• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN I SUMBERAGUNG KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 20132014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN I SUMBERAGUNG KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 20132014"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

KELAS III SDN I SUMBERAGUNG KLEGO

BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

Disusun oleh:

Nama

: Nanang Qosim

NIM

: 11411023

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(2)
(3)
(4)
(5)

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan, taufik, serta kekuatan untuk melaksanakan tugas penyusunan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat penyelesaian gelar sarjana pada jenjang Strata Satu, pada jurusan tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga, serta rasa hormat yang setinggi – tingginya kepada:

1. Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo,M.Ag yang telah mengizinkan dan memberi restu penyusuna skripsi ini.

2. Suwardi MPd selaku ketua jurusan tarbiyah

3. Drs Joko Sutopo selaku ketua Progam Studi Pendidikan Agama Islam

4. Dosen Pembimbing Bp Jaka siswanta. M.Pd yang telah mencurahkan pikiran,perhatian, serta pengorbanan banyak waktu untuk membimbing dan mengarahkan penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Ibu tersayang, kakak – kakakku, Adikku , serta saahabat – sahabatku yang telah memberikan bantuan bimbingan.

(6)

Penulis hanya berdoa semoga kepada Allah SWT. Semoga amal beliau mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Dalam penulisan skripsi ini tentu banyak kekurangan, kesalahan, karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya penulisan skripsi ini, semoga Allah membalas jasa – jasa mereka. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Salatiga, 28 Februari 2014

(7)

kupersembahkan Karya Sederhana ini kepada :

 Orang yang telah memberikan kasih sayang , cinta dan segenap

pengorbanannya (Bapak ibu tersayang).

 Orang yang telah memberikan nasehat sebagai cahaya dalam kehidupan yaitu

kakek dan nenek.

 Orang yang telah mendidikku, mengajarkan tentang kebenaran (Bapak dan Ibu

guru).

 Kakak-kakakku serta sahabat-sahabatku.

(8)











Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Q.S. Ali-Imron : 159)

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.

(9)

Materi Shalat dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III SDN I Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2013 / 2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Jaka Siswanta M.Pd

Kata Kunci : Prestasi Belajar,PAI Maeri Shalat, Metode Demonstrasi

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah metode demonstrasi Mampu meningkatkan prestasi belajar PAI materi Shalat dengan menggunakan metode demonstrasi ?

Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah : Mengetahui prestasi siswa dalam praktek shalat dengan menggunakan metode demonstrasi.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan siklus penelitian. Rinciannya siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksaanaan, observasi, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III SDN I Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali sebanyak 10 siswa.data yang diperoleh berupa hasil tes formatif.

(10)

ix

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

HALAMAN KEASLIAN TULISAN ... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... I A. Latar Belakang Masalah ... I B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis Tindakan... 5

E. Kegunaan Penelitian ... 6

F. Definisi Perasional ... 7

G. Metode Penelitian... 10

(11)

x

c. Pendidikan Agama Islam ... 23

d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 25

e. Materi Shalat ... 26

f. Metode Demonstrasi ... 33

BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN ... 39

a. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian ... 39

b. Pelaksanaan Penelitian ... 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

a. Prestasi Belajar PAI Materi Shalat Dengan Metode Demonstrasi ... 51

b. Pembahasan ... 54

BAB V. PENUTUP ... 56

a. Kesimpulan ... 56

b. Saran ... 56

(12)

xi

b. Tabel Nama Karyawan atau Guru SDN I Sumberagung ... 39

c. Tabel Daftar Siswa ... 42

d. Tabel Lembar Hasil Tes Siklus I ... 44

e. Tabel Lembar Hasil Tes Siklus II ... 48

f. Tabel Prestasi Belajar PAI Siklus I ... 51

g. Tabel Prestasi Belajar PAI Siklus II... 52

(13)

xii

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat, menyadari pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan yang ditempuh melalui pendidikan dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap Warga Negara berhak mendapat pendidikan (Sekretariat Jendral MPR RI 2009:23). Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu Tujuan Negara Indonesia.

Hal ini terbukti bahwa pemerintah telah menyelenggarakan wajib belajar sembilan tahun (wajar sembilan tahun) itu tidak dapat dipungkiri bahwa setiap manusia itu harus menempuh belajar minimal sembilan tahun. itu merupakan salah satu tujuan negara indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk mengantarkan peserta didik agar

(15)

menjadi manusia yang berpengetahuan luas berakhlak mulia dan memiliki keterampilan tertentu.

Allah berfirman dalam surat Al-Alaq 1-5



1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

( KH. As’ad humam, 1990 : 16 ).

Dari ayat diatas menunjukkan bahwa seseorang akan menjadi pintar dimulai dari membaca, dalam pendidikan membaca adalah salah satu untuk mendapatkan ilmu itu dimulai dari membaca dengan membaca seseorang dapat mengembangkan potensi dirinya dan diakui dalam masyarakat.

(16)

sendiri, masyarakat dan alam sekitarnya. Serta bertanggungjawab kepada Tuhan yang Maha Esa. (Muh Daud ali,2008:181)

Tujuan pendidikan Agama Islam adalah menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi. Menjaga keharmonisan secara personal dan sosial, serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah (Kementrian Agama RI 2013 : 37).

(17)

dengan memakai metode demonstrasi setiap siswa bisa ikut berperan aktif dalam praktek tersebut meskipun belum diperintahkan untuk melaksanakan praktek maka dari itu peneliti merasa sangat cocok metode demonstrasi dipakai dalam praktek shalat bukan hanya praktek shalat saja tetapi di pelajaran lainpun bias dilaksanakan demonstrasi misalnya pelajaran IPA, IPS dan sebagainya karena dengan demonstrasi setiap siswa bias ikut berperan aktif dalam praktek tersebut.

Dari proses belajar mengajar yang efektif seperti tersebut diatas. Seringkali sulit diwujudkan didalam kelas ini karena proses belajar mengajar yang melibatkan antara guru dan siswa dalam pelaksanaannya masih belum maksimal. Keadaan tersebut perlu penanganan secara serius agar peningkatan kualitas pembelajaran dapat dicapai. Pada gilirannya harapan terjadi peningkatan penguasaan materi pembelajaran dapat terwujud.

Oleh karena itu perlu diujicobakan penerapan berbagai strategi ataupun metode pembelajaran untuk diketahui dampaknya bagi proses dan hasil pembelajaran untuk memahami permasalahan ini perlu kirannya dikaji melalui kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK).

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ingin mencoba

melaksanakan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar

(18)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi shalat pada siswa kelas III SDN I Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun 2013 / 2014?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam kegiatan penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan metode demonstasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Materi shalat pada siswa kelas III SDN I Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.

