• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

46 3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Sidoarjo, lebih tepatnya di daerah Industri Tas dan Koper (Intako) Tanggulangin.

3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni data persepsi keadilan pajak dan sanksi pajak yang diperoleh diolah dan akan dianalisis atas pengaruhnya terhadap kepatuhan Wajib Pajak di daerah Industri Tas dan Koper (Intako) Tanggulangin.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah 170 Wajib Pajak pelaku usaha yang tergabung dalam Koperasi Industri Tas dan Koper (Intako) Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.

Sampel dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak pelaku usaha yang tergabung dalam Koperasi Industri Tas dan Koper (Intako) Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, yang dipilih dengan menggunakan purposive sample yakni sampel dipilih atas Wajib pajak pelaku usaha yang tergabung dalam Koperasi Industri Tas dan Koper (Intako) Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, yang

(2)

memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan pernah melakukan pelaporan pajak. Hal ini dikarenakan Wajib pajak yang memiliki kewajiban perpajakan yang dianggap dapat memberi pendapat atas keadilan pajak dan sanksi pajak, sehingga dapat diukur tingkat kepatuhannya.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purposive sample yakni sampel dipilih atas Wajib pajak pelaku usaha yang tergabung dalam Koperasi Industri Tas dan Koper (Intako) Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, yang memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan pernah melakukan pelaporan pajak.

Sehingga seluruh populasi diberikan kuesioner yang nantinya akan dipilih berdasarkan hasil kuesioner koresponden yang memenuhi ketentuan-ketentuan yang menjadi kriteria purposive sample.

3.5 Data dan Jenis data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer berupa kuesioner yang diisi oleh sampel yang telah ditentukan. Pengisian kuesioner dilakukan oleh Wajib Pajak pelaku usaha di Industri Tas dan Koper (Intako) di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.

(3)

3.6 Teknik Penumpulan Data

Data dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan survei kuesioner terhadap Wajib Pajak pelaku usaha industri tas dan koper (Intako) di Tanggulangin, Sidoarjo. Survei kuesioner yang diberikan merupakan modifikasi dari kuesioner yang digunakan pada penelitian Azmi dan Perumal (2008). Kuesioner menggunakan skala likert interval 1 sampai 5.

3.7 Definisi Operasional Variabel 3.7.1 Variabel Independen

Penelitian ini menggunakan variabel independen berupa dimensi keadilan yang terdiri dari 5 instrumen dan variabel independen atas sanksi pajak, lebih jelasnya yakni berikut ini:

1. Keadilan Umum (General Fairness) (X1)

Dimensi keadilan umum terkait dengan keadilan menyeluruh atas sistem perpajakan dan distribusi pajak.

2. Timbal Balik dengan Pemerintah (Exchange with Government) (X2) Dimensi ini terkait dengan timbal balik yang secara tidak langsung diberikan pemerintah atas pajak yang dibayarkan oleh Wajib Pajak. 3. Kepentingan Pribadi (Self-Interest) (X3)

Dimensi ini terkait dengan apakah jumlah pajak yang dibayarkan Wajib Pajak secara pribadi terlalu tinggi dan jika dibandingkan dengan Wajib Pajak lainnya.

(4)

Dimensi ini terkait ketentuan-ketentuan khusus yang diberikan kepada Wajib Pajak tertentu, misalnya insentif pengurangan tarif untuk perusahaan go public atau terkait pajak final bagi yang memiliki peredaran bruto kurang dari 4,8 miliyar.

5. Tarif Pajak (Tax Rate) (X5)

Dimensi ini terkait dengan tarif pajak yang belaku saat ini, pada penelitian ini dimensi keadilan ini akan dikaitkan dengan tarif pajak final 1% atas diberlakukannya PP no 46 tahun 2013 atas Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto kurang dari 4,8 miliyar.

6. Sanksi Pajak (X6)

Sanksi perpajakan yang berlaku di Indonesia sesuai dengan yang dijelaskan dalam undang-undang nomor 28 tahun 2007.

Variabel independen diukur dengan menggunakan skala ordinal, yaitu responden diminta menjawab kuesioner yang jawabannya diukur menggunakan skala likert 1 sampai 5.

3.7.2 Variabel Dependen

3.7.2.1 Perilaku Kepatuhan Pajak

Variabel dependen dari penelitian ini adalah perilaku kepatuhan pajak. Pengelompokkan perilaku kepatuhan pajak ini menggunakan dua kriteria kepatuhan, yaitu (1) tidak pernah mengalami keterlambatan membayar dan melapor pajak dalam 2

(5)

tahun terakhir dan (2) tidak pernah dikenakan sanksi/denda dalam 2 tahun terakhir.

Variabel dependen penelitian ini diukur dengan menggunakan skala nominal, yaitu ketika salah satu atau kedua kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka Wajib Pajak diasumsikan tidak patuh sehingga diberi nilai 0. Sebaliknya, jika seluruh kriteria tersebut terpenuhi Wajib Pajak dianggap patuh dan diberi nilai 1.

3.8 Metode Analisis Data

Analisis dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi linier berganda, yaitu analisis untuk lebih dari satu variabel independen. Teknik analisis regresi berganda dipilih untuk digunakan pada penelitian ini karena teknik regresi berganda dapat menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh masing-masing dari kedua variabel bebas yang digunakan secara parsial ataupun secara bersama-sama atau secara simultan.

3.8.1 Persiapan Data

Data penelitian berupa pendapat yang diberikan oleh responden dalam bentuk kuisioner yang kemudian diolah menjadi angka (kuantitatif) berdasarkan angka yang tertera dalam skala kuisioner.

(6)

3.8.2 Statistik deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan variabel independen dan seluruh variabel dependen yang digunakan dalam penelitian. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain nilai frekuensi masing-masing variabel dan besaran nilai presentasi kumulatif.

3.8.3 Uji Reliabilitas dan Validitas

Guna menguji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu untuk dilakukan uji realibilitas dan uji validitas. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel Sugiyono (2012:122).

3.8.3.1 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2012:122), instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan hasil yang sama. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

(7)

3.8.3.2 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:122) suatu instrumen dikatakan valid dengan arti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui apakah suatu instrumen valid atau tidak, maka dilakukan melihat nilai signifikansi, jika nilai signifikansi < 0,05 (5%) maka instrumen tersebut dinyatakan valid, namun jika lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan tidak valid.

3.8.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.

3.8.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi atas variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal ataupun tidak. Adapun model regresi yang baik adalah yang memiliki data terdistribusi normal. Terdapat dua cara untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu menggunakan analisis grafik atau uji statistik.

Adapun uji normalitas dengan menggunakan grafik berpeluang besar untuk mendapatkan hasil yang tidak benar jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Oleh sebab itu uji normalitas

(8)

yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan uji statistik guna mendapatkan hasil yang benar. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogrov- Smirnov (K-S), jika nilai Kolmogrov-Smirnov (K-S) > 0,6, maka dikatakan terdistribusi secara normal. Arikunto (2002:76)

3.8.4.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Adapun model regresi yang baik, seharusnya tidak terjadi korealsi diantara variabel indepnden yang ditentukan dalam suatu penelitian. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal. Ortogonal yakni variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independennya sama dengan nol. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari multikolonieritas.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi yakni dengan dua cara menurut Arikunto (2002:81), yang pertama yakni mengetahui nilai tolerance dan lawannya, dan yang kedua dapat dilihat dari variance inflaton factor (VIF).

(9)

3.8.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya adalah tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Arikunto (2002:87)

3.8.5 Model Regresi

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda yaitu model regresi untuk menganilis lebih dari satu variabel independen. Persamaan regresi yang dirumuskan berdasarkan hipotesis yang telah dibuat adalah sebagai berikut:

Y=a+B1X1+B2X2+B3X3+B4X4+ B5X5+ B6X6+ ԑ Keterangan: Y = Kepatuhan pajak a = Konstanta B1...B6 = Koefisien regresi X1 = Keadilan umum

X2 = Timbal balik pemerintah X3 = Kepentingan pribadi

X4 = Ketentuan – ketentuan khusus X5 = Tarif pajak

(10)

ԑ = Kesalahan pengganggu

3.8.5.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menurut Arikunto (2002:95) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai R-square yang kecil berarti kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen dengan amat terbatas. Kelemahan mendasar penggunanaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Oleh karenanya, penelitian ini menggunakan nilai adjusted R pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik.

3.8.5.2 Uji Signifikansi Parameter Simultan

Uji statistik F bertujuan untuk apakah semua variabel indepnden yang digunakan mempenyai pengaruh secara besama-sama terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan digunakan uji F, dimana dengan melihat tingkat perbandingan antar nilai signifikansi f dan nilai nyata (α), apabila signifikansi F < α, dan bila nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka seluruh variabel bebas dinyatakan berpengaruh secara bersama-sama. Arikunto (2002:116)

(11)

3.8.5.3 Uji Signifikansi Parameter Individual

Uji statistik t menurut Arikunto (2002:121) digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh satu variabel independen dalam menerangkan variavel dependen. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial digunakan uji t, dengan melihat tingkat perbandingan pada masing-masing variabel bebas yang diuji antara nilai signifikansi t dan nilai nyata (α), apabila signifikansi t < α, dan bila nilai thitung > nilai ttabel, maka variabel bebas tersebut secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel independen.

Referensi

Dokumen terkait

Manajer harus mampu memanajemen sumber daya manusia yang tersedia sehingga dapat tetap beroperasi dengan baik di negara di mana mereka bekerja sesuai

Adapun penanggulangan kekerasan terhadap anak perspektif pendidikan agama Islam yang harus dilaksanakan oleh orangtua yaitu: memberikan keteladanan kepada anak,

Pertanahan Nasional dalam proses pelaksanaan reforma agraria dikarenakan kegiatan PRONA bersifat secara masal maka tujuan yang akan dicapai adalah pelayanan

The results for two sequences, PeopleOnStreet (class A) and BlowingBubbles (class D), are shown in Table 4.8. The results show an expected speedup in PeopleOnStreet when increasing

Terima kasih kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan limpahan kasihNYa sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik sehingga terbentuklah

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul

Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat membedakan rumus kimia unsur dan dan rumus kimia senyawa dengan benar sesuai dengan modul terintegrasi

Ayat sebagai Insturmen Ritus dan Mistis: Resepsi Fungsional terhadap al Quran Masyarakat Pakandangan Barat, dalam praktik kehidupannya sehari- sehari selain meresepsi al Quran secara