• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMODELAN TINGKAT STRES PADA WANITA KARIR BERDASARKAN PENDEKATAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL (Studi Kasus Wanita Karir di PT Pindad Persero Malang) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PEMODELAN TINGKAT STRES PADA WANITA KARIR BERDASARKAN PENDEKATAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL (Studi Kasus Wanita Karir di PT Pindad Persero Malang) SKRIPSI"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus Wanita Karir di PT Pindad Persero Malang)

SKRIPSI

CHINTIA WARDHA WIGUNA

PROGRAM STUDI S-1 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

(Studi Kasus Wanita Karir di PT Pindad Persero Malang)

SKRIPSI

CHINTIA WARDHA WIGUNA

PROGRAM STUDI S-1 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(3)
(4)
(5)

PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI

(6)
(7)

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pemodelan Tingkat Stres Pada Wanita Karir Menggunakan Pendekatan Regresi Logistik Ordinal (Studi Kasus Wanita Karir di PT Pindad Persero Malang)”. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua, Ayah dan Mama, yang selalu mendoakan, menemani, memberi dukungan dan semangat. Serta kakak Via dan adik Zidan yang selalu memberi semangat saat mengerjakan skripsi ini.

2. Drs. Suliyanto, M.Si dan Drs. H. Sediono, M.Si selaku dosen pembimbing 1 dan 2 yang telah memberi bimbingan, petunjuk dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Neil Mars, Nurul Kamaril Kusumowardani, Amalia Talitha Arifin, Retno Arie dan Putri Permatasari yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari nilai kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

(8)

Chintia Wardha Wiguna, 2016. Pemodelan Tingkat Stres pada Wanita Karir Berdasarkan Pendekatan Regresi Logistik Ordinal (Studi Kasus Wanita Karir di PT Pindad Persero Malang). Skripsi ini dibawah bimbingan Drs. Suliyanto, M.Si dan Drs. Sediono, M.Si, Program Studi S1-Statistika, Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

ABSTRAK

Era globalisasi memberikan dampak terhadap banyak aspek. Termasuk tuntutan ekonomi semakin meningkat. Hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya pergeseran peran oleh wanita. Di Malang, tingkat partisipasi perempuan mencapai 41,41% dari total 423.631 orang pekerja. Hal ini dapat menyebabkan konflik peran seorang wanita yaitu sebagai seorang pekerja dan seorang ibu rumah tangga. Stres ini akan memberikan efek seperti pusing, mual, kelelahan, dan mudah marah. Yang selanjutnya akan menurunkan performa kerja dan merugikan baik pihak perusahaan maupun wanita karir itu sendiri. Beberapa faktor yang diduga berpengaruh antara lain tekanan karir dan keluarga, jumlah keluarga, penentuan prioritas, waktu untuk keluarga, pengasuhan anak, bantuan pekerjaan rumah tangga, komunikasi dan interaksi dengan keluarga, dan kepuasan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah memodelkan tingkat stress wanita karir di PT Pindad Persero dengan pendekatan regresi logistik ordinal. Penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebarkan kuesioner terhadap 56 wanita karir di PT Pindad Persero Malang yang didapatkan hasil sebesar 47% wanita karir mengalami stres ringan, 46% diantaranya mengalami stres sedang dan 7% sisanya mengalami stres berat. Berdasarkan model regresi logistik ordinal yang diperoleh, dapat disimpukan variabel prediktor yang mempengaruhi tingkat stress wanita karir di PT Pindad Persero Malang adalah jumlah keluarga danpengasuhan anak.

(9)

Chintia Wardha Wiguna, 2016. Modelling the Stress Level of Career Women in PT Pindad Persero Malang with Ordinal Logistic Regression Approach. This final project is advised by Drs. Suliyanto, M.Si and Drs. Sediono, M.Si , Major of S-1 Statistics, Mathematics Department, Faculty of Science and Technology, Universitas Airlangga, Surabaya.

ABSTRACT

The globalization era gives effects in many aspects, whether it is a good impact, or a bad one which we can not avoid. One of them is in developing country business. It also gives a massive difference for a woman role. In Malang, from total 423.631 workers, 41,41% of them are women. We can see now women get a higher education and have a good job to support their family’s financial. This can creates a role’s conflict as worker and housewife for women who have a family. This kind of stress will give side effects such as headache, nausea, tired, and easily to get angry. It also can decrease the work’s performance which will harm both for the workers and the company. Several factors are thought to affect the level of stress. Such as career and family pressure, amount of family members, determining priorities, time for family, children’s care, housekeeping assistance, family’s communication and interaction, and work satisfaction. The purpose of this research is to Modell the stress level of career woman in PT Pindad Persero Malang with Ordinal Logistic Regression approach. This research uses a primer data of 56 woman career in PT Pindad Persero Malang with a result 47% of them are having low stress levels, 46% of them are in a medium stress levels, and 7% of the rest are in a high stress levels. Based on Ordinal Logistic Regression Models we can assume that there are two factors that affect the stress level of the women career in PT Pindad (Persero) Malang. They are amount of family members, and children’s care.

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI ... iii

LEMBAR PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ... iv

SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

(11)

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Manfaat Penelitian ... 5

1.5Batasan Masalah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1PT Pindad (Persero) ... 7

2.2Pengertian Stres dan Wanita Karir ... 7

2.3Faktor Penyebab Stres ... 9

2.4Distribusi Multinomial ... 11

2.5Estimator Maksimum Likelihood ... 11

2.6Regresi Logistik Ordinal ... 12

2.6.1 Estimasi Parameter ... 13

2.7Uji Validitas dan Reliabilitas ... 16

2.8Pengujian Parameter ... 17

2.7.1 Uji Serentak ... 17

2.7.2 Uji Parsial ... 18

2.9Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit) ... 19

2.10Interpretasi Koefisien ………... 19

2.11Ketepatan Klasifikasi ……….. 20

(12)

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1Data dan Sumber Data ... 24

3.2Penentuan Variabel ... 25

3.3Metode Analisis ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1Deskripsi Tingkat Stres Wanita Karir di PT Pindad ... 31

4.2Pemodelan Regresi Logistik Ordinal ... 34

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

4.2.2 Estimasi Model Regresi Logistik Ordinal dan uji serentak ... 35

4.2.3 Uji Parsial ... 38

4.3Interpretasi Odds-Ratio ... 39

4.4Uji Kesesuaian Model ... 40

4.5Uji Ketepatan Klasifikasi ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Ketepatan Klasifikasi ... 21

Tabel 3.1 Variabel Penelitian ... 26

Tabel 4.1 Uji Validitas ... 35

Tabel 4.2 Nilai Parameter Variabel Prediktor ... 36

Tabel 4.3 Hasil Uji Parsial Regresi Logistik Ordinal ... 39

Tabel 4.4 Odds Ratio Pada Variabel Penelitian ... 40

Tabel 4.5 Tabel Ketepatan Klasifikasi Regresi Logistik Ordinal Insampel ... 43

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Deskripsi Tingkat Stres ... 31

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Deskripsi Tekanan Karir dan Keluarga ... 32

Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Deskripsi Masalah Penentuan Prioritas ... 32

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Deskripsi Masalah Pengasuhan Anak ... 33

Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Deskripsi Bantuan Pekerjaan Rumah Tangga ... 34

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Observasi dan Prediksi Insampel ... 43

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ...

Lampiran 2 Data 56 Koresponden Wanita Karir ...

Lampiran 3 Output Correlation Test SPSS ...

Lampiran 4 Output Reliability Test Cronbach’s Alpha ...

Lampiran 5 Output Regresi Logistik Ordinal Minitab ...

Lampiran 6 Syntax Program R ...

Lampiran 7 Output Program R Insampel ...

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi tak dapat lagi dihindari. Tuntutan ekonomi pun kini semakin meningkat. Hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya pergeseran peran oleh perempuan. Jika sebelumnya perempuan dianggap tabu jika terlibat dalam kegiatan politik maupun perekonomian, kini mereka telah banyak bekerja di luar rumah, dan banyak diantara mereka kini menyandang status sebagai wanita karir. Pada tahun 2012, BPS mencatat dari total populasi 112 juta jumlah pekerja di Indonesia, saat itu ada 43 juta pekerja perempuan yang membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia. Banyaknya partisipasi angkatan kerja ini didorong oleh peningkatan jumlah perempuan di perkotaan yang masuk dalam angkatan kerja, dimana tingkat partisipasi perempuan di Malang mencapai 41,41% dari total 423.631 pekerja pada 2014 (BPS, 2014).

