30
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai implementasi peer assessment dalam penilaian komunikasi siswa melalui pembelajaran inkuiri terstruktur pada konsep keanekaragaman makhluk hidup.
A. Definisi Operasional
1. Kemampuan komunikasi siswa adalah skor yang menunjukkan kemampuan siswa dalam melakukan presentasi lisan yang dinilai melalui peer assessment berdasarkan kriteria penilaian tertentu pada konsep klasifikasi tumbuhan. Kriteria presentasi lisan yang akan dinilai meliputi organisasi, pengetahuan, media pendukung, metode penyampaian, koordinasi kelompok, dan alokasi waktu.
2. Peer assessment adalah penilaian oleh sekelompok siswa terhadap sekelompok siswa lainnya dalam satu kelas yang sama yang melakukan presentasi secara lisan mengenai konsep klasifikasi tumbuhan berdasarkan kriteria penilaian dalam bentuk lembar penilaian yang disertai dengan deskriptor.
3. Pembelajaran berbasis inkuiri terstruktur adalah model pembelajaran yang menuntut siswa untuk melakukan suatu pengamatan berdasarkan pertanyaan dan prosedur yang ditentukan oleh guru di mana pengambilan data, analisis data, dan kesimpulan akhir disusun oleh siswa mengenai konsep klasifikasi tumbuhan. Hasil pengamatan dikomunikasikan oleh siswa melalui kegiatan presentasi lisan yang dinilai oleh siswa lain menggunakan lembar penilaian presentasi.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Bandung. Dalam pembelajaran biologi sehari-hari guru biasa memberikan tugas presentasi pada siswa. Hampir seluruh ruangan kelas dilengkapi dengan perlengkapan in focus yang cukup menunjang dalam kegiatan presentasi siswa. Subjek penelitian dalam penelitian ini ialah siswa Kelas VII E SMP Negeri 2 Bandung.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1. Angket tertutup berupa pilihan “ya-tidak” yang digunakan untuk
mengetahui pelaksanaan peer assessment yang tidak dapat teramati. Hal-hal penting yang berlangsung selama penelitian berlangsung dicatat dalam catatan peneliti.
2. Lembar penilaian presentasi yang telah diisi dan dihitung skornya kemudian diolah dengan menggunakan Indeks Kesesuaian Kasar (IKK)
(Arikunto, 2006). Indeks Kesesuaian Kasar yang diperoleh digunakan untuk mengungkap kemampuan tiap kelompok siswa dalam melakukan peer assessment terhadap kemampuan presentasi
3. Catatan lapangan penelitian saat pelaksanaan penelitian digunakan untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan penelitian.
4. Angket tertutup untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai penerapan peer assessment dan pedoman wawancara guru yang digunakan untuk mengetahui tanggapan guru mengenai penerapan peer assessment.
Tabel 3.1. Kisi-kisi Kriteria Penilaian Presentasi
Aspek yang Dinilai Indikator
Organisasi Presentasi disampaikan dengan urutan yang dapat dipahami.
Pengetahuan Penyaji memahami isi/materi presentasi. Media Pendukung Isi slide power point singkat dan jelas terbaca.
Metode Penyampaian: suara, kontak mata, penggunaan bahasa,
gerak tubuh
Suara terdengar jelas saat menyampaikan presentasi. Kelompok penyaji tidak terkesan membaca slide power point atau catatan saat penyampaian presentasi. Kelompok penyaji berani berkontak mata dengan audiens.
Presentasi disampaikan dengan menggunakan kata atau bahasa yang mudah dipahami.
Kelompok penyaji menggunakan gerak tubuh atau ekspresi yang mendukung penjelasan.
Koordinasi Kelompok Semua anggota kelompok ikut terlibat dalam presentasi.
Alokasi Waktu Presentasi disampaikan tidak melebihi waktu yang disediakan.
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui beberapa cara, yaitu: 1. Pengisian lembar penilaian presentasi
Lembar penilaian presentasi diisi oleh siswa dan observer selama kegiatan presentasi berlangsung pada implementasi peer assessment untuk memperoleh hasil penilaian presentasi yang kemudian akan diolah.
2. Pengisian angket
Siswa diminta mengisi angket setelah implementasi peer assessment selesai dilaksanakan.
3. Wawancara
Wawancara guru dilakukan setelah implementasi peer assessment selesai dilaksanakan.
4. Observasi
Selama berlangsungnya pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan observasi dan mencatat hal-hal penting di dalam catatan peneliti. Hal-hal yang diobservasi terkait dengan situasi kelas dan perilaku siswa yang dapat teramati selama pelaksanaan peer assessment berlangsung.
Untuk membantu menentukan data apa yang dicari, dari mana data diperoleh, bagaimana data diperoleh, dan alat apa yang digunakan untuk memperoleh data, maka dibuat suatu hubungan antara jenis data, sumber data, metode pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan yang disusun dalam
suatu kisi-kisi pengumpulan data. Kisi-kisi pengumpulan data ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Pengumpulan Data
Data yang Diinginkan Sumber Data
Metode Pengumpulan Data Instrumen yang Digunakan Pelaksanaan peer assessment dalam penilaian kemampuan komunikasi siswa Kegiatan peer assessment di kelas Observasi oleh
peneliti Catatan peneliti
Siswa yang mengikuti kegiatan
peer assessment
Pengisian angket
oleh siswa Angket
Guru yang ikut mengamati kegiatan
peer assessment
Wawancara Pedoman
wawancara Kemampuan siswa
dalam melakukan peer
assessment dalam penilaian komunikasi siswa Kegiatan peer assessment di kelas Membandingkan hasil peer assessment siswa dengan observer Kriteria penilaian presentasi
Kendala yang muncul dalam pelaksanaan peer assessment dalam penilaian komunikasi siswa Kegiatan peer assessment di kelas Observasi oleh peneliti Catatan penelitian Guru yang ikut
mengamati kegiatan
peer assessment Wawancara
Pedoman wawancara Siswa yang mengikuti kegiatan peer assessment Pengisian angket
oleh siswa Angket
Tanggapan siswa terhadap implementasi
peer assessment dalam penilaian kemampuan komunikasi Siswa yang mengikuti kegiatan peer assessment Pengisian angket
oleh siswa Angket
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. 1. Tahap persiapan
Tahap persiapan penelitian meliputi penentuan permasalahan, studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan, dan penyusunan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan dikonsultasikan dengan
dosen terlebih dahulu. Selain itu, dilakukan pula uji coba instrumen penelitian pada siswa yang berada pada kelas yang berbeda dengan siswa pada kelas yang dijadikan subjek penelitian. Instrumen penelitian yang diujicobakan ialah kriteria penilaian presentasi kelompok, angket siswa, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di kelas yang berbeda, yaitu kelas 7D SMP Negeri 2 Bandung.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdiri dari kegiatan latihan dan implementasi peer assessment. Pada awal kegiatan latihan peer assessment, siswa diberi penjelasan mengenai pengertian dan prosedur peer assessment. Siswa juga diberi penjelasan mengenai kriteria penilaian yang akan digunakan saat menilai presentasi. Setelah itu, siswa secara berkelompok diminta mempraktikkan peer assessment terhadap presentasi sesuai prosedur yang telah dijelaskan. Presentasi dilakukan secara berkelompok dan akan dinilai pula secara berkelompok. Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Pada pertemuan berikutnya, siswa belajar mengenai konsep klasifikasi tumbuhan melalui pembelajaran berbasis inkuiri terstruktur. Siswa di dalam kelas dibagi menjadi lima kelompok. Pada pembelajaran berbasis inkuiri terstruktur siswa akan menjawab pertanyaan terkait konsep klasifikasi tumbuhan. Pertanyaan ditentukan di awal pembelajaran berdasarkan pengamatan awal siswa terhadap beberapa spesimen tumbuhan yang dibagikan pada tiap kelompok. Spesimen tumbuhan yang dibagikan pada tiap kelompok meliputi Dicranum (tumbuhan lumut), suplir (tumbuhan paku), Dryopteris
(tumbuhan paku), sidagori (tumbuhan berbiji), dan bunga pukul empat (tumbuhan berbiji). Spesimen tumbuhan yang diamati berupa satu tubuh tumbuhan utuh. Pertanyaan yang telah ditentukan dijawab melalui kegiatan pengamatan terhadap spesimen tumbuhan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di dalam lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru.
Pada kegiatan pengamatan, siswa diminta mengamati spesimen tumbuhan terkait beberapa hal yang meliputi: 1) bagian akar, batang, dan daun yang telah dapat dibedakan atau belum dapat dibedakan, 2) ujung daun muda yang menggulung atau tidak, 3) ada atau tidaknya spora, 4) letak spora yang berada pada daunnya atau pada suatu tangkai, dan 5) ada atau tidaknya biji. Selain itu, siswa pun diminta untuk menggambarkan tumbuhan dan siklus hidup tumbuhan yang diamatinya pada lembar kerja siswa serta menuliskan contoh lain dari kelompok tumbuhan yang diamati. Di akhir pembelajaran, siswa diminta untuk mempersiapkan presentasi secara berkelompok mengenai kelompok tumbuhan yang telah diamati untuk disajikan di pertemuan berikutnya.
Pada pertemuan selanjutnya, masing-masing kelompok diminta mempresentasikan hasil pengamatannya di pembelajaran sebelumnya. Setiap kelompok siswa diminta pula untuk melakukan peer assessment untuk menilai presentasi setiap kelompok yang tampil. Penilaian peer assessment dilakukan dengan cara mengisi lembar penilaian sesuai dengan petunjuk yang telah dijelaskan sebelumnya. Setiap akhir presentasi satu kelompok, satu kelompok lain yang bertindak sebagai audiens akan menyampaikan komentarnya
Gambar 3.1. Desain Kegiatan Peer Assessment
terhadap kelompok yang tampil. Setiap kelompok mendapatkan giliran menyampaikan komentar penilaian pada tiap presentasi kelompok yang berbeda. 1 2 3 4 5 Penyaji Audiens 5 1 2 3 4 Penyaji Audiens 2 1 3 4 5 Penyaji Audiens 3 1 2 3 4 5 Penyaji Audiens 4 1 2 2 3 4 5 Penyaji Audiens
Setelah seluruh kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya, dilakukan diskusi kelas untuk membahas hasil pengamatan yang teah dipresentasikan oleh tiap kelompok. Selanjutnya, siswa diminta untuk mengisi angket berkaitan dengan implementasi peer assessment yang telah dilakukan. Selain itu, dilakukan wawancara terhadap guru yang bersangkutan untuk mengetahui tanggapan guru mengenai implementasi peer assessment.
F. Analisis Data
1. Menganalisis data hasil penilaian presentasi lisan
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan peer assessment, hasil penilaian yang dilakukan oleh siswa dibandingkan dengan hasil penilaian yang dilakukan oleh observer dengan menghitung Indeks Kesesuaian Kasar (IKK) (Arikunto, 2006).
Selanjutnya, kemampuan peer assessment siswa diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria yang disusun oleh peneliti berdasarkan prosedur menurut Arikunto (2007), yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
IKK= Indeks kesesuaian kasar n = Jumlah kode yang sama N = Banyaknya objek yang diamati
Tabel 3.3. Kategorisasi Kesesuaian Hasil Penilaian Persentase Kategori 81 – 100% Sangat Baik 61 – 80% Baik 41 – 60% Cukup 21 – 40% Kurang 0 – 20% Kurang Sekali
2. Menganalisis data angket
Data hasil angket siswa dihitung dengan menggunakan perhitungan berdasarkan rumus :
Hasil dari perhitungan tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan menggunakan kriteria yang disusun oleh peneliti.
Tabel 3.4. Kategorisasi Hasil Angket Siswa
Persentase Kategori
1% - 49% Kurang dari separuhnya
50% Separuhnya
51%-99% Lebih dari separuhnya
100% Seluruhnya
3. Menganalisis data wawancara
Data wawancara yang telah diperoleh dari guru, selanjutnya direkap dan diinterpretasikan.
4. Menganalisis catatan peneliti
Catatan peneliti selama penelitian berlangsung direkap dan
Penarikan kesimpulan Studi kepustakaan
Perumusan masalah
Kajian literatur dan diskusi dengan ahli mengenai
hal-hal terkait persiapan penelitian
Penyusunan instrumen penelitian (rubrik penilaian presentasi,
angket, pedoman wawancara guru, dan RPP
Penentuan subjek penelitian
Pengenalan dan pelatihan peer assessment pada siswa
Penerapan peer assessment melalui pembelajaran berbasis
inkuiri pada konsep klasifikasi tumbuhan
Pengumpulan data
Analisis data
G. Alur Penelitian
Secara garis besar, prosedur penelitian digambarkan dalam bagan alur penelitian sebagai berikut.