Lampiran I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sebelum Perlakuan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Bringin 01 Kelas / Semester : 4A / II
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 2×35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar
2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.
C. Indikator
Membandingkan/membedakan jenis teknologi transportasi.
Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang.
Menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa kini.
Menceritakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang.
Siswa dapat membandingkan/membedakan jenis teknologi transportasi.
Siswa dapat menyebutkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang.
Siswa dapat menceritakan pengalaman menggunakan teknologi transportasi.
Siswa dapat menjelaskan cara menggunakan teknologi transportasi.
E. Materi Pokok
Perkembangan teknologi transportasi (terlampir).
F. Pendekatan/Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan.
G. Sumber Belajar
Hisnu. P, Tantya. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sutoyo; Leo Agung. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Awal.
Membuka pembelajaran dengan salam. Absensi.
Apersepsi : bertanya bagaimana cara siswa menuju ke
sekolah (jalan kaki atau memanfaatkan kendaraan).
10 menit
Kegiatan Inti
Mengelompokkan teknologi transportasi berdasar
jenisnya.
Membandingkan/membedakan jenis-jenis
teknologi transportasi.
Menyebutkan macam-macam teknologi
transportasi.
Menceritakan di depan kelas.
Guru bertanyajawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
Guru meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan, dan penyimpulan.
Kegiatan Akhir.
Membuat simpulan tentang teknologi transportasi dan
jenisnya.
Menutup pembelajaran dengan salam.
I. Penilaian
Penilaian pengetahuan siswa.
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal
Membandingkan/membedakan jenis teknologi transportasi.
Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang.
Menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa kini.
Menceritakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang.
Menjelaskan cara menggunakan secara sederhana teknologi transportasi masa lalu dan masa kini.
Tertulis uraian
Jawaban singkat
Jelaskan perbedaan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini.
Bandingkanperbedaan dari cara penggunaan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini.
LAMPIRAN
Materi
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI
Sarana pengangkutan sangat penting bagi hidup manusia. Sarana pengangkutan disebut juga alat transportasi. Tahukah kamu bahwa alat-alat transportasi yang ada sekarang ini mengalami proses perkembangan? Dahulu orang menggunakan alat transportasi yang masih sangat sederhana. Alat transportasi yang digunakan sekarang terdiri dari transportasi darat, transportasi air, dan transportasi udara.
1. Transportasi Darat
Alat transportasi darat berkembang dari yang sederhana sampai ke yang modern. Pada zaman dahulu orang berjalan kaki untuk pergi ke suatu tempat. Selanjutnya manusia memanfaatkan beberapa jenis binatang seperti unta, keledai, kuda, gerobak yang ditarik lembu, dan kereta kuda sebagai alat transportasi. Sekarang ada bermacam-macam alat transportasi, misalnya
sepeda, sepeda motor, bajaj, mobil, bus, truk, kereta api, dan sebagainya. Semua alat transportasi ini berkembang dari bentuk yang sederhana.
Kita ambil contoh sepeda pertama tidak mempunyai pedal atau kayuh. Pedal itu dipasang di roda belakang. Kemudian, sepeda Prancis dibuat dengan memakai pedal atau kayuh di depan.
Sepeda kuda velocipede
tahun 1817
Sepeda Kirkpatrick tahun
1839
Sepeda Penny-farthing
tahun 1860-an
Sepeda “aman” tahun 1885
Roda depannya dibuat lebih besar. Sepeda pertama
memakai roda besi. Setelah itu, roda besi diberi karet keras. Tahun 1885, sepeda sudah seperti sepeda sekarang. Sesudah tahun 1888, ban keras diganti dengan ban yang diisi angin.
Lalu muncul pemikiran untuk menciptakan sepeda yang tidak perlu dikayuh. Lalu sepeda itu ditambah mesin. Jadilah sepeda motor. Sepeda
pertama adalah sepeda biasa yang dijalankan dengan mesin uap. Sepeda motor itu dibuat oleh Ernest dan Pierre Michaux tahun 1805. Sepeda
Sepeda motor Daimler,
1885
Sepeda motor Triumph,
1903
Sepeda motor
Bohmerland, 1923
Sepeda motor trail
buatan Jepang
motor yang ada sekarang jauh lebih cepat dan modern.
Gambar 2. Beberapa bentu sepeda motor dalam perkembangannya.
Sekarang, kita dapat menemukan berbagai merek sepeda motor yang beraneka.
Yang lebih maju lagi adalah mobil. Teknologi yang digunakan untuk membuat mobil juga berkembang. Mobil pertama dibuat di Jerman pada tahun 1880. Orang-orang yang terkenal sebagai pembuat mobil adalah Carl Benz, Henry Ford, dan Suzuki.
Angkutan darat yang lain ialah kereta api. Kereta api mampu
mengangkut lebih banyak orang dibandingkan mobil atau bus. Kereta api juga lebih cepat. Rangkaian kereta api ditarik oleh sebuah lokomotif.
2. Transportasi Air
Lihatlah peta negara kita Indonesia! Di dalam peta itu, kita melihat bahwa negara kita terdiri dari banyak pulau. Pulau-pulau itu terbentang dari Sabang sampai Merauke. Pulau-pulau itu dipisahkan oleh selat, laut, dan lautan yang luas. Tentu saja untuk bepergian dari suatu pulau ke pulau lain tidak dapat menggunakan angkutan darat.
Negara kita memerlukan alat transportasi air. Yang dimaksud transportasi air adalah alat transportasi yang digunakan di sungai, danau, dan
laut. Jenis angkutan air dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu transportasi air bermesin dan alat transportasi air tak bermesin.
Kendaraan laut
digerakkan dengan baling-baling di dalam air. Sebelum mesin uap ditemukan, kapal digerakkan dengan layar dan dayung. Jadi, dahulu orang berlayar bergantung pada angin, sehingga ketika berlayar bisa sangat lama. Ingatlah pedagang rempah-rempah pada
Gambar 3. Kapal layar mengandalkan hembusan angin.
zaman dahulu perlu waktu berbulan-bulan untuk mencapai Maluku dari Spanyol. Zaman sekarang berbeda. Kapal sudah digerakkan dengan mesin diesel. Ada juga kapal yang digerakkan dengan tenaga nuklir. Menurut fungsinya, kapal dibagi menjadi seperti berikut:
a. Kapal barang
Jenis kapal khusus untuk mengangkut barang. Biasanya dipakai untuk
mengangkut mobil, beras, kontainer, dan sebagainya.
b. Kapal penumpang
Gambar 4. Kapal penumpang. Salah satu kapal yang digerakkan mesin.
c. Kapal tanker
Kapal tanker adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut minyak, gas, pelumas, solar, dan bensin.
d. Kapal perang
Kapal perang adalah kapal yang khusus digunakan oleh angkatan laut untuk berperang. Kapal jenis ini dilengkapi dengan senjata dan
meriam. Bahkan ada kapal yang dapat dipakai untuk mengangkut pesawat, yaitu kapal induk.
e. Kapal tunda
Kapal tunda adalah kapal yang digunakan untuk memandu kapal-kapal besar waktu masuk ke pelabuhan atau keluar pelabuhan.
f. Kapal ikan
Kapal ikan adalah kapal yang digunakan para nelayan khusus untuk menangkap ikan.
g. Kapal riset
tempat ke tempat lain. Kita hanya memerlukan waktu kurang dari 1 jam dari Jakarta menuju Yogyakarta. Coba bandingkan dengan lamanya perjalanan menggunakan angkutan darat!
Ada macam-macam alat transportasi udara. Selain pesawat udara, ada balon udara, dan helikopter. Balon udara pertama kali dibuat pada tahun 1783. Nama
pembuatnya adalah Montgolfier. Balon udara dapat terbang karena diberi udara panas dari helium yang dibakar.
Gambar 5. Balon udara merupakan salah satu alat transportasi udara.
Alat transpotasi udara yang lain adalah pesawat udara. Pesawat udara digunakan untuk mengangkut penumpang. Pesawat udara pertama kali digerakkan dengan baling-baling. Sekarang, pesawat udara sudah menggunakan mesin jet. Pesawat udara sekarang dapat digunakan untuk mengangkut ratusan orang. Selain itu juga terdapat helikopter yang digerakkan oleh mesin dan baling-baling.
Pesawat udara Helikopter
Gambar 6. Pesawat udara dan helikopter merupakan alat transportasi udara.
Kisi-kisi dan penskoran ketrampilan belajar IPS.
No Kegiatan Pembelajaran Indikator Keterampilan Nomor Item Jumlah Item
1. Guru menyampaikan materi dengan ceramah.
Guru bertanyajawab dengan siswa.
Terampil melihat gambar (P1). Terampil mendengar penjelasan guru
(P1).
Terampil bertanya masalah (P2). Terampil menyimak teks (P1). Terampil mengumpulkan informasi
jenis teknologi transportasi (P4). Terampil mengklasifikasikan teknologi
transportasi (P4).
Terampil menganalisis perbedaan jenis teknologi transportasi (P3).
Terampil menyimpulkan pembelajaran
Rubrik Keterampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan Belajar
Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai keadaan yang sebenarnya!
No Nama R.K.1 R.K.2 R.K.3 R.K.4 R.K.5 R.K.6 R.K.7 R.K.8 R.K.9 Jumlah
skor
T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td
1
2
3
4 5
6
7
8
9 10
11
12
13
15
16 17
18
19
20
21
22 23
24
25
26
27 28
Td R.K.1
= =
Tidak Terampil
Terampil melihat gambar.
R.K.2 = Terampil mendengar penjelasan guru. R.K.3 = Terampil bertanya masalah.
R.K.4 = Terampil menyimak teks.
R.K.5 = Terampil mengumpulkan informasi jenis teknologi transportasi. R.K.6 = Terampil mengklasifikasikan teknologi transportasi.
R.K.7 = Terampil menganalisis perbedaan jenis teknologi transportasi.
R.K.8 R.K.9
= =
Terampil menyimpulkan pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Perlakuan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Bringin 01 Kelas / Semester : 4A / II
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 2×35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar
2.4. mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
C. Indikator
Terampil melihat gambar kepadatan penduduk.
Terampil mendengar penjelasan guru tentang kepadatan penduduk dan masalah sosial di lingkungan.
Terampil bertanya masalah kepadatan penduduk.
Terampil menyimak teks pembagian jenis masalah-masalah sosial. Terampil mengumpulkan informasi jenis masalah-masalah sosial. Terampil mengklasifikasikan jenis masalah sosial.
Terampil menganalisis solusi mengatasi masalah sosial. Terampil menyimpulkan pembelajaran.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan mengamati gambar pemukiman padat penduduk, siswa dapat terampil melihat permasalahan yang muncul dari pemukiman padat penduduk sebagai akibat dari kepadatan penduduk.
2. Melalui penjelasan guru tentang gambar pemukiman padat penduduk, siswa dapat terampil mendengarkan penjelasan guru mengenai permasalahan yang muncul dari pemukiman padat
penduduk sebagai akibat dari kepadatan penduduk.
3. Melalui kegiatan menanya permasalahan yang muncul dari pemukiman yang padat penduduk, siswa mampu terampil bertanya masalah-masalah yang muncul dari pemukiman padat penduduk sebagai akibat kepadatan penduduk.
4. Melalui kegiatan menyimak teks “sempitnya ruang gerakku”, siswa dapat menyimak teks guna memahami bahwa pemukiman padat penduduk merupakan masalah sosial.
5. Melalui kegiatan menyimak teks “masalah-masalah di sekitar kita”, siswa dapat menyimak teks guna memahami bentuk-bentuk masalah sosial dan pembagian sesuai jenisnya.
6. Melalui kegiatan mengumpulkan informasi masalah sosial di sekitarnya, siswa dapat terampil mengumpulkan informasi guna mengetahui masalah-masalah sosial yang ada di lingkungannya. 7. Melalui kegiatan mengklasifikasikan jenis masalah sosial, siswa
mampu terampil mengklasifikasikan masalah sosial sesuai jenisnya dengan menyebutkan masing-masing 2 masalah sosial setiap jenisnya dengan tepat.
9. Melalui kegiatan menarik kesimpulan, siswa mampu terampil menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
10.Melalui kegiatan mempresentasikan cara mengatasi masalah sosial dalam gambar yang didapatkan, siswa mampu terampil menjelaskan cara mengatasi bentuk masalah sosial dengan bahasa yang baik.
E. Materi Pokok
Masalah-masalah sosial di lingkungan (terlampir).
F. Pendekatan/Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik.
Metode : Ceramah, tanya jawab, pengamatan, diskusi, dan penugasan.
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar Media / Alat
Gambar tentang masalah-masalah sosial (pemukiman padat penduduk, sampah, pencurian).
Teks bacaan “Keamanan lingkungan”. Lembar pengamatan.
Sumber Belajar
Hisnu. P, Tantya. - . Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam pembuka.
2. Guru bertanya kabar dan melakukan absensi kehadiran siswa.
3. Guru memberikan motivasi melalui penyampaian bahwa dalam pembelajaran siswa akan memperoleh keterampilan belajar melakukan pengamatan dalam pembelajaran.
4. Apersepsi: guru bertanya jawab dengan siswa : a. Anak-anak pernah melihat pinggiran sungai
yang dipenuhi rumah?
b. Mengapa pinggiran sungai digunakan sebagai tempat tinggal?
c. Pinggiran sungai yang dijadikan pemukiman menjadikan masalah atau tidak?
10 menit
Kegiatan Inti
1. Siswa mengamati gambar pemukiman padat
penduduk. (mengamati)
2. Siswa merumuskan permasalahan yang muncul dari pemukiman yang padat penduduk. (menanya) 3. Siswa menyimak teks tentang pemukiman padat
penduduk yang berjudul “sempitnya ruang gerakku”. (mengumpulkan informasi)
4. Siswa menyimak teks jenis-jenis masalah sosial dengan judul “masalah-masalah di sekitar kita”. (mengumpulkan informasi)
5. Siswa mengumpulkan bentuk masalah sosial di lingkungan. (mengumpulkan informasi)
6. Siswa mengklasifikasikan bentuk masalah sosial sesuai jenisnya. (mengasosiasi)
7. Siswa menganalisis cara mengatasi masalah sosial sesuai jenisnya. (mengasosiasi)
8. Siswa menarik kesimpulan. (menyimpulkan) 9. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
10.Siswa mempresentasikan cara mengatasi masalah sosial berdasar gambar yang didapatkan. (mengkomunikasikan)
Penutup
1. Guru bertanya sekitar pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru menutup kegiatan belajar dengan salam penutup.
10 menit
I. Penilaian
LAMPIRAN
Lampiran 1. Materi
Masalah-masalah Sosial di Lingkungan
A. Pengertian Masalah Sosial
Setiap hari kita menghadapi masalah. Misalnya, lupa mengerjakan PR, dijauhi teman-teman, baju seragam sobek, kesulitan mengerjakan tugas, dan sebagainya. Apakah masalah sosial sama dengan masalah-masalah tersebut?
Masalah pribadi adalah masalah-masalah yang dialami dan dihadapi oleh manusia sebagai individu. Ketika kamu tidak mengerjakan PR, dijauhi teman-teman, dan sakit kamu sedang menghadapi masalah pribadi. Orang lain tidak akan dirugikan dengan masalahmu ini.
Lalu apa masalah sosial? Apa bedanya dengan masalah pribadi? Kita tahu bahwa manusia adalah mahluk sosial. Manusia tidak bisa hidup seorang diri. Sejak bayi sampai tua manusia membutuhkan orang lain. Untuk bisa makan, berbicara, berjalan, membaca, dan menulis kita diajari orang lain. Ini artinya manusia selalu hidup bersama atau dalam masyarakat.
Suatu hal dikatakan masalah sosial jika masyarakat lain ikut merasakan pengaruh masalah tersebut. Misalkan kasus pencurian. Peristiwa pencurian merupakan masalah sosial karena masyarakat di sekitar tempat pencurian juga merasakan pengaruhnya.
lingkungan merupakan contoh keterlibatan warga dalam mengatasi masalah sosial.
B. Mengenal Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat
Kita tidak bisa bebas dari masalah-masalah sosial. Ada banyak sekali masalah sosial seperti berikut:
1. Masalah-masalah kependudukan
Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu
disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah menentukan padat tidaknya suatu wilayah. Masalah-masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk.
Beberapa kota besar di Indonesia sangat padat. Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya tindak kejahatan, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan sebagainya.
Gambar 1. Pemukiman padat penduduk.
Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah-masalah kependudukan. Upaya yang sudah dijalankan pemerintah antara lain sebagai berikut.
a. Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana.
b. Melaksanakan program transmigrasi.
2. Tindak kejahatan
Contoh tindak kejahatan adalah pencurian, perampokan, penjambretan, pemalakan, korupsi, pembunuhan, dan penculikan. Banyaknya tindak kejahatan menciptakan rasa tidak aman. Tindak kejahatan pencurian dan perampokan sering disebabkan oleh masalah
Gambar 2. Perampokan karena faktor ekonomi.
kemiskinan dan pengangguran. Karena itu pemerintah dan masyarakat harus berusaha keras
untuk menciptakan lapangan kerja. Selain itu, kualitas dan pemerataan pendidikan harus ditingkatkan untuk meningkatkan keterampilan warga.
3. Masalah sampah
Salah satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat adalah sampah. Masalah sampah sangat mengganggu, terutama kalau tidak dikelola dengan baik. Bagi masyarakat pedesaan, sampah mungkin belum menjadi masalah serius. Tapi, tidak demikian dengan masyarakat yang tinggal di kota atau di
daerah padat penduduk. Masyarakat kota dan daerah padat penduduk menghasilkan
banyak sekali sampah. Sampah segera menumpuk jika tidak
segera diangkut ke tempat pembuangan akhir.
Gambar 3. Sampah menumpuk
biasa membuang sampah ke sungai dan saluran air. Sungai dan aliran air menjadi mampet. Akibatnya sering terjadi banjir jika hujan lebat.
Semua masyarakat harus ikut serta mengelola sampah. Warga bisa mengurangi masalah sampah dengan tertib mengelola sampah. Kita biasakan untuk memisahkan sampah plastik dari sampah basah. Kemudia kita menaruh sampah di tempat semestinya.
4. Pencemaran lingkungan
Terdapat 2 macam pencemaran, yaitu pencemaran air dan udara. Perairan bisa tercemar karena ulah manusia, antara lain membuang sampah ke sungai dan menangkap ikan menggunakan pestisida. Perairan juga tercemar jika pabrik-pabrik membuang limbah industri ke sungai. Pencemaran menyebabkan matinya ikan dan mahluk lainnya yang hidup di ari. Akhirnya, manusia juga menderita kerugian.
Gambar 4. Asap pabrik menyebabkan pencemaran udara
Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan dan asap pabrik-pabrik. Udara yang kita hirup adalah udara yang sangat kotor. Bayangkan apa yang terjadi pada paru-paru kita bila kita menghisapnya setiap hari.
Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi pencemaran udara. Misalnya, membuat taman kota dan menanam pohon sebanyak-banyaknya. Kita sebagai warga negara sebaiknya ikut serta dalam program ini. Selain itu, kalau kita memiliki kendaraan bermotor,
5. Kebakaran
Masalah sosial lainnya yang juga sering dihadapi warga masyarakat di lingkunganmu adalah kebakaran.Kebakaran apa yang pernah kamu saksikan? Apakah rumah atau hutan? Apa yang terjadi ketika kebakaran? Api melahap segala sesuatu dengan cepat bukan?
Kebakaran yang terjadi di masyarakat umumnya merupakan kebakaran pemukiman. Sebuah
rumah terbakar dan menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya. Penyebabnya antara lain kompor meledak dan sambungan arus pendek (korsleting) listrik. Karena
Gambar 5. Kebakaran di rumah padat penduduk
itu, masyarakat harus hati-hati dengan dua hal itu.
Kebakaran pemukiman kumuh dan padat penduduk umumnya merusak sebagian bahkan seluruh rumah yang ada di sana. Ini disebabkan karena bahan-bahan yang dipakai untuk membangun rumah memang mudah terbakar. Selain itu, jalan masuknya sempit sehingga sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran. Kebakaran pemukiman
sangat menyusahkan warga. Kita harus berusaha mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan kita. Caranya antara lain sebagai berikut.
1. Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah. 2. Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai mengelupas diganti. 3. Mematikan kompor setelah memasak.
4. Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api.
6. Rusaknya atau buruknya fasilitas umum
Coba perhatikan apa saja fasilitas umum di lingkunganmu? Beberapa fasilitas umum yang mudah dijumpai adalah sarana transportasi, sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan sarana hiburan. Namun, dilingkungan kita fasilitas umum yang ada masih murang kualitasnya.
Gambar 6. Jalan berlubang. Salah satu penyebab kecelakaan.
Mengapa buruknya fasilitas umum menjadi
masalah sosial? Fasilitas umum digunakan secara bersama oleh masyarakat. Kalau fasilitas umum itu rusak, maka masyarakat tidak bisa menggunakannya. Apa yang terjadi jika kendaraan melintasi jalan berlubang? Tentu resiko kecelakaan akan lebih besar? Bagaimana jika truk terjebak dalam lubang tersebut? Tentunya akan menyebabkan tersendatnya arus lalu lintas pada jalan tersebut.
Coba kamu perhatikan keadaan fasilitas umum di lingkunganmu! Banyak fasilitas umum dalam keadaan rusak atau tidak terpelihara. Banyak sarana transportasi seperti bus, kereta api, dan kapal sudah tua dan kotor. Demikian juga fasilitas-fasilitas sosial lainnya seperti telepon umum, WC umum, tempat hiburan dan rekreasi, dan sebagainya.
Fasilitas umum memang dipelihara dan dijaga oleh pemerintah. Meskipun demikian, masyarakat harus membantu merawat dan menjaga supaya tidak cepat rusak, supaya dapat digunakan untuk kepentingan
masyarakat juga.
7. Perilaku tidak disiplin
penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah perilaku tidak disiplin. Contoh perilaku tidak disiplin antara lain sebagai berikut:
Gambar 7. Perilaku tidak disiplin pengendara yang melintas di atas trotoar.
a.Menjalankan kendaraan melawan arus, biasanya dilakukan pengendara sepeda motor.
b.Mengendarai sepeda motor di jalan yang bukan semestinya, misalnya trotoar.
c.Parkir sembarangan.
d.Angkot dan bus yang sering berhenti sembarangan.
Masih banyak lagi contoh perilaku tidak disiplin dalam masyarakat. Misalnya perilaku membuang sampah sembarangan, tidak membayar pajak, dan tidak tertib antri.
8. Pemborosan energi
Gambar 8. TV menyala tanpa ditonton. hemat memakainya supaya sumber-sumber energi ini tidak cepat habis.
Coba perhatikan keadaan di rumahmu? Apakah keluargamu
Termasuk orang yang menghemat energi? Kita bisa belajar hemat dalam
c. Memanfaatkan sumber energi alternatif.
9. Kelangkaan barang-barang kebutuhan
Dalam masyarakat kita beberapa kali terjadi kelangkaan barang kebutuhan tertentu. Beberapa waktu lalu masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Akibatnya
kebutuhan akan mandi, cuci, dan minum juga terganggu. Kelangkaan barang-barang kebutuhan sehari-hari meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kelangkaan barang-barang termasuk masalah sosial. Pemerintah mempunyai tugas memastikan bahwa
Gambar 9. Kelangkaan air bersih membuat warga antri
untuk mendapatkan air bersih.
