• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANAK DAN BUDAYA SEKITARNYA DALA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN ANAK DAN BUDAYA SEKITARNYA DALA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANAK DAN BUDAYA SEKITARNYA DALAM BUKU CERITA ANAK-ANAK

KARYA ANWAR SADAT

Oleh :

Anisa Assulthoniya (1534411009) Imam Faikli (1534411028)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI BANGKALAN

(2)

1. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) budaya adalah buah pikiran, akal budi atau kebiasaan sebuah kelompok yang sukar dirubah. Adanya budaya merupakan suatu hal yang harus dijadikan sebuah acuan dalam kehidupan, artinya jika budaya tersebut baik dilanjutkan maka perlu kiranya generasi muda untuk melanjutkannya, semisal budaya yang ada di madura seperti karapan sapi, buaya tersebut harus tetap dijaga oleh generasi muda agar tetap menjadi icon madura sepanjang masa.Menurut E.B. Taylor adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Budaya begitu penting untuk generasi muda ketahui, adanya budaya sangat diperlukan agar buah pikiran yang gemar menjadi turun temurun tersebut tetap ada dan tetap menjadi kebiasaan dalam kehidupan generasi ke generasi. Tak ubahnya seorang budayawan, mereka akan tetap menjaga dan merealisasikan apa yang tengah menjadi kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat karna sejatinya hidup tidak sendiri, hidup perlu bersosial karna manusia diciptakan saling berpasang-pasangan.

(3)

manusia dan kebudayaan itu sangat erat kaitannya sehingga tidak menutup kemungkinan anak (generasi) yang akan datang, yang akan melanjutkan kebudayaan tersebut.

Seiring berjalannya waktu, generasi muda tengah dihadapkan dengan kondisi sosial dimana hal itu maraknya alat teknologi yang semakin canggih sehingga bukan tidak mungkin di era milenialisme ini generasi muda akan sedikit banyak melupakan budaya-budaya lokal bahkan budaya nasional sekalipun. Maka perlu adanya pengenalan lebih inten lagi terhadap generasi mudaagar mereka tidak melupakan budaya warisan nenek muyang.

Dalamkonsepinikebudayaandapatdimaknaisebagaifenomenamaterial,seh inggapemaknaankebudayaanlebihbanyakdicermatisebagaikeseluruhansistemgag asan,tindakandanhasilkaryamanusiadalamrangkakehidupanbermasyarakat.Kare nanyatingkahlakumanusiasebagaianggotamasyarakatakanterikatolehkebudayaan yangterlihatwujudnyadalamberbagaipranatayangberfungsisebagaimekanismeko ntrolbagitingkahlakumanusia.

Menanamkan kepada diri kita untuk bangga dan mencintai dengan sepenuh hati warisan tradisonal budaya asli kita perlu ditanamkan sejak dini. Anak-anak sejak dini perlu diberi pemahaman bahwa budaya kita mencerminkan nilai-nilai moral bangsa kita dan identitas kita di tengah-tengah masyarakat dunia. Jika kita bangga dan mencintai budaya asli kita, maka bangsa lain akan mengetahui asal-usul kita dan menghargai serta menghormati kita.

(4)

Kebudayaan menurut Clifford Geertz sebagaimana disebutkan oleh Fedyani Syaifuddin dalam bukunya Antropologi Kontemporer yaitu sistem simbol yang terdiri dari simbol-simbol dan makna-makna yang dimiliki bersama, yang dapat diindentifikasi, dan bersifat publik.Senada dengan pendapat di atas Claud Levi-Strauss memandang kebudayaan sebagai sistem struktur dari simbol-simbol dan makna-makna yang dimiliki bersama, yang dyhapat diindentifikasi, dan bersifat publik.

Adapun Menurut Canadian Commision for UNESCO seperti yang dikutip oleh Nur Syam mengatakan kebudayaan adalah sebuah sistem nilai yang dinamik dari elemen-elemen pembelajaran yang berisi asumsi, kesepakatan, keyakinan dan atauran-atauran yang memperbolehkan anggota kelompok untuk berhubungan dengan yang lain serta mengadakan komunikasi dan membangun potensi kreatif mereka.

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, yang terdiri dari berbagai budaya, menjadikan perbedaan antar-kebudayaan, justru bermanfaat dalam mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat tersebut.Pluralisme masyarakat dalam tatanan sosial agama, dan suku bangsa telah ada sejak jaman nenek moyang, kebhinekaan budaya yang dapat hidup berdampingan secara damai merupakan kekayaan yang tak ternilai dalam khasanah budaya nasional.

(5)

2. KAJIAN TEORI

Rene Wellek dan Austin Warren (1962:81-82) menunjukkan empat model pendekatan psikologis, yang dikaitkan dengan pengarang, proses kreatif, karya sastra, dan pembaca. Apabila perhatian ditujukan pada karya, maka model penelitiannya leb

Secara etimologi formal berasal dari kata forma (Latin) berarti bentuk, wujud. Metode formal adalah analisis dengan mempertimbangkan aspek-aspek formal, aspek-aspek bentuk, yaitu unsur-unsur karya sastra. Tujuan metode formal adalah studi ilmiah mengenai sastra dengan memeperhatikan sifat-sifat teks yang dianggap artistik. Ciri utama metode formal adalah analisis terhadap unsur-unsur karya sastra, kemudian bagaimana hubungan antara unsure-unsur tersebtu dengan totalitasnya. Oleh karena itulah, metode formal sama dengan metode unsure atau metode structural, yang kemudian berkembang menjadi teori strukturalisme. Metode formal memandang bahwa keseluruahn aktivitas cultural memiliki dan terdiri atas unsure-unsur. Tugas utama metode formal adalah menganalisis unsur-unsur sesuai dengan peralatan yang terkandung dalam karya jumlah, jenis, dan model unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik. (Nyoman Kutha Ratna 2015:49-51).

Menurut John Locke, seorang ahli pendidikan dan psikologi pendidikan asal Inggris menyebut bahwa pikiran anak baru lahir sebagai tabula rasa. Jean-Jacques Rousseau percaya pada “pentingnya perkembangan moral”, yang dalam bukunya Emile antara lain menuntut pendidikan anak yang memerdeka dan “ learning by doing “ , dan di tambah oleh Sigmund Freud yang menggap pengalamn masa kanak sebagai sesuatu yang sangat penting dalam menunjang perkembangan mereka.

(6)

1. Teori perkembangan kognitif dari psikolig Swiss Jean Piaget menyatakan bahwa perkembangan mental dan Intelektual seseorang terjadi dengan tahapan tang sedikit banyak dapat diperediksi.

2. Teori perkembangan psikolosial Eriskon menyebutkan, bahwa selain perkembangan secara kognitif (seperti disebutkan Piaget), anak-anak juga berkembang secara social.

3. Teori perkembangan penilaian moral dari Laurence Kohlberg merujuk pada penilaian moral dan moral reasoning. Teori ini mempersoalkan bila dan bagaimana seseorang dapat menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.

Ketiga teori yang mendasari pengetahuan kita mengenai perkembangan anak secara kognitif, social, dan moral amat berguna untuk bukan hanya memahami anak dan perilaku serta kebutuhannya, tetapi juga niscaya untuk dapat menilai, memilih, dan mengapresiasi karya sastra ditulis dan diberikan untuk mereka. Dengan mengacu perkembangan anak secara kognitif, social, dan moral.Yang disebutkan di atas, kita mengakui bahwa anak adalah manusia utuh yang memerlukan perkembangan. (Riris K. Toha – Sarumpet 2010 : 5-6)

Terdapat hubungan timbal balik antara kebudayaan dengan masyarakat, sebagaiamana ada hubungan antara kebudayaan, peradaban dan sejarah.Masyarakat itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan kebudayaan itu menentukan corak masyarakat. Jadi antara manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang memiliki hubungan yang sangat erat.Tidak mungkin keduanya dipisahkan.

(7)

pendukungnya harus merupakan kesinambungan dari satu keturunan ke keturunan lainnya. Sebagai contoh, bahasa 'ngapak' yang merupakan hasil kebudayaan masyarakat di wilayah Kebumen, Banyumas, Tegal, Purbalingga dan sekitarnya, tentu akan menjadi ciri khas atau corak tersendiri bagi masyarakat yang menguasai bahasa 'ngapak'. Bintang dapat pula meneruskan atau meregenerasi kepandainya kepada anaknya, tetapi yang diteruskan itu hanyalah yang bersifat instingsif belaka atau berdasarkan kodrat alam.Lain halnya dengan manusia.Kecuali hal-hal yang diturunkan secara kodrat, manusia dapat pula meregenerasikan kepandaian, pengalaman, dan seluruh kebudayaan kepada anak cucunya.Tetepu untuk dapat memiliki kebudayaan dari generasi sebelumnya, mereka harus belajar.Karunia dan rahmat yang dilimpahkan kepada manusia untuk mengajar, mendapatkan pelajaran, dan belajar itulah yang memungkinkan kebudayaan itu dapat berlangsung terus turun temurun.

(8)
(9)

3. Analisis Data

No

. Rumusan Masalah Data Kutipan

Ha

l Analisis Kesimpulan 1. Psikologi anak

dalam karya sastra

1. “usma gembira membawa pulang piala.

(10)

No

. Rumusan Masalah Data Kutipan Hal Analisis Kesimpulan 1. Unsur Ektrinsik A. Kondisi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat bermain sepaktakraw yang baik, seseorang dituntut harus menguasai beberapa teknik yang merupakan teknik dasar dalam bermain sepaktakraw. Suatu keterampilan akan

Setelah mengikuti penyuluhan tentang teknik pengukuran kadar gula darah menggunakan glucometer, maka kader posyandu lansia diharapkan mampu memahami

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang penulis bahas adalah skripsi di atas hanya menjelaskan tentang kecocokan teori al-Qur‘an dengan teori biologi, tapi

(m.1343H) yang merupakan guru Sheikh Yasin al-Fadani sendiri), Maka saya mengumpulkan sebanyak empat puluh Hadith dari empat puluh kitab dengan sanad-sanadku dalam

• Taám baûo veä löôõi dao • Boä phaän löôõi dao caét • Pin vaø boä saïc chính haõng Makita • Boä ñoåi ñieän cuûa pin • Moùc daây ñeo tay ñöôïc söû duïng

44 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1995), hlm.. Memiliki ketrampilan moroeis/gerak, misalnya menghafal kata- kata,

Sekolah Dasar Swasta Harapan 3 yang berlokasi di Jalan Karya Wisata Ujung no 31, adalah sekolah umum dalam naungan dinas pendidikan namun tetap mengutamakan