• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI JAMBI (ATAP 2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI JAMBI (ATAP 2015)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

jambi

No. 39/07/15 /Th. IX, 1 Juli 2016

PRODUKSI

PADI,

JAGUNG,

DAN

KEDELAI

PROVINSI

JAMBI

(ATAP 2015)

1. PENDAHULUAN

Statistik produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini terdiri dari luas panen, produktivitas, dan angka produksi serta hanya mencakup komoditas padi, jagung, dan kedelai. Angka produksi tanaman pangan yang dirilis tahun 2016 disajikan dengan 2 status angka yang berbeda, yaitu Angka Sementara (ASEM) 2015 dan Angka Tetap (ATAP) 2015. ASEM 2015 merupakan realisasi produksi selama satu tahun (Januari–Desember 2015), tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. ATAP 2015 adalah realisasi produksi selama satu tahun (Januari–Desember 2015) dan merupakan angka final. Jadwal rilis ASEM 2015 dan ATAP 2015 melalui BRS adalah seperti berikut:

A. PADI

Produksi padi tahun 2015 (Angka Atap) sebanyak 541.486 ton Gabah Kering Giling (GKG), atau turun sebesar 123.235 ton (-18,54 persen) dibandingkan tahun 2014. Penurunan produksi terjadi karena adanya penurunan Luas panen sebesar 23.776 hektar (-16,29 persen) dan penurunan produktivitas sebesar 1,23 kuintal/hektar ( -2,69 persen).

B. JAGUNG

Produksi jagung tahun 2015 (Angka Tetap) sebesar 51.712 ton pipilan kering atau mengalami kenaikan produksi sebesar 8.095 ton pipilan kering (18,56 persen) dibanding produksi tahun 2014. Kenaikan produksi disebabkan karena peningkatan luas panen seluas 549 hektar (6,92 persen) dan peningkatan produktivitas jagung sebesar 5,98 kuintal/hektar (10,89 persen).

C. KEDELAI

Produksi kedelai tahun 2015 (Angka Tetap) sebanyak 6.732 ton biji kering atau mengalami penurunan produksi sebesar 68 ton biji kering (-0,99 persen) dibanding tahun 2014. Penurunan ini disebabkan karena menurunnya luas panen kedelai seluas 382 hektar (-7,22 persen) sedangkan untuk produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,86 kuintal/hektar (6,71 persen)

(2)

Status Angka Jadwal Rilis BRS

Subround

Januari–April Mei–Agustus September–Desember

1. ASEM 2015 1 Maret 2016 REALISASI 2015 (angka belum final) 2. ATAP 2015 1 Juli 2016 REALISASI 2015 (angka final)

Para konsumen data perlu mencermati status angka tersebut dalam penggunaannya, baik untuk evaluasi/monitoring maupun perencanaan, dan diharapkan konsumen data selalu mengacu pada hasil perhitungan dengan status angka yang dirilis terakhir.

2. PRODUKSI PADI

2.1 Angka Tetap Tahun 2015

Produksi padi Provinsi Jambi tahun 2015 sebanyak 541.486 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan produksi tahun 2014, terjadi penurunan sebanyak 123.235 ton GKG (-18,54 persen). Penurunan produksi terjadi karena adanya penurunan Luas Panen sebesar 23.776 hektar (-16,29 persen) dan produktivitas menurun sebesar 1,23 kuintal/hektar (2,69 persen).

Gambar 1

Perkembangan Produksi Padi, 2013-2015

Produksi padi Provinsi Jambi tahun 2015 menyumbang terhadap produksi padi nasional sebesar 0,72 persen. Sedangkan kontribusi pulau Sumatera yang terdiri dari 10 provinsi terhadap produksi padi nasional sebesar 24,35 persen dan kontribusi terbesar secara Nasional masih disumbangkan oleh Pulau Jawa.

Penurunan produksi padi tahun 2015 sebanyak 123.235 ton GKG (-18,54 persen) terjadi pada

subround Januari-April, dan subround September-Desember masing-masing sebesar 64.262 ton

(-21,61 persen) dan 97.959 ton (-46,06persen), sementara untuk subround Mei-Agustus mengalami

kenaikan sebesar 38.987 ton (25,21 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang

(3)

Tabel 1.

Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi Menurut Wilayah, 2013-2015

Uraian (ATAP) 2013 (ATAP) 2014 (ATAP) 2015

Perkembangan Distribusi (%)

2013-2014 2014-2015 2013

(ATAP) (ATAP) 2014 (ATAP) 2015

Absolut (%) Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Luas Panen (ha)

- Jambi 153.243 145.990 122.214 -7.253 -4,73 -23.776 -16,29 1,11 1,06 0,87 - Sumatera 3.518.149 3.466.211 3.701.081 -51.938 -1,48 234.870 6,78 25,43 25,12 26,22 - Indonesia 13.835.252 13.797.307 14.116.636 -37.945 -0,27 319.331 2,31 100,00 100,00 100,00 2. Produktivitas (ku/ha) - Jambi 43,36 45,53 44,31 2,17 4,99 -1,23 -2,69 - Sumatera 47,61 47,97 49,60 0,36 0,77 1,63 3,39 - Indonesia 51,52 51,35 53,41 -0,17 -0,33 2,06 4,02 3. Produksi (ton) - Jambi 664.533 664.721 541.486 187 0,03 -123.235 -18,54 0,93 0,94 0,72 - Sumatera 16.749.659 16.628.893 18.358.385 -120.766 -0,72 1.729.492 10,40 23,50 23,47 24,35 - Indonesia 71.279.709 70.846.465 75.397.841 -433.244 -0,61 4.551.376 6,42 100,00 100,00 100,00

Keterangan : Kualitas produksi padi adalah Gabah Kering Giling (GKG) Tabel 2.

Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi Menurut Subround, 2013-2015 Uraian 2013 2014 2015 Perkembangan 2013−2014 2014−2015 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- JanuariApril 57.971 68.424 57.022 10.453 18,03 -11.402 -16,66 - MeiAgustus 49.031 33.236 42.237 -15.795 -32,21 9.001 27,08 - SeptemberDesember 46.241 44.330 22.955 -1.911 -4,13 -21.375 -48,22 - Januari−Desember 153.243 145.990 122.214 -7.253 -4,73 -23.776 -16,29 2. Produktivitas (ku/ha) - JanuariApril 40,36 43,47 40,89 3,10 7,69 -2,58 -5,93 - MeiAgustus 45,48 46,52 45,84 1,05 2,30 -0,68 -1,47 - SeptemberDesember 44,89 47,98 49,98 3,09 6,88 2,00 4,17 - Januari−Desember 43,36 45,53 44,31 2,17 5,00 -1,23 -2,69 3. Produksi (ton) - JanuariApril 233.997 297.421 233.159 63.423 27,10 -64.262 -21,61 - MeiAgustus 222.969 154.620 193.606 -68.350 -30,65 38.987 25,21 - SeptemberDesember 207.567 212.681 114.721 5.114 2,46 -97.959 -46,06 - Januari−Desember 664.533 664.721 541.486 187 0,03 -123.235 -18,54

(4)

2.2. Pola Panen Padi Tahun 2013-2015

Secara umum pola panen padi antar subround pada kondisi normal cenderung sama, yaitu luas panen terbesar terjadi pada subround I (Januari-April), disusul subround II (Mei-Agustus) dan

subround III (September-Desember). Pola panen padi antar subround pada tahun 2015 dan 2013 relatif sama dan sedikit berbeda pada pola panen tahun 2014. di bandingkan tahun 2013 dan 2015.

Pola panen padi antar subround pada tahun 2015, terlihat bahwa luas panen terbesar terjadi pada subround I (Januari-April), disusul subround II (Mei-Agustus) dan luas panen terkecil subround III

(September-Desember). Standing Crop (luas tanaman akhir bulan) pada akhir april 2015 lebih besar

dibandingkan 2014 pada periode yang sama, sehingga luas panen subround II 2015 menjadi lebih besar dibandingkan subround II tahun 2014, sedangkan Standing Crop (luas tanaman akhir bulan) pada akhir agustus 2015 lebih kecil dibandingkan 2014 pada periode yang sama, Penurunan luas

panen subround III 2015 salah satunya disebabkan penurunan luas tanam akibat pengaruh cuaca

kemarau 2015.

Gambar 2.

