapkan bahwa mentoring diselenggarakan secara
terjadwal yaitu setiap hari Rabu dan Kamis setelah jam 12 siang. Mahasiswa
semester empat dan semester enam non bahasa harus mengikuti mentoring. 60
Para mahasiswa didampingi oleh mentor yang berasal dari kaka kelas, alumni dan
dosen luar biasa (DLB) yang direkrut oleh tim bilingual.
ZA dan SJ mengungkapkan bahwa ada sekitar 62 mentor yang lolos
seleksi yang terdiri dari mahasiswa tingkat akhir, alumni FITK dan dosen luar
biasa (DLB) yang akan mendampingi mahasiswa.61 Dekan Fakultas FITK IAIN
Surakarta GY mengungkapkan bahwa para mentor bisa menjadi teman atau
partner bagi para mahasiswa untuk menggali bahasa yang sudah dia pelajari
dimasa SMP atau SMA. Ketika mahasiswa paham materi tersebut maka sudah
sangat luar biasa dan mampu bersaing dengan alumni lain.62
Pelaksanaan mentoring dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 16 mahasiswa dan satu mentor. Pada hari Rabu dan Kamis mereka
tersebar di area kampus untuk mengkaji bahasa baik itu
grammar
,
writing
,
reading
,
speaking
dan
listening
. GY mengatakan target sementara dari kegiatan
bilingual faculty
adalah bisa berbicara dengan bahasa Asing baik Arab maupun
Inggris.63
MN
mengatakan
bahwa
kegiatan
mentoring
bilingual
sengaja
menggunakan mahasiswa kakak kelas, alumni dan dosen luar biasa supaya
60 Wawancara dengan GY pada hari Selasa 05/05/2016 di kantor Dekan, lampiran 17 No 4. 61 Wawancara dengan ZA pada hari Selasa 10/03/2016 di kantor PBI, lampiran 14 No 5, dan wawancara dengan SJ pada hari Selasa 12/03/2016 di kantor PBI, lampiran 16 No 2.
62 Wawancara dengan GY pada hari Selasa 05/05/2016 di kantor Dekan, lampiran 17 No 5.
pembelajaran lebih efektif. 64 Pembelajaran dengan teman sebaya akan
menjadikan
mentee
merasa nyaman, tidak ada beban, tidak malu dan tidak
canggung, ini berbeda ketika mareka belajar dengan dosen.
NN dan ZA mengungkapkan bahwa dalam proses mentoring
bilingual
faculty
mereka menggunakan metode cerita, mendengarkan lirik lagu, penugasan,
drama, dan
games
. Kegiatan mentoring dilakukan selama dua tahun (empat
semester) yang diselenggrakan setiap hari Rabu dan Kamis dengan durasi waktu
100 menit pada setiap pertemuannya.65 Setiap enam kali pertemuan mentor harus
membuat laporan perkembangan
mentee
nya dengan cara mendeskripsikan hasil
pantauan selama mentoring berjalan.
Progress report
pelaksanaan mentoring
meliputi keaktifan
mentee
, perkembangan
mentee
dan kendala yang dihadapi.66
SJ sebagai koordinator bilingual selalu berkoordinasi dengan para mentor
dalam setiap pekan untuk melihat perkembangan pendampingannya dan ketika
ada problem maka para mentor langsung membicarakan dan mengambil
solusinya.67 Tim bilingual menggunakan grup Whatsapp untuk berkoordinasi
dengan cepat dan setiap ada kendala atau permasalahan maka langsung di
share
di
group dan dicari solusinya
Untuk mendukung
bilingual faculty
FITK memberlakukan kegiatan Rabu
dan Kamis berbahasa. Setiap hari Rabu dan Kamis mahasiswa dikondisikan untuk
berbicara dengan bahasa Asing baik Arab maupun Inggris. Berbicara bukan hanya
dengan teman-temannya atau mentornya tetapi dengan pegawai akademik. Pada
hari tersebut mulai mahasiswa, dosen dan karyawan diusahakan menggunakan
64 Wawancara dengan MN pada hari Selasa 11/05/2016 di kantor Warek II, lampiran 16 No 5. 65 Buku panduan mentoring bahasa program bilingual faculty FITK IAIN Surakarta 2016. 2. 66 Buku Panduan,...6.