• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK SERBUK BIT MERAH (Beta vulgaris L.) (METODE SPRAY DRYING) YANG DIPROSES DENGAN VARIASI TEMPERATUR INLET DAN MALTODEKSTRIN CHARACTERISTIC OF RED BEET POWDER (Beta vulgaris L.) (SPRAY DRYING METHOD) PROCESSED BY VARIATION OF INLET TEMPERATURE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KARAKTERISTIK SERBUK BIT MERAH (Beta vulgaris L.) (METODE SPRAY DRYING) YANG DIPROSES DENGAN VARIASI TEMPERATUR INLET DAN MALTODEKSTRIN CHARACTERISTIC OF RED BEET POWDER (Beta vulgaris L.) (SPRAY DRYING METHOD) PROCESSED BY VARIATION OF INLET TEMPERATURE "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK SERBUK BIT MERAH (Beta vulgaris L.)

(METODE SPRAY DRYING) YANG DIPROSES DENGAN VARIASI

TEMPERATUR INLET DAN MALTODEKSTRIN

CHARACTERISTIC OF RED BEET POWDER (Beta vulgaris L.)

(SPRAY DRYING METHOD) PROCESSED BY VARIATION OF

INLET TEMPERATURE AND MALTODEXTRIN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Teknologi Pangan

Oleh :

Astrid Endra Haryono

NIM: 03.70.0102

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

KARAKTERISTIK SERBUK BIT MERAH (Beta vulgaris L.)

(METODE SPRAY DRYING) YANG DIPROSES DENGAN VARIASI

TEMPERATUR INLET DAN MALTODEKSTRIN

CHARACTERISTIC OF RED BEET POWDER (Beta vulgaris L.)

(SPRAY DRYING METHOD) PROCESSED BY VARIATION OF

INLET TEMPERATURE AND MALTODEXTRIN

Oleh :

Nama : Astrid Endra Haryono

NIM : 03.70.0102

Laporan skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji

pada tanggal : 17 Oktober 2006

Semarang, 17 oktober 2006

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing I Dekan

V. Kristina Ananingsih, ST., MSc V. Kristina Ananingsih, ST., MSc

Pembimbing II

(3)

RINGKASAN

Bit merah adalah sumber potensial pigmen betanin dalam bentuk betanidin 5-O-beta-glukosa yang juga memiliki aktivitas antioksidan, sehingga sering digunakan dalam pengolahan makanan. Ekstrak dalam bentuk serbuk lebih baik daripada ekstrak cair. Serbuk bit memiliki stabilitas yang sempurna dan karakteristik kelarutan yang baik, kadar airnya rendah sehingga umur simpannya lebih lama. Salah satu metode pengeringan untuk pembuatan serbuk adalah spray drying. Kesulitan dalam proses

spray drying pada ekstrak bit adalah kelengketan serbuk bit pada dinding pengering sehingga perlu ditambahkan maltodekstrin sebagai agen pembawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik serbuk bit merah yang diperoleh melalui perbedaan temperatur inlet (110°C, 130°C, 150°C) dan perbedaan komposisi

maltodekstrin DE 10 dengan ekstrak bit. Analisa pada penelitian ini mencakup rendemen, analisa karakteristik kimia dan fisik bit merah. Analisa kimia meliputi kadar air dan aktivitas antioksidan. Sedangkan analisa fisik meliputi intensitas warna, bulk density, dan kemampuan pembasahan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa semakin tinggi temperatur inlet, kadar air serbuk semakin rendah, rendemen semakin besar, aktivitas antioksidan (% inhibition) semakin besar, dan kemampuan pembasahan semakin baik; tetapi bulk density dan intensitas warna menurun. Penggunaan maltodekstrin yang semakin berkurang menyebabkan kadar air dalam serbuk bit semakin rendah, intensitas warna meningkat, aktivitas antioksidan (% inhibition) semakin besar, kemampuan pembasahan semakin baik tetapi rendemen dan bulk density

(4)

SUMMARY

Red beet is a potential source of pigment called betanin. Betanin in the form of

betanidin 5-O-beta-glukosa has antioxidant activity.Beet extract is often used as food colorant and source of antioxidant in processing food. At dry products, extract better used in the form of powder than solution. Beet powder has excellent stability and good solubility characteristic, their low water content gives longer shelf life. The principal of drying process used spray drying. Spray drying is method for converting liquid food materials into a powder form by spraying through drying chamber. When spray dried, products like beet extract pose a processing problem due to stickiness on the drier chamber, so require maltodextrin as a carrying agent. The objective of this research is to analyze the characteristic of red beet powder which obtained through the different inlet temperature (110°C, 130°C, 150°C) and the different composition of maltodextrin and

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan anugrah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul Karakteristik

Serbuk Bit Merah (Beta vulgaris L.) (Metode Spray Drying) yang Diproses dengan

Variasi Temperatur Inlet dan Maltodekstrin. Laporan skripsi ini disusun guna

memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi S-1 Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Penulis ingin mengampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

Ibu V. Kristina Ananingsih, ST., MSc selaku dekan Fakultas Teknologi Pertanian

Jurusan Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan

pembimbing pertama pada pembuatan skripsi ini yang telah dengan sabar dan

bijaksana senantiasa membimbing, mendukung dan membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini.

♣ Ibu Ir. Bernadeta Soedarini, MP. selaku dosen pembimbing kedua yang telah dengan

sabar dan bijaksana senantiasa membimbing, mendukung dan membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini.

Kedua orang tua dan keluarga tercinta, Papa, Mama, Dinar dan Citra yang senantiasa

memberikan doa dan dukungan semangat demi kelancaran penyelesaian laporan

skripsi ini.

Mas Pri di Laboratorium Rekayasa Pangan dan Mas Felix Sholeh di Laboratorium

Ilmu Pangan, yang telah dengan sabar memberikan dukungan dan senantiasa

membantu penulis, terutama selama pelaksanaan penelitian di laboratorium.

Seluruh staff dan karyawan Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Pangan

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Teman-teman seperjuangan : Marlia, Veve, dan Lauren yang telah banyak memberi

dukungan dan semangat kepada penulis.

Ayutha’02 dan Robertus’02 yang telah banyak memberi bantuan dan dukungan

kepada penulis.

Seluruh mahasiswa FTP angkatan 2003 yang telah banyak memberi dukungan

(6)

Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan skripsi ini, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu, terima kasih banyak.

Penulis berharap semoga laporan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Pangan Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang pada khususnya, serta masyarakat luas pada umumnya. Akhir

kata, penulis menyadari bahwa laporan skripsi yang disusun masih memiliki banyak

kekurangan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa diharapkan

bagi penulis demi penyempurnaan laporan skripsi ini.

Semarang, 18 Oktober 2006

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

halaman

RINGKASAN... i

SUMMARY... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... x

1. PENDAHULUAN... 1

3. HASIL PENELITIAN... 18

3.1. Rendemen... 18

3.2. Analisa Kimia... 19

3.2.1. Kadar Air dan Aktivitas Antioksidan berdasarkan Penggunaan Maltodekstrin... 20

3.2.2. Kadar Air dan Aktivitas Antioksidan Berdasarkan Temperatur Inlet Pengeringan... 22

3.3. Analisa Fisik... 23

(8)

3.3.1.1. Bulk Density Berdasarkan Temperatur Inlet Pengeringan.. 24

3.3.1.2. Bulk Density Berdasarkan Penggunaan Maltodekstrin... 25

3.3.2. Intensitas Warna... 26

3.3.2.1. Intensitas Warna Berdasarkan Temperatur Inlet Pengeringan... 26

3.3.2.2. Intensitas Warna Berdasarkan Penggunaan Maltodekstrin. 27 3.3.3. Kemampuan Pembasahan... 29

3.3.3.1. Kemampuan Pembasahan Berdasarkan Temperatur Inlet Pengeringan... 29

3.3.3.2. Kemampuan Pembasahan Berdasarkan Penggunaan Maltodekstrin... 30

3.3.4. Analisa Sensoris... 31

4. PEMBAHASAN... 34

4.1. Proses Pembuatan Serbuk Bit Merah dengan Metode Spray Drying.... 34

4.2. Penggunaan Temperatur Inlet Spray Dryer dan Maltodekstrin terhadap Rendemen Serbuk Bit Merah... 36

4.3. Karakteristik Kimia Serbuk Bit Merah... 38

4.4. Karakteristik Fisik Serbuk Bit Merah... 42

4.5. Karakteristik Sensoris... 46

5. KESIMPULAN DAN SARAN... 48

6. DAFTAR PUSTAKA... 49

(9)

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1.

Tabel 2.

Tabel 3.

Tabel 4.

Tabel 5.

Komposisi Bit Merah...

Komposisi Maltodekstrin dan Ekstrak Bit, serta Temperatur Inlet

pada Spray Dryer...

Rendemen Serbuk Bit Merah...

Karakteristik Kimia pada Serbuk Bit Merah...

Karakteristik Fisik Serbuk Bit Merah... 2

14

18

20

(10)

DAFTAR GAMBAR

halaman Gambar 1. Bit Merah... 1

Gambar 2. Ekstrak Bit Merah... 10

Gambar 3. Diagram alir proses pembuatan serbuk bit merah dengan metode

spray drying... 11

Gambar 4. Homogenizer / Mixer Ultraturax T - 50- IKA... 12

Gambar 5. Pembuatan Serbuk Bit Merah dengan SD-05 Laboratory Scale Spray Dryer...

12

Gambar 6. Aliran Produk dalam Spray Dryer... 13

Gambar 7. Aliran Udara Pengering Spray Dryer... 14

Gambar 8. Rendemen Serbuk Bit Merah dengan Berbagai Perlakuan, serta Temperatur Inlet... 19

Gambar 9. Grafik Kadar Air dan Aktivitas Antioksidan (% Inhibition) Serbuk Bit Merah berdasarkan Perlakuan Maltodekstrin dan Ekstrak Bit Pada Berbagai Temperatur Inlet... 21

Gambar 10. Grafik Kadar Air dan Aktivitas Antioksidan (% Inhibition) Serbuk Bit Merah berdasarkan Penggunaan Temperatur Inlet

Pada Berbagai Perlakuan... 22

Gambar 11. Grafik Bulk Density Serbuk Bit Merah Berdasarkan Penggunaan Temperatur Inlet Pada Berbagai Perlakuan... 24

Gambar 12. Grafik Bulk Density Serbuk Bit Merah Berdasarkan Perlakuan Maltodekstrin dan Ekstrak Bit Pada Berbagai Temperatur Inlet... 25

Gambar 13. Grafik Intensitas Warna Serbuk Bit Merah pada Berbagai

Temperatur Inlet dengan Perlakuan A dan B... 26

Gambar 14. Grafik Intensitas Warna Serbuk Bit Merah pada Berbagai

Temperatur Inlet dengan Perlakuan C dan D... 27

Gambar 15. Grafik Intensitas Warna Serbuk Bit Merah dengan Berbagai Perlakuan Maltodekstrin dan Ekstrak Bit pada Temperatur Inlet

110, 130, dan 150°C... 28

Gambar 16. Larutan Serbuk Bit Merah dengan Temperatur Inlet 150°C... 28

(11)

Gambar 18. Grafik Waktu Pembasahan Serbuk Bit Merah Berdasarkan Penggunaan Temperatur Inlet Pada Berbagai Perlakuan... 29

Gambar 19. Grafik Waktu Pembasahan Serbuk Bit Merah berdasarkan

Perlakuan Maltodekstrin dan Ekstrak Bit Pada Berbagai Temperatur Inlet... 31

Gambar 20. Rerata Skor pada Serbuk Bit Merah dengan Berbagai Perlakuan

Maltodekstrin dan Ekstrak Bit, serta Temperatur Inlet

Pengeringan... 32

Gambar 21. Rata-Rata Skor Warna Pada Serbuk Bit Merah dengan Berbagai Perlakuan Maltodekstrin dan Ekstrak Bit, serta Temperatur Inlet

Pengeringan... 32

Gambar 22. Rata-Rata Skor Rasa Pada Serbuk Bit Merah dengan Berbagai Perlakuan Maltodekstrin dan Ekstrak Bit, serta Temperatur Inlet

Pengeringan... 33

Gambar 23. Rata-Rata Skor Overall Pada Serbuk Bit Merah dengan Berbagai Perlakuan Maltodekstrin dan Ekstrak Bit, serta Temperatur Inlet

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tes Normalitas Kadar Air Serbuk Bit Merah

Lampiran 2. Tes Normalitas Aktivitas Antioksidan (% inhibition) Serbuk Bit Merah

Lampiran 3. Tes Homogenitas Bulk Density Serbuk Bit Merah

Lampiran 4. Deskripsi Kadar Air Serbuk Bit Merah

Lampiran 5. Tes Homogenitas Kadar Air Serbuk Bit Merah

Lampiran 6. Post Hoc Kadar Air Serbuk Bit Merah

Lampiran 7. Anova Kadar Air Serbuk Bit Merah

Lampiran 8. Deskripsi Aktivitas Antioksidan (% inhibition) Serbuk Bit Merah

Lampiran 9. Anova Aktivitas Antioksidan (% inhibition) Serbuk Bit Merah

Lampiran 10. Post Hoc Aktivitas Antioksidan (% inhibition) Serbuk Bit Merah

Lampiran 11. Tes Homogenitas Aktivitas Antioksidan (% inhibition) Serbuk Bit Merah

Lampiran 12. Anova Bulk Density Serbuk Bit Merah

Lampiran 13. Deskripsi Bulk Density Serbuk Bit Merah

Lampiran 14. Tes Normalitas Bulk Density Serbuk Bit Merah

Lampiran 15. Tes Normalitas Intensitas Warna Serbuk Bit Merah

Lampiran 16. Anova Intensitas Warna Serbuk Bit Merah

Lampiran 17. Post Hoc Bulk Density Serbuk Bit Merah

Lampiran 18. Tes Homogenitas Intensitas Warna Serbuk Bit Merah

Lampiran 19. Deskripsi Intensitas Warna Serbuk Bit Merah

Lampiran 20. Post Hoc Intensitas Warna Serbuk Bit Merah

Lampiran 21. Tes Homogenitas Kemampuan Pembasahan Serbuk Bit Merah

Lampiran 22. Deskripsi Kemampuan Pembasahan Serbuk Bit Merah

Lampiran 23. Post Hoc Kemampuan Pembasahan Serbuk Bit Merah

Lampiran 24. Tes Normalitas Kemampuan Pembasahan Serbuk Bit Merah

Lampiran 25. Anova Kemampuan Pembasahan Serbuk Bit Merah

Lampiran 26. Korelasi

Gambar

Tabel 1. Komposisi Bit Merah.......................................................................
Gambar 18. Grafik Waktu Pembasahan Serbuk Bit Merah Berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

Dari anlisis persentase diperoleh hasil yaitu paling banyak responden yang diteliti adalah wanita (59%), dan responden yang paling banyak adalah dari prodi

Menurut Gulo (dalam Trianto, 2011), pembelajaran inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan kuliah di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan menggunakan

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan generalisasi matematis siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto ditinjau dari

Dalam data mesin untuk studi stabilitas transien terdapat suatu konstanta yang sering dijumpai yaitu inersia mesin (H) yang didefinisikan dengan,.. Dari gambar tersebut,terlihat

 Struktur pemanfaatan ruang dan sistem pusat-pusat pelayanan; rencana kepadatan dan distribusi penduduk.  Pola pemanfaatan ruang yang meliputi kawasan- kawasan terbangun

Tren vibrasi boiler feed pump pada beban maksimum lebih tinggi dibanding. beban parsial hal ini disebabkan gaya dinamis akibat