• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kisah Menarik Ur-Watch Ciptaan Dosen ITN Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kisah Menarik Ur-Watch Ciptaan Dosen ITN Malang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Kisah

Menarik

Ur-Watch

Ciptaan Dosen ITN Malang

Tidak ada yang menyangka kalau Ur-Watch berbasis android ciptaan dosen ITN Malang yang disoft launching Senin (8/5) terinspirasi dari kasus pelanggaran tata ruang. Terkait pengurusan izin Rancangan Umum Tata Ruang (RUTR) di lokasi Bogor, Puncak, dan Cianjur (Bopunjur).

Kasus pelanggaran dengan cara mengkonversi lahan resapan air menjadi hunian yang diberikan kepada investor dan melibatkan pimpinan daerah tersebut, menjadi titik awal permenungannya. “Ternyata instrumen pengendalian tata ruang kita lemah. Inilah yang kemudian menjadikan ide pembuatan Ur Watch,” ungkap Muhammad Reza ST., MURP., pencipta aplikasi Ur Watch.

Ur Watch kepanjangan dari Urban and Regional Watch (pengawasan kota dan wilayah) merupakan aplikasi berbasis android yang memudahkan masyarakat, akademisi, LSM dan developer untuk bisa mengakses data Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

Dengan aplikasi Ur Watch, masyarakat bisa berperan aktif melakukan fungsi kontrol pembangunan, yaitu ikut serta mengawasi pembangunan suatu wilayah apakah sudah sesuai pemanfaatannya atau tidak.

Bagi investor Ur Watch akan menunjukkan lahan yang sesuai peruntukannya untuk dikembangkan. “Dari aplikasi ini investor bisa mengakses secara jarak jauh bila akan membangun proyek di suatu daerah tanpa terkendala birokrasi. Demikian pula

(2)

pemangku kepentingan lainnya yang ingin memanfaatkan,” terangnya.

Tidak mudah membangun dan mengembangkan ide menjadi sebuah aplikasi. Berkaca dari ITN Malang sebagai kampus teknologi, Reza tertantang membuat sistem berbasis IT sehingga semua orang dapat mengaksesnya. Selama ini belum ada aplikasi online yang bisa untuk melihat dan mengawasi tata ruang yang sudah diperdakan, apa lagi bisa mengimplementasikan 513 kabupaten, kota, dan kota administratif.

Lebih lanjut Reza menuturkan ide ini dikembangkan Bulan Januari 2017 dengan mengandeng tenaga ahli lintas sektroral. Disupport oleh team IT dan didukung oleh teman-teman di Prodi PWK ITN Malang Ur Watch berhasil dirumuskan & diwujudkan.

Aplikasi baru dengan beragam fitur dalam pembuatannya pastinya akan menemukan berbagai kendala. Salah satunya adalah sinkronisasi. Sinkronisasi antara Google Maps dan sistem parsial dalam bentuk gambar dan peta terus dibenahi. Bagi masyarakat awam yang tidak bisa membaca peta, fungsi sinkronisasi ini sangat penting. Sehingga masyarakat mudah mengetahui sebuah pembangunan yang ada disekitarnya melanggar tata ruang atau tidak.

Sedangkan kelebihan dari aplikasi Ur Watch yaitu mudah penggunaannya, bisa diakses gratis mempunyai tampilan menarik dan yang paling penting tentunya belum pernah ada aplikasi seperti ini. Supaya aman Data RDTR yang terunggah di Ur Watch harus sudah diperdakan terlebih dahulu. Ini untuk menghindari polemik dikemudian hari, juga memberikan kepastian hukum pada

(3)

investor.

Reza mengatakan penyempurnaan Ur Watch terus dilakukan karena

launching akan dilaksanakan di Jakarta setelah Idul Fitri

tahun ini. (humas)

Tingkatkan Motivasi, ITN

Malang Beri Apresiasi pada

Civitas Akademika Berprestasi

ITN Malang terus memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi bagi prestasi-prestasi mahasiswa, karyawan dan dosen. Apresiasi tersebut diberikan dalam sebuah ajang IACAC (ITN Award of Creatif for Achievement and Competition) di auditorium Kampus I ITN Malang, Kamis (17/5). Sebanyak 39 peserta yang berprestasi dalam kategori tata kelola unit kerja, SDM, dan bidang kompetisi memperoleh penghargaan