Menurut Greenhaus dan Beutell (1985) konflik peran ganda yang juga disebut dengan konflik Pekerjaan-Keluarga (work-family conflict) adalah bentuk konflik peran dimana tuntutan peran pekerjaan dan keluarga secara mutual tidak dapat disejajarkan dalam beberapa hal. Konflik peran ganda ini timbul karena ketidak seimbangan antara pembagian peran seorang wanita di tempat kerja dan perannya dalam keluarga.

(17)

antara tuntutan situasi dan sumber yang dimiliki individu tersebut, baik itu biologis, psikologis dan juga sosial (Sarafino, 1994). Pada wanita, stres dapat muncul akibat kewanitaannya secara umum sebagai akibat sampingan dari keadaan dan perubahan biologis, psikologis dan sosialnya (Sarwono dan Purwono 2006). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rice (1999), wanita yang bekerja mengalami stres kerja lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil rata-rata sebesar 28% wanita mengalami stres ditempat kerja, sedangkan pada laki-laki didapatkan hasil sebesar 20%. Stres yang dimaksud disini adalah stres yang menyebabkan ketegangan atau penderitaan psikis sehinga menimbulkan kecemasan (Rini, 2002). Pada tahun 2008, gambaran stres di Amerika yang dikeluarkan oleh APA (American Psychological Association) melaporkan secara statistik mengenai wanita stress. Dikatakan bahwa sebanyak 33% wanita mengalami tingkat stres yang tinggi (Gunawati dkk, 2006). Hasil penelitian Shira Offer (dari Department of Sociology and Anthropology di Bar-Ilan University) menyebutkan bahwa ibu rumah tangga yang sekaligus menjadi wanita karir ternyata memiliki tingkat stress yang lebih tinggi daripada sang ayah.

(18)

Tingkat stres pada wanita karir bertindak sebagai variabel respon yang terdiri dari lima kategori tingkatan yaitu normal, ringan, sedang, parah dan sangat parah. Masing-masing kategori ini saling berkaitan. Oleh karena itu, model yang cocok terkait dengan kategori variabel respon berskala ordinal adalah pendekatan regresi logistik ordinal.

PT Pindad (Persero) adalah sebuah perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia dan memperkerjakan sekitar 3000 karyawan (Wikipedia 2015). Saat ini proses produksi dilaksanakan di dua tempat, yaitu Divisi Amunisi di Turen Kabupaten Malang dan Divisi Senjata yang terletak di Bandung, Jawa Barat. Dengan banyaknya jumlah karyawan tersebut, pada penelitian kali ini akan difokuskan kepada pekerja wanita di PT PINDAD (Persero) Divisi Amunisi. Para karyawan dituntut untuk dapat bekerja professional sebagaimana visi dan misi perusahaan yaitu menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023 mendatang melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik.

(19)

waktu untuk keluarga dan pandangan suami terbukti berpengaruh terhadap stress wanita karir.

Regresi Logistik Ordinal adalah analisis regresi dimana variabel responnya berskala ordinal dan mempunyai kategori lebih dari dua. Berdasarkan uraian tersebut dalam proposal skripsi ini akan ditentukan variabel yang dapat digunakan untuk memprediksi tingkat stres wanita karir dan mendapatkan model tingkat stres wanita karir dalam peran gandanya.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan masalah antara lain:

1. Bagaimana mendeskripsikan variabel-variabel penelitian yang terkait tingkat stress wanita karir dalam peran gandanya di PT Pindad Persero Malang.

2. Bagaimana memodelkan tingkat stres wanita karir dalam peran gandanya di PT Pindad Persero Malang dengan menggunakan pendekatan regresi logistik ordinal.

(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendiskripsikan variabel penelitian terkait tingkat stres wanita karir dalam peran gandanya di PT Pindad Persero Malang

2. Memodelkan tingkat stres wanita karir dalam peran gandanya di PT Pindad Persero Malang dengan menggunakan pendekatan regresi logistik ordinal.

3. Menentukan odds-ratio dan menginterpretasi serta menghitung nilai ketepatan klasifikasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Mahasiswa

a) Menjadi salah satu sumber referensi penting dan bahan perbandingan penelitian bagi peneliti lain.

b) Penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan sehingga penulis menjadi adaptif dalam menyesuaikan teori yang didapat dalam kuliah dengan aplikasi di lapangan.

2. Bagi PT. Pindad (Persero)

(21)

dapat mengetahui faktor resiko yang berpengaruh signifikan terhadap stres karyawan.

1.5 Pembatasan Masalah

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Diberikan beberapa teori yang mendukung penulisan proposal skripsi ini. Teori-teori tersebut meliputi uji multikolinieritas, regresi logistik ordinal, pengujian parameter, uji kecocokan model, dan interprestasi parameter model.

2.1 PT Pindad (Persero)

PT Pindad (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang melaksanakan usaha terpadu dibidang peralatan industial yang mendukung pembangunan nasional. Perusahaan ini bergerak dalam bidang ALUTSISTA (Alat Utama sistem Persejataan) dan produk komersial. Dalam Divisi Amunisi, PT Pindad (Persero) sebagai perusahaan penyedia peralatan pertahanan dan keamanan terus melakukan produksi munisi dan mengembangkannya sesuai dengan munculnya senjata-senjata yang semakin beragam. Berbagai tipe munisi dikembangkan sesuai dengan kaliber senjata yang diproduksi. Keunggulan dari munisi Pindad adalah banyaknya varian yang dapat disesuaikan dengan hasil yang diinginkan terhadap senjata yang ditembakkan.

2.2 Pengertian Stres dan Wanita Karir

(23)

menyesuaikan diri, dan karenanya keseimbangan tubuh terganggu (Nadya Vierdelina, 2008). Menurut Richard Lazarus stres adalah hubungan khusus seseorang dengan lingkungannya yang dianggap melampaui kemampuannya dan membahayakan kesejahteraannya. Ia juga menyatakan bahwa stres dimulai dari penilaian situasi (Davis dkk, 1995). Sedangkan National Institute Ocuupational Safety and Health (NIOSH) mendefinisikan stress kerja sebagai bahaya fisik dan emosional yang terjadi sebagai kebutuhan pekerjaan tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya, maupun kebutuhan individu. Stres kerja terjadi karena adanya interaksi dari pekerja dengan kondisi kerja. NIOSH berpendapat bahwa kondisi pekerjaan berperan penting dalam menyebabkan stres, namun peran dari individu tidak dapat diabaikan sebab perbedaan dalam karakteristik individu, sangat penting dalam menentukan apakah kondisi kerja tertentu dapat menyebabkan stres (Kendall, 2000)

Teknik pengukuran stres sebagaimana banyak digunakan dalam studi di Amerika Serikat menurut Karoley dalam desy (2002) dapat digolongkan dalam 3 cara, yaitu:

a. Self report measure

Termasuk disini mengukur dengan menggunakan survey atau kuesioner dan wawancara mengenai pengalaman, perasaan, atau sikap seseorang.

b. Behavioral measure

Biasanya melibatkan pengukuran actual behavior. Di dalam setting

(24)

yang diberikan, dan penurunan performanya (berdasarkan jumlah kesalahan yang dilakukan) didalam keadaan stres.

c. Medical measure

Yang diukur disini adalah indeks aktivitas sistem syaraf simpatis, seperti: perspirasi, pernafasan, denyut jantung (heart rate), tekanan darah, dan ketegangan otot. Pengukuran tekanan darah dan heart rate merupakan pengukuran stres fisiologik yang paling sering dilakukan.

d. Biochemical measure

Yaitu dengan mengukur kadar katekolamin dan kortisol dalam darah. Peningkatan kadar katekolamin dan kortisol dalam darah berhubungan dengan stressor lingkungan maupun psikososial.

Definisi wanita karir adalah wanita yang mempergunakan waktunya untuk bekerja baik di dalam rumah maupun diluar rumah dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang akan dipergunakan untuk kebutuhan keluarga (Endar, 2008).

