• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA ARAB MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA ARAB MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA ARAB MELALUI

MEDIA GAMBAR PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

DI TAMAN KANAK-KANAK

Ayu Masita, Muhammad Ali, Lukmanulhakim

Program Studi Pendidikan Guru PAUD FKIP UNTAN, Pontianak Email: masita_ayu@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meberikan informasi dan kejelasan upaya guru mengenalkan kosakata bahasa arab melalui media gambar pada anak usia 5-6 tahun di taman kanak-kanak. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskfiptif dengan alat pengumpuldata berupa obsevasi , komunikasi langsung,komunikasi tidak langsung dan dokumentasi. Hasil observasi dan hasil penelitian peningkatan kosakata bahasa arab melalui media gambar di lihat dari perencanaan di nilai baik dengan hasil di dapat dari peserta didik dengan indicator baik di lihat dari kemampuan anak dalam menyebutkan dan menyocokkan kosakata dengan gambar,dan di harapkan guru lebih kreativ dan inovatif dalam mengelola pembelajaran.

Kata Kunci : Kosakata, Media Gambar

Abstract : This study aims to provide information and clarity efforts of teachers to introduce Arabic language vocabulary through media images in children aged 5-6 years in kindergarten. The technique used in this study using the tool pengumpuldata deskfiptif form of observation, direct communication, indirect communication and documentation. Observations and research results increase the vocabulary of the Arabic language through the medium of drawing in view of planning at a good value with the results obtained from learners with indicators well in view of the ability of children to mention and match the vocabulary with pictures, and in the hope the teacher is more a creative and innovative manage learning. Keywords : Vocabulary, Media Image

ahasa Arab sebagai bahsa asing tetap menempati posisi penting di Indonesia, khususnya ummat Islam, Busyairi Madjidi (1994:1) menyatakan bahwa, sesungguhnya ketika Allah menurunkan kitab – Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai risalah dan al-hikmah serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasi dengan bahasa arab, maka tidak ada jalan lain dalam pemahaman dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa arab. Oleh sebab itu memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama.

(2)

menentukan keberhasilan seseorang dalam menjalankan tugas perkembangan pada tahap perkembangan selanjutnya, termasuk dalam hal perkembangan bahasa.

Berdasarkan hasil penelitian Mc Laughlin dan Ganesee (1999:22) menyatakan bahwa, anak-anak lebih cepat memperoleh bahasa tanpa kesukaran dari pada orang dewasa. Pendapat ini di dukung oleh Joan Beck (1998:141) yang menyatakan bahwa anak akan menggunakan bahasa dengan baik sebelum umur lima tahun, ia juga belajar bahasa lebih mudah pada tahun – tahun ini di bandingkan pada masa berikutnya oleh keadaan fisik otaknya yang sedang berkembang.

Pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini sangat patut untuk di tanamkan untuk membentuk kebiasaan yang Islami dan secara umum tujuan pengembangan kehidupan beragam (PKB) di Taman Kanak-kanak adalah menanamkan benih-benih keimanan dan ketaqwaan sedini mungkin dalam kepribadian anak sebagaimana terlihat dalam perkembangan kehidupan jasmaniah dan rohaniah sesuai dengan tingkat perkembanganya.

Dimana Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan formal paling awal. Dengan pengertian lain pendidikan prasekolah secara formal di wujudkan dalam bentuk Taman Kanak-kanak yang pada hakekatnya merupakan tempat bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0125/U/ 1994 tanggal 16 Mei 1994 menyatakan bahwa : Program kegiatan belajar Taman Kanak-kanak bertujuan untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

Pengajaran bahasa Arab bagi anak adalah suatu aktivitas atau proses penguasaan pengetahuan keterampilan belajar mengajar yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina keterampilan bahasa Arab. Pengajaran bahasa Arab di Taman Kanak-kanak ini bertujuan untuk memberikan bekal bahasa asing dalam bentuk yang sangat sederhana yaitu dalam bentuk penguasaan kosakata, karena kosakata sangat memegang peranan penting dalam bahasa asing, terlebih dalam proses belajar mengajar bahasa Arab. Kualitas berbahasa seseorang jelas tergantung pada kualitas dan kuantitas kosakasta yang dimilikinya. Semakin banyak kosakata yang dimiliki maka semakin besar pula kemungkinan untuk terampil berbahasa.

