• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Saintifik terhadap Keterampilan Belajar IPS Siswa Kelas 4A SDN Bringin 01 Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Saintifik terhadap Keterampilan Belajar IPS Siswa Kelas 4A SDN Bringin 01 Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran I

(3)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sebelum Perlakuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Bringin 01 Kelas / Semester : 4A / II

Mata Pelajaran : IPS

Alokasi Waktu : 2×35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

B. Kompetensi Dasar

2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.

C. Indikator

 Membandingkan/membedakan jenis teknologi transportasi.

 Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang.

 Menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa kini.

 Menceritakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang.

(4)

 Siswa dapat membandingkan/membedakan jenis teknologi transportasi.

 Siswa dapat menyebutkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang.

 Siswa dapat menceritakan pengalaman menggunakan teknologi transportasi.

 Siswa dapat menjelaskan cara menggunakan teknologi transportasi.

E. Materi Pokok

Perkembangan teknologi transportasi (terlampir).

F. Pendekatan/Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan.

G. Sumber Belajar

 Hisnu. P, Tantya. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

 Sutoyo; Leo Agung. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Alokasi

Waktu Kegiatan Awal.

 Membuka pembelajaran dengan salam.  Absensi.

 Apersepsi : bertanya bagaimana cara siswa menuju ke

sekolah (jalan kaki atau memanfaatkan kendaraan).

10 menit

Kegiatan Inti

 Mengelompokkan teknologi transportasi berdasar

(5)

jenisnya.

 Membandingkan/membedakan jenis-jenis

teknologi transportasi.

 Menyebutkan macam-macam teknologi

transportasi.

 Menceritakan di depan kelas.

 Guru bertanyajawab tentang hal-hal yang belum

diketahui siswa.

 Guru meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan, dan penyimpulan.

Kegiatan Akhir.

 Membuat simpulan tentang teknologi transportasi dan

jenisnya.

 Menutup pembelajaran dengan salam.

(6)

I. Penilaian

Penilaian pengetahuan siswa.

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Soal

 Membandingkan/membedakan jenis teknologi transportasi.

 Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang.

 Menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa kini.

 Menceritakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang.

 Menjelaskan cara menggunakan secara sederhana teknologi transportasi masa lalu dan masa kini.

Tertulis uraian

Jawaban singkat

 Jelaskan perbedaan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini.

 Bandingkanperbedaan dari cara penggunaan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini.

(7)
(8)

LAMPIRAN

Materi

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI

Sarana pengangkutan sangat penting bagi hidup manusia. Sarana pengangkutan disebut juga alat transportasi. Tahukah kamu bahwa alat-alat transportasi yang ada sekarang ini mengalami proses perkembangan? Dahulu orang menggunakan alat transportasi yang masih sangat sederhana. Alat transportasi yang digunakan sekarang terdiri dari transportasi darat, transportasi air, dan transportasi udara.

1. Transportasi Darat

Alat transportasi darat berkembang dari yang sederhana sampai ke yang modern. Pada zaman dahulu orang berjalan kaki untuk pergi ke suatu tempat. Selanjutnya manusia memanfaatkan beberapa jenis binatang seperti unta, keledai, kuda, gerobak yang ditarik lembu, dan kereta kuda sebagai alat transportasi. Sekarang ada bermacam-macam alat transportasi, misalnya

sepeda, sepeda motor, bajaj, mobil, bus, truk, kereta api, dan sebagainya. Semua alat transportasi ini berkembang dari bentuk yang sederhana.

Kita ambil contoh sepeda pertama tidak mempunyai pedal atau kayuh. Pedal itu dipasang di roda belakang. Kemudian, sepeda Prancis dibuat dengan memakai pedal atau kayuh di depan.

Sepeda kuda velocipede

tahun 1817

Sepeda Kirkpatrick tahun

1839

Sepeda Penny-farthing

tahun 1860-an

Sepeda “aman” tahun 1885

Roda depannya dibuat lebih besar. Sepeda pertama

(9)

memakai roda besi. Setelah itu, roda besi diberi karet keras. Tahun 1885, sepeda sudah seperti sepeda sekarang. Sesudah tahun 1888, ban keras diganti dengan ban yang diisi angin.

Lalu muncul pemikiran untuk menciptakan sepeda yang tidak perlu dikayuh. Lalu sepeda itu ditambah mesin. Jadilah sepeda motor. Sepeda

pertama adalah sepeda biasa yang dijalankan dengan mesin uap. Sepeda motor itu dibuat oleh Ernest dan Pierre Michaux tahun 1805. Sepeda

Sepeda motor Daimler,

1885

Sepeda motor Triumph,

1903

Sepeda motor

Bohmerland, 1923

Sepeda motor trail

buatan Jepang

motor yang ada sekarang jauh lebih cepat dan modern.

Gambar 2. Beberapa bentu sepeda motor dalam perkembangannya.

Sekarang, kita dapat menemukan berbagai merek sepeda motor yang beraneka.