Lampiran 2. Media belajar
Gambar Masalah Sosial
Rusaknya fasilitas umum
Pencemaran lingkungan
Teks bacaan
Sempitnya Ruang Gerakku
Pada suatu saat, Priska dan ibu Ani, ibunya, sedang bercakap-cakap. Mereka mereka merasa prihatin dengan
berbagai masalah yang terjadi. Berbagai keluhan muncul dari masalah tersebut. Priska yang merasa prihatin merasa penasaran mendengar penjelasan ibunya. Ibu Ani pun bersedia memberikan penjelasan mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi. “Ibu, mengapa di sekitar tempat
tinggal kita teman-teman Priska suka bermain sepak bola di jalanan?”, tanya Priska. “Sebenarnya mereka tidak senang nak bermain di jalanan, mereka lebih senang bermain di tanah lapang”, jawab ibu Ani. “Lalu mengapa mereka bermain di jalanan bu?”, Priska kembali bertanya. “Nak, cobalah lihat sekitar kita! Apakah terdapat tanah lapang di sekitar tempat tinggal kita?”, sahut ibu Ani. “Tidak bu, hanya ada rumah tempat tinggal yang sangat banyak”, jawab Priska. “Selain itu, coba Priska lihat! Apakah rumah-rumah tersebut terlihat teratur? Terlihat sangat rapat sekali bukan?, ibu Ani menanggapi. “Benar sekali bu, Priska pun sewaktu
sehingga mereka memaksakan ruang yang belum terpakai”, jawab ibu Ani.
Masalah-masalah di Sekitar Kita
Beni adalah seorang pemuda yang tinggal di sebuah kota besar. Ia adalah seorang yang begitu peduli terhadap lingkungannya. Dua tahun dia hidup di kota besar tersebut dan hidupnya tak pernah jauh dari berbagai masalah di sekitarnya yang tidak jarang juga mengganggu kenyamanannya.
Tempat tinggal Beni adalah pemukiman yang tergolong pemukiman padat penduduk. Orang-orang yang terlalu banyak mendiami suatu wilayah juga berdampak pada jarak antar tempat tinggal yang semakin sempit. Beni tidak nyaman ketika dia harus berangkat beraktivitas. Dia harus berbagi jalan di sela-sela tembok rumah dengan orang lain dan tak jarang juga pengendara motor. Dia juga sangat jarang sekali merasakan pancaran langsung sinar matahari yang terhalang tembok dan atap rumah. Beni juga sangat sulit sekali mendapatkan ruang terbuka baginya untuk sejenak bersantai karena banyak ruang terbuka sudah berubah menjadi pemukiman. Terlalu padatnya penduduk pada tempat tinggal Beni juga tak jarang menimbulkan kelangkaan barang-barang kebutuhan di tempat tinggalnya, di antaranya kebutuhan akan air bersih. Kebutuhan penduduk akan air untuk minum, mandi, dan cuci tak diimbangi dengan jumlah debit air bersih yang terbatas. Tidak jarang pemerintah daerah tempat tinggal Beni harus memasok air bersih bagi penduduk di tempat tinggal Beni. Beni bisa sedikit merasa lega ketika pemerintah melakukan program transmigrasi kepada kelurahan di sebelahnya untuk mengurangi kepadatan di dekat tempat tinggalnya. Setidaknya kini terdapat ruang terbuka untuk ia sejenak beristirahat. Selain itu, kelangkaan akan kebutuhan air bersih juga jarang terjadi lagi.
berserakan di pinggir jalan yang menimbulkan bau tidak sedap. Selain itu, tumpukan sampah tersebut juga dapat menimbulkan suatu penyakit. Beni menyadari bahwa usaha pemerintah dengan mengangkut tumpukan sampah tersebut menuju tempat pembuangan akhir dan mendaur ulang sampah tak akan bisa berhasil menghilangkan tumpukan sampah tanpa diimbangi dengan kesadaran masyarakat. Beni tetap mengapresiasi usaha pemerintah. Setidaknya tumpukan sampah tidak sampai menjadi gunung sampah yang tinggi.
Tidak hanya sampah yang mencemari lingkungan tempat tinggal Beni, namun limbah-limbah industri juga. Asap-asap hasil kegiatan industri sangat mencemari kandungan udara di kota Beni tinggal. Kandungan udara menjadi sangat kotor hingga tak jarang ia harus memakai masker sewaktu berjalan menuju tempatnya bekerja. Beni tidak jarang juga berpartisipasi dalam program pemerintah yang
bernama “Car Free Day” yang mengharuskan suatu ruas jalan bebas
dari asap kendaraan bermotor yang disertai penanaman pohon untuk mengurangi pencemaran udara.
Keadaan di jalanan tidak kalah mengganggu kenyamanan Beni. Banyak ditemui perilaku tidak disiplin masyarakat. Haknya sebagai pejalan kaki untuk menggunakan trotoar sebagai jalurnya berjalan sangat terganggu oleh pengendara sepeda motor yang menggunakan trotoar sebagai jalur untuk menembus kemacetan. Peraturan pemerintah sudah jelas sanksinya, namun sekali lagi kesadaran masyarakat untuk menghargai hak orang lain masih sangat kurang. Tidak jarang polisi harus melakukan tilang kepada pengendara yang tidak disiplin untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi seluruh masyarakat.
untuk mengurangi resiko kecelakaan, sehingga masyarakat juga merasa lebih nyaman.
Nama :
Tabel Pengamatan Masalah Sosial di Lingkungan Kita
No Masalah Sosial Jenis Cara Mengatasi
Lampiran 3. Kisi-kisi dan penskoran keterampilan belajar IPS.
No Kegiatan Pembelajaran Indikator Keterampilan
pemukiman padat penduduk.
Terampil melihat gambar pemukiman padat penduduk (P1).
R.K.1 1
Terampil mendengarkan penjelasan guru (P1).
R.K.2 1
2. Menanya permasalahan yang muncul dari pemukiman yang padat penduduk.
Terampil bertanya masalah dalam pemukiman padat penduduk (P2).
R.K.3 1
3. Menyimak teks tentang pemukiman padat penduduk yang berjudul
“sempitnya ruang
gerakku”. Terampil menyimak
teks (P1). R.K.4 1
4. Menyimak teks jenis-jenis masalah sosial dengan
judul “masalah-masalah di
sekitar kita”.
5. Mengumpulkan bentuk masalah sosial di
6. Mengklasifikasikan bentuk masalah sosial sesuai jenisnya.
Terampilkan mengklasifikasikan masalah sosial (P4).
R.K.6 1
7. Menganalisis cara mengatasi masalah sosial sesuai jenisnya.
Terampil
menganalisis cara mengatasi masalah sosial (P3).
R.K.7 1
8. Menarik kesimpulan. Terampil menyimpulkan pembelajaran (P3).
R.K.8 1
9. Mempresentasikan hasil diskusi tentang cara mengatasi masalah sosial.
Terampil
menjelaskan cara mengatasi masalah sosial. (P5).
Rubrik Penilaian Keterampilan Belajar IPS
Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai keadaan yang sebenarnya!
No Nama R.K.1 R.K.2 R.K.3 R.K.4 R.K.5 R.K.6 R.K.7 R.K.8 R.K.9 Jumlah
skor
T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td
1
2
3
4 5
6
7
8
9 10
15
16 17
18
19
20
21
22 23
24
25
26
27 28
29
Keterangan:
Td R.K.1
= =
Tidak Terampil
Terampil melihat gambar pemukiman padat penduduk. R.K.2 = Terampil mendengar penjelasan guru.
R.K.3 = Terampil bertanya masalah dalam pemukiman padat penduduk. R.K.4 = Terampil menyimak teks.
R.K.5 = Terampil mengumpulkan informasi.
R.K.6 = Terampil mengklasifikasikan masalah sosial.
R.K.7 = Terampil menganalisis cara mengatasi masalah sosial.
R.K.8 R.K.9
= =
Terampil menyimpulkan pembelajaran.
Lampiran II
Lampiran III
Instrumen Setelah
Rubrik Penilaian Ketrampilan Belajar IPS Siswa
No Indikator Keterampilan
Skor Kriteria Terampil Tidak
R.K.1. Terampil melihat gambar pemukiman
padat penduduk (P1). 1 0
R.K.2. Terampil mendengarkan penjelasan
guru (P1). 1 0
R.K.3. Terampil bertanya masalah dalam
pemukiman padat penduduk (P2). 1 0
R.K.4. Terampil menyimak teks (P1). 1 0
R.K.5. Terampil mengumpulkan informasi
(P3). 1 0
R.K.6. Terampilkan mengklasifikasikan
masalah sosial (P4). 1 0
R.K.7. Terampil menganalisis cara
mengatasi masalah sosial (P3). 1 0
R.K.8. Terampil menyimpulkan
pembelajaran (P3). 1 0
R.K.9. Terampil menjelaskan cara mengatasi
Lampiran IV
Lembar Observasi
LEMBAR AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Pengampu : Kristin Sumaryani, S.Pd.SD. Kelas/Semester : 4A/II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan indikator pengamatan!
ASPEK NO INDIKATOR DILAKSANAKAN
YA TIDAK
Kegiatan Awal
Pembelajaran .
1 Membuka pembelajaran
dengan salam. √
2 Melakukan absensi kehadiran
siswa. √
3 Memberikan motivasi. √
4 Menginformasikan tujuan
pembelajaran. √
5 Melakukan apersepsi melalui
tanya jawab dengan siswa. √
Kegiatan Inti Pembelajaran .
1
Menampilkan gambar
pemukiman padat penduduk yang menimbulkan masalah sosial.
√
2
Memberikan penjelasan kepada siswa tentang gambar pemukiman penduduk yang menimbulkan masalah sosial.
hal/masalah dalam gambar pemukiman padat penduduk yang menimbulkan masalah sosial.
4 Membagikan teks bacaan. √
5
Memberikan kesempatan siswa untuk menyimak isi teks bacaan.
√
6
Memberikan kesempatan siswa
untuk mengumpulkan
informasi dari sumber belajar lain.
√
7
Memberikan kesempatan siswa untuk mengklasifikasikan bentuk masalah sosial sesuai jenisnya.
√
8
Memberikan kesempatan siswa untuk menganalisis cara
mengatasi masalah sosial.
√
9
Membimbing siswa untuk dapat menarik kesimpulan dalam pembelajaran.
√
10 Membagi kelas ke dalam
beberapa kelompok. √
11
Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan cara mengatasi masalah sosial.
√
Kegiatan Akhir
Pembelajaran 1
Bertanyajawab dengan siswa terkait pembelajaran yang belum dipahami.
.
2 Menutup pembelajaran dengan
salam penutup. √
Bringin, Mei 2015
Observer
Lampiran V
Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN
PEMBELAJARAN SAINTIFIK
Pengampu : Kristin Sumaryani, S.Pd.SD. Kelas/Semester : 4A/II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Petunjuk : Isilah kolom hasil sesuai dengan jumlah yang
Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan buku dan alat tulis).
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%
2
Memperhatikan penjelasan guru
terkait pembelajaran yang akan dilakukan.
28 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 96%
3 Berinteraksi dengan menjawab pertanyaan guru.
Melihat gambar pemukiman padat penduduk yang menimbulkan masalah sosial.
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%
2
Mendengarkan penjelasan guru tentang gambar pemukiman padat penduduk yang menimbulkan masalah sosial.
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
4 Menyimak isi teks bacaan. 29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%
5 Mengumpulkan informasi dari sumber belajar lain.
20 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 69%
6 Mengklasifikasikan masalah sosial berdasar jenisnya.
20 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 69%
7 Menganalisis cara mengatasi masalah sosial.
22 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 76%
8 Menyimpulkan pembelajaran. 20 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 69%
9 Membentuk kelompok. 29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%
10 Mempresentasikan cara mengatasi masalah sosial.
6 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Aktif bertanya mengenai materi
yang belum dipahami. 5 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 17%
Bringin, Mei 2015
Observer
Lampiran VI
SKOR KETERAMPILAN BELAJAR IPS SISWA KELAS 4A SDN BRINGIN 01 KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NO
JUMLAH AKTIVITAS KETERAMPILAN BELAJAR IPS
TANPA PERLAKUAN DENGAN PERLAKUAN
1 3 5
RATA-RATA 2,8276 7,0345
MAKSIMAL 5 9
Lampiran VII
Hasil Output Uji Normalitas Jumlah Keterampilan belajar
tanpa perlakuan 29 100,0% 0 0,0% 29 100,0%
Descriptives
Pembelajaran Statistic Std. Error Jumlah Keterampilan
belajar tanpa perlakuan
Mean 2,8276 ,24849 95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2,3186 Upper Bound 3,3366 5% Trimmed Mean 2,8084 Median 3,0000 Variance 1,791 Std. Deviation 1,33815 Minimum 1,00 Maximum 5,00 Range 4,00 Interquartile Range 2,00
Skewness ,145 ,434 Kurtosis -1,027 ,845
Tests of Normality
Pembelajaran
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Jumlah Keterampilan
belajar tanpa perlakuan
,146 29 ,119 ,906 29 ,013
Uji T Paired Samples T-print out
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Keterampilan Belajar IPS
Dengan Perlakuan 7,0345 29 1,49959 ,27847 Keterampilan Belajar IPS
Tanpa Perlakuan 2,8276 29 1,33815 ,24849
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig. Pair 1 Keterampilan Belajar IPS
Dengan Perlakuan & Keterampilan Belajar IPS Tanpa Perlakuan Interval of the
Lampiran VIII
Lampiran IX
Lampiran X
Pembelajaran Tanpa Perlakuan.
Guru memberikan penjelasan.
Siswa merangkum pembelajaran.
Pembelajaran dengan perlakuan (pendekatan saintifik).
Siswa mengamati gambar.
Siswa mengklasifikasikan bentuk masalah sosial.