BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Telah dibahas pada BAB III mengenai rancangan penelitian dilakukan pada kelas 4 SD di gugus Mangunsari 01 dan 05 yang terletak di wilayah Kecamatan Sidomukti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SD di Gugus Mangunsari 01 dan 05, dengan mengambil sampel/ subjek penelitian yaitu siswa kelas 4 SDN Mangunsari 01 yang mewakili SD inti dan SDN Mangunsari 05 Salatiga yang mewakili SD imbas. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas model pembelajaran PB dan PS, variabel terikat yaitu hasil belajar tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4.
Selanjutnya pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil penelitian pada implementasi pembelajaran tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4 dengan menggunakan model pembelajaran PBL pada kelompok eksperimen dan hasil pnelitian pada implementasi pembelajaran tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4 model pembelajaran PS pada kelompok kontrol, deskripsi komparasi hasil pengukuran, hasil uji beda penelitian, hasil uji hipotesis, hasil pembahasan dan keterbatasan penelitian.
4.1Hasil Penelitian
Tabel 19
Data Subyek Penelitian SDN Mangunsari 01 dan 05 Kecamatan Sidomukti Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017
Kelompok Kelas Jenis Kelamin Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan
Eksperimen 4 18 21 39
Kontrol 4 14 20 34
Jumlah Seluruhnya 73
Pelaksanaan penelitian di SDN Mangunsari 01 dan SDN Mangunsari 05 Salatiga tahun pelajaran 2016/2017 dilakukan 1 kali pertemuan pada kelas eksperimen dan 1 kali pertemuan pada kelas kontrol. Pembelajaran berjalan selama 5x35 menit atau selama 1 pembelajaran 5 jam pelajaran sebagaimana tercantum dalam jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti pada tabel 4.2 di halaman berikutnya:
Tabel 20
Jadwal Kegiatan Penelitian di SDN Mangunsari 01 dan 05 Kecamatan Sidomukti Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017
No Hari/ Tanggal Uraian Kegiatan
1 Selasa, 8 Nopember 2016
- Perkenalan dengan siswa (kelas eksperimen) - Memberikan soal pretest kepada kelas
eksperimen selama 30 menit.
2 Selasa, 15 Nopember 2016
- Melakukan pembelajaran kelas ekperimen tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4.
- Memberikan posttest selama 30 menit.
3 Rabu, 9 Nopember 2016
- Perkenalan dengan siswa (kelas kontrol). - Memberikan pretest kepada kelas kontrol
selama 30 menit.
4 Rabu, 16 Nopember 2016
- Melakukan pembelajaran kelas kontrol tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4.
4.1.1 Hasil Implementasi Pembelajaran di Kelas Eksperimen menggunakan Model Pembelajaran PBL
Pada subbab ini, akan dipaparkan hasil implementasi pembelajaran dan tingkat ketercapaian hasil belajar tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4 dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Kelompok eksperimen terdiri atas siswa kelas 4 SDN Mangunsari 01 Salatiga (inti). Pembelajaran yang diteliti terdapat pada tema 4 subtema 1 dan pada pembelajaran 4 yang didasarkan pada Kompetensi Dasar yang telah tertera di buku guru tematik.
Upaya-upaya yang dilakukan peneliti untuk mengontrol variabel di luar treatment meliputi 4 hal yaitu a) history, yaitu pengaruh guru dalam menerapkan treatment. Artinya perlakuan dalam menerapkan model PBL dan PS dilakukan oleh guru/orang yang sama; dalam hal ini pemberian perlakuan dilakukan oleh orang yang sama sudah terpenuhi. b) Maturation (kematangan), menunjukkan psikologi anak dengan cara dilacak tanggal lahirnya. Dari segi kematangan, rata-rata kematangan mereka relatif homogen/sama dengan rata-rata-rata-rata umur siswa adalah 11 tahun. c) Testing (pengujian), seorang siswa dapat menjawab soal dengan baik dikarenakan soal pretest dan posttest yang dibuat itu sama, untuk menghindari hal tersebut telah dilakukan penyusunan soal pretest dan posttest yang berbeda. d) Possible regression and interaction betwen selection, yaitu dalam pemilihan kelompok-kelompok eksperimen sudah diseimbangkan dengan cara masing-masing kelompok, apabila skor pretest ada yang menonjol paling tinggi dan paling rendah, maka penyeimbangan dilakukan dengan cara mengeluarkan siswa tersebut dari kelompok.
4.1.1.1Hasil Observasi Proses Pembelajaran
Pada kelas eksperimen sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, buku pelajaran, lemabar kerja siswa, dan ruangan untuk proses belajar mengajar. Tema pada pembelajaran kelas eksperimen ini adalah tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4. Dengan tahap model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu orientasi siswa pada masalah, siswa mendiskusikan masalah dalam sebuah kelompok kecil, mengidentifikasi dan mendefinisikan akar penyebab, menyelesaikan masalah di luar bimbingan guru, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, siswa mendikusikan solusi utama, mengevaluasi solusi alternatif, menyepakati solusi terbaik, siswa menyajikam solusi atau masalah, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Kegiatan awal dimulai dengan persiapan, sebelum kegiatan pembelajaran
guru mengkondisikan anak dengan berdo’a, melakukan persensi, mengkondisikan siswa dalam posisi belajar, melakukan apersepsi, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran, sebelum memulai pembelajaran guru memberikan motivasi kepada semua siswa agar siswa menjadi lebih semangat dan memperhatikan saat dalam proses pembelajaran berlangsung.
siswa menjelaskan solusi dari permasalahan video pembelajaran yang telah ditampilkan sebelumnya. Setelah siswa menyelasaikan permasalahan secara klasikal maka langkah selanjutnya guru membagi siswa ke beberapa kelompok diskusi, setelah siswa terbagi kelompok, guru melanjutkan kelangkah berikutnya yaitu orientasi siswa pada masalah yaitu dengan cara guru menjelaskan tugas kelompok yang akan didiskusikan bersama anggota kelompoknya. Kemudian pada langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi dan mendefinisikan akar melalui siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan menemukan penyebab dari permasalahan yang telah ada. Setelah itu guru membimbing setiap kelompok saat sedang berlangsungnya diskusi kelompok. Siswa mendiskusikan untuk menemukan solusi yang tepat dari permasalahan. Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas secara bergantian. Kemudian guru memberikan konfirmasi dari jawaban setiap kelompok yang telah dipresentasikan. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi dengan kurun waktu yang telah ditentukan yaitu 30 menit. Setelah itu setiap siswa menerima reward dari guru.
Pada kegiatan akhir siswa bersama guru melakukan refleksi dan dilanjutkan untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4. Kemudian guru memberikan tindak lanjut pembelajaran.
4.1.1.2Tingkat Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD pada Kelompok Eksperimen Tingkat hasi belajar siswa kelas 4 SD pada kelompok eksperimen akan dipaparkan melalui statistik deskriptif dari hasil pretest dan posttest yang terdiri dari rata-rata skor (mean), skor tertinggi (max), skor terendah (min), standar deviasi, distribusi frekuensi dan penyajiannya dalam bentuk grafik.
Statistik deskriptif skor pretest dan posttest kelompok eksperimen disajikan dalam tabel 4.2 berikut:
Tabel 21
Statistik Deskriptif Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Pretest 39 42 85 59.23 10.228 104.603
Posttest 39 64 100 84.79 8.624 74.378
Valid N
(listwise) 39
Sumber: berdasarkan data olahan SPSS
diperoleh dari rentang data (skor maximum – skor minimum) dibagi jumlah kelas yaitu = 9,67 dibulatkan menjadi 10. Hasil distribusi frekuensi skor pretest dan posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 22
Distribusi Frekuensi Nilai Pretest dan Posttest
Kelompok Eksperimen
Interval Nilai Pretest Nilai Posttest
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
42-52 8 20,5% 0 0%
53-63 17 43,6% 0 0%
64-74 10 25,6% 6 15,4%
75-85 4 10,3% 13 33,3%
86-96 0 0% 17 43,6%
97-100 0 0% 3 7,7%
Jumlah 39 100% 39 100%
Sumber: berdasarkan data olahan
Berdasarkan data di atas dapat diketahui distribusi skor pretest dan posttest yang dikelompokkan ke dalam 6 kelas dengan panjang interval 10. Skor hasil belajar pretest siswa kelas 4 SD kelompok eksperimen diapaprkan pada uraian berikut. Dari jumlah keseluruhan siswa kelas 4 SD kelompok eksperimen, terdapat 8 siswa mendapatkan skor antara 42-52 dengan preentase 20,5%; 17 siswa mendapatkan skor antara 53-63 dengan presentase 43,6%; 10 siswa mendapatkan skor antara 64-74 dengan presentase 25,6%; 4 siswa mendapatkan skor antara 75-85 dengan presentase 10,3%.
Gambar 5
Grafik Distribusi Frekuensi Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
4.1.2 Hasil Implementasi Pembelajaran di Kelas Kontrol menggunakan Model Pembelajaran PS
Pada subbab ini, akan dipaparkan hasil implementasi pembelajaran dan tingkat ketercapaian hasil belajar tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4 dengan menggunakan model pembelajaran PS. Kelompok kontrol terdiri atas siswa kelas 4 SDN Mangunsari 05 Salatiga (imbas). Pembelajaran yang diteliti terdapat pada tema 4 subtema 1 dan pada pembelajaran 4 yang didasarkan pada Kompetensi Dasar yang telah tertera di buku guru tematik.
Upaya-upaya yang dilakukan peneliti untuk mengontrol variabel di luar treatment meliputi 4 hal yaitu a) history, yaitu pengaruh guru dalam menerapkan treatment. Artinya perlakuan dalam menerapkan model PBL dan PS dilakukan oleh guru/orang yang sama; dalam hal ini pemberian perlakuan dilakukan oleh orang yang sama sudah terpenuhi. b) Maturation (kematangan), menunjukkan psikologi anak dengan cara dilacak tanggal lahirnya. Dari segi kematangan, rata-rata kematangan mereka relatif homogen/sama dengan rata-rata-rata-rata umur siswa
8
Nilai
Pretest-Posttest
Kelompok Eksperimen
Nilai Pretest
adalah 11 tahun. c) Testing (pengujian), seorang siswa dapat menjawab soal dengan baik dikarenakan soal pretest dan posttest yang dibuat itu sama, untuk menghindari hal tersebut telah dilakukan penyusunan soal pretest dan posttest yang berbeda. d) Possible regression and interaction betwen selection, yaitu dalam pemilihan kelompok-kelompok eksperimen sudah diseimbangkan dengan cara masing-masing kelompok, apabila skor pretest ada yang menonjol paling tinggi dan paling rendah, maka penyeimbangan dilakukan dengan cara mengeluarkan siswa tersebut dari kelompok.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol ini terdiri dari 1 pembelajaran selama 175 menit (5x35 menit). Dilaksanakan pada hari rabu 16 Nopember 2016 diikuti oleh 35 siswa atau seluruh siswa hadir alam kegiatan pembelajaran. Tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4.
Pemberian perlakuan dilakukan oleh peneliti sendiri dengan diamati oleh Kustyowati (kelas 4).
4.1.2.1Hasil Observasi Proses Pembelajaran
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, buku pelajaran, lembar kerja siswa, dan ruangan untuk proses belajar mengajar. Tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4. Pembelajaran ini didesain dengan tahap model pembelajaran Problem Solving (PS).
Kegiatan awal dimulai dengan berdo’a dan mengecek kehadiran siswa. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Memotivasi siswa supaya siswa menjadi lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan tema pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
pembelajaran. Guru dan siswa bertanya jawab mengenai video pembelajaran yang telah diputarkan sebelumnya. Kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok branggotakan 4-5 siswa. setelah itu guru menjelaskan kepada siswa cara kerja tugas kelompok. Guru mengawasi setiap kelompok saat sedang berlangsungnya diskusi kelompok. Siswa mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas secara bergantian. Guru mengkonfirmasi dari jawaban setiap kelompok. Guru membagikan lembar evaluasi pada setiap siswa. siswa mengerjakan lembar evaluasi dengan kurun waktu yang telah ditentukan. Guru memberikan reward kepada setiap siswa.
Kegiatan akhir guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dilanjut memberi penguatan serta bersama-sama menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Sebelum menutup pembelajaran guru memberikan evaluasi dan tindak lanjut.
Berdasarkan hasil observasi terhadap kelompok kontrol guru sangat menguasai kelas, semua sintaks telah dilaksanakan dengan baik dari awal pembelajaran sampai kegiatan penutup. Sehingga selama proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan baik sesuai dengan yang ada di RPP. Penilaian ini terdapat dalam lembar observasi dan observasi dilakukan pada saat subjek diberikan perlakuan.
4.1.2.2Tingkat Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD pada Kelompok Kontrol Tingkat hasi belajar siswa kelas 4 SD pada kelompok kontrol dipaparkan melalui statistik deskriptif dari hasil pretest dan posttest yang terdiri dari rata-rata skor (mean), skor tertinggi (max), skor terendah (min), standar deviasi, distribusi frekuensi dan penyajiannya dalam bentuk grafik.
Tabel 23
Statistik Deskriptif Skor Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Variance
Pretest 34 30 87 62.97 15.093 227.787
Posttest 34 52 100 81.91 13.086 171.234
Valid N
(listwise) 34
Sumber: berdasarkan data olahan SPSS
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat jumlah siswa yang mengikuti pretest sebanyak 34 siswa dan yang mengikuti posttest sebanyak 34 siswa. skor rata-rata kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan model pembelajaran PS adalah 62,97 dengan standar deviasi 15,093. Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan perlakuan model pembelajaran PS, skor rata-rata yaitu 81,91 dengan standar deviasi 13,086. Skor tertinggi yang didapat sebelum mendapatkan perlakuan yaitu 87 dan nilai terendah 30. Skor tertinggi yang didapat setelah mendapatkan perlakuan adalah 100 dan skor terendah adalah 52.
Melihat banyaknya jumlah data yang disajikan maka disusun melalui tabel distribusi frekuensi supaya penyajian data lebih efisien dan mudah dipahami. Untuk menentukan kelas dan interval kelompok digunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2014: 35) yaitu K= 1+3,3 log n, di mana K adalah jumlah kelas dan n adalah banyaknya data/siswa. Melalui rumus Sturges tersebut dapat diperoleh K= 1+3,3 log 34= 1+3,3 . 1,53= 6,04 dibulatkan menjadi 6. Interval kelas diperoleh dari rentang data (skor maximum – skor minimum) dibagi jumlah kelas yaitu
Tabel 24
Distribusi Frekuensi Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol
Interval Nilai Pretest Nilai Posttest
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
30-42 2 5,9% 0 0%
43-55 7 20,6% 4 11,8%
56-68 9 26,5% 0 0%
69-81 13 38,2% 8 23,5%
82-94 3 8,8% 17 50%
95-100 0 0% 5 14,7%
Jumlah 34 100% 34 100%
Sumber: berdasarkan data olahan
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui distribusi skor pretest dan posttest yang dikelompokkan ke dalam 6 kelas dengan panjang interval 12. Skor hasil belajar pretest siswa kelas 4 SD kelompok kontrol dipaparkan pada uraian berikut. Dari jumlah keseluruhan siswa kelas 4 SD kelompok kontrol, terdapat 2 siswa yang mendapatkan skor antara 30-42 dengan presentase 5,9 %; 7 siswa mendapatkan skor antara 43-55 dengan presentase 20,6%, 9 siswa mendapatkan skor antara 56-68 dengan presentase 26,5%; 13 siswa mendapatkan skor antara 69-81 dengan presentase 38,2%; 3 siswa mendapatkan skor antara dengan presentase 8,8%.
Gambar 6
Grafik Distribusi Frekuensi Skor Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol
4.1.3 Deskripsi Komparasi hasil Pengukuran
Perbandingan hasil pengukuran kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan nilai pretest dan posttest akan dipaparkan pada deskripsi komparasi ini. Deskripsi tersebut disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sebagai berikut.
Tabel 25
Tabel Komparasi Hasil Pengukuran Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Tahap Pengukuran Rerata Skor (mean) Kelompok
Keterangan Selisih Eksperimen Kontrol
Pretest 59,2 63 -3,8
Posttest 84,8 81,9 2,9
Sumber: berdasarkan data olahan SPSS
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat diketahui adanya perbedaan skor rata-rata tahap pengukuran pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaan skor rata-rata tersebut ditunjukkan oleh adanya selisih skor rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada tahap
2
Nilai
Pretest-Posttest
Kelompok Kontrol
Nilai Pretest
pengukuran posttest terdapat perbedaan skor rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 3,2. Pada tahap pengukuran posttest, skor rata-rata kelompok eksperimen 1 lebih unggul dibandingkan skor rata-rata kelompok kontrol.
Gambar 7
Grafik Deskripsi Komparasi Hasil Pengukuran Skor Pretest dan Postest
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
4.1.4 Uji Prasyarat 4.1.4.1Uji Normalitas
Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang akan digunakan, yaitu menganalisis data nilai posttest yang berasal dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Kenormalan data dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnof dari masing-masing variabel (Santoso, 1999: 311). Hasil pengujian normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows. Penyebaran data berdistribusi normal apabila signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 dan dikatakan
berdistribusi tidak normal apabila signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 (Priyatno, 2010:58).
Uji normalitas data akhir siswa diperoleh dari nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Posttest dilakukan setelah diberikannya perlakuan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran PBL, sedangkan untuk kelas kontrol diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran PS. Hasil uji normalitas posttest kelas eksperimen dan kontrol tertuang dalam tabel di halaman berikut ini:
Tabel 26
Hasil Uji Normalitas Skor Pretest-Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
*. This is a lower bound of the true significance. Sumber: berdasarkan data olahan SPSS
4.1.4.2Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian digunakan untuk mengetahui tingkat varian data homohen atau tidak. Uji homogenitas menggunakan SPSS Version 16 for Windows dengan metode One Way Anova. Uji homogenitas dilakukan setelah didapatkannya data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum kedua kelas mendapatkan perlakuan. Analisis uji homogenitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol seperti tabel berikut ini:
Tabel 27
Hasil Uji Homogenitas SkorPretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
PostTest 4.423 1 71 .039
PreTest 8.026 1 71 .006
Sumber: berdasarkan data olahan SPSS
Berdasarkan tabel 4.8 di atas diketahui bahwa hasil Test of Homogeneity of Variances signifikansi/probabilitas nilai pretest menunjukkan angka 0,06. Bila dirumuskan sebuah hipotesis H0 adalah variansi data pada tiap kelompok sama (homogen) dan Ha adalah variansi data pada tiap kelompok tidak sama (tidak
Berdasarkan hasil uji prasyarat yaitu uji normalitas yang menunjukkan data berdistribusi tidak normal dan uji homogenitas yang menunjukkan varian data tidak homogen. Maka dari hasil uji prasyarat yang telah dilakukan bahwa statistik yang digunakan yaitu statistik nonparametrik yaitu dengan menggunakan uji Mann Whitney U. Menurut Sulaiman (2005: 29) Uji Mann Whitney U digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif 2 sampel independen bila datanya berbentuk ordinal, dan untuk dua sampel yang berukuran tidak sama. Uji ini merupakan uji yang paling sering digunakan oleh peneliti diantara uji-uji lain pada uji nonparametrik untuk menguji dua sampel independen, ketika asumsi-asumsi dari statistik uji t (misalnya data sampel harus mengikuti distribusi normal). Berikut ini akan disajikan uji nonparametrik Uji Mann Whitney U.
Tabel 28
Hasil Uji Mann Whitney U Pretest dan Posttest
Test Statisticsa
Pretest Posttest
Mann-Whitney U 598.500 529.500
Wilcoxon W 1.160E3 1.310E3
Z -.514 -1.480
Asymp. Sig. (2-tailed) .607 .139
a. Grouping Variable: modelpembelajaran
Sumber: berdasarkan data olahan SPSS
4.1.5 Hasil Uji Hipotesis
Hasil uji hipotesis didasarkan pada hasil Uji Mann Whitney U nilai pretest -posttest kelompok eksperimen dan kontrol. Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah:
Ho: µPBL = µPS Tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada siswa kelas 4 SD Gugus Mangunsari 01 dan 05 dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL dan PS.
Ha: µPBL ≠ µPS Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada siswa kelas 4 SD Gugus Mangunsari 01 dan 05 dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL dan PS.
Berdasarkan hasil Uji Mann Whitney U nilai pretest-posttest kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh hasil signifikansi/probabilitas 0,607 dan 0,139 atau > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada siswa kelas 4 SD Gugus Mangunsari 01 dan 05 dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL dan PS.
4.2Pembahasan Hasil Penelitian
pada siswa kelas 4 SD Gugus Mangunsari 01 dan 05 dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL dan PS.
Signifikansi perlakuan di mana tidak terdapat perbedaan hasil belajar tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4 yang signifikansi kelas 4 SD Gugus Mangunsari 01 dan 05 dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL dan PS, terlihat signifikansi rata-rata hasil belajar dari kedua kelompok yaitu rata-rata kelompok eksperimen sebesar 85 sedangkan rerata hasil belajar kelompok kontrol sebesar 82. Artinya penerapan model pembelajaran PBL dan PS pada kedua kelompok memiliki rerata hasil belajar yang seimbang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Qorri Ayuni, Caswita, Widyastuti. (2013), bahwa model pembelajaran PBL dan model pembelajaran PS memiliki signifikansi yang seimbang atau rerata hasil belajar yang sama. Penelitian yang bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Qorri Ayuni, Caswita, Widyastuti. (2013) adalah hasil penelitian Ernawati (2014) yang menunjukkan bahwa model pembelajaran PBL lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran PS. Hasil penelitian yang dilakukan Fachrur Rozi (2011) juga memiliki hasil yang berbeda dari hasil penelitian Qorri Ayuni, Caswita, Widyastuti. (2013) yaitu rerata hasil belajar yang diperoleh lebih meningkat dari penerapan model pembelajaran PBL dibandingkan model pembelajaran PS. Hasil penelitian yang tidak sejalan dengan hasil penelitian ini, juga berlaku pada hasil pnelitian yang dilakukan oleh Harsoyo (2014), yang menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL lebih baik dibandingkan model pembelajaran PS.
belajar yang meningkat. Melalui pembelajaran tematik pada kelompok eksperimen yaitu SDN Mangunsari 01 dan kelompok kontrol SDN Mangunsari 01 pada tema 4 peduli pekerjaan, subtema 1 jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 4. Selain sejalan dengan kerangka berfikir yang telah disusun pada BAB II, keberhasilan dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Problem Solving (PS) juga disebabkan karena adanya kesetaraan pada hasil uji prasyarat pretest-posttest yang menunjukkan data diperoleh tidak normal dan homogen, maka langkah selanjutnya peneliti menggunakan uji statistik nonparametrik yaitu uji Mann Whitney U yang menunjukkan hasil probabilitas pada kelompok eksperimen dan kelompok berturut turut hasil probabilitas pretest-posttest 0,139 dan 0,607 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada siswa kelas 4 SD Gugus Mangunsari 01 dan 05 dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL dan PS.
Model pembelajara PBL dan PS merupakan model pembelajaran yang mempunyai kemiripan yaitu sama-sama model pembelajaran untuk memecahkan suatu permasalahan. Maka dari itu rerata hasil belajar yang diperoleh dari 2 kelompok signifikan.
4.3Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih banyak kekurangan/keterbatasan yang mengakibatkan kurang sempurnanya penelitian ini. Kekurangan tersebut diantaranya ialah penelitian ini hanya mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif saja, yang semestinya pada penilaia tematik hasil belajar siswa diukur melalui 3 ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) namun peneliti hanya mengukur pada ranah kognitif saja.