Yang lebih maju lagi adalah mobil. Teknologi yang digunakan untuk membuat mobil juga berkembang. Mobil pertama dibuat di Jerman pada tahun 1880. Orang-orang yang terkenal sebagai pembuat mobil adalah Carl Benz, Henry Ford, dan Suzuki.

Angkutan darat yang lain ialah kereta api. Kereta api mampu

mengangkut lebih banyak orang dibandingkan mobil atau bus. Kereta api juga lebih cepat. Rangkaian kereta api ditarik oleh sebuah lokomotif.

(10)

2. Transportasi Air

Lihatlah peta negara kita Indonesia! Di dalam peta itu, kita melihat bahwa negara kita terdiri dari banyak pulau. Pulau-pulau itu terbentang dari Sabang sampai Merauke. Pulau-pulau itu dipisahkan oleh selat, laut, dan lautan yang luas. Tentu saja untuk bepergian dari suatu pulau ke pulau lain tidak dapat menggunakan angkutan darat.

Negara kita memerlukan alat transportasi air. Yang dimaksud transportasi air adalah alat transportasi yang digunakan di sungai, danau, dan

laut. Jenis angkutan air dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu transportasi air bermesin dan alat transportasi air tak bermesin.

Kendaraan laut

digerakkan dengan baling-baling di dalam air. Sebelum mesin uap ditemukan, kapal digerakkan dengan layar dan dayung. Jadi, dahulu orang berlayar bergantung pada angin, sehingga ketika berlayar bisa sangat lama. Ingatlah pedagang rempah-rempah pada

Gambar 3. Kapal layar mengandalkan hembusan angin.

zaman dahulu perlu waktu berbulan-bulan untuk mencapai Maluku dari Spanyol. Zaman sekarang berbeda. Kapal sudah digerakkan dengan mesin diesel. Ada juga kapal yang digerakkan dengan tenaga nuklir. Menurut fungsinya, kapal dibagi menjadi seperti berikut:

a. Kapal barang

Jenis kapal khusus untuk mengangkut barang. Biasanya dipakai untuk

mengangkut mobil, beras, kontainer, dan sebagainya.

b. Kapal penumpang

(11)

Gambar 4. Kapal penumpang. Salah satu kapal yang digerakkan mesin.

c. Kapal tanker

Kapal tanker adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut minyak, gas, pelumas, solar, dan bensin.

d. Kapal perang

Kapal perang adalah kapal yang khusus digunakan oleh angkatan laut untuk berperang. Kapal jenis ini dilengkapi dengan senjata dan

meriam. Bahkan ada kapal yang dapat dipakai untuk mengangkut pesawat, yaitu kapal induk.

e. Kapal tunda

Kapal tunda adalah kapal yang digunakan untuk memandu kapal-kapal besar waktu masuk ke pelabuhan atau keluar pelabuhan.

f. Kapal ikan

Kapal ikan adalah kapal yang digunakan para nelayan khusus untuk menangkap ikan.

g. Kapal riset

(12)

tempat ke tempat lain. Kita hanya memerlukan waktu kurang dari 1 jam dari Jakarta menuju Yogyakarta. Coba bandingkan dengan lamanya perjalanan menggunakan angkutan darat!

Ada macam-macam alat transportasi udara. Selain pesawat udara, ada balon udara, dan helikopter. Balon udara pertama kali dibuat pada tahun 1783. Nama

pembuatnya adalah Montgolfier. Balon udara dapat terbang karena diberi udara panas dari helium yang dibakar.

Gambar 5. Balon udara merupakan salah satu alat transportasi udara.

Alat transpotasi udara yang lain adalah pesawat udara. Pesawat udara digunakan untuk mengangkut penumpang. Pesawat udara pertama kali digerakkan dengan baling-baling. Sekarang, pesawat udara sudah menggunakan mesin jet. Pesawat udara sekarang dapat digunakan untuk mengangkut ratusan orang. Selain itu juga terdapat helikopter yang digerakkan oleh mesin dan baling-baling.

Pesawat udara Helikopter

Gambar 6. Pesawat udara dan helikopter merupakan alat transportasi udara.

(13)

Kisi-kisi dan penskoran ketrampilan belajar IPS.

No Kegiatan Pembelajaran Indikator Keterampilan Nomor Item Jumlah Item

1. Guru menyampaikan materi dengan ceramah.

Guru bertanyajawab dengan siswa.

 Terampil melihat gambar (P1).  Terampil mendengar penjelasan guru

(P1).

 Terampil bertanya masalah (P2).  Terampil menyimak teks (P1).  Terampil mengumpulkan informasi

jenis teknologi transportasi (P4).  Terampil mengklasifikasikan teknologi

transportasi (P4).

 Terampil menganalisis perbedaan jenis teknologi transportasi (P3).

 Terampil menyimpulkan pembelajaran

Rubrik Keterampilan

(14)

Rubrik Penilaian Keterampilan Belajar

Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai keadaan yang sebenarnya!

No Nama R.K.1 R.K.2 R.K.3 R.K.4 R.K.5 R.K.6 R.K.7 R.K.8 R.K.9 Jumlah

skor

T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td

1

2

3

4 5

6

7

8

9 10

11

12

13

(15)

15

16 17

18

19

20

21

22 23

24

25

26

27 28

(16)

Td R.K.1

= =

Tidak Terampil

Terampil melihat gambar.

R.K.2 = Terampil mendengar penjelasan guru. R.K.3 = Terampil bertanya masalah.

R.K.4 = Terampil menyimak teks.

R.K.5 = Terampil mengumpulkan informasi jenis teknologi transportasi. R.K.6 = Terampil mengklasifikasikan teknologi transportasi.

R.K.7 = Terampil menganalisis perbedaan jenis teknologi transportasi.

R.K.8 R.K.9

= =

Terampil menyimpulkan pembelajaran.

(17)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Perlakuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Bringin 01 Kelas / Semester : 4A / II

Mata Pelajaran : IPS

Alokasi Waktu : 2×35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

B. Kompetensi Dasar

2.4. mengenal permasalahan sosial di daerahnya.

C. Indikator

 Terampil melihat gambar kepadatan penduduk.

 Terampil mendengar penjelasan guru tentang kepadatan penduduk dan masalah sosial di lingkungan.

 Terampil bertanya masalah kepadatan penduduk.

 Terampil menyimak teks pembagian jenis masalah-masalah sosial.  Terampil mengumpulkan informasi jenis masalah-masalah sosial.  Terampil mengklasifikasikan jenis masalah sosial.

 Terampil menganalisis solusi mengatasi masalah sosial.  Terampil menyimpulkan pembelajaran.

(18)

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan mengamati gambar pemukiman padat penduduk, siswa dapat terampil melihat permasalahan yang muncul dari pemukiman padat penduduk sebagai akibat dari kepadatan penduduk.

2. Melalui penjelasan guru tentang gambar pemukiman padat penduduk, siswa dapat terampil mendengarkan penjelasan guru mengenai permasalahan yang muncul dari pemukiman padat

penduduk sebagai akibat dari kepadatan penduduk.

3. Melalui kegiatan menanya permasalahan yang muncul dari pemukiman yang padat penduduk, siswa mampu terampil bertanya masalah-masalah yang muncul dari pemukiman padat penduduk sebagai akibat kepadatan penduduk.

4. Melalui kegiatan menyimak teks “sempitnya ruang gerakku”, siswa dapat menyimak teks guna memahami bahwa pemukiman padat penduduk merupakan masalah sosial.

5. Melalui kegiatan menyimak teks “masalah-masalah di sekitar kita”, siswa dapat menyimak teks guna memahami bentuk-bentuk masalah sosial dan pembagian sesuai jenisnya.

6. Melalui kegiatan mengumpulkan informasi masalah sosial di sekitarnya, siswa dapat terampil mengumpulkan informasi guna mengetahui masalah-masalah sosial yang ada di lingkungannya. 7. Melalui kegiatan mengklasifikasikan jenis masalah sosial, siswa

mampu terampil mengklasifikasikan masalah sosial sesuai jenisnya dengan menyebutkan masing-masing 2 masalah sosial setiap jenisnya dengan tepat.

(19)

9. Melalui kegiatan menarik kesimpulan, siswa mampu terampil menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

10.Melalui kegiatan mempresentasikan cara mengatasi masalah sosial dalam gambar yang didapatkan, siswa mampu terampil menjelaskan cara mengatasi bentuk masalah sosial dengan bahasa yang baik.

E. Materi Pokok

Masalah-masalah sosial di lingkungan (terlampir).

F. Pendekatan/Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik.

Metode : Ceramah, tanya jawab, pengamatan, diskusi, dan penugasan.

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar Media / Alat

 Gambar tentang masalah-masalah sosial (pemukiman padat penduduk, sampah, pencurian).

 Teks bacaan “Keamanan lingkungan”.  Lembar pengamatan.

Sumber Belajar

 Hisnu. P, Tantya. - . Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

(20)

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan

1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam pembuka.

2. Guru bertanya kabar dan melakukan absensi kehadiran siswa.

3. Guru memberikan motivasi melalui penyampaian bahwa dalam pembelajaran siswa akan memperoleh keterampilan belajar melakukan pengamatan dalam pembelajaran.

4. Apersepsi: guru bertanya jawab dengan siswa : a. Anak-anak pernah melihat pinggiran sungai

yang dipenuhi rumah?

b. Mengapa pinggiran sungai digunakan sebagai tempat tinggal?

c. Pinggiran sungai yang dijadikan pemukiman menjadikan masalah atau tidak?

10 menit

Kegiatan Inti

1. Siswa mengamati gambar pemukiman padat

penduduk. (mengamati)

2. Siswa merumuskan permasalahan yang muncul dari pemukiman yang padat penduduk. (menanya) 3. Siswa menyimak teks tentang pemukiman padat

penduduk yang berjudul “sempitnya ruang gerakku”. (mengumpulkan informasi)

4. Siswa menyimak teks jenis-jenis masalah sosial dengan judul “masalah-masalah di sekitar kita”. (mengumpulkan informasi)

(21)

5. Siswa mengumpulkan bentuk masalah sosial di lingkungan. (mengumpulkan informasi)

6. Siswa mengklasifikasikan bentuk masalah sosial sesuai jenisnya. (mengasosiasi)

7. Siswa menganalisis cara mengatasi masalah sosial sesuai jenisnya. (mengasosiasi)

8. Siswa menarik kesimpulan. (menyimpulkan) 9. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

10.Siswa mempresentasikan cara mengatasi masalah sosial berdasar gambar yang didapatkan. (mengkomunikasikan)

Penutup

1. Guru bertanya sekitar pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Guru menutup kegiatan belajar dengan salam penutup.

10 menit

I. Penilaian

(22)
(23)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Materi

Masalah-masalah Sosial di Lingkungan

A. Pengertian Masalah Sosial

Setiap hari kita menghadapi masalah. Misalnya, lupa mengerjakan PR, dijauhi teman-teman, baju seragam sobek, kesulitan mengerjakan tugas, dan sebagainya. Apakah masalah sosial sama dengan masalah-masalah tersebut?

Masalah pribadi adalah masalah-masalah yang dialami dan dihadapi oleh manusia sebagai individu. Ketika kamu tidak mengerjakan PR, dijauhi teman-teman, dan sakit kamu sedang menghadapi masalah pribadi. Orang lain tidak akan dirugikan dengan masalahmu ini.

Lalu apa masalah sosial? Apa bedanya dengan masalah pribadi? Kita tahu bahwa manusia adalah mahluk sosial. Manusia tidak bisa hidup seorang diri. Sejak bayi sampai tua manusia membutuhkan orang lain. Untuk bisa makan, berbicara, berjalan, membaca, dan menulis kita diajari orang lain. Ini artinya manusia selalu hidup bersama atau dalam masyarakat.

Suatu hal dikatakan masalah sosial jika masyarakat lain ikut merasakan pengaruh masalah tersebut. Misalkan kasus pencurian. Peristiwa pencurian merupakan masalah sosial karena masyarakat di sekitar tempat pencurian juga merasakan pengaruhnya.

(24)

lingkungan merupakan contoh keterlibatan warga dalam mengatasi masalah sosial.

B. Mengenal Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat

Kita tidak bisa bebas dari masalah-masalah sosial. Ada banyak sekali masalah sosial seperti berikut:

1. Masalah-masalah kependudukan

Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu

disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah menentukan padat tidaknya suatu wilayah. Masalah-masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk.

Beberapa kota besar di Indonesia sangat padat. Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya tindak kejahatan, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan sebagainya.

Gambar 1. Pemukiman padat penduduk.

Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah-masalah kependudukan. Upaya yang sudah dijalankan pemerintah antara lain sebagai berikut.

a. Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana.

b. Melaksanakan program transmigrasi.

(25)

2. Tindak kejahatan

Contoh tindak kejahatan adalah pencurian, perampokan, penjambretan, pemalakan, korupsi, pembunuhan, dan penculikan. Banyaknya tindak kejahatan menciptakan rasa tidak aman. Tindak kejahatan pencurian dan perampokan sering disebabkan oleh masalah

Gambar 2. Perampokan karena faktor ekonomi.

kemiskinan dan pengangguran. Karena itu pemerintah dan masyarakat harus berusaha keras

untuk menciptakan lapangan kerja. Selain itu, kualitas dan pemerataan pendidikan harus ditingkatkan untuk meningkatkan keterampilan warga.

3. Masalah sampah

Salah satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat adalah sampah. Masalah sampah sangat mengganggu, terutama kalau tidak dikelola dengan baik. Bagi masyarakat pedesaan, sampah mungkin belum menjadi masalah serius. Tapi, tidak demikian dengan masyarakat yang tinggal di kota atau di

daerah padat penduduk. Masyarakat kota dan daerah padat penduduk menghasilkan

banyak sekali sampah. Sampah segera menumpuk jika tidak

segera diangkut ke tempat pembuangan akhir.

Gambar 3. Sampah menumpuk

(26)

biasa membuang sampah ke sungai dan saluran air. Sungai dan aliran air menjadi mampet. Akibatnya sering terjadi banjir jika hujan lebat.

Semua masyarakat harus ikut serta mengelola sampah. Warga bisa mengurangi masalah sampah dengan tertib mengelola sampah. Kita biasakan untuk memisahkan sampah plastik dari sampah basah. Kemudia kita menaruh sampah di tempat semestinya.

4. Pencemaran lingkungan

Terdapat 2 macam pencemaran, yaitu pencemaran air dan udara. Perairan bisa tercemar karena ulah manusia, antara lain membuang sampah ke sungai dan menangkap ikan menggunakan pestisida. Perairan juga tercemar jika pabrik-pabrik membuang limbah industri ke sungai. Pencemaran menyebabkan matinya ikan dan mahluk lainnya yang hidup di ari. Akhirnya, manusia juga menderita kerugian.

Gambar 4. Asap pabrik menyebabkan pencemaran udara

Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan dan asap pabrik-pabrik. Udara yang kita hirup adalah udara yang sangat kotor. Bayangkan apa yang terjadi pada paru-paru kita bila kita menghisapnya setiap hari.

Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi pencemaran udara. Misalnya, membuat taman kota dan menanam pohon sebanyak-banyaknya. Kita sebagai warga negara sebaiknya ikut serta dalam program ini. Selain itu, kalau kita memiliki kendaraan bermotor,

(27)

5. Kebakaran

Masalah sosial lainnya yang juga sering dihadapi warga masyarakat di lingkunganmu adalah kebakaran.Kebakaran apa yang pernah kamu saksikan? Apakah rumah atau hutan? Apa yang terjadi ketika kebakaran? Api melahap segala sesuatu dengan cepat bukan?

Kebakaran yang terjadi di masyarakat umumnya merupakan kebakaran pemukiman. Sebuah

rumah terbakar dan menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya. Penyebabnya antara lain kompor meledak dan sambungan arus pendek (korsleting) listrik. Karena

Gambar 5. Kebakaran di rumah padat penduduk

itu, masyarakat harus hati-hati dengan dua hal itu.

Kebakaran pemukiman kumuh dan padat penduduk umumnya merusak sebagian bahkan seluruh rumah yang ada di sana. Ini disebabkan karena bahan-bahan yang dipakai untuk membangun rumah memang mudah terbakar. Selain itu, jalan masuknya sempit sehingga sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran. Kebakaran pemukiman

sangat menyusahkan warga. Kita harus berusaha mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan kita. Caranya antara lain sebagai berikut.

1. Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah. 2. Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai mengelupas diganti. 3. Mematikan kompor setelah memasak.

4. Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api.

(28)

6. Rusaknya atau buruknya fasilitas umum

Coba perhatikan apa saja fasilitas umum di lingkunganmu? Beberapa fasilitas umum yang mudah dijumpai adalah sarana transportasi, sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan sarana hiburan. Namun, dilingkungan kita fasilitas umum yang ada masih murang kualitasnya.

Gambar 6. Jalan berlubang. Salah satu penyebab kecelakaan.

Mengapa buruknya fasilitas umum menjadi

masalah sosial? Fasilitas umum digunakan secara bersama oleh masyarakat. Kalau fasilitas umum itu rusak, maka masyarakat tidak bisa menggunakannya. Apa yang terjadi jika kendaraan melintasi jalan berlubang? Tentu resiko kecelakaan akan lebih besar? Bagaimana jika truk terjebak dalam lubang tersebut? Tentunya akan menyebabkan tersendatnya arus lalu lintas pada jalan tersebut.

Coba kamu perhatikan keadaan fasilitas umum di lingkunganmu! Banyak fasilitas umum dalam keadaan rusak atau tidak terpelihara. Banyak sarana transportasi seperti bus, kereta api, dan kapal sudah tua dan kotor. Demikian juga fasilitas-fasilitas sosial lainnya seperti telepon umum, WC umum, tempat hiburan dan rekreasi, dan sebagainya.

Fasilitas umum memang dipelihara dan dijaga oleh pemerintah. Meskipun demikian, masyarakat harus membantu merawat dan menjaga supaya tidak cepat rusak, supaya dapat digunakan untuk kepentingan

masyarakat juga.

7. Perilaku tidak disiplin

(29)

penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah perilaku tidak disiplin. Contoh perilaku tidak disiplin antara lain sebagai berikut:

Gambar 7. Perilaku tidak disiplin pengendara yang melintas di atas trotoar.

a.Menjalankan kendaraan melawan arus, biasanya dilakukan pengendara sepeda motor.

b.Mengendarai sepeda motor di jalan yang bukan semestinya, misalnya trotoar.

c.Parkir sembarangan.

d.Angkot dan bus yang sering berhenti sembarangan.

Masih banyak lagi contoh perilaku tidak disiplin dalam masyarakat. Misalnya perilaku membuang sampah sembarangan, tidak membayar pajak, dan tidak tertib antri.

8. Pemborosan energi

Gambar 8. TV menyala tanpa ditonton. hemat memakainya supaya sumber-sumber energi ini tidak cepat habis.

Coba perhatikan keadaan di rumahmu? Apakah keluargamu

Termasuk orang yang menghemat energi? Kita bisa belajar hemat dalam

(30)

c. Memanfaatkan sumber energi alternatif.

9. Kelangkaan barang-barang kebutuhan

Dalam masyarakat kita beberapa kali terjadi kelangkaan barang kebutuhan tertentu. Beberapa waktu lalu masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Akibatnya

kebutuhan akan mandi, cuci, dan minum juga terganggu. Kelangkaan barang-barang kebutuhan sehari-hari meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kelangkaan barang-barang termasuk masalah sosial. Pemerintah mempunyai tugas memastikan bahwa

Gambar 9. Kelangkaan air bersih membuat warga antri

untuk mendapatkan air bersih.

(31)

Lampiran 2. Media belajar

Gambar Masalah Sosial

Rusaknya fasilitas umum

Pencemaran lingkungan

(32)

Teks bacaan

Sempitnya Ruang Gerakku

Pada suatu saat, Priska dan ibu Ani, ibunya, sedang bercakap-cakap. Mereka mereka merasa prihatin dengan

berbagai masalah yang terjadi. Berbagai keluhan muncul dari masalah tersebut. Priska yang merasa prihatin merasa penasaran mendengar penjelasan ibunya. Ibu Ani pun bersedia memberikan penjelasan mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi. “Ibu, mengapa di sekitar tempat

tinggal kita teman-teman Priska suka bermain sepak bola di jalanan?”, tanya Priska. “Sebenarnya mereka tidak senang nak bermain di jalanan, mereka lebih senang bermain di tanah lapang”, jawab ibu Ani. “Lalu mengapa mereka bermain di jalanan bu?”, Priska kembali bertanya. “Nak, cobalah lihat sekitar kita! Apakah terdapat tanah lapang di sekitar tempat tinggal kita?”, sahut ibu Ani. “Tidak bu, hanya ada rumah tempat tinggal yang sangat banyak”, jawab Priska. “Selain itu, coba Priska lihat! Apakah rumah-rumah tersebut terlihat teratur? Terlihat sangat rapat sekali bukan?, ibu Ani menanggapi. “Benar sekali bu, Priska pun sewaktu

(33)

sehingga mereka memaksakan ruang yang belum terpakai”, jawab ibu Ani.

(34)

Masalah-masalah di Sekitar Kita

Beni adalah seorang pemuda yang tinggal di sebuah kota besar. Ia adalah seorang yang begitu peduli terhadap lingkungannya. Dua tahun dia hidup di kota besar tersebut dan hidupnya tak pernah jauh dari berbagai masalah di sekitarnya yang tidak jarang juga mengganggu kenyamanannya.

Tempat tinggal Beni adalah pemukiman yang tergolong pemukiman padat penduduk. Orang-orang yang terlalu banyak mendiami suatu wilayah juga berdampak pada jarak antar tempat tinggal yang semakin sempit. Beni tidak nyaman ketika dia harus berangkat beraktivitas. Dia harus berbagi jalan di sela-sela tembok rumah dengan orang lain dan tak jarang juga pengendara motor. Dia juga sangat jarang sekali merasakan pancaran langsung sinar matahari yang terhalang tembok dan atap rumah. Beni juga sangat sulit sekali mendapatkan ruang terbuka baginya untuk sejenak bersantai karena banyak ruang terbuka sudah berubah menjadi pemukiman. Terlalu padatnya penduduk pada tempat tinggal Beni juga tak jarang menimbulkan kelangkaan barang-barang kebutuhan di tempat tinggalnya, di antaranya kebutuhan akan air bersih. Kebutuhan penduduk akan air untuk minum, mandi, dan cuci tak diimbangi dengan jumlah debit air bersih yang terbatas. Tidak jarang pemerintah daerah tempat tinggal Beni harus memasok air bersih bagi penduduk di tempat tinggal Beni. Beni bisa sedikit merasa lega ketika pemerintah melakukan program transmigrasi kepada kelurahan di sebelahnya untuk mengurangi kepadatan di dekat tempat tinggalnya. Setidaknya kini terdapat ruang terbuka untuk ia sejenak beristirahat. Selain itu, kelangkaan akan kebutuhan air bersih juga jarang terjadi lagi.

(35)

berserakan di pinggir jalan yang menimbulkan bau tidak sedap. Selain itu, tumpukan sampah tersebut juga dapat menimbulkan suatu penyakit. Beni menyadari bahwa usaha pemerintah dengan mengangkut tumpukan sampah tersebut menuju tempat pembuangan akhir dan mendaur ulang sampah tak akan bisa berhasil menghilangkan tumpukan sampah tanpa diimbangi dengan kesadaran masyarakat. Beni tetap mengapresiasi usaha pemerintah. Setidaknya tumpukan sampah tidak sampai menjadi gunung sampah yang tinggi.

Tidak hanya sampah yang mencemari lingkungan tempat tinggal Beni, namun limbah-limbah industri juga. Asap-asap hasil kegiatan industri sangat mencemari kandungan udara di kota Beni tinggal. Kandungan udara menjadi sangat kotor hingga tak jarang ia harus memakai masker sewaktu berjalan menuju tempatnya bekerja. Beni tidak jarang juga berpartisipasi dalam program pemerintah yang

bernama “Car Free Day” yang mengharuskan suatu ruas jalan bebas

dari asap kendaraan bermotor yang disertai penanaman pohon untuk mengurangi pencemaran udara.

Keadaan di jalanan tidak kalah mengganggu kenyamanan Beni. Banyak ditemui perilaku tidak disiplin masyarakat. Haknya sebagai pejalan kaki untuk menggunakan trotoar sebagai jalurnya berjalan sangat terganggu oleh pengendara sepeda motor yang menggunakan trotoar sebagai jalur untuk menembus kemacetan. Peraturan pemerintah sudah jelas sanksinya, namun sekali lagi kesadaran masyarakat untuk menghargai hak orang lain masih sangat kurang. Tidak jarang polisi harus melakukan tilang kepada pengendara yang tidak disiplin untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi seluruh masyarakat.

(36)

untuk mengurangi resiko kecelakaan, sehingga masyarakat juga merasa lebih nyaman.

(37)

Nama :

Tabel Pengamatan Masalah Sosial di Lingkungan Kita

No Masalah Sosial Jenis Cara Mengatasi

(38)

Lampiran 3. Kisi-kisi dan penskoran keterampilan belajar IPS.

No Kegiatan Pembelajaran Indikator Keterampilan

pemukiman padat penduduk.

Terampil melihat gambar pemukiman padat penduduk (P1).

R.K.1 1

Terampil mendengarkan penjelasan guru (P1).

R.K.2 1

2. Menanya permasalahan yang muncul dari pemukiman yang padat penduduk.

Terampil bertanya masalah dalam pemukiman padat penduduk (P2).

R.K.3 1

3. Menyimak teks tentang pemukiman padat penduduk yang berjudul

“sempitnya ruang

gerakku”. Terampil menyimak

teks (P1). R.K.4 1

4. Menyimak teks jenis-jenis masalah sosial dengan

judul “masalah-masalah di

sekitar kita”.

5. Mengumpulkan bentuk masalah sosial di

6. Mengklasifikasikan bentuk masalah sosial sesuai jenisnya.

Terampilkan mengklasifikasikan masalah sosial (P4).

R.K.6 1

7. Menganalisis cara mengatasi masalah sosial sesuai jenisnya.

Terampil

menganalisis cara mengatasi masalah sosial (P3).

R.K.7 1

8. Menarik kesimpulan. Terampil menyimpulkan pembelajaran (P3).

R.K.8 1

9. Mempresentasikan hasil diskusi tentang cara mengatasi masalah sosial.

Terampil

menjelaskan cara mengatasi masalah sosial. (P5).

(39)

Rubrik Penilaian Keterampilan Belajar IPS

Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai keadaan yang sebenarnya!

No Nama R.K.1 R.K.2 R.K.3 R.K.4 R.K.5 R.K.6 R.K.7 R.K.8 R.K.9 Jumlah

skor

T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td

1

2

3

4 5

6

7

8

9 10

(40)

15

16 17

18

19

20

21

22 23

24

25

26

27 28

29

Keterangan:

(41)

Td R.K.1

= =

Tidak Terampil

Terampil melihat gambar pemukiman padat penduduk. R.K.2 = Terampil mendengar penjelasan guru.

R.K.3 = Terampil bertanya masalah dalam pemukiman padat penduduk. R.K.4 = Terampil menyimak teks.

R.K.5 = Terampil mengumpulkan informasi.

R.K.6 = Terampil mengklasifikasikan masalah sosial.

R.K.7 = Terampil menganalisis cara mengatasi masalah sosial.

R.K.8 R.K.9

= =

Terampil menyimpulkan pembelajaran.

(42)

Lampiran II

(43)
(44)
(45)
(46)

Lampiran III

Instrumen Setelah

(47)

Rubrik Penilaian Ketrampilan Belajar IPS Siswa

No Indikator Keterampilan

Skor Kriteria Terampil Tidak

R.K.1. Terampil melihat gambar pemukiman

padat penduduk (P1). 1 0

R.K.2. Terampil mendengarkan penjelasan

guru (P1). 1 0

R.K.3. Terampil bertanya masalah dalam

pemukiman padat penduduk (P2). 1 0

R.K.4. Terampil menyimak teks (P1). 1 0

R.K.5. Terampil mengumpulkan informasi

(P3). 1 0

R.K.6. Terampilkan mengklasifikasikan

masalah sosial (P4). 1 0

R.K.7. Terampil menganalisis cara

mengatasi masalah sosial (P3). 1 0

R.K.8. Terampil menyimpulkan

pembelajaran (P3). 1 0

R.K.9. Terampil menjelaskan cara mengatasi

(48)

Lampiran IV

Lembar Observasi

(49)

LEMBAR AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN

PENDEKATAN SAINTIFIK

Pengampu : Kristin Sumaryani, S.Pd.SD. Kelas/Semester : 4A/II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan indikator pengamatan!

ASPEK NO INDIKATOR DILAKSANAKAN

YA TIDAK

Kegiatan Awal

Pembelajaran .

1 Membuka pembelajaran

dengan salam. √

2 Melakukan absensi kehadiran

siswa. √

3 Memberikan motivasi. √

4 Menginformasikan tujuan

pembelajaran. √

5 Melakukan apersepsi melalui

tanya jawab dengan siswa. √

Kegiatan Inti Pembelajaran .

1

Menampilkan gambar

pemukiman padat penduduk yang menimbulkan masalah sosial.

2

Memberikan penjelasan kepada siswa tentang gambar pemukiman penduduk yang menimbulkan masalah sosial.

(50)

hal/masalah dalam gambar pemukiman padat penduduk yang menimbulkan masalah sosial.

4 Membagikan teks bacaan. √

5

Memberikan kesempatan siswa untuk menyimak isi teks bacaan.

6

Memberikan kesempatan siswa

untuk mengumpulkan

informasi dari sumber belajar lain.

7

Memberikan kesempatan siswa untuk mengklasifikasikan bentuk masalah sosial sesuai jenisnya.

8

Memberikan kesempatan siswa untuk menganalisis cara

mengatasi masalah sosial.

9

Membimbing siswa untuk dapat menarik kesimpulan dalam pembelajaran.

10 Membagi kelas ke dalam

beberapa kelompok. √

11

Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan cara mengatasi masalah sosial.

Kegiatan Akhir

Pembelajaran 1

Bertanyajawab dengan siswa terkait pembelajaran yang belum dipahami.

(51)

.

2 Menutup pembelajaran dengan

salam penutup. √

Bringin, Mei 2015

Observer

(52)

Lampiran V

Lembar Observasi

(53)

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN

PEMBELAJARAN SAINTIFIK

Pengampu : Kristin Sumaryani, S.Pd.SD. Kelas/Semester : 4A/II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Petunjuk : Isilah kolom hasil sesuai dengan jumlah yang

Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan buku dan alat tulis).

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%

2

Memperhatikan penjelasan guru

terkait pembelajaran yang akan dilakukan.

28 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 96%

3 Berinteraksi dengan menjawab pertanyaan guru.

Melihat gambar pemukiman padat penduduk yang menimbulkan masalah sosial.

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%

2

Mendengarkan penjelasan guru tentang gambar pemukiman padat penduduk yang menimbulkan masalah sosial.

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

(54)

4 Menyimak isi teks bacaan. 29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%

5 Mengumpulkan informasi dari sumber belajar lain.

20 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 69%

6 Mengklasifikasikan masalah sosial berdasar jenisnya.

20 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 69%

7 Menganalisis cara mengatasi masalah sosial.

22 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 76%

8 Menyimpulkan pembelajaran. 20 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 69%

9 Membentuk kelompok. 29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%

10 Mempresentasikan cara mengatasi masalah sosial.

6 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Aktif bertanya mengenai materi

yang belum dipahami. 5 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 17%

Bringin, Mei 2015

Observer

(55)

Lampiran VI

(56)

SKOR KETERAMPILAN BELAJAR IPS SISWA KELAS 4A SDN BRINGIN 01 KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NO

JUMLAH AKTIVITAS KETERAMPILAN BELAJAR IPS

TANPA PERLAKUAN DENGAN PERLAKUAN

1 3 5

RATA-RATA 2,8276 7,0345

MAKSIMAL 5 9

(57)

Lampiran VII

(58)

Hasil Output Uji Normalitas Jumlah Keterampilan belajar

tanpa perlakuan 29 100,0% 0 0,0% 29 100,0%

Descriptives

Pembelajaran Statistic Std. Error Jumlah Keterampilan

belajar tanpa perlakuan

Mean 2,8276 ,24849 95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2,3186 Upper Bound 3,3366 5% Trimmed Mean 2,8084 Median 3,0000 Variance 1,791 Std. Deviation 1,33815 Minimum 1,00 Maximum 5,00 Range 4,00 Interquartile Range 2,00

Skewness ,145 ,434 Kurtosis -1,027 ,845

Tests of Normality

Pembelajaran

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Jumlah Keterampilan

belajar tanpa perlakuan

,146 29 ,119 ,906 29 ,013

(59)

Uji T Paired Samples T-print out

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Keterampilan Belajar IPS

Dengan Perlakuan 7,0345 29 1,49959 ,27847 Keterampilan Belajar IPS

Tanpa Perlakuan 2,8276 29 1,33815 ,24849

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Keterampilan Belajar IPS

Dengan Perlakuan & Keterampilan Belajar IPS Tanpa Perlakuan Interval of the

(60)

Lampiran VIII

(61)
(62)
(63)

Lampiran IX

(64)
(65)

Lampiran X

(66)

Pembelajaran Tanpa Perlakuan.

Guru memberikan penjelasan.

(67)

Siswa merangkum pembelajaran.

(68)

Pembelajaran dengan perlakuan (pendekatan saintifik).

Siswa mengamati gambar.

(69)

Siswa mengklasifikasikan bentuk masalah sosial.

(70)

Gambar

Gambar 1. Beberapa bentuk sepeda
Gambar 2. Beberapa bentu sepeda
Gambar 3. Kapal layar mengandalkan
Gambar 4. Kapal penumpang. Salah satu kapal yang digerakkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

4.3 Deskripsi Data Pretes Membaca Literal Kelas Eksperimen. dan

DAFTAR NILAI TOTAL MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. UNIVERSITAS PGRI

Pada teknik informatika bidang ilmu yang lebih banyak dikaji adalah bidang pemrograman dan komputasi, rekayasa perangkat lunak (software) untuk berbagai bidang

[r]

Berdasarkan penilaian validator terhadap media yang dikembangkan, didapatkan prosentase sebesar 96% berarti masuk ke dalam kategori sangat baik. Selain memberikan

[r]

Untuk analisa laporan keuangan penulis membatasi pada kelima indikator yaitu Profit Margin (PM), Assets Utilyzation (AU), Return on Assets (ROA), Equity Multiplier (EM), dan Return

Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis hanya membahas tentang sejarah Rasul Ulul Azmi yaitu Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Isa as, Nabi Muhammad saw, yang