OLEH :
GIOVANNY TEFTUTUL
KONSEP PEMERATAAN AKSES LAYANAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT
Tidak meratanya akses layanan pendidikan
menyebabkan terjadinya perbedaan angka
partisipasi sekolah menengah kejuruan antar
wilayah di Kabupaten MTB.
Tujuan dan Sasaran Penelitian
A.Tujuan adalah merumuskan konsep pemerataan akses layanan
pendidikan tingkat menengah kejuruan berdasarkan karakteristik wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
B. Sasaran
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tidak meratanya
aksesibilitas layanan pendidikan tingkat menengah kejuruan.
2. Menentukan besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap APK tingkat
menengah kejuruan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
3. Memetakkan wilayah menurut tingkat pengaruh faktor tidak meratanya
aksesibilitas layanan pendidikan tingkat menengah kejuruan.
4. Merumuskan konsep pemerataan akses layanan pendidikan menengah
kejuruan berdasarkan karakteristik wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Gambar Umum Wilayah
1. Karakteristik Geografi Kabupaten Maluku Tenggara Barat
Secara keseluruhan Kabupaten Maluku Tenggara Barat merupakan daerah
kepulauan dan terkonsentrasi pada gugus pulau Tanimbar yang
mempunyai luas keseluruhan 53.251,20 km² yang terdiri dari wilayah daratan seluas 6192 Km² (11,63 %) dan wilayah perairan seluas
47.059,20 Km² (88,37 %).
Secara astronomis terletak pada 6º - 8º30’ Lintang Selatan dan 125045’
-133º Bujur Timur. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan: Utara : Laut Banda
Selatan : Laut Timor dan Laut Arafura
Barat : Gugus Pulau Babar Sermata, Maluku Barat Daya Timur : Laut Arafura
2. Karakteristik Demografi Kabupaten
MalukuTenggaraBarat
3. Karakteristik Perekonomian Kabupaten Maluku
Tenggara Barat
Pendapatan Regional Bruto
Perkapita Kabupaten Maluku Tenggara Barat atas dasar harga berlaku selama tahun 2005 s/d 2007, terus
mengalami kenaikan dari
Rp.3.002.192 pada tahun 2005 menjadi Rp. 3.202.562,- pada tahun 2006 tumbuh sebesar 1,67% dan pada tahun 2007 menjadi Rp. 3.488.148,- tumbuh sebesar 3,07% (MTB 2008).
4.
Karakteristik Ketenagakerjaan Kabupaten
Maluku Tenggara Barat
jumlah penduduk usia kerja lima belas tahun keatas
di Kabupaten Maluku Tenggara Barat mencapai
108.316 orang, penduduk usia kerja laki-laki lebih
besar daripada perempuan dengan seks rasio
101,42 artinya setiap 100 orang penduduk usia
kerja perempuan terdapat 101 orang penduduk
usia kerja laki-laki. Sedangkan dari penduduk usia
kerja itu yang tergolong angkatan kerja sebanyak
73.131 orang dan sisanya 35.185 bukan angkatan
kerja.
5.Karakteristik Sosial Kabupaten Maluku
Tenggara Barat
6.Karakteristik Komoditas Unggulan
Kabupaten Maluku Tenggara Barat
Sektor Pertanian terdapat 9 komoditas tanaman pangan, 10 jenis sayuran dan 9 jenis buah-buahan yang tersebar pada 9 Kecamatan di Kabupaten MTB
Untuk perikanan ada 12 jenis hasil laut yang relatif penyebarannya merata pada tiap kecamatan
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMK Tahun 2008
APK Jenjang Pendidikan di Kab.MTB Tahun 2008
APK Sekolah Menengah Kejuruan di Tiap Kecamatan Tahun 2008
Rencana Pengembangan Wilayah
Kab.MTB
Rencana pengembangan wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat
diarahkan untuk Konsep AMIDA (Agropolitan-Marineculture Integreted
Development Area) atau Pengembangan wilayah berbasis agropolitan dan budidaya kelautan secara terpadu
Komponen-komponen AMIDA adalah sebagai berikut :
Kawasan Sentra Produksi (KSP) Laut; Secara umum, KSP dapat diartikan
sebagai kawasan budidaya yang potensial dan prospektif untuk
dikembangkan lebih lanjut menjadi sebaran pengembangan kegiatan produksi pertanian.
Kawasan Agribisnis; Agribisnis meliputi seluruh kegiatan yang termasuk
dalam manufaktur dan distribusi input produksi, proses produksi pertanian, pengolahan dan pemasaran komoditas pertanian dan jasa-jasa penunjang lainnya yang terkait.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak
meratanya akses layanan pendidikan menengah
kejuruan berdasarkan karakteristik wilayah
Kab.MTB
Berdasarkan kajian pustaka indicator karakteristik
wilayah yang berpengaruh adalah :
Indikator Tingkat Pertumbuhan ekonomi
Lanjutan
Indikator Kesejahteraan Sosial
Kemiskinan
Pertumbuhan penduduk
Indikator Aksesibilitas Fisik
Jarak
2.
Pengaruh Faktor-faktor Terhadap APK Sekolah
Menengah Kejuruan Kabupaten Maluku Tenggara
Analisis Regresi Linear
X
1= Fasilitas
Pendidikan
X
2= Kemiskinan
X
3= Pendapatan
X
4= Demografi
X
5= Jarak
Pengaruh faktor fasilitas pendidikan, kemiskinan, pendapatan,
demografi dan jarak terhadap peningkatan APK terkait dengan
model regresi
1. Pengaruh Faktor fasilitas pendidikan terhadap peningkatan
APK Sekolah Menengah Kejuruan
Nilai indeks variabel sebesar yaitu 11. Hubungan berkorelasi
positif yang berarti bahwa semakin tinggi ketersediaan
fasilitas pendidikan pada tiap kecamatan secara signifikan
akan meningkatkan APK.
Seperti pada simulasi berikut : Faktor fasilitas pendidikan di
Kecamatan Tanimbar Utara optimum atau sama dengan 1,
maka peningkatan APK di Kecamatan Wertamrian dapat
diramalkan dengan perhitungan : APK = -10,7 + 11.0 (1) –
0.061(58.28) + 20.8(12.8301) – 20.0(13) + 0.0450(60)
2. Pengaruh faktor kemiskinan terhadap
peningkatan Angka Partisipasi Kasar SMK
Faktor kemiskinan memberikan sumbangan
terhadap APK menengah kejuruan sebesar 0.061.
Berdasarkan kondisi eksisting per kecamatan
tingkat kemiskinan bahwa kecamatan yang tingkat
kemiskinannya sangat tinggi adalah Kecamatan
Wuarlabobar 70.39%, Kecamatan Yaru 63.16%,
Kecamatan Wermaktian 58.28%, Kecamatan
Selaru 57.90%, Kecamatan Tanimbar Utara
56.07% dan Tingkat kemiskinan yang rendah pada
Kecamatan Taminbar Selatan 38.06% dan
3. Pengaruh pendapatan terhadap APK
tingkat menengah kejuruan
Sumbangan yang diberikan PDRB per kapita dari
hasil olahan analisis regresi sebesar 20.8.
Tingkat PDRB per kapita tiap kecamatan
mempunyai pengaruh terhadap APK menengah
kejuruan. Apabila PDRB mengalami kenaikan
tentunya APK menengah kejuruan pun akan naik,
sebaliknya bila PDRB menurun APK juga turun.
Faktor ini menjadi hambatan bagi individu (orang
tua) untuk memberikan pendidikan menengah
4.Pengaruh demografi terhadap APK
tingkat menengah kejuruan
Faktor ini memberikan sumbangan sebesar 20 bagi
peningkatan APK tingkat menengah kejuruan.
Faktor demografi turut berpengaruh terhadap APK
menengah kejuruan, hal ini disebabkan karena
pertumbuhan pendudukan dan pesebaran
5.Pengaruh jarak terhadap APK tingkat
menengah kejuruan
Jarak menciptakan gangguan karena membutuhkan
waktu dan tenaga (biaya) untuk mencapai suatu
lokasi yang satu dari lokasi yang lainnya
masyarakat dalam mengakses layanan pendidikan
tidak mudah, karena sarana prasarana transportasi
sangat sedikit dan mahal. Untuk bisa mengakses
layanan pendidikan tentunya perlu pengorbanan
yang sangat besar.
Besar sumbangan faktor ini terhadap APK tingkat
3. Pemetakkan Wilayah Menurut Tingkat Pengaruh
Faktor-faktor Tidak Meratanya Akses Layanan Pendidikan
Menengah Kejuruan Kabupaten Maluku Tenggara Barat
Hasil Analisis Klaster
Klaster 1 dinamakan
Klaster Fasilitas Tinggi
Klaster 2 dinamakan
Klaster Tingkat Kemiskinan
Tinggi
Klaster 3 dinamakan
Klaster demografi rendah
Klaster 4 dinamakan
klaster Komoditas unggulan
sama
IV. Perumusan Konsep Pemerataan Akses Layanan
Pendidikan Menengah Kejuruan Berdasarkan Karakteristik
Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat
Klaster 1 :
Penyediaan dana subsidi pemerintah berupa insentif
bagi kelompok wirausaha siswa-siswi SMK pada
Kecamatan Tanimbar Selatan
Menggabungkan SMK yang program keahliannya
sama menjadi satu yang berada pada kecamatan
Tanimbar Selatan dan Wertamrian
Penambahan fasilitas berupa ruang praktek yang
dilengkapi dengan peralatan praktek pertanian dan
perikanan di Kecamatan Tanimbar Selatan.
Klaster 2 :
Penyediaan bapak angkat bagi siswa SMK yang dari
keluarga miskin di Kecamatan Yaru dan Wuarlabobar.
Pemberlakuan sekolah gratis pada SMK yang berada di
Kecamatan Wuarlabobar
Klaster 3 :
Membentuk sentra-sentra produksi pertanian dan perikanan
sesuai komoditas unggulan di Kecamatan Selaru dan
Kecamatan Wermaktian
Penambahan fasilitas pendidikan berupa laboratorium
pengolahan hasil perikanan di Kecamatan Wermaktian.
Klaster 4
Penyediaan asrama untuk guru dan siswa pada
lokasi SMK di Kecamatan Tanimbar Utara
Penambahan ruang belajar pada SMK di
Kecamatan Tanimbar Utara
Memperluas rute (trayek) angkutan umum di
Kecamatan Tanimbar Utara, Kecamatan Nirunmas
dan Kecamatan Kormomolin
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak meratanya akses layanan
pendidikan menengah kejuruan terdiri atas lima variabel yang meliputi : Ketersediaan fasilitas, kemiskinan, pendapatan, demografi dan jarak. Dan kelima variabel secara signifikan mempengaruhi Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat menengah kejuruan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Pemetakkan wilayah dikelompokkan menjadi 4 klaster berdasarkan faktor
–faktor dan komoditas unggulan daerah yang berpengaruh terhadap APK tingkat menengah kejuruan, terdiri dari : Klaster I yaitu daerah dengan tingkat demografi dan ketersediaan fasilitas yang tinggi meliputi :
Kecamatan Tanimbar Selatan dan Kecamatan Wertamrian. Klaster II yaitu daerah dengan tingkat demografi rendah meliputi : Kecamatan
Wermaktian dan Selaru, Klaster III dengan tingkat kemiskinan tinggi meliputi : Kecamatan Yaru dan Wuarlabobar. Klaster IV dengan tingkat ketersediaan fasilitas yang rendah meliputi : Kecamatan Tanimbar Utara, Kecamatan Nirunmas dan Kecamatan Kormomolin.
arahan pengembangan untuk mendukung pemerataan akses layanan
pendidikan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang dapat dirumuskan meliputi :
Klaster I untuk Kecamatan Tanimbar Selatan dan Wertamrian
Penyediaan dana subsidi pemerintah berupa insentif bagi kelompok
wirausaha siswa-siswi SMK pada Kecamatan Yaru dan Wuarlabobar yang telah terbentuk.
Menggabungkan SMK yang program keahliannya sama menjadi satu
yang berada pada kecamatan Tanimbar Selatan dan Wertamrian.
Penambahan fasilitas berupa ruang praktek yang dilengkapi dengan
peralatan praktek pertanian dan perikanan di Kecamatan Tanimbar Selatan.
Klaster II untuk Kecamtan Yaru dan Kecamatan
Wuarlabobar
Penyediaan bapak angkat bagi siswa SMK yang
dari keluarga miskin di Kecamatan Yaru dan
Wuarlabobar.
Pemberlakuan sekolah gratis pada SMK yang
Klaster III untuk Kecamatan Selaru dan Wermaktian
Membentuk sentra-sentra produksi pertanian dan perikanan sesuai
komoditas unggulan di Kecamatan Selaru dan Kecamatan Wermaktian
Penambahan fasilitas pendidikan berupa laboratorium pengolahan hasil
perikanan di Kecamatan Wermaktian
Klaster IV untu Kecamatan Tanimbar Utara, Kormomolin dan Nirunmas
Penyediaan asrama untuk guru dan siswa pada lokasi SMK di Kecamatan
Tanimbar Utara
Penambahan ruang belajar pada SMK di Kecamatan Tanimbar Utara Memperluas rute (trayek) angkutan umum di Kecamatan Tanimbar Utara,
2.Rekomendasi
Memprioritaskan pemerataan akses layanan pendidikan
menengah kejuruan adalah pada klaster dengan tingkat
pencapaian Aangka Partisipasi Kasar rendah terutama pada
kecamatan dengan tingkat kemiskinan rendah.