• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN PELALAWAN PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN PELALAWAN PENDAHULUAN"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

1.1

Kondisi Umum Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan

Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pelalawan. Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan merupakan unsur pendukung Kepala Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang pemberdayaan masyarakat desa, dan dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Pelalawan melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Pelalawan.

Adapun susunan organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan berdasarkan Peraturan Bupati Pelalawan no 16 tahun 2013 yang terdiri dari :

A. Kepala Badan

B. Sekretariat, terdiri : 1. Sub Bag. Program

2. Sub Bag. Umum dan Kepegawaian 3. Sub Bag. Keuangan

C. Bidang Pengembangan Kelembagaan Masyarakat 1. Sub Bidang Kapasitas Kelembagaan.

2. Sub Bidang Sosial Budaya.

PENDAHULUAN

BAB

1

(2)

D. Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat

1. Sub Bidang Kelembagaan Ekonomi Masyarakat. 2. Sub Bidang Keswadayaan.

E. Bidang Pemerintahan Desa

1. Sub Bidang Kapasitas Aparatur, Pengembangan dan Keuangan Desa/Kelurahan.

2. Sub Bidang Sarana, Prasarana dan Aset Desa/Kelurahan. F. Bidang Teknologi Tepat Guna

1. Sub Bidang Pengembangan dan Inovasi. 2. Sub Bidang Pemanfaatan dan Promosi.

1.2 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan

Berikut struktur organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan :

(3)

Gambar 1.1

STRUKTUR ORGANISASI

(4)

1.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan

Program kerja yang telah disusun untuk tahun 2016 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan.

Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan adalah unsur pelaksana pemerintah daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan mencakup bidang pemerintahan desa/kelurahan, pengembangan kelembagaan masyarakat, usaha ekonomi masyarakat dan teknologi tepat guna.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan mempunyai fungsi :

1. Penyusunan perencanaan bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.

2. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.

3. Pengkoordinasian pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.

4. Pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pengembangan kehidupan sosial budaya dan partisipasi masyarakat, usaha ekonomi desa, pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna serta pemerintahan desa dan kelurahan.

(5)

5. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.

6. Pelaksanaan pembagian tugas, arahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan.

7. Pelaksanaan tugas lain dari Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan sebagai unsur pelaksana Pemerintahan Daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa memiliki tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas perbantuan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas dan Fungsi Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja, koordinasi, pemantauan dan pengendalian serta evaluasi pelaksanaan tugas Badan.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Sekretariat mempunyai fungsi : 1. Penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan

kesekretariatan.

2. Perumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas semua bidang secara terpadu.

3. Perumusan kebijakan pelayanan administratif Badan.

4. Perumusan kebijakan pengelolaan administratif umum dan rumah tangga Badan.

5. Perumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat.

(6)

6. Penginventarisasian permasalahan-permasalahan guna menyiapkan petunjuk pemecahan masalah.

7. Perumusan kebijakan pengelolaan administrasi pengelolaan pegawai. 8. Perumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan.

9. Perumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Badan.

10. Perumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Badan.

11. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas Badan. 12. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan. 13. Pelaksanaan evaluasi pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

14. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja/instansi/lembaga dibidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

15. Pelaksanaan pembagian tugas, arahan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan.

16. Pelaksanaan tugas lain dari Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

Sekretariat terdiri dari:

a. Sub Bagian Program

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan

(a) Sub Bagian Program mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Badan.

(7)

2. Menyusun rencana operasional dan mengkoordinasikan kegiatan dan program kerja Badan.

3. Melaksanakan penyusunan Rencana Strategis Badan.

4. Melaksanakan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan penunjang pelaksanaan tugas.

5. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

6. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana dan program kerja dengan sub unit kerja lain dilingkungan Badan.

7. Menyiapkan bahan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Laporan Tahunan, dan Laporan Penyelengaraan Pemerintah Daerah (LPPD).

8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sesuai bidang tugasnya.

10. Melaksanakan pembagian tugas, arahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan.

11. Melaksanakan tugas lain dari Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. (b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi umum dan rumah tangga serta administrasi kepegawaian. 2. Melaksanakan tertib administrasi naskah Badan.

3. Melaksanakan pengelolaan dokumentasi dan kearsipan pada unit kerja di lingkungan Badan.

4. Menyiapkan surat tugas perjalanan dinas dan pengendalian administrasi perjalanan Dinas.

(8)

5. Melaksanakan pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat-rapat Badan.

6. Melaksanakan pelayanan hubungan masyarakat.

7. Menyiapkan dan menyusun rencana kebutuhan barang milik daerah di lingkungan Badan.

8. Melaksanakan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang milik daerah di lingkungan Badan.

9. Melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan dan ketertiban di lingkungan Badan.

10. Melaksanakan pemeliharaan dan pengelolaan barang milik daerah di lingkungan Badan.

11. Menyiapkan bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan tugas Badan.

12. Mengelola bahan bacaan dan aturan perundang-undangan.

13. Menyiapkan dan menyusun bahan rencana kebutuhan formasi dan mutasi pegawai.

14. Menyiapkan bahan administrasi kepegawaian yang meliputi daftar hadir, cuti, kenaikan pangkat, gaji berkala, SKP, DUK, sumpah/janji pegawai, laporan pajak-pajak pribadi (LP2P), pensiun, kartu pegawai, karis/karsu, taspen, askes dan pemberian penghargaan serta peningkatan kesejahteraan pegawai.

15. Menyiapkan bahan usulan pegawai untuk mengikuti pendidikan/ pelatihan struktural, teknis, fungsional, ujian dinas dan ujian penyesuaian ijazah.

16. Menyiapkan bahan pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta disiplin pegawai.

(9)

17. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

18. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sesuai bidang tugasnya.

19. Melaksanakan pembagian tugas, arahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan.

20. Melaksanakan tugas lain dari Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

(c) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas:

1. Menyusun rincian kerja Sub Bagian Keuangan berdasarkan program kerja bagian tata usaha.

2. Menyiapkan bahan pelaksanaan anggaran dalam bentuk Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran.

3. Melaksanakan pengawasan laporan administrasi keuangan Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan.

4. Menyiapkan bahan Laporan Realisasi Anggaran Badan.

5. Menyelenggarakan administrasi pembukuan, pertanggungjawaban dan laporan keuangan.

6. Menyelenggarakan pembukuan daftar gaji pegawai. 7. Menyelenggarakan pembayaran gaji pegawai.

8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sesuai bidang tugasnya.

(10)

10. Melaksanakan pembagian tugas, arahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan.

11. Melaksanakan tugas lain dari Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

Tugas dan Fungsi Bidang Pengembangan Kelembagaan Masyarakat

Bidang Pengembangan Kelembagaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan dengan mengkoordinasikan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan dibidang penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat Desa serta pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa.