(3)

Menurut Mohammad Ali Khuli (1992:99) menyakan bahwa media gambar dalam pengajaran kosakta ada 2 macam yaitu : 1). Gambar Murakkabah, yang meliputi judul-judul bacaan, dialog yang menggambarkan situasi. Gambar ini disajikan dengan menjelaskan sebagian mufrodat yang dimaksud dalam bacaan seerta melatih pola kalimat. 2). Gambar Mufrodat, yang mencakup sesuatu yang tunggal yaitu suatu benda, suatu perbuatan dan lain-lain. Bambar ini disajikan untuk menjelaskan kata-kata terpisah dan menyajikan kata baru, misalnya nama hewan/tumbuhan.

Untuk itu penulis ingin memperbaiki mengajaran bahasa Arab oleh guru yang selama ini tidak menggunakan media dimana sebagian besar anak belum mengenal dengan baik kosakata bahasa Arab serta mencocokkan kosakata bahasa Arab tentang anggota tubuh dengan media, adapun media yang di gunakan adalah degan menggunakan media gambar karena media gambar lebih menarik bagi anak dan konkrit. Karena peneliti berkeyakinan apabila pembelajaran melalui media gambar dengan langkah-langkah yang benar, maka kemampuan anak mengenal kosakata bahasa Arab pada usia 5-6 tahun dapat meningkat.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif sesuai dengan pendapat Hadari Nawawi ( 1999:63) menyatakan bahwa metode deskripsif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan/ melukiskan keadaan pada saat penelitian.

Jadi metode penelitian deskriptif adalah suatu metode yang berusaha menggambarkan objek penelitian secara sistematis, factual dan tepat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang sedang diselidiki. Metode ini menitikberatkan pada observasi pengamatan langsung di lapangan dimana peneliti bertindak sebagai pangajar sekaligus pengamat.

Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Actuating

Observing Planning

(4)

Dalam penelitian ini peneliti melakukan empat komponen action research yaitu 1). Planning, dimana penelitian diawali dengan melakukan refleksi awal terkait dengan kemampuan anak dalam memahami kosakata bahsa Arab dimana peniliti berkoordinasi dengan teman sejawat tentang berbagai aspek untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal kosakata bahasa Arab diman di dapat hasil dari populasi anak sebanyak 20 orang yang telah mengenal nama anggota tubuh menggunakan bahasa Arab sebanyak 2 orang atau hanya 10% dari populasi sedangkan anak yang baru mengenal kosakata nama anggota tubuh menggunakan bahasa Arab sebanyak 6 orang atau sebesar 30% dan yang belum mengenal kosakata anggota tubuh menggunakan bahasa Arab sama sekali sebanyak 12 orang atau 60%. Ketika anak-anak di minta untk mencocokkan nama-nama anggota tubuh dengan menggunakan bahasa Arab dengan media gambar dapat kita uraikan bahwa terdapat 12 anak atau 60% dari populasi belum bisa menyocokkan kosakata bahasa Arab dengan media gambar sedangkan terdapat 6 orang anak atau 30% kurang bisa menyocokkan kosakata bahasa Arab dengan media gambar dan terdapat 2 orang anak atau 10% yang telah bisa menyocokkan kosakata bahasa Arab degan media gambar.

Disini peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan anak dalam mengenal kosakata bahsa Arab khususnya mengenal nama-nama anggota tubuh masih dinilai sangat rendah, 2). Actuating dimana peneliti merancang konsep wawancara serta mengkomunikasikan, mendiskusikan dengan teman sejawat tentang rencana tindakan dan melakukan tindakan yang telah di rencanakan. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan penelitian tindakan yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Pada tahap berikutnya 3). Observing dimana peneliti melakukakn pengamatan secara komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpula data yang tepat yang diharapkan peneliti mandapatkan data hasil observasi yang akurat. Data yang di dapat nanti akan menjadi bahan penilaian serta sebagai bahan untk mengevaluasi model pembelajaran.

Tahap berikutnya Reflecting pada tahap ini peneliti dan teman sejawat mendiskusikan hasil pengamatan kegiatan pelaksanaan tindakan yang telah di lakukan baik itu pada saat pra observasi sampai pada saat penelitian sedang berlangsung, dengan melakukan analisis berkaitan dengan tindakan yang telah dilaksanakan, mengulas dan menjelaskan perbedaannya sehingga akan diperoleh hasil yang maksimal dan objektif karena hasil yang diperoleh bukan semata-mata karena pendapat dari peneliti tetapi telah didiskusikan sesama teman sejawat.

