• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode demonstrasi kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode demonstrasi kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN

SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI

MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA

SISWA KELAS V SDN 4 TILONGKABILA

KABUPATEN BONE BOLANGO

Oleh

Ewin Adam

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Ismail Pioke, S.Pd.M.Pd ¹ Dr.Hj.Asni Ilham, SPd M.Si ² Abstrak

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa kelas V SDN 4 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango? Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri melalui metode demonstrasi di kelas V SDN 4 Tilongkabila.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Adapun tahapan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, pantauan dan evaluasi serta tahap analisis dan refleksi sedangkan data yang dikumpulkan menggunakan observasi,tes,wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I diperoleh data dari jumlah siswa 15 orang yang dikenai tindakan hanya 8 siswa atau 53.33% yang memperoleh nilai 60 ke atas dan 7 siswa atau 46,67 % yang memperoleh nilai 60 ke bawah ini berarti belum mencapai indikator yang ditetapkan sehingga dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II dari 15 siswa yang dikenai tindakan terdapat 13 siswa atau 86,67 % yang memperoleh nilai 60 keatas dan 2 siswa atau 13,33% yang memperoleh nilai 60 ke bawah, ini berarti indikator kinerja telah tercapai .

(2)

2

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui metode demonstrasi kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa kelas V SDN 4 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango meningkat.

Kata kunci : Kemampuan, sifat-sifat kesebangunan, simetri, metode demonstrasi

Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada setiap jenjang pendidikan dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Di indonesia pelajaran matematika oleh siswa SD berguna mengembangkan kemampuan dan membentuk pribadi siswa dengan berpandu pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu materi pelajaran matematika yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa yaitu materi tentang menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri. Kesulitan siswa pada materi tentang menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri terlihat dari rendahnya kemampuan siswa untuk menentukan sifat –sifat kesebangunan bangun datar Selain itu siswa juga masih kurang mampu menentukan banyaknya simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar khususya pada bangun datar segitiga, persegi, dan persegi panjang.

Dari hasil observasi awal terhadap 15 orang siswa terdapat 5 orang atau 33,33 % yang mampu untuk menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri sedangkan 10 orang siswa atau 66,67 % tergolong belum mampu karena mendapatkan nilai dibawah 60.

Selain itu salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada proses pembelajaran secara verbal sehingga pada saat pembelajaran, siswa tidak tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran. Faktor lain yang menyebabkan siswa kurang tertarik dengan materi pelajaran menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri yakni dalam menjelaskan materi masih bersifat abstrak dan metode pembelajaran yang digunakan sebelumnya yakni metode ceramah dan diskusi ternyata belum dapat meningkatkan kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri.

(3)

3

Sehubungan dengan masalah tersebut, diperlukan salah satu metode pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. metode yang dimaksud adalah metode demonstrasi. Sebab metode demonstrasi adalah cara penyajian dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai penjelasan lisan. Dan metode demonstarsi memiliki keunggulan untuk digunakan dalam pembelajaran karena membawa siswa pada kondisi yang nyata tentang cara menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri. Dalam hal ini dengan metode demonstrasi siswa berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang sesuai dengan harapan. Maka melalui metode demonstrasi ini diharapkan kemampuan siswa untuk menentukan sifat kesebangunan dan simetri dapat ditingkatkan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka, penulis akan melaksanakan tindakan kelas dengan mengangkat judul Meningkatkan Kemampuan Menentukan Sifat-Sifat Kesebangunan dan Simetri Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SDN 4 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango”.

Kajian Teori

Menurut KBBI (dalam http://ian43.wordpress.com) Kemampuan berasal dari kata ”mampu” yang mempunyai arti dapat atau bisa. Kemampuan juga bisa disebut kompetensi. Ada beberapa pengertian mengenai kemampuan, diantaranya adalah kesanggupan, sanggup, dapat melaksanakan sesuatu, memecahkan masalah. Sedangkan ditinjau dari segi bahasa Indonesia, kemampuan merupakan kesanggupan seseorang untuk berinteraksi di suatu masyarakat bahasa, antara lain mencakupi sopan santun, memahami giliran bercakap-cakap. Kemampuan didefinisikan sebagai kecakapan seseorang untuk mempergunakan bahasa yang secara sosial dapat diterima memadai (Pin, 2011:5).

Kemampuan adalah kecakapan untuk melakukan suatu tugas khusus dalam kondisi yang telah ditentukan. Apabila dikaitkan dengan pembelajaran, tugas khusus yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan

(4)

4

tugas dari guru, misalnya kemampuan mengerjakan tugas kelompok (LKS) maupun tes individu/evaluasi (Pin, 2011:6)

Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan. Chaplin (dalam Ian (2010:1) mengemukakan bahwa ability (kemampuan,kecakapan,ketangkasan,bakat,kesanggupan) merupakan tenaga untuk melakukan suatu perbuatan.sedangkan Menurut Robbins (dalam Ian,2010:1) kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek. Ada tiga komponen penting yang tidak tampak dalam kemampuan diri manusia yaitu; keterampilannya, kemampuannya dan etos kerjanya, (Hasibuan 2001:61). Tanpa ketiganya, semua sumber daya tetap terpendam, tidak dapat dimanfaatkan, dan tetap merupakan potensi belaka.

Berdasarkan uraian tersebut jelas menunjukkan bahwa kemampuan merupakan bentuk kecakapan dalam melakukan kegiatan tertentu atas dasar potensi yang dimiliki serta adanya kecakapan intelektual yang mendukung potensi tersebut

Pengertian Kesebangunan

menurut Sumanto Dkk (2008:166) bahwa kesebangunan adalah Pasangan bangun sejenis yang perbandingan sisi-sisi bersesuaiannya sama dan sudut-sudut bersesuaiannya sama besar sedangkan Bangun datar yang tidak sejenis disebut tidak sebangun.

Pengertian simetri

Sukirman (2007:12.31) simetri berarti seimbang pada bagian atas, bawah, kanan, dan kiri .Jika kedua belah bagian suatu benda sama, dikatakan simetris, atau setangkup.Simetri terdiri dari simetri Lipat dan simetri Putar.

Simetri Lipat

Menurut Sumanto Dkk (2008:172) bahwa simetri lipat . jika suatu bangun dilipat dan sisi-sisi lipatannya saling berimpit dengan tepat. sedangkan menurut (Hartuti Riene Dkk (2010:173) Suatu bangun dikatakan memiliki simetri lipat, jika saat dilipat terhadap suatu garis dapat menempati bingkai dengan tepat.

(5)

5

Simetri putar

Hartuti Riene dkk(2010 :174) simetri putar adalah cara suatu bangun datar menempati bingkainya dengan cara diputar .pusat putar adalah titik pada suatu bangun datar yang apabila bangun datar diputar melalui titik tersebut, bangun datar dapat menempati bingkainya lebih dari satu kali. jika diputar pada titik pusat yang sama, dapat kembali menempati bingkainya lebih dari satu kali dalam satu putaran penuh, bangun itu dikatakan memiliki simetri putar.

Metode Demonstrasi

Menurut Djamarah Dkk (2012:90) bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi memiliki beberapa kelebihan yaitu:

1) Pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih kongkrit sehingga tidak terjadi verbalisme

2) Siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang didemonstrasikan itu.

3) Proses pembelajaran akan sangat menarik, sebab siswa tak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

4) Siswa akan lebih aktif mengamati dan tertarik untuk mencobanya sendiri. 5) Menyajikan materi yang tidak bisa disajikan oleh metode lain.

Selain memiliki beberapa kelebihan, dijelaskan pula oleh Abimanyu Dkk (2010:6-11) bahwa ada beberapa kelemahan antara lain :

1) Tidak semua guru dapat melakukan demonstrasi dengan baik .

2) Terbatasnya sumber belajar,alat pelajaran,media pembelajaran,situasi yang sering tidak mudah diatur dan terbatasnya waktu.

3) Demonstrasi memerlukan waktu yang lebih banyak dibanding dengan metode ceramah dan tanya jawab.

4) Metode demonstrasi memerlukan persiapan dan perancangan yang matang. Upaya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode demonstrasi, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti:

(6)

6

1) Guru harus terampil melakukan demonstrasi.

2) Melengkapi sumber, alat dan media pembelajaran yang diperlukan untuk demonstrasi

3) Mengatur waktu sebaik mungkin.

4) Membuat rancangan dan persiapan demonstrasi sebaik mungkin. upun tiruan, yang sering disertai penjelasan lisan.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini beralamatkan di Jl. Tapa Suwawa Desa Tamboo Kecamatan Tilongkabila. Alasan lain penulis memilih lokasi ini karena Alasan peneliti memilih lokasi ini sebagai obyek penelitian karena penulis merupakan guru honor yang membantu guru kelas pada mata pelajaran matematika di SDN 4 Tilongkabila. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 4 Tilongkabila yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Pada umumnya siswa berumur antara 10-11 tahun.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :

(1) Variabel input dalam penelitian tindakan kelas ini adalah rancangan proses belajar mengajar pada materi tentang menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri dan metode demonstrasi,(2) Variabel proses dalam penelitian ini adalah upaya guru dalam meningkat kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri dengan menggunakan metode demonstrasi. (3) Variabel output yakni peningkatan kemampuan siswa menentukan sifat-sifat kesebangunan dengan simetri melalui metode demonstrasi. Yang diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Mampu menentukan sifat kesebangunan antar bangun datar 2. Mampu menentukan simetri lipat pada bangun datar

3. Mampu menentukan simetri putar pada bangun datar Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis persentase. Analisis ini dilakukan dengan mendeskripsikan tingkat capaian yang diperoleh pada setiap indikator yang telah ditetapkan . Data yang diperoleh

(7)

7

melalui observasi dianalisis secara kualitatif. data yang diperoleh melalui instrument tes yang diberikan diakhir pembelajaran selanjutnya dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi. Selanjutnya untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa dikonversikan dalam skala 0-100. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut,

100 x Skor Total Diperoleh Yang Skor Siswa Nilai Aunurrahman, dkk (2009:9-10) Nilai yang diperoleh siswa selanjutnya akan dikonversikan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60. dengan demikian untuk mengetahui kemampuan siswa dapat dilhat pada tabel berikut :

Kriteria Penilaian Indikator Kemampuan

Nomor Nilai Keterangan

1 60-100 Mampu

2 0-59 Tidak Mampu

Dengan demikian untuk mengetahui ketuntasan siswa dapat dilihat seperti pada tabel berikut :

Indikator Keberhasilan

Nomor Nilai Keterangan

1 N ≥ 60 Tuntas

2 N < 60 Tidak Tuntas

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan mengacu pada pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan. indikator tersebut adalah minimal 75% siswa yang dikenai tindakan memperoleh nilai 60 ke atas.untuk mencapai indikator yang dimaksud ,maka pelaksanaan penelitian ini melalui dua siklus hasilnya diuraikan sebagai berikut : Hasil Tindakan Siklus I

Tindakan siklus ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 6 mei 2013 diikuti oleh seluruh siswa yang telah ditetapkan sebagai subyek penelitian .

(8)

8

Adapun hasil evaluasi siswa yang dilaksanakan pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini

Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus I Jumlah

Siswa

Rentang

Nilai Kategori

Kriteria Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas

8 60-100 Mampu Tuntas

7 0-59 Tidak mampu Tidak tuntas

Berdasarkan tabel diatas dimana dari 15 siswa yang dikenai tindakan yang tuntas 8 siswa atau 53,33% dan tidak tuntas 7siswa atau 46,67%. dari hasil tersebut dapat dikategorikan bahwa kemampuan siswa pada siklus I belum mencapai indikator kinerja.

Adapun hasil kemampuan siswa yang diamati hasilnya sebagai berikut Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Pada Siklus I

No Indikator yang dinilai Kriteria Jumlah Persentase

(%) 1 Mampu menentukan

sifat-sifat kesebangunan dan simetri

Mampu 8 53,33

Tidak mampu 7 46,67

2 Mampu menentukan simetri lipat

Mampu 10 66,67

Tidak mampu 5 33,33 3 Mampu menentukan simetri

putar

Mampu 10 66,67

Tidak mampu 5 33,33

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Peneliti menunjukkan bahwa dari 3 indikator kemampuan siswa dalam menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri melalui metode demonstrasi yakni mampu menentukan sifat kesebangunan yang mendapatkan nilai kategori mampu ada 8 siswa atau 53,33 %, dan tidak mampu 7 siswa atau 46,67 %, mampu menentukan simetri lipat yang mendapatkan nilai kategori mampu ada 10 orang atau 66,67 % ,dan tidak mampu ada 5 orang atau 33,33 %,

(9)

9

mampu menentukan simetri putar yang mendapatkan nilai kategori mampu 10 orang atau 66,67%, dan tidak mampu ada 5 orang atau 33,33 %.

Setelah melaksanakan pembelajaran siklus I, peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran bahwa untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus I seperti pengelolaan kelas masih kurang, penerapan konsep sifat-sifat kesebangunan dan simetri belum maksimal, pelaksanaan metode demonstrasi belum dilaksanakan secara optimal. Dari hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I belum mencapai indikator yang telah ditentukan maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II Hasil Tindakan siklus II

Tindakan siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 mei 2013 diikuti oleh seluruh siswa yang telah ditetapkan sebagai subyek penelitian pelaksanaan siklus II sama seperti pada siklus I .

Adapun hasil evaluasi yang dilaksanakan pada siklus II, dapat dilihat berikut ini : Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus II

Jumlah Siswa

Rentang

Nilai Kategori

Kriteria Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas

13 60-100 Mampu Tuntas -

2 0-59 Tidak Mampu Tidak tuntas

Berdasarkan tabel di atas dimana dari 15 siswa yang dikenai tindakan yang tuntas 13 siswa atau 86,67% dan tidak tuntas 2 siswa atau 13,33%. Dari ke 2 siswa yang dinyatakan tidak mampu atau tidak tuntas ditindaklanjuti dengan mencari faktor-faktor penyebab ketidakmampuan siswa tersebut. dari hasil tersebut dapat dikategorikan bahwa kemampuan siswa pada siklus II sudah mencapai mencapai indikator kinerja.

(10)

10

Adapun hasil kemampuan siswa yang diamati hasilnya sebagai berikut : Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Pada Siklus II

No Indikator yang dinilai Kriteria Jumlah Persentase

(%) 1 mampu menentukan

sifat-sifat kesebangunan dan simetri

Mampu 13 86,67

Tidak mampu 2 13,33

2 mampu menentukan simetri lipat

Mampu 15 100

Tidak mampu - 0

3 Mampu menentukan simetri putar

Mampu 14 93,33

Tidak mampu 1 6,67

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan memperhatikan tabel 8 tersebut menunjukkan bahwa dari 3 indikator kemampuan siswa dalam menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri melalui metode demonstrasi yakni : mampu menentukan sifat-sifat kesebangunan yang mendapatkan nilai kategori mampu ada 13 siswa atau 86,67 %, dan tidak mampu 2 orang atau 13,33 %, mampu menentukan simetri lipat yang mendapatkan nilai kategori mampu ada 15 siswa atau 100 %, dan kategori tidak mampu tidak ada atau 0%, mampu menentukan simetri putar yang mendapatkan nilai kategori mampu ada 14 siswa atau 93,33 %, dan tidak mampu 1 orang atau 6,67%.

Kegiatan refleksi ini dilaksanakan melalui diskusi dengan guru pengamat. Refleksi ini dilakukan untuk meninjau kembali target yang akan dicapai Berdasarkan evaluasi dan hasil tindakan sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa hasil yang telah diperoleh pada siklus II telah mencapai standar yang diharapkan .

Kesimpulan dan saran

Dengan memperhatikan hasil analisis data dan pembahasan diuraikan pada maka peneliti menarik kesimpulan dari pelaksanaan tindakan penelitian tindakan kelas ini bahwa : Dengan melalui metode demonstrasi, kemampuan menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada siswa kelas V SDN 4 Tilongkabila meningkat.

(11)

11

1. Bagi guru

Hendaknya bagi guru yang akan melaksanakan pembelajaran khususnya pada materi menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri dapat menggunakan metode demonstrasi karena dengan penggunaan metode tersebut siswa akan memperoleh gambaran yang jelas mengenai sesuatu yang akan didemonstrasikan.

2. Bagi siswa

Siswa hendaknya dapat mengikuti serta mengamati secara baik prosedur dalam demonstrasi yang dilakukan guru agar dapat meningkatkan kemampuan dalam menentukan sifat-sifat kesebangunan dan simetri

3. Bagi sekolah

Sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di SDN 4 Tilongkabila kabupaten Bone Bolango.

4. Bagi peneliti

Peneliti agar dapat melakukan analisis secara lebih mendetail terhadap berbagai aspek –aspek yang belum dilaksanakan atau diamati.

Daftar Pustaka

Abimanyu Soli Dkk,2010 .Strategi Pembelajaran Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Aunurrahman, dkk. 2009. Peneleitian Pendidikan SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional.

Agung.Iskandar.2012.MetodePembelajaran.http://www.metodepembelajaran. geogle.search.co.id diakses tanggal 2 februari 2013

Asriati Asi, (2013) “Meningkatkan kemampuan mengenal panjang benda melalui metode demonstrasi pada siswa kelas I SDN I Limboto Barat (Skripsi) Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo

Djamarah Dkk.2012.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta

Hartuti Riene 2010 Panduan Matematika untuk SD dan MI Jakarta : Intan Pariwara

Hasibuan. M. Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Balai Pustaka

(12)

12

Karso ,2007 Pendidikan Matematika I Jakarta : Universitas Terbuka Marsiyah Dewi(2009) Kesebangunan : PT Intan Pariwara

Nur Aksin Dkk.2004 Matematika Kelas 5 sekolah Dasar Jakarta : Cempaka Putih Pin.2011.Skripsi.(download.http://www.matematika.co.id (diakses tanggal 12 januari 2013)

Sukirman 2007 Matematika Jakarta :Universitas Terbuka Sumanto,Dkk 2008 gemar matematika 5.Jakarta : Intan Pariwara

Suwarno, (2012) “Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Matematika Materi Sifat-Sifat Kesebangunan dan Simetri Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”. Tegal (diakses tanggal 5 april 2013)

http ://Ian 43.wordpress/2010/12/23/pengertian kemampuan (diakses tanggal 5 april 2013)

http://web-matematik.blogspot.com/2012/09/sifat-sifat-bangun-datar.html (diakses tanggal 4 april 2013)

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

a. Memastikan jam pelaksanaan praktek kerja dilakukan secara proporsional dengan jam istirahat agar tidak menimbulkan kelelahan sangat yang dapat

Sebelum ada virtualisasi, setiap aplikasi bisnis harus berjalan dengan server masing-masing sehingga dikenal ada server CRM (customer relationship management), ERP

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa istilah-istilah tertulis dan lisan dari

 Pengertian latihan yang berasal dari kata training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek,

pengembalian barang ke supplier kurang terorganisir dengan baik. Proses pembelian yang dikerjakan seperti pencarian data, pembuatan transaksi, dan pembuatan laporan

Kriteria ini kebanyakan mendapatkan skor 5 (sangat baik) karena kejelasan paparan materi dalam multimedia pembelajaran interaktif sudah jelas oleh peserta didik