2.3 Faktor Penyebab Stres

Adapun faktor-faktor penyebab stres pada wanita karir sebagai berikut : a. Komunikasi dan interaksi dengan keluarga

Komunikasi dan interaksi dengan suami dan anak merupakan suatu siklus kehidupan yang harus dijalani seorang istri (Sekaran, 1986).

(25)

Setiap peran memiliki konsekuesi masing-masing. Disatu sisi karir menuntut agar mampu mencurahkan tenaga, waktu dan pikiran terhadap pekerjaan. Disisi lain, keluarga terutama anak sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari seorang ibu (Arinta dan Azwar, 1993) c. Jumlah Keluarga

Semakin banyak anggota keluarga, maka semakin banyak konflik, dan semakin banyak dukungan keluarga, maka semakin sedikit konflik (Stone dkk, 1990).

d. Penentuan prioritas

Seorang istri harus mampu menentukan prioritas kerja dan keluarga. Disini istri dituntut untuk dapat menentukan sikap terhadap dua peran yang harus dijalaninya. Upaya yang dapat ditempuh oleh istri untuk mengatasi konflik tersebut adalah memilih kedua peran tersebut dengan tetap mempertimbangkan resiko yang akan dihadapi (Sekaran, 1986).

e. Waktu untuk keluarga

Semakin banyak waktu yang digunakan untuk bekerja, maka semakin sedikit waktu untuk keluarga (Stone dkk, 1990).

f. Kepuasan kerja

Semakin tinggi kepuasan kerja, maka konflik yang dirasakan di tempat kerja akan semakin sedikit (Stone dkk, 1990).

(26)

Pada umumnya mereka mencemaskan kesehatan jasmani dan emosi anak-anaknya. Ini berarti menuntut perhatian, tenaga dan pikiran mereka di rumah sewaktu mereka di kantor (Arinta dan Azwar, 1993)

h. Bantuan pekerjaan rumah tangga

Wanita berperan ganda membutuhkan bantuan dari beberapa pihak baik dari suami, anak, maupun seorang pembantu untuk turut serta dalam urusan pekerjaan rumah tangga (Arinta dan Azwar, 1993)

2.4 Distribusi Multinomial

Jika suatu percobaan menghasilkan 𝑞 macam kejadian 𝐸1 ,𝐸2, … ,𝐸𝑞 dengan probabilitas masing-masing 𝜋1 ,𝜋2, … ,𝜋𝑞 , maka distribusi probabilitas variabel random 𝑌1 ,𝑌2, … ,𝑌𝑞 yang masing-masing menyatakan banyaknya terjadinya 𝐸1 ,𝐸2, … ,𝐸𝑞 dalam 𝑛 ulangan independen adalah

𝑓�𝑦1 ,𝑦2, … ,𝑦𝑞;𝜋1 ,𝜋2, … ,𝜋𝑞,𝑛�= �𝑦1 ,𝑦𝑛2,…,𝑦𝑞� 𝜋1𝑦1𝜋2𝑦2… 𝜋𝑞𝑦𝑞

dengan ∑𝑞𝑖=1𝑦𝑖 =𝑛 dan ∑𝑞𝑖=1𝜋𝑖 = 1. (Walpole dan Myers, 1995)

2.5 Estimator Maksimum Likelihood

(27)

𝐿(𝜽; 𝑦1 ,𝑦2, … ,𝑦𝑛) = 𝑓(𝑦1;𝜽)𝑓(𝑦2;𝜽) … 𝑓(𝑦𝑛,𝜽). Jika Statistik 𝜽�=

𝒖(𝑦1 ,𝑦2, … ,𝑦𝑛) memaksimumkan fungsi likelihood 𝐿(𝜽; 𝑦1 ,𝑦2, … ,𝑦𝑛); 𝜽𝜖𝛺,

maka statistik 𝜽�=𝒖(𝑦1 ,𝑦2, … ,𝑦𝑛) adalah Maximum Likelihood Estimator

(MLE) atau estimator maksimum likelihood dari 𝜽 (Hogg dan Craigh, 2004).

2.6 Regresi Logistik Ordinal

Regresi logistik ordinal merupakan salah satu metode statistika untuk mengan alisis variabel respon yang mempunyai skala ordinal yang terdiri atas tiga kategori atau lebih. Variabel prediktor yang dapat disertakan dalam model berupa data kategori atau kontinu yang terdiri atas dua variabel atau lebih.

Apabila terdapat suatu sampel random dari distribusi bersama (Y, X) dimana Y adalah suatu respon ordinal dan 𝑿𝑻= (𝑋1,𝑋2, … ,𝑋𝑘) adalah vektor variabel independen atau covariates. Jika 𝜋𝑗(𝑿) = 𝑃(𝑌 = 𝑗 | 𝑿), untuk

𝑗 = 1,2, … ,𝑞 pada nilai 𝑿𝑻 = (𝑋1,𝑋2, … ,𝑋𝑘). Sehingga permasalahannya adalah

menghubungkan 𝝅𝑇 = �𝜋1(𝑿),𝜋2(𝑿), … ,𝜋𝑞(𝑿)� dengan variabel prediktor X. Jika kategori respon mempunyai urutan atau ordering, maka model logit yang digunakan adalah cumulative logit models. Model logit dengan variabel respon berskala ordinal adalah:

𝐿𝑜𝑔𝑖𝑡[P(𝑌 ≤ 𝑗|𝑿)] =𝜃𝑗 +𝑿𝜷𝑇 , 𝑗 = 1,2, … ,𝑞 −1 (2.1)

(28)

kumulatif kategori respon. Misalkan 𝛾𝑗(𝑿) = P(𝑌 ≤ 𝑗|𝑿) maka diperoleh Jika terdapat 𝑞 kategori respon maka model logistik ordinal yang terbentuk, model logit pada (2.1) dinyatakan sebagai berikut

𝑙𝑜𝑔𝑖𝑡𝛾𝑗(𝑿) = ln� 𝛾𝑗

(𝑿)

1−𝛾𝑗(𝑿)�= 𝜃𝑗+𝑋𝜷;𝑗 = 1, 2, … ,𝑞 −1 (2.3)

Dari (2.3) diperoleh

𝛾𝑗(𝑿) = 𝑒

𝜃𝑗+𝑿𝜷

1+𝑒𝜃𝑗+𝑿𝜷 (2.4)

2.6.1 Estimasi Parameter

Misalkan 𝑛𝑗𝑖 menyatakan jumlah observasi nilai 𝑌 = 𝑗 yang muncul pada nilai 𝑿𝒊, untuk 𝑗 = 1,2, … ,𝑞 −1 maka [𝑌𝑖,𝑖= 1,2, … ,𝑛] adalah variabel random independen yang berdistribusi multinomial. Misalkan 𝑌𝑖 =�𝑦1𝑖,𝑦2𝑖, … ,𝑦𝑞𝑖� maka

𝑌𝑖 ~ 𝑚𝑢𝑙𝑡𝑖𝑛𝑜𝑚𝑖𝑎𝑙(𝑁,𝝅); N = (𝑛1𝑖+𝑛2𝑖+⋯+𝑛𝑞𝑖), 𝝅= (𝜋1𝑖,𝜋2𝑖, … ,𝜋𝑞−1,𝑖)

dan 𝜋1𝑖+𝜋2𝑖+⋯+𝜋𝑞𝑖 = 1.

Untuk mengestimasi parameter model regresi logistik ordinal digunakan peluang kumulatif, sehingga fungsi likelihood dapat dinyatakan sebagai perkalian

(29)

perkalian 𝑛 fungsi multinomial, sehingga diperoleh fungsi likelihood sebagai

(30)
(31)

𝜕

Karena turunan kedua masih belum merupakan fungsi implisit, maka untuk mengestimasi vektor parameter 𝜽𝑻= �𝜃1,𝜃2, … ,𝜃𝑞−1� dan vektor

2.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

(32)

Menurut Sekran (2006), reliabilitas atau keandalan suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas dari kesalahan). Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai “ketepatan“ sebuah pengukuran. Menurut Sugiyono (2007), instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Salah satu metode statistik yang populer digunakan untuk uji reliabilitas adalah dengan menggunakan Cronbach alpha. Cronbach alpha adalah koefisien alpha yang dikembangkan oleh Cronbach (1951) sebagai ukuran umum dari konsistensi internal skala multi-item.