D. Hipotesis Tindakan

(19)

Dari kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian, yang mungkin benar atau mungkin salah, hipotesis ini akan diterima jika benar dan ditolak jika salah. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :

“ Metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama

Islam materi salat di SDN 1 Sumberagung “.

Indikator yang diharapkan yaitu apabila masing –masing telah mendapat nilia KKM minimal 70.

E. Kegunaan penelitian

Hasil dari pelaksaan penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat bagi Guru dan Siswa khusunya SDN 1 Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali dan sekolah dasar lainya pada umumnya yang digunakan sebagai sampul penelitian tindakan kelas. Setelah lingkup masalah berhasil dirumuskan maka pada hakikatnya peneliti telah mengajukan “inti” dari tujuan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian.

Rumusan tentang kegunaan hasil penelitian adalah kelanjutan dari tujuan penelitian apabila peneliti telah selesai mengadakan penelitian dan memperoleh hasil, ia diharapkan dapat menyumbangkan hasil itu kepada Negara, atau khusunya kepada bidang yang sedang diteliti.

(20)

1. Teoritik

a. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai refrensi atau acuan yang dapat dijadikan pedoman oleh para Guru dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam Materi Shalat .

b. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar bagi pelaksanaan lebih lanjut.

2. Praktis

a. Dengan mengetahui para Guru disekolah Dasar saat menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam tentang Salat menggunakan metode Demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan mutu peningkatan pengajaran lebih lanjut .

b. Dengan mengetahui hasil penelitian apabila terdapat hasil yang negatif atau adanya kekurangan dalam menyampaikan materi dengan menggunakan metode demon strasi maka bagi para guru sekolah dasar untuk dapat menghindari adanya kesalahan dan lebih meningkatkan serta memacu untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi kepada peserta didik .

F. Definisi oprasional

(21)

tersebut antara lain . Peningkatan / meningkatkan ialah menaikan derajat taraf dan sebagainya, adapun yang peneliti maksudkan adalah meningkatkan mutu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi tentang Shalat .

1. Prestasi belajar

Prestasi merupakan suatu hasil yang di capai setelah adanya usaha atau aktivitas, prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa ketrampilan (http//www.pengaruh besaiswa terhadap prestasi belajar .id.@.com).

“ belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri

individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkunagan sehingga mereka mampu berintaraksi dengan lingkunganya. (W.H. Burton, the guidance learning activities,1984).

H.c witerington dalam bukunya education psicology

mengemukakan bahwa “ belajar adalah sutau perubahan di dalam

kepribadian yang menyatakan diri sebgai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap kebiasaan, kepribadian, ketiga devinisi tersebut menunjukan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia.

(User Uzman,1993:4 -5)

(22)

mungkin berwujud pribadi,fakta, konsep, atau teori dalam hal terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah

a. Proses interaksi dari suatu kedalam yang belajar .

b. Dilaksankan secara aktif , dengan segenap panca indra ikut berperan . (Sardiman.A.m 2009:23) Yang menjadi tolok ukur prestasi belajar PAI(Pendidikan Agama Islam Materi Shalat) kelas III peneliti menggunakan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)adalah 70 dan indikator yang diharapkan yaitu apabila masing-masing siswa mendapatkan nilai minimal 70.

2. Pendidikan Agama Islam

Pendiddikan Agama Islam adalah proses penyampain informasi dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan bertaqwa agar manusia menyadari kedudukan, tugas dan fungsinya sebagai maupun kholifah dibumi dengan selalu bertaqwa dalam makna memelihara hub unganya dengan Allah, Dirinya sendiri masyarakat dan alam sekitar nya, serta bertanggung jawab kepada Tuhan yang Maha Esa ( Muh Daud ali 2008:181).

(23)

Pendiddikan agama islam adalah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman dan sumberdaya insani lainya agar mampu memahami , menghayati dan mengamalkan ajaran islam (Ahmadi 1992:103).

3. Metode Demonstrasi

Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan, makin baik metode itu makin baik pula pencapain tujuan. Demonstrasi adalah suatu cara pengajian dengan pelajaran dengan penjelasan lisan diseertai perbuatan atau memperlihatkan sutau proses tertentu yang kemudian di ikuti atau di coba oleh siswa untuk melakukanya.

Demonstarsi merupakan metode interaksi edukatif yang sangat efektif dalam menolong para pelajar mencari jawaban atas pertanyaan seperti bagaimana prosesnya ? terdiri dari unsur apa ? cara mana yang paling baik? Bagian mana yang dapat di ketahui kebenaranya ? melalui pengamatan induktif ( Winarno Surohamd 1994:110 ).

(24)

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah tahap-tahapnya adalah sebagi berikut :

a. Perencanaan, meliputi penetapan materi pendidikan agama islam dan penetapan alokasi waktu pelaksanaan semester 1 tahun 2013 /2014 ( Bulan Oktober sampai bulan November )

b. Tindakan meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar materi tentang Shalat melalui metode demonstrasi .

c. Observasi, dilaksanakan bersamaan proses pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa , pengembangan materi dan hasil belajar siswa

d. Refleksi , pada bagian refleksi dilakukan analisis dan mengenai proses masalah dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilakukan (Zainal Aqib, 2006:32).

2. Subjek penelitian.

(25)

3. Langkah-langkah /siklus penelitian.

Sesuai dengan yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas.

Penelitian ini tidak hanya dilakukan satu harapan atau langkah (siklus) melainkan beberapa kali kegiatan.

Karena penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif, perfisipatif, kolaboratif, dan spiral yang memiliki tujuan, untuk perbaikan system metode kerja, proses isi, kompetensi, dan situasi (Suharsini Arikunto dkkk 2007: 104).

Penelitian diawali dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action) mengobservasikan dan mengevaluasikan proses hasil tindakan (observation dan evaluation) dan melakukan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai. (Kriteria keberhasilan).

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini :

Perencanaan

Tindakan / Action Refleksi /

Evaluasi

Observasi

Perencanaan

Tindakan / Action Refleksi /

Evaluasi

(26)

(Suharsimi Arikunto, 2007 : 74) 4. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah suatu kegiatan dalam perencanaan suatu proyek adalah menyusun instrumen penelitian atau pengumpulan data sesuai dengan masalah yang diteliti. (Muh. Ali : 1992:63).

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran lembar observasi kegiatan belajar mengajar, dan tes formatif.

5. Pengumpulan data a. Metode observasi

Metode observasi adalah penelitian yang di lakukan dengan cara mengadakan pengamatan-pengamatan terhadap objek baik secara langsung maupun tidak langsung (Muh.Ali.1992:72).