Membandingkan hasil sebelum observasi dan sesudah peneltian, sehingga didapatlah suatu kesimpulan dari suatu penelitian tentang peningkatan pengenalan kosakata bahasa Arab tentang anggota tubuh dengan menggunakan media gambar. Proses analisis data dilakukan melalui statistic deskriptif yang merupakan metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data sehingga memberikan informasi yang berguna , baik itu untuk penelti maupun pihak sekolah pada khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya.

(5)

Hasil

Penelitian yang dilaksanakan untuk peningkatan kosakata bahasa Arab pada anak usia dini dapat kita jabarkan melalui hasil observasi pada saat sebelum menggunakan media gambar terhadap pengenalan kosakata bahasa Arab

Tabel 1

Data Observasi Sebelum Menggunakan Media Gambar Terhadap Pengenalan Kosakata Bahasa Arab No Kriteria

Dari tabel I dapat kita uraikan bahawa dari populasi anak sebanyak 20 orang yang telah mengenal nama anggota tubuh menggunakan bahasa Arab sebanyak 2 orang atau hanya 10% dari populasi sedangkan anak yang baru mengenal kosakata nama anggota tubuh menggunakan bahasa Arab sebanyak 6 rang atau sebesar 30% dan yang belum mengenal kosakata anggota tubuh menggunakan bahasa Arab sama sekali sebanyak 12 orang atau 60%. Ketika anak-anak di minta untk mencocokkan nama-nama anggota tubuh dengan menggunakan bahasa Arab dengan media gambar dapat kita uraikan bahwa terdapat 12 anak atau 60% dari populasi belum bisa menyocokkan kosakata bahasa Arab dengan media gambar sedangkan terdapat 6 orang anak atau 30% kurang bisa menyocokkan kosakata bahasa Arab dengan media gambar dan terdapat 2 orang anak atau 10% yang telah bisa menyocokkan kosakata bahasa Arab degan media gambar.

Dari hasil pengamatan dari tabel I peneliti telah mengamati tiga aspek yaitu 1) anak mampu menyebut kosakata bahasa Arab tentang anggota tubuh 2) anak mengenal nama anggota tubuh dalalm kosakata baha Arab yang di tunjukkan pada media gambar 3). serta mencocokkan kosakata bahasa Arab dengan gambar.

Tabel 2

(6)

1 I Belum Berkembang

(BB) 10 50% 10 50%

Mulai Berkembang

(MB) 8 40% 8 40%

Berkembang Sesuai Harapan

(BSH)

2 10% 2 10%

Jumlah 20 100% 20 100%

2 II Belum

Berkembang

(BB) 9 45% 9 45%

Mulai Berkembang

(MB) 8 40% 8 40%

Berkembang Sesuai Harapan

(BSH)

3 15% 3 15%

Jumlah 20 100% 20 100%

Dari data tabel 2 jika kita bandingkan dengan hasil pra obsevasi sebelum menggunakan media gambar maka terjadi kenaikan yang sangat signifikan dimana terdapat 2 orang atau hanya 10% dari populasi baru mengenal kosakata bahasa Arab sedangkan pada pertemuan pertama setelah menggunakan media gambar belum berubah dari tetap 10 % dan terjadi perkembangan pada pertemuan kedua yaitu menjadi 3 orang atau sebesar 15%.

Sedangkan anak yang baru mengenal kosakata nama anggota tubuh menggunakan bahasa Arab dari hasil pra obsevasi sebelum menggunakan media gambar sebanyak 6 orang atau sebesar 30% setelah menggunakan media gambar terjadi peningkatan sebanyak 8 orang atau 40% dan yang belum mengenal kosakata anggota tubuh menggunakan bahasa Arab sama sekali sebanyak 12 orang atau 60% dari data awal ketika sebelum menggunakan pembelajaran menggunakan media gambar dan terjadi peningkatan menjadi 9 orang atau 45% dimana sebelumnya sebanyak 10 orang anak yang belum mengenal.

(7)

Sedangkan anak yang baru bisa menyocokkan kosakata nama anggota tubuh menggunakan bahasa Arab ke media gambar dari hasil pra obsevasi sebelum menggunakan media gambar sebanyak 6 orang atau sebesar 30% setelah menggunakan media gambar terjadi peningkatan sebanyak 8 orang atau 40% dan yang belum bisa menyocokkan kosakata anggota tubuh menggunakan bahasa Arab ke media gambar sama sekali sebanyak 12 orang atau 60% dari data awal ketika sebelum menggunakan pembelajaran menggunakan media gambar dan terjadi peningkatan menjadi 9 orang atau 45% dimana sebelumnya sebanyak 10 orang anak yang belum bisa menyocokkan ke media gambar.

