• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Pemikiran Islam Mutazilah 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Pemikiran Islam Mutazilah 2013 "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MU’TAZILAH

SEJARAH TIMBUL, TOKOH-TOKOH

DAN PEMIKIRAN- PEMIKIRANNYA

A. Pendahuluan

Pada umumnya perbedaan aliran itu mengarah pada bentuk aplikasi keimanan kepada Allah dan Al Qur’an dalam realitas kehidupan sehari-hari. Diantara berbagai aliran yang tumbuh pada masa Bani Umayyah dan Bani Abbasiah adalah aliran Mu’tazilah.

Golongan mu’tazilah disebut kelompok ahl al- at- Tauhid, dan juga disebut qqodariyah atau ‘adliyyah. Mereka jadikan kata qodariyyah menmpunyai 2 arti yaitu kata qodar yang digu-nakan untuk menamakan orang yang mengakui qodar untuk kebaikan dan keburukan pada hakikat dari Allah.1

B. Sejarah Timbulnya Aliran Mu’tazilah

Berbagai mazhab dan aliran tumbuh dan berkembang setelah sistem Khulafaur Rosyidin2 telah berakhir. Berbagai mazhab dan aliran mulai tumbuh dalam sebuah setting politik ketika Usman bin Affan pada akhir masa kekuasaannya, menimbulkan ketidakpuasan berbagai pihak menyangkut kondisi politik dan administratif.

Setelah terbunuhnya Usman bin Affan sebagai akibat dari pemberontakan, maka pertikaian-pertikaian secara terbuka mulai timbul dan berkembang menjadi perang saudara pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Secara beruntun kemudian timbul perang Jamal, perang Shiffin dan peristiwa Tahkim.

1 A s y - s y a h r a s t a n i ,A l M i l a l W a A l N i l a l . 2 0 0 6 .P T . B i n a I l m u O f f s e t . h . 3 8

2 H . I b r a h i m S y u a i b ,S e j a r a h K e b u d a y a a n I s l a m .C e t . I I ( J a k a r t a : D i r e k t o r a t J e n d e r a l

(2)

Dengan pertikaian yang terjadi pada waktu itu maka timbullah pemikiran-pemikiran sebagai berikut :

a . Siapakah yang berada di atas kebenaran dan siapakah yang bathil ?

b . Kenapa tetap bertahan di atas kebathilan dan atas dasar apa seseorang disebut bathil ? c. Apabila seseorang bersikap netral maka argumentasi apakah yang dipegangnya dalam

pilihannya itu?

Pertanyaan-pertanyaan ini melahirkan pemikiran-pemikiran yang pada mulanya bersifat politis semata-mata. Tetapi kemudian pemikiran-pemikiran tersebut dikonfirmasi dengan dalil-dalil keagamaan sehingga timbullah kelompok-kelompok mazhab atau aliran-aliran yang mencoba menafsirkan dalil-dalil agama atas masalah-masalah yang timbul pada waktu itu.

Perang Jamal3 dan perang Shiffin terjadi di Negeri Irak. Karena itu perbedaan pendapat dan pemikiran banyak terjadi di Negeri itu. Firqah-firqah yang bermacam-macam pada hakekatnya berakar pada empat kelompok besar yaitu :

1. Syi’ah ( pendukung Ali bin Abi Tholib dalam kancah politik)

2. Khawarij ( pendukung Ali bin Abi Tholib sebelum peristiwa Tahkim ) 3. Murji’ah ( menyusun penafsiran-penafsirannya sendiri )

4. Mu’tazilah .

Pada masa perdebatan tersebut lahirlah sebuah kelompok pemikiran baru yang disebut I’tizal. I’tizal adalah faham yang dianut oleh kaum Mu’tazilah.

Berikut Profil Pendiri Mu’tazilah : Nama : Washil bin ‘Atha’ Tempat Lahir : Madinah

Keahlian : Pidato

Kelemahan : Tidak dapat melafadkan huruf ra Pengikut : Umar bin Ubaid

Asal Bani : Bani Machzum Nama Guru : Imam Hasan Basri

(3)

Pusat perkembangan : Kota Basrah kemudian berkembang di Baghdad.

Pada mulanya Washil adalah seorang murid dari Imam Hasan Basri. Adapun yang menjadi pokok perdebatan antara Imam Hasan Basri dengan Washil adalah tentang :

a . Tempatnya seorang yang berdosa besar4 di akhirat kelak Beberapa hal yang termasuk dosa besar yaitu

1 . Dahriyyun5

Dahriyyun yaitu orang yang berkeyakinan pada masa, tidak percaya adanya tuhan atau disebut dengan atheis.

2 . Hasidun6

Hasidun yaitu orang yang memiliki hati dan perilaku dengki atau hasad. Orang ini berusaha mengharapkan hilangnya nikmat yang diberikan Allah kepada seseorang yang telah mendapatkannya karena merasa iri.

3 . Mubazzirun7

Mubazzirun yaitu orang- orang yang berbuat boros. Umumnya terjadi pada pem-belanjaan harta benda atau kekayaan yang dimiliki.

4 . Murtaddun8

Murtaddun adalah orang- orang yang terputus hubungannya dengan Allah, orang- orang yang keluar dari agama islam dalam bentuk niat, perbuatan atau perkataan yang menjadikannya kafir.

5 . Munafiqun9

(4)

Golongan kiri, golongan yang menerima catatan merka dengan tangan kiri. 7 . Mutakabbirin11

Orang- orang yang sombong disebut mutakabbirin, orang yang merasa dirinya lebih tinggi derajatnya, lebih baik, lebih sempurna, lebih segalanya dari yang lain. 8 . Mumtarun12

Orang- orang yang ragu- ragu terhadap kebenaran. Mereka ini adalah orang yang imannya setengah- setengah, tidak kaffah dalam meyakini dinul islam.

9 . Dallun13

Orang- orang yang sesat dalam hal ini kalangan yang tidak tahu arah perjalanan hidup yang harus ditempuhnya baik berkaitan dengan dunia maupun akhirat. 1 0 . Jabbarun14

Orang yang bertindak sewenag- wenang ataun otoriter. 1 1 . Fujjar15

Orang- orang yang gemar berbuat maksiat atau durhaka kepada Allah. Mereka tidak mau beriman kepadaNya dan menjalankan perintahNya dengan sebaik-baiknya.

1 2 . Kafirun16

Orang- orang yang tidak meyakini kitabullah dan sunnatullah. Secara Bahasa menyembunyikan sesuatu atau menutupi dalam konteks tidak menunjukkan ke-baikan yang diterimanya.

1 3 . Khainun17

(5)

Orang- orang yang keluar dari kebenaran dan durhaka kepada Allah. Kalangan fasiqun meyakini ketentuan- ketentuan yang ditetapka kepada Allah tetapi disisi lain juga melakukan dosa besar terus menerus melakukan dosa kecil tanpa minta ampun dan bertaubat.

1 5 . Zalimun19

Orang- orang yang berbuat kejahatan atau yang melakukan tindak pidana krimi-nalitas.

1 6 . Mujrimun20

Perbuatan yang biasa dilakukan oleh golongan mujrimun antara lain membunuh dengan sengaja, minum- minuman keras, merampok, mencuri, berzina.

1 7 . Musyrikun21

Orang- orang yang menyekutukan allah baik secara aqidah maupun akhlaqnya. Musrik secara substansi adalah ketergantungan dan ketundukan kepada selain Al-lah.

1 8 . Mubtilun22

Orang- orang yang suka berbuat batil. Menurut bahasa istilahnya tidak berfaedah atau sia- sia atau terlepasnya perbutan dari tuntutsn syar’I serta tidak memiliki kontribusi apapun dalam memenuhi kewajiban syariat.

(6)

2 0 . Mukadzibun24

Orang- orang yang gemar berbuat dusta disebut mukadzibun. Dusta adalah penyakit hati yang hinggap pada manusia sepanjang abad, setiap generasi bahkan abadi dalam segenap zaman.

2 1 . Mufsidun25

Orang- orang yang gemar berbuat kerusakan di muka bumi disebut mufsidun. Washil berpendapat : tempat orang yang berdosa besar ialah antara seorang muslim yang saleh dan seorang kafir. Sesat tidak berarti kafir 26, akan ditempatkan pada suatu tempat khusus antara surga dan neraka yang dalam istilahnya dikenal dengan nama “ tempat diantara dua tempat ” (Manzilat bainal manzilatain).

b . Orang muslim yang berdosa besar itu disebut fasik 27.

C. Tokoh-tokoh Mu’tazilah dan Pemikiran pemikirannya

Washil bin ‘Atha memiliki pergaulan yang luas, sehingga pengikut aliran Mu’tazilah meluas dari kalangan elit sampai rakyat jelata. Mereka adalah :

1. Abdullah ibn Alharist (wilayah Barat Jauh /Mahrib al-Aqsh). 2. Hafsah ibn Salim ( wilayah Khurasan /Asia Tengah).

3. Al Qasim ( wilayah Yaman ). 4. Al Ayub ( wilayah Aljazirat ).

5. Al Hassan ibn Zakwani ( wilayah Kaufah ). 6. Utsman Al Thawil ( wilayah Armenia). 7. Umar bin Ubaid (90-140H/699-757)

8. Abdul Hauzail Muhammad bin Al Huzail Al ‘Allaf (135-226H/852-840M). 9. Ibrahim bin Sayyar bin Hani an-Nazzham (wafat 231H/845M).

10. Abdul Hauzail Muhammad bin Al Huzail Al ‘Allaf (135-226H/852-840M). 11. Ibrahim bin Sayyar bin Hani an-Nazzham (wafat 231H/845M).

2 4 A z - Z u m a r 6 0 , A n - N a h l 1 1 6 . 2 5 A l - B a q a r a h 2 9 - 3 0 , A l - Q a s h a s 4 .

2 6 Imam Tobroni,Mimbar Pembangunan Agama (MPA 318/Maret 2013)h.15

(7)

12. Abu Musa Al Mudar. 13. Tsumamah bin Al Asyras. 14. Ahmad bin Abi Fu’ad.

15. Abu Al Husein Al Khayyat (wafat 300H/ 912M). 16. Al Qadhi Abdul Jabbar (wafat 1024M).

17. Abul Qasim Muhammad bin Umar alias Az Zamakhsyari (476-538H/ 1075-1144 M ). 18. Tsumamat bin Asyras

Dari kedua tokoh tersebut lahir murid-murid besar yang mendukung dan menyebarkan aliran Mu’tazilah28. Washil dan Umar bersama-sama murid-muridnya yang terdiri dari empat

generasi disebut aliran Basrah, mereka adalah :

1. Angkatan pertama:

a . Ustman Al Thawil d. Khalid bin Shafwan

b . Hafash bin Salim e. Ibrahim bin Yahya Al Madani. c. Al Hassan bin Zakwa

2. Angkatan kedua :

2 8 I b i d, P a h a m - p a h a m y a n g s e k u l e r s e m i s a l e p i c u r e a n , s e k t e j a h a m i y a h b a h k a n s e b a g i a n k e c i l

(8)

a. Abu Bakar Al Assham c. Abu Huzail Al Allaf b. Mu’ammar bin ‘Ibad

3. Angkatan ketiga:

a. Abu Ali Aswari c. Hisyam Al Fuwathi

b. Abu Jaakub Al Syahham d. Al Nazzham dan Bisyri bin Mu’tamir 4. Angkatan keempat:

a. Ibad bin Sulaiman c. Al Jahidz

b. Abu Ali Al Jabbai d. Abu Hassan Al Asy’ari

Terdapat lima thesis sebagai prinsip-prinsip dari aliran Mu’tazilah yaitu :

1. Qaulun bit Tauhidi (Keesaan Ilahi)

2. Keadilan Ilahi

Berkaitan 3 permasalahan pokok yaitu :

a. kebajikan dan kebajikan lebih (shilah dan ashlah) b. baik dan buruk (hasnun dan kabhun) 29

c. kemauan bebas (ikhtiar fil insan).

3. Al wa’du wal wa’di (janji dan ancaman).

4. Manzilat bainal manzilatain (tempat diantara dua tempat).

5. Amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kebaikan dan melarang kemunkaran).

Mu’tazilah mengungkapkan 5 thesis di atas dengan prinsip sebagai berikut :

1 . Prinsip keesaan Allah untuk menanggapi golongan Syiah Rafidah yang

menggambarkan Allah itu dalam bentuk yang berjisim dan dapat diindera. Kelanjutan dari prinsip keesaan yang murni itu adalah :

a. Mengikari sifat-sifat Allah sebagai hal yang qadim selain dari pada zat-Nya. b. Mengatakan bahwa Qur’an itu mahluk.

c. Mengingkari bahwa Allah dapat dilihat dengan mata kepala.

d. Mena’wilkan ayat yang mengesankan adanya persamaan Allah dengan manusia.

2 9 J a w a h i r u l B u k h o r i , (B e r d u s t a d a n m a r a h t e r h a d a p p e r i n t a h A l l a h , t a k u t d a r i s i f a t

(9)

2 . Prinsip keadilan30 Allah, A d i l i t u a d a l a h p r o p o r s i o n a l . Mu’tazilah berpendapat

bahwa manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya. Selanjutnya dalam menafsirkan keadilan Mu’tazilah berpendapat: “Allah tidak menghendaki keburukan, tidak menciptakan perbuatan manusia. Manusia dapat mengerjakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-perintah-perintah-Nya. Allah hanya memerintahkan apa yang dikehendaki-Nya. Allah hanya menguasai kebaikan dan memerintahkan itu kepada manusia dan tidak campur tangan dalam keburukan-keburukan yang dikerjakan manusia ”.

3 . Prinsip tentang janji dan ancaman.

a . Mu’tazilah yakin bahwa Allah akan memberikan pahala-Nya dan ancaman-Nya di hari kiamat.

b . Siapa yang keluar dari dunia31 dengan segala ketaatan dan penuh taubat maka akan mendapat pahala. Dan sebaliknya.

c . Mu’tazilah mengingkari adanya “ syafaat ”32 di hari kiamat33 dengan mengenyampingkan ayat-ayat yang menetapkan syafaat34 .

4 . Prinsip manzilat bainal manzilatain

Menurut Mu’tazilah seorang muslim yang mengerjakan dosa besar selain syirik bukan lagi menjadi mu’min tetapi juga tidak menjadi kafir, melainkan menjadi fasik. Jadi kefasikan merupakan tempat tersendiri antara “iman” dan “kufur”. Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat,” sujudlah kamu kepada Adam,maka sujudlah mereka kecuali iblis,ia enggan dan sombong.Dan ia termasuk golongan orang kafir.35

5. Prinsip amar ma’ruf nahi munkar

3 0 I b i d. h . 4

3 1 M u f r a d a t ,A r t i k o s a k a t a . 3 2 A l q u r a n (Al Baqarah 254 dan 45).

3 3 H a d i s t J a w a h i r u l B u k h o r i ,A s s a ’ a t u h a r i r u s a k n y a a l a m s e m e s t a . h . . 3 4 I b i d. h . 4 6 6

(10)

Prinsip ini berkaitan dengan amalan lahir dan lapangan fiqh dari pada lapangan kepercayaan dan ketauhidan. Karena itu pengikut aliran Mu’tazilah termasuk orang-orang yang giat menyiarkan agama dan memberi petunjuk kepada yang sesat36.

Karya-karya Abu Ustman Amru ibn Bahar Al Jahidz adalah :

a. Al Bukhalak ( berisikan kisah-kisah jenaka bercampur sinis mengenai watak para tokoh ) b. Al Hayawani dan Tibyan ( pendapat-pendapatnya mengenai bidang kesusasteraan dan

ilmiah serta permasalahan filsafat ).

c. Al I’tizal wa Fadhlihi ‘ala Fadhilati (Keistimewaan jasa aliran I’tizal).

d. Al Istitha’atu ‘ala Khalqi’l Al’ali (Masalah Kemampuan dan Penciptaan Tingkah Laku). e. Khalq’il Qorani (Perihal Qur’an itu suatu Ciptaan)

f. Fadhilatu’l Mu’tazilati (Keistimewaan jasa-jasa Tokoh-tokoh I’tizal).

Karya Al Hayawani adalah : a . Risalat (essei).

b . Risalat fil Qiyani (Essei tentang bunyi-bunyian). c. Risalat fil Ghinak (Essei tentang lagu).

d . Al Tarbi’ wal Tadwir (Bidang dan Bundaran) berisi permasalahan-permasalahan ilmiah dan filsafat.

Karya- karya Bisyri bin Al Mu’tamir adalah :

Bayan wat Tabyin ( berisi pandangannya tentang kesusasteraan ). Abu Musa Al Mudar, Tsumamah bin Al Asyras dan Ahmad bin Abi Fu’ad.

Karya- karya Abu Al Husein Al Khayyat adalah :

Al Intisar. Buku ini dibuat untuk membela aliran Mu’tazilah dari serangan Ibnu Ar Rawandi. Al Khayyat hidup di masa kemunduran aliran Mu’tazilah.

3 6 J i k a k a l i a n b e r p e g a n g t e g u h k e p a d a a p a y a n g s a y a t i n g g a l k a n p a s t i k a l i a n t i d a k a k a n

(11)

Karya- karya Al Qadhi Abdul Jabbar adalah :

Karangannya ulasannya tentang pokok-pokok ajaran Mu’tazilah yang terdiri dari beberapa jilid.

Karya- karya Abul Qasim Muhammad bin Umar adalah : a . Al Kassyaf ( ilmu tafsir )

Al Kassyaf menunjukkan kekuatan pengarangnya dalam segi bahasa, balaghah, ilmu stylistika/ gaya bahasa (ilmu uslub) dan kemu’jizatan Al Qur’an, sehingga golongan mufassirin banyak menggunakannya dan tidak dapat melepaskannya sampai sekarang ini. b . Assalul Balaghah dan Al Mufassal (nahwu /gramatika).

c . Al Faiq (sastra )

Golongan Mu’tazilah terpecah-pecah menjadi 20 golongan kecil, yang masing-masing golongan diberi nama sesuai dengan nama pemimpinnya .Golongan-golongan kecil tersebut adalah:

1. Washilliyah pengikut Washil bin ‘Atha’. 2. ‘Umariyah pengikut ‘Umar bin ‘Ubaid. 3. Hudzailiyah pengikut Abu Hudzail Al ‘Allaf. 4. Aswariyah pengikut Al-Aswari.

5. Askafiyah pengikut Abu Ja’far Al Askafi.

6. Dja’fariyah pengikut Daja’far bin Mubsyir Al Harb. 7. Basyariyah pengikut Basyar bin Al Mu’tamar.

8. Mazdariyah pengikut Abu Musa Isa Shabieh Al Mazdar. 9. Hisyamiyah pengikut Hisyam bin Umar Al Ghuthy. 10. Shalihiyah pengikut As Shalihy.

11. Haitiyah pengikut Ahmad bin Haith. 12. Hudabiyah pengikut Hudaby.

13. Mu’amariyah pengikut Mu’amar bin ‘Ibadi-silm. 14. Tsamamiyah pengikut Tsamamah bin Asjaras.

(12)

16. Ka’biyah pengikut Muhammad Al Ka’by. 17. Djubaiyah pengikut Abu ‘Ali Al Djubai. 18. Bahasymiyah pengikut Abu Hasyim.

19. Djahiziyah pengikut ‘Umar bin Bahr Al Djahiz. 20. Nadzamiyah pengikut Ibrahim bin Saiyar An Nadzam.

Aliran Mu’tazilah pada mulanya lahir di Basrah (pada masa Bani Umayyah), tetapi kemudian berkembang pula dengan pesat di Bagdad. Perkembangannya yang pesat diantaranya didukung oleh pemerintahan pada masa Khalifah Al Makmun dari Bani Abbasiah. Karena itu jika dilihat dari wilayah berkembangnya, Mu’tazilah terbagi ke dalam 2 macam yaitu aliran Mu’tazilah Basrah dan aliran Mu’tazilah Baghdad. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam peran-perannya di pemerintahan dan masyarakat serta pokok-pokok masalah yang dibahas.

C. Kesimpulan

Mu’tazilah adalah aliran yang timbul pada masa antara kekuasaan Bani Umayyah dan Bani Abbasiah. Beberapa faktor yang menyebabkan timbul dan berkembangnya Mu’tazilah yaitu :

1. Sebagai reaksi dari aliran-aliran yang timbul sebelumnya.

2. Berkaitan erat dengan konflik-konflik politik yang terjadi pada masa

timbulnya aliran Mu’tazilah.

3. Pembahasannya berkembang dikarenakan mendapat tentangan dari

aliran-aliran yang lain.

(13)

zindiq37.

5. Tokoh-tokoh Mu’tazilah merupakan orang-orang yang produktif dalam penelitian baik ilmiah, filsafat maupun kesusasteraan, sehingga

pembahasan kemu’tazilahan meluas dari segi konsep maupun penyebaran. 6. Berkembang dan surutnya aliran Mu’tazilah dari satu masa ke masa

pengaruhi juga oleh faktor kekuasaan politik.

3 7 P a r a u l a m a – p a d a h a k i k a t n y a — t i d a k a d a p e r t e n t a n g a n d a l a m m e n d e f i n i s a k a n

(14)

D A F T A R P U S T A K A

A f d i l l a h F . H a s a n . 2 0 0 6 . M e l i h a t W a j a h I b l i s. S u r a b a y a : P T . B i n a I l m u O f f s e t

A n w a r , A b u . 2 0 0 2 . U l u m u l Q u r ’ a n . P e k a n b a r u : A M Z A H A l - Q u r ’ a n d a n T e r j e m a h 2 0 1 2 . J a k a r t a : 6 P e b r u a r i 2 0 1 2

A s y - s y a h r a s t a n i ,A l M i l a l W a A l N i l a l . 2 0 0 6 .P T . B i n a I l m u O f f s e t . P o n o r o g o : 1 O k t o b e r 2 0 0 6

(15)

Referensi

Dokumen terkait

para mujtahid, karena para mujtahid hanya terbatas pada memperjelas atau memunculkan hukum Allah serta menemukannya melalui jalan Istimbath (penetapan hukum yang berdasarkan

yaitu jenis herbisida yang diaplikasikan pada lahan pertanian setelah tanaman budidaya tumbuh di lahan tersebut, dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma yang tumbuh

dan n %u %u&u &u. ;ntu& itu< &ami menghara,&an &e&urangan dan masih !auh dari &esem,urnaan.. #alah satu su% sistem &esehatan nasional

Pelaksanaan kegiatan, setelah bahan dan peralatan disiapkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan kegiatan yaitu dilakukan kegiatan berupa pengoperasian/

Waduk Cirata merupakan waduk yang juga digunakan untuk pembangkitan listrik terletak kurang lebih 51 km di hilir Waduk Saguling. Waduk Cirata dengan luas DAS 4.119 km 2 dan

mahasiswa praktikan untuk belajar menjadi guru yang lebih inovatif, provisional dengan gaya. mengajar yang menarik

maksud untuk memahami makna yang terkandng dalam ajaran tersebut. b) Metode komparatif, yaitu ajaran ajaran islam itu dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan

Tegasnya, Syaykh Abd Aziz bin Abd Salam telah memberi suatu sumbangan yang besar terhadap metodologi pentafsiran kepada pengajian tafsir di Malaysia.. Sumbangan