Untuk melaksanakan tugas pada Pasal Bidang Pengembangan Kelembagaan Masyarakat mempunyai fungsi:

1. Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang kapasitas kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat.

2. Pemantapan data Profil Desa dan Profil Kelurahan. 3. Penguatan kelembagaan masyarakat.

4. Pelatihan masyarakat.

5. Pengembangan manajemen pembangunan partisipatif.

6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan pedesaan.

7. Pelaksanaan gerakan kelembagaan Pemberdayaan dan Kesejahtearaan Keluarga.

8. Peningkatan pemberdayaan nilai adat istiadat dan budaya lokal.

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

(11)

Bidang Pengembangan Kelembagaan Masyarakat terdiri dari:

a. Sub Bidang Kapasitas Kelembagaan. b. Sub Bidang Sosial Budaya.

(a) Sub Bidang Kapasitas Kelembagaan mempunyai tugas:

1. Menyiapkan bahan untuk pemberian bimbingan dan petunjuk pelaksanaan kegiatan dibidang penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat.

2. Menyiapkan bahan untuk melaksanakan kegiatan penguatan kelembagaan masyarakat desa serta lembaga – lembaga masyarakat desa lain.

3. Menyiapkan bahan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan masyarakat desa.

4. Menyiapkan bahan dan petunjuk untuk pembimbingan pelaksanaan pengembangan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat Desa.

5. Menyiapkan rencana kegiatan sesuai lingkup tugasnya.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

7. Memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

(b) Sub Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana kerja sub bidang sosial budaya.

2. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat.

(12)

3. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan sumber daya gotong royong masyarakat.

4. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) meliputi kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), GAKY(Gangguan Akibat Kekurangan Yodium), GSI (Gerakan Sayang Ibu) dan P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita dan Keluarga Sehat Sejahtera).

5. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pembinaan supervisi peningkatan kesejahteraan sosial.

6. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan motivasi dan swadaya gotong royong.

7. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan peningkatan keswadayaan anak dan remaja.

8. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan tradisi dan budaya masyarakat.

9. Mengkoordinasi dan memfasilitasi kebijakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sub bidang sosial budaya.

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas dan Fungsi Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat

Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan dengan mengkoordinasikan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan dibidang pemberdayaan ekonomi penduduk miskin, pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat, pengembangan lembaga keuangan mikro pedesaan, pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat, sarana dan prasarana pedesaan.

(13)

Untuk melaksanakan tugas pada Pasal Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai fungsi:

1. Pendataan dan penyusunan rencana pemberdayaan ekonomi desa. 2. Penyelenggaraan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin.

3. Penyelenggaraan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat.

4. Penyelenggaraan pengembangan lembaga keuangan mikro pedesaan. 5. Pemberian bimbingan dan petunjuk penyelenggaraan pemberdayan usaha

ekonomi masyarakat.

6. Penyelenggaraan pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat.

7. Pembinaan dan pengawasan serta supervisi pemeliharaan prasarana dan sarana pedesaan.

8. Pelaksanaan pembagian tugas, arahan dan tugas pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan.

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat terdiri dari:

a. Sub Bidang Kelembagaan Ekonomi Masyarakat. b. Sub Bidang Keswadayaan.

(a) Sub Bidang Kelembagaan Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan bidang Kelembagaan Ekonomi Masyarakat.

2. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan penguatan dan pemberdayaan lembaga ekonomi dan organisasi masyarakat.

(14)

3. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis masyarakat di Bidang Ekonomi Masyarakat

4. Menyelenggarakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat

5. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

6. Melaksanakan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin.

7. Melaksanakan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat.

8. Melaksanakan pengembangan lembaga keuangan mikro perdesaan. 9. Koordinasi dan fasilitasi pelakasanaan pengembangan produksi dan

pemasaran hasil usaha masyarakat.

10. Pelaksanaan pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat.

11. Koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan pertanian pangan dan peningkatan ketahanan pangan masyarakat.

12. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang kelembagaan ekonomi masyarakat.

13. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

14. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

15. Melaksanakan pembagian tugas, arahan dan pengawasan terhadap pelkasanaan tugas bawahan.

16. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(15)

(b) Sub Bidang Keswadayaan mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan bidang-bidang keswadayaan.

2. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan penguatan dan pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat. 3. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan teknis masyarakat.

4. Mengkoordinasi dan memfasilitasi diseminasi dan informasi bagi masyarakat.

5. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat.

6. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pembentukan dan revitalisasi Kader Pemberdayaan Masyarakat di desa dan kelurahan. 7. Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan peningkatan peran

masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan.

8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

9. Melaksanakan pembagian tugas, arahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan.

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas dan Fungsi Bidang Pemerintahan Desa

Bidang Pemerintahan Desa mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan dalam melaksanakan penyusunan program dan petunjuk teknis

(16)

penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan, pembinaan pengembangan Desa/Kelurahan serta penguatan lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan. Untuk melaksanakan tugas Bidang Pemerintahan Desa mempunyai fungsi: 1. Penyiapan bahan-bahan dalam penyusunan program dan kegiatan badan

dalam bidang pemerintahan Desa/Kelurahan.

2. Pembinaan dan memfasilitasi serta bimbingan Musyawarah perencanaan pembangunan desa/kelurahan.

3. Penyampaian saran dan pertimbangan kepada instansi terkait tentang penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan Desa dan Kelurahan serta perubahan Desa menjadi kelurahan.

4. Pelaksanaan monitoring penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan Desa dan Kelurahan skala Daerah.

5. Penyiapan bahan untuk bimbingan, pengoreksian, pengontrolan dan pelaksanaan pengolahan data profil Desa dan profil Kelurahan.

6. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman teknis pembinaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan.

7. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman teknis pembinaan pendapatan dan kekayaan Desa/Kelurahan.

8. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman teknis pembinaan administrasi Pemerintahan Desa/Kelurahan.

9. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman teknis pembinaan pengembangan Desa dan lembaga Desa.

10. Pelaksanaan fasilitasi, pembinaan, pengawasan serta monitoring evaluasi serta pelaporan atas pengelolaan keuangan dan aset Desa.

(17)

11. Pelaksanaan fasilitasi, pembinaan, pengawasan serta monitoring evaluasi serta pelaporan atas penyelenggaraan administrasi Pemerintahan Desa/ Kelurahan.

12. Pembimbingan, konsultasi, pembinaan, pengawasan serta monitoring evaluasi dan pelaporan atas penyelenggaraan peran Badan Pemusyawaratan Desa (BPD).