2.8 Pengujian Parameter

Uji yang digunakan untuk menguji parameter model regresi logistik ordinal menggunakan uji serentak dan uji parsial. Hasil pengujian dilakukan secara serentak terlebih dahulu untuk menentukan variabel yang signifikan kemudian dilanjutkan dengan uji secara individu.

2.8.1 Uji Serentak

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel prediktor secara bersama-sama (serentak) terhadap variabel respon dengan hipotesis sebagai berikut

(33)

𝐻1: paling sedikit ada satu 𝛽𝑘 ≠ 0 ;𝑘 = 1,2, … ,𝑝

Jika dalam model regersi logistik ordinal variabel respon 𝑌 terdiri dari 𝑞 kategori, maka statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah likelihood ratio test.

𝐺 = −2𝑙𝑛 � �

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel prediktor terhadap variabel respon dengan hipotesis sebagai berikut

𝐻0:𝛽𝑗 = 0

𝐻1:𝛽𝑗 ≠0 ;𝑗 = 1,2, … ,𝑘 dengan k adalah banyaknya parameter

Menurut Hosmer dan Lameshow (2000) untuk menguji signifikansi parameter tersebur digunakan statistik uji Wald sebagai berikut

𝑊𝑗 = 𝑆(𝛽�𝛽�𝑗𝑗) , 𝑗 = 1,2, … ,𝑞 −1 (2.8)

dengan 𝑆�𝛽̂𝑗�= �𝑣𝑎𝑟 (𝛽̂𝑗) adalah simpangan baku dari estimator 𝛽̂𝑗. Daerah

(34)

2.9 Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit)

Uji ini digunakan untuk menilai apakah model dengan satu atau lebih variabel prediktor merupakan model yang sesuai atau tidak. Pada uji ini, statistik uji yang digunakan adalah deviance, dengan hipotesis yang digunakan adalah

𝐻0: Model regresi logistik ordinal sesuai (Tidak ada perbedaan yang nyata antara

hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model)

𝐻1: Model regresi logistik ordinal tidak sesuai (Ada perbedaan yang nyata antara

hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model) Statistik Uji

Ringkasan statistik berdasarkan deviance mengindikasikan sebaik apa model sesuai terhadap data. Semakin tinggi nilai D dan semakin rendah p-value

mengindikasikan bahwa mungkin model tidak sesuai terhadap data. Daerah penolakan H0 jika 𝐷 > 𝜒2𝛼,(𝑞−1)(𝐽−𝑝−1), dengan 𝐽 merupakan jumlah kovariat dan

𝑝 merupakan jumlah variabel prediktor. Jika model adalah terbaik, maka deviance

akan mendekati distribusi 𝜒2𝑑𝑓 (Hosmer dan Lemeshow, 2000).

2.10 Interpretasi Koefisien

Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik ordinal dapat di lakukan dengan menggunakan nilai rasio odds nya. Rasio odds pada kategori 𝑌 ≤ 𝑗 merupakan perbandingan antara 𝑥1 dan 𝑥2 adalah

(35)

=𝛽𝑗(𝑥1− 𝑥2) , 𝑗 = 1,2 … ,𝑞 −1

dengan

𝐿𝑗(𝑥1) = ln1−𝑃𝑃(𝑌≤𝑗(𝑌≤𝑗|𝑥|1𝑥)1)

𝐿𝑗(𝑥2) = ln1−𝑃𝑃(𝑌≤𝑗(𝑌≤𝑗|𝑥|2𝑥)2)

Parameter 𝛽𝑗 diartikan sebagai perubahan nilai fungsi logit kumulatif yang disebabkan oleh perubahan satu unit variabel prediktor ke – j yang disebut log odds, (misalnya antara 𝑥= 𝑥1 dan 𝑥=𝑥2) yang dinotasikan sebagai :

ln�𝜑𝑗(𝑥1,𝑥2)� =𝑔(𝑥= 𝑥1)− 𝑔(𝑥 =𝑥2) =𝛽𝑗(𝑥1− 𝑥2)

Penduga bagi rasio odds (𝜑𝑗(𝑥1,𝑥2)) adalah

𝜑�𝑗(𝑥1,𝑥2) =𝑒𝑥𝑝�𝛽̂𝑗(𝑥1 − 𝑥2)� (2.10)

2.11 Ketepatan Klasifikasi

(36)

Tabel 2.1 Klasifikasi APPER

Observasi

Prediksi

1 2 … 𝑞

1 𝑛11 𝑛12 … 𝑛1𝑞

2 𝑛21 𝑛22 … 𝑛2𝑞

⋮ ⋮ ⋮ ⋱ ⋮

𝑞 𝑛𝑞1 𝑛𝑞2 … 𝑛𝑞𝑞

Perhitungan nilai APPER adalah

𝐴𝑃𝑃𝐸𝑅 = ∑𝑖≠𝑗𝑛𝑖𝑗

∑𝑞𝑖=1𝑛𝑖𝑗∑𝑞𝑗=1𝑛𝑖𝑗× 100% (2.11)

dengan 𝑛𝑖𝑗 adalah banyaknya pengamatan variabel respon 𝑌 pada kategori 𝑖 yang diklasifikasikan pada kategori 𝑗 dari hasil prediksi (Johnson dan Wichen, 2007). Berdasarkan nilai APPER diperoleh Ketepatan Klasifikasi = 1− 𝐴𝑃𝑃𝐸𝑅.

2.12 Software Minitab

(37)

nonparametrik, korelasi, regresi dan regresi logistik, univariat (ANOVA), analisis multivariat dan sebagainya. Keunggulan Minitab antara lain:

1. Minitab memiliki keunggulan dari pengolahan data statistik khususnya

Analysis of Variance (ANOVA), desain eksperimen, analisis multivariat, regresi, analisis time series, statistical process control, analisis data kualitatif, analisis nonparametrik, analisis reliabilitas dan lain-lain.

2. Minitab memberikan fasilitas dengan tampilan grafik statistik yang mudah dan dikemas dalam bentuk yang menarik dan informatif.

3. Mempunyai file Minitab Worksheet (MTW) dan Minitab Project (MPJ) yang digunakan untuk membedakan file worksheet dan file project dan didukung dengan tampilan menu di Minitab yang lengkap serta disertai toolbar-toolbar

sehingga akan memudahkan dalam menjalankan perintah.

4. Minitab menyediakan ReportPad agar mudah membuat laporan project yang telah dibuat.

5. Minitab menyediakan fasilitas makro untuk membuat program yang berulang kali dipakai, memperluas fungsi Minitab, atau mendesain perintah sendiri. Selain itu Minitab memiliki bahasa pemrograman makro lebih mudah.

(Ryan dan Cryer, 2013)

2.12 DASS 42

(38)

emosional negatif dan depresi, kecemasan dan stress. DASS 42 dibentuk tidak hanya untuk mengukur secara konvensional mengenai status emosional, tetapi untuk proses yang lebih lanjut untuk pemahaman, pengertian, dan pengukuran yang berlaku di manapun dari status emosional, secara signifikan biasanya digambarkan sebagai stres. Tingkatan stres pada istrumen ini berupa normal, ringan, sedang, berat, dan sangat berat.

Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS)

(39)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, akan digunakan data hasil penyebaran kuisioner yang akan disebar ke sejumlah karyawan wanita yang telah berkeluarga di PT Pindad (Persero) Divisi Amunisi Turen, Kabupaten Malang tahun 2015 yang akan dihitung dengan rumus Slovin sebagai berikut:

𝑛 =1+𝑁𝑒𝑁 2

𝑛 = 88

1+88(0,05)2

𝑛 = 72,13 = 72 karyawan

dengan:

𝑛 adalah ukuran sampel karyawan wanita

𝑁 adalah ukuran populasi karyawan wanita

(40)

3.2 Penentuan Variabel

Variabel respon (Y) yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat stres yang dialami oleh wanita karir yang telah menikah dan memiliki peran ganda yang akan diukur menggunakan DASS 42.