Menurut Rektor ITN Malang Dr.Ir. Lalu Mulyadi MT, pemberian

award untuk prestasi tenaga pendidik dan kependidikan serta

mahasiswa sudah melalui tahapan seleksi dan evaluasi. “IACAC tidak akan berhenti sampai disini. Karena ini merupakan ajang pemberian penghargaan bagi kinerja dosen dan karyawan serta mahasiswa, sehingga perlu dibudayakan terus menerus. Ditambahkannya kegiatan ini juga sebagai jembatan apa bila diminta oleh pihak eksternal mengenai prestasi dosen, karyawan, dan mahasiswa,” terangnya.

(4)

IACAC menjadi wujud visi ITN Malang sebagai lembaga pendidikan yang unggul. Pengertian unggul tersebut memiliki kemampuan kompetitif dan memiliki daya saing dan daya dukung yang kuat dengan kualitas SDM yang unggul.

Ir. Daim Triwahyono, MT, Ketua IACAC dalam sambutannya mengatakan bahwa budaya kreatif inovatif perlu dikembangkan di lingkungan ITN Malang. Sehingga terwujudlah SDM unggul, yang mau dan mampu ikut serta aktif dalam persaingan yang sehat. “Kegiatan ini untuk mencari siapa yang berprestasi di lingkungan kerjanya. Karenanya karyawan, dosen dan mahasiswa berprestasi pantas diberi penghargaan,” ungkapnya.

Menurutnya selama ini budaya kompetisi masih kurang, sebagian civitas akademika masih malu-malu untuk mengakui prestasinya dihadapan publik. Padahal selama ini dosen dan karyawan ITN Malang memiliki prestasi yang patut dibanggakan. “Dengan

(5)

perkembangan teknologi sistem informasi terintegrasi di setiap lembaga di lingkungan ITN Malang maka data dosen, karyawan dan mahasiswa sudah tersedia. Dari sana kemudian dipilih nominator-nominator terbaik,” sambungnya. Ia berharap acara serupa akan diselenggarakan rutin tiap tahun dengan inovasi-inovasi baru.

Untuk tahun ini IACAC memberikan award kepada 39 peserta berprestasi dalam kategori tata kelola unit kerja, SDM, dan bidang kompetisi. Kategori tersebut meliputi ketua Prodi berprestasi, dosen berprestasi, tenaga administrasi akademik dan keuangan berprestasi, laboran berprestasi, pustakawan berprestasi, mahasiswa berprestasi, english debate, english

speech contest, news reporting lomba desain logo ITN Malang

dan lomba desain pendopo, bidang peningkatan ekonomi masyarakat, pembangunan destinasi wisata. (humas)

Kembali Raih Piala “AKU” ITN

Malang Perkuat Empat Bidang

Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang membuktikan keunggulannya berhasil mempertahankan prestasi dengan meraih Anugerah Kampus Unggul (AKU) 2017 di lingkungan Kopertis Wilayah VII Jawa Timur. Untuk kategori Institut, ITN Malang kembali berada di urutan pertama & urutan ke-19 dari 328 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se Jawa Timur serta masuk dalam kategori Predikat Utama.

Hingga saat ini sudah 9 tahun berturut-turut ITN mendapat kepercayaan sebagai Kampus Unggulan di Jawa Timur. Sementara sebagai kampus penerima Anugerah Kampus Unggul (AKU) sudah

(6)

lima kali. Sukacita menerima piala AKU diluapkan dengan melakukan kirab piala AKU yang dimulai dari halaman depan rektorat menuju aula. Resimen Mahasiswa ikut mengawal kirab tersebut yang disambut applaus meriah dosen & karyawan ITN Malang.

kirab piala aku itn malang menwa itn malang

Rektor ITN Malang Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT dalam sambutannya menyampaikan, piala AKU tidak serta merta diterima oleh ITN Malang. Dalam kurun waktu satu tahun dilakukan penilaian terhadap ITN dan PTS lain berdasarkan empat bidang: Tata Kelola Kelembagaan dan Kerjasama, Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (diktedik), Penelitian & Pengabdian Masyarakat, Pembelajaran & Kemahasiswaan.

Rektor mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang telah bekerja keras sehingga piala Aku kembali diraih, tetapi itu tidak cukup karena ITN Malang mempunyai target mendapatkan Piala Kartika (ITN sudah 3 kali berturut-turut mendapatkan

(7)

piala AKU dan tahun depan bila berhasil mempertahankan berhak memperoleh Piala Kartika). Untuk itu rektor & segenap jajarannya siap memperkuat empat bidang yang disyaratkan untuk mempertahankan piala Aku yang berujung kepada perolehan Piala Kartika.

Perhelatan IACAC (ITN Award of Creatif Achievement and

Competition) menjadi salah satu sarana meraih piala Kartika

karena seluruh sumber daya manusia yang ada dipacu melalui kompetisi. Dalam bidang Penelitian yang juga menjadi point penilaian, prestasi ITN Malang sangat luar biasa melompat dari Kluster binaan menjadi Kluster Utama dan Jurnal Internasional yang terindeks Scopus di urutan pertama dari seluruh PTS se-kota Malang.

Semoga segala daya upaya dan perbaikan yang dilakukan terus menerus akan menjadi strategi penguatan untuk membawa pulang piala Kartika tahun depan. (humas)

Setetes

Darah

untuk

Kemanusiaan, HMS ITN Malang

Adakan Civil Care 2017

Pada saat Ramadhan stok darah di PMI biasanya menipis, hal ini bisa dimaklumi karena sebagian pendonor menjalankan ibadah Puasa. Situasi ini ditangkap oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMS) ITN Malang dengan mengadakan “Civil Care 2017” dengan aksi donor darah. Bertajuk “Setetes Dariku untuk

Kemanusiaan” kegiatan donor darah diadakan di Kampus I ITN

(8)

Kegiatan mulia ini selalu dilakukan oleh HMS ITN setiap tahun secara rutin, Kesi Nilasari selaku Ketua Pelaksana menyampaikan ada 26 pendonor yang diambil darahnya atau 87 dari target 30 pendonor. lebih lanjut disampaikan, sebetulnya jumlah pendonor melebihi ekspektasi tetapi saat di cek sebagian tidak bisa diambil darahnya karena tensi tinggi. Ini dikarenakan sebagian pendonor tidur larut malam untuk mengerjakan tugas kuliah, maklum sebagian besar pendonor adalah mahasiswa.

Memang untuk donor darah diberlakukan beberapa syarat antara lain : berbadan sehat, berat badan minimal 50 kg, tekanan darah normal, tidak sedang menderita penyakit, tidak sedang menstruasi, bukan pecandu alkohol dan narkoba.

Menutup perbincangan Kesli menyampaikan harapannya agar lebih banyak lagi yang bersedia mendonorkan darah secara rutin karena bagus untuk kesehatan. Selain itu merupakan salah satu bentuk amalan & perwujudan kepedulian kepada sesama, karena

(9)

setetes darah akan sangat berharga bagi yang membutuhkannya.

Hindari Kecelakaan, Dosen ITN

Malang Kembangkan Sistem

Pemandu Pengemudi Berbasis

Kamera Embeded

Perkembangan dunia teknologi menjadi terobosan dalam dunia penelitian dan pengembangan teknologi transportasi, salah satunya yang dikenal dengan nama Intelligent Transportation

System (ITS). Intelligent Transportation System (ITS)

menggabungkan teknologi informasi komunikasi dengan infrastruktur jalan raya dan kendaraan. Teknologi ITS yang baru-baru ini dikembangkan oleh dosen ITN Malang berupa sistem pemandu pengemudi. Sistem ini berfungsi membantu pengemudi dalam mengemudikan kendaraan untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

Selama ini sistem pemandu pengemudi dengan peralatan cangih sudah banyak dikembangkan dan digunakan oleh dunia industri otomotif. Namun mahalnya peralatan serta tidak bisa diaplikasikan untuk semua jenis mobil mendorong dosen ITN Malang menyederhanakan algoritma yang digunakan.

“Agoritma yang dipakai di industri sangat kompleks. Mereka menggunakan komputer yang cepat dan sistem yang cangih, hanya vendor-vendor besar yang mengunakan itu,” tutur Dr. Eng.

(10)

Aryuanto Soetedjo, ST, MT. saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (26/5).