Pola Panen Padi Provinsi Jambi Tahun 2013-2015 (Ha)

Jan-Apr Mei-Agt Sep-Des

2013 57 971 49 031 46 241 2014 68 424 33 236 44 330 2015 (ATAP) 57 022 42 237 22 955 20 000 30 000 40 000 50 000 60 000 70 000 80 000

(5)

3. PRODUKSI JAGUNG 3.1. Angka Tetap Tahun 2015

Angka Tetap (ATAP) produksi jagung Provinsi Jambi tahun 2015 sebesar 51.712 ton pipilan kering. Dibandingkan produksi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 8.095 ton atau sebesar 18,56 persen. Kenaikan produksi jagung terjadi karena peningkatan luas panen seluas 549 hektar (6,92 persen) dan peningkatan produktivitas jagung sebesar 5,98 kuintal/hektar (10,89 persen).

Produksi jagung tahun 2015 sebesar 51.724 ton memberikan kontribusi terhadap produksi jagung nasional sebesar 0,26 persen, lebih besar dibandingkan tahun 2014 yang menyumbang 0,23 persen. Sedangkan kontribusi pulau Sumatera terhadap produksi jagung nasional pada tahun 2015 sebesar 21,70 persen, sementara lebih dari 50 persen jagung masih dihasilkan oleh Pulau Jawa.

Gambar 3

Perkembangan Produksi Jagung, 2013-2015

Kenaikan produksi jagung tahun 2015 yang sebesar 8.095 ton (18,56 persen) masing-masing terjadi pada

subround Januari–April sebesar 2.778 ton (39,78 persen), pada subround Mei–Agustus sebesar 721 ton (7,29

persen) dan subround September–Desember sebesar 4.596 ton (17,18 persen) dibandingkan dengan produksi pada

(6)

Tabel 3.

Perkembangan dan Distribusi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung Menurut Wilayah, 2013-2015

Uraian (ATAP) 2013 (ATAP) 2014 (ATAP) 2015

Perkembangan Distribusi (%) 2013-2014 2014-2015 2013 (ATAP) 2014 (ATAP) 2015 (ATAP) Absolut (%) Absolut (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Luas Panen (ha)

- Jambi 6.504 7.937 8.486 1.433 22,03 549 6,92 0,17 0,21 0,22 - Sumatera 753.469 748.033 750.830 -5.436 -0,72 2.797 0,37 19,72 19,50 19,82 - Indonesia 3.821.504 3.837.019 3.787.367 15.515 0,41 -49.652 -1,29 100,00 100,00 100,00 2. Produktivitas (ku/ha) - Jambi 39,50 54,95 60,94 15,45 39,12 5,98 10,89 - Sumatera 52,89 53,81 56,68 0,92 1,74 2,86 5,32 - Indonesia 48,44 49,54 51,78 1,10 2,27 2,24 4,53 3. Produksi (ton) - Jambi 25.691 43.617 51.712 17.925 69,77 8.095 18,56 0,14 0,23 0,26 - Sumatera 3.985.308 4.025.273 4.255.394 39.965 1,00 230.121 5,72 21,53 21,18 21,70 - Indonesia 18.511.853 19.008.426 19.612.435 496.573 2,68 604.009 3,18 100,00 100,00 100,00

Keterangan: Kualitas produksi jagung adalah pipilan kering

Tabel 4

Perkembangan Luas panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung

Menurut Subround, 2013−2015 Uraian 2013 2014 2015 Perkembangan 2013−2014 2014−2015 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Luas Panen (ha)

- JanuariApril 1.194 1.349 1.661 155 12,98 312 23,13 - MeiAgustus 1.385 1.939 1.833 554 40,00 -106 -5,47 - SeptemberDesember 3.925 4.649 4.992 724 18,45 343 7,38 - Januari−Desember 6.504 7.937 8.486 1.433 22,03 549 6,92 2. Produktivitas (ku/ha)r 39,55 51,76 58,76 12,21 30,88 7,00 13,52 - JanuariApril 38,91 50,98 57,87 12,08 31,04 6,88 13,50 - MeiAgustus 39,69 57,54 62,79 17,84 44,95 5,25 9,13 - SeptemberDesember 39,50 54,95 60,94 15,45 39,13 5,98 10,89 - Januari−Desember 3. Produksi (ton)r - JanuariApril 4.722 6.982 9.760 2.260 47,87 2.778 39,78 - MeiAgustus 5.388 9.886 10.607 4.497 83,46 721 7,29 - SeptemberDesember 15.580 26.749 31.345 11.169 71,69 4.596 17,18 - Januari−Desember 25.690 43.617 51.712 17.926 69,78 8.095 18,56

(7)

3.2. Pola Panen Jagung Tahun 2013-2015

Pola panen jagung berbeda dengan pola panen padi, dimana luas panen jagung tertinggi biasanya terjadi pada subround III (Sepember – Desember), sedang luas panen padi tertinggi terjadi pada subround I (Januari April).

