• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PARIAMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PARIAMAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PARIAMAN

Thesa Mutiara Dani1, Marsis2, Dainur Putri2

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Bung Hatta Padang E-mail: thesamutiaradani@yahoo.com

ABSTRAK

This study aimed to describe the ability to write poetry class VIII SMP Negeri 1 Pariaman using

Picture and Picture with the imaging element. The theory used in this study theory advanced by Djoko Pradopo about the use of imagery in poetry and second theory is the theory advanced by Hamdayama Jumantah abouth methods of Picture and Picture. This type of qualitative research by using descriptive research object class VIII-4 SMP Negeri 1 Pariaman 2014/2015 school year totaling 35 students. Based on the analysis of data on the ability to write poetry students of SMP Negeri 1 Pariaman VIII-4 with a method of Picture and Picture are seen from the element of imaging recorded very good because the students were able to write poetry according to the theme and the discovery of the element of imaging comprising, image vision 117 times, palpability images 39 times, 33 times a foretaste imagery, imagery hearing 7 times, 7 times the motion imagery, and imagery of smell was not found. This it can be concluded that the method of Picture and Picture is a fairly effectife method in learning to write poetry. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk mencapai perwujudan manusia seutuhnya yang berlangsung sepanjang hayat, sebab masyarakat dan individu saling berkaitan. Tarigan (1986:1) keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu: (1) keterampilan menyimak (listening skills), (2) keterampilan berbicara (speaking skills), (3) keterampilan membaca (reading

skills), (4) keterampilan menulis (writing skills). Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur, mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis.

(2)

Thahar (2008:12) keterampilan menulis adalah kegiatan intelektual. Seorang intelektual ditandai dengan kemampuannya mengekspresikan jalan pikirannya melalui tulisan dengan media bahasa yang sempurna. Salah satu proses keterampilan menulis kreatif adalah menulis puisi. Puisi merupakan suatu pikiran atau perasaan yang dapat diwujudkan dalam susunan kata yang indah. Sebelum menghasilkan karya berupa puisi penulis harus mengetahui struktur fisik dan struktur batin yang dituangkan dalam puisi. Kegiatan menulis memerlukan ekspresi gagasan yang berkesinambungan. Gagasan utama atau ide pokok harus dilengkapi dengan gagasan yang berkesinambungan juga harus dengan urutan logis, sehingga gagasan dan penjelasannya dapat dipahami. Oleh sebab itu, dalam menulis kita harus menggunakan kata yang sesuai agar menarik perhatian pembaca, begitu juga dengan penuangan gagasan dan

pemilihan kata dalam menulis terutama dalam menulis puisi.

Pradopo (1990:3) Puisi adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Pradopo (1990:6) mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Pradopo (1990:6) mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur. Sebenarnya puisi merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama, dan puisi merupakan pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran (menafsirkan) dalam bahasa berirama.

Penyair dalam menulis puisi harus memilih kata yang tepat, dalam menulis puisi akan memberi gambaran yang jelas, untuk menimbulkan suasana yang khusus, untuk membuat (lebih) hidup gambaran

(3)

dalam pikiran dan penginderaan dan juga untuk menarik perhatian, penyair juga menggunakan gambaran-gambaran angan (pikiran).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pariaman yang mengajar di kelas VIII yang bernama Ibu Yasminuar, S.Pd. dikatakan bahwa pada pembelajaran menulis puisi biasanya guru menggunakan metode penugasan dan ceramah, dengan metode ini mengakibatkan minat siswa dalam menulis puisi menjadi kurang dan pembelajaran tersebut menjadi membosankan sehingga siswa tidak dapat mengeluarkan imajinasinya, seharusnya dalam pembelajaran menulis puisi siswa harus mengeluarkan pikiran dan imajinasinya secara luas agar menghasilkan puisi yang bagus, untuk memecahkan permasalahn tersebut peneliti mencoba menerapkan metode picture and picture dalam menulis puisi, dengan memberikan

contoh gambar berkali-kali kepada siswa, maka siswa akan lebih mudah mengeluarkan imajinasinya dan akan timbul ide-ide yang bagus dalam menulis puisi sehingga siswa terbantu oleh gambar yang diberikan untuk mempermudah daya pikir siswa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti kemampuan menulis puisi pada siswa, dengan judul “Kemampuan Menulis Puisi dengan Metode Picture and Picture Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pariaman”. KAJIAN TEORI

Semi (2003:2) mengatakan menulis atau mengarang pada hakikatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan kedalam bentuk lambang-lambang bahasa. Semi (2003:5-10) mengatakan sebagai suatu proses, menulis itu ada tujuh langkah : (1) pemilihan dan penetapan topik, memilih dan menetapkan topik merupakan suatu langkah awal yang penting, sebab tidak ada tulisan tanpa ada sesuatu yang hendak ditulis. Topik tulisan adalah masalah atau gagasan yang hendak disampaikan didalam tulisan. (2)

(4)

pengumpulan informasi, mengumpulkan informasi dan data bagi kelengkapan serta pengayaan topik yang telah dipilih. Pengumpulan informasi dan data ini perlu dilakukan agar tulisan tersebut menjadi tulisan yang berbobot dan meyakinkan. Informasi dan data yang relevan dengan topik atau pokok bahasan dan sesuai pula dengan tujuan tulisan. Data dan informasi itu dapat berupa gambar. (3) penetapan tujuan, menetapkan tujuan adalah penting sebelum mulai menulis,karena tujuan itu sangat berpengaruh dalam menetapkann bentuk, panjang, sifat, dan cara penyajian tulisan. (4) perancangan tulisan, merancang tulisan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menilai kembali informasi dan data, memilih subtopik yang perlu dimuat, melakukan pengelompokkan topik-topik kecil ke dalam suatu kelompok yang lebih besar, dan memilih suatu sistem notasi dan sistem penyajian yang dianggap paling baik. (5) penulisan, di dalam penulisan perlu

dipilih organisasi dan sistem penyajian yang tepat. Artinya, tepat menurut jenis tulisan, tepat menurut topik, dan tepat menurut tujuan atau sasaran tulisan. Perlu diingat draft pertama jangan sampai pemanfaatan perangkat media tulis mengganggu kelancaran pelahiran ide atau gagasan. (6) penyuntingan atau revisi, setelah draft pertama selesai dan gagasan pokok tertuang ke atas kertas perlu dilakukan langkah berikut, yaitu penyuntingan atau revisian. Gunanya agar tulisan menjadi lebih baik dan bersih dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. (7) penulisan naskah jadi, setelah penyuntingan tentu saja harus ditulis kembali agar menjadi tulisan yang selesai, rapi, dan bersih. Dalam pengetikan terakhir ini perlu diperhatikan kembali masalah ejaan dan tanda baca. Masalah perwajahan harus pula mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, karena kesempurnaan sebuah tulisan tidak hanya terbatas pada kesempurnaan isi dan ketepatan pemakaian

(5)

perangkat kebahasaan, tetapi juga masalah susunan, kejelasan, dan ketepatan pemakaian sarana tulisan lainnya. Kerapian dan keindahan tata muka memberi nilai tambah terhadap kesempurnaan.

Semi (1986:23-24) mengatakan yang dimaksud dengan maksud atau tujuan penulis adalah responsi atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca. Tujuan dari tulisan dapat di katakan bahwa, (1) tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana informatif. (2) tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasif. (3) tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik. (4) tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api.

Menurut Semi (1988:91) puisi yaitu untuk landasan atau titik tolak kajian dan pemahaman puisi. Bagi para penyair, hal itu

berharga karena akan membantu mereka dalam berkarya, dalam menentukan apakah karya mereka mencapai mutu puitik yang tinggi atau hanya menghasilkan suatu puisi yang tidak jelas struktur dan tujuannya. Sehubungan dengan itu Pradopo (1990:3) mengatakan bahwa puisi itu adalah struktur yang tersususn dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Dapat pula puisi dikaji jenis-jenis atau ragam-ragamnya, mengingat bahwa ada beragam-ragam puisi.

Semi (1988:105-106) menjelaskan bahwa puisi bila di tinjau dari bentuk mentalnya dapat pula di bagi atas jenis utama yaitu, epik, epik naratif, naratif sederhana, prosa berirama, ode, lirik, dramatik, atau naratif. Semi (1988:107) menguraikan bahwa anatomi puisi terdiri atas dua bagian yaitu, bentuk fisik dan bentuk mental. Bentuk fisik puisi mencakup penampilannya di atas kertas dalam bentuk nada dan larik puisi, yang termasuk

(6)

kedalamnya yaitu, (1) irama, (2) sajak, (3) intonasi, (3) pengulangan, (4) perangkat kebahasaan lainnya. Sedangkan bentuk mental terdiri dari, (1) tema, (2) urutan logis, (3) pola asosiasi, (4) satuan arti yang di lambangkan, (5) dan pola-pola citra dan emosi. Kedua bentuk ini yaitu bentukfisik dan mental, terjalin dan terkombinasi secara utuh yang membentuk dan memungkinkan sebuah puisi itu memantulkan makna, keindahan dan imajinasi bagi pembacanya.

Pradopo (1990:7) menjelaskan bahwa bila unsur-unsur dari pendapat-pendapat itu dipadukan maka akan di dapat garis-garis besar tentang pengertian puisi sebenarnya. Unsur-unsur tersebut berupa, (1) emosi, (2) imajinasi, (3) pemikiran, (4) ide, (5) nada, (6) irama, (7) kesan pancaindera, (8) susunan kata, (9) kata-kata kiasan, (10) kepadatan, (11) dan perasaan yang bercampur-campur. Dalam penelitian ini hanya menganalisis citraan dalam puisi yang ditulis siswa SMP Negeri 1 Pariaman

dalam menulis puisi dengan menggunakan metode picture and picture.

Pradopo (1990:79) mengatakan bahwa citraan (imagery) gambaran-gambaran dalam sajak dan dalam puisi untuk memberi gambaran yang jelas, untuk menimbulkan suasana yang khusus, untuk membuat (lebih) hidup gambaran dalam pikiran dan penginderaan dan juga untuk menarik perhatian. Penyair juga menggunakan gambaran-gambaran angan (pikiran), disamping alat kepuitisan yang lain. Citraan ini ialah gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang menggambarkannya. Sedang setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai (gambaran) yang di hasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat di lihat oleh mata, saraf penglihatan, dan daerah-daerah otak yang berhubungan (yang bersangkutan).

(7)

METODOLOGI PENELITIAN

penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2010:4) mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedure penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku orang-orang yang diamati.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Moleong (2010:11) metode deskriptif adalah metode data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Berdasarkan hal tersebut, karena data yang dikumpulkan berupa citraan dalam kata-kata yang ditulis siswa dan bukan angka-angka, maka penulis menetapkan jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.

Subjek data dalam penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pariaman yang terdiri dari 6 kelas dan terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015. Sedangkan objek

penelitiannya adalah kelas VIII-4 yang berjumlah 35 orang siswa yang terdiri dari siswa laki-laki 18 orang dan siswa perempuan 17 orang. Alasan peneliti mengambil sampel kelas VIII-4 karena banyaknya siswa tersebut yang kurang terampil dalam menulis puisi. Data dalam penelitian ini adalah penggunaan aspek citraan yang terdapat pada gambar yang telah disediakan oleh peneliti.

Instrumen atau alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam menulis puisi adalah peneliti sendiri menugaskan siswa menulis puisi dengan gambar yang sudah disediakan dengan menggunakan

metode picture and picture. Sedangkan

waktu yang diberikan untuk menulis puisi dengan metode picture and picture adalah 2 x 45 menit.

Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : (1) Guru membuka pelajaran dengan berdoa, (2) siswa diberi pengetahuan tentang

(8)

unsur-unsur yang membangun puisi, (3) siswa diberikan pengarahan tentang metode picture and picture agar mudah membuat puisi, (4) guru membimbing siswa dalam menulis puisi yang menggunakan metode picture and picture, (5) siswa ditugaskan menulis puisi berdasarkan gambar yang diberikan, (6) guru mengumpulkan puisi yang telah dikerjakan oleh siswa dan menutup pembelajaran dengan berdoa, (7) menganalisis tugas siswa dengan menggunakan indikator yang akan dinilai yaitu aspek pencitraan yng terdapat dalam puisi yang ditulis oleh siswa.

Teknik pengujian keabsahan data dalam penelitian ini adalah ketekunan pengamatan. Moleong (2010:329-330) ketekunan pengamatan adalah teknik pengujian keabsahan data bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal secara

terperinci. Keabsahan data puisi yang ditulis oleh siswa yang dinilai langsung oleh peneliti, dan didampingi oleh guru Bahasa Indonesia SMP 1 Pariaman yaitu Ibu Yasminuar S.Pd.

Langkah-langkah dalam menganalisis data ini sebagai berikut : (1)

membaca keseleruhan puisi yang ditulis siswa, (2) mengidentifikasi aspek pencitraan dari puisi yang ditulis siswa, (3) menganalisis kemampuan siswa dalam menulis puisi, (4) menganalisis pencitraan yang terdapat dalam puisi siswa, (5) mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis puisi, (6) menyimpulkan secara keseluruhan analisa data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan di uraikan tentang deskripsi data, analisis data dan pembahasan yang berkaitan dengan citraan pada 35 puisi bertemakan keindahan alam yang ditulis oleh siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 1 Pariaman dengan media gambar

(9)

yang menggunakan metode picture and

picture. Data yang dianalisis dalam

penelitian ini adalah puisi yang ditulis siswa berdasarkan gambar yang diberikan tentang beberapa gambar keindahan alam. Sedangkan aspek yang di teliti yaitu berupa citraan yang terdiri atas citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan perabaan, citraan penciuman, citraan pencecapan, dan citraan gerak. Jumlah puisi yang di teliti sebanyak 35 puisi dari 35 orang siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 1 Pariaman.

Dibawah ini akan dianalisis hal-hal yang berkaitan dengan citraan, dari 35 puisi siswa ditulis siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 1 Pariaman. Citraan yang paling banyak adalah citraan penglihatan yaitu sebanyak 117 kali. Selanjutnya citraan perabaan sebanyak 39 kali, citraan gerak sebanyak 7 kali, citraan pendengaran 7 kali, dan citraan pencecapan sebanyak 33 kali. Berikut ini diberikan 5 contoh data yang telah ditulis siswa sebagai berikut.

Data 1 Keindahan Laut

Oh.. laut..

Betapa indah kupandang

Sangat elok kulihat

Kau memiliki keindahan Tersendiri yang begitu indah

Oh laut..

Airmu begitu jernih

Kau melihatkanku

Ikan-ikan yang menari

Indah di dalamnya Pulau kecil yang indah Menambah kecantikan dirimu Pasir putih yang berkilau Menambah keanggunan dirimu

Semua keindahanmu

Tak dapat kuungkapkan

Dengan kata ku terpana

Di kau laut

Berdasarkan data 1 puisi yang berjudul “Keindahan Laut”, yang terdiri atas 4 bait puisi. Citraan yang terdapat pada data 1 ini adalah 8 citraaan yang terdiri dari citraan penglihatan, percecapan dan citraan gerak.

Pada data 1 ini terdapat 6 citraan penglihatan, yaitu pada bait 1 ke-bait 3 ditandai dengan kalimat “betapa indah kupandang”, “sangat elok kulihat”, “Airmu bergitu jernih”, “Kau menglihatkanku”, “Pulau kecil yang indah” dan “Pasir putih yang berkilau”. Pada kalimat yang diuraikan

(10)

tersebut mengandung citraan penglihatan oleh pengarang untuk membawa pembaca atau pendengar seolah-olah melihat keindahan dalam puisi tersebut.

Pada bait kedua larik ke-8 terdapat citraan gerak yang ditandai dengan kalimat “ikan-ikan yang menari”, pada kalimat ini menggambarkan ada aktifitas gerak yang digambarkan pengarang kepada pembaca. dan pada bait ke-4 larik ke-16 yang ditandai dengan kalimat “Tak dapat ku ungkapkan”, pengarang mencoba meluapkan emosi kekaguman akan sesuatu yang dilihatnya.

Tema yang ada pada data 1 ini adalah “Betapa Indahnya Lautku” dan amanat yang terkandung dalam puisi ini adalah kita harus menjaga bumi kita salah satu laut kita yang begitu indah dan kaya akan mahkluk hidup.

Data 2 Pemandangan Yang Menakjubkan

Gunung berjajar indah

Sawah tersusun rapi

Pohon berbaris mengelilingi sawah Air mengalir jernih

Oh ... Indahnya pemandangan ini Seakan hidup di surga

Hati yang resah menjadi sejuk Melihat pemandangan ini

Berdasarkan data 2 dengan judul “Pemandangan Yang Menakjubkan” terdiri atas 2 bait puisi. Citraaan yang ditemukan terdapat 8 citraan yang terdiri atas 6 citraan penglihatan, 1. citraan perabaan, dan 1 citraan pencecapan.

Pada data 2 terdapat 6 citraan penglihatan yaitu pada bait pertama dan kedua, terdapat pada larik 1-4 ditandai dengan kalimat “gunung berjajar indah”, “sawah tersusun rapi”, “pohon berbaris mengelilingi sawah”, “air mengalir jernih”, dan pada bait kedua dilarik ke-5 dan larik ke8 ditandai dengan kalimat “Ooh..Indahnya Pemandangan Ini” dan “Melihat Pemandangan Ini. Pada kalimat-kalimat tersebut menyebabkan pendengar atau pembaca seolah-olah melihat apa yang

(11)

dikatakan pengarang. Pada data 2 terdapat satu penggunaan citraan perabaan, yaitu pada bait kedua larik ke-7 hati yang resah menjadi sejuk, larik ini mengakibatkan pembaca atau pendengar dapat merasakan ketika hatinya resah dapat menjadi sejuk.

Pada data 2 terdapat 1 citraan pencecapan, yaitu pada bait 2 larik ke-6 ditandai pada kalimat “seakan hidup di surga”, Kalimat tersebut merupakan ungkapan emosi kenyaman yang dirasakan pengarang.

Tema yang ada pada data 2 ini adalah “Indahnya Pemandangan Gunung” dan amanat yang terkandung dalam data 2 ini adalah keindahan alam yang takkan tertandingi layaknya berada di surga.

Data 3 Laut yang Indah

Wahai laut

Pemandanganmu begitu indah ku lihat

Anginmu terasa sejuk dan segar Dan ikan – ikan di dalam laut begitu senang dan ceria

Dan pulau – pulau yang begitu menakjubkan

Pohon kelapa yang bergoyangan seperti

Membuat irama

Begitu indahnya pemandangan ini

Bedasarkan data 3 dengan judul puisi “ Laut yang indah” terdiri atas 2 bait. Citraan yang ditemukan dalam data 3 terdapat 7 citraan yang terdiri dari 3 citraan penglihatan, 1 citraan pendengaran, 1 citraan perabaan, dan 1 citraan gerak.

Pada data 3 terdapat Citraan Penglihatan yang ditandai oleh kalimat bait “pemandanganmu begitu indah kulihat”, larik ini menyebabkan pembaca atau pendengar seolah–olah melihat pemandangan yang indah. Pada bait kedua larik ke-5 dan ke-8 dan pulau–pulau yang begitu menakjubkan, begitu indahnya pemandangan ini, larik ini mengakibatkan pembaca atau pendengar seolah-olah melihat keindahan pemandangan pulau.

Pada data 3 juga ditemukan satu citraan pendengaran yaitu pada bait kedua larik ke-7 membuat irama, larik ini mengakibatkan pembaca atau pendengar

(12)

seolah-olah mendengarkan alunan suara atau musik.

Pada data 3 juga ditemukan satu citraan perabaan yaitu pada bait pertama larik ke-3 anginmu terasa sejuk dan segar, larik ini menyebakan pembaca atau pendengar seolah-olah merasakan angin yang sejuk dan segar.

Pada data 3 juga ditemukan dua citraan gerak yaitu pada bait pertama larik

ke-4 dan ikan-ikan didalam laut begitu

senang dan ceria, larik ini menyebabkan pembaca atau pendengar seolah-olah ikan-ikan begerak dengan senang dan ceria. Pada bait kedua larik ke-6 pohon kelapa yang bergoyangan seperti, larik ini mengakibatkan pembaca atau pendengar seolah-olah pohon kelapa bergerak bergoyangan.

Tema yang ada pada data 3 “Pulau-pulau yang begitu menakjubkan” yaitu tentang ungkapan kekaguman akan laut dan

pulau namun judul dan isi puisi tidak sesuai dengan judul yang ditetapkan pengarang.

Data 4 Keindahan Laut Wahai lautku yang indah Airmu yang biru dan berombak

Menimbulkan kesegaran mataku

Membawa kebahagiaan bagi nelayan Ikan dan pohon yang indah kulihat Jika kamu tidak ada laut apa daya

Lautku, aku sangat berterimakasih

Berdasarkan data 4 dengan judul puisi “Keindahan Laut” terdiri atas 2 bait. Citraan yang ditemukan dalam puisi ini sebanyak 5 citraan yang terdiri dari 3 citraan penglihatan, 1 citraan perabaan, dan 1 citraan pencercahan dengan uraian sebagai berikut:

Pada bait 1 larik 1 dan 2 mengandung unsur citraan penglihatan yaitu “wahai lautku yang indah”, “airmu yng biru dan berombak”, kalimat tersebut mengakibatkan pembaca atau pendengar seolah-olah melihat laut biru yang indah dan berombak dengan ikan dan pohon yang indah dilihat mata. Pada bait kedua larik ke-5 ditandai kalimat “ikan dan pohon yang

(13)

indah kulihat”, larik ini mngakibatkan pembaca atau pendengar seolah-olah melihat ikan dan pohon.

Pada data 4 juga terdapat satu citraan perabaan yaitu pada bait pertama larik ke-3 menimbulkan kesegaran mataku, larik ini menyebabkan pendengar atau pembaca seolah-olah merasakan kesegaran pada matanya saat membaca puisi tersebut. Pada bait ke-2 di larik ke-7 juga terdapat citraan pencercapan yang ditandai dengan kalimat “lautku aku sangat berterima kasih”. Kalimat ini bertujuan mengungkapkan emosi oleh pengarang.

Tema yang ada dalam data 4 adalah “Lautku yang Indah” dan amanat yang terkandung dalam data 4 adalah tetaplah menjaga keindahan laut agar mata tetap segar melihat birunya hamparan laut.

Data 5 Indahnya Pemandangan

Gunung yang mengeluarkan hawa dingin

Air sungai yang mengalir begitu deras

Pohon yang rindang

Dan tanaman yang hijau dan cantik

Pemandangan yang enak dan sejuk Bagaikan surga yang indah

Semua ini adalah ciptaan Tuhan Oh .. indahnya pemandangan

Berdasarkan data 5 dengan puisi yang berjudul “Indahnya Pemandangan” terdapat 7 citraan yang terdiri atas 3 citraan penglihatan, 2 citraan perabaan, 1 citraan pencercapan dan 1 citraan gerak.

Pada data 5 terdapat tiga citraan penglihatan, yaitu pada bait pertama larik ke3 dan larik ke-4 ditandai dengan kalimat “pohon yang rindang, dan tanaman yang hijau dan cantik” mengakibatkan pembaca dan pendengar seolah-olah dapat melihat pohon yang rindang dengan tanaman yang hijau dan cantik sehingga pembaca atau pendengar serasa berada dalam keadaan tersebut. Pada bait kedua larik ke-8 ditandai dengan kalimat “oh . . indahnya pemandangan,” menyebabkan pembaca dan pendengar seolah-olah merasakan pemandangan yang indah.

(14)

Pada data 5 terdapat dua citraan perabaan, yaitu pada bait pertama larik 1 ditandai dengan kalimat “Gunung yang mengeluarkan hawa dingin” dan pada bait 2 larik ke-5 ditandai dengan kalimat “pemandangan yang enak dan sejuk”, menyebabkan pembaca atau pengarang merasakan apa yang terjadi tentang maksud tulisan pengarang.

Pada data 5 pada bait kedua dilarik ke-6 juga terdapat citraan pencercapan ditandai dengan kalimat “Bagaikan surga yang indah”, mengakibatkan pembaca dan pendengar dapat merasakan keindahan pemandangan dan seolah-olah pembaca atau pendengar merasakan emosi yang diungkapan pengarang.

Pada data 5 juga terdapat satu penggunaan citraan gerak yaitu pada bait pertama larik ke-2 “air sungai yang menglir begitu deras” mengakibatkan pembaca dan pendengar seolah-olah merasakan derasnya aliran air sungai tersebut.

Tema yang ada dalam data 5 adalah “Pemandangan Yang Enak dan Sejuk” dan amanat yang terdapat dalam data 5 adalah jagalah hutan ini agar pemandangannya tetap indah dan gunung beserta tanaman lainnya juga ikut indah.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi dengan metode picture and picture pada siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 1 Pariaman ditinjau dari aspek pencitraan tergolong baik, dinyatakan baik karena dari 35 siswa data yang dianalisis semua siswa mampu menggunakan pencitraan dengan nilai rata-rata 85,142. Kemampuan itu dapat dilihat dari 35 puisi yang ditulis siswa dengan jumlah larik 84, yang menggunakan citraan penglihatan 117 kali, citraan perabaan 39 kali, citraan gerak 7 kali, citraan pendengaran 7 kali, dan citraan pencecapan 33 kali. Sedangkan citraan penciuman tidak ditemukan sama sekali.

Metode picture and picture dapat

memudahkan siswa dalam menfokuskan sebuah tema untuk menuliskan sebuah puisi.

(15)

SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan hal-hal ini.

Pertama, bagi siswa SMP Negeri 1

Pariaman agar dapat menulis puisi dengan menggunakan metode picture and picture untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas siswa serta timbulmya imajinasi yang baik dalam menulis puisi. Kedua, guru dituntut untuk dapat memotivasi siswa agar siswa dapat dengan mudah membuat puisi terutama dalam mengeluarkan ide dan imajinasi. Kemudian guru seharusnya menciptakan suasana belajar yang menarik bagi siswa misalnya dengan menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan, sera penggunaan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga siswa merasa tertarik untuk belajar dan merasa mudah terutama dalam menulis puisi dengan menggunakan metode picture and picture. Ketiga, peneliti lain, agar dapat jadi pembanding untuk penelitian selanjutnya dalam menulis puisi dengan menggunakan metode picture and picture dengan aspek yang berbeda.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pelaksanaan penelitian dan proses penulisan skripsi ini terlaksana atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Dr. Marsis, M.Pd., sebagai pembimbing satu dan ibu Dra. Dainur Putri, M.Pd., sebagai pembimbing dua yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran, motivasi, dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Moleong, J. Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Remaja Rosda.

Pradopo, R. Doko. 1990. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gaah Mada University Pree.

Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Tahar, H. Effendi. 2008. Menulis Kreatif (Paduan Bagi Pemula). Padang: Universitas Negeri Padang Prees.

Referensi

Dokumen terkait

a Bagian Tempat Pembuangan Akhir raan Lampu Jalan Kabupaten Musi ara Hasil Pengadaan Langsung Nomor : Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa 014 untuk Paket

Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya

[r]

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subahanahu Wataala yang telah memberikan rahmat dan karuniany-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

Pengertian upah menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No.13 Tahun 2000, Bab I, pasal 1, Ayat 30): "Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Pelayanan, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Kepuasan

2. Bekasi dengan keterlambatan 28 menit dan dijadwalkan untuk berhenti di setiap stasiun dan perhentian. Perjalanan KA 423 berlangsung lancar tanpa gangguan hingga

Membuat Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP). Materi yang disampaikan harus sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat. Menyiapkan materi dan media