• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM PEMBELAJARAN AL QURAN dan AL H

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KURIKULUM PEMBELAJARAN AL QURAN dan AL H"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM PEMBELAJARAN AL QUR’AN dan AL HADIST di SEKOLAH

Rani Arsita Nurrohimah

Institut Agama Islam Negri Kota metro Jl. Ki Hajar Dewantara No. 15A Iringmulyo - Metro

E-mail:raniarsitanr@gmail.com

Abstrak

Berbicara tentang Kurikulum adalah suatu alat untuk mencapai tujuan dimana tujuan itu diharapkan untuk mencapai suatu kegiatan yang diinginkan agar tercapainya tujuan pendidikan setelah meluluskan sekolah. Dalam pendidikan islam dapat dipahami bahwasannya pendidikan agama islam memiliki ciri keagamaan yang didalamnya terdapat mata pelajaran Al Qur‟an Hadist, aqidah akhlak, dan seterusnya.

Telah kita ketahui bersama bahwasannya ketika pada masa proses pendidikan agama islam ini sesungguhnya bertujuan untuk menjadikan peserta didik agar berilmu, berdaya guna tinggi untuk kemajuan negara kita, berpengetahuan luas, beriman, bertaqwa, serta dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Maka dari itu sangatlah penting adanya kurikulum Pendidikan Agama Islam dimana ia dapat menekankan kepada peserta didik supaya dapat mendalami dan memahami pembelajaran Agama Islam yang memang seharusnya untuk mempelajarinya dengan sebaik-baik mungkin. Karena apabila peserta didik tidak dibekali dengan mata pelajaran agama islam maka ia akan menyimpang.

Kata kunci: kurikulum, pendidikan agama, pendidikan umum

Abstrack

Talk about the curriculum is a means to an end where the purpose is expected to achieve a desired activity in order to achieve the goals of education after graduate school. In islamic education can be understood bahwasan nya islamic religious education is characterized by religious subjects in which there are Al Qur’an hadith aqidah morals etc.

As may be known ber same her bahwasan in the process of islamic religious

Keywords: curriculum, religious education public education

A. Pendahuluan

Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kurikulum harus berdasarkan Al Qur‟an

dan Hadist. Karena Al Qur‟an dan Hadist merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam yang wajib diberikan kepada anak-anak sekolah mulai dari sekolah dasar

hingga perguruan tinggi, karena pada zaman sekarang banyak sekali anak-anak sekolah yang

menyimpang terhadap ajaran Al Qur‟an dan Hadist. Maka dari itu dengan adanya mata

pelajaran Al Qur‟an dan Hadist dapat membantu atau dapat memberikan kepada peserta didik

agar dapat dengan mudah memahami isi kandungan Al Qur‟an, mengamalkan ajaran yang

(2)

dapat membaca yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan ilmu-ilmu tajwid. Selain itu Al Qur‟an juga menjadi sumber ajaran bagi seluruh umat muslim didunia agar tidak tersesat dan senantiasa selalu tetap berada dijalan yang lurus selama ia berpegang teguh kepada Al Qur‟an

dan Hadist.

Agar dapat menjadi pribadi muslim yang baik, maka diadakannya pengetahuan dan

pemahaman Al Qur‟an dan Hadist. Pengetahuan dan pemahaman itulah dapat dipelajari

dipembelajaran Al Qur‟an dan hadist. Telah kita ketahui bersama bahwasannya kurikulum

dimadrasah telah banyak memberikan kesempatan belajar agama dari pada kurikulum

disekolah umum. Karena mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dimadrasah terbagi

menjadi beberapa bagian mata pelajaran, seperti: Al Qur‟an Hadist, sejarah kebudayaan

islam, aqidah akhlak, bahasa arab, fiqih, dan sebagainya. Oleh karena itu peserta didik dapat

dengan mudah mempelajari serta mendalami pelajaran-pelajaran tersebut.

Dalam pembelajaran Al Qur‟an dan Hadist tidak hanya didapatkan disekolah formal

tetapi dalam pendidikan non formal pun banyak yang mempelajari Al Qur‟an dan Hadist

diataranya yaitu seperti di pondok pesantren dan majelis ta‟lim. Pada pendidikan Islam non

formal seperti pondok pesantren dan majelis ta‟lim, materi-materi pokok keislaman yang

diberikan kepada peserta didik adalah murni keislamannya karena diselenggarakan oleh

masyarakat.

B. Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis karena penelitian ini

memberikan prilaku atau tindakan kepada siswa secara langsung dan perbaikan dalam setiap

tindakan agar tercapai hasil penelitian. Lahirnya ilmu pengetahuan disebabkan

kebutuhan-kebutuhan manusia dan berkamuan hidup berbahagia, dalam mencapai memenuhi kebutuhan-kebutuhan

hidupnya menggunakan akal pikirannya. Dari hasil pemikiran manusia itu, maka lahirlah

beberapa ilmu pengetahuan antara lain: ilmu pertanian, perikanan, kesehatan, hukum, sosial,

bahasa, matematika, alam, tekhnologi, dan lain-lain.

Ilmu pengetahuan itu bukan musuh atau lawan dari iman, melainkan jalan yang

membimbing kearah keimanan. Dibalik alam yang nyata ini ada kekuatan yang lebih tinggi

yang mengatur dan menyusunnya serta memelihara. Pendidikan, “pengetahuan itu,

berlawanan dengan khurafat tetapi tidak berlawanan dengan agama. Dalam kebanyakan ilmu

alam sering terjadi paham yang tidak bertuhan (atheisme), tetapi pengetahuan yang sehat dan

mendalami kenyataan, bebas dari paham yang demikian itu. Ilmu alam tidak bertentangan

(3)

membisu tentang keindahan sesuatu yang kita selidiki dan kita pelajari, serta pengakuan

tentang penguasaan dan penciptanya. Mempelajari ilmu pengetahuan itu pasti (memuji

Tuhan) tapi bukan ucapan, melainkan tasbih berupa alam dan menolong bekerja, pengetahuan

ini bukan mengatakan mustahil akan memperoleh sebab yang pertama, yaitu “Allah”.

Dalam metode penelitian ini yaitu tentang analisis yang mana penulis mengutarakan

apa yang dipahami banyak yang didapat dalam membaca fakta atau kejadian yang dilakukan

untuk memahami hal ini penulis mengutarakan bagaimana cara mengeanalisis fakta dengan

teori yang yang berlangsung disini banyaknya yang berlaku dalam perkembangan kurikulum

khususnya indonesia ini banyak yang dilakukan dalam pembelajaran peserta didik untuk

memahami tentang hadis atau sekolah yang berbasis islam yang mana pada dasarnya

kurikulim banyak di rubah-rubah dalam mewujudkan apa yang diharapkan bangsa yaitu agar

peserta didik tidak kalah saing dengan dunia luar yang mana dalam pembejaraan mereka

maju pesat.

C. Ranah pembahasan 1. Kurikulum Pembelajaran

Sebelum membahas lebih jauh maka kita terlebih dahulu mengetahui apa itu dari

kurikulum, dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, kurikulum menempati posisis penting.

Secara definitif, kurikulum diartikan sebagai rencana program pengajaran atau pendidikan

yang akan diberikan kepada anak didik. Berbeda dari anggapan umum, kurikulum sebenarnya

meliputi rencana kegiatan ekstra-kurikuler, termasuk di dalamnya adalah filosofi pendidikan

yang dianut oleh lembaga pendidikan tersebut.1 penerapan kurikulum yang dirancang dan

disusun dengan mengutamakan bebagai pengalaman belajar yang mencapai berbagai

pengetahuan sehingga pembelajaran dapa lebih bermakna. Tujuan kurikulum ialah

menyatukan dua komponen antara ilmu umum dan ilmu agama.

Kurikulum merupakan sekumpulan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus,

RPP, mata pelajaran, guru dan peserta didik. Sebelum guru melaksanakan tugasnya sebagai

mengajar maka guru harus menyiapkan terlebih dahulu pembelajaran yang akan diajarkan

kepada siswanya atau yang sering disebut RPP. Dalam kemampuan mengelola pembelajaran

terlebih dahulu guru harus membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sehingga

proses pembelajaran berjalan dengan baik Kemudian guru sebagai pengajar harus dapat

melaksanakan pembelajaran dan membantu siswa yang sedang berkembang untuk

1

Ida Fiteriani, M. Pd, „Analisis Model Integrasi Ilmu dan Agama Dalam Pelaksanaan Pendidikan di

(4)

mempelajari yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi

standar yang dipelajari.2

Materi pelajaran yang disiapkan ialah untuk peserta didik seharusnya diperluas terlebih

dahulu didalam silabus, agar dapat jelas yang direncanakan sesuai dengan target dan

pencapaian yang diinginkan.

Faktor penting dalam pendidikan ialah kurikulum. Karenanya sangat penting dalam

melaksanakan proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Mata pelajaran yang harus

diketahui dan dihayati oleh anak didik harus ditetapkan dalam kurikulum. 3

Dalam pembuatan RPP guru haruslah mampu membuatnya dengan baik sehingga

dalam proses pembelajaran dikelas siswa dapat menerima pelajaran dengan mudah yang

disampaikan oleh guru. Sebagai pengajar disekolah maka guru tersebut telah memberikan

ilmu pengetahuan kepada peserta didik baik itu ilmu pengetahuan agama maupun ilmu

pengetahuan umum. Ketika guru sedang, sesudah, atau sebelum ia mengajar baik disekolah

maupun diluar sekolah maka guru harus bisa menjadi contoh bagi anak didiknya dengan

mempunyai sifat-sifat seperti nabi, karena manusia sebagai mahluk yang suka mencontoh,

murid sebagai manusia ia pun suka meniru guru sebagai contoh yang baik bagi siswanya.

Ketika proses pembelajaran akan dilaksanakan maka guru harus mengetahui

kemampuan-kemampuan peserta didik. guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik haruslah

disesuaikan dengan RPP atau silabus yang telah dibuat. Karena karakter siswa berbeda-beda

ada yang mudah menangkap pelajaran dan ada yang sulit dalam memamahi pelajaran, oleh

karena itu guru dituntut untuk membimbing peserta didik dengan tulus dan baik hati. Selain

itu, dalam proses pembelajaran Al Qur‟an dan Hadist guru juga harus banyak menggunakan

metode seperti: peralatan media dan alat-alat pembelajaran yang lainnya supaya pada proses

pembelajaran tersebut menarik sehingga siswa dapat dengan mudah memamahami pelajaran Al Qur‟an dan Hadist. Guru juga harus mempunyai pribadi yang baik yang dapat disenangi oleh peserta didiknya, apabila peserta didik sudah merasa senang terhadap gurunya maka

siswanya akan rela memperhatikan gurunya dalam menyampaikan materi sehingga siswa

tersebut dapat dengan mudah memahami materi yang telah disampaikan oleh gurunya. Hal

ini lah yang dapat membantu dalam proses kegiatan pembelajaran bagi siswa.

Manajemen mutu pembelajaran merupakan sarana yang memungkinkan para profesional pendidik dapat beradaptasi dengan “kekuatan perubahan” yang memukul sistem

2Tasnim Idris dan Elva Mahyuni, „Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Al Qur‟an Hadist d i

Min Rukoh Darussalam Banda Aceh‟, Jurnal Pionir, 1 No 1 (2013), 6.

3Muhammad Aqil Azizy, „Liberalisasi Kurikulum Pendidikan (Stu

di Kritis Buku-Buku Pelajaran

(5)

pendidikan bangsa kita. Penegtahuan yang diperlukan untuk memperbaiki sistem pendidikan

kita sebenarnya sudah ada dalam komunitas pendidikan kita sendiri.4

Pendidikan yang bagus dapat dibentuk dengan adanya pendidik dan peserta didik yang

bisa bekerja sama dalam proses pembelajaran yang benar. Hal ini merupakan bagian yang

sangat penting untuk dapat menerapkan pembelajaran yang baik dan benar.

Pedidikan bermutu dapat terjadi dengan adanya guru dan siswa. Dengan pembelajaran

yang aktif dan efisien maka keduanya harus saling kerjasama yang baik karena dapat

mewujudkan sekolahan yang bermutu. Sebagai guru haruslah mampu menciptakan suasana

kegiatan pembelajaran disekolah karena akan berpengaruh kepada peserta didik untuk dapat

membina, mengajarkan, serta dapat mengarahkan peserta didik dalam mencapai suatu tujuan

yang diingin kan dapat memimpin proses pembelajaran.

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat tumbuh berkembang

menjadi manusia yang utuh sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Pendidikan membantu manusia menjadi sadar terhadap peran dan tanggung jawab sehingga

senantiasa meningkatkan potensi-potensi diri untuk menghadapi tantangan dan perubahan

kehidupan.5 pendidikan ialah termasuk kedalam komponen yang sangat penting bagi siswa

karena dapat mempengaruhi mutu pendidikan. Selain belajar disekolah, buku atau sumber

bacaan lainnya peran orang tua serta anggota masyarakat juga menjadi sebuah pendidikan

yang mana ia akan menjadi panutan bagi peserta didiknya. Seorang guru pendidikan agama

islam yaitu dapat menjadikan peserta didik sebagai anak yang cerdas, terampil, dan

bertaqwa.6 karena pendidik diharapkan mampu untuk mendidik anak peserta didik nya yang

mempunyai akhlak atau karakter mulia sebagai penggerak untuk membangun karakter peserta

didik. Setiap guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan saja tetapi guru juga harus

mampu untuk membimbing karakter dan minat peserta didik.

Pendidikaan Islam menjadi solusi alternatif dalam menghadapi persoalan kesejahteraan

umat.7 Karena Pendidikan Islam itu kajian-kajiannya dipisahkan oleh ilmu-ilmu umum. Umat

Islam pada masa sekarang meniru perkembangan barat, oleh sebab itu maka ilmu-ilmu agama

4

M. Ihsan Dacholfany, „Manajemen Mutu Pembelajaran di Lembaga Pendidikan Islam‟, Akademika, 15, No. 02 (2010), 113.

5Heri Maulana, „P

elaksanaan Pendidikan Karakter di Sekolah Alam‟, Jurnal Khasanah Ilmu, 7 No.1 (2016), 21.

6

Dedi Wahyudi dan Tuti Alafiah, „Studi Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Intelligences Dalam

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam‟, Kajian Pendidikan Islam, 8, No.2, (2016), 257. 7

Suparta, „Tantangan Pendidikan Islam Dalam Pemberdayaan Umat dan Implikasinya Terhadap

(6)

harus dicantumkan kedalam ajaran ilmu umum agar umat Islam tidak hanya menggali ilmu

pengetahuan tetapi juga bisa mempelajari nilai-nilai ajaran Islam.

Pemilihan materi kurikulum harus mempertimbangkan kriteria yaitu: pertama, materi

kurikulum harus dipilih berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, kedua, materi kurikulum

dipilih karena dianggap berharga sebagai warisan budaya (positif) dari generasi masa lalu.

Ketiga Materi kurikulum dipilih karena berguna bagi penguasaan suatu disiplin ilmu,

keempat, materi kurikulum dipilih karena dianggap bermanfa‟at bagi kehidupan umat

manusia untuk bekal hidup dimasa kini dan masa yang akan datang, kelima, materi kurikulum

dipilih karena sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa dan kebutuhan masyarakat.

Kurikulum dapat disusun dengan memperhatikan kondisi dan keadaan siswa didaerah

tertentu. Kurikulum dipilih sesuai dengan kebutuhan siswa, tuntutan masyarakat, atau dunia

kerja, dan harapan-harapan dari pemerintah.

Dengan adanya sekolah dan membuka sekolah-sekolah baru itu oleh luar negeri karena

tersenyum lepas. Bahwasannya sebuah masalah yang serius atau pengalaman buruk yang

tidak bisa ditoleransi oleh konsumen akan menyebabkan timbulnya keluhan dari konsumen.8

Kebutuhan siswa meliputi perkembangan psikologi siswa, tuntunan masyarakat dan dunia

kerja yaitu kurikulum harus dapat mengira-ngira kemajuan masyarakat yang akan datang,

sedangkan harapan pemerintah yaitu kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan

kebijakan-kebijakan pemerintah pusat atau daerah. Perkembangan kurikulum diindonesia

sudah mengalami beberapa kali perubahan dan penyempurnaan. Kurikulum yang kita pakai

saat ini yaitu kurikulum 2013 yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya.

Pemelihan kurikulum 2013 ini untuk mengembangkan dokumen kurikulum, penerapan

kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Untuk mengembangkan kurikulum tingkat nasional,

daerah, dan KTSP. Kurikulum 2013 dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai

kualitas standar nasional atau diatasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai standar

kompetensi kelulusan. Standar kompetensi kelulusan mencakup sikap, prilaku, pengetahuan,

dan keterampilan. Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan

pengetahuan untuk melaksanakan kehidupan disekolah, lingkungan dan tempat siswa berada.

Pada awalnya kurikulum hanya mengembangkan kompetensi guru namun dengan

perubahan zaman maka kurikulum harus disesuaikan dengan zaman agar tidak ketinggalan

zaman. Masing-masing kurikulum memiliki warna dan ciri khas tersendiri. Warna dan ciri

khas tiap kurikulum menunjukkan kurikulum berusaha menghadirkan sosok peserta didik

8

(7)

yang paling pas dengan jamannya.9 Dan kurikulum itu mempunyai ciri-ciri yang berbeda

dimana masing-masing ciri-ciri tersebut menandakan bahwasannya kurikulum membentuk

jiwa peserta didik yang disesuaikan pada zamannya. Dengan kemajuan tekhnologi dan

perkembangan zaman maka kurikulum harus disesuaikan dengan perkembangan zaman dan

tekhnologi agar kurikulum tersebut dapat dengan mudah dalam proses pembelajaran.

Salah satu kekhasan dari kurikulum sekolah di Indonesia adalah terdapat kurikulum

agama pada semua jenjang satuan pendidikan. Hal ini diberikan karena agama memiliki

peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam

upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat.10 Ciri-ciri

kurikulum disekolah yaitu adanya kurikulum agama pada semua tingkat pendidikan. Hal ini

dikarenakan agama Islam mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Kurikulum pembelajaran Agama Islam menjadi suatu arahan untuk mewujudkan suatu

kehidupan yang damai dan sejahtera. Dengan adanya ciri-ciri tersebut untuk membedakan

kurikulum yang berbasis agama dan kurikulum yang berbasis umum.

Pembelajaran Al Qur‟an Hadits adalah segala upaya yang dilakukan dengan penuh

tanggung jawab oleh guru Al Qur‟an Hadits kepada siswa yang tersusun secara terprogram

dengan tujuan untuk mencapai proses pengajaran yang dimulai dengan perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Proses pembelajaran

akhlak dilakukan sebagian besar dengan metode hafalan, ceramah, mencatat.11 Yang mana pembelajaran akhlak berkaitan dengan pembelajaran Al Qur‟an Hadist yang sama-sama pada intinya untuk mewujudkan peserta didik menjadi manusia yang berakhlak mulia.

Perencanaan pembelajaran merupakan sekumpulan atau serangkaian suatu kegiatan

yang dikerjakan oleh sekolah agar teciptanya proses dalam belajar yang diinginkan. Karena

apabila tidak ada perencanaan dalam belajar maka guru akan merasakan sulit dalam

menentukan materi yang ingin diajarkan. Maka dari itu, sebelum guru mulai melaksanakan

tugasnya sebagai mengajar maka hendaknya guru tersebut terlebih dahulu menyiapkan apa

saja materi yang hendak diajarkan kepada siswanya. Dalam proses mengajar perencanaan

pembelajaran sangat penting agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan

lancar. Dalam perencanaan pembelajaran ini harus dilaksanakan sebelum guru mengajar agar

dapat menghindari dari kekacauan ketika dalam proses mengajar. Maka perencanaan yang

9Prastyawan, „Inovasi Kurikulum d

an Pembelajaran‟, 1 (2011), 172. 10Mukhtaruddin, „Pengaruh Pendid

ikan Agama Terhadap Perilaku Keagamaan Peserta Didik SMA Swasta di Kota Yogyakarta‟, Analisa, XVIII, No. 01 (2011), 135.

11Dedi Wahyudi, „Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif

Pendidikan Akhlak Dengan

(8)

berhubungan dengan proses pembelajaran dimulai dari penyusunan materi hingga kegiatan

evaluasi pembelajaran. Dengan demikian suatu proses perencanaan pembelajaran Al Qur‟an

Hadist ialah mencakup semua proses kegiatan perencanaan yang berhubungan dengan proses

mata pelajaran Al Qur‟an dan Hadist disekolah mulai dari penyusunan hingga pada evaluasi

pembelajaran siswa.

Makna pembelajaran ialah suatu proses kegiatan yang disusun untuk melakukan proses

belajar kepada siswa, pembelajaran itu harus disusun dan dikembangkan secara matang agar

dapat tercipta suasana pembelajaran yang kondusif.12

Pembelajaran merupakan mendidik siswa dengan menggunakan teori pendidikan dan

teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran itu suatu

proses komunikasi yang terdiri dari dua arah yaitu: mengajar yang dilakukan oleh pihak guru

yang disebut sebagai guru, sedangkan pendidik ialah yang dilakukan oleh siswa atau peserta

didik. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efisien itu diperlukan perencanaan

yang baik supaya mendapatkan hasil yang baik pula.

Adapun pendidikan itu terdapat pendidikan formal dan non formal, pendidikan non

formal itu merupakan pendidikan yang dilakukan diluar formal, yang mempunyai ciri khusus

agama Islam yang dilaksanakan diluar susunan pendidikan Islam secara formal yang

tersusun dan berarturan. Penddikan non formal juga sama dengan pendidikan informal yang

mana kedua pendidikan tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan belajar. Tujuan pendidikan

Islam non formal disini adalah upaya membangun manusia yang mampu memahami

ajaran-ajaran Islam berdasarkan studi tekstual dan kemudian dapat diimplementasikan dalam

kehidupan nyata.13 pendidikan Islam non formal dapat menjadi tempat terbentuknya manusia

yang terpelajar yang dapat memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan yang bersumber islami.

Pendidikan non formal dalam Islam ialah suatu tempat ceramah islamiyah yang asli atau

murni keagamaannya. Karena pendidikan non formal merupakan suatu rangkaian kegiatan

yang bernuansa agama. Maka pada pendidikan non formal dapat meningkatkan tarap

kehidupan uamt Islam yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Pendidikan non formal dapat

mengembangkan pola pikir peserta didik melalui penekanan dan penguasaan dan ketrampilan

yang dapat mengembangkan kepribadian anak.

Perencanaan pembelajaran yang dievaluasi untuk membelajarkan siswa dengan

menggunakan pendidikan dan teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan

12Prastyawan, „Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran‟,

Al-Hikmah, 1 No 2 (2011), 180. 13

Mokhtaridi Sudin, „Analisis Kebijakan dan Problematika Pendidikan Islam Non-Formal‟,

(9)

pendidikan belajar. Dengan adanya pelaksanaan evaluasi guru dapat menilai sejauh mana

peserta didik dalam memahami pembelajaran dikelas sehingga guru dapat mengetahui

kemampuan peserta didik nya masing-masing. Itu disebabkan bahwa perencanaan

pembelajaran sangat berpengaruh kepada keberhasilan peserta didik yang telah ditentukan

atau yang telah dibuat oleh guru. Oleh karena itu, perencaanaan pembelajaran wajib

dilakukan oleh guru ketika melaksanakan tugasnya sebagai pendidik anak siswa dan siswi

nya.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai

perwujudan dari pendidikan Agama.14 Disebuah kurikulum adanya pendidikan Agama untuk

meningkatkan potensi, serta dapat membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Allah Swt dan dapat membentuk kepribadian peserta didik menjadi

lebih baik. Dengan adanya pembelajaran agama islam maka terbentuklah didalam jiwa

peserta didik yang bermoral, berakhlaqul karimah, dan beretika kepada guru, orang tua,

maupun kepada masyarakat, itu semua penerapan dari Pendidikan Agama Islam. Adanya

pembelajaran Agama Islam di sekolah akan memberikan pengaruh terhadap prilaku siswa

baik dirumah maupun di sekolah. Tetapi pada umumnya prilaku siswa tidak hanya terdapat

pada pembelajaran agama disekolah tetapi diluar sekolah pun dapat berpengaruh terhadap

prilaku siswa seperti di lingkungan masyarakat, pergaulan, dirumah, dan sebagainya.

Tugas seorang pendidik adalah menciptakan kondisi belajar yang akan membuat

siswanya belajar secara optimal supaya hasil belajar yang diperoleh memuaskan.15 Dengan

demikian, guru dalam mengajar tidak monoton yang sehingga peserta ddik didalam kelas

mau berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Dalam hal ini diperlukan kerja sama antara pengajar dengan peserta didik agar

terwujudnya pengembangan kurikulum yang mana pada dasarnya peserta didik kunci utama

dari keberhasilan kurikulum yang berbasis islam,bila dilihat zaman semakin moderen banyak

pengaruh yang dapat diambil dari dunia komuniakasi yang berbasis teknologi yaitu seperti

kenakalan remaja yang semakin hari semakin meningkat dalam hal ini kenapa kurikulum

berbasis islam diperlukan karena masih banyak yang diharapkan bangsa ini untuk anak muda

14

Wibowo, „Dampak Kurikulum PAI Terhadap Prilaku Keagamaan‟, Analisa, XVII, No. 01, (2010), 117.

15

(10)

yang mempunyai akhlak yang baik dan dapat bersaing didunia luar tanpa harus bersifat yang

negatif.

Kurikulum merupakan akumulasi dari tujuan, materi, strategi dan penilaian pendidikan

baik disusun untuk suatu lembaga pedidikan maupun untuk sebuah tingkat dan bidang studi.16

kurikulum harus benar-benar disesuaikan dengan niali-nilai pendidikan yang dapat membina

manusia yang mau melakukan perintah Allah Swt yang dapat menjadikan manusia sebagai

pengikut yang sesuai dengan ajaran Al Qur‟an, karena manusia dimuka bumi ini adalah

mahluk yang sebaik-baiknya apabila ia dapat mengamalkan ajaran Al Qur‟an.

Prilaku keagamaan adalah segala aktifitas manusia didalam kehidupan berdasarkan atas

nilai-nilai keagamaan yang mereka yakini. Dengan demikian perwujudan dari prilaku

keagamaan manusia itu mencakup segala aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang

berlandaskan nilai-nilai pokok ajaran islam yang telah diajarkan oleh guru. Terbentuk nya

prilaku yang beragama tidak dapat terjadi begitu saja tetapi melalui beberapa proses yaitu

proses dalam pembelajaran di sekolah maupun dilingkungan sekitar, sehingga prilaku itu

akan dengan mudah ditiru oleh peserta didik. Tetapi prilaku itu akan timbul pada prilaku

yang baik maupun yang jelek.

Islam sebagai agama dan sisitem nilai yang bersifat transendental, sepanjang perjalanan

sejarahnya, telah memebnatu penganutnya untuk mengalami realitas yang pada gilirannya

mewujudkan pola-pola pandangan dunia tertentu.17 Ajaran Islam mempunyai peran untuk

mengubah lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga agar didalam

lingkungan tersebut tertanam nilai-nilai agama, yang mempunyai nilai perdamaian,

kesejahteraan, peradilan, kebaikan, dan lain-lain.

Didalam pembelajaran agama islam maka peserta didik dianjurkan untuk berprilaku

sesuai dengan tuntutan agama, yang mana prilaku itu mencakup prilaku yang berhubungan

dengan Al Qur‟an dan Hadist yang terdapat prilaku ikhlas dalam menerima segala

cobaan,ikhlas dalam melaksanakan amal ibadah, selalu berprilaku khusnuzon dalam

kehidupan sehari-hari, dan senantiasa selalu dapat menerapkan ajaran-ajaran agama dalam

kehidupan bermasyarakat. Adanya mata pelajaran Al Qur‟an dan Hadist ialah dapat memberi

motifasi bahkan mampu dapat mendorong peserta didik untuk dapat menerapkan

ajaran-ajaran agama yang terdapat dalam Al Qur‟an dan Hadist dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pengertian Al Qur’an dan Hadist

16

Ridhwan M. Daud, ‘Islamisasi Pendidikan di Sekolah: Sebuah Harapan dan Tantangan’, Jurnal Ilmiah Didaktika, Vol. XII, No. 1, (2011), 178.

17Muhammad Hafrin Zuhdi, „Visi Islam RahmatanLil ‟Alamin: Dialektika Islam d

an Peradaban‟,

(11)

Al Qur‟an dan Hadits merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Al Qur‟an sebagai sumber pertama dan utama yang diturunkannya oleh Allah kepada Nabi Muhammad

Saw untuk disampaikan kepada manusia.18 ketika seseorang mempelajari Al Qur‟an secara

baik, lalu dia mengajarkannya kepada orang lain maka dia akan mendapatkan pahala dari

Allah Swt dan mendapatkan kehormatan dari manusia didunia ini. Kemudian Hadist menjadi

sumber ajaran yang kedua setelah Al Qur‟an karena hadit merupakan penjelasan dari Al Qur‟an yang masih bersifat global yang permasalahan atau hukuman yang tidak termasuk dalam Al Qur‟an. Setiap ada perintah untuk menaati Allah didalam Al Qur‟an maka selalu

diikuti dengan perintah untuk taat kepada Rosul-Nya. Allah telah memerintahkan kepada kita

untuk senantiasa taat kepada ajaran rosul-Nya dan berpedoman kepada Hadist-hadist rosul.

Karena Rosul adalah orang yang diberi amanah yang diturunkan oleh Allah untuk

menyampaikan ajaran agama islam untuk umat manusia. Dan perbuatan beliau tidak pernah

melenceng dari ajaran islam, oleh sebab itu kita wajib berpegang teguh terhadap Al Qur‟an

dan Hadist agar tidak menyimpang ketika menjalankan kehidupan dunia serta dapat selamat

diakhirat.

Al Qur‟an dan Hadist merupakan dua peninggalan terbesar dari Nabi Muhammad Saw. Al Qur‟an diturunkan bermacam-macam kondisi dan situasi, didalam isi kandungan Al Qur‟an terdapat permasalahan-permasalahan yang timbul ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Al Qur‟an tidak hanya diturukan untuk membicarakan permasalahan

-permasalahan, tetapi Al Qur‟an juga dapat memberikan solusi dan penilaian terhadap

permasalah-permasalahan itu. Al Qur‟an sebagai kitab suci dan penyempurna dari kitab-kitab

sebelumnya dan merupakan sumber pokok dalam ajaran Islam oleh sebab itu Al Qur‟an

menjadi ajaran yang wajib ditaati dan dipatuhi oleh setiap kaum muslimin maupun kaum

muslimat yang ada didunia ini.

Dasar Pembelajaran Al-Qur‟an adalah Allah SWT menurunkan Al Qur‟an kepada

Muhammad Saw bagi alam semesta. Oleh sebab itu di dalam kehidupan beragama harus sesuai dengan ajaran Al Qur‟an karena Al Qur‟an merupakan pedoman dan pegangan hidup manusia.19

Al Qur‟an dan Hadist diturunkan untuk dipelajari, diamalkan, dibaca, dan dijadikan sebagai pedoman hidup bagi setiap umat manusia dijadikan hukum, serta menjadi petunjuk

18

Tasnim Idris dan Elva Mahyuni.

19Mariati, „Manajemen Pembelajaran Al Qur‟an Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu Cabang Iii Ingin

(12)

dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Maka dari itu Allah menganjurkan kita untuk

mempelajari Al Qur‟an dan Hadist dalam kehidupan sehari-hari.

Guru Al-Qur‟an Hadits telah menyusun atau merumuskan tujuan pembelajaran dengan

baik dalam wujud standar kompetensi dan kompetensi dasar, mempersiapkan materi

pelajaran yang hendak disampaikan dalam pembelajaran al-Qur‟an Hadits, menentukan

metode dan media pembelajaran yang hendak digunakan dalam pembelajaran Al-Qur‟an

Hadits, dan juga telah mempersiapkan teknik penilaian, soal-soal yang dibuat sendiri oleh

guru Al Qur‟an dan Hadits, yang hendak digunakan dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits.20

Karena dengan demikian sebelum guru itu melaksankan pembelajaran guru tersebut

merencanakan dan mempersiapkan secara matang agar pelaksanaan pembelajaran Al Qur‟an

Hadist berjalan dengan lancar sehingga muridnya dapat mencapai suatu tujuan yang

diinginkan.

Pada dasarnya ilmu Al Qur‟an dan Hadist adalah ilmu tauhid untuk mengenal Allah dan termasuk semulia-mulia ilmu terbesar dan tertinggi. Pada awalnya kejadian manusia itu

dilahirkan dalam keadaan bodoh tidak mengetahui apa-apa kemudian Allah memberinya

untuk mengetahui dan mengenal-Nya. Dengan cara Allah memberikan Pendengaran

penglihatan perasaan dan pikiran. semua panca indra telah diberikan oleh Allah supaya

manusia dapat bersyukur, dengan adanya pendidikan manusia dapat hidup sejahtera. Setelah

mengenal Tuhan dengan adanya Al Qur‟an dan hadist maka Allah yang menjadikan dan

menjamin segala kebutuhan manusia. Dengan Al Qur‟an dan hadist manusia dapat

menjalankan kewajiban sesuai dengan pedoman Al Qur‟an karena ibadah merupakan untuk

mendekatkan diri kepada Allah.

Al Qur‟an diwahyukan oleh Allah dalam bahasa arab bersesuaian dengan bahasa halus yang dgunakan oleh bangsawan Quraisy mekkah, namun ia mudah diterima oleh dialek suku

arab lainnya, meskipun Al Qur‟an erat sekali hubungannya dengan gaya sastra yang telah

berkembang.21

Adanya pembelajaran Al Qur‟an Hadist bisa menjadikan peserta didik beristiqomah,

atau dapat menunaikan kewajibannya. Karena sifat-sifat manusia berhubungan dengan paham

agama yaitu lahir yang dilakukan dengan anggota jasmani dan batin yaitu yang berlaku dalam

hati atau rohani. Sedangkan yang berhubungan dengan lahir atau jasmani yaitu yang sesuai

dengan perintahnya. Dan ada yang menyalahi perintah yaitu maksiat. Demikian pula, yang

20Buna‟i, „Manajemen Pembelajaran Al Qur‟an

Hadist di MAN Pamekasan‟, Nuansa, 11 No. 2 (2014), 408.

21Akla, „Preposisi “anDalam Al Qur”an Variasi Makna dan Terjemahannya Dalam Bahasa Indonesia‟,

(13)

berhubungan dengan hati terbagi menjadi dua yaitu sesuai dengan hakikat (kebenaran)

bernama iman dan ilmu, dan yang berlawanan dengan kebenaran bernama nifak dan

kebodohan. Karena itu dengan adanya pendidikan Al Qur‟an dan Hadist sangat penting bagi

umat islam supaya manusia dapat membedakan yang hak atau batil (yang benar dan yang

salah). Seseorang dapat dikatakan memiliki ilmu ketika ia dapat menahan atau memimpin

hawa nafsu dari sifat kebinatang dan kejahatannya. Seseorang yang bergaul dengan orang

yang berilmu baik, dan sholeh maka ia akan hidup yang mulia. Adapun hamba Allah yang

mendapat keistimewaan dari Allah ada dua macam : abrar dan muqqarabin. adapun hamba

yang muqqarabin itu adalah mereka yang telah dibebaskan dari kepentingan dunia dan hanya

sibuk menunaikan ibadah kepada Tuhah. Mereka merasa sebagai hamba yang hanya

mengharapkan keridhoan Allah semata. Adapun orang abrar yaitu orang yang masih merasa

banyak kepentingan didunia. Disamping kewajiban-kewajiban taat beribadah kepada Allah

dan mereka dinamakan zahib aabid. Masing-masing mendapat karunia diri sendiri dalam

tingkat derajad nya yang langsung dari Allah Swt. Seseorang yang mendapat taufik hidayah

dari Allah sehingga kita tetap istiqomah dalam menjalankan perintah-Nya berarti telah

mendapat karunia dan rahmat yang besar dari Allah. Allah akan meninggikan derajad

orang-orang yang berilmu karena itu sebagai umat islam kita diwajibkan untuk selalu menuntut

ilmu.

Pusat dan pembelajaran dan kajian agama langsung dari sumber agama yakni mengamalkan dan turut serta menafsirkan Al Qur‟an serta mengambil hikmah dalam Al Qur‟an dan Hadist.22

Dengan demikian pembelajaran itu berdokus pada Al Qur‟an dan

hadistnya karena kita bisa mengambil hikmah dari pembelajaran Al Qur‟an Hadist dengan

pedoman kepada wahyu Allah.

Dikalangan umat Islam, sikap positif terhadap kebebasan intelektual bukanlah hal yang

baru. Al Qur‟an sendiri senantiasa mendorong untuk selalu berfikir objektif rasional dan

melarang berpegang kepada subjektifitas yang hanya berdasarkan dugaan semata. Tetapi

dalam menyikapi doktrin penciptaannya, khususnya tentang asal-usul manusia ia berada

dalam situasi yang tidak jauh berbeda dengan penganut agama samawi lainnya. Walau upaya

kompromi

3. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Al Qur’an dan Hadist

Tujuan mata pelajaran Al Qur‟an Hadits, mata pelajaran Al Qur‟an Hadits merupakan

unsur mata pelajaran PAI di sekolah yang memberikan pendidikan kepada siswa untuk

22

Dedi Wahyudi dan Rahayu Fitri AS, „Islam dan Dialog Antar Kebudayaan (Studi Dinamika Islam di

(14)

memahami Al Qur‟an dan Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam dan mengamalkan isi

kandungannya sebagai petunjuk hidup dalam kehidupannya sehari-hari.23 Mata pelajaran Al Qur‟an dan Hadist dapat memberikan bekal terhadap peserta didik agar dapat memahami isi kandungan Al Qur‟an dan Hadist Nabi sebagai sumber ajaran Islam dan mengamalkan

dikehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwasanya tujuan pembelajaran Al Qur‟an

dan Hadist ialah agar siswa bersemangat atau termotifasi dalam membaca Al Qur‟an dan

Hadist secara baik dan benar serta siswa dapat mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Dalam mempelajari Al Qur‟an dan Hadist disekolah agar siswa dapat meningkatkan

pengetahuan, meningkatkan iman, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt serta dapat

menjadi pedoman bagi akhlak dan ibadah dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun fungsi-fungsi Al-Qur‟an dan Hadist dalam kehidupan sehari-hari yaitu

menjadikan Al Qur‟an dan Hadist sebagai pedoman dalam kehidupan pribadi karena pada

dasarnya setiap muslim berkewajiban untuk menggunakan hukum Allah dan Rosulnya,

menjadikan Al-Qur‟an dan Hadist sebagai pedoman dalam kehidupan keluarga karena pada

dasarnya membangun rumah tangga harus seimbang dengan petunjuk Allah dan rosulnya.

Menerapkan Al-Qur‟an dan Hadist sebagai pedoman hidup manusia yaitu bisa dalam

kehidupan pribadi seperti meningkatkan ketekunan dalam mempelajari Al-Qur‟an dan Hadist,

memanfa‟atkan waktu luang untuk mempelajari Al Qur‟an dan Hadist memiliki semangat

mempelajari yang tinggi. Adapun dalam kehidupan keluarga seperti ayah berusaha

mengarahkan istri dan anaknya agar selalu bersikap sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadist,

memberi semangat dan ketekunan dalam menjalankan syari‟at agama Islam.

Adapun dalam kehidupan bermasyarakat yaitu dalam menerapkan Al Qur‟an dan

Hadist ikut serta menjaga dan bergotong royong. Agarpun agar kita dapat mencintai Al Quran

dan Hadist. Cinta berarti selalu mengungat dan memikirkan dalam hati kemudian terwujudlah

tindakan yang nyata. Orang yang mencintai berarti ia selalu memikirkan dan mengingatnya.

Jadi, mencintai Al Qur‟an dan Hadist itu merupakan wujud rasa hormat kita kepada sang

maha pencipta. Mencintai Al Qur‟an dan Hadist dapat diwujudkan dalam beberapa bentuk

yaitu dengan membacanya setiap hari, mengamalkannya, mempelajari, memahami isi

kandungan ayat tersebut dan bisa untuk dapat mengenal banyak Al Qur‟an dan Hadist.

D. Problem Mempelajari Al Qur’an dan Al Hadist

23Samad Usman, „Tanggung Jawab Guru Dalam Pembelajaran‟,

(15)

Setiap pelaksanaan pembelajaran pastilah terdapat yang namanya suatu permasalahan

yang dapat menghambat proses pembelajaran yang mana permasalahan tersebut dapat

disebabkan dari faktor siswa maupun faktor guru. Permasalahan tersebut dapat berupa

kurangnya kemampuan membaca dan menulis. Karena anak didik tidak pernah diajarkan tajwid sehingga pada saat proses pembelajaran siswa belum bisa membaca Al Qur‟an secara baik. Adapun melalui faktor orang tua yaitu: kurang perhatiannya orang tua terhadap

anak-anaknya, karena peserta didik tidak hanya belajar disekolah tetapi juga bisa belajar dari

keluarga.

Peran orang tua sangatlah berpengaruh terhadap pembelajaran Al-Qur‟an dan Hadist Al Qur‟an karena apabila orang tua menyadari bahwasannya nya pendidikan terhadap anaknya itu sangatlah penting karena akan berpengaruh kepada proses pembelajaran. Dari uraian

diatas terdapat suatu masalah yang harus diselesaikan masalahnya yaitu, adapun dalam pembelajaran Al Qur‟an Hadist disekolah anak masih banyak yang belum bisa membaca Al Qur‟an yang sesuai dengan makhroj dan tajwidnya. Dengan guru yang kurang efektif dalam mengajar sehingga anak murid tersebut kurang menguasai materi Al Qur‟an dan Hadist. Dalam proses pembelajaran guru sangat penting dalam membimbing peserta ddiknya untuk

belajar karena kemampuan seseorang dalam memahami pembelajaran itu berbeda-beda.

Adapun faktor lainnya ialah kurangnya peserta didik dalam mengahafal Al Qur‟an dan

Hadits itu disebabkan karena faktor lingkungan yang tidak fokus atau dalam pembelajaran Al Qur‟an dan Hadist terdapat fungsi, manfa‟at dan tujuan dalam suatu proses pembelaajran Al Qur‟an dan Hadist sudah mampukah peserta didik dalam proses pembelajaran Al Qur‟an dan Hadist. Problem menghafal menghafal Al Qur‟an dan Hadits boleh sebagai langkah awal

untuk memahami kandungan dari Al Qur‟an dan Hadits.

Problem penerjemahan harus menguasai bahasa sumber secara integral dalam bidang

kebahasaan yaitu bahasa yang diterjemahkan yaitu harus menguasai gramatikalnya. Dalam

menjermahkan Al Qur‟an dan Hadits sering mendapatkan suatu problem tentang perbedaan

kata, karena dalam Al Qur‟an dan Hadits banyak kata yang mempunyai banyak arti-arti

sehingga sulit untuk menentukan kata yang tepat yang sesuai dengan konteks kalimatnya,

menyusun subyek, prediketnya, hal itu dikarenakan dalam Al Qur‟an dan al-hadits suatu

susunannya berbeda dengan bahasa indonesia. Problem memahami dalam Al Qur‟an dan

Hadits untuk memahami dan memperoleh pengertian jelas dan artinya dan nilai-nilai yang

terkandung didalam Al Qur‟an dan Hadits perlu menggunakan akal.

(16)

Dari permasalahan diatas dapat memberikan penyelesaiannya Kurikulum pembelajaran Al Qur‟an dan Hadits nampaknya membutuhkan pemahaman yang dapat mudah untuk dipahami oleh peserta didik, dengan memberikan pengetahuan kepada peserta didik apa yang

harus dikerjakan dan mana yang harus di pelajari dan mana yang harus di hafalkan terlebih

peserta didik yang sudah bisa dan belum sama sekali harus dibedakan dalam

pembelajarannya karena takutnya akan membuatnya kebingungan. Jika tidak ia di berikan

pembelajaran tambahan. Pada dasarnya Al Qur‟an merupakan petunjuk untuk kita supaya

tidak berhenti belajar dan belajar. Karena tidak ada suatu kerugian apapun dalam belajar.

Dalam suatu proses pembelajaran Al Qur‟an dan Hadist agar siswa tidak bosan dengan

pembelajaran Al Qur‟an tersebut maka pendidik harus mengajar dengan penuh kreatif, kreasi,

inovatif, karna dengan pembelajaran tersebut siswa akan lebih tertarik dan tidak membosan

dalam mengikuti pembelajran, seperti dengan power point, gambar dan menggunakan

metode-metode tanya jawab, diskusi sehingga pendidik bisa mengukur metode mana yang

tepat dalam proses pembelajaran. Guru harus bisa menarik perhatian siswa seperti dengan

permainan dalam proses pembelajaran, dengan adanya permainan dalam proses

pembelajaran, namun harus sesuai dengan materi yang disampaikan. sehingga dalam proses

pembelajaran akan terasa menyenangkan dan siswa pun akan menggemari pembelajaran

tersebut.

Di samping itu solusi yang bisa diberikan yaitu pada kurikulum berbasis karakter baik

kurikulum 2016 maupun 2016, lulusan hendaknya dapat mencapai standar kelulusan yang

mencapai kompetensi sesuai dengan indikator nilai karakter.24 Sebagai pendidik atau peserta

didik harus lebih bisa menekankan pada proses pembelajaran yang efektif dan efesian guna

untuk mewujudkan pendidikan yang berkarakter baik. Dengan demikian pembelajaran Al Qur‟an dan Hadist ini menjadi pilihan yang tepat ntuk mempelajari dengan sungguh-sungguh akan tetapi buakn berarti pembelajaran yang lain tidak. Yang di maksud disini ialah pembelajaran Al Qur‟an dan Hadist sebagai tunjangan belajar seseorang atau pendidik dan peserta didik unruk lebih mengenal dan memperdalam pembelajaran Al Qur‟an dan Hadist.

Dalam proses pembelajaran tidak selalu efektif dan efesien dan hasil proses belajar

tidak selalu optimal, karena ada sejumlah saja yang tidak berjalan dengan baik. Oleh karena

itu, guru dalam memberikan materi pelajaran hanya berguna dan bermanfaat bagi para

peserta didik. Materi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan yang mereka belajarkan.

24

Esti Yuli Widayanti, ‘Analisis Materi Astronomi Pada Pembelajaran Sains (Penyajian Sains Modern dan Al

(17)

pembelajaran akan lebih bermakna dimana guru mampu menciptakan kondisi belajar yang

dapat membangun suasana dalam kelas.

Dengan demikian, pada masa mendatang dalam upaya mengingatkan kualitas perlu

melakukan perubahan wawasan yang selanjutnya berimplikasi pada perubahan perlakukan

guru ke peserta didik, dari peran peserta didik sebagai konsumen keperan peserta didik

sebagai produsen. Guru harus selalu menghargai setiap dan hasil kerja siswa serta

memberikan stimulus yang mendorong siswa untuk berfikir sambil menghasailkan karya

pikiran yang kreatif. ini memungkinkan siswa menjadi pembelajar seumur hidup. Dengan

demikian guru bisa menggunakan berbagai metode dan pengalaman belajar melalu contoh

yang kontekstual. setiap kesuksesan dalam belajar siswa layak untuk disyukuri.

Dan meningkatkan proses belajar mengajar peserta didik dengan belajar berlatih dan

membiasakan membaca meningkatkan profesionalitas guru, melalui pelatihan pembelajaran

Al Qur‟an dan Hadist akan memperkaya keilmuan dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya,

disamping itu peserta didik lebih efektif mencari buku pendukung yang sesuai dengan

pembelajaran. Buku merupakan sumber dari bahan ajar karena buku juga merupakan sebuah

penunjang dari proses belajar mengajar. Selain itu bukan hanya buku saja sebagai bahan ajar

dalam proses belajar mengajar tetapi masih banyak lagi suber-sumber lainnya.

Dalam sebuah proses belajar mengajar terdapat juga metode untuk berlangsungnya

proses belajar mengajar. Gunanya yaitu untuk memudahkan pendidik dan peserta didik dalam

berlangsungnya proses belajar mengajar. Penggunaan metode yang mengedepankan peran

peserta didik mampu mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan di setiap pembelajaran.

Guru menciptakan suasana yang kondusif, penyediaan media dan sarana belajar belajar

untuk menunjang keberhasilan proses belajar, dan harus mengetahui karakteristik dan tingkat

pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Selain itu guru juga harus menguasai strategi

penilaian dengan tujuan mempermudah dan mengevaluasi.

F. Simpulan

Kurikulum merupakan sekumpulan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus,

RPP, mata pelajaran, guru dan peserta didik. Sebelum guru melaksanakan tugasnya sebagai

mengajar maka guru harus menyiapkan terlebih dahulu pembelajaran yang akan diajarkan

kepada siswanya atau yang sering disebut RPP.

Pembelajaran merupakan mendidik siswa dengan menggunakan teori pendidikan dan

teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran itu suatu

(18)

yang disebut sebagai guru, sedangkan pendidik ialah yang dilakukan oleh siswa atau peserta

didik. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efisien itu diperlukan perencanaan

yang baik supaya mendapatkan hasil yang baik pula.

Al Qur‟an dan Hadist merupakan dua peninggalan terbesar dari Nabi Muhammad Saw. Al Qur‟an diturunkan bermacam-macam kondisi dan situasi, didalam isi kandungan Al Qur‟an terdapat permasalahan-permasalahan yang timbul ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Al Qur‟an tidak hanya diturukan untuk membicarakan permasalahan-permasalahan, tetapi Al Qur‟an juga dapat memberikan solusi dan penilaian terhadap

permasalah-permasalahan itu. Al Qur‟an sebagai kitab suci dan penyempurna dari kitab-kitab

sebelumnya dan merupakan sumber pokok dalam ajaran islam oleh sebab itu Al Qur‟an

menjadi ajaran yang wajib ditaati dan dipatuhi oleh setiap kaum muslimin maupun kaum

muslimat yang ada didunia ini.

Dalam mempelajari Al Qur‟an dan Hadist disekolah agar siswa dapat meningkatkan

pengetahuan, meningkatkan iman, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt serta dapat

menjadi pedoman bagi akhlak dan ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Adapun fungsi-fungsi

Al-Qur‟an dan Hadist dalam kehidupan sehari-hari yaitu menjadikan Al Qur‟an dan Hadist

sebagai pedoman dalam kehidupan pribadi karena pada dasarnya setiap muslim berkewajiban

untuk menggunakan hukum Allah dan rosulnya, menjadikan Al-Qur‟an dan Hadist sebagai

pedoman dalam kehidupan keluarga karena pada dasarnya membangun rumah tangga harus

seimbang dengan petunjuk Allah dan rosulnya.

Adapun dalam kehidupan bermasyarakat yaitu dalam menerapkan Al Qur‟an dan

Hadist ikut serta menjaga dan bergotong royong. Agarpun agar kita dapat mencintai

Al-Quran dan Hadist. Cinta berarti selalu mengungat dan memikirkan dalam hati kemudian

terwujudlah tindakan yang nyata. Orang yang mencintai berarti ia selalu memikirkan dan

mengingatnya. Jadi, mencintai Al-Qur‟an dan Hadist itu merupakan wujud rasa hormat kita

kepada sang maha pencipta. Mencintai Al-Qur‟an dan Hadist dapat diwujudkan dalam

beberapa bentuk yaitu dengan membacanya setiap hari, mengamalkannya, mempelajari,

memahami isi kandungan ayat tersebut dan bisa untuk dapat mengenal banyak Al Qur‟an dan

Hadist.

(19)

G. Refrensi

Akla, „Preposisi 'an Dalam Al Qur'an Variasi Makna dan Terjemahannya Dalam Bahasa Indonesia‟, Akademika, 15 no, 1 (2010), 18

Wibowo, „Dampak Kurikulum PAI Terhadap Prilaku Keagamaan‟, Analisa, XVII, No. 01, (2010), 117

Buna‟i, „Manajemen Pembelajaran Al Qur‟an Hadist di MAN Pamekasan‟, Nuansa, 11 No. 2 (2014), 408

Dedi Wahyudi, „Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pendidikan Akhlak Dengan Program Prezi (Studi di SMP Muhammadiyah 2 Mlati Sleman Tahun Ajaran 2013-2014‟, 2

Dedi Wahyudi dan Alafiah, „Studi Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Intelligences Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam‟, Kajian Pendidikan Islam, 8, No.2, (2016), 257

Dedi Wahyudi dan Habibatul Azizah, „Strategi Pembelajaran Yang Menyenangkan Dengan Konsep Learning Revolution‟, Attarbiyah, 26 (2016), 5

Dedi Wahyudi dan Rahayu Fitri AS, „Islam dan Dialog Antar Kebudayaan (Studi Dinamika Islam di Dunia Barat‟, Fikri, 1, No. 2 (2016), 271

Dedi Wahyudi, Hartoyo, dan Lilik Noor Yulianti, „Analisis Kepuasan dan Loyalitas Pelaku Usaha Terhadap Mutu Pelayanan Pengujian Alat dan Mesin Pertanian‟, Widyariset, 18, No. 2 (2015), 208

Esti Yuli Widayanti, „Analisis Materi Astronomi Pada Pembelajaran Sains (Penyajian Sains Modern dan Al Qur‟an‟, Pendidikan Agama Islam, 01, No. 1, 141

Heri Maulana, „Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Sekolah Alam‟, Jurnal Khasanah Ilmu, 7 No.1 (2016), 21

Ida Fiteriani, M. Pd, „Analisis Model Integrasi Ilmu dan Agama Dalam Pelaksanaan

Pendidikan di Sekolah Dasar Islam Bandar Lampung‟, Terampil, 2, Nomor 2 (2014), 12

M. Ihsan Dacholfany, „Manajemen Mutu Pembelajaran di Lembaga Pendidikan Islam‟,

Akademika, 15, No. 02 (2010), 113

Mariati, „Manajemen Pembelajaran Al Qur‟an Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu Cabang Iii Ingin Jaya Aceh Besar‟, Pencerahan, 6, nomor 2 (2012), 66

mokhtaridi sudin, „Analisis Kebijakan dan Problematika Pendidikan Islam Non-Formal‟,

Akademika, 15, No. 02 (2010), 174

Muhammad Aqil Azizy, „Liberalisasi Kurikulum Pendidikan (Studi Kritis Buku-Buku Pelajaran Sekolah)‟, Jurnal At-Ta’dib, 9, No. 2, (2014), 229

(20)

Mukhtaruddin, „Pengaruh Pendidikan Agama Terhadap Perilaku Keagamaan Peserta Didik SMA Swasta dI Kota Yogyakarta‟, Analisa, XVIII, No. 01 (2011), 135

Prastyawan, „Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran‟, 1 (2011), 172

Ridhwan M. Daud, „Islamisasi Pendidikan di Sekolah: Sebuah Harapan dan Tantangan‟,

Jurnal Ilmiah Didaktika, Vol. XII, No. 1, (2011), 178

Samad Usman, „Tanggung Jawab Guru Dalam Pembelajaran‟, Pendidikan dan Teknologi Informasi, 1, No. 1 (2015), 181

suparta, „Tantangan Pendidikan Islam Dalam Pemberdayaan Umat dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan Umat‟, Akademika, 20, No. 2 (2015), 360

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan Pengaruh Penggunaan Simulator Cisco Packet Tracer Dan Graphical Network Simulator 3 (GNS3) Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Apakah terdapat Drug Therapy Problems (DTPs) penggunaan obat pada pasien pediatri dengan diagnosa asma yang meliputi obat yang tidak dibutuhkan (unneccessary

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa penyebab lebih rendahnya riap pohon di hutan rawa dibandingkan di darat adalah bukan karena masalah air, tetapi adalah

201100679 AHWAD ANDING PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Universitas Negeri Makassar 201100680 ALIM MANGANCO PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN

Peserta didik diminta mengidentifikasi informasi yang telah didapat (apa yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan apa yang perlu dilakukan

Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah asupan zat gizi yang meliputi natrium (Na), kalium (K), magnesium (Mg) dan kalsium (Ca). Data primer dalam penelitian

• Kurikulum dan ruang kelas ditata ulang untuk mendukung murid belajar di ruang kelas yang lebih kecil dan sesuai dengan kecepatan belajar mereka masing masing, serta memastikan

Pernyataan tersebut didukung dengan hasil pengisian kuesioner bahwa mahasiswa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 11 (30%) orang, setuju sebanyak 25 (68%), dan kurang