Bersama rekan kerjanya Dr. Eng. I Komang Somawirata, ST, MT., dosen teknik elektro ini mengembangkan algoritma sistem pemandu pengemudi yang sederhana sehingga bisa diaplikasikan ke dalam single board computer Raspberry Pi. ”Dengan kamera embeded ini (Raspberry Pi, Red), sistem pemandu pengemudi dapat diimplementasikan dan diterapkan di kendaraan dengan mudah. Sehingga bisa diaplikasikan kesemua jenis mobil,” imbuh dosen yang menekuni bidang sistem embeded dan pengolahan citra digital ini.

Menggunakan dua buah kamera yang masing-masing terhubung ke Raspberry Pi untuk mendeteksi kedipan mata sebagai indikator kelelahan/mengantuk. “Sehingga apabila mata pengemudi kelelahan atau mengantuk kamera di dashboard akan menyorot pengemudi dan akan ada sebuah sistem pengingat. Penggunaan sistem pararel bertujuan untuk mempercepat proses pendeteksian dengan memanfaatkan fitur kamera dan sistem prosesor yang murah,” ungkap dosen lulusan S3 dari Nagaoka University of Technology (NUT) Jepang.

Penelitian berbasis kamera ini merupakan hibah kompetensi

multi years dari Dikti selama 3 tahun. Mulai tahun 2016 fokus

pada pendeteksian kelelahan pengemudi. Tahun ini mendeteksi rambu-rambu lalu lintas, dan tahun 2018 mendeteksi marka jalan serta obyek di depan pengemudi.

Luaran dari penelitian berupa prosiding sudah dipublikasikan dalam seminar internasional di Nagoya, Jepang, dan dalam

(11)

jurnal internasional bereputasi. “Kami juga sudah menyusun draf paten untuk segera didaftarkan” pungkasnya. (mer)

Terinspirasi Gelombang Laut,

Hadi Siswondo Bikin Desain

Logo ITN Malang

Lomba desain logo yang diselenggarakan oleh IACAC (ITN Award for Creatif Achievemen and Competition) menjadi momen yang b e r a r t i b a g i p a r a m a h a s i s w a k a m p u s b i r u u n t u k mengaktualisasikan gagasan dan kreativitasnya. Para peserta dalam lomba ini berupaya untuk memberikan desain terbaiknya masing-masing.

Hadi Siswondo adalah salah satu peserta yang ikut dalam lomba bergengsi ini. Dalam presentasikan Hadi menceritakan bahwa dalam membuat logo ITN Malang dirinya terinspirasi dengan gelombang air laut. Sehingga model logo yang dibuat mirip seperti huruf yang bergelombang. Logo ini juga menggunakan warna laut atau toska. “Warna toska yang agak kebirun ini, menandakan kedalaman dan kematangan ITN Malang,” terang Hadi. Sementara tag line yang digunakan adalah next generation start here.

Selain Hadi, Afan Firmansyah juga mempresentasikan karya terbaiknya. Dalam karyanya, Afan mencoba mengkombinasi antara huruf latin dengan lingkaran. Hanya saya huruf latin itu divariasi sehingga lekukannya agak melengkung dan kelihatan lentur. Kemudian bentuk palang pada huruf T juga diganti dengan warna merah. “Merah itu lambang keberanian, artinya ITN Malang ini kuat dalam hal apapun,” kata dia.

(12)

Rangkaian huruf itu kemudian dimasukkan ke dalam seperuh lingkaran yang berwarna hitam. Menurut Afan, lingkaran ini memiliki garis yang tidak terputus. Artinya ITN Malang akan abadi dalam waktu. “Dengan model ini, logo akan sangat mudah diingat,” lanjutnya.

Sementara itu, Ir. Ismail Nakhoda, MT, salah satu dewan juri menyatakan bahwa dari setiap peserta yang presentasi karyanya bagus-bagus semua. Hanya saja tidak membuat patokan dasar yang paten. Sehingga memungkinkan jika orang lain membuat logo desain itu meskipun bentuknya sama akan tetapi ukurannya akan berbeda. “Warna toska, itu toska yang nomer berapa. Berapa skala jarak antar huruf, dan jenis font yang digunakan apa. Kalau tidak ada itu berarti tidak ada dasarnya. Padahal logo itu harus paten,” kata ia. (her)

