• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah perkembangan peserta didik (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah perkembangan peserta didik (3)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Penyebab Pubertas 2.1.1 Definisi

Pubertas berasal dari kata Latin Pubersen yang berarti usia kedewasaan. Kata ini lebih menunjuk pada perubahan fisik dari pada perubahan perilaku yang terjadi pada saat individu secara seksual manjadi matang dan mampu memberikan keturunan. Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari mahkluk aseksual menjadi mahkluk seksual. Menurut Root, masa puber adalah suatu tahap dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan somatis dan perspektif psikologis. (Hurlock E.B.2002:184) 2.1.2 Penyebab Pubertas

Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki. Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.

Hormon seks yang memengaruhi perempuan adalah estrogen dan progesteron yang diproduksi di indung telur, sedangkan pada laki-laki diproduksi oleh testis dan dinamakan testosteron. Hormon-hormon tersebut ada di dalam darah dan memengaruhi alat-alat dalam tubuh sehingga terjadilah beberapa pertumbuhan.

Penyebab perubahan pubertas 1. Peran Kelenjar Pituitary

(2)

Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormon gonadotrofik dan peningkatan kepekaan juga semakin bertambah, dalam keadaan demikian perubahan-perubahan pada masa puber mulai terjadi.

2. Peran Gonad

Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ-organ seks yaitu ciri-ciri seks primer : bertambah besar dan fungsinya menjadi matang, dan ciri-ciri seks sekunder, seperti rambut kemaluan mulai berkembang.

3. Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad

Hormon yang dikeluarkan oleh gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary, selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini dan menyebabkan secara berangsur-angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan, interaksi antara hormon gonadotrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu, dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climacteric. (Hurlock E.B.2002:186)

2.2 Ciri-ciri dan Usia Pubertas 2.2.1 Ciri-ciri Pubertas

(3)

2.2.2 Usia Pubertas

Masa puber tidak sama pada setiap remaja. Bagi hampir semua anak, masa puber telah berakhir jauh sebelum masa remaja berakhir. Masa puber sering diangap sebagai penanda yang paling penting bagi awal masa remaja. Ada bermacam-macam titik awal dan kemajuan masa puber. Masa puber dapat mulai pada awal usia 10 tahun atau paling lambat usia 13,5 tahun bagi laki-laki. Masa ini dapat berakhir paling cepat usia 13 tahun dan paling lambat pada usia 17 tahun.

Kisaran normal dari titik kemajuan masa puber cukup lebar, sehingga misalkan pada dua anak laki-laki berusia kronologis sama, salah satu dapat mencapai masa pubertas penuh sebelum yang lain memulainya. Bagi anak perempuan , kisaran usia menarche bahkan lebih luas lagi. Kisaran tersebut dianggap normal jika terjadi antara usia 9 hingga 15 tahun.

Diantara beberapa faktor penting yang mempengaruhi titik awal dan rangkaian masa puber adalah sebagai berikut.

1. Hereditas

Masa puber bukanlah kebetulan yang didapatkan dari lingkungan. Masa ini tidak terjadi pada usia 2 atau 3 tahun, dan tidak pula terjadi lambat misalnya lebih dari umur 20-an. Jadwal kemunculan masa puber terprogram dalam gen setiap makhluk hidup. Meskipun demikian, dalam batasan sekitar 9 hingga 16 tahun, faktor lingkungan seperti kesehatan, berat badan, dan stress dapat mempengaruhi titik awal dan lamanya masa pubertas.

2. Hormon

(4)

pertumbuhan dan mengatur kelenjar-kelenjar lain. Gonad adalah kelenjar kelamin (testis pada laki-laki, dan ovarium pada perempuan).

Perubahan hormon kunci dari gonad melibatkan dua golongan hormon yang memiliki konsentrasi yang berbeda secara signifikan pada laki-laki dan perempuan. Androgen adalah golongan utama hormon seks laki-laki. Estrogen adalah golongan utama hormon seks perempuan.

3. Berat Badan dan Lemak Tubuh

Beberapa studi menemukan bahwa berat badan yang semakin tinggi berhubungan kuat dengan telah mencapainya menarche pada perempuan. Kurangnya nutrisi dapat menunda masa menarche dan pubertas pada laki-laki Penentu Pertumbuhan

Pertumbuhan fisik di masa puber ini pada setiap anak berbeda-beda, bisa lebih cepat, tapi tak sedikit pula yang terlambat. Bagaimanapun, pertumbuhan ini sangat tergantung pada beberapa faktor, di antaranya:

a. Makanan

Gizi yang baik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan anak yang optimal. “Oleh karena itu, sejak kecil anak harus diberi gizi yang cukup dan seimbang. Hal itu berguna untuk mempercepat pertumbuhan anak secara optimal karena setelah dewasa, anak tidak bisa tumbuh lagi secara maksimal.”

Peranan makanan dalam pertumbuhan sangatlah besar, yaitu mencapai 2/3, sementara pengaruh faktor-faktor lainnya hanya 1/3 saja.

b. Aktivitas Olahraga

Aktivitas fisik mampu merangsang otot-otot lebih berkembang, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan yang optimal. Penting diingat, asupan makanan bergizi buat anak yang aktif porsinya harus lebih besar, karena aktivitas fisik cukup banyak menguras energi.

c. Lingkungan dan Penyakit

(5)

d. Waktu Istirahat

Istirahat yang cukup sangat baik bagi kesehatan. Dengan begitu, cadangan energi yang disimpan tidak banyak terkuras keluar. Bandingkan dengan orang yang tidak pernah beristirahat, energinya yang keluar relatif lebih banyak sehingga tidak ada energi yang difungsikan buat pertumbuhan. “Energi itu ibarat bensin dan mobil. Jika mobilnya tidak beroperasi, maka bensin di dalamnya akan tetap ada. Namun jika mobil itu banyak bergerak, maka bensinnya pun habis.”

e. Genetika

Faktor pertumbuhan juga dipengaruhi faktor keturunan. Jika kedua orang tua tinggi besar, maka kemungkinan anaknya pun akan bertubuh jangkung dan besar. Jadi jangan berharap anaknya setinggi pebasket Michael Jordan jika tinggi badan kedua orang tua hanya sekitar 160 cm.

2.3 Masalah Puber Dini dan Penanganannya 2.3.1 Puber Dini

Pubertas merupakan masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah.

(6)

Pubertas Prekoks adalah suatu keadaan dimana masa pubertas anak terjadi lebih awal pada umumnya, yaitu sekitar umur 9-14 tahun pada anak perempuan dan usia 10-17 tahun pada anak laki-laki. Kondisi ini terjadi dipicu oleh otak secara spontan atau dikarenakan pengaruh bahan kimia dari luar tubuh dan biasanya proses ini dimulai diakhir-akhir masa kanak-kanak (kurang dari umur 9 tahun) dengan ditandai munculnya tanda-tanda kematangan organ reproduksi lebih awal dan telah berakhirnya masa pertumbuhan. Pubertas yang lebih awal ini bisa merupakan bagian dari variasi perkembangan normal seseorang, namun bisa pula merupakan penyakit atau paparan hormon pertumbuhan yang tidak normal.

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa semakin awal perempuan memasuki masa pubertas, resiko mereka mengalami gangguan kesehatan fisik dan mental juga semakin besar. Sedang sebagain besar perempuan yang mengalami masa puber yang ‘normal’ tidak mengalami efek negatif tersebut. Dari berbagai sumber seluruhnya menyatakan bahwa insiden Pubertas Prekoks dominan terjadi pada anak-anak perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini dimungkinkan karena Pubertas Prekoks membawa sifat genetik yang autosomal dominan dan lebih sering akibat paparan hormon estrogen dini pada usia bayi. Untuk anak perempuan sering diakibatkan etiologi yang idiopatik dan sebaliknya pada anak laki-laki secara signifikan terbanyak diakibatkan adanya penyakit pada otak

Penyebab pubertas dini adalah sebagai berikut. 1. Obesitas

(7)

2. Penyimpangan hormon

Beberapa kondisi medis yang mempengaruhi hormon dapat menyebabkan pubertas dini pada anak laki-laki dan perempuan. Meskipun jarang, McCune-Albright Syndrome, hiperplasia adrenal kongenital dan tiroid dapat membuat penyimpangan hormonal yang menyebabkan pubertas dini. Selain itu, anak laki-laki dengan kelebihan produksi hormon seks pria, seperti testosteron, juga dapat mengalami pubertas dini.

3. Genetik

Gen juga dikenal memainkan peran dalam penyebab pubertas dini pada anak. Laporan Kidshealth menyebutkan bahwa 5 persen dari anak laki-laki yang mengalami pubertas prekoks mewarisi kondisi dari ayah atau kakek ibu, yang juga mengalami pubertas dini. Sedangkan pada anak perempuan hanya 1 persen.

4. Penyakit

Sejumlah masalah medis, meskipun jarang, juga dapat menyebabkan pubertas dini, antara lain cacat atau kelainan di otak atau sumsum tulang belakang; infeksi ensefalitis dan meningitis; radiasi ke otak atau sumsum tulang belakang; spina bifida dengan hidrosefalus, dan masalah di indung telur atau kelenjar tiroid.

5. Penderita alergi.

Dari 20,992 penderita alergi dilaporkan sekitar 0,02% mengalami Pubertas Praecox.

6. Zat kimia pengganggu sistem endokrin.

(8)

dan shampoo, menunjukkan hubungan langsung dengan pertumbuhan dini payudara dan pengembangan rambut kemaluan pada anak perempuan

7. Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah

Kedua faktor ini mengubah fungsi endokrin sehingga meningkatkan resiko pubertas dini. Selain itu paparan zat kimia dari ibu hamil secara langsung dapat mengganggu perkembangan anak, dalam beberapa kasus memicu kelahiran prematur dan berat lahir rendah.

8. Tekanan psikososial

Hal ini termasuk ketidakhadiran ayah dalam keluarga dan disfungsi keluarga dapat mengganggu sistem endokrin, salah satu faktor pemicu pubertas dini.

9. Kurangnya aktivitas fisik.

Postur kurus dan olahraga ditenggarai dapat mencegah pubertas dini. Oleh karena itu anak harus diajak berolahraga sejak dini. Olahraga selain mengurangi kemungkinan obesitas juga membantu mempertahankan keseimbangan hormon dengan cara menurunkan kadar estrogen.

10. Pola makan yang salah

Mengkonsumsi junk food dan makanan cepat saji ditenggarai dapat memicu pubertas dini. Melakukan diet seimbang yang kaya whole grain, buah serta sayuran segar dan produk hewan dalam jumlah sedang membantu melawan obesitas dan mempertahankan keseimbangan hormon.

11. Penyakit genetik ataupun gangguan metabolik

Pubertas prekoks banyak ditemui pada pasien dengan sindrom McCune-Albright atau Hiperplasia Adrenal Kongenital, yaitu suatu kondisi perkembangan abnormal dari produksi hormon androgen pada laki-laki. Pada kasus yang jarang, Pubertas Prekoks memiliki hubungan dengan kejadian hipotiroidisme.

12. Susu formula

(9)

terpapar fitoestrogen dan xenoestrogen. Kedua komponen ini terkandung dalam susu formula kedelai dan produk susu non organik. Selain itu bayi juga terhindar dari komponen phthalates dan bisphenol A yang terkandung dalam botol bayi.

Bahaya Puber Dini

Puber dini mengandung berbagai resiko yang tidak dapat diaggap sekadar angin lalu. Beberapa resiko puber dini adalah sebagai berikut.

Kanker payudara. Tidak hanya secara psikologis dan pertumbuhan badan, pubertas dini juga dapat meningkatkan risiko kanker dan tumor di kemudian hari, karena tingkat hormon estrogen, progesteron (pada perempuan) dan testosteron (pada laki-laki) dapat memicu beberapa tumor yang bisa menjadi ganas. Pubertas dini dikenal sebagai salah satu faktor resiko kanker payudara. Semakin muda perempuan mendapatkan menstruasi pertama, resiko menderita kanker payudara di usia selanjutnya juga semakin besar. Perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama sebelum usia 12 beresiko 50 persen lebih besar menderita kanker payudara dibandingkan mereka yang mendapatkan menstruasi di usia 16. Hubungan antara pubertas awal dengan kanker payudara, masih belum jelas. Akan tetapi, hal ini dikaitkan dengan peningkatan paparan estrogen yang meningkatkan resiko kanker payudara. Selain itu, pubertas dini memperpanjang rentang resiko perkembangan payudara antara menstruasi pertama dengan kehamilan pertama.

(10)

pertumbuhan awal memuncak, pubertas akan memicu tubuh untuk menghentikan pertumbuhan dan mulai melebar ke samping. Anak perempuan dengan perkembangan yang lebih lambat memiliki lebih banyak waktu untuk tumbuh tinggi dibandingkan perempuan rata-rata yang mengalami pubertas dini.

Gangguan perkembangan otak. Pubertas memperlambat dan akhirnya memicu penghentian perkembangan otak. Anak perempuan yang mengalami pubertas dini memiliki lebih sedikit waktu untuk mengembangkan potensi fisik mereka sebelum pertumbuhan berhenti.  Depresi, kecemasan dan stres. Menjadi beda dengan teman sebaya

dipadukan dengan perubahan mood terkait pubertas membuat banyak anak perempuan yang mengalami pubertas dini menjadi stres. Mereka memerlukan lebih banyak dukungan emosional dari orangtua, guru, serta orang terdekat lainnya.

Pelecehan seksual. Anak perempuan yang mengalami pubertas dini seringkali menjadi objek pelecehan seksual oleh teman sekolah mereka. Hal ini tentunya bisa memperburuk masalah depresi, kecemasan dan gangguan mental lainnya.

Perkembangan seksual sebelum waktunya. Anak perempuan dengan pubertas dini lebih sering menjadi target anak lelaki yang lebih tua dan bahkan laki-laki dewasa dibandingkan anak perempuan dengan perkembangan yang lebih lambat. Selain itu, mereka juga harus mengendalikan perasan seksual mereka sendiri lebih awal. Anak perempuan dengan pubertas awal cenderung terlibat aktivitas seksual lebih awal, sehingga meningkatkan resiko kehamilan remaja atau penyakit menular seksual

(11)

2.3.2 Penanganan

Mengobati atau menghentikan pubertas dini dapat dilakukan dengan mencari tahu terlebih dahulu apa yang menjadi penyebabnya. Pubertas dini berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua, yaitu:

Pubertas prekoks sentral, melibatkan semua hormon di otak. Untuk mengatasinya, anak akan diberi hormon antagonis yang bertujuan untuk menghambat pubertas. Kebanyakan anak dengan Pubertas Prekoks sentral tidak disertai penyakit lainnya. Terapinya dinamakan GnRH analogue yang biasanya terdiri dari suntikan bulanan berupa leuprolide yang menghentikan aksis HPG dan menghambat perkembangan. Terapi tersebut dilanjutkan hingga pasien mencapai umur pubertas normal yang sesuai. Apabila mereka lupa atau menghentikan pengobatan, maka proses pubertas akan dimulai lagi.

Pubertas prekoks perifer, yang hanya melibatkan tempat tertentu, biasanya karena tumor. Untuk mengatasinya, maka tumor harus diangkat atau diobati apa yang menjadi penyebabnya. Tujuannya adalah melakukan penanganan pada penyakit yang mendasari timbulnya Pubertas Prekoks ; misalnya karena konsumsi obat, maka obat tersebut dihentikan ; contohnya pada tumor, maka segera lakukan pembedahan reseksi tumor agar menghentikan agresifitas pubertas.

Selain itu memberikan ASI eksklusif ditenggarai dapat mencegah pubertas dini karena menyumbangkan lebih sedikit kalori dibandingkan susu formula dan menawarkan hormon-hormon dan faktor pertumbuhan lain yang melindungi dari pubertas dini. Semakin lama Anda menyusui, semakin sedikit bayi terpapar fitoestrogen dan xenoestrogen. Kedua komponen ini terkandung dalam susu formula kedelai dan produk susu non organik. Selain itu bayi juga terhindar dari komponen phthalates dan bisphenol A yang terkandung dalam botol bayi.

Referensi

Dokumen terkait

Varietas kalimutu memiliki karakter pertumbuhan tinggi yaitu pada tinggi tanaman, dan luas daun namun untuk karakter jumlah daun, jumlah anakan, bobot tajuk, total panjang

Apabila Pertandingan terhenti sebelum berakhirnya durasi normal Pertandingan karena alasan force majeure atau alasan lain termasuk tetapi tidak terbatas pada

Pembahasan yang akan dijabarkan dalam penelitian nanti, antara lain seputar sejarah berdirinya dan perkembangan PII hingga sampai di Jawa Timur, sitem kaderisasi PII

Hasil pengukuran tekanan darah yang telah dilakukan pada remaja putri stunted obesity dan stunted non-obesity di Pedesaan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara tidak

dan Sumatera Barat) yang berperan penting dalam meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat Indonesia. Hasil dari wawancara kami menunjukkan bahwa hanya

Perdamaian Antar Umat Beragama). Jurnal Komunikasi dan Sosial Keagamaan Vol: XV, No.. Berbicara mengenai perbedaan agama, perbedaan paham agamapun menjadi salah satu

Uji keragaman bobot dilakukan dengan syarat bahwa tidak boleh terdapat lebih dari dua suppositoria yang bobotnya menyimpang yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih

Dari hasil rekapitulasi mutu paving block spesimen yang mendekati mutu paling baik adalah spesimen 4 dengan komposisi LDPE 40%, PET 5% dan Pasir 55% 5. Spesimen 4 dapat