13. Pelaksanaan fasilitasi, pembinaan, pengawasan, serta monitoring evaluasi dan pelaporan atas sarana dan prasarana.

14. Pelaksanaan fasilitasi Pemerintahan sarana dan prasarana desa/ kelurahan.

15. Pelaksanaan fasilitasi dan bimbingan pelaksanaan penetapan/pemasangan tanda batas wilayah desa/kelurahan.

16. Pelaksanaan fasilitasi dan bimbingan Sertifikasi lahan masyarakat yang kurang mampu.

17. Pelaksanaa pembagian tugas, arahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan.

18. Pelaksanaan tugas lain dari Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Pemerintahan Desa terdiri dari:

a. Sub Bidang Kapasitas Aparatur, Pengembangan dan Keuangan Desa/Kelurahan.

b. Sub Bidang Sarana, Prasarana dan Aset Desa/Kelurahan.

(a) Sub Bidang Kapasitas Aparatur, Pengembangan dan Keuangan Desa/Kelurahan mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan bidang kapasitas aparatur dan pengembangan desa/kelurahan.

(18)

2. Memfasilitasi pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan.

3. Mengumpulkan, menghimpun dan mengolah bahan pembinaan, pendidikan, pencalonan, pengumpulan, pengangkatan dan pemberhentian perangkat Desa/Kelurahan.

4. Menghimpun peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan pembinaan perangkat Desa/Kelurahan.

5. Menginventarisasi permasalahan dan mengelola data yang berhubungan dengan pembinaan perangkat Desa/Kelurahan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalahnya.

6. Menyiapkan bahan Pengendalian dan pengevaluasian penyelenggaraan pelaksanaan tugas perangkat Desa/Kelurahan.

7. Menyusun pedoman pengelolaan keuangan dan aset desa skala daerah.

8. Melaksanakan Koordinasi dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa/kelurahan skala daerah.

9. Pembinaan, pengawasan dan supervisi pengelolaan keuangan desa/kelurahan skala daerah.

10. Monitoring dan evaluasi serta pelaporan pengelolaan keuangan desa/kelurahan skala daerah.

11. mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan evaluasi pembangunan perdesaan dan kelurahan (lomba desa)

12. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

(19)

13. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sesuai bidang tugasnya.

14. Melaksanakan pembagian tugas, arahan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan.

15. Melaksanakan tugas lain dari Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

(b) Sub Bidang Sarana, Prasarana dan Aset Desa/Kelurahan mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan bidang sarana dan prasarana desa/kelurahan.

2. Menyiapkan perencanaan pengembangan sarana dan prasarana Pemerintahan Desa dan Kelurahan.

3. Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana Pemerintahan Desa dan Kelurahan.

4. Melaksanakan pemeliharaan, pengawasan dan monitoring sarana dan prasarana Pemerintahan Desa dan Kelurahan.

5. Menyusun pedoman pengelolaan aset desa skala daerah.

6. Melaksanakan Koordinasi dan fasilitasi pengelolaan aset desa skala daerah.

7. Pembinaan, pengawasan dan supervisi pengelolaan aset desa skala daerah.

8. Monitoring dan evaluasi serta pelaporan pengelolaan keuangan dan aset desa skala daerah.

9. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

(20)

10. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sesuai bidang tugasnya.

11. Melaksanakan pembagian tugas, arahan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan.

12. Melaksanakan tugas lain dari Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

Tugas dan Fungsi Bidang Teknologi Tepat Guna

Bidang Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan dengan mengkoordinasikan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam, penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna.

Untuk melaksanakan tugas Bidang Teknologi Tepat Guna mempunyai fungsi: 1. Perumuskan arah kebijakan dan rencana kegiatan pemanfaatan sumber

daya alam dan teknologi tepat guna.

2. Pengkoordinasian dan fasilitasi pelaksanaan pemanfaatan lahan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pedesaan serta pemeliharaan air bersih dan penyehatan lingkungan.

3. Pengkoordinasian dan fasilitasi pemasyarakatan dan kerjasama dalam penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna

4. Pengkoordinasian dan fasilitasi pelaksanaan pemanfaatan lahan dan pesisir pedesaan.

5. Pelaksanaan pengendalian dan penguatan kelembagaan teknologi tepat guna.

(21)

6. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan, pengaturan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna.

7. Pelaksanaan pembagian tugas, arahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan.

8. Pelaksanaan tugas lain dari kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Teknologi Tepat Guna terdiri dari:

a. Sub Bidang Pengembangan dan Inovasi. b. Sub Bidang Pemanfaatan dan Promosi.

(a) Sub Bidang Pengembangan dan Inovasi mempunyai tugas:

1. Melaksanakan tugas penyelenggaraan kegiatan perencanaan, pembinaan, pengembangan, bimbingan, bantuan/dukungan dalam bidang pengembangan dan inovasi teknologi tepat guna.

2. Melaksanakan tugas koordinasi dan fasilitasi pengkajian dan pengembangan teknologi tepat guna, pemeliharaan air bersih dan penyehatan lingkungan.

3. Melaksanakan tugas koordinasi dan fasilitasi pemanfaatan lahan dan pesisir pedesaan.

4. Melaksanakan tugas infentarisasi dan pemetaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna.

5. Melaksanakan persiapan bahan pemberian bimbingan dan petunjuk pemasyarakatan teknologi tepat guna.

6. Melaksanakan pembinaan, pengembangan dan penguatan kelembagaan teknologi tepat guna.

(22)

7. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang pengembangan dan inovasi teknologi tepat guna. 8. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sesuai dengan

tugas dan fungsi bidang pengembangan dan Inovasi. 9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. (b) Sub Bidang Pemanfaatan dan Promosi mempunyai tugas:

1. Melaksanakan tugas perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan, pengembangan, penyuluhan, bantuan/dukungan bidang pemanfaatan dan promosi teknologi tepat guna.

2. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna.

3. Melakukan pengkajian pemasyarakatan dan penyebarluasan informasi teknologi tepat guna.

4. Mempersiapkan bahan pemberian bimbingan dan petunjuk pemanfaatan sumber daya alam dan promosi teknologi tepat guna. 5. Menyiapkan bahan pemberian bimbingan dan petujuk pelaksanaan

kerjasama teknologi tepat guna.

6. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pemanfaatan dan promosi sumber daya alam dan teknologi tepat guna.

7. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sesuai dengan tugas dan fungsi Sub Bidang Pemanfaatan dan Promosi TTG.

(23)

1.4 Sumber Daya Aparatur

Adapun kondisi Sumber daya Aparatur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan, sebagai berikut :

Tabel 1.1

Komposisi Sumber Daya Aparatur BPMPD

Jika melihat pada tingkat Kepegawaian aparatur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten

Pelalawan, yang secara total berjumlah 69 orang, maka komposisi pegawai dengan rincian berjumlah 33 orang atau sekitar 47.83% dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) berjumlah 36 orang atau sekitar 52.17% dari jumlah pegawai secara keseluruhan. Hal ini mencerminkan sumber daya aparatur yang ada, memiliki keseimbangan.

NO KEPEGAWAIAN JUMLAH PERSENTASE

1 Pegawai 33 47.83 %

2 PTT ADM Perkantoran 32

36 52.17 % Kebersihan dan Keamanan

4

(24)

Tabel 1.2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jika melihat pada tingkat pendidikan aparatur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan, yang secara total berjumlah 33 orang, maka komposisi pegawai dengan pendidikan Sarjana, Master, berjumlah 26 orang atau sekitar 78.79% dari jumlah pegawai secara keseluruhan.

Hal ini mencerminkan sumber daya aparatur yang sudah baik, meski tetap akan terus ditingkatkan.

Tabel 1.3

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

Sedangkan bila diklasifikasikan kedalam tingkatan golongan, maka sebagaimana terlihat pada Tabel 1.3 pegawai Badan Pemberdayaan

NO PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE

1 Strata 3 (S-3) - - 2 Strata 2 (S-2) 06 18.18 % 3 Strata 1 (S-1) 20 62.50 % 4 Diploma 3 02 6.25 % 5 SLTA/SMK/KPAA 05 15.63 % 6 SLTP - - 7 SD - - Jumlah 33 100.00 %

NO GOLONGAN JUMLAH PERSENTASE

1 Golongan I - -

2 Golongan II 03 9.38 %

3 Golongan III 24 75.00 %

4 Golongan IV 06 18.18 %

(25)

Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan terbanyak berada pada golongan III, berjumlah 24 orang atau (75.00%).

Tabel 1.4

Jumlah Pegawai yang menduduki Eselon dan Staf

Dari sejumlah 33 pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan, terdapat 1 orang dengan jabatan eselon II, yaitu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan; 5 orang dengan jabatan eselon III, yang terdiri dari Sekretaris dan 4 Kepala Bidang, serta 11 jabatan eselon IV, dan sisanya adalah staf. Hal ini sesuai dengan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan.

1.5 Permasalahan utama (Strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi

Dilihat dari Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan dapat di identifikasi beberapa permasalahan yaitu :

1. Masih rendahnya sumber daya manusia aparatur, baik kuantitas maupun kualitas.

NO ESELON/STAF JUMLAH PERSENTASE

1 Esselon II 01 3.13 %

2 Esselon III 05 15.15 %

3 Esselon IV 11 34.38 %

4 Staf 16 50.00 %

(26)

2. Sarana dan prasarana kerja yang belum memadai dalam mendukung tugas dan fungsi.

3. Masih kurangnya pengetahuan Aparatur dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa

4. Belum optimalnya mekanisme kerja dan koordinasi internal antar satuan kerja perangkat daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap permasalahan tersebut diatas, adalah :

1. Komitmen SDM masih kurang, baik dalam bidang penguasaan informasi teknologi maupun kuantitas.

2. Perbandingan jumlah pegawai dengan sarana dan prasarana yang dimiliki tidak memadai.

3. Kurangnya pelatihan terhadap pegawai dalam bidang pemberdayaan baik pusat atau provinsi.

4. Keterbatasannya pegawai yang dimiliki Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

1.6 Maksud Dan Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja (LKj)

Laporan Kinerja (LKj) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan ini disusun mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Kinerja sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang

(27)

dikerangkakan dalam suatu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan komitmen pimpinan instansi terhadap target kinerja yang akan dilakukan instansinya untuk tahun berjalan kepada kepala daerah, dan selanjutnya setiap pejabat struktural, menuangkan perjanjian kinerja kepada pimpinan instansi terkait komitmen kinerja untuk satu tahun kedepan. Sistem Laporan kinerja (LKj) diawali dengan penyusunan rencana strategis yang mendefinisikan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan.

Laporan Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan disusun sebagai perwujudan atas pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan Tahun 2011-2016. Didalamnya memuat gambaran mengenai pencapaian sasaran – sasaran strategis tahunan yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU), dimana Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan.

Laporan kinerja memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai berikut ;

(1) laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi pemerintah untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders.

(28)

(2) laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja pemerintah sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa datang.

Dua fungsi utama Laporan kinerja (LKj) tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan kinerja (LKj) oleh setiap instansi pemerintah.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam Laporan kinerja (LKj) ini disajikan data kegiatan maupun sumber pembiayaan yang bersifat strategis, yaitu data kegiatan pembangunan sebagaimana tercantum dalam APBD-P Tahun 2016. Strategis di sini dimaksudkan kegiatan yang mempunyai bobot strategis dalam kaitannya dengan tugas pokok dan kewenangan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan, sementara dari sudut pembiayaannya disajikan biaya yang secara langsung digunakan untuk membiayai kegiatan tidak termasuk biaya yang bersifat penunjang. Capaian kinerja individual per kegiatan sesuai data yang tersedia, minimal sampai pada indikator input, output, dan outcome.

Laporan kinerja (LKj) mengkomunikasikan pencapaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan tahun 2016, berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, terdiri dari sebagai berikut;

(29)

Uraian singkat masing-masing bab, yaitu ; Bab I – Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (stategic issued) yang sedang dihadapi organisasi

Bab II - Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan

Bab III - Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV - Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran :

1) Perjanjian Kinerja

(30)

2.1 Rencana Strategis

Rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan yang mencakup Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategis dan kebijakan, program jangka menengah dan indikator kinerja, yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pelalawan.

Visi dan Misi

Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah.

Selaras dengan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa menetapkan Visi dan Misi, sebagi berikut;

Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan

Adapun Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan, yaitu;

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM aparatur dalam memberikan pelayanan baik di internal organisasi maupun pelayanan kepada publik.

2. Meningkatkan kualitas aparatur pemerintah desa dan kelurahan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan.

PERENCANAAN KINERJA

BAB

2

“MENJADI FASILITATOR DAN PENGGERAK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA MENUJU MASYARAKAT

(31)

3. Meningkatkan kualitas lembaga pemerintahan desa/kelurahan dan kelembagaan kemasyarakatan desa/kelurahan.

4. Meningkatkan sarana dan prasarana pemerintahan desa dan kelurahan.

5. Meningkatkan kualitas kelembagaan perekonomian desa dan ekonomi masyarakat desa.

6. Meningkatkan pemahaman dan pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna.

2.2 Ikhtisar Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Hal ini sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transfaransi dan kinerja aparatur.

Dengan mengacu pada Rencana strategis Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan telah menyusun perjanjian kinerja tahun 2016, perjanjian kinerja berisi sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun, setiap sasaran strategis dalam perjanjian kinerja tersebut diukur tingkat keberhasilan/kegagalannya pada akhir periode. Penetapan perjanjian kinerja Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan tahun 2016, dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut ;

(32)

Tabel 2.1

Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1 Terlaksananya standar pelayanan minimal organisasi

Tersedianya Materai Kelengkapan Dokumen

Terpenuhi Kebutuhan Beban Listrik, Air dan Komunikasi

Lengkapnya Surat Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

Terlaksananya Kegiatan Kebersihan Kantor Cakupan Kebutuhan Alat Tulis Kantor dalam Setahun

Terpenuhinya Kebutuhan Cetakan

Cakupan Pemenuhan Kebutuhan Instalasi dan Penerangan Listrik

Cakupan Pemenuhan Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Penunjang Operasional Kantor

Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Cakupan Penyediaan Makanan dan Minuman

Terlaksananya Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

Tersedianya Tenaga Pendukung Kelancaran Administrasi

Terselenggaranya Pengadaan Barang dan Jasa 1000 Lembar 1 Tahun 2 Unit 1 Kegiatan 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 32 orang 1 Tahun 2 Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana

pemerintahan desa/kelurahan

Cakupan pembangunan kantor desa/kelurahan yang fungsional sekabupaten pelalawan

Tersedianya kendaraan dinas/operasional Terpeliharanya rumah jabatan

Terpeliharanya gedung kantor Terawatnya kendaraan dinas Terawatnya peralatan kantor

Pembangunan 3 Kantor Desa, 3 Gedung serbaguna, 6 Pagar, 2 Turap, 7 Gapura, 5 Rehap kntr Desa, 7 paving blok. 1 Unit 1 Tahun 1 Tahun 2 Unit 1 Tahun 3 Terlaksananya standar pelayanan minimal organisasi

Cakupan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Formal

9 Orang

4 Terlaksananya standar pelayanan minimal organisasi

Tersedianya Dokumen Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan SKPD

Tersedia Renstra dan Renja Tersedia lakip

1 Dokumen

1 Dokumen 1 Dokumen

(33)

5 Tercapainya pelayanan yang cepat dan tepat terhadap masyarakat

Meningkatkan pembinaan terhadap pokjanal posyandu

Terwujudnya peran aktif masyarakat

6 Kecamatan 6 Kecamatan

6 Terlaksananya standar pelayanan minimal organisasi

Terfasilitasinya UED SP dan BUMDes se kabupaten Pelalawan

Terlatihnya pengurus BUMDes

Meningkatnya pengetahuan Kepala Desa dalam pengelolaan BUMDes

89 UED SP dan BUMDes 152 Orang 89 Kades

7 Terwujudnya tata kelola pemerintahan desa/kelurahan yang baik dan mandiri

Partisipasi Gotong royong masyarakat Terselenggaranya lomba Desa dan Kelurahan

Terlaksananya lomba BBGRM Terlatihnya operator

Terlatihnya tenaga Aset Desa Terwujudnya Desa yang mandiri

Operasional tenaga pendamping PPIDK-M Masyarakat mandiri

Tenaga operasional pendamping ADD Jumlah wartek yang berfungsi/aktif Terlaksananya lomba dan penguatan kelembagaan posyantekdes aktif Mengikuti gelar TTG tingkat nasional Mengikuti gelar TTG tingkat provinsi Riau Terciptanya desa mandiri energi terbarukan

1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 118 Desa/Keluraha n 65 Orang 12 Kecamatan 79 Orang 6 Kecamatan 12 Orang 39 Orang 12 Kecamatan 1 kegiatan 1 kegiatan 2 Kecamatan 8 Terwujudnya Tata kelola

pemerintahan desa/ kelurahan yang baik dan mandiri

Tercapainya pertanggung jawaban keuangan

Terlaksananya program BPMPD Terlaksananya Rakor dan Sosialisasi program BPMPD

Terlaksananya dengan baik ADD dan DD

104 Orang

1 Dokumen 1 Kegiatan

1 Kegiatan

9 Meningkatnya kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat

Meningkatkan pengetahuan

masyarakat dalam pembangunan desa melalui dakwah

(34)

Keterangan APBD-P APBD-P APBD-P APBD-P APBD-P APBD-P APBD-P APBD-P Program Anggaran

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Rp 1.709.661.411

2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Rp 7.719.515.000

3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Rp 47.450.642

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Rp 61.435.000 5. Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan Rp 160.180.000 6. Program Pengembangan lembaga ekonomi perdesaan

7. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan desa

Rp 1.081.426.530

Rp 5.728.233.200

8. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

Rp 651.455.000

9. Program bimbingan dan kerukunan hidup beragama

(35)

3.1

Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran kinerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SAKIP, Pengukuran kinerja menjadi dasar menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan

Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan. Sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, pengungkapan informasi kinerja saat ini relevan dengan perubahan paradigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan mengidentifikasikan secara jelas keluaran (output) dari setiap kegiatan dan hasil (outcome) dari setiap program.

Dengan perubahan paradigma tersebut maka pengukuran kinerja yang menjadi bagian dari SAKIP sebagaimana disebutkan diatas setidak-tidaknya mencakup perkembangan keluaran dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan APBN/APBD.

Menurut ketentuan umum pasal 1 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tentang pedoman umum penetapan indikator kinerja utama di lingkungan instansi pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

AKUNTABILITAS KINERJA

BAB

3

(36)

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja menyangkut kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Selanjutnya untuk keberhasilan pencapaian sasaran strategis pada setiap tingkatan organisasi harus dinyatakan dengan indikator kinerja utama.

Dalam suatu organisasi terdapat banyak indikator atau ukuran yang dapat dipergunakan dan dilaporkan sebagai pertanggungjawaban dari pelaksana atas tingkat keberhasilan kinerjanya. Oleh sebab itu, sebagai langkah yang rasional untuk menilai keberhasilan pelaksanaan kinerja organisasi cukup dilaporkan beberapa indikator kinerja paling utama sebagai kriteria keberhasilan kinerja suatu organisasi, yaitu disebut dengan Indikator Kinerja Utama, dimana capaian indikator kinerja utama ini diharapkan secara proporsional dan akuntabel akan memberikan gambaran tentang sejauh mana suatu organisasi dapat mencapai kinerjanya sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Pelalawan Tahun 2011-2016, maka Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan telah menyusun indikator kinerja yang merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi secara menyeluruh yang menggambarkan tugas pokok dan fungsi.

Indikator kinerja utama yang dirumuskan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada berbagai pihak yang berkepentingan tentang hasil capaian indikator kinerja utama yang diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan, serta kedepan Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan secara

(37)

konsisten dan kontiniu melakukan reviu terhadap indikator kinerja utama agar dapat menggambarkan kesesuaian dengan harapan masyarakat tentang capaian indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Pelalawan, berikut ini indikator kinerja utama Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan, dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Indikator Kinerja Utama BPMPD

No Sasaran IKU Alasan/Sumber data

1 Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana pemerintahan desa/kelurahan 1.1 Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat Mempercepat pembangunan masyarakat melalui peningkatan partisipasi masyarakat pedesaan Sumber data : -Laporanhasil monitoringdan evaluasi 2 Meningkatnya kualitas

hidup dan kesejahteraan masyarakat

2.1 Jumlah lembaga ekonomi di desa/kelurahan (LKM, simpan pinjam, BUMDes dan lain-lain) dan

kesejahteraan rakyat yang telah mendapatkan

bantuan pembinaan

Mengentaskan kemiskinan masyarakat di pedesaan

Sumber data :

-Peraturan GUBRI No. 21 tahun 2012

-Laporanhasil monitoring dan evaluasi

3 Meningkatnya pelayanan aparatur pemerintahan desa dan kelurahan yang baik dan mandiri

3.1 Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan pengurus lembaga-lembaga desa/kelurahan bagi peningkatan partisipasii kelembagaan di tingkat desa/kelurahan (orang) dan penguatan

Membekali aparatur pemerintahan desa dalam pelayanan dan pembangunan menuju desa mandiri Sumber data : - PP 72 tahun 2005 -Laporan hasil monitoringdan evaluasi 4 Meningkatnya Pengelola

SDA dan Meningkatnya Pemanfaatan TTG

4.1 Posyantek Aktif Efisiensi, efektifitas dan sinergitas pembinaan tingkat kecamatan

Sumber data :

-SE Mendagri no. 413.5/498/PMD

-Panduan pengelolaan Posyantek

4.2 Warung Teknologi Efisiensi, efektifitas dan sinergitas pembinaan tingkat desa

Sumber data :

-Inpres no. 3 tahun 2001 -Permendagri no. 20

(38)

3.1.1 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016

Adapun target dan realisasi kinerja Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan Tahun 2016, dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut ;

Tabel 3.2

Pencapaian Indikator Kinerja BPMPD

No

Indikator Kinerja

Target capaian Tahun 2016

Target Realisasi Capaian

1 Kecukupan Sarana/Prasarana Administrasi Pemerintahan Desa (%) 47 34 72,34

2

Jumlah Kelembagaan

masyarakat/organisasi masyarakat

pedesaan yang dibina (unit) 538 62 11,52

3 Persentase PKK aktif (%) 100 100 100

4 PKK aktif (%) 100 100 100

5 Persentase Posyandu Aktif (%) 100 99 99

6 Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat (%)

35 - -

7

Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan pengurus lembaga-lembaga desa/kelurahan bagi peningkatan partisipasi dan penguatan

kelembagaan di tingkat desa/kelurahan (orang)

538 62 11,52

8

Jumlah lembaga ekonomi di

desa/kelurahan (LKM, simpan pinjam, BUMDes dan lain-lain) dan

kesejahteraan rakyat yang telah mendapatkan bantuan pembinaan (kelompok)

118 63 53,38

9 Posyantek aktif 8 9 113

(39)

Keterangan

Pada tahun 2016 telah ditargetkan pencapaian indikator yaitu Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan pengurus Lembaga Desa/Kel sebanyak 538, Namun Realisasi Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan pengurus Lembaga Desa/Kel ditahun 2016 menurun menjadi 62 Peserta, disebabkan Capaian target 2016 tidak tercapai karena adanya Pengurangan anggaran sehingga yang dapat direalisasikan 62 Peserta.

Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat di tahun 2015 tidak dilaksanakan karena kegiatan tersebut telah dihentikan oleh pemerintah pusat.

Jumlah Lembaga ekonomi di desa/kelurahan sebagaimana dimaksud pada no 7 adalah Lembaga UED-SP merupakan Lembaga yang dibentuk melalui Program Pemberdayaan Desa (PPD) yang pada tahun 2014 Program tersebut telah dihentikan Oleh Pemerintah Provinsi Riau, sehingga capaian target tahun 2016 tidak bisa terpenuhi.

3.1.2 Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2016 dan 2015 Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2016

Memperhatikan capaian indikator kinerja utama untuk melengkapi informasi yang dihasilkan dalam pengukuran kinerja dan digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Pelaksanaannya yaitu secara berkala dan sederhana dengan meneliti fakta-fakta yang ada baik berupa kendala, hambatan maupun informasi lainnya.

Selama Tahun 2016, kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan, dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut ;

(40)

Tabel 3.3

Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2016

NO Program / Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp)

Daya Serap

%

1 2 3 4 5 6= 4:3

A Belanja Tidak langsung 3,355,891,272.00 3,226,474,824.00 129,416,448.00 96.14

B Belanja Langsung 17,401,565,183.00 15,876,319,002.00 1,525,246,181.00 91.24

I Program pelayanan administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa surat menyurat 3,150,000.00 3,150,000.00 - 100.00

2 Penyediaan jasa telekomunikasi sumber daya air dan listrik

91,904,000.00 86,847,736.00 5,056,264.00

94.50 3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan

perizinan kendaraan dinas/operasional

8,700,000.00 3,700,000.00 5,000,000.00 42.53 4 Penyediaan jasa kebersihan kantor

85,481,301.00 83,609,301.00 1,872,000.00 97.81 5 Penyediaan alat tulis kantor

107,507,955.00 105,423,555.00 2,084,400.00 98.06 6 Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan

61,567,155.00 61,567,155.00 - 100.00

7 Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor

2,887,000.00 2,887,000.00 - 100.00

8 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

158,509,000.00 157,475,000.00 1,034,000.00 99.35 9 Penyediaan bahan bacaan dan

peraturan perundang – undangan 44,400,000.00 44,100,000.00 300,000.00 99.32 10 Penyediaan makanan dan minuman

101,700,000.00 101,680,000.00 20,000.00 99.98 11 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke

luar daerah

364,950,000.00 364,753,904.00 196,096.00 99.95 12 Penyediaan jasa tenaga pendukung

administrasi/ teknis perkantoran

599,040,000.00 589,864,500.00 9,175,500.00 98.47 13 Penunjang panitia pengadaan barang

(41)

II Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

14 Pembangunan gedung kantor 7,287,515,000.00 5,821,529,782.00 1,465,985,218.00 79.88

15 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 250,000,000.00 242,000,000.00 8,000,000.00 96.80

16 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan 20,000,000.00 19,900,000.00 100,000.00 99.50

17 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 45,000,000.00 44,585,156.00 414,844.00 99.08

18 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional 66,700,000.00 64,397,030.00 2,302,970.00 96.55 19 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan/Peralatan Kantor 50,300,000.00 50,300,000.00 - 100.00 III Program peningkatan kapasitas

sumber daya aparatur

20 Pendidikan dan pelatihan formal 47,450,642.00 47,450,642.00 - 100.00

IV Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

21 Penyusunan laporan capaian kinerja

dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 9,125,000.00 9,125,000.00 - 100.00

22 Penyusunan Rencana Strategis dan

Rencana Kerja 25,900,000.00 16,900,000.00 9,000,000.00 65.25

23 Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintahan 26,410,000.00 14,410,000.00 12,000,000.00 54.56

V Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Desa

24

Sekretariat pokjanal posyandu 30,000,000.00 30,000,000.00 - 100.00 25 Pelatihan kader pemberdayaan masyarakat tingkat madya se Kabupaten

Pelalawan

130,180,000.00 121,790,000.00 8,390,000.00 93.56

VI Program Pengembangan Lembaga

Ekonomi Pedesaan

26 Fasilitas permodalan bagi usaha mikro

kecil dan menengah perdesaan 770,200,000.00 768,485,000.00 1,715,000.00 99.78

27 Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan

BUMDes se Kabupaten Pelalawan 149,231,530.00 148,225,900.00 1,005,630.00 99.33

28 Pelatihan Kepala Desa Dalam Pengelolaan

(42)

VII Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa

29 Bulan bakti gotong royong

Masyarakat 75,569,000.00 42,789,000.00 32,780,000.00 56.62

30

Lomba Desa/Kelurahan 219,405,000.00 202,228,000.00 17,177,000.00 92.17 31 Lomba BBGRM tingkat kabupaten 142,538,600.00 134,079,400.00 8,459,200.00 94.07

32

Penyusunan profil desa/kelurahan 55,710,000.00 55,285,000.00 425,000.00 99.24 33

Penataan dan pengelolaan aset desa 166,965,000.00 157,649,000.00 9,316,000.00 94.42 34 Sinkronisasi Sistem manajemen

Pembangunan Desa Terpadu (PDT) 166,105,600.00 162,405,600.00 3,700,000.00 97.77 35 Penunjang program percepatan

pembangunan infrastruktur

Desa/Kelurahan mandiri ( PPIDK-M)

2,934,400,000.00 2,926,525,000.00 7,875,000.00 99.73

36 Program nasional pemberdayaan

masyarakat mandiri desa 220,870,000.00 218,682,000.00 2,188,000.00 99.01 37 Penunjang kegiatan otonomi desa 682,205,000.00 682,205,000.00 - 100.00 38 Pelatihan penguatan kelembagaan

wertek 101,434,000.00 97,723,900.00 3,710,100.00 96.34

39 Lomba dan penguatan kelembagaan

Posyantekdes 417,550,000.00 389,576,093.00 27,973,907.00 93.30 40

Gelar teknologi tingkat nasional 246,870,000.00 214,929,289.00 31,940,711.00 87.06 41 Gelar teknologi tingkat provinsi Riau 169,081,000.00 156,035,000.00 13,046,000.00 92.28 42 Pengembangan desa mandiri energi

terbarukan terintegrasi 129,530,000.00 119,800,300.00 9,729,700.00 92.49 VIII Program peningkatan kapasitas

aparatur pemerintah desa

43 Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang pengelolaan keuangan desa

211,325,000.00 209,014,000.00 2,311,000.00 98.91

44 Perencanaan pengendalian dan pelaporan 109,730,000.00 103,901,000.00 5,829,000.00 94.69

45 Rapat koordinasi dan sosialisasi

program BPMPD 208,170,000.00 204,875,000.00 3,295,000.00 98.42 46 Pendampingan pengelolaan keuangan

(43)

IX Program bimbingan dan kerukunan hidup beragama

47 Penguatan peran Da’i Motivator pembangunan Desa

242,208,400.00 242,008,400.00 200,000.00 99.92

Total (BTL+BL) 20,757,456,455.00 19,102,793,826.00 1,654,662,629.00 92.03

Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2015

Dalam rangka mencapai sasaran strategis yang ditetapkan pada tahun 2015, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mendapat alokasi anggaran sebesar Belanja Tidak Langsung (BTL) Rp. 3.744.272.493,- dan Belanja Langsung (BL) Rp. 21.329.139.798 Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk melaksanakan 10 (sepuluh) program yang mencakup berbagai kegiatan, dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut :

Tabel 3.4

Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2015

NO Program / Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp)

Daya Serap

%

1 2 3 4 5 6= 4:3

A Belanja tidak langsung 3.744.272.493 3.009.175.088 735.097.405 80,37

B Belanja Langsung 21.329.139.798 20.159.924.992 1.169.214.806 94,52

I Program pelayanan administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa surat menyurat 3.750.000

3.750.000 - 100

2 Penyediaan jasa telekomunikasi

sumber daya air dan listrik 79.200.000 57.427.365 21.772.635 72,51 3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan

perizinan kendaraan dinas/operasional 8.300.000 3.000.000 5.300.000 36,14 4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 90.195.444 90.195.444 -

100 5 Penyediaan alat tulis kantor 83.826.110 83.662.510 163.600

(44)

6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

79.960.700

79.641.070 319.630 99,60 7 Penyediaan komponen instalasi listrik /

penerangan bangunan kantor

1.901.500 1.901.500

- 100 8 Penyediaan peralatan dan perlengkapan

kantor 200.400.000 196.243.072 4.156.928 97,93

9 Penyediaan bahan bacaan dan

peraturan perundang – undangan 33.600.000 33.600.000 - 100 10 Penyediaan makanan dan minuman

84.250.000 82.872.000 1.378.000 98,36 11 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke

luar daerah 281.100.000 280.991.420 108.580 99,96

12 Penyediaan jasa tenaga pendukung

administrasi/ teknis perkantoran 672.000.000 667.535.500 4.464.500 99,34 13 Penunjang panitia pengadaan barang

dan jasa 74.475.000 44.125.000 30.350.000 59,25

II Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

14 Pembangunan gedung kantor

6.887.821.000 6.327.554.185 560.266.815 91,87 15 Pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor 28.000.000 28.000.000 - 100

16 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional 79.500.000 79.500.000 - 100

17 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan

rumah jabatan/dinas 18.000.000 18.000.000 - 100

18 Pemeliharaan rutin/berkala

perlengkapan/peralatan kantor 13.800.000 13.800.000 - 100

III Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

19 Pendidikan dan pelatihan formal

75.965.000 75.963.406 1.594 100 20 Pelatihan Soft Skill Pegawai

298.862.000 295.385.000 3.477.000 98,84 IV Program peningkatan pengembangan

sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

21 Penyusunan laporan capaian kinerja

dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 8.875.000 8.875.000 - 100 V Program Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat Desa

22 Sekretariat pokjanal posyandu

244.730.000 228.992.000 15.738.000 93,57 23 Pelatihan kader pemberdayaan

(45)

masyarakat tingkat madya se Kabupaten Pelalawan

24 Penguatan fungsi dan peran anggota

BPD 235.460.000 227.960.000 7.500.000 96,81

VI Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi

25 Kegiatan Pelalawan Expo 52.499.500 51.499.500 1.000.000 98,10 VII Program Pengembangan Lembaga

Ekonomi Pedesaan

26 Fasilitas permodalan bagi usaha mikro

kecil dan menengah perdesaan 903.430.000 903.025.000 405.000 99,96 27 Sosialisasi, pelatihan dan bimbingan

teknis BUMDes se Kabupaten Pelalawan 243.620.160 224.224.800 19.395.360 92,04 VIII

Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa

28 Bulan bakti gotong royong

Masyarakat 314.724.500 301.109.500 13.615.000 95,67

29 Lomba Desa/Kelurahan

221.620.000 181.686.000 39.934.000 81,98 30 Lomba BBGRM tingkat kabupaten

235.184.500 220.046.500 15.138.000 93,56 31 Penyusunan profil desa/kelurahan

259.470.000 204.359.000 55.111.000 78,76 32 Penataan dan pengelolaan aset desa

160.085.000 112.610.000 47.475.000 70,34 33 Sinkronisasi Sistem manajemen

Pembangunan Desa Terpadu (PDT) 631.490.000 602.534.000 28.956.000 95,41 34 Penunjang program percepatan

pembangunan infrastruktur

Desa/Kelurahan mandiri ( PPIDK-M)

4.037.145.000 4.032.315.000 4.830.000 99,88 35 Program nasional pemberdayaan

masyarakat mandiri desa 529.130.000 510.962.936 18.167.064 96,57 36 Penunjang kegiatan otonomi desa

834.645.000 833.237.000 1.408.000 99,83 37 Penunjang MP3KI pola khusus PNPM

mandiri pedesaan 121.935.000 81.842.000 40.093.000 67,12

38 Pelatihan penguatan kelembagaan

wertek 254.133.000 245.430.000 8.703.000 96,58

39 Lomba dan penguatan kelembagaan

Posyantekdes 476.225.084 430.903.984 45.321.100 90,48

40 Gelar teknologi tingkat nasional

279.370.000 228.854.800 50.515.200 81,92 41 Gelar teknologi tingkat provinsi Riau

173.987.000 146.985.000 27.002.000 84,48 42 Pengembangan desa mandiri energi

terbarukan terintegrasi 203.915.000 179.033.200 24.881.800 87.80 IX Program peningkatan kapasitas

aparatur pemerintah desa

43 Pelatihan aparatur pemerintah desa

(46)

desa

44 Perencanaan pengendalian dan

pelaporan 93.425.000 83.281.000 10.144.000 89,14

45 Rapat koordinasi dan sosialisasi

program BPMPD 427.185.000 411.775.000 15.410.000 96,39

46 Penunjang musyawarah pemilihan

anggota BPD 54.730.000 52.230.000 2.500.000 95,43

47 Pendampingan pengelolaan keuangan

desa 415.880.000 408.594.000 7.286.000 98,25

X Program bimbingan dan kerukunan hidup beragama

48 Penguatan peran Da’i Motivator pembangunan Desa

301.072.900 298.672.900 2.400.000 99,20

Total 21.329.139.798 20.159.924.992 1.169.214.806 94,52

3.1.3 Analisis Program dan Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan atau Kegagalan Pencapaian Kinerja

Terhadap capaian kinerja harus dilakukan evaluasi secara berkala untuk melihat capaian dari target yang telah ditetapkan. Dari hasil evaluasi yang dilakukan dapat dirumuskan analisa, baik terhadap keberhasilan maupun kegagalan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan berbagai perbaikan yang diperlukan, sehingga pada akhir tahun seluruh target dapat ditetapkan sesuai harapan.

Adapun faktor pendukung keberhasilan yang telah dicapai meliputi, Konsistensi pegawai dalam bekerja secara bersungguh sungguh, memiliki kemampuan yang kompeten maka Aparatur akan bekerja secara efektif dan efisien serta memiliki perencanaan yang matang dalam menentukan target kinerja.

Dari keberhasilan yang dicapai BPMPD Kabupaten Pelalawan, masih adanya capaian target yang belum maksimal dalam mencapai

(47)

target yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan karena adanya rasionalisasi anggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

3.1.4 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Pada Sumber Daya Manusia di Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan memiliki 33 pegawai negeri sipil dan 32 tenaga honorer, dengan membandingkan jumlah aparatur di

Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten

Pelalawan terhadap banyak objek, maka keterbatasan Sumber Daya Manusia masih menjadi kendala dalam pelaksanaan penyelenggaran pemerintah daerah. sehingga memerlukan kinerja yang ekstra untuk mencapai hasil yang di inginkan dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

3.1.5 Analisis Program dan Kegiatan

Untuk mendukung pelaksanaan penyelenggaran pemerintah daerah dibidang pemberdayaan Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan memiliki 9 Program dan 47 Kegiatan yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan Tahun 2016.

Adapun program dan kegiatan yang dimaksud tersebut, sebagai berikut :

I. Program pelayanan administrasi Perkantoran

- Penyediaan Jasa surat menyurat

- Penyediaan jasa telekomunikasi sumber daya air dan listrik

- Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

- Penyediaan jasa kebersihan kantor - Penyediaan alat tulis kantor

(48)

- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

- Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor - Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan - Penyediaan makanan dan minuman

- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

- Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/ teknis perkantoran - Penunjang panitia pengadaan barang dan jasa

II. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

- Pembangunan gedung kantor

- Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional - Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan - Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional - Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan/Peralatan Kantor

III. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

- Pendidikan dan pelatihan formal

IV. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

- Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

- Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

- Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan

V. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Desa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

lainnya yang muncul pada pantai di sebelah tenggara yaitu aiar panas Keunekai, Pasi Jaboi dan Batetamon, sedangkan yang lainnya yaitu Fumarol dan aiar panas Lho Pria Laot dan

Pemanenan Kelapa Sawit Membutuhkan Waktu Lebih Sedikit Sehingga Lebih Menguntungkan Daripada Karet. Sumber: Koleksi Pribadi, Desa Rumah Sumbul, 12

Berusaha melakukan aktiviti fizikal untuk mencapai matlamat yang ditetapkan5. Melibatkan diri secara aktif sebagai

PROFIL KONSISTENSI REPRESENTASI DAN KONSISTENSI ILMIAH SISWA SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

seperti yang dijelaskan diawal secret sharing pada body dapat menggunakan naive secret sharing namun harus dicari cara agar skema k to n dapat terlaksana yaitu untuk