• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sabang Makalah Geokimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sabang Makalah Geokimia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELIDIKAN GEOKIMIA PANAS BUMI DAERAH JABOI

KOTA SABANG, NANGROE ACEH DARUSSALAM

Oleh:

Dedi Kusnadi, Supeno, dan Edi Purwoto

SUBDIT PANAS BUMI

SARI

Penyelidikan geokimia panas bumi di daerah Jaboi. merupakan salah satu metode penyelidikan terpadu termasuk wilayah Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Luas daerah

Penyelidikan (11 x 10) km2, koordinat UTM 749.976-760488 m Timur dan 638398-648060 m Utara.

Manifestasi panas bumi terdiri dari fumarol Jaboi temperatur 98.4-99.5 oC, air panas pH asam Jaboi

temperatur 95.0-96.4 oC muncul pada elevasi 72-169 m dpl, dan mata air panas Iesieum pH netral

temperatur 67-71 oC, sedangkan air panas lainnya muncul di pantai, yaitu di bagian tenggara daerah

penyelidikan (Keunekai, Pasi Jaboi, dan Batetamon) temperatur 38.0-60 oC. Sedangkan di pantai sebelah

utara muncul fumarol dan air panas Lho Pria Laot dan Seurui, temperatur 99,3-100,7 oC.

Pada diagram segitiga Cl-SO4-HCO3, air panas Jaboi termasuk tipe air sulfat asam, dan air panas Ieseum

tipe bikarbonat dengan konsentrasi SO4 cukup signifikan., Pada diagram Na-K-Mg terletak pada immature

water, pada diagram segitiga Cl-Li-Boron, air panas berada pada pojok Cl, kecuali air panas

Ieseum.Temperatur bawah sekitar 250oC, dari geotermometer SiO2 air panas Ieseum dan geotermometer

gas CO2-H2.dari gas Fumarol Jaboi.

Tanah dan udara tanah dari 114 sampel, bertemperatur 23.7 – 38.6 oC, pH tanah 3.15-7.5. Konsentrasi

anomali Hg dan CO2, di sekitar lokasi fomarol dan air panas Jaboi, pada beberapa titik amat B, BC, C, dan

D, serta titik amat di Lho Pria Laot dan Serui. Hg>1900 ppb dan CO2 >5,0 %, luasnya sekitar 2.5 km2.

1. Pendahuluan.

Geokimia panas bumi, dimaksudkan untuk mengetahui jenis manifestasi, pengukuran temperatur, pH, debit. Kimia air, gas,

temperatur, pH, Hg tanah dan CO2 udara tanah

untuk interpretasi geokimia panas bumi.Evaluasi data kimia dilakukan melalui klasifikasi tipe air panas, pendugaan temperatur bawah permukaan berhubungan dengan reservoir panas bumi.

2. Metode Penyelidikan

Metode penyelidikan terdiri dari: hasil pengamatan di lapangan mencakup jenis manifestasi, temperatur manifestasi dan udara lokasi, pH, debit, ploting pada peta serta

mengambil sampel air, gas, Hg tanah dan CO2

udara tanah. Analisis sampel geokimia menggunakan beberapa metode diantaranya: metode titrasi, flamefotometri, spektrofotometri, Spektrofotometri Serapan

Atom, Gas kromatografi dan Merkuri

Analizer.

Pengolahan data berupa pembuatan diagram

segi tiga: klasifikasi air panas Cl- SO4-HCO3,

Na/1000- K/100- νMg , dan Cl-Li-B, serta dari

sampel gas. Data air panas dan gas digunakan untuk mempertimbangkan penggunaan geotermometer air

taupun gas dalam perkiraan temperature bawah permukaan. Sedangkan data temperatur

udara tanah, pH, Hg, dan CO2 dibuat peta

distribusinya.untuk mengetahui daerah prospek. Namun dalam makalah ini hanya

dicantumkan peta distribusi Hg dan CO2.

3. Hasil analisis dan Pembahasan

Manifestasi panas bumi di daerah Jaboi terdiri dari hembuasan gas dan adanya sublimasi belerang pada Fumarol Jaboi, dengan

temperatur 98.4-99.5 oC, Air panas pH asam

(2)

95.0-96.4 oC, Air panas netral Ieseum dengan

temperature 67.4-71.0 oC, serta air panas

lainnya yang muncul pada pantai di sebelah tenggara yaitu aiar panas Keunekai, Pasi Jaboi dan Batetamon, sedangkan yang lainnya yaitu Fumarol dan aiar panas Lho Pria Laot dan Serui yang berada di pantai utara.Telah dianalisis sebelas sampel air yang terdiri dari 2 sampel air panas yang asam dari Fumarol Jaboi,

3 sampel air panas Ieseum pH netral dan 4 sampel air panas yang berada di pantai yaitu Di pantai bagian tenggara daerah penyelidikan (Keunekai, Pasi Jabaoi, dan Batetamon), sedangkan di pantai utara (Serui dan Lho Pria Laot), sampel air dingin diambil dan dianalisis untuk pembanding dari air sumur gali yang berada di salah satu pemukiman penduduk Jaboi. Dua sampel gas dperoleh dari Fumarol

Jaboi pada temperature 98.4 dan 99.5 oC. Lima

sampel Isotop yang sampai makalah ini dibuat masih dalam proses analisis, seratus empat

belas sampel tanah dan CO2 udara tanah pada

lintasan A, B, C, D,E, F, G, dan H serta beberapa titik amat yang dilakukan secara random disekitar daerah penyelidikan.

Karakteristik dan tipe air panas berdasarkan

plotting pada diagram segi tiga Cl- SO4 -HCO3

(gambar 3.2-1) terletak pada posisi sulfat (air panas pH asam Jaboi), akibat dari sulfat tinggi pada air panas yang terdapat pada fumarol Jaboi di sebabkan oleh tingginya konsentrasi gas dalam uap pada temperatur tinggi (di

permukaan 96.4 oC) kaya oleh gas-gas

diantaranya H2S, dengan meteorik water (air

hujan) bercampur uap panas tersebut, pada batuan disekitarnya terjadi reaksi oksidasi membentuk sulfat terlarut dan bersifat asam (pH = 2.40). tipe bikarbonat (air panas netral Ieseum, merupakan air panas yang ada hubungannya dengan manifestasi fumarol di Jaboi, diindikasikan oleh relative tingginya

konsentrasi HCO3, SO4, dan SiO2), namun

konsentrasi klorida tetap rendah. Sedangkan tipe air panas bikarbonat di Keunekai yang diimbangi konsentrasi sulfat dan klorida ada kaitannya dengan kontaminasi air laut. Sama halnya pengaruh air laut pada pembentukan manifestasi terjadi di air panas Batetamon,, air panas Lho Pria Laot, dan Serui cukup signifikan , yang ditunjukkan oleh posisi air panas berada pada immature water pada diagram segitiga Na-K-Mg (gambar 3.2-2) serta pada pojok Cl, pada diagram segitiga Cl-Li-B (gambar 3.2-3).sama halnya tipe air

klorida (air panas Pasi Jaboi, Batetamon, dan Lho Pria Laot). Sedangkan pada diagram Na-K-Mg ,semua air panas pada posisi immature

water).

Sedangkan tipe air bikarbonat yang

ditunjukkan Terlarutnya gas CO2 kedalam air

membentuk HCO3, berhubungan dengan gas

magmatik.Hasil reaksi pembusukan organic matter dengan udara di sekitaranya, yang didukung oleh beberapa lokasi di

Tanah pada kedalaman satu meter melalui

lintasan dan random

mengindikasikan:temperatur terendah 23.7oC

(B3500) sampai 38.6oC (C4600). Distribusi

temperatur nilai lebih dari 30oC terletak pada

lokasi yang mendekati Fumarol Jaboi dan dekat air panas Ieseum serta dekat air panas Serui dan Lho Pria Laot. Nilai background

temperature 30.5 oC.

pH rendah < 5 berada didekat lokasi fumarol Jaboi, titik amat RC2,dan dekat lokasi air panas Lho Pria Laot. bagian tengah. Nilai background pH 3.07.

Distribusi konsentrasi Hg tanah (gambar 3.2-4), adalah konsentrasi setelah dikoreksi oleh

nilai konsentrasi H2O-. Konsentrasi terendah

58 ppb (B2000) sampai dengan konsentrasi tertinggi 4404 ppb(C5000). Nilai background 1930 ppb. Nilai Hg yang cukup signifikan diindikasikan oleh nilai yang lebih dari 1900 ppb, terletak di sekitar fumarol Jaboi dan mengarah ke bagian barat dan timur serta utara.

Distribusi konsentrasi CO2 tanah (gambar

3.2-5), konsentrasi terendah 0.35 % (H2500) sampai tertinggi 5.95 % (TPL) Nilai

background diperoleh 3.07%. Nilai CO2 yang

cukup signifikan diindikasikan oleh nilai yang lebih dari 3.0 %,terletak di sekitar pemunculan fumarol Jaboi dan Lho pria Laot.. Luas

anomali konsentrasi tinggi Hg dan CO2 yang

terletak berdekatan lokasi fumarol Jaboi,

diperkirakan 2.5 km2.

Konsentrasi gas dalam satuan % mol dari sampel Fumarol Jaboi (temperatur =

98.4-99.5oC) disertai sublimasi belerang sangat

signifikan. Diantaranya ditunjukkan oleh

konsentrasi CO2 (6.79-8.23); H2S

(0.24-0.23),SO2 (0.12-0.24) NH3 (0.25-0.37),N2

(3)

(0.005), dengan konsentrasi steam cukup tinggi yaitu H2O (90.39-91.58),komposisi gas pada Fumarol Jaboi ini sebagai indikasi bahwa manifestasi tersebut ada korelasinya dengan sistem hidrotermal pada umumnya. (Chiodini, 1989; Taran, 1986; Arnorsson, 1985; dan Giggenbach, 1980).

Temperatur bawah permukaan menggunakan geotermometer air dari air panas Ieseum yang netral, namun tidak ada indikasi kontaminasi

air laut, diperoleh temperatur 180oC (

geotermometer SiO2 adiabatic cooling,

mengacu kepada Fornier,1981), dan

maksimum 327 oC dari geotermometer gas

CO2-H2 mengacu kepada Taran 1986). Jadi

temperature yang berhubungan dengan reservioir daerah panas bumi Jaboi adalah

sekitar 250 oC.

4. Kesimpulan

Kenampakan gejala panas bumi di daerah Jaboi dan sekitarnya muncul berupa: fumarol, sublimasi belerang, tanah panas, dan mata air panas. Air panas dan fumarol Jaboi mengindikasikan temperatur cukup tinggi

(95.0-99.5 oC), tipe air panas sulfat asam

dengan konsentrasi gas-gas cukup siginikan sebagai korelasi dengan sistem hidrotermal.

Air panas Ieseum temperatur (67.4-71.0oC),

berupa air panas tipe air bikarbonat dengan konsentrasi SO4 dan klorida cukup signifikan , namun klorida rendah, sedangkan air panas yang muncul di dekat pantai sebelah sebelah tenggara yaitu Keunekai, Pasi Jaboi, dan

Batetamon temperatur (38.0-60oC), pH netral,

tipe air bikarbonat. Semua air panas di daerah penyelidikan Jaboi terletak pada immature water pada diagram segitiga Na-K-Mg, Kemungkinan telah terjadinya interaksi fluida panas bumi dengan batuan sebelum membentuk air panas dipermukaan, namun pengaruh permukaan dan air laut harus diperhatikan. Pengaruh air laut juga terjadi terhadap pembentukan air panas Serui, dan Lho Pria Laot yang bertipe air klorida namun berada pada pojok Cl pada diagram segi tiga Cl-Li-B.

Berdasarkan geotermometer air panas dari

persamaan SiO2 diperoleh 180 oC) dan gas

dari fumarol gas Jaboi, geotermometer CO2-H2

diperoleh 327 oC. Jadi temperatur bawah

permukaan yang berhubungan dengan reservoir panas bumi, diperkirakan adalah

sekitar 250 oC, termasuk temperature tinggi,

karena lebih dari 225 oC. Distribusi anomali

Hg tanah (> 1900ppb) dan CO2 (>3.0%)

sekitar 2.5 km2.terletak di Fumarol Jaboi yang

menyebar ke bagian barat, timur dan utara.

Ucapan Terimakasih

Penulis mengucapkan terimakasih kepada: Direktur Inventarisasi Sumber Daya Mineral Kuasa Pengguna Anggaran, Kasubdit Panas bumi Pejabat Pembuat Komitmen , Kasi Eksplorasi, yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis. Untuk menggunakan Laporan hasil Penyelidikan, sebagai bahan makalah ini. Juga kepada Tim Geokimia Panas bumi Jaboi dan kawan-kawan lainnya yang telah terlibat dalam pengambilan sampel geokimia di lapangan, analisis dan pembuatan peta distribusi geokimia, sehingga terwujud makalah ini, yang mudah-mudahan ada manfaatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arnorsson, S.,dkk, 1983, New gas

geothermometers for geothermal exploration calibration and application, Geochimica et Cosmochimica Acta Vol. 49, pp 1307-1325

Chiodini,G.,dkk.,1989, Gas geobarometry for hydrothermal systems and its application to some Italian geothermal areas, Applied geochemistry, Vol . 4, pp 465-472

Fournier,1981, Application of

WaterGeochemistry Geothermal Exploration and Reservoir Engineering, “Geothermal System: Principles and case Histories”. JohnWilley &Sons, New York.

Giggenbach, dkk, 1988, Methods for tthe collection and analysis of geothermal and volcanic water and gas samples, Petone New Zealand

Kooten ,dkk., 1987, Geothermal Exploration Using Surface Mercury Geochemistry, Journal of volcanology and Geothermal Research , 31, 269-280.

Taran, 1986, Gas Geothermometers for

(4)

S team heated waters

M a

tu re

w a

te rs

P h

e rip

h e

ra l w

a te

rs

Vo lca

nic w

ate rs

40 20

20 40

60 60

80 80

Cl

SO4 HCO3

Gambar 3.2-1 Diagram segitiga Cl-SO4-HCO3 air panas daerah Jaboi

Immature waters Partial equilibrium

Full equilibrium

K/100

ROCK Na/1000

% Na K

% Mg 20

40

80

Mg T Kn

T Km

Gambar 3.2-2 Diagram segitiga Na-K-Mg air panas daerah Jaboi

Cl/100

B/4 Li

Li le ss o

r Cl a bsor

ptio n

Rhy olite

Basa lt

Low B/C

l steam Absorp

tion of

(5)

750000 752000 754000 756000 758000 760000

U. louwing SELAT AROIH RUBIA

Cot Punceu U. Batee Meurunrung U. Lhut

U. teupin reudep

U. Batee meutiyen

Cot. Gapang Cot. Pawang Lm Nibong TEL. TEUPIN RING

TEL. TIUPIN GAPANG

U. Murung

COT GUA SEMANTUNG

G. Sarongkeris

Cot Kulam

U. Pi Cot Ateu

U. Ceuhumkameng

TEL. TIUPIN ATEU

U. Ceuhum Cot Palana

Cot Batee Pageu

Cot Da Intan U. Teupinanoe

U. Seukundo

TELUK LHO PRIA LOAT

ALUE PRUMPING Lho Ba'Jumpa

S U K A K A R Y A Seurui

Pria Laot U. Gurutong

COT DAMAR

Batee Shok

P. W E H

TEL. TIUPIN KRUENG

Cot Sekundo

Cot Bateedong

Cot Drien Klah Cot Teupinpanah

Kroeng Raya

Cot Labuban

Paya Seunara TEL. LHO KRUENG RAYA

Paya Karing

S U K A J A Y A

COT SIMEUREUGUN

COT LAMPASE

Meureulo Keuneukai

COT MATALE U. Teupin Rudeub

Paya Semisi

U Muduru Blang Garut

COT MARALON COT ABEUKEE

BALOHAN

365.2

COT PANGKALE Cot Leumo Mate

Cot Kenaldi

Cot Bakoe Yoeng Cot Potibang

Cot Aluto

Cot Leungangen Blang Tunong

351.3

CEUNOHOT

U. Batee Meuon Beurawan

AB1500AB1750AB2000 AB2500 B6000B6250

B6500B6750 BC1 BC2 BC3

BC4 BC250

BC500BC700 BC900

C4000C4250 C4600C4750C4900C5000

C5250 D5000 D5500

D6000

H5500 H6000 R1

RA2 RA3

RA4

PETA DISTRIBUSI Hg DAERAH PANAS BUMI JABOI KOTA SABANG, DAERAH ISTIMEWA ACEH

U

Keterangan

Sungai

Jalan

A 6000 Titik pengambilan sampel

Kontur topografi Mata air panas

Gas

Mata air dingin

DATUM HORIZONTAL ID 74 / WGS 84 PROYEKSI UTM ZONA 46 N

> 1900 ppb

1300 s.d 1900

700 s.d 1300

< 700 ppb

0 2000 4000 6000 m

Gambar 3.2-4 Peta distribusi Hg tanah daerah Jaboi

750000 752000 754000 756000 758000 760000

638000

U. louwing SELAT AROIH RUBIA

Cot Punceu U. Batee Meurunrung U. Lhut

U. teupin reudep

U. Batee meutiyen

Cot. Gapang Cot. Pawang Lm Nibong TEL. TEUPIN RING

TEL. TIUPIN GAPANG

U. Murung

COT GUA SEMANTUNG

G. Sarongkeris

Cot Kulam

U. Pi Cot Ateu

U. Ceuhumkameng

TEL. TIUPIN ATEU

U. Ceuhum Cot Palana

Cot Batee Pageu

Cot Da Intan U. Teupinanoe

U. Seukundo

TELUK LHO PRIA LOAT

ALUE PRUMPING Lho Ba'Jumpa

S U K A K A R Y A Seurui

Pria Laot U. Gurutong

COT DAMAR

Batee Shok

P. W E H

TEL. TIUPIN KRUENG

Cot Sekundo

Cot Bateedong

Cot Drien Klah Cot Teupinpanah

Kroeng Raya

Cot Labuban

Paya Seunara TEL. LHO KRUENG RAYA

Paya Karing

S U K A J A Y A

COT SIMEUREUGUN

COT LAMPASE

Meureulo Keuneukai

COT MATALE U. Teupin Rudeub

Paya Semisi

U Muduru Blang Garut

COT MARALON COT ABEUKEE

BALOHAN

365.2

COT PANGKALE Cot Leumo Mate

Cot Kenaldi

Cot Bakoe Yoeng Cot Potibang

Cot Aluto

Cot Leungangen Blang Tunong

351.3

CEUNOHOT

U. Batee Meuon Beurawan

AB1500AB1750AB2000 AB2500

B5750B6000 B6250

B6500 B6750 BC1 BC2 BC3

BC4

C4600C4750C4900C5000 C5250

C5500 C5750C6000

C6250

PETA DISTRIBUSI CO2 DAERAH PANAS BUMI JABOI KOTA SABANG, DAERAH ISTIMEWA ACEH

U

Keterangan

Sungai

Jalan

A 6000 Titik pengambilan sampel

Kontur topografi Mata air panas

Gas

Mata air dingin

DATUM HORIZONTAL ID 74 / WGS 84 PROYEKSI UTM ZONA 46 N

> 3.0 %

2.5 s.d 3.0 %

2.0 s.d 2.5 %

< 3.0 %

0 2000 4000 6000 m

Gambar

Gambar 3.2-3 Diagram segitiga Cl-Li-B air panas daerah Jaboi
Gambar 3.2-4 Peta distribusi Hg tanah daerah Jaboi

Referensi

Dokumen terkait

data dengan tidak menggunakan angka-angka melainkan menggunaka hasil infor masi yang sesuai untuk mengetahui pener apan EPAM ter- hadap kemampuan bahasa mimik

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada sejumlah situs website pemerintah daerah tersebut menunjukkan beberapa hal yaitu (1) tingkat perkembangan e-government

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas. Pendidikan Ekonomi

Relasi gramatikal yang diperoleh nomina inti dari klausa relatif restriktif dalam bahasa Jepang, antara lain (1) SUBJ klausa utama sekaligus SUBJ klausa relatif; (2) SUBJ

Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva bulbar atau konjungtiva palpebra, ditandai dengan pembengkakan, pembentukan cairan eksudat dan mata tampak merah

Masa jabatan untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tahun

Sesuai fungsinya sebagai media komunikasi, radio merupakan media penyiaran yang sangat efektif karena dapat menjangkau wilayah daerah perkotaan, daerah pedesaan, namun