(41)

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

No Variabel

Nama

variabel keterangan Skala Penjelasan

1 Y Tingkat stres

Nominal Apakah ada tekanan

dalam karir dan keluarga

koresponden

3 X2 Jumlah

Anggota

Keluarga

Diskret Jumlah anggota keluarga

koresponden

Nominal Apakah koresponden

merasa kesulitan dalam

menentukan prioritas

5 X4 Waktu Untuk

Keluarga

Kontinu Berapa jam waktu yang

dihabiskan koresponden

Nominal Apakah koresponden

mendapat kesulitan dalam

Nominal Apakah koresponden

mendapat bantuan

Ordinal Komunikasi yang dijalin

dengan anak dan suami

koresponden

Ordinal Tingkat kepuasan

koresponden terhadap

(42)

a. Adanya tekanan karir dan tekanan keluarga (X1)

Dalam variabel ini akan dibagi menjadi dua kategori yaitu 0 atau adanya tekanan dan 1 atau tidak adanya tekanan baik dari karir dan keluarga. b. Jumlah anggota keluarga (X2)

Variabel ini menentukan banyaknya jumlah keluarga responden. Variabel ini berskala rasio.

c. Penentuan prioritas (X3)

Variabel ini akan dibagi menjadi dua kategori yaitu 0 (kesulitan dalam penentuan prioritas) dan 1 (tidak mengalami kesulitan pengambilan keputusan prioritas).

d. Waktu untuk keluarga(X4)

Variabel ini menyatakan rata-rata banyaknya waktu yang dihabiskan bersama keluarga. Variabel Time Pressure berskala kontinu.

e. Pengasuhan anak (X5)

Variabel pengasuhan anak dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu ya (merasa kesusahan) yang dinotasikan dengan 0 dan tidak (tidak merasa kesusahan) dinotasikan dengan 1.

f. Bantuan pekerjaan rumah tangga (X6)

(43)

g. Komunikasi dan interaksi dengan anak dan suami (X7)

Variabel ini menyatakan intensitas komunikasi seorang wanita karir dengan anak dan suaminya yang dibagi berdasarkan skala 0 (kurang), 1 (cukup), dan 2 (sangat baik).

h. Kepuasan kerja (X8)

Variabel ini menyatakan kepuasan responden terhadap pekerjaan yang telah ia lakukan. Variabel ini dapat dibagi menjadi empat kategori yaitu 0 (tidak puas), 1 (cukup puas), dan 2 (puas).

3.3 Metode Analisis

Berikut ini adalah beberapa langkah pengujian statistik untuk memodelkan tingkat stres pada wanita karir di PT Pindad Persero menggunakan regresi logistik ordinal:

1. Melakukan statistika deskriptif dalam penelitian

a) Melakukan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner berisi seperangkat daftar pertanyaan dari sejumlah koresponden.

b) Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi responden.

c) Analisis deskriptif dengan membuat diagram lingkaran dengan frekuensi berupa presentasi.

2. Pemodelan Regresi Logistik Ordinal

(44)

mengukur tingkat konsistensi indikator terhadap pengukurannya. Tingkat reliabilitas ditentukan oleh nilai Cronbach’s Alpha.

b) Estimasi model Regresi Logistik Ordinal untuk menentukan model berdasarkan output minitab

c) Uji Serentak

Uji serentak merupakan uji yang digunakan untuk menguji peranan variabel prediktor terhadap variabel respon secara bersama-sama. Hipotesis yang digunakan adalah:

𝐻0 = 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 =𝛽4 = 𝛽5 =𝛽6

𝐻1 = minimal ada satu 𝛽𝑖 ≠ 0 dimana i = 1, 2, 3, 4, 5, 6

Statistik uji yang digunakan adalah statistik uji G atau p-value dengan daerah penolakan 𝐻0 adalah jika 𝐺2 > 𝑋2(𝑥,𝑣) dengan derajat bebas v

atau nilai p-value< α.

d) Uji Parsial

Jika pada uji serentak diperoleh kesimpulan tolak 𝐻0, hal ini menunjukkan bahwa variabel prediktor secara keseluruhan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat stress wanita karir. Uji parsial dilakukan untuk mengetahui variabel prediktor mana saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat stres wanita karir. Statistik uji yang digunakan dalam uji parsial yaitu menggunakan statistik uji Wald dengan daerah penolakan 𝐻0 nilai p-value < α

(45)

3. Interpretasi Odds-Ratio

Interpretasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat stres wanita karir. Interpretasi ini didapatkan dari hasil output minitab pada Odds Ratio

variabel-variabel yang signifikan berpengaruh pada tingkat stress wanita karir di PT Pindad Persero Malang.

4. Uji Kesesuaian Model

Uji kesesuaian model digunakan untuk meninjau apakah model yang digunakan sudah sesuai atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah:

𝐻0: Model sesuai (tidak ada perbedaan yang nyata antara hasil observasi dengan memungkinkan hasil prediksi model)

𝐻1: Model tidak sesuai (ada perbedaan yang nyata antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model)

Dalam hal ini, uji kesesuaian model menggunakan Goodness of Fit dengan statistik Deviance. Daerah penolakan 𝐻0 adalah nilai p-value < α dengan

nilai α sebesar 0,05.

5. Uji Ketepatan Klasifikasi

(46)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Tingkat Stres Wanita Karir di PT PINDAD Persero Malang Berdasarkan data primer tingkat stres wanita karir di PT Pindad Persero Malang sebanyak 56 orang, maka didapatkan grafik-grafik deskripsi variabel penelitian yang terkait tingkat stres wanita karir di PT Pindad Persero Malang sebagai berikut :

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Deskripsi Tingkat Stres Wanita Karir di PT Pindad Persero Malang

Berdasarkan Gambar 4.1 Diagram lingkaran deskripsi tingkat stres wanita karir di PT Pindad Persero Malang, diperoleh dari total 56 karyawan wanita, 47% diantaranya mengalami stres ringan, 46% diantaranya stres sedang, dan 7% diantaranya mengalami stres berat.

47%

46% 7%

Tingkat Stres Wanita Karir di

PT Pindad Persero Malang

ringan

sedang

(47)

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Deskripsi Tekanan Karir dan Keluarga yang dialami Wanita Karir di PT Pindad

Persero Malang

Berdasarkan Gambar 4.2 Diagram lingkaran deskripsi tekanan karir dan tekanan keluarga yang dialami wanita karir di PT Pindad Persero Malang, diperoleh hasil dari 56 koresponden, karyawan wanita yang mengalami tekanan dan tidak mengalami tekanan memiliki jumlah presentase yang sama yaitu 50%.

Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Deskripsi Masalah

50% 50%

dialami wanita karir di PT Pindad

Persero Turen

mengalamitekanan

tidak mengalami tekanan

43%

57%

Masalah Penentuan Prioritas Wanita

Karir di PT Pindad Persero Malang

tidak mengalami kesulitan

(48)

penentuan prioritas wanita karir di PT Pindad Persero Malang, diperoleh hasil dari 56 koresponden, karyawan wanita yang mengalami kesulitan penentuan prioritas didapatkan hasil sebesar 57%. Dan 43% diantaranya tidak mengalami kesulitan penentuan prioritas.

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Deskripsi Masalah Pengasuhan Anak Wanita Karir di PT Pindad Persero

Turen

Berdasarkan Gambar 4.4 Diagram lingkaran deskripsi masalah pengasuhan anak wanita karir di PT Pindad Persero Malang, diperoleh hasil dari 56 koresponden, karyawan wanita yang mengalami kesulitan pengasuhan anak diperoleh hasil 68%. Sedangkan 32% diantaranya tidak mengalami kesulitan pengasuhana anak.

32%

68%

Masalah Pengasuhan Anak Wanita

Karir di PT Pindad Persero Malang

tidak mengalami kesulitan

(49)

Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Deskripsi Bantuan Pekerjaan Rumah Tangga Wanita Karir di PT Pindad

Persero Malang

Berdasarkan Gambar 4.5 Diagram lingkaran deskripsi bantuan pekerjaan rumah tangga wanita karir di PT Pindad Persero Malang, diperoleh hasil dari 56 koresponden, karyawan wanita yang mendapat bantuan pekerjaan rumah tangga sebesar 54%. Sedangkan 46% diantaranya tidak mendapat bantuan pekerjaan rumah tangga.

4.2 Pemodelan Regresi Logistik Ordinal

Analisis regresi logistik ordinal dilakukan degan menggunakan uji validitas dan reabilitas, estimasi model logit ordinal, uji signifikansi serentak, uji signifikan secara parsial, uji kesesuaian model, dan menghitung nilai ketidaktepatan klasifikasi menggunakan APPER yang dijelaskan sebagai berikut:

46%

54%

Wanita Karir di PT Pindad Persero

Malang

Tidak mendapat bantuan

(50)

Dikarenakan variabel 𝑋7 dan 𝑋8 tidak valid, maka variabel dihilangkan. Berdasarkan Lampiran 3, Uji validitas dengan menggunakan SPSS diperoleh data sebagai berikut

Tabel 4.1 Uji validitas Variabel p-value Keputusan

𝑋1 0.001 Valid

𝑋2 0.000 Valid

𝑋3 0.000 Valid

𝑋4 0.000 Valid

𝑋5 0.000 Valid

𝑋6 0.013 Valid

Dengan

𝐻0: variabel tidak valid

𝐻1: variabel valid

Dengan daerah kritis tolak 𝐻0 apabila nilai p-value < 0,05

Dari Tabel 4.1 diperoleh hasil semua variabel telah valid. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas

Berdasarkan Lampiran 3, maka diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,530 yang berarti kuesioner telah reliabel.

4.2.2 Estimasi Model Regresi Logistik Ordinal dan Uji Serentak

(51)

Variabel 𝜷� p-value

Constant (1) 2.54519 0.202

Constant (2) 6.81201 0.005

Tekanan Karir dan Keluarga (X1(1)) 1.06575 0.234 Jumlah Anggota Keluarga (X2) -1.29484 0.011 Penentuan Prioritas (X3(1)) -1.48293 0.133

Waktu Untuk Keluarga (X4) 0.384766 0.058 Pengasuhan anak (X5(1)) -2.57349 0.009 Bantuan Pekerjaan Rumah tangga (X6(1)) 1.67369 0.094

Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh model logit sebagai berikut:

𝑔�𝑌1(𝑋)�= 2,54519 + 1,06575𝑋1(1)−1,29484𝑋2−1,48293𝑋3(1)+ 0,384766𝑋4

−2,57349𝑋5(1)+ 1,67369𝑋6(1)

(4.1)

Dengan 𝑔�𝑌1(𝑋)�= ln�1−YY1(X)

1(X)�

𝑔�𝑌2(𝑋)� = 6,81201 + 1,06575𝑋1(1)−1,29484𝑋2−1,48293𝑋3(1)+ 0,384766𝑋4

−2,57349𝑋5(1)+ 1,67369𝑋6(1)

(52)

empat kategori sebagai berikut:

Dari peluang kumulatif (4.3), (4.4), dan (4.5) diperoleh peluang respon untuk masing-masing kategori sebagai berikut:

𝜋1(𝑋) =𝑃�𝑌= 1│𝑋�= exp�𝑔�𝑌1

Uji serentak merupakan uji yang digunakan utuk menguji peranan variabel prediktor terhadap variabel respon secara bersama-sama. Hipotesis yang digunakan adalah:

𝐻0:𝛽1 = 𝛽2 =𝛽3 = 𝛽4 =𝛽5 = 𝛽6 = 0

(53)

penolakan 𝐻0 adalah jika 𝐺 > 𝑋2(𝑝;𝑎) dengan 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 <𝛼.

Berdasarkan output Minitab 16 pada Lampiran 5 menunnjukkan hasil uji serentak dengan α = 5% menghasilkan p-value = 0.000 < α dan uji G sebesar 27,195 >𝑋2(6;0.05) (12,59) yang artinya tolak 𝐻0 yaitu paling tidak ada satu atau lebih

variabel prediktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat stres pada wanita karir di PT Pindad Persero Malang.

4.2.3 Uji Parsial

(54)

Tabel 4.3 Hasil Uji Parsial Regresi Logistik Ordinal

Variabel Keterangan 𝛽̂ p-value Kesimpulan

𝑋1(1) Tekanan karir dan tekanan keluarga (1)

1.06575 0.234 Tidak signifikan

𝑋2 Jumlah keluarga -1.29484 0.011 Signifikan

𝑋3(1) Penentuan prioritas (1) -1.48293 0.133 Tidak signifikan

𝑋4 Waktu untuk keluarga 0.384766 0.058 Tidak signifikan

𝑋5(1) pengasuhan anak (1) -2.57349 0.009 Signifikan

𝑋6(1) bantuan pekerjaan rumah tangga (1)

1.67369 0.094 Tidak signifikan

Berdasarkan Tabel 4.3 mengacu pada Lampiran 5 diperoleh hasil bahwa variabel prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat stres wanita karir di PT Pindad Persero Malang yaitu variabel jumlah keluarga dengan p-value 0,011; pengasuhan anak kategori 1 dengan p-value 0,009.

4.3 Interpretasi Odds-Ratio

(55)

No Variabel Odds Ratio

1 Jumlah keluarga 0.27

2 Pengasuhan anak (1) 0.08

Berdasarkan Tabel 4.4 yang mengacu pada Lampiran 5 nilai odds ratio pada variabel jumlah keluarga sebesar 0,27 artinya setiap kenaikan satu anggota keluarga seorang wanita karir, mengakibatkan penurunan odds 27% pada tingkat stress wanita karir ringan versus tingkat stress berat dan tingkat stress wanita karir sedang versus tingkat stress berat. Pada variabel pengasuhan anak kategori 1 dihasilkan odds ratio

sebesar 0,08 yang artinya wanita karir yang tidak mengalami kesulitan dalam pengasuhan anak akan mengalami kecenderungan tingkat stress sebesar 0,08 kali (menurun) dibanding dengan wanita yang mengalami kesulitan dalam pengasuhan anak.

4.4 Uji Kesesuaian Model

Uji kesesuaian model digunakan untuk meninjau apakah model yang digunakan sudah sesuai. Dalam hal ini, uji kesesuaian model mengunakan Goodness of Fit dengan statistik Deviance. Hipotesis yang digunakan adalah:

(56)

sebesar 0,05 diperoleh p-value sebesar 0,883 sehingga terima 𝐻0. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi logistik ordinal yang digunakan telah sesuai atau tidak ada perbedaan yang nyata antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model.

4.5 Uji Ketepatan Klasifikasi

Menghitung nilai ketepatan klasifikasi dengan menggunakan nilai Apparent Error Rate (APPER) yaitu nilai dari besar kecilnya jumlah observasi yang salah dalam pengklasifikasian berdasarkan suatu fungsi klasifikasi. Untuk menghitung nilai APPER, dibuat program menggunakan program R dengan langkah-langkah sebgai berikut:

1. Memasukkan data dari excel ke R dengan menggunakan package Rcmdr. 2. Mendefinisikan variabel yang terdapat dalam data kedalam matrix, yaitu

dalam program R ditulis sebagai Y, X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan selanjutnya mendefinisikan n sebagai banyaknya data yaitu panjang dari matrix Y

3. Melakukan looping dari 1 hingga n untuk apabila variabel X1 = 1, maka X1 = 1. Begitu juga dengan variabel X3, X5, dan X6.

(57)

menghitung nilai phix_1 ke-i, phix_2 ke-i, dan phix_3 ke-i.

6. Apabila nilai phix_1 ke-i > phix_2 ke-i dan phix_1 ke-i > phix_3 ke-i, maka ytopi = 1

7. Apabila nilai phix_2 ke-i > phix_1 ke-i dan phix_2 ke-i > phix_3 ke-i, maka ytopi = 2

8. Apabila nilai phix_3 ke-i > phix_2 ke-i dan phix_3 ke-i > phix_1 ke-i, maka ytopi = 3

9. Didefinisikan nilai n11, n12, n13, n21, n22, n23, n31, n32, n33 sama dengan 0

10.Lalu dilakukan looping dari 1 hingga n apabila y ke-i sama dengan ytopi ke-i sama dengan 1, maka n11 = n11 + 1 Dilakukan hal yang sama untuk y ke-i dan ytopi ke-i sama dengan 2 dan 3

11.Apabila y sama dengan 1 dan ytopi sama dengan 2, maka n12 = n12 + 1 begitu seterusnya hingga n32.

12.Selanjutnya dibuat tabel ketepatan klasifikasi dan mengeluarkan hasil dari n11, n12, n13, n21, n22, n23, n31, n32, dan n33.