Terlihat bahwa pada pola panen jagung tahun 2013 sampai dengan 2015 cenderung mempunyai pola panen hampir sama. Sebagaimana pada Gambar 2, pola panen tertinggi pada tiga tahun terakhir terjadi pada subround III (Sepember – Desember), disusul subround II (Mei-Agustus) dan paling kecil pada subround I (Januari – April). Pola panen tersebut cenderung dipengaruhi peningkatan luas tanam jagung, dengan adanya peningkatan luas tanam berakibat pada kenaikan luas panen dari

subround ke subround.

Gambar 4.

Pola Panen Jagung Provinsi Jambi Tahun 2013-2015 (Ha)

Jan-Apr Mei-Agt Sep-Des

2013 1 194 1 385 3 925 2014 1 349 1 939 4 649 2015 (ATAP) 1 661 1 833 4 992 0 1 000 2 000 3 000 4 000 5 000 6 000

(8)

4. PRODUKSI KEDELAI 4.1. Angka Tetap Tahun 2015

Angka Tetap (ASEM) produksi kedelai tahun 2015 sebesar 6.732 ton biji kering. Dibandingkan produksi tahun 2014, terjadi sedikit penurunan produksi sebesar 68 ton biji kering (-0,99 persen). Penurunan produksi kedelai tahun 2015 terjadi karena menurunnya luas panen seluas 382 hektar (-7,22 persen) sedangkan produktivitas meningkat sebesar 0,86 kuintal/hektar (6,71 persen).

Perkembangan produksi kedelai selama tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi, yang mana pada tahun 2013 produksi hanya mencapai 2.372 ton biji kering, pada tahun 2014 produksi sebesar 6.800 ton biji kering atau mengalami peningkatan sebesar 186,65 persen dibandingkan tahun 2013.

Produksi kedelai tahun 2015 memberikan kontribusi terhadap produksi kedelai nasional sebesar 0,70 persen, sedikit menurun dibandingkan kontribusi 2014 yang sebesar 0,71 persen, namun tetap meningkat dibanding kontribusi pada tahun 2013 yang hanya mencapai 0,30 persen. Sedangkan kontribusi Pulau Sumatera terhadap produksi kedelai nasional pada tahun 2015 sebesar 9,94 persen dan lebih dari 50 persen kontribusi produksi kedelai nasional dihasilkan oleh Pulau Jawa.

Gambar 5

Perkembangan Produksi Kedelai, 2013-2015

Penurunan produksi kedelai tahun 2015 yang sebanyak 68 ton (-0,99 persen) terjadi pada subround

September–Desember sebesar 1.353 ton (-62,05 persen) sementara pada subround Januari-April dan subround

Mei–Agustus terjadi kenaikan produksi masing-masing sebanyak 251 ton (14,00 persen) dan 1.034 ton (36,58 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year-on-year).

(9)

Tabel 5

Perkembangan dan Distribusi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai Menurut Wilayah, 2013-2015

Uraian (ATAP) 2013 (ATAP) 2014 (ATAP) 2015

Perkembangan Distribusi (%)

2013-2014 2014-2015 2013

(ATAP) (ATAP) 2014 (ATAP) 2015

Absolut (%) Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Luas Panen (ha)

- Jambi 1.877 5.288 4.906 3.411 181,73 -382 -7,22 0,34 0,86 0,80 - Sumatera 50.508 79.905 68.619 29.397 58,20 -11.286 -14,12 9,17 12,98 11,17 - Indonesia 550.793 615.685 614.095 64.892 11,78 -1.590 -0,26 100,00 100,00 100,00 2. Produktivitas (ku/ha) - Jambi 12,64 12,86 13,72 0,22 1,75 0,86 6,71 - Sumatera 13,64 13,91 13,95 0,28 2,02 0,04 0,28 - Indonesia 14,16 15,51 15,68 1,35 9,53 0,17 1,12 3. Produksi (ton) - Jambi 2.372 6.800 6.732 4.428 186,65 -68 -0,99 0,30 0,71 0,70 - Sumatera 68.872 111.163 95.726 42.291 61,41 -15.437 -13,89 8,83 11,64 9,94 - Indonesia 779.992 954.997 963.183 175.005 22,44 8.186 0,86 100,00 100,00 100,00

Keterangan : Bentuk produksi kedelai adalah biji kering

Tabel 6

Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai

Menurut Subround, 2013−2015 Uraian 2013 2014 2015 Perkembangan 2013−2014 2014−2015 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- JanuariApril 397 1.423 1.564 1.026 258,44 141 9,91 - MeiAgustus 1.003 2.203 2.693 1.200 119,64 490 22,24 - SeptemberDesember 477 1.662 649 1.185 248,43 -1.013 -60,95 - Januari−Desember 1.877 5.288 4.906 3.411 181,73 -382 -7,22 2. Produktivitas (ku/ha) - JanuariApril 12,07 12,61 13,08 0,54 4,45 0,47 3,72 - MeiAgustus 12,78 12,83 14,33 0,05 0,40 1,50 11,73 - SeptemberDesember 12,82 13,12 12,74 0,30 2,32 -0,37 -2,82 - Januari−Desember 12,64 12,86 13,72 0,22 1,75 0,86 6,71 3. Produksi (ton) - JanuariApril 479 1.794 2.045 1.315 274,40 251 14,00 - MeiAgustus 1.282 2.826 3.860 1.545 120,51 1.034 36,58 - SeptemberDesember 611 2.180 827 1.568 256,51 -1.353 -62,05 - Januari−Desember 2.372 6.800 6.732 4.428 186,65 -68 -0,99

(10)

4.2. Pola Panen Kedelai Tahun 2013-2015

Pola panen kedelai berbeda dengan pola panen padi dan jagung, dimana pada pola panen kedelai biasanya luas panen tertinggi terjadi pada subround II (Mei – Agustus). Sehingga ketiga tanaman tersebut (padi, jagung dan kedelai) mempunyai luas panen tertinggi tidak ada yang sama. Pola panen kedelai tahun 2015 panen tertinggi tetap pada subround II, sesuai dengan pola panen tahun 2013 dan 2014. (Gambar 3).

Pada pola panen kedelai 2015 terlihat bahwa luas panen tertinggi pada subround II, karena adanya pergeseran masa tanam, sebagaimana diketahui penanaman kedelai sangat dipengaruhi oleh cuaca dan ketersediaan benih (penyaluran bantuan benih). Pada tahun 2015 regulasi pada program bantuan benih dapat dipercepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana bantuan benih dapat terealisasi pada awal tahun sehingga petani dapat menanam kedelai lebih cepat dan sesuai masa tanamnya, namun musim kemarau datang lebih awal dan berakhir lebih lama (kemarau lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya) yang berakibat pada luas panen subround III mengalami penurunan.

Gambar 6.

Pola Panen Kedelai Provinsi Jambi Tahun 2013-2015 (Ha)

Jan-Apr Mei-Agt Sep-Des

2013 397 1 003 477 2014 1 423 2 203 1 662 2015 (ATAP) 1 564 2 693 649 0 500 1 000 1 500 2 000 2 500 3 000

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan tingkat pen- didikan formal istri/suami terhadap banyaknya tanggungan keluarga terha-

Penelitian ini difokuskan pada lirik lagu ciptaan Efek Rumah Kaca dalam album Sinestesia yaitu “ Merah dan Biru ” Lirik-lirik lagu tersebut bersifat puitis dan memiliki

Jika Peraturan Walikota telah diubah lebih dari satu kali, Pasal I memuat, selain mengikuti ketentuan pada Nomor 4 huruf a, juga tahun dan nomor dari Peraturan

Ilmu matematika berkaitan dengan teknologi dan cara mencari tahu tentang pengukuran secara sistematis, sehingga matematika bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Sebelum dilakukan analisis perhitungan biaya terlebih dahulu dilakukan analisis tehnik terhadap ide-ide alternatif tiang pancang terpilih pada

Tujuan: Membuktikan efek bakterisidal dekok kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix) sebagai antibakteri pada Streptococcus pyogenes. Metode: Drop plate technique

Dari penyebaran kuesioner bahwa pada variabel pengetahuan produk, tanggapan responden tertinggi terdapat pada indikator Kp1 yang menyatakan tentang “Saya merasa

Besarnya penurunan indeks yang diterima petani pada bulan ini terutama dipicu oleh turunnya harga beberapa jenis komoditas pertanian, antara lain harga gabah turun 4,81 persen dengan