Genjot Produktivitas Dosen

dan Karyawan, P2PUTN ITN

Malang Adakan General Check

Up Massal

Peningkatan kualitas pelayanan harus ditopang kondisi fisik yang mumpuni. Kalau dosen dan karyawan sudah sehat secara fisik, maka produktifitas juga akan meningkat. Nah, untuk memastikan kondisi fisik ini kami perlu melakukan general check up. Demikian paparan Ir. Kartiko Ardi Widodo, MT, wakil ketua P2PUTN (Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional) saat ditemui di lokasi acara di kampus I pada (12/5)

(13)

general check up ini pihaknya memperoleh data kesehatan secara keseluruhan. Dari data ini kemudian akan ketahuan siapa saja dosen dan karyawan masih membutuhkan perawatan lanjutan. “Kegiatan ini lebih kepada deteksi dini, yang sifatnya konsultatif. Jika nanti ada dosen yang butuh penanganan lanjut, maka bisa menggunakan kartu BPJS yang sudah kita buatkan,” terang pria tiga anak itu.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilakukan oleh P2PUTN dalam rangka memastikan kondisi fisik dari orang-orangnya. Apalagi, imbuh Kartiko, dosen teknik ini pekerjaan dan proyeknya cukup banyak sehingga membutuhkan kondisi fisik yang betul-betul fit. “Dari konsultasi nanti mungkin ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai pencegahan. Misalnya, berhenti merokok dulu, atau perbanyak olahraga,” kata dia.

Selain ITN Malang, beberapa tenaga pendidik dan non pendidik sekolah yang masih berada di bawah naungan P2PUTN juga dilakukan general check up. Di antaranya: SMP Nasional, SMK Nasional, dan SMA Nasional. Total peserta yang mengikuti general check up sekitar 420 orang. 200 dari ITN Malang dan 220 dari sekolah-sekolah.

Sementara itu, Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, rektor ITN Malang menyambut baik program P2PUTN ini. Menurutnya, dengan demikian maka para tenaga pengajar dan non pengajar di ITN Malang akan selalu diketahui kondisi fisiknya. “Sebagai pimpinan ITN Malang, saya sangat senang dengan kegiatan ini. Kita kan jadi kondisi kesehatan kita. Dan ini penting secara kelembagaan bagi ITN malang,” terangnya saat ditemui usai diambil sampel darahnya. (her)

(14)

Rektor ITN Malang Apresiasi

Applikasi Ur-Watch Buatan

Dosen PWK

Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengapresiasi keberhasilan dosen PWK (Perencanaan Wilayah dan Kota) yang telah membuat applikasi Ur-Watch (Urban and regional watch) untuk memudahkan masyarakat dalam mengawasi Kota dan Wilayah. Hal ini dinyatakan olehnya dalam sambutannya saat launching applikasi tersebut di ruang serbaguna pada Senin (8/5).

Menurut Lalu, temuan dosen ini merupakan salah satu keunggulan kampus biru yang layak dipublikasikan ke masyarakat. Pasalnya, sejauh ini belum ada yang membuat applikasi semacam ini. Di mana masyarakat dan pemerintah dapat melakukan pengawasan tata ruang kotanya lewat applikasi yang dibuat oleh Mohammad Reza, ST, MURP. “Applikasi juga ini sangat penting bagi pengembang. Karena mereka dapat tahu lahan-lahan mana saja di suatu kota yang dapat dibangun untuk pemukiman, tanpa mereka harus datang ke kawasan tersebut,” terang alumni Universitas Teknologi Malaysia (UTM) itu.

Bahkan, lanjut Lalu, applikasi ini akan dikolaborasikan dengan salah satu pengembang terbesar di Indonesia yaitu Podomoro, Jakarta. Apalagi sejauh ini antara ITN Malang dengan Universitas Podomoro sudah teken kerjasama. “Podomoro itu pengembang yang besar, sudah ada di beberapa daerah. Maka tentu, applikasi ini sangat dibutuhkan oleh mereka,” kata dia. Selain itu, pria asal Lombok itu juga bercerita tentang beberapa poin kerjasama yang telah disepakati antara ITN Malang dengan Universitas Podomoro. Di antaranya: mahasiswa dapat praktik kerja nyata di bangunan-bangunan tinggi punya Podomoro, mahasiswa dan dosen dapat berkunjung ke sana,

(15)

kolaborasi riset dan seminar. “Di Malang gedung masih pendek-pendek. Maka kesempatan untuk praktek di gedung-gedung tinggi itu menjadi penting bagi para mahasiswa nantinya,” tuturnya. (her)

Banjir Kota Sampang Madura

Akan Segera Ditangani oleh

Tim ITN Malang

Banjir Kota Sampang yang belakangan ini meresahkan masyarakat membuat para ahli Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang turut ambil bagian. Sebagaimana dinyatakan oleh Dr. Ir. Kustamar, MT, salah satu ahli pengairan yang dimiliki oleh kampus biru. Menurut pria yang juga wakil rektor bidang akademik tersebut, bahwa langkah yang diambil kali ini seiring dengan penelitian yang dia lakukan tentang pengelolaan banjir berbasis konservasi air.

Pria asal Blitar itu menyatakan bahwa banjir di Sampang itu disebabkan bukan oleh faktor tungga, hujan misalnya. Tetapi ada beberapa faktor lainnya di antaranya: tanah di sana lempung yang memiliki daya serap rendah, dilintasi Daerah Aliran Sungai (DAS), dan juga ketersambungannya dengan muara air laut, sehingga ada pengaruh pasang-surut air laut. “Faktor yang lengkap ini sangat bagus. Hasil penelitiannya kalau dijadikan model akan lengkap pula,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya (6/5).

Adapun pola konservasi air yang akan digunakan adalah sumur resapan komunal. Langkah ini diambil karena mengingat

(16)

lokasinya sangat padat penduduk, sehingga tidak harus setiap rumah memiliki sumur resapan. Kemudian daya serapnya yang sangat tinggi, bahkan mencapai 300 hingga 600 persen dibanding sumur resapan biasa. “Polanya nanti, sekitar 10 rumah satu sumur resapan ini. Kita akan tempatkan di gang-gang. Karena di areal padat spacenya hanya gang,” tutur pria yang juga alumni ITN Malang itu.

Selain itu, lanjut Kustamar, konsep penanggulan banjir berbasis konservasi air ini bukan hanya membuang air dari areal yang terkena banjir itu. Tetapi juga bagaimana menyuntikkan atau mengalirkan air itu ke dalam bumi. Karena ini berkaitan dengan ketersediaan air tanah bagi masyarakat di daerah terkena banjir. “Dengan dimasukkan air itu ke dalam bumi lagi. Maka nanti saat musim kemarau tidak kekurangan air, dan saat hujan tidak banjir,” katanya.

Bagaimana cara menyuntikkan air ke dalam bumi? Kustamar menjelaskan bahwa sumur resapan yang berdiameter 1,5 meter dan dalam kira-kira 10 meter itu akan diisi dengan pasir dan kerikil sebagaimana lapisan aquafer dimana air tanah berdiam. “Sekitar 25 persen dari sumur itu nanti diisi kerikil dan pasir untuk mengikat sebagian air. Sehingga air ini dapat digunakan dimusim panas,” kata dia.

Untuk memaksimalkan penelitiannya ini, Kustamar mendorong birokrasi setempat baik pemerintah maupun DPR untuk mendorong, kalau perlu memperdakan, agar dana desa juga dianggarkan bagi pembuatan sumur resapan sehingga tidak terlalu membebani masyarakat. “Harganya per sumur kira-kira sekitar 10 juta rupiah,” lanjutnya. (her)

(17)

Rektor ITN Malang Ungkap

Keunikan Tata Ruang Kota

Tertua Indonesia

Jika selama ini masyarakat Indonesia mengenal kota Xi’an di provinsi Shaanxi, Cina sebagai salah satu kota tua di Dunia berdiri sekitar 300 tahun lalu. Di Indonesia juga memiliki kota tua yang usianya juga ratusan tahun. Kota itu adalah kota Cakranegara yang berada di Lombok, yang didirikan pada tahun 1692.

Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, satu-satunya orang yang meneliti kota itu, menyatakan bahwa kota ini memiliki tata ruang yang sangat unik dan maju, bahkan lebih maju ketimbang penataan kota-kota modern yang ada saat ini. “Kota ini dulunya sebagai kota benteng. Penataannya sangat teratur, bahkan saat penjajahan Belanda tidak bisa ditembus,” pria asal Lombok tersebut saat ditemui di ruang kerjanya (6/5).