Pada pengamatan ini teknik penilaiannya menggunakan lembar observasi / lembar pengamatan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pengamatan digunakan untuk mempermudah peneliti dalam penelitian karena dengan pengamatan peneliti bisa mengetahui kekurangan / kelemahan siswa dalam pembelajaran.

(27)

Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (Hamzah B.uno,dkk. 2011: 104).

Metode ini digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pelaksanaan dan sesudah pembelajaran.

6. Analisis Data

Hasil tes awal (pree-test) dan sesudah tindakan analisis dan dibandingkan analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan:

a. Tahap deskripsi yaitu tahap dimana peneliti mendiskripsikan atau memaparkan data yang diperoleh.

b. Tahap klasifikasi yaitu tahap mengelompokkan data yang telah dideskripsikan sesuai permasalahan.

c. Tahap analisis yaitu tahap menganalisis data berdasarkan teori-teori yang ada. Dalam tahap ini membahas tentang tahap primer kendala-kendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala-kendala tersebut.

d. Tahap evaluasi yaitu tahap menilai atau mengevaluasi terhadap hasil interprestasi

Sedangkan dalam perolehan nilai atau sekor yang penulis gunakan adalah:

(28)

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara individu dan secara klasikal, berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum tingkat satuan pendidikan (Dekdikbud 2006:23), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila secara klasikal telah mencapai indikator 85% dengan nilai 8 rata-rata kelas 70 dan secara individu berdasarkan hasil rapat dewan guru SDN 1 sumberagung menetapkan kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran pendidikan agama islam yaitu 70.

Dalam menerapkan hal tersebut penulis menggunakan rumus:

Keterangan :

M : rata skor tercapai X : jumlah nilai

N : jumlah siswa (Makmun Priyoto. 2003:45).

H. Sistematika penulisan

(29)

Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari Latat Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II berisi kajian teori yang terdiri dari pengertian prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yang memuat pengertian prestasi belajar, tujuan belajar, faktor –faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, ukuran prestasi belajar, Pendidikan Agama Islam ini memuat pengertian Pendidikan Agama Islam, Tujuan Pendidikan Agama Islam, Materi Shalat, Metode Demonstrasi ini memuat pengertian metode demonstrasi, kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi,

Bab III yang berisi tentang ganbaran umum lokasi, subyek penelitian dan pelaksanaan penelitian. Gambaran umum lokasi ini memuat tentang data guru di SDN I sunberagung, lokasi dan waktu penelitian, dan mata pelajaran yang diteliti. Subyek penelitian ini memuat karakteristik siswa dan daftar siswa kelas III SDN I Sumberagung. Pelaksanaan Penelitian ini berisi tentang siklus I dan siklus II. Pada siklus I dan siklus II ini yang berisi tentang perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Bab IV ini menguraikan tentang deskripsi siklus (data hasil pengamatan atau evaluasi) refleksi keberhasilan serta pembahasan siklus.

(30)

setelah menerapkan metode demonstrasi. Pada saran ini di tujukan pada guru agar lebih terampil dalam mengajar dan menyiapkan diri sebelum mengajar karena dengan persiapan yang matang akan sangat mempengaruhi prestasi belajar.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Prestasi Belajar

1. Pengertian prestasi belajar

Prestasi merupakan suatu hasil yang dicapai setelah adanya usaha atau aktifitas, prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun keterampilan. (http//www.Pengaruh beasiswa terhadap prestasi belajar.id.com)

Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu-mampu berinteraksi dengan lingkungannya (W.H. Burton, the Quidance Learning activities, 1984).

(31)

Perubahan tingkah laku dalam aspek pengetahuan ialah dari tidak mengerti menjadi mengerti dari bodoh menjadi pintar dalam aspek keterampilan ialah dari tidak bisa menjadi bisa, dari tiak terampil menjadi terampil, dalam aspek sikap ialah dari dari ragu-ragu menjadi yakin dari tidak sopan menjadi sopan, dari kurang ajar menjadi terpelajar.

H.C. Witherington dalam bukunya Education Psichology

mengemukakan bahwa “Belajar adalah suatu perubahan didalam

kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang barupa kecakapan, sikap kebiasaan, kepribadian. Ketiga devinsi tersebut menunjukan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia. (Uzer Usman, 1993: 4-5).

Secara umum belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia (id-ego-super ego) dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep atau teori dalam hal terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah :

a. Proses internalisasi dari suatu ke dalam di yang belajar.

b. Dilakukan sesara aktif, dengan segenap panca indra ikut berperan. (Sardiman.A.M,2009:23).

Tujuan belajar ada tiga jenis:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir, pemilikan kemampuan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan, dengan kata lain tidak dapat mengembangkan Kemampuan Tanpa Bahan Pengetahuan

(32)

sebaliknya Kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya didalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu kerterampilan. Jadi soal keterampilan bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmaniyah adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitik beratkan pada keterampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang balajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat diliat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan keterampilan berfikir serta kreatifitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Jadi semata-mata bukan soal “pengulangan” tetapi mencari jawab yang cepat dan tepat.

c. Pembentukan Sikap

(33)

dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model. (Sardiman A. M. 2009:27-28).

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor baik berasal dari dirinya (Internal) maupun dari luar dirinya (Eksternal) prestasi yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

1) Faktor jasmaniyah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang termasuk faktor ini ialah panca indra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh, atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.

2) Faktor Psikologi baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas :

a) Faktor intelektif yang meliputi : faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki.

(34)

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis. b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

1) faktor sosial yang terdiri atas : a) lingkungan keluarga b) lingkungan sekolah c) lingkungan masyarakat d) lingkungan kelompok

2) faktor budaya seperti: adat istiadat,ilmu pengetahuan,teknologi dan kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik seperti: fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

4) Faktor spiritual atau keagamaan.(muh.Uzer Usman,1993:10).

2. Ukuran Prestasi Belajar

(35)

Pengukuran dari hasil atau prestasi belajar siswa berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), standar kenaikan kelas (SKK), dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) yang telah ditetapkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Belajar adalah tingkat pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran. Penentuan kriteria ketuntasan minimal belajar ini ditetapkan dengan memperhatikan (1) Tingkat esensial (kepentingan) pencapaian standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa; (2) Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indikator pencapaian kompetensi Dasar yang harus di capai oleh siswa; (3) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa madrasah; dan (4) ketersediaan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat 1 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka peserta didik dinyatakan lulus sekolah apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang ada di sekolah.