(58)

observasi

Dengan nilai ketepatan klasifikasi sebagai berikut:

𝐾𝑒𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 = 100%−17,85% = 86,667%

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Observasi vs Prediksi Insampel

Berdasarkan Gambar 4.6 dapat disimpulkan nilai ketepatan klasifikasi data insampel wanita karir di PT Pindad Persero Malang dihasilkan presentase 86,667%. Namun, model yang dihasilkan belum bisa memprediksi tingkat stres wanita karir kategori berat dengan tepat.

(59)

observasi

Y prediksi

1 2 3

1 5 0 0

2 0 4 0

3 1 1 0

Dengan nilai ketepatan klasifikasi sebagai berikut:

𝐾𝑒𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 = 100%−17,85% = 81,818%

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Observasi vs Prediksi Outsampel

Berdasarkan Gambar 4.7 dapat disimpulkan nilai ketepatan klasifikasi data insampel wanita karir di PT Pindad Persero Malang dihasilkan presentase 81,818%. Namun, model yang dihasilkan belum bisa memprediksi tingkat stres wanita karir kategori berat dengan tepat.

0 1 2 3 4 5 6

ringan sedang berat

observasi

(60)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Deskripsi Tingkat Stres Wanita Karir di PT Pindad Persero Malang

Wanita karir di PT Pindad Persero yang mengalami tingkat stress ringan sebanyak 47%, sedang 46%, dan berat sebanyak 7%.

2. Model Regresi Logistik Ordinal

Model regresi logistic ordinal yang diasilkan adalah sebagai berikut:

𝑔�𝑌1(𝑋)�= 2,54519 + 1,06575𝑋1(1)−1,29484𝑋2−1,48293𝑋3(1)+

0,384766𝑋4−2,57349𝑋5(1)+ 1,67369𝑋6(1)

𝑔�𝑌2(𝑋)�= 6,81201 + 1,06575𝑋1(1)−1,29484𝑋2−1,48293𝑋3(1)+

0,384766𝑋4−2,57349𝑋5(1)+ 1,67369𝑋6(1)

3. Faktor jumlah keluarga dan masalah pengasuhan anak terbukti berpengaruh pada tingkat stres wanita karir di PT Pindad Persero Malang. 4. Setiap kenaikan satu anggota keluarga seorang wanita karir,

(61)

versus tingkat stress berat.

5. Wanita karir yang tidak mengalami kesulitan dalam pengasuhan anak mengakibatkan kecenderungan tingkat stres 0,08 kali dibandingkan dengan wanita karir yang mengalami kesulitan pengasuhan anak.

5.2 Saran

Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi instansi dan dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian selanjutnya, antara lain:

1. Bagi instansi terkait hendaknya memperhatikan status tingkat stres karyawan melihat dari resiko yang dapat ditimbulkan oleh tingkat stress wanita karir.

(62)

Anonim, 2014 http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_329870.pdf diakses pada tanggal 21 Desember 2015

Anonim, 2015 http://www.pindad.com/# diakses pada tanggal 3 Januari 2016

Anonim, 2014 http://www2.pdsp.kemendikbud.go.id/ diakses pada tanggal 3 Januari 2016

Anonim, 2015 http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/973 diakses pada tanggal 4 Januari 2016

Arinta I, L. dan Azwar S. 1993. Peran jenis Androgini dan Konflik Peran Ganda Pada Ibu Bekerja. Jurnal Psikologi, No 2, Th 1992, 20-30.

Boles, J. S., Howard, W. G., & Donofrio, H. H. (2001) an Investigation Into the Interrelationships of Work Family Conflict, Family Work Conflict and Work Satisfaction. Journal of Managerial Issues, 13(3),376-390.

Davis, M., Eshelman.E.R and McKey.M., (1995). Panduan Relaksasi dan Reduksi Stress. Edisi Ketiga .Bandung, Penerbit EGC.

Endar, M.W., Erni M., dan Mu’arifudin, Peranan Perempuan dalam Mencegah Bahaya Korupsi, Karya Tulis Ilmiah Bidang Sosial. Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES, Semarang, 2008.

Greenhaus, J. H., & Beutell, N. J. (1985). Sources of Conflict Between Work and Family Roles. Academy oof Management Review (10), 76-88.

Guilford, J.P. (1956). Fundamental Statistics in Psychology and Education. New York: Mc Graw-Hill Book Co. Inc.

Gunawati, R., Hartati, S., & Listiara, A. (2006). Hubungan antara efektivitas komunikasi mahasiswa dosen pembimbing utama skripsi dengan stress dalam menyusun skripsi pada mahasiswa program studi psikologi fakultas kedokteran.

Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No.2.

Ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/download/659/533.

Hogg, R. V. dan Craigh, A. T., 2004, Introduction to Mathematical Statistics, Sixth Edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

(63)

and Effective Management. Centre for Human Service Griffith University. Workcover Western Australia.

Lovibon,S.H & Lovibon, P.F. (1995). Manual of the Depression Anxiety & Stress Scales (Second Edition). Psychology Fondation. http:// www. Serene. Me. Uk._ Nova dan Ispriyanti, D. (2012). Analisis Tingkat Stress Wanita Karir Dalam Peran

Gandanya Dengan Regresi Logistik Ordinal (Studi Kasus pada Tenaga Kerja Wanita di RS. Mardi Rahayu Kudus). Skripsi Universitas Diponegoro.

Putrianti, F (2007). Kesuksesan Peran Ganda Wanita Karir Ditinjau Dari Dukungan Suami, Optimisme, dan Strategi Coping. Skripsi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

Rice, && Philip, L. (1999). Stress and Health. United States of America: Brooks/Cole Publishing company.

Rini, J.F (2002) Stres Kerja.http://www.e-psikologi.com

Robbins, S. P. (2006). Perilaku Organisasi (Edisi 12). Jakarta: Penerbit Salemba Medika

Ryan, B., Joiner, B., dan Cryer, J., 2013, Minitab Handbook Sixth Edition, Brooks/ Cole, Boston USA.

Sarafino, E.P (1994). Health Psychology: Biopsychosocial Interaction, 2nd ed. New York: John Wiley &Sons, Inc.

Sarwono & Purwono. (2006). Hubungan masa kerja dengan stress kerja pada pustakawan perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada. http://lib.ugm.ac.id/data/pubdata/pusta/sarwono.pdf.

Sekaran, U. (1986). Dual career families. San Fransisco: Josey Bass Publishers. Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. 4𝑡ℎ. Penerbit Salemba

Empat. Jakarta

Stone, A.A., & Neale, J.M. (1994). New Measure of Daily Coping: Development and Preliminary Results. Journal of Applied Psychology. 46. 4. 892-906.

(64)

Vierdelina, N. (2008). Gambaran Stres Kerja dan Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengannya Pada Pengemudi Bis Patas 9 B tesis FKM UI

Walpole, R.E, dan Myers. 1995. Pengantar Statistika Edisi Ketiga. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

(65)

Kuesioner

Depression Anxiety Stress Scales (DASS 42)

Nama Responden :

Umur :

Jenis Kelamin : Status Perkawinan :

Keterangan:

0 : Tidak ada atau tidak pernah

1 : Sesuai dengan yang dialami sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadang 2 : Sering

3 : Sangat sesuai dengan yang dialami, atau hampir setiap saat.

No. Aspek Penilaian 0 1 2 3

1. Menjadi marah karena hal-hal kecil/sepele 2. Mulut terasa kering

(66)

6. Cenderung bereaksi berlebihan pada situasi 7. Kelemahan pada anggota tubuh

8. Kesulitan untuk relaksasi/bersantai

9. Cemas yang berlebihan dalam suatu situasi namun bisa lega jika hal/situasi itu berakhir

10. Pesimis

11. Mudah merasa kesal

12. Merasa banyak menghabiskan energi karena cemas 13. Merasa sedih dan depresi

14. Tidak sabaran 15. Kelelahan

16. Kehilangan minat pada banyak hal (misal: makan, ambulasi, sosialisasi)

17. Merasa diri tidak layak 18. Mudah tersinggung

19. Berkeringat (misal: tangan berkeringat) tanpa stimulasi oleh cuaca maupun latihan fisik

(67)

24. Tidak dapat menikmati hal-hal yang saya lakukan

25. Perubahan kegiatan jantung dan denyut nadi tanpa stimulasi oleh latihan fisik

26. Merasa hilang harapan dan putus asa 27. Mudah marah

28. Mudah panik

29. Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu yang mengganggu

30. Takut diri terhambat oleh tugas-tugas yang tidak biasa dilakukan

31. Sulit untuk antusias pada banyak hal

32. Sulit mentoleransi gangguan-gangguan terhadap hal yang sedang dilakukan

33. Berada pada keadaan tegang 34. Merasa tidak berharga

35.

Tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi anda untuk menyelesaikan hal yang sedang Anda lakukan

36. Ketakutan

(68)

40. Khawatir dengan situasi saat diri Anda mungkin menjadi panik dan mempermalukan diri sendiri 41. Gemetar

42. Sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam melakukan sesuatu

- Skala depresi : 3, 5, 10, 13, 16, 17, 21, 24, 26, 31,34, 37, 38, 42. - Skala kecemasan : 2, 4, 7, 9, 15, 19, 20, 23, 25, 28, 30,36, 40, 41. - Skala stress : 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22, 27, 29, 32, 33, 35, 39.

Tingkat Depresi Kecemasan Stress

Normal 0 – 9 0 - 7 0 – 14

Ringan 10 – 13 8 – 9 15 – 18

Sedang 14 – 20 10 – 14 19 – 25

Parah 21 – 27 15 – 19 26 – 33

Sangat parah > 28 > 20 > 34

1. Apakah anda mendapat tekanan baik dalam pekerjaan atau keluarga?

(69)

Tidak Ya

4. Berapa lama waktu yang anda habiskan dengan keluarga dalam sehari? 5. Apakah anda merasa kesusahan dalam pengasuhan anak?

Tidak Ya

6. Apakah anda mendapat bantuan pekerjaan rumah tangga? (asisten rumah tangga)

Tidak Ya

7. Bagaimana komunikasi dan interaksi anda dengan keluarga?

Kurang Cukup Sangat Baik

8. Apakah anda sudah puas dengan pekerjaan anda?

(70)
(71)

43 2 1 4 0 6 1 0 2 1

44 2 0 4 0 5 0 1 2 2

45 2 1 4 0 6 0 0 2 0

46 2 0 4 1 8 0 0 2 1

47 2 1 5 0 11 0 1 2 1

48 2 0 4 0 11 0 0 2 2

49 2 0 4 1 11 0 0 2 1

50 2 0 3 0 6 1 0 2 1

51 2 0 3 0 6 1 0 2 1

52 3 0 6 1 10 1 0 3 0

53 3 0 6 1 12 1 0 3 0

54 3 0 4 1 10 1 0 3 0

55 3 1 3 0 9 0 1 3 1

(72)

Correlations

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(73)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.530 6

Lampiran 5 Output Regresi Logistik Ordinal Minitab

Ordinal Logistic Regression: y versus x1, x2, x3, x4, x5, x6

Link Function: Logit

Response Information

(74)

Concordant 772 85.3 Somers' D 0.71 Discordant 128 14.1 Goodman-Kruskal Gamma 0.72 Ties 5 0.6 Kendall's Tau-a 0.42 Total 905 100.0

Lampiran 6 Syntax Program R

apper<-function(Dataset)

{

y<-Dataset[,1]

x1<-Dataset[,2]

x2<-Dataset[,3]

x3<-Dataset[,4]

x4<-Dataset[,5]

x5<-Dataset[,6]

x6<-Dataset[,7]

x7<-Dataset[,8]

x8<-Dataset[,9]

n<-length(y)

(75)

ytopi_2<-matrix(0,n,1)

phix_1<-matrix(0,n,1)

phix_2<-matrix(0,n,1)

phix_3<-matrix(0,n,1)

for(i in 1:n)

{

if(x1[i]==1)

{

x1[i]<-1

}

else

{

x1[i]<-0

}

(76)

}

else

{

x3[i]<-0

}

if(x5[i]==1)

{

x5[i]<-1

}

else

{

x5[i]<-0

}

if(x6[i]==1)

{

(77)

else

{

x6[i]<-0

}

ytopi_1[i]<-(2.54519)+(1.06575*x1[i])-(1.29484*x2[i])-(1.48293*x3[i])+(0.384766*x4[i])-(2.57349*x5[i])+(1.67369*x6[i])

phix_1[i]<-(exp(ytopi_1[i])/(1+(exp(ytopi_1[i]))))

ytopi_2[i]<-(6.81201)+(1.06575*x1[i])-(1.29484*x2[i])-(1.48293*x3[i])+(0.384766*x4[i])-(2.57349*x5[i])+(1.67369*x6[i])

phix_2[i]<-(exp(ytopi_2[i])/(1+(exp(ytopi_2[i]))))-(exp(ytopi_1[i])/(1+(exp(ytopi_1[i]))))

phix_3[i]<-(1-(exp(ytopi_1[i])/(1+(exp(ytopi_1[i]))))-(exp(ytopi_2[i])/(1+(exp(ytopi_2[i])))))

if(phix_1[i]>phix_2[i]&&phix_1[i]>phix_3[i])

{

(78)

{

ytopi[i]<-2

}

else if (phix_3[i]>phix_1[i]&&phix_3[i]>phix_2[i])

{

ytopi[i]<-3

}

print(ytopi[i])

}

n33=0

n32=0

n31=0

n22=0

n23=0

n21=0

(79)

n12=0

for(i in 1:n)

{

if(y[i]==ytopi[i])

{

if(y[i]==1&&ytopi[i]==1)

{

n11<-n11+1

}

else if(y[i]==2&&ytopi[i]==2)

{

n22<-n22+1

}

else if(y[i]==3&&ytopi[i]==3)

(80)

}

else

{

if(y[i]==1&&ytopi[i]==2)

{

n12<-n12+1

}

else if(y[i]==1&&ytopi[i]==3)

{

n13<-n13+1

}

else if(y[i]==2&&ytopi[i]==1)

{

n21<-n21+1

(81)

{

n23<-n23+1

}

else if(y[i]==3&&ytopi[i]==1)

{

n31<-n31+1

}

else if(y[i]==3&&ytopi[i]==2)

{

n32<-n32+1

}

}

}

(82)

\t",n21,"\t",n22,"\t",n23,"\n\t\t 3 \t",n31,"\t",n32,"\t",n33,"\n")

A<-100-(((n12+n13+n21+n23+n31+n32)/(n11+n12+n13+n21+n22+n23+n31+n32+n33))*100)

chisq<-qchisq(0.95,1)

cat("\nketepatan klasifikasi=",A,"%\nCHI_SQUARE=",chisq,"\n")

}

Lampiran 7 Output Program R Insampel

=================================================

TABEL APPER

=================================================

PREDIKSI

1 2 3

OBSERVASI 1 22 1 0

2 2 17 0

(83)

Lampiran 8 Output Program R Outsampel

=================================================

TABEL APPER

=================================================

PREDIKSI

1 2 3

OBSERVASI 1 5 0 0

2 0 4 0

3 1 1 0

Gambar

Tabel 4.2 Nilai Parameter Variabel Prediktor .....................................................................
Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Deskripsi Masalah Pengasuhan Anak ............................
Tabel 2.1 Klasifikasi APPER
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Akibat menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Riau, pembangunan Siak Waterfront City ditetapkan menjadi Visi Misi 2026 bagi Kota Pekanbaru sebagai salah satu

Dalam pelaksanaan pelunasan hutang usaha pada PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit Listrik Saguling menggunakan sistem accrual basic yang mana apabila terjadi

Menurut Neff dan Knox (2017) self- compassion berdampak pada kesejahteraan individu karena memberikan perasaan positif dalam menerima masalah yang ada pada diri,

Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu (1) diharapkan kepada mahasiswa untuk dapat lebih mempelajari tentang

Terimakasih saya ucapkan kepada ibu dan bapak dosen jurusan Teknik Arsitektur UIN Maliki Malang atas bimbingan, perhatian, dukungan, dan motivasi selama saya menuntut ilmu

RESOURCES KPP PRATAMA JAKARTA CENGKARENG KPP MINYAK DAN GAS BUMI 132 031712250.034-000 ANDALAS METANA ENERGY KPP PRATAMA

Penambahan bahan kimia, dalam bentuk akselerator atau retarder, yang biasanya ditambahkan oleh pabrik untuk mengatur setting time, juga mempunyai efek untuk