OPTIMASI PENENTUAN HELLO INTERVAL PADA PROTOKOL
ROUTING AD HOC
ON-DEMAND DISTANCE VECTOR
(AODV)MENGGUNAKAN ALGORITMA
FUZZY
Oleh:
Agus Hariyanto, NRP. 5108 201 012
SEMINAR TESIS
Pembimbing : Prof. Ir. Supeno Djanali, M.Sc, Ph.D Co-Pembimbing : Ir. Muchammad Husni, M.Kom
MANET
Mobile Ad Hoc Network
Adalah sekumpulan mobile node yang
terdesentralisasi.
Topologi jaringannya tidak terstruktur
Tiap node bisa berkomunikasi dengan node lainnya
dalam jangkauan transmisi tertentu
Untuk komunikasi diluar jangkauan, suatu node
membutuhkan bantuan node yang lain yang
bertindak sebagai “bridge” sehingga node dalam MANET bisa bertindak sebagai terminal dan router.
3
Routing MANET
Routing dalam MANET dibatasi oleh:
Bandwidth
4
Algoritma Routing pada MANET
Proactive
Reactive
Protokol Routing AODV
Route diciptakan sesuai dengan permintaan tetapi
tetap ada perawatan routing pada tabel.
Proses routing yang digunakan ada dua tahapan:
-Route discovery -Route maintenance
Hello Messages
Pesan Hello Messages dikirim secara periodik untuk
mendeteksi koneksitas dengan tetangga terdekat.
Terdapat 2 Variabel yang digunakan yaitu HELLO
INTERVAL dan ALLOWED HELLO LOSS.
HELLO INTERVAL adalah interval waktu pengiriman hello
messages , nilai defaut 1 detik
ALLOWED HELLO LOSS menentukan jumlah maksimum
periode HELLO INTERVAL saat menunggu balasan hello message sebelum mendeteksi putusnya koneksi dengan node sekitar, nilai default dua.
Permasalahan
Keterbatasan energi sehingga
diperlukan jeda yang lebih lama untuk
node yang mempunyai mobilitas rendah
dan data rate kecil.
Diperlukan kestabilan hubungan agar
mempermudah pengiriman data pada
node dengan mobilitas tinggi dan data
rate besar
Usulan Kontribusi / Tujuan Penelitian
Kontribusi dari penelitian yang diusulkan adalah
penentuan secara otomatis hello interval yang
sebelumnya statis bernilai 1 , dirubah menjadi
dinamis menyesuaikan keadaan kecepatan node
dan besaran data rate menggunakan algoritma
fuzzy.
Sehingga berdampak pada
Efisiensi pengiriman hello messages Pengurangan konsumsi baterai
Pengurangan end to end delay Peningkatan packet delivery ratio Pengurangan routing overhead
Ian D. Chakeres, Elizabeth M. BeldingRoyer, 2007 The Utility of Hello Messages for Determining Link Connectivity
Penentuan parameter dalam pengiriman hello
messages akan mengurangi routing overhead
dan menjamin konektivitas jaringan.
Penelitian dilakukan dengan merubah allowed
hello loss menjadi 2 dan 3.
Variasi mobilitas topologi , ukuran data rate dan
ukuran paket hello messages berpengaruh dalam
penentuan Allowed Hello Loss.
Tabel 1. Hasil ukuran data rate bervariasi
84.5 1 Mbps 1 / 2 Lapang 74.3 Auto 1 / 2 Lapang 60.7 11 Mbps 1 / 2 Lapang Prosenstase Kesampaian Data Data Rate Strategi Koneksi Skenario Uji Coba
Hello Messages
memiliki tingkat penerimaan
yang jauh lebih tinggi dan jangkauan yang
lebih besar dari paket data dengan data rate
1 Mbps dibanding 11 Mbps.
Hasil dari penelitian pada tabel 1 yang
dijadikan dasar acuan dalam penggunaan
data rate sebagai salah satu inputan
algoritma usulan untuk menentukan nilai
Heissenbuttel M. dan Braun T. , 2005, “
Optimizing Neighbor Table Accuracy of Position-Based Routing Algorithms ” , IEEE INFOCOM
Dilakukan ujicoba pada
protocol routing
GPSR:Greedy perimeter stateless routing
Untuk menganalisa akurasi status hubungan node
tetangga menggunakan variasi interval pengiriman
beacon messages
sebesar 0,5 – 5 detik serta time out interval sebesar 2-5 kali , variasi jarakperpindahan node dan variasi kecepatan node bergerak serta besaran sinyal yang diterima dari node tetangga yang lain.
Pada penelitian tersebut didapatkan penggunaan
Tabel 2. Penggunaan Hello Interval pada kecepatan berbeda 0,5 20 – 40 1 10 – 20 1,5 5 – 10 2,5 1 – 5 Hello Interval (s) Kecepatan Node (m/s)
Dari penelitian tersebut didapatkan
kemungkinan terbesar koneksitas terputus
jika daya transmisi yang rendah , interval
time out
yang panjang serta node dengan
kecepatan tinggi.
Selanjutnya Hasil dari penelitian pada tabel 2
yang dijadikan dasar acuan dalam
penggunaan kecepatan node sebagai salah
satu inputan algoritma usulan untuk
menentukan nilai hello interval
menggunakan
algoritma Fuzzy.
Bey-Ling Su, Ming-Shi Wang, Yueh-Ming Huang, Fuzzy logic weighted multi-criteria of dynamic route lifetime for reliable , multicast routing in ad hoc networks
Logika
fuzzy
digunakan untuk mengevaluasi secaradinamis masa aktif (
life time
) suatu rute berdasarvariable jumlah energi pada tiap node, jumlah
hop count
serta paket kontrol yang dikirim.
Kriteria yang digunakan adalah
Very Low
(VL),Low
(L) ,Medium
(M),High
(H) sertaVery High
(VH).Dengan menggunakan penetuan masa aktif route secara
dinamis menggunakan logika
fuzzy
didapatkan hasil yang signifikan dengan analisa data berdasar rata-rataend-to-end delay, routing overhead
sertapacket delivery
ratio
.Selanjutnya berdasar penelitian tersebut maka
digunakan algoritma
fuzzy
dalam optimasi penentuan nilaiHello Interval
berdasar keadaan besarandata rate
Desain Protokol
Kecepatan Node
Data Rate
AODV
Hello Interval dengan Algoritma Fuzzy
Algoritma Fuzzy
Nilai Hello Interval
Tabel 3. Tingkat hello interval yang akan
digunakan pada tiap rules
2,5 Besar 1,5 Sedang 0,5 Kecil Hello Interval (s) Tingkatan
Penentuan rules kecepatan node
terhadap hello interval
misal jika kecepatan node adalah kecil maka
hello interval adalah besar untuk mengurangi
pengiriman paket berlebihan ;
Rule 1 : Jika kecepatan tinggi maka nilai
hello
interval
harus kecil.Rule 2 : Jika kecepatan sedang maka nilai
hello
interval
harus sedang.Rule 3 : Jika kecepatan rendah maka nilai
hello
Tabel 4. Tingkatan Kecepatan Node
20
–
40
Tinggi
10
–
20
Sedang
0
–
10
Rendah
Kecepatan Node (m/s)
Tingkatan
Tabel 5. Rules kecepatan node terhadap
hello interval
0,5 Kecil Besar 1,5 Sedang Sedang 2,5 Besar KecilNilai hello interval (s) hello interval Kecepatan Output Input
Penentuan rules besaran data rate
terhadap hello interval
Misal jika data rate adalah besar maka hello
interval adalah kecil karena trafik padat maka
memerlukan jalur alternatif agar layanan data
tetap bisa dilayani.
Rule 4 : Jika data rate besar maka nilai
hello
interval
harus kecil.Rule 5 : Jika data rate sedang maka nilai
hello
interval
harus sedang.Rule 6 : Jika data rate kecil maka nilai
hello
Tabel 6. Tingkatan besaran
data rate
.
5 – 10 Besar 1 – 5 Sedang 0 – 1 Kecil Data Rate (Mbps) TingkatanTabel 7.
Rules
besaran
data rate
terhadap
hello interval
0,5 Kecil Besar 1,5 Sedang Sedang 2,5 Besar Kecil Nilai hello interval (s) Hello Interval Besaran Data Rate Output Input
Penentuan nilai Hello Interval pada
sistem
Penentuan nilai Hello interval
menggunakan rata-rata dari nilai yang
dihasilkan pada tiap rules .
Kecepatan node rendah -> Hello Interval
Besar -> Nilai Hello Interval 2,5 detik
Besaran data rate sedang -> Hello Interval
Sedang -> Nilai Hello Interval 1,5 detik
Nilai Hello interval sistem = (2,5 + 1,5)/2 = 2
Tabel 8. Rules algoritma fuzzy dalam
penentuan hello interval
0,5 0,5 Kecil Besar 0,5 Kecil Tinggi 1 1,5 Sedang Sedang 0,5 Kecil Tinggi 1,5 2,5 Besar Kecil 0,5 Kecil Tinggi 1 0,5 Kecil Besar 1,5 Sedang Sedang 1,5 1,5 Sedang Sedang 1,5 Sedang Sedang 2 2,5 Besar Kecil 1,5 Sedang Sedang 1,5 0,5 Kecil Besar 2,5 Besar Rendah 2 1,5 Sedang Sedang 2,5 Besar Rendah 2,5 2,5 Besar Kecil 2,5 Besar Rendah Nilai Hello Interva l (s) Nilai Hello Interva l (s) Hello Interva l Besaran Data Rate Nilai Hello Interv al (s) Hello Inter val Kecepatan Node Output Input
Pengembangan
Cygwin sebagai emulator Unix pada
sistem operasi Windows
Simulator Jaringan NS-2.34
Lingkungan pemrograman OTcl dan
C++.
Skenario UjiCoba
Penggunaan
hello interval
secara statis yaitu 0,5 detik, 1 detik dan 1,5 detik sebagai pembanding .
Jumlah node yang digunakan 10 , 20, 50 dan 100
node.
Tiga tingkat besaran data rate ( menyesuaikan
kemampuan NS-2.34 ) yaitu
Besar (maksimal 100 Kbps) Sedang (maksimal 500 Kbps) Kecil (maksimal 1020 Kbps)
Tiga tingkat kecepatan node yaitu
Tinggi (0 – 10 m/s) Sedang (10 – 20 m/s) Rendah (20 - 40 m/s)
Tabel 9. Variasi Uji coba pada tiap
hello interval
dan jumlah node.
40 20 10 1020 500 100
Besaran data rate maksimum (Kbps) Kecepatan maksimum
Tabel 10. Spesifikasi variabel uji coba
penelitian dalam NS-2.34
100 / 500 / 1020 Kbps
Data rate maksimum
14.
Secara acak menggunakan cbrgen.pl Pengiriman paket
13.
10 / 20 / 40 m/s Kecepatan maksimum
12.
Secara acak menggunakan setdest Pergerakan node 11. 1000 joule Energi awal 10. AODV Routing 9. 10/20/50/100 node Jumlah Node 8. 300 detik Waktu Simulasi 7 600 x 600 m Area 6. OmniAntenna Antena 5. Mac/802_11 MAC 4. Phy/WirelessPhy Network Interface 3.
Two Way Ground Propagation 2. Wireless Channel 1. Spesifikasi Variabel No
Hasil dan Analisa Ujicoba
Pengiriman Hello Messages
Konsumsi Baterai
End to end delay
Packet delivery ratio
Pengiriman Hello messages
Sebanyak 36 kali percobaan didapatkan 36 hasil
percobaan dengan jumlah pengiriman hello messages pada algoritma usulan lebih sedikit dibanding
menggunakan nilai hello interval yang lain.
Didapatkan rata-rata jumlah pengiriman hello messages
pada algoritma usulan adalah lebih baik dibanding nilai hello interval yang lain yaitu sebesar 50,14% (
dibanding hello interval 1 detik ) , dan 59,03% ( dibanding hello interval rata-rata ).
Berkurangnya pengiriman hello messages dikarenakan
adanya perubahan nilai hello interval secara dinamis berdasar keadaan kecepatan node dan besaran data rate yang berbeda.
Konsumsi Baterai
Sebanyak 36 kali percobaan didapatkan 24 hasil percobaan
dengan rata-rata konsumsi baterai pada algoritma usulan lebih sedikit dibanding menggunakan nilai hello interval yang lain.
Didapatkan selisih rata-rata prosentase konsumsi baterai
yang tidak terlalu besar yaitu 0,039611% ( dibanding hello interval 1 detik ) , dan 0,041278% ( dibanding hello
interval rata-rata ).
Pengurangan pengiriman hello messages tidak otomatis
akan menyebabkan berkurangnya konsumsi baterai , karena dalam keadaan tertentu pengurangan hello
messages akan menyebabkan penambahan pengiriman
paket kontrol routing ( RREP, RREQ dan RERR ) yang akan menambah konsumsi baterai .
End to end delay
Sebanyak 36 kali percobaan didapatkan 16 hasil
percobaan dengan nilai end to end delay pada algoritma usulan lebih sedikit dibanding menggunakan nilai hello interval yang lain.
Didapatkan selisih rata-rata end to end delay yang tidak
terlalu besar yaitu 0,55353% ( dibanding hello interval 1 detik ) , dan 0,68075% ( dibanding hello interval rata-rata ).
Penggunaan algoritma usulan tidak dapat berjalan
dengan baik pada keadaan kecepatan sedang
dikarenakan jeda antar hello interval yang dihasilkan tidak dapat mengakomodir status posisi node terbaru, yaitu posisi node sudah berubah sebelumnya hello
interval berikutnya dikirim sehingga menyebabkan penambahan nilai end to end delay.
Packet delivery ratio
Sebanyak 36 kali percobaan didapatkan 23 hasil
percobaan dengan nilai packet delivery ratio pada
algoritma usulan lebih besar dibanding menggunakan nilai hello interval yang lain.
Didapatkan selisih rata-rata packet delivery ratio
yang tidak terlalu besar yaitu 3,853696% ( dibanding hello interval 1 detik ) , dan 5,268056% ( dibanding hello interval rata-rata ).
Penggunaan algoritma usulan tidak dapat berjalan
dengan baik pada keadaan kecepatan node tinggi
dikarenakan nilai hello interval yang dihasilkan belum sesuai dengan keadaan node terkini sehingga paket data yang dikirim tidak sampai pada tujuan, yang
pada akhirnya akan menyebabkan pengurangan nilai packet delivery ratio.
Routing Overhead
Sebanyak 36 kali percobaan didapatkan 10 hasil percobaan
dengan nilai routing overhead pada algoritma usulan lebih sedikit dibanding menggunakan nilai hello interval yang lain. Sehingga belum lebih baik meski sesuai dengan tujuan dari penelitian.
Didapatkan selisih rata-rata end to end delay yang tidak terlalu
besar yaitu 0,184667% ( dibanding hello interval 1 detik ) , dan 1,274361% ( dibanding hello interval rata-rata ).
Penggunaan algoritma usulan pada keadaan berbagai tingkatan
kecepatan node dan besaran data rate akan menghasilkan nilai routing overhead yang bervariasi pula , hasil dari penelitian
belum terlalu bagus dikarenakan pengurangan pada pengriman hello messages lebih banyak mengakibatkan peningkatan
pengiriman paket kontrol routing ( paket RREQ , RREP dan RERR ) .
Kesimpulan
Algoritma usulan telah dapat diimplementasikan pada protokol
routing AODV dalam sistem simulasi jaringan NS-2.34.
Hasil penelitian secara umum mendapatkan rata-rata selisih
jumlah pengiriman hello messages, end to end delay, packet delivery ratio dan routing overhead dengan nilai hello interval yang lain adalah bernilai positif lebih baik , sehingga secara umum algoritm usulan mendapatkan kinerja yang lebih baik.
Algoritma usulan berjalan terbaik pada keadaan dengan
tingkatan data rate rendah serta kecepatan rendah.
Diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk mengurangi nilai
end to end delay serta routing overhead agar mendapatkan
kinerja yang lebih baik dengan penyesuain tingkatan data rate , besaran kecepatan node serta nilai hello interval yang
DAFTAR PUSTAKA
Abolhasan M. , Wysocki T., dan Dutkiewicz E., 2003, “A review of routing
protocols for mobile ad hoc networks”, www.sciencedirect.com.
Chakeres I.D. dan Royer E.M , 2007, “ The Utility of Hello Messages for
Determining Link Connectivity “,www.sciencedirect.com.
Close D.B, Robbins A.D, Rubin P.H, Stallman R, Oostrum Pv, 1995, “The AWK
Manual”, Free Software Foundation Inc .
El-azhari M.S, Al-amoudi O.A, Woodward M. dan Awan I., 2008 , “Performance
Analysis of Angle Direction Routing in AODV Protocols for MANETs” , 16th Telecommunications forum TELFOR.
Friedman R. , Shotland A. dan Simon G, 2008, ” Efficient route discovery in hybrid
networks”, www.sciencedirect.com.
Heissenbuttel M. dan Braun T. , 2005, “ Optimizing Neighbor Table Accuracy of
Position-Based Routing Algorithms ” , IEEE INFOCOM
Khattak M.A.K , Iqbal K dan Khiyal S.H , 2008 , “Challenging Ad-Hoc Networks
under Reliable & Unreliable Transport with Variable Node Density “, Journal of Theoretical and Applied Information Technology.
Meeneghan P. dan Delaney D. , 2004, “ An Introduction to NS, Nam and OTcl
scripting “, National University of Ireland, Maynooth, Co. Kildare, Ireland. Department of Computer Science Technical Report Series.
Perkins C.E dan Royer E.M , 2000, “Ad hoc On Demand Distance Vector Protocol. Ad
hoc Networking”, AddisonWesley.
Rehmani M.H, Viana A.C,Doria .S, dan Senouci M.R, 2009, “A Tutorial on the
Implementation of Ad-hoc On Demand Distance Vector (AODV) Protocol in Network Simulator (NS-2)”, INRIA Prancis.
Sarkar S.K , Basavaraju T.G, dan Puttamadappa C. , 2007, “AD Hoc Mobile Wireless
Networks: Principles, Protocols and Applications”, Auerbach Publications.
Su B.L, Wang M.S dan Huang M.Y, 2007, “Fuzzy logic weighted multi-criteria of
dynamic route lifetime for reliable , multicast routing in ad hoc networks “, www.sciencedirect.com
Zebua A.T dan Wahab W., 1995, Teknolologi Sistem Fuzzy, Jurnal ELEKTRO