Tabel 3

Data Kemampuan Mengenal Kosakata Bahasa Arab Melalui Media Gambar

No Kriteria menggunakan media gambar maka terjadi kenaikan yang sangat signifikan dimana terdapat 2 orang atau hanya 10% dari populasi baru mengenal kosakata bahasa Arab sedangkan pada pertemuan pertama setelah menggunakan media gambar belum berubah dari tetap 10 % dan terjadi perkembangan pada pertemuan kedua yaitu menjadi 5 orang atau sebesar 25%.

Sedangkan anak yang baru mengenal kosakata nama anggota tubuh menggunakan bahasa Arab dari hasil pra obsevasi sebelum menggunakan media gambar sebanyak 6 orang atau sebesar 30% setelah menggunakan media gambar terjadi peningkatan sebanyak 10 orang atau 50% dan yang belum mengenal kosakata anggota tubuh menggunakan bahasa Arab sama sekali sebanyak 12 orang atau 60% dari data awal ketika sebelum menggunakan pembelajaran menggunakan media gambar dan terjadi peningkatan menjadi 5 orang atau 25% dimana sebelumnya sebanyak 10 orang anak yang belum mengenal.

Hal ini juga terjadi dimana terdapat 2 orang atau hanya 10% dari populasi baru bisa menyocokkan kosakata bahasa Arab ke gambar sedangkan pada pertemuan pertama setelah menggunakan media gambar belum berubah dari tetap 10 % dan terjadi perkembangan pada pertemuan kedua yaitu menjadi 5 orang atau sebesar 25% yang telah bisa menyocokkan kosakata bahasa Arab ke media gambar.

(8)

menggunakan media gambar terjadi peningkatan sebanyak 10 orang atau 50% dan yang belum bisa menyocokkan kosakata anggota tubuh menggunakan bahasa Arab ke media gambar sama sekali sebanyak 12 orang atau 60% dari data awal ketika sebelum menggunakan pembelajaran menggunakan media gambar dan terjadi peningkatan menjadi 5 orang atau 25% dimana sebelumnya sebanyak 10 orang anak yang belum bisa menyocokkan ke media gambar.

Pembahasan

Dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan pada pra observasi dengan tema anggota tubuh dimana masih banyak terdapat kekurangan pada anak dalam pengenalan kosa kata bahasa Arab tentang pengenalan anggota tubuh dimana baru 2 orang anak dari 20 orang yang baru bisa menyebutkan dan mencocokan nama-nama anggota tubuh mengunakan bahasa Arab serta mencocokkan kosakata bahasa Arab dengan medioa gambar.

Pada kegiatan pertama didapat peningkatan diaman semula hanya 2 orang anak yang hanya bisa menyebutkan dan mencocokkan kosakata anggota tubuh dengan menggunakan bahasa Arab menjadi 3 orang anak atau terjadi peningkatan 50% atau 15 % dari populasi. Jika pada pertemuan pertama terdapat kenaiakan sebanyak 1 orang anak anak dari 2 orang yang telah mengenal kosakata bahasa Arab serta mencocokkan kosakata bahasa Arab dengan mediagambar maka pada pertemuan ke dua maka di peroleh anak yang telah mengenal dan bisa menyebutkan kosakata bahasa Arab serta mencocokkan kosakata bahasa Arab dengan media gambar menjadi 10 orang anak. Ini berarti bahwa terjadi kenaikan yang ngat baik yang semula hanya 15% anak yang telah bisa menyebutkan kosakata bahasa Arab tentang anggota tubuh serta mencocokkannya dengan media gambar sekarang setalah penelitian menjadi 50%.

Disini penelti dan observer mendeskripsikan tentang hasil penelitian di mana kegiatan perencanaan dalam kegiatan mengenal kosakata bahasa Arab menggunakan media gambar telah peneliti buat dengan baik dimana penelliti telah membuat Recana Kegiatan Harian (RKH) sesuai dengan pedoman kurikulum Taman Kanak-kanak no 58 tahun 2009, dalam penelitian ini guru juga telah mensetting kelas dengan baik sesuai dengan kegiatan, untuk melaksnakan kegiatan pