SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG
MAKALAH
PENGARUH KETAHANAN EKONOMI TERHADAP STABILITAS
POLITIK
Diajukan oleh:
Gigih Surya Prakasa
NPM: 103060017337
Mahasiswa Program Diploma III Keuangan
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur yang begitu tulus penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha
Esa yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis untuk
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Ketahanan Ekonomi Terhadap
Stabilitas Politik”. Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
bahasa Indonesia semester ganjil tahun 2011.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rini Adianti Ekoputranti
sebagai dosen bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis sehingga dapat
menyusun laporan ini dengan baik, teman-teman baik di pondok maupun di kelas,
serta Saudara Novrizal Rezha yang telah memberikan saran-saran yang sangat
berguna dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya ilmiah ini masih terdapat
banyak kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
untuk waspada terhadap perubahan ekonomi dan sosial-politik dan bagi para pembaca
pada khususnya.
Tangerang, 6 Februari 2011
DAFTAR ISI
2.2.1 Amerika Serikat menjadi negara adidaya………... 6
2.2.1 Keruntuhan Uni Soviet……… 8
BAB III SIMPULAN DAN SARAN……… 10
3.1 Simpulan………... 10
3.2 Saran……….. 10
BAB I
1.1 Latar Belakang
Ekonomi tidak pernah bisa dilepaskan dari politik. Jika suatu negara memiliki
pondasi ekonomi yang kuat, stabilitas politik pun terjamin. Struktur ekonomi yang
kokoh dibangun dari produktivitas yang tinggi di negara tersebut. Pemerintah dapat
membuat produktivitas di suatu negara tinggi dengan faktor-faktor seperti adanya
modal fisik, modal manusia, sumber daya alam serta pengetahuan mengenai teknologi
(Mankiw, 2004:57).
Dalam mendukung kondisi di atas, pemerintah memiliki peran penting dengan
kebijakan dan kekuasannya sehingga tercipta iklim ekonomi yang aman dan nyaman.
Nyatanya, lebih banyak kebijakan pemerintah yang mementingkan kelompok elit dan
kalangan atas. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan ketidakpuasan masyarakat
terhadap pemerintah sehingga tiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan
menjadi kontraproduktif. Oleh karena itu, penulis akan menganalisis pengaruh
ketahanan ekonomi terhadap stabilitas politik di berbagai negara.
1.2 Masalah
Masalah yang dibahas oleh penulis dalam tulisan ini adalah pengaruh ekonomi pada
masyarakat terhadap pemerintahan yang berkuasa.
1.3 Tujuan
Makalah ini ditujukan untuk mempelajari dan menganalisis dampak yang
ekonomi tehadap rezim yang berkuasa dan hubungan timbal balik antara
ekonomi-politik.
1.4 Ruang Lingkup
Dalam pembahasan makalah ini, penulis membatasi ruang lingkup
pembahasan. Penulis akan membahas tentang perbandingan hubungan ekonomi dan
politik Amerika Serikat dengan Uni Soviet pada masa perang dingin 1947-1991.
1.5 Anggapan Dasar
Tidak sedikit negara miskin baik di Asia maupun di Afrika yang mengalami
pergantian pemerintahan karena dianggap gagal oleh rakyatnya dalam memperbaiki
stabilitas ekonomi di negara tersebut. Namun, banyak juga negara yang berhasil
mempertahankan kekuasaannya karena mereka dianggap berhasil menciptakan situasi
yang kondusif dalam perekonomian dan dapat menyejahterakan rakyatnya.
1.6 Hipotesis
Pemerintahan yang berhasil menciptakan iklim yang kondusif dalam
perekonomian akan disukai rakyatnya sehingga keadaan politik di negara tersebut
1.7 Metode Penelitian
Dalam menulis makalah ini. penulis menggunakan metode studi kasus dan
memperoleh data dengan menggunakan teknik studi pustaka.
Metode studi kasus dilakukan dengan meneliti dan menganalisa sejarah dan
perkembangan ekonomi Amerika Serikat serta kasus runtuhnya Uni Soviet karena
bangkrut pada tahun 1991. Data sumber diperoleh dari observasi lapangan, yaitu
mencari dari internet.
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dilakukan dengan membagi laporan ini menjadi 3
bagian.
a. Bab I Pendahuluan
Bagian ini berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup
pembahasan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
b. Bab II Pembahasan
Bagian ini berisi tentang pembahasan dan analisis masalah.
c. Bab III Penutup
Bagian ini berisi tentang simpulan yang dapat diambil dari laporan ini serta saran
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Negara yang kuat adalah negara yang dapat menyeimbangkan antara
kepentingan politik dan ekonominya, misalnya Amerika Serikat. Negara itu dapat
mengembangkan kepentingan ekonominya ke seluruh penjuru dunia dengan kebijakan
luar negeri mereka. Walaupun terkesan terlalu ikut campur, mereka berhasil
menguasai sebagian perekonomian dunia dengan membuat negara lain bergantung
kepada perusahaan-perusahaan asal AS seperti Wal-Mart Stores, Exxon Mobil,
Chevron, General Electric.
Tidak seperti Amerika Serikat, negara-negara miskin dan terbelakang di Afrika
dan Asia tidak akan bisa mengembangkan kekuatan politiknya jika kebutuhan
ekonomi di dalam negeri saja tidak mencukupi. Sebagai contoh negara Republik
Demokrasi Federal Ethiopia. Kemiskinan dan kelaparan yang melanda negeri itu
menimbulkan kekacauan dan instabilitas keamanan dan politik di dalam negeri. GDP
nominal negara itu sekitar $360 perkapita pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan
betapa kecil produksi negara tersebut sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Keadaan yang timpang antara negara maju dan negara dunia ketiga ini tidak
mengherankan. Jelas terlihat bahwa politik merupakan kepanjangan dari ekonomi.
Ilmu Ekonomi menurut Mankiw (2004:4) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
mengelola sumber daya yang langka, sedangkan Lasswell menyetujui ilmu politik
adalah ilmu yang mempelajari pengaruh dan kekuasaan. Dari pernyataan kedua ahli di
atas dapat kita ambil simpulan bahwa diperlukan kekuasaan dan pengaruh untuk
memenuhi kebutuhan dari sumber daya yang langka tersebut.
2.2.1 Amerika Serikat menjadi negara adidaya
Amerika Serikat adalah negara federal yang memiliki 50 negara bagian
yang tergabung dalam satu konstitusi perserikatan. Terletak di Benua Amerika bagian
utara, negara ini merupakan negara adidaya setelah kemenangan sekutu atas kubu
Axis pada Perang Dunia ke II. Perekonomiannya sempat jatuh saat The Great
Depression tahun 1930. Amerika Serikat bangkit kembali saat permulaan Perang
Dunia II. The Great Depression pada tahun 1930 membuat presiden sebelumnya,
Herbert Hoover, kalah oleh Franklin Delano Roosevelt pada pemilihan presiden tahun
1932 dengan perbandingan yang sangat jauh. Rencana perbaikan ekonomi
Roosevelt, the New Deal, berisi tentang bantuan, pemulihan, serta reformasi yang
membawa penyesuaian besar pada politik Amerika. Hal ini membuat Amerika bangkit
dari keterpurukannya selama depresi. Roda industri Amerika semakin cepat setelah
penyerangan Jepang atas Pearl Harbor tahun 1941 yang melibatkan Amerika ke dalam
Perang Dunia II. Industri militer menyerap banyak tenaga kerja. Obligasi pemerintah
banyak terjual untuk mendukung perang sampai akhir Perang Dunia II sampai saat
dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Semenjak berakhirnya Perang Dunia II, Amerika Serikat menjadi negara
adidaya dengan kekuatan ekonomi dan politik paling berpengaruh di seluruh dunia.
Amerika juga memberikan insentif ekonomi kepada dunia dengan the Trumann
Doctrine dan Marshall Plan. Pertumbuhan ekonomi mengalami ledakan pada tahun
1980-an saat teknologi komputer sudah maju. Ekonomi Amerika yang berkiblat pada
teori pasar bebas kapitalis memiliki dasar tentang penawaran dan permintaan.
berpengaruh kuat pada fluktuasi ekonomi dunia. Hal ini bisa dibuktikan saat krisis
tahun 2008 di Amerika yang berdampak luas ke seluruh dunia. Amerika menjadi pusat
teknologi dunia dan komersialisasi teknologi sehingga membuat Amerika menjadi
salah satu negara modern di abad 21.
Situasi politik di Amerika Serikat stabil sejak perang sipil amerika berakhir di
abad 19. Masyarakat bebas berekspresi dan menyatakan pendapat karena hak-hak
mereka dilindungi dalam konstitusi. Keinginan untuk kudeta atau revolusi terhadap
pemerintahan yang berkuasa sangat kecil karena masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan mereka secara bebas.
2.2.1 Keruntuhan Uni Soviet
Uni Soviet pertama berdiri pada tahun 1922 setelah diadakannya perjanjian
pembentukan Republik Sosialis Uni Soviet yang terdiri dari negara komunis seperti
Russian SFSR, the Transcaucasian SFSR, the Ukrainian SSR dan the Byelorussian
SSR. Komunis adalah suatu paham yang menghapuskan kelas dan struktur sosial,
serta kepemilikan bersama suatu sumber produksi.1 Setelah Perang Dunia II, Uni
Soviet mengalami perkembangan ekonomi yang pesat hingga awal 1970-an. Hal ini
karena industri Soviet sangat maju dibanding negara barat lainnya. Setelah kematian
Stalin, Uni Soviet mengonsentrasikan seluruh sumber daya ekonominya di bidang
industri alih-alih bidang pertanian yang mengakibatkan ketidakseimbangannya antara
industri militer dan pertanian. Hal tersebut mengakibatkan banyak rakyat Uni Soviet
mati kelaparan. Saat perang berlangsung, Uni Soviet memindahkan banyak pabrik,
peralatan dan pekerja ke daerah Ural, Siberia Barat dan Asia Tengah. Pusat industri di
timur Uni Soviet juga membantu pengembangan lain di negeri itu yang hancur karena
invasi. Uni Soviet sendiri berhasil mempertahankan produksi pada lokasi baru dan
jenis industri baru yang memungkinkan berlanjut setelah perang. (Blackwel,147).
Kehancuran Soviet dimulai pada masa pemerintahan Mikhail Gorbachev
saat harga minyak jatuh karena kebijakan Arab Saudi yang mengurangi harga minyak
sehingga harga ekspor minyak mentah Uni Soviet ikut jatuh. Uni Soviet saat itu tidak
memiliki kemampuan untuk mengembangkan ekonominya lebih jauh lagi karena
kurangnya inovasi dan adanya kemiskinan, kelaparan, dan korupsi di tubuh
pemerintah yang merajalela. Puncaknya adalah saat ledakan atom di reaktor nuklir
Chernobyl pada tahun 1986 yang disebabkan oleh penggunaan material yang tidak
tepat pada reaktor. Pemerintahan Gorbachev juga memperkenalkan Glasnost dan
Perestroika. Glasnost adalah keterbukaan dan transparansi media terhadap pemerintah
kepada publik sedangkan Perestroika adalah reformasi di bidang ekonomi dengan
memberikan beberapa elemen dalam pasar bebas. Kedua hal tersebut diharapkan
dapat mengubah kondisi pasar. Namun, kebijakan Gorbachev menjadi penyebab inti
dari keruntuhan Uni Soviet. Pada tahun 1991 Uni Soviet dinyatakan bubar menjadi
sebelas negara karena bangkrut.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Setelah memahami hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa ekonomi
dan politik memiliki pengaruh dan timbal balik yang sangat kuat. Tanpa kekuatan
ekonomi, politik tidak akan memiliki pengaruh apa-apa sedangkan tanpa perlindungan
dibuktikan oleh Amerika Serikat yang bisa menjadi negara adidaya hingga saat ini
dengan ideologi mereka yang liberalis-kapitalis. Ideologi ini menjunjung tinggi
kebebasan individu dibandingkan Uni Soviet yang bangkrut pada tahun 1991 dengan
ideologi sosialis-komunis, yaitu ideologi yang memiliki semboyan ”sama rata, sama
rasa”.
3.2 Saran
Negara yang rawan pecah, krisis, atau revolusi karena kesenjangan ekonomi
harus dapat mengubah kebijakan yang mengedepankan kepentingan umum. Penulis
memberikan dua saran.
1. Pemerintah membebaskan pasar bergerak sesuai mekanisme pasar dengan syarat
dan pengawasan dari pemerintah. Persaingan sehat akan memupuk inovasi dan
kreativitas sehingga pondasi ekonomi dapat semakin kuat.
2. Kebebasan berekspresi, menyuarakan pendapat, berorganisasi dan berserikat harus
dijamin pemerintah sehingga pemerintah tetap mendengar keluhan dan masalah
rakyatnya. Banyak kasus pemerintahan otoriter yang akhirnya digulingkan oleh
rakyatnya sendiri karena rakyat tidak tahan ditekan dan ditahan hak asasinya dalam
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Communism. Columbia Encyclopedia.
---. 2007. Why did the soviet fallen. Marginal revolution. <http://www.marginalrevolution.com/marginalrevolution/2007/06/why_did_the_s ov.html> diunduh 7/2/2011
---. 2008. What factors attributed to the US becoming a superpower. Wikianswer.com.
<http://wiki.answers.com/Q/What_factors_attributed_to_the_US_becoming_a_su perpower> 7/2/2011
---. 2009. Soviet Union. Wikipedia.
<http://en.wikipedia.org/wiki/Soviet_Union> 7/2/2011
---. 2009. Superpower. Wikipedia. <http://en.wikipedia.org/wiki/Superpower> 7/2/2011
---. 2009. Ethiopia. CIA – The World Factbook. 16 Maret 2009. < "CIA - The World Factbook - Ethiopia". Cia.gov> 6/2/2011
---. 2010. Fortune 500 .CNNMoney.com. 3 Mei 2010.
Blackwell, William L. 1970. The Industrialization of Russia. New York: Thomas Y. Crowell Co.
Ginieres, Alexandra. 2009. THE POST-WWII ECONOMY IN RUSSIA. <http://econc10.bu.edu/economic_systems/Economics/Economic_History/FSU/e chist_fsu_khruschov_era.htm> 7/2/2011
Mankiw, N. Gregory. 2004. Principles of Economics. Singapore: Cengage Learning. Wright, Gavin, and Jesse Czelusta. 2007. Resource-Based Growth Past and