(36)

c. Lulus ujian akhir sekolah unuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Lulus ujian nasional atau UASBN. Dari uraian di atas adalah ukuran prestasi belajar secara menyeluruh sampai Kelas Enam Sedangkan Pada Kelas Tiga Ukuran Prestasi Belajar yang digunakan adalah menggunakan KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) yaitu dengan nilai KKM 70. ( Dokumen sekolah: 25 ).

3. Pendidikan Agama Islam

a) Pengertian pendidikan agama islam

Pendidikan agama islam, adalah proses penyampain informasi dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan bertakwa agar manusia menyadari kedudukan, tugas dan fungsinya sebagai maupun kholifah di bumi dengan selalu bertaqwa dalam makna memelihara hubunganya dengan Allah, dirinya sendiri masyarakat dan alam sekitarnya serta bertanggung jawab kepada tuhan yang maha esa. (Muh.Daud Ali.2008:181). Pendidikan Agama Islam adalah, upaya sabar dan terencana dalam menyiapakan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sehingga mengimani ajaran agama islam. Di barengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungan dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan n persatuan bangsa. (Diknas 2002:3).

(37)

sumberdaya insani lainnya agar mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran islam (Ahmadi:1992:103).

b) Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan adalah untuk mengantarkan peserta didik agar menjadi manusia yang berpengetahuan luas, berakhlak mulia dan memiliki ketrampilan tertentu. Beberapa pakar pendidikan terdapat bahwa fungsi dan tujuan pendidikan islam ada tiga semua bersifat normatif, yaitu:

1) Memberikan arah bagi proses pendidikan.

2) Memberikan motifasi dalam aktifitas pendidikan karena pada dasarkan tujuan pendidikan merupakan nilai-nilai yang ingin dicapai dan internalisasikan pada anak atau subjek didik.

3) Tujuan pendidikan merupakan kriteria atau ukuran dalam evaluasi pendidikan.

Sedangkan menurut Omar Muhammad atau Umy Asy-Syaebani tujuan Pendidikan Islam memiliki empat ciri pokok:

1. Sifat yang bercorak agama atau akhlak.

2. Sifat menyeluruh yang menyangkut/ mencakup segala aspek pribadi pelajar atau (subjek didik) dan semua aspek perkembangan dalam masyarakat.

(38)

4. Sifat realistik dan dapat dilaksanakan, penekanan pada perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku, dan pada kehidupan, memperhitungkan perbedaan-perbedaan, perseorangan diantara individu-individu, (Achmadi:1992:59) secara formal tujuan pendidikan islam tentu mengacu kepada cita-cita bangsa indonesia yang dituangkan kedalam undang-undang nomer 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Bab 11 pasal 4 yang menyebutkan:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi diri agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Berakhalak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreaktif, mandiri dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab “(Undang-Undang

Nomor 20, 2003: 9).

(39)

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

a. Pengertian Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. Standar Kompetensi juga merupakan fokus dari penilaian, sehingga proses pengembangan kurikulum adalah fokus dari penilaian, meskipun kurikulum lebih banyak berisi tentang dokumen pengetahuan, keterampilan dan sikap dari pada bukti-bukti untuk menunjukkan bahwa peserta didik yang akan belajar telah memiliki pengetahuan dan keterampilan awal.

b. Pengertian Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar Merupakan pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi Dasar juga merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi.

Berikut adalah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam :

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Melaksanakan Sholat dengan

tertib.

Menampilkan keserasian, bacaan dan gerakan sholat.

(40)

Shalat adalah tiang agama, siapa yang mendirikan sholat berarti menegakakan agama dan barang siapa yang tidak sholat berarti meruntuhkan agama. (Yuni wartono:2006:52). sedangkan menurut Muhyidin dan Asep Salahudin shalat adalah kewajiban dengan pijakan dalil yang tak terbatahkan lagi, sementara khaifiat, shalat (teknis pelaksanaan) sepenuhnya dicontohkan muhammad SAW. Sabda Rosulullah SAW. “Lakukanlah shalat sebagaimana kamu melihat saya

shalat”.

Menurut Masykuri Abdurrohman shalat secara bahasa adalah do‟a, sedangkan secara agama adalah ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (masykuri abdurrahman : 2006 : 55). Allah berfirman “Sungguh bagi

kalian dalam diri rosul itu ada teladan yang baik. “ (QS. Al-Ahzab: 21).

Dalam Al-Qur‟an banyak ayat-ayat yang mengungkapkan perintah kewajiban shalat misalnya.

Artinya : Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. (Departemen Agama RI Tahun 1994 : 635)

Syarat sah sholat

Ada delapan syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang akan melaksanakan sholat agar sholatnya sah, sebagai berikut :

(41)

2. Tamziz ( berakal dan baligh ) 3. Menutup aurat

4. Menghadap kekiblat

5. Mengetahui masuknya waktu sholat

6. Suci dari hadast, hadas kecil maupun hadas besar

7. Suci dari najis, baik pakaian, badan maupun tempat sholat

8. Mengetahui tata cara sholat ( Masykuri Abdurrahman : 2006 : 56). Rukun sholat

Rukun sholat ada 15 Hitungan ini dengan menggunakan thumohinah (tenang) yang dalam 4 kondisi ( pada waktu rukuk, itidal, sujud dan duduk diantara 2 sujud ). Menjadi satu rukun, karena satu jenis. Berikut adalah rukun sholat itu :

1. Niat salat yang sedang dikerjakan.

Niat ialah menjaga melakukan sesuatu bersamaan dengan dengan dilakukan bagian pertama dari dari suatu itu. Tempat niat ada dalam hati. Adapun dalilnya ialah sabda Nabi SAW :

Sesungguhnya pekerjaan-pekerjaan itu bergantung pada niat-niatnya. (H.R. al-Bukhori: 1 dan Muslim:1907).

(42)

2. Takbiratul ihram

Dalilnya ialah sebuah hadits riwayat at-Tirmidzi (3), Abu Daud (61) dan lainnya, bahwa Nabi SAW bersabda:

Kunci salat ialah bersuci, tahrimnya ialah tajbir, dan tahlilnya ialah mengucapkan salam.

Keterangan:

- Tahrim : pengharaman.

Maksudnya, saat mulai diharamkannya beberapa hal selama dalam salat.

- Tahlil : penghalalan.

- Maksudnya, saat mulai dihalalkan kembali hal-hal tersebut. 3. menyertakan niat dengan takbir

4. Berdiri bagi yang mampu

Dalil dari rukun ini ialah hadist yang diriwayatkan oleh al-bukhari

(1066), dari „‟imran bin hushain RA, dia berkata:

Pernah aku terkena wasir. Maka aku bertanya kepada rasulullah SAW

tentang salat. Beliau menjawab: “salatlah sambil berdiri, kalau kamu

tidak mampu maka duduklah. Kalau tidak mampu juga, maka

(43)

Seseorang bisa dikatakan berdiri, apabila dia tegak lurus. Apabila dia membungkuk tanpa uzur, sehingga telapak tangannya dapat menyentuh lututnya, maka batal salatnya.