Menurut Lalu, Cakranegara menata tata ruangnya dengan penuh makna dan sangat memperhatikan nilai-nilai agama, khusunya Hindu. Misalnya, kota seluas 2×2 kilometer itu terpetak ke dalam sembilan kotak yang dikenal dengan sebutan Sanga Mandala (sembilan ruang). “Sembilan ini adalah jumlah dewa yang umat Hindu yakini, yang kemudian diimplementasikan pada lahan,” kata pria yang juga Rektor ITN Malang itu.

Adapun bentuk kotak itu dimaksudkan agar membentuk perempatan, yang mana mereka meyakini bahwa pada perempatan itu itu terdapat dewa Siwa yang menunggu. Karena itu biasanya sesajen itu diletakkan di perempatan. “Karena di situ ada Dewa, maka jika terjadi penyerangan ada dewa yang akan menolong,” kata dia.

Alumni Universitas Teknologi Malaysia (UTM) itu melanjutkan, bahwa jumlah total blok sebanyak 36. Satu blok berisi 20 rumah

(18)

dengan 27×27 meter. Besaran jalan yang digunakan untuk membelah blok-blok itu juga bervarisasi. Jalan utama yang membentang dari utara ke selatan berukuran 45 meter, jalan yang membentang timur ke barat ukurannya lebih kecil yaitu 36 meter. Sementara jalan-jalan antar blok berukuran 27 meter dan 9 meter. Setiap jalan sudah memiliki trotoarnya masing-masing. “Nah, dari ukuran-ukuran yang dipake ini, mulai dari ukuran rumah hingga jalan jika dihitung kelipatan 9. Angka 9 adalah jumlah dewa mereka, jadi tidak asal-asalan,” paparnya.

Uniknya lagi, lanjut Lalu, kota yang didirikan oleh Raja Anak Agung dari Bali itu sangat mengimplementasikan ajaran-ajaran agamanya. Memisahkan mana tempat suci dan tidak suci. Misalnya, untuk areal sebelah tenggara kota ada satu kotak yang tidak ditempati oleh umat Hindu. Daerah ini identik dengan dewa agni (api). Karenanya di kawasan ini sering dinyalakan api. Dan saat ini dijadikan tempat penghasil krupuk. “Pada satu kotak yang tidak ditempati ini, dihuni oleh umat muslim,” terang Lalu sembari menunjukkan peta lokasi wilayah.

Kemudian setiap blok memiliki tempat ibadah masing-masing. Kemudian didepan rumah ada pohon yang digunakan untuk menyimpan mayat, sebelum dilakukan upacara ngaben. Dalam tradisi orang situ, mayat tidak boleh masuk rumah, makanya disediakan tempat khusus untuk mayat yang disebut tagtagan. Dengan demikian, lanjut Lalu, kota tua ini bisa dijadikan prototipe bagi pembangunan tata ruang kota di abad modern ini. (her)

Referensi

Dokumen terkait

Khusus untuk komoditas biji kakao yang mengalami penurunan nilai ekspor akibat perbedaan perlakuan oleh Malaysia yang mengekspor kembali olahan biji kakao kepada

Program Rumah Bebas Asap Rokok (RBAR) di 4 kampung di Jogjakarta. Program ini merupakan kegiatan pembiasaan merokok di luar rumah dan merupakan kegiatan

penyuluhan kesehatan, menggerakkan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak dan periodik serta melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Supervisor dan Petugas

Hasil yang diinginkan dari terapi bedah dan non-bedah pada pasien dengan periodontitis kronis harus menghasilkan: Penurunan signifikan pada tanda klinis inflamasi

Hasil ujicoba penelitian pengembangan ini berupa media pembelajaran biologi berbasis Laboratorium Virtual pada materi Uji Zat Makanan yang telah melalui

Penatalaksanaan, pada fraktur tertutup, untuk sementara Penatalaksanaan, pada fraktur tertutup, untuk sementara dilakukan traksi kulit dengan metode ekstensi buck,

(2) Calon anggota BPD terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Lurah Desa kepada Bupati melalui Camat paling lama 7 (tujuh) hari sejak

Anak laki-laki yang hanya dibiasakan untuk mengembangkan sisi maskulin semata dan anak perempuan yang hanya dikondisikan untuk menumbuhkan sisi feminitasnya semata