• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah perbandingan indonesia dengan si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah perbandingan indonesia dengan si"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

makalah perbandingan indonesia dengan

singapura

Rabu, 19 Maret 2014

makalah perbandingan indonesia dengan singapura

PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

DAN SINGAPURA

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perbandingan pendidikan

disusun oleh:

Dosen pengampu:

Dr. Mambaul Ngadimah, M.Ag.

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PONOROGO

1. Muhammad zainudin 210312

2. Muqorobin 210312238

3. Slamet riyadin 210312228

4. Munadziroh 210312237

(2)

2014

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat signifikan dalam sebuah kehidupan

berbangsa. Pendidikan merupakan media strategis dalam memacu kualitas sumber daya manusia. Hal ini telah menjadikan pendidikan bagian terpenting untuk keberlangsungan, perkembangan dan kemajuan suatu negara.

Jika kita melihat realita yang ada, terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan implementasi dari pendidikan itu sendiri. Posisi Indonesia menduduki peringkat 10 dari 14 negara berkembang di kawasan Asia Pasifik. Peringkat ini dilansir dari laporan monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB, UNESCO.

Ini adalah obat pahit yang harus ditelan bangsa ini, agar dapat menjadi refleksi terhadap potret pendidikan bangsa ini. Namun ini bukanlah harga mati bagi bangsa ini karena masih banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini, jika bangsa ini mau belajar dengan bangsa lain yang telah mengalami kamajuan dalam bidang pendidikan.

Singapura merupakan salah satu negara yang telah memiliki kemajuan dalam bidang pendidikan. Hasil survey Times Higher Education-QS World University Rankings 2009 yang menyatakan beberapa Universitas di Singapura ke dalam 200 Universitas terbaik di dunia. Universitas itu adalah National University of Singapor (peringkat 30) dan Nanyang Technological University (peringkat 73). Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya Negara Singapura yang termasuk dalam 200 universitas terbaik dunia.

2. Rumusan Masalah

a. Sejauh mana pendidikan di Indonesia di bandingkan dengan Negara lain ?

b. Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia dan singapura ?

c. Tabel perbandingan Pendidikan Indonesia dan Singapore !

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendidikan dikedua negara tersebut ?

(3)

PEMBAHASAN Pengertian Perbandingan Pendidikan

Menurut Carter V. Good definisi pendidikan perbandingan adalah lapangan studi yang mempunyai tugas untuk mengadakan perbandingan teori dan praktek pendidikan sebagaimana terdapat pada berbagai negara pendidikan di luar negeri sendiri. Definisi ini menunjuk aspek operasional dari pendidikan yang terdapat di suatu negara atau masyarakat. Didalam mempelajari sistem pendidikan suatu negara secara perbandingan, tidak boleh tidak mesti memperhatikan dimensi waktu, mempelajari latar belakang atau faktor yang lain.

Menurut pengertian dasar perbandingan pendidikan adalah berarti menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaan–kesamaan dan perbedaan–perbedaannya. Dengan demikian maka studi perbandingan pendidikan ini adalah mengandung pengertian sebagai usaha menganalisa dan mempelajari secara mendalam dua hal atau aspek dari sistem pendidikan, untuk mencari dan menemukan kesamaan–kesamaan dan perbedaan–perbedaan yang ada dari kedua hal tersebut.

Perbandingan pendidikan merupakan terjemahan dari istilah “Comparative Education”.

Sementara ahli yang lain, mengalihkan istilah tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Dengan menggunakan istilah pendidikan perbandingan. Namun pada dasarnya berbagai istilah yang digunakan mempunyai pengertian yang sama, yaitu sebagai studi komparatif (studi perbandingan) tentang pendidikstudan. Atau bisa juga disebut dengan studi tentang pendidikan

yang menggunakan pendekatan dan metode perbandingan.1[1]

A. Sistem Pendidikan di Indonesia

Pendidikan nasional merupakan pelaksanaan suatu negara berdasarkan sosio kultural, psikologis, ekonomis dan politis. Pendidikan tersebut ditujukan untuk membentuk ciri khusus

(4)

atau watak bangsa yang bersangkutan, yang sering juga disebut dengan kepribadian nasional. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai kemajuan-kemajuan dalam berbagai kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, ilmu pengetahuan, teknologi, dan dalam bidang kehidupan lainnya. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang direncanakan.

1. a. Sistem pendidikan

Dalam pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian-bagiannya yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan. Setiap sistem mempunyai tujuan dan semua kegiatan dari semua komponen diarahkan dari tercapainya tujuan tersebut. Secara teoristis, sistem pendidikan terdiri dari komponen-komponen yang meliputi: tujuan, peserta didik, pendidik, alat pendidikan

dan lingkungan.2[2]

b. Sistem pendidikan Nasional

Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang salin terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada bagian ini akan dijelaskan lebih lanjut beberapa hal tentang pendidikan nasional. Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 Sistem

Pendidikan Nasional dijelaskan makna pendidikan sebagai berikut “pendidikan adalah usaha

sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya”

Lebih lanjut dijelaskan dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional bahwa: “pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai

(5)

agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman ” (pasal 1 butir

2). 3[3]

c. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional berfungsi memberikan arahan pada semua kegiatan pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh setiap satuan pendidiknya. Meskipun setiap satuan pendidik tersebut mempunyai tujuan sendiri, namun tidak lepas dari tujuan pendidikan

nasional.4[4] Selain itu terdapat juga dalam UU yang berbunyin “Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab”.5[5]

2. Jenjang Pendidikan di Indonesia

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar (SD/MI, SLTP/MTs), pendidikan menengah (SMU, MA, SMK), dan pendidikan tinggi (Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas). Meski tidak termasuk dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar.

a. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya

3[3] Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2004) 153-155.

4[4] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu pendidikan, 125.

(6)

wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk:

1. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang

sederajat.

b. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas:

1. Pendidikan menengah umum, dan 2. Pendidikan menengah kejuruan.

Pendidikan menengah berbentuk: 1. Sekolah Menengah Atas (SMA), 2. Madrasah Aliyah (MA),

3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan

4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

c. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Perguruan tinggi dapat berbentuk: 1. Akademi,

(7)

Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan

vokasi.6[6]

B. Sistem Pendidikan di Singapura

Wajib pendidikan di Singapura berlangsung selama sepuluh tahun, walaupun untuk

meneruskan pendidikan universitas di Singapura dibutuhkan 13 tahun pendidikan dasar.Sekolah

dasar dan sekolah menengah berlangsung selama 10 tahun. Di akhir kelas 10, siswa akan menghadapi ujian GCE O-Level atau GCE N-Level. Siswa dapat menyelesaikan pendidikan di Junior College, mendapatkan gelar dan sertifikar diploma di salah satu Polytechnics, atau meninggalkan sekolah dan mulai bekerja. Pre-University akan berlangsung selama 3 tahun - dimana siswa mempersiapkan GCE A-Level. Setelah menyelesaikan GCE A-Level, siswa akan mengambil kuliah di salah satu universitas di Singapura. Gelar sarjana akan diraih setelah tiga sampai dengan lima tahun. Pilihan jurusan adalah Teknik, Kedokteran Gigi, Hukum,

Pembangunan, Musik, dan Arsitektur ataupun Kedokteran. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.0. Gelar Master di Singapura bisa didapatkan setelah menyelesaikan satu sampai

dengan tiga tahun. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.5.7[7]

Jenjang pendidikan di Singapura:

a. Kindergartens ( Taman Kanak-kanak )

Sekolah dengan program masa pendidikan 3 tahun untuk anak-anak mulai umur 4 hingga 6 tahun. Program pendidikan 3 tahun ini terdiri dari Nursery, Kindergarten 1 dan 2.

b. Primary Education ( Sekolah Dasar )

6[6] http://wikipedia.co.id/sistempendidikannasional.htm diakses pada 07 maret 2014

(8)

Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa tempuh pendidikan selama 6 tahun yang terdiri dari 4 tahun pendidikan dasar dari kelas 1 hingga 4 dan dilanjutkan dengan 2 tahun masa orientasi mulai kelas 5 hingga 6.

c. Secondary Education ( SMP + SMA )

Program pendidikan kursus dengan masa tempuh 4-5 tahun di khususkan pada beberapa

pilihan Special, Express, Normal (Academic) atau Normal (Technical), sesuai dengan hasil yang

mereka dapatkan pada saat ujian akhir nasional (PSLE). Kurikulum yang berbeda didesain untuk para siswa sesuai dengan kemampuan belajar dan juga minat dari pribadi para siswa tersebut.

d. Pre-University Education (Pendidikan Pra-Universitas)

Ini adalah program pendidikan 2 tahun untuk mempersiapkan para siswa untuk menempuh ujian GCE ‘A’ Levels. Tergantung dari jurusan yang mereka tempuh dan nilai akhir, para siswa yang lulus bisa melanjutkan pendidikan mereka ke level Universitas di Universitas Lokal Singapura.

e. Polytechnics (Politeknik)

Institusi ini dibentuk dengan misi untuk melatih para profesional level menengah untuk mendukung pembangunan ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan banyak pilihan jurusan kepada para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-masing sehingga bisa mendapatkan tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti.

f. Singapore Universities (Universitas Singapura)

Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk mempersiapkan para siswa tidak untuk dunia kerja saat ini tapi untuk mempersiapkan mereka pada saat masuk ke dunia kerja setelah mereka lulus nanti. Singapura memiliki tiga universitas lokal, Nanyang Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS) dan Singapore Management University (SMU), semua menawarkan program sarjana yang diakui oleh dunia

internasional.8[8]

C. TABEL PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA DAN SINGAPURA

(9)

Secara umum perbandingan sistem pendidikan di Indonesia dan Singapura dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini :

No. Aspek Sistem pendidikan di Indonesia Sistem pendidikan di

Singapura

1 Dasar UUD 1945 Dan Pancasila Pemikiran bahwa setiap

siswa memiliki bakat dan minat yang unik

2 Tujuan Meningkatkan ketaqwaan,

kecerdasan, keterampilan dan budipekerti luhur, rasa cinta tanah air

(patriotisme), memupuk sikap

3 Fungsi Mengembangkan kemampuan serta

(10)

Ilmu bumi

(11)

7

Masalah-mendapat perhatian yang memadai.10

[10]

Kurang adanya hubungan yang harmonis antara guru dan murid

D. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan

1. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan di Indonesia

Dalam pelaksanaan pendidikan di suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari lima faktor pendidikan agar kegiatan pendidikan terlakana dengan baik. Apabila salah satu faktor tidak ada maka mutu pendidikan tidak dapat tercapai dengan baik karena faktor yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi dan saling berhubungan. Adapun kelima faktor tersebut adalah: a. Faktor Tujuan

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka faktor tujuan perlu diperhatikan. Sebab mutu suatu lembaga pendidikan yang berjalan tanpa berpegang pada tujuan akan sulit mencapai apa yang diharapkan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah senantiasa harus berpegang pada tujuan sehingga mampu menghasilkan output yang berkualitas.

b. Faktor Pendidik

Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan.

(12)

c. Faktor peserta didik

Anak didik atau siswa merupakan objek dari pendidikan, sehingga mutu pendidikan yang akan dicapai tidak akan lepas dengan ketergantungan terhadap kondisi fisik tingkah laku dan minat bakat dari anak didik.

d. Faktor Alat

Yang dimaksud faktor alat (alat pendidikan), adalah segala usaha atau tindakan dengan sengaja yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan ini merupakan masalah yang esensial dalam pendidikan, karena itu perlu dilakukan upaya untuk menyediakan alat-alat tersebut.

e. Faktor lingkungan Masyarakat

Kemajuan pendidikan sedikit banyak dipengaruhi oleh masyarakat termasuk orang tua siswa, karena tanpa adanya bantuan dan kesadaran dari masyarakat sulit untuk melaksanakan peningkatan mutu pendidikan. Sekolah dan masyarakat merupakan dua kelompok yang tidak

dapat dipisahkan dan saling melengkapi satu sama lainnya.11[11]

Selain itu ada juga yang mempengaruhi rendahnya kualitas Pendidikan di Indonesia secara umum yaitu:

 Efektifitas Pendidikan Di Indonesia

Efektifitas pendidikan di Indonesia sangat rendah. Setelah praktisi pendidikan melakukan penelitian dan survey ke lapangan, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya tujuan

pendidikan yang jelas sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal ini menyebabkan peserta didik dan pendidik tidak tahu “tujuan” apa yang akan dihasilkan sehingga tidak mempunyai gambaran yang jelas dalam proses pendidikan.

 Efisiensi Pengajaran Di Indonesia

Beberapa masalah efisiensi pengajaran di Indonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pengajar dan banyak hal lain yang menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.

 . Standardisasi Pendidikan Di Indonesia

Tinjauan terhadap standardisasi dan kompetensi untuk meningkatkan mutu pendidikan akhirnya membawa bahaya yang tersembunyi yaitu kemungkinan adanya pendidikan yang

11[11]

(13)

terkepung oleh standar kompetensi saja sehingga kehilangan makna dan tujuan dari pendidikan tersebut.

 Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan

Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Data Balitbang Departemen Pendidikan Nasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa). Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Angka Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8% (9,4 juta siswa).

 Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan

Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/S0 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk

masing-masing tingkat pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan 15,07%.12[12]

2. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan di Singapura

Kemajuan pendidikan di Singapura didukung oleh banyak faktor. Di antaranya yaitu:

 Fasilitas yang memadai

Setiap sekolah di Singapura memiliki web sekolah yang berguna untuk menghubungkan siswa, guru, dan orang tua. Selain itu, disetiap kelas terdapat Liquid Crystal Display (LCD) untuk proses pembelajaran. Fasilitas lainnya yaitu tersedianya sistem transportasi yang memiliki akses ke semua sekolah di singapura yang memudahkan siswa untuk menuju ke sekolahnya.

 Faktor biaya

Faktor biaya juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Karena jika biaya sekolah murah, setiap orang di negara tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan mudah. Di singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan rakyat, ditambah lagi dengan beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung.

 Faktor pendidik

(14)

Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan calon guru yang diterima disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan, sehingga semua calon guru tersebut pasti akan mendapatkan pekerjaan. Setelah teraudisi, para calon guru diberi pelatihan sebelum bekerja, sehingga guru-guru sudah mendapatkan pembekalan sebelumnya. Selain itu, gaji yang diberikan untuk guru-guru di singapura juga banyak. Hal itu menyebabkan kehidupan guru-guru terjamin kesejahteraannya.

 Faktor Anggaran Pendidikan

Singapura mengeluarkan sekitar 25 persen dari anggaran pemerintahannya untuk mengelola sektor pendidikan di negara pulau yang luasnya hanya 692 kilometer persegi dan memiliki penduduk sebanyak 4,5 juta orang itu. Sektor pendidikan mencapai 25 persen dari total pengeluaran pemerintah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen adalah untuk tingkat pendidikan tersier (setingkat perguruan tinggi). Selain itu, pemerintah Singapura juga menyediakan 75 persen dana subsidi operasional dan mendorong lebih banyak donasi atau bantuan dari sektor swasta untuk membantu institusi pendidikan. Sedangkan, agar pendidkan dapat mendorong inovasi yang berkelanjutan, Singapura menekankan pendekatan antara pemerintah dan kalangan pembisnis.

 Analisis Kurikulum

Kurikulum pendidikan Singapura ternyata tidak berbeda jauh dari kurikulum pendidikan di Indonesia. Mereka juga menyelenggarakan ujian nasional atau yang sering disebut UN bagi semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Bedanya,UN di

Singapura tidak menentukan kelulusan seseorang karena, menurut pemerintah Singapura, setiap orang punya kesempatan sama untuk melanjutkan pendidikan. Tetapi di Indonesia UN sangat

mempengaruhi kelulusan siswa yaitu UN menjadi tolak ukur kelulusan siswa.13[13]

E. Masalah-Masalah Pendidikan

1. Masalah pendidikan di Indonesia

Proses pendidkan harus berjalan sampai kapanpun, suatu bangsa akhirnya membangun sebuah sistem pendidikan bagi bangsa itu sendiri. Sistem pendidikan yang dibangun itu harus sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu sistem dan praksis pendidikan kita harus relevan.

(15)

Itulah sebenernya menjadi permasalahan bagi pendidikan kita. Kita sebagai bangsa telah memiliki sebuah sistem pendidikan.sistem itu telah di kokohkan dengan adanya UUD NO.20 Tahun 2003. Persoalannya sekarang ialah, apakah sistem pendidikan saat ini telah efektif untuk mendidik bangsa Indonesia menjadi bangsa modern, memiliki kemampuan daya saing yang tinggi di tengah-tengah bangsa lain ? Adapun masalah-masalah pendidikan yaitu meliputi :

1. Rendahnya pemerataan kesempatan belajar disertai banyaknya peserta didik yang putus sekolah, serta banyaknya lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini identik dengan ciri-ciri kemiskinan.

2. Rendahnya mutu akademik terutama penguasaan ilmu pengetahuan alam (IPA), matematika, serta bahasa terutama bahasa inggris padahal penguasaan materi tersebut merupakan kunci dalam menguasai dan mengembangkan iptek.

3. Rendahnya efisiensi internal karena lamanya masa studi melampaui waktu standart yang sudah ditentukan.

4. Rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan yang disebut dengan relevansi

pendidikan, yang menyebabkan terjadinya pengangguran tenaga terdidik yang cenderung terus meningkat.

5. Terjadi kecenderungan menurunnya akhlak dan moral yang menyebabkan lunturnya tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial, seperti terjadinya tawuran pelajar dan kenakalan remaja.

6. Dalam menghadapi globalisasi, kita masih memiliki kelemahan dilihat dari praksis pendidikan nasional kita. Pendidikan di semua jenjang, sampai saat ini masih mementingkan aspek kognitif. Aspek afektif seperti kecerdasan emosional, masih belum mendapat perhatian yang memadai.

7. Pendidikan di Indonesia lebih memusatkan perhatiannya pada kemampuan otak kiri, sehingga menyebabkan pendidikan Nasional hanya mampu menghasilkan orang-orang yang tidak mandiri, tidak kreatif, tidak mampu berkomunikasi secara baik dengan

lingkungan fisik dan sosial dalam komunitas kehidupanya.14[14]

(16)

2. Masalah pendidikan di Singapura

 Kurang adanya hubungan yang harmonis antara guru dan murid

Tentang masalah sistem pendidikan di Negara maju, memang sistemnya saat ini sudah berjalan dengan baik itu digambarkan dengan desentralisasi pendidikan yang itu masih belum mampu dilakukan oleh kebanyakan Negara–Negara berkembang, masalah utama dengan sekolah-sekolah di Negara maju adalah hubungan antara guru dan siswa. Ada konflik kepribadian dan nilai. Beberapa siswa, khususnya di kelas bawah, bolos sekolah atau menyebabkan masalah di kelas karena mereka tidak peduli, atau tidak dapat mengendalikan diri

mereka sendiri.15[15]

(17)

PENUTUP

Kesimpulan :

Negara Indonesia memang masih tertinggal dengan negara Singapura di bidang

pendidikan. Terbukti dari perbedaan jenjang-jenjang pendidikan antara Indonesia dan Singapura yaitu, perbedaan yang cukup jauh dalam jenjang pendidikan dasar negara Singapura hanya 6 tahun sedangkan negara Indonesia membutuhkan waktu 9 tahun dngan rincian 6 tahun SD dan 3 tahun SMP, perbedaan berikutnya dalam jenjang pendidikan menengah negara Singapura membutuhkan waktu 4 sampai 5 tahun dalam jenjang ini, sementara negara Indonesia membutuhkan waktu 3 tahun tetapi negara Singapura pada jenjang ini mengklasifikasikan kemampuan siswa menjadi Express, Normal Academic dan Normal Technical, sedangkan Indonesia hanya menggunakan program akselerasi pada sekolah-sekolah tertentu. Jadi

penyelesaian dijenjang menengah di negara Singapura membutuhkan waktu 11 tahun sedangkan negara Indonesia lebih lama 1 tahun yaitu 12 tahun. Selain itu kita dapat melihat tabel

perbandingan kedua negara tersebut:

No. Aspek Sistem pendidikan di Indonesia Sistem pendidikan di

Singapura

1 Dasar UUD 1945 Dan Pancasila Pemikiran bahwa setiap

siswa memiliki bakat dan minat yang unik

2 Tujuan Meningkatkan ketaqwaan,

kecerdasan, keterampilan dan budipekerti luhur, rasa cinta tanah air

(patriotisme), memupuk sikap

Membentuk masyarakat Singapura yang berbudaya

(18)

membangun diri sendiri serta

3 Fungsi Mengembangkan kemampuan serta

meningkatkan mutu kehidupan dan

(19)

Faktor lingkungan Masyarakat

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu pendidika. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009.

Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2004.

Suyanto, Dinamika Pendidikan Nasional, Jakarta Pusat: Pusat Studi Agama dan Peradaban

Muhammadiyah, 2006.

http://google.com/perbandingan%20Sistem%20Pendidikan%20Indonesia%20dan %20Singapura.htm

http://wikipedia.co.id/sistempendidikannasional.htm

http://www.ef.co.id/upa/education-systems/education-system-singapore/ http://PerbedaanPendidikanSingapuradanIndonesia_MyBlog.htm

http://slideshare/perbandinganpendidikan/

PerbandinganSistemPendidikanIndonesiadanSingapura.htm

http://irwansmk2wng.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-mutu.html http://ikasp.wordpress.com/2012/12/28/faktor-faktor-penyebab-rendahnya-kualitas-pendidikan-di-indonesia/

Referensi

Dokumen terkait

Tenaga magang profesi bidang kehutanan yang telah memperoleh penempatan pada instansi atau unit pengguna dan menandatangani perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34

Tahapan ini berfungsi untuk pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, antarmuka dan elemen pendukung. Tahap desain dijelaskan dalam dalam use case

Kegiatan Ujian Sekolah (menyusun kisi-kisi, mengembang kan instrumen, melaksanakan ujian, mengolah dan menentukan kelulusan, melaporkan hasil ujian) g. Penil muatan lokal

Sedangkan menurut peneliti, metode penetapan harga yang cocok digunakan di usaha Meubel 2 Saudar ini adalah dengan menggunakan metode berbasis biaya ( cost-based

Terbatas sampai dengan selesainya proses rekomendasi teknis bidang Sumber Daya Air.. Pembangunan Trase Prasarana dan Sarana Sumber Daya Air

bukunya yang berjudul L‟esprit des Louis pada tahun 1748 menawarkan alternatif yang agak berbeda dari pendapat John Locke. Dengan adanya pemisahan kekuasaan diharapkan

Since a large fraction of the scientific work on strong atom–light coupling is carried out where field modes are supported by a cavity with a discrete mode spectrum, we