Nabi SAW Bersabda :

Barang siapa salat sambil berdiri, itu lebih baik. Barangsiapa salat sambil duduk, dia memperoleh separo pahala orang yang berdiri. Dan barangsiapa salat sambil tiduran, maka dia memperoleh separo pahala orang yang duduk.

Keterangan: yang dimaksud tiduran (na‟iman) adalah berbaring.

5. Membaca surat al fatihah setiap rakaat

Membaca surat al-fatihah adalah rukun pada setiap rakaat dalam salat apa pun. Dalilnya adalah sebuah hadits riwayat al-bukhari (723), dan muslim (394), bahwa Nabi SAW bersabda:

Tidak sah salat seseorang yang tidak membaca fatihah kitab. 6. Rukuk

Menurut syara‟, ruku‟ ialah menuduk meletakkan telapak tangannya

pada lututnya. Ini adalah ukuran minimal. Sedang ruku‟ yang paling

(44)

8. Sujud

9. Duduk diantara 2 sujud

Duduk antara dua sujud wajib dilakukan pada setiap rakaat5. Dalil duduk antara dua sujud ialah sabda Nabi SAW:

...

...

Kemudian bangkitlah sehingga kamu duduk dengan tenang (tuma‟ninah)

10.Tuma‟ninah 11.Tasyahud akhir

12.Membaca sholawat pada nabi SAW 13.Salam yang pertama

Yaitu dengan menengok ke kanan dan mengucapkan :

Yang artinya: Sejahtera dan rahmat Allah atas kamu sekalian. 14.Duduk untuk 3 rukun yang terakhir

15.Tertib (Masykuri Abdurrahman : 2006 : 57-72).

Hal-Hal yang membatalkan sholat. Ada 20 hal yang membatalkan sholat: 1. Hadas besar atau hadas kecil baik disengaja maupun tidak disengaja. 2. Bertemunya najis yang tidak ditolerir baik basah atau kering pada

pakaian atau badan tanpa bisa dihilangkan seketika.

(45)

4. Sengaja bicara 2 huruf sekalipun tidak memahamkan atau 1 huruf yang memahamkan selain berupa al-qur‟an, dzikir, dan do‟a.

5. Aktifitas yang berlebihan menurut kebiasaan yang berlaku seperti: a. Tiga langkah atau tiga pukulan yang terus menerus.

b. Melompat.

c. Menggerak-gerakan seluruh badan sekalipun tidak memindahkan telapak kaki.

6. Berpaling dari arah kiblat.

7. Mengerjakan aktifitas yang membatalkan puasa.

8. Makan dan minum yang menurut kebiasaan dianggap banyak.

9. Tertawa terbahak-bahak, menangis, meniup, merintih, mengaduh (bicara aduh-aduh) batuk, berdehem-dehem, bersin, dan menguap.

10.Memutuskan rukun sholat dengan sengaja. 11.Menambah rukun dengan sengaja.

12.Sengaja memperpanjang rukun yang pendek

13.Makmum sengaja ingin tertinggal dari imam dengan dua rukun tanpa ada alasan yang memperbolehkan

14.Makmum mendahului imam dengan dua rukun tanpa ada alasan yang disengaja

15.Murtad

16.Terbukanya sebagian kaki yang ditutupi sepatu

(46)

19.Ragu-ragu dalam memutuskan salat

20.Memalingkan niatnya satu salat pada yang lain baik itu salat fardhu atau sunnah. (Masykuri Abdurrahman : 2006:90-96).

6. Metode Demonstrasi

a) Pengertian metode demonstrasi

Metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode itu makin baik pula pencapaian tujuan.

Demonstrasi adalah suatu cara penyajian dengan pelajaran dengan penjelasan lisan disertai perbuatan atau memperlihatkan suatu proses tertentu yang kemudian diikuti atau dicoba oleh siswa untuk melakukannya.

Demonstrasi merupakan metode interaksi edukatif yang sangat efektif dalam menolong para pelajar mencari jawaban atas pertanyaan seperti bagaimana prosesnya?terdiri dari unsur apa?cara mana yang paling baik?bagaimana dapat diketahui kebenarannya?melalui pengamatan induktif (Winarno Surohmad 1994:110).

(47)

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan demonstrasi yaitu:

1. Mengetahui latar belakang dan keperluan yang akan dihadapi. 2. Melukiskan pokok persoalan yang diperbincangkan dipapan tulis

atau dikertas untuk dibagi-bagikan.

3. Mengatur waktu sedemikian rupa sehingga demonstrasi dapat dijelaskan dan didiskusikan pada waktu yang ditentukan.

4. Adakan diskusi setelah demonstrasi berakhir, karena diskusi banyak manfaatnya untuk mengevaluasi hal-hal yang telah maupun yang akan dilakukan kemudian.

5. Sediakan waktu untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan demonstrasi yang akan dilakukan.

6. Mengambil kesimpulan dan melakukan ulangan, termaksuk hal-hal yang diperlukan untuk menanamkan pengertian yang lebih baik terhadap anak. (Asnawi,2002:106-107).

Jadi metode demonstrasi sangatlah tepat digunakan dalam penyampaian materi sholat karena dengan jalan mencoba dan mempertunjukkan akan lebih mudah dan lebih cepat dipahami dan dipraktekkan, jika hanya dengan teori saja akan lebih lama dan kurang jelas.

Tujuan dan manfaat metode demonstrasi

(48)

2. Demonstrasi memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan secara cermat.

3. Menghindari adanya verbalisme, karena dalam metode ini setelah anak melihat peragaan, kemudian siswa sendiri mencoba melakukannya.

4. Dalam metode ini kadar CBSA-nya cukup tinggi karena setiap siswa dapat terlibat secara langsung. (Uzer Usman, 1993:129). b) Kekurangan dan kelebihan metode demonstrasi sebagai suatu metode

pembelajaran metode demonstrasi juga mempunyai kelebihan dan kekurangan diantaranya: kelebihan metode demonstrasi

1. Pengertian siswa dapat diarahkan pada hal-hal yang dianggap penting sehingga hal-hal peting itu dapat diamati, seperlunya. 2. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan

kegiatan hanya mendengar. Ceramah atau membaca didalam buku. Karena siswa memperoleh gambaran dari suatu pengamatan. 3. Bila siswa ikut aktif berdemonstrasi, maka ia akan memperoleh

pengalaman-pengalaman, praktek untuk mengembangkan harapan dari lingkungan sosialnya.

4. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat dijawab lebih teliti waktu proses demonstrasi.(Winarno Surahmad,1994:111-112).

(49)

1. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik mendapat kesempatan. Untuk mengadakan demonstrasi.

2. Jika demonstrasi memerlukan jangka waktu yang lama, ia harus menanti untuk dapat melanjutkan pelajaran.

3. Kurangnya persiapan dan pengalaman anak didik akan menimbulkan kesulitan didalam melakukan demonstrasi. (Winarno Surahmad :1994 :113).

Menurut Umar Hamalik (1985:169) demontrasi itu akan lebih efektif bila dilakukan sebagai berikut:

1. Setiap langkah dari demontrasi harus dapat dilihat dengan jelas oleh siswa.

2. Semua penjelasan secara lisan hendaknya dapat di dengar secara jelas pula oleh siswa.

3. Anak-anak mengikuti dan pada prinsipnya mereka harus tau apa yang sedang diamati.

4. Demonstrasi harus diamati dengan teliti.

5. Guru sebagai demonstrasi harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan lancar dan efektif.

6. Demonstrasi hendaknya dilakasanakan pada saat yang tepat. 7. Beri kesempatan kepada anak-anak untuk berlatih apa yang

telah mereka amati.

(50)

9. Demonstrasi hendaknya disertai dengan ringkasan di papan tulis.

10.Jangan melupakan tujuan pokok.

11.Lakukan Try out terlebih dahulu sebelum demonstrasi di laksanakan.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum demonstrasi dimulai adalah sebagi berikut:

1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan.

2. Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan apa yang akan dikerjakan.

3. Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan,serta memberikan penjelasan yang cukup singkat.

4. Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan alasan –alasan setiap langkah.

5. Guru menugaskan kepada siswa akan melakukan demonstrasi sendiri langkah demi langkah dan disertai penjelasan. (Asnawi:2002:107-108).

Penerapan Metode Demonsrtasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ) Materi Shalat Pada Siswa Kelas Tiga SDN I Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali yaitu Sebagai berikut:

(51)

c. Guru mendemonstrasikan tata cara shalat kepada anak-anak secara perlahan-lahan serta memberikan penjelasan yang cukup singkat.

d. Guru mengulang kembali mendemonstrasikan tata cara shalat selangkah demi selangkah kepada anak-anak.

(52)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang (a) gambaran umum dan subjek penelitian dan (b) pelaksanaan penelitian (deskripsi siklus penelitian). uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian.

SDN I Sumberagung adalah sekolah dasar yang beralamat di Desa Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah. Tepatnya didusun Getas RT 23 RW 05. SDN I Sumberagung memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, dan 1 ruang gudang. SDN I Sumberagung pada saat ini memiliki 11guru, 1 orang kepala sekolah, Mereka semua terdiri dari 7 orang guru PNS sedangkan yang lainnya masih wiyata bhakti untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8. Bambang Suyatno, S.Pd PNS Guru Olahraga 9. Farida Nuraini Fajarwati, S.Pd GTT Guru Bahasa

Inggris 10. Nanang Qosim S.pdi GTT Guru Agama 11. Wulan Suryanti S.pd GTT Guru Keterampilan

(53)

Siswa-Siswi SDN I Sumberagung mayoritas berasal dari keluarga menengah ke bawah. Mereka banyak berasal dari keluarga petani dan pedagangdan tidak ada yang berasal dari keluarga pegawai. Proses belajar mengajar ( PBM ) di SDN I Sumberagung saat ini masih banyak yang menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah di depan kelas oleh guru dalam mata pelajaran apapun. Sehingga guru sebagai pusat pembelajaran masih memegang peranan penuh.

Ketika guru kurang memahami suatu materi akan sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar yang akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan penelitian yang dilakukan penulis, semoga dapat menjadikan acuan bagi guru-guru yang lain untuk berinovasi dalam pembelajaran sehingga mampu mendongkrak motivasi siswa yang pada akhirnya akan berimbas pada meningkatnya prestasi belajar siswa.

Gambar struktur organisasi SDN I Sumberagung Kepala Sekolah

Wakirin, S.Pd Komite

Abdul Rozak, S.Pd.I Wakil Kepala

Wali Kelas

Kelas 6 , Suyati, S.Pd Kelas 5, Kusmartini, S.Pd Kelas 4, Sri Sularsih, S.Pd Kelas 3, Sri Budiningsih

Kelas 2, Susanto, S.Pd Kelas 1, Sudjaini, S.Pd Guru Olahraga, Bambang S Guru Agama, Nanang Q

(54)

Setelah mengetahui gambaran umum lokasi yang dijadikan tempat penelitian mulai dari status sekolah, lokasi, sarana prasarana serta keadaan guru, untuk selanjutnya penulis akan menguraikan waktu, bahan yang diteliti, serta keadaan siswa yang dijadikan obyek (sampel) penelitian.

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN I Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Pada Semester I Bulan Oktober Tahun 2013.

2. Mata Pelajaran

Mata Pelajaran yang menjadi obyek penelitian ini adalah Mata Pelajaran PAI sesuai denga kompetensi dasar dan silabus. Pada saat penelitian ini dilaksnakan maka pokok bahasan yang diambil adalah shalat.

3. Karakteristik Siswa

Jumlah siswa dalam kelas III SDN I Sumberagung yang dijadikan obyek penelitian ini adalah 10 siswa yang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan Karakteristik siswa kelas ini lebih detail adalah sebgai berikut:

a. Usia rata-rata 9 tahun .

b. Latar Belakang keluarga / orang tua mayoritas dan berprofesi sebagai pedagang .

(55)

Tabel 2

Tabel Daftar Siswa Kelas III SDN I Sumberagung

No Nama L/P

1. A L

2. R L

3. M L

4. S P

5. U P

6. O P

7. F P

8. Y L

9. D L

10. N P

B. Pelaksanaan penelitian

Dalam penelitian ini. dilaksanakan dua siklus penelitian yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Akan tetapi sebelum melangkah ke perjalanan siklus penelitian penulis akan menguraikan pra siklus yang mencakup pembahasan sebagai berikut.

1. Pra siklus

(56)

a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut.

1). Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok pembelajaran bahasan yaitu shalat.

2). Penyiapan perangkat/ sarana dan media pembelajaran meliputi: rencana pelaksanaan penbelajaran (RPP), buku pendidikan agama islam kelas 3,dan soal-soal evaluasi.

b. Pelaksanaan

dalam pelaksanaan peneliti memerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Pokok bahasan yang diajarkan adalah shalat.langkah- langkah pelaksaanaan ini meliputi:

1). Melaksanakan pembelajaran sesuai strategi / metode / langkah- langkah dalam RPP yang dimulai dengan:

a. Apersepsi

b.Guru memberikan materi materi pembelajaran khususnya tentang shalat.

c. Guru menyuruh siswa untuk membaca bacaan shalat.

d. Guru member kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan.

(57)

c. Observasi

kegiatan observasi dilakukan untuk mengmati aktivitas terjadinya pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dari hasil observasi dapat diketahui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan terjadinya penbelajaran. Peristiwa pembelajaran tersebut ada tidaknya perubahan yang terjadi. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran. Peneliti eminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid.

Dalam observasi / pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut:

TABEL HASIL PRASIKLUS KKM 70

(58)

d. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yaitu pengamatan situasi kelas pembelajaran, dan hasil nilai tes formatif yang dilaksanakan setelah pembelajaran berakhir. Dari hasil evaluasi terhadap kedua hal tersebut kemudian dikaji untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar serta kegiatan pembelajaran yang sudah terjadi.Berdasarkan hasil refleksi ini dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan belajar siswa serta apa yang perlu dilaksanakan selanjutnya.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran pada siklus I ini peneliti memperoleh hasil sebagai berikut:

1) Dalam proses pmbelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih bermain sendiri dan berbicara pada temannya, sehingga erhatian siswa terhadap pembelajaran belum maksimal.

2) Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih kesulitan dalam menghafal bacaan shalat mulai dari takbirotul ikhrom sampai dengan salam.

3) Selama proses pembelajaran berlangsuung sebagian besar siswa mampu membaca bacaan dalam huruf arab.

4) Guru masih kurang efektif dalam mengelola kelas.

(59)

6) Guru belum maksimal dalam memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran ( peraga / media ).

Berdasarkan beberapa hal diatas masih ada kekurangan sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.

Hal – hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus II adalah: 1) Guru perlu lebih terampil memotivasi siswa dan lebih jelas dalam

mempraktekkan bacaan dan gerakan shalat.

2) Mengulas materi pembelajaran gerakan dan bacaan shalat terutama kepada siswa yang masih memperoleh nilai yang kurang memuaskan. 3) Guru perlu memanfaatkan media secara lebih maksimal sehingga

mendukung pembelajaran.

2. Siklus I

Siklus I penelitian dilaksanakan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Oktober 2013, dengan pokok bahasan bacaan shalat dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan, dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilksanakan.

(60)

yang mendukung yaitu buku pendidikan agama islam kls 3, buku tuntunan shalat, gambar peraga shalat, soal-soal evaluasi, dan lembar observasi.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penelitian menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode demonstrasi. Pokok bahasan yang diajarkan adalah shalat. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi :

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi / metode / langkah-langkah dalam RPP, yang dimulai dengan:

a) Apersepsi meliputi :

Mengkorelasikan pelajaran yang telah didapat tentang masalah shalat dengan bahan ajar keserasian gerak dan bacaan shalat. b) Guru memberikan materi pembelajaran khususnya tentang

shalat.

c) Guru memberi contoh gerakan shalat magrib kemudian siswa menirukan.

d) Guru menyuruh siswa untuk memprakekkan shalat magrib secara bersama.

e) Guru menyuruh siswa untuk mempraktekkan shalat magrib satu persatu sedangkan yang lain memperhatikan.

(61)

2) Guru memberikan tes untuk mengetahui kemampuan siswa mengenai materi pelajaran gerakan dan bacaan shalat.

c. Observasi.

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas terjadinya pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Dari hasil observasi dapat diketahui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan terjadinya pembelajaran. Peristiwa pembelajaran tersebut untuk mengetahui ada tidakya perubahan yang terjadi.Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran.peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid.

(62)

d. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yaitu pengamatan situasi kelas pembelajaran, dan hasil nilai tes formatif yang dilaksanakan setelah pembelajaran berakhir. Dari hasil evaluasi terhadap kedua hal tersebut kemudian dikaji untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar serta kegiatan pembelajaran yang sudah terjadi.Berdasarkan hasil refleksi ini dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan belajar siswa serta apa yang perlu dilaksanakan selanjutnya.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran pada siklus I ini peneliti memperoleh hasil sebagai berikut:

7) Dalam proses pmbelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih bermain sendiri dan berbicara pada temannya, sehingga erhatian siswa terhadap pembelajaran belum maksimal.

8) Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih kesulitan dalam menghafal bacaan shalat mulai dari takbirotul ikhrom sampai dengan salam.

9) Selama proses pembelajaran berlangsuung sebagian besar siswa mampu membaca bacaan dalam huruf arab.

10)Guru masih kurang efektif dalam mengelola kelas.

(63)

12)Guru belum maksimal dalam memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran ( peraga / media ).

Berdasarkan beberapa hal diatas masih ada kekurangan sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.

Hal – hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus II adalah: 4) Guru perlu lebih terampil memotivasi siswa dan lebih jelas dalam

mempraktekkan bacaan dan gerakan shalat.

5) Mengulas materi pembelajaran gerakan dan bacaan shalat terutama kepada siswa yang masih memperoleh nilai yang kurang memuaskan. 6) Guru perlu memanfaatkan media secara lebih maksimal sehingga

mendukung pembelajaran. 3. Siklus II

Siklus II penelitian dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan oktober 2013 dengan pokok bahasan tata cara shalat . Tahapan dan langkah – langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data.

(64)

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan peneliti mengacu pada rencana penbelajaran yang telah disusun dengan menggunakan metode demonstrasi dalam mengajarkan materi praktek shalat fardhu. Adapun proses pembelajaran dengan memperhatikan revisi siklus I sehingga kekurangan yang disebabkan kesalahan dalam pembelajaran tidak terulang. Langkah – langkah pelaksanaan meliputi:

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dimulai dengan:

a) Apersepsi

b) Membagi kelas dalam kelompok kecil yaitu menjadi 3 kelompok. c) Menyajikan pembelajaran dengan mendemonstrasikan materi

praktek shalat.

d) Siswa ditugaskan untuk mempraktekkan shalat serta tata cara pelaksanaan shalat secara kelompok.

e) Masing – masing individu dan kelompok dapat bergantian untuk praktek dan menyimak kemudian membetulkan apabila ada yang salah.

c. Observasi

(65)

dibandingkan dengan siklus sebelumnya untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi.

Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid.

Dalam observasi / pemgamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut:

(66)

Dari hasil evaluasi terhadap kedua hal tersebut kemudian dikaji untuk memperoleh adanya adanya suatu keterkaitan antara keduanya, sehingga dapat diperoleh hasil belajar serta kegiatan pembelajaran yang sudah terjadi. Berdasarkan refleksi ini dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan belajar siswa serta apa yang perlu dilaksanakan selanjutnya.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Selama proses pembelajaran melaksanakan pembelajaran dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.

2) Guru berhasil meningkatkan perhatian dan keaktifan siswa dalam belajar, hal ini nampak dari antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dengan metode demonstrasi.

3) Beberapa kekurangan yang terjadi pada pembelajara pada siklus sebelumnya dapat teratasi.

4) Terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa.

(67)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian mulai pra siklus sampai dengan siklus II.

A. Prestasi Belajar PAI Materi Shalat

Pada bagian ini disampaikan hasil belajar tentang kemampuan gerakan dan bacaan shalat, prasiklus dalam ringkasan tabel berikut :

(68)

B. Prestasi Belajar PAI Materi Shalat Dengan Metode Demonstrasi

Tabel 9

Prestasi Belajar Siswa Siklus I KKM 70

No Nama

Prestasi belajar siswa siklus II KKM 70

(69)

Tabel 10

Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

No Uraian Hasil

Jumlah siswa yang tuntas belajar Peningkatan jumlah siswa yang belajar tuntas

Berdasarkan Tabel Hasil Belajar diatas maka dapat dilihat kemampuan siswa maka dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam menghafal bacaan shalat magrib pada siklus I mengalami peningkatan, Hal ini terlihat dari hasil tes formatif yang diberikan pada akhir pembelajaran. Peningkatan ini disebabkan dengan diterapkannya metode demonstrasi oleh Guru terhadap siswa.

C. Pembahasan

Ketuntasan hasil belajar siswa dalam materi pembelajaran Shalat dengan Metode Demonstrasi memiliki dampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar serta dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menghafal bacaan dan praktek shalat. Hal ini dilihat dari semakin meningkatnya penguasaan terhadap materi yang disampaikan guru yaitu ketuntasan belajar meningkat mulai dari siklus I, dan siklus II

1. Siklus I

(70)

perhatian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran relatif masih kurang. Namun demikian sudah ada peningkatan perhatian serta keaktifan siswa dalam pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya. Pada siklus ini siswa belum bisa menguasai materi pelajaran dengan baik dan dapat dikatakan bahwa kegiatan belajar siswa siklus I belum tuntas.

Ketuntasan belajar siklus I adalah 40 % atau baru mencapai 4 siswa dari 10 siswa sedangkan yang lain belum tuntas.

2. Siklus II

(71)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti menyimpulkan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar yang dibuktikan dengan adanya ketuntasan pada siklus I sampai siklus II sebagai berikut:

Pada siklus I terjadi peningkatan prestasi belajar sebesar 40 % dengan nilai rata - rata 69,5 dibandingkan dengan pra siklus dengan nilai rata – rata 56,5 dan yang tuntas belajar sebanyak 4 orang dari 10 siswa. Pada siklus II terjadi terjadi peningkatan prestasi belajar sebesar 90 % dengan nilai rata – rata 80 dibandingkan dengan siklus I dengan nilai rata –rata 69,5 dan yang tuntas belajar sebanyak 9 siswa dari 10 siswa.

B. Saran

1. Hendaknya guru lebih terampil dalam mengajar karena ketrampilan guru dalam mengajar sangat mempengaruhi kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar guna mencapai puncak prestasi.

2. Hendaknya guru lebih menyiapkan diri sebelum mengajar karena dengan persiapan yang matang akan sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. 3. Hendaknya guru harus benar – benar menguasai materi yang akan

disampaikan terhadap siswa karena bila benar – benar menguasai materi tentunya perhatian siswa akan tertuju pada materi yang akan disampaikan.

(72)

Dra.Rosma hartiny sam’s M.Pd, 2010. Model penelitian tindakan kelas. Yogyakarta: Teras.

Dokumen sekolah, 2013.

H. Muhammad Ali, 1992. Strategi penelitian pendidikan, Bandung: Angkasa.

H.M.Masykuri abdurrohman dan Muh saiful bakri, 2006.kupas tuntas salat, Jakarta: Erlangga PT.Gelora aksara pratama.

KH.As’ad Humam, 1990.Juz’amma dan terjemahan, Jakarta: Departemen Agama pusat.

Muh.Uzer Usman, Dra. Lilis setiawati,1993. Upaya mengoptimalisasi belajar mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prof. Dr.H.Asep Muhyidin. M.Ag. dan Asep Salahuddin. M. A, 2006. Salat bukan sekedar ritual, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prof.Dr. Hamzah B. Uno.M.Pd, Dra.Satria. M.A. Koni. M.Pd, Nina Lamatunggo S.E.M.Pd, 2012. Menjadi peneliti PTK yang professional, Jakarta: Bumi aksara.

Prof.Dr. H. Asnawir dan Drs. M.Basyruddin Usman M.Pd, 2002. Media pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers.

Prof.Dr.winarno Surohmad.1994.Pengatar Intraksi mengajar belajar, Dasar-dasar dan teknik metodologi pengajaran.Bandung: tarsito.

Sardiman A.M, 2009.Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: Rajawali pres.

Suharsimi arikunto, Suhardjono, supardi, 2007. Penelitian tindakan kelas, Jakarta: Bumi aksara. Yuni Wartono, Sugeng W.H, Moh Thoha, Muksoni, 2006. Pendidikan Agama Islam kls

3,Sukoharjo: Graha multi grafika.

Gambar

Gambar struktur organisasi SDN I Sumberagung
Tabel 2
TABEL HASIL PRASIKLUS KKM 70
Tabel 4 Lembar Hasil Tes
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui kebaradaan norma, adat istiadat atau kearifan lokal, tingkat pengetahuhan masyarakat, persepsi dan ketaatan masyarakat dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi penambahan rumput laut Eucheuma cotonii dan gelatin dengan berbagai konsentrasi memberikan pengaruh yang nyata (semakin

average payment period sebagai salah satu variabel bebas yang digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan sesuai.. penelitian tersebut maka proxy dari

Prinsip yang diterapkan dalam perbankan syariah yaitu transaksi keuangan yang berupa penyimpanan uang maupun penyaluran dana yang tidak dikenakan bunga ( interest

Kecuali untuk soal cerita nomor satu, seperti tampak pada Gambar 2, subjek mampu melakukan perhitungan sesuai dengan mengimplementasikan rencana yang telah dibuat

Hal tersebut dapat dilihat dengan menggunakan variasi parameter yang sama didapatkan data hasil pengukuran yang berbeda, dikarenakan sink mark yang terdapat pada

Pada perancangan PLTS ini menggunakan beban baterai 50 Ah/12 V sehingga apabila pengisian penuh dapat menyimpan daya sebesar 600 Wh. Dengan perhitungan efisiensi

Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen