• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

43

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Di dalam bab ini kita akan membahas mengenai karakteristik penelitian yang meliputi objek dari penelitian, sejarah singkat, tujuan dari penelitian, metode penelitian, pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data serta cara pengolahan data, narasumber, tempat penelitian, dan batasan atas penelitian. Hasil penelitian yang baik akan bergantung kepada karakteristik dalam metode penelitian yang dijalankan untuk tujuan menggambarkan proses penelitian yang akan dilaksanakan. Peneliti haruslah dapat menjabarkan objek penelitian sesuai dengan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan serta dapat memanfaat semaksimal mungkin berbagai sumber yang ada dan dapat membantu didalam penelitian.

3.1 Objek Penelitian

Menurut sugiyono (2009: 13) Objek Penelitian adalah sasaran ilmiah untuk medapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal.

Mengacu pada pengertian objek penelitian diatas maka untuk penelitian ini hal yang dimaksudkan sebagai objek penelitian adalah mengenai perbandingan tax treaty antara negara-negara yang telah bekerja sama dengan Indonesia dalam upaya penghindaran pajak berganda. Yang akan diteliti dikhususkan pada tax treaty mengenai dividen, bunga, serta royalti antara Indonesia dengan negara Belanda dan negara Hong kong.

3.2 Sejarah Singkat

Dibawah ini akan dielaskan secara singkat mengenai sejarah masing-masing negara yang diteliti.

(2)

3.2.1 Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan di Samudra Hindia dan Pasifik membentang di khatulistiwa antara daratan Asia dan Australia. Terdiri dari 13.667 pulau dengan luas lahan sekitar 1,9 juta km persegi.

Sejarah singkat perpajakan Indonesia, pada mulanya pajak merupakan sebuah upeti (pemberian secara cuma-cuma) namun sifatnya merupakan suatu kewajiban yang dapat dipaksakan yang harus dilaksanakan oleh rakyat (masyarakat) kepada seorang raja atau penguasa. Saat itu, rakyat memberikan upeti kepada raja atau penguasa berbentuk natura berupa padi, ternak, atau hasil tanaman lainnya seperti pisang, kelapa, dan lain-lain. Pemberian yang dilakukan rakyat saat itu digunakan untuk keperluan atau kepentingan raja atau penguasa setempat dan tidak ada imbalan atau prestasi yang dikembalikan kepada rakyat karena memang sifatnya hanya untuk kepentingan sepihak dan seolah-olah ada tekanan secara psikologis karena kedudukan raja yang lebih tinggi status sosialnya dibandingkan rakyat.

Dalam perkembangannya, sifat upeti yang diberikan oleh rakyat tidak lagi hanya untuk kepentingan raja saja, tetapi sudah mengarah kepada kepentingan rakyat itu sendiri. Artinya pemberian kepada raja atau penguasa digunakan untuk kepentingan umum seperti untuk menjaga keamanan rakyat, memelihara jalan, pembangun saluran air, membangun sarana sosial lainnya, serta kepentingan umum lainnya. Perkembangan dalam masyarakat mengubah sifat upeti (pemberian) yang semula dilakukan cuma-cuma dan sifatnya memaksa tersebut, yang kemudian dibuat suatu aturan-aturan yang lebih baik agar sifatnya yang memaksa tetap ada, namun unsur keadilan lebih diperhatikan. Untuk memenuhi unsur keadilan inilah maka rakyat diikutsertakan dalam membuat aturan-aturan dalam pemungutan pajak, yang nantinya akan dikembalikan juga hasilnya untuk kepentingan rakyat sendiri.

Di Indonesia, bisa dikatakan sejak zaman kolonial Belanda hingga sebelum tahun 1983 telah diberlakukan dan diterpkan cukup banyak Undang-Undang yang mengatur mengenai pembayaran pajak yang ada, yaitu sebagai berikut:

1. Ordonansi Pajak Rumah Tangga; 2. Aturan Bea Meterai;

(3)

4. Ordonansi Pajak Kekayaan;

5. Ordonansi Pajak Kendaraan Bermotor; 6. Ordonansi Pajak Upah;

7. Ordonansi Pajak Potong; 8. Ordonansi Pajak Pendapatan; 9. Ordonansi Pajak Perseroan; 10. Undang-Undang Pajak Radio;

11. Undang-Undang Pajak Pembangunan I; 12. Undang-Undang Pajak Peredaran;

13. Undang-Undang Pajak Bumi atau Iuran Pembangunan Daerah (IPEDA).

Sedangkan setelah tahun 1983, Indonesia melakukan tax reform (reformasi perpajakan) dengan menyempurnakan sistem pemungutan pajak dari yang sebelumnya masih bersifat official assessment menjadi sistem self assessment. Sejak tax reformasi tahun 1983 hingga saat ini, ketentuan-ketentuan perpajakan yang berlaku adalah:

1. Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP); 2. Undang-Undang Pajak Pajak Penghasilan (UU PPh);

3. Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (UU PPN dan UU PPnBM);

4. Undang-Undang Bea Meterai (UU BM);

5. Undang-Undang Pajak Bumi dan Bangunan (UU PBB);

6. Undang-Undang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (UU BPHTB);

7. Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (UU PPSP); 8. Undang-Undang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (UU BPSP); 9. Undang-Undang Pengadilan Pajak (UU PP);

(4)

Untuk data terbaru mengenai peringkat Indonesia dibandingkan dengan Belanda dan Hong Kong:

1. Indonesia menduduki peringkat 137 dari 189 negara untuk kemudahan dalam membayar pajak.

2. Indonesia menduduki peringkat 100 dari 178 negara untuk indeks ekonomi bebas.

3. Indonesia menduduki peringkat 114 dari 177 negara untuk indeks tingkat korupsi.

Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa Indonesia memiliki peringkat kurang lebih diangka 100, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih agak tertinggal dari Belanda dan Hongkong.

3.2.2 Belanda

Menurut sejarah perekonomian terbuka Belanda berfokus pada perdagangan global. Orang-orang Belanda dapat dikatakan sangat berpendidikan, memiliki tenaga kerja dari berbagai macam budaya dan juga memiliki berbagai macam bahasa. Belanda terletak di pusat dari 3 ekonomi Eropa terbesar yaitu Jerman, Inggris dan Perancis.

Belanda mempunyai ekonomi yang maju dan terbuka yang mana pemerintahan telah mengurangi peranannya dalam mengawal ekonomi Belanda sejak 1980-an. Aktivitas ekonomi utama di Belanda adalah termasuk pemrosesan makanan, bahan kimia, pemrosesan minyak, dan pembuatan mesin listrik. Walaupun sektor pertaniannya hanya menyediakan peluang pekerjaan kurang dari 4% populasi, Belanda mampu menghasilkan kelebihan dalam industri makanan untuk diekspor. Belanda menduduki urutan ketiga dalam daftar pengekspor makanan, setelah Amerika Serikat dan Perancis. Sebagai negara perintis Euro, Belanda menggantikan mata uang lamanya, gulden, pada 1 Januari 2002.

Untuk data terbaru mengenai peringkat Belanda dibandingkan dengan Indonesia dan Hong Kong:

(5)

1. Belanda menduduki peringkat 28 dari 189 negara untuk kemudahan dalam membayar pajak.

2. Belanda menduduki peringkat 15 dari 178 negara untuk indeks ekonomi bebas.

3. Belanda menduduki peringkat 8 dari 177 negara untuk indeks tingkat korupsi. Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa Belanda memiliki peringkat dibawah angka 100, hal ini menunjukkan bahwa Belanda telah dapat mengatur negaranya dengan cukup baik sehingga dapat mencapai angka yang didapatkannya sekarang. Dari ketiga faktor diatas Belanda mempunyai peringkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia, sedangkan untuk perbandingan dengan Hong Kong Belanda unggul di indeks tingkat korupsi.

3.2.3 Hong Kong

Hong Kong terletak di pantai tenggara Cina, di pusat ekonomi Pasifik Rim. Diperkirakan berjarak sekitar 130 kilometer sebelah tenggara dari Guangzhou dan 1950 kilometer di selatan dari Beijing. Terdiri atas Pulau Hong kong, semenanjung Kowloon dan Wilayah Baru, bersama dengan 235 pulau dan kepulauan dengan luas daratan total 1.040 km persegi.

Sistem pajak Hong Kong dapat dikatakan merupakan yang paling sukses di dunia. Beban yang sangat ringan, namun pemerintah umumnya telah dioperasikan pada surplus yang cukup besar. Oleh karena itu telah berhasil mengumpulkan cadangan yang sangat besar, sering menopang lebih dari 12 bulan total pengeluaran publik. Yang lebih mengesankan lagi, orang-orang Hong Kong tampak lebih banyak memiliki kepuasan dari pada orang lain tidak hanya dari keringanan beban (seperti yang diharapkan), tetapi juga (lebih menariknya) dengan kombinasi pajak yang sangat ringan dan pengeluaran publik yang sangat rendah.

Untuk data terbaru mengenai peringkat Hong Kong dibandingkan dengan Indonesia dan Belanda:

1. Hong Kong menduduki peringkat 4 dari 189 negara untuk kemudahan dalam membayar pajak.

(6)

2. Hong Kong menduduki peringkat 1 dari 178 negara untuk indeks ekonomi bebas.

3. Hong Kong menduduki peringkat 15 dari 177 negara untuk indeks tingkat korupsi.

Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa Hong Kong memiliki peringkat dibawah angka 100, hal ini menunjukkan bahwa Hong Kong telah dapat mengatur negaranya dengan cukup baik sehingga dapat mencapai angka yang didapatkannya sekarang. Dari ketiga faktor diatas Hong Kong mempunyai peringkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia, sedangkan untuk perbandingan dengan Belanda Hong Kong unggul di kemudahan membayar pajak dan indeks ekonomi bebas.

3.3 Bidang usaha

Bidang usaha yang diteliti adalah wajib pajak yang berkaitan dengan harta dan modal yaitu dividen, bunga, dan royalti.

3.4 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Berdasarkan indriantoro dan supomo (2002: 146) Data Primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Penelitian dengan data primer dapat mengumpulkan data sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan, karena data yang tidak relevan atau data yang tidak diinginkan dengan tujuan penelitian dapat dikurangi. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data primer, yaitu: (1) metode survey dan (2) metode observasi. Sedangkan Data Sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh dari buku, literature, website, dan lain sebagainya.

(7)

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam metode pengumpulan data untuk metode kualitatif dapat kita jabarkan sebagai berikut ini:

1. Metode Kepustakaan (Library Research)

Metode penelitian ini biasanya dilakukan peneliti dengan cara membeli, membaca atau meminjam buku yang berhubungan erat dengan tema skripsi yang dibuat (dalam penelitian ini tema yang dibahas menekankan mengenai perpajakan internasional), seperti berbagai buku mengenai pajak dan juga undang-undang perpajakan terutama pajak penghasilan dan pajak internasional yang merupakan tema dari penelitian yang dilakukan.

2. Metode Studi Lapangan (Field Research)

Metode ini dilakukan peneliti dengan cara mendatangi langsung orang yang bersangkutan dan mengerti serta telah ahli mengenai bidang perpajakan internasional dan melakukan beberapa hal seperti:

a. Observasi

Penulis melakukan tinjauan / pengamatan secara langsung dengan cara pengambilan data dan mencatat segala hasil observasi yang dapat mendukung penelitian.

b. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan tanya jawab secara langsung dengan orang yang ahli dalam bidang tersebut dan berkaitan erat dengan perpajakan internasional untuk memperoleh keterangan yang dapat memberikan informasi atas data yang dibutuhkan dalam penelitian.

c. Dokumentasi

Mengumpulkan data kepada orang terkait sesuai dengan kasus yang sedang diteliti, dan mengumpulkan data wawancara tersebut agar dapat memberikan bukti yang akurat berdasarkan fakta yang ada dan berdasarkan sumber yang jelas.

(8)

d. Teknik Analisa

Mengelola data-data yang sudah ada dan terkumpul dengan cara menganalisa dengan cara seksama, sehingga data yang didapatkan bisa menggambarkan data yang akurat atas penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti.

Referensi

Dokumen terkait

Proyeksi dari BPS bukan dari BKKBN. a.3.) Cara pengisian di format laporan masih salah. a.4.) KB dianggap program milik BKKBN / BPPKB. a.5.) Dukungan anggaran dari Kab./Kota

Untuk Data-data tersebut antara lain berupa variasi flodable cadik yang jarak antara cadik dengan badan kapal telah ditentukan 1 meter dimana dalam perancangan tersebut dari

meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM personel Polres Sidoarjo yang meliputi perubahan pola pikir (Mindset) dan budaya kerja (Culture Set) Polri melalui

Prajurit Kulon 1650 KK 2018 86.000.000 Pembangunan Saluran Sumolepen (Lanjutan), Pembangunan Plengsengan Buzem Pulorejo (Lanjutan), Pembangunan Saluran Tenggilis

Taylor kebudayaan didefinisikan sebagai kompleksitas yang meliputi kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan) dan segala bentuk kehidupan yang diperoleh dari

Jika Anda ingin membuat sebuah gambar transparan, tutup kotak dialog ini, klik tombol Set Transparent Color ( ) pada toolbar Picture , lalu klik bagian gambar yang Anda

Semakin jauh jarak pelanggan dari sentral, maka akan semakin kecil nilai SNR (Signal to Noise Ratio) yang dihasilkan. Hal ini membuktikan bahwa jarak berbanding

BPPI sangat berharap agar RUU yang akan digarap, mampu mengatasi berbagai kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan pelestarian pusaka Indonesia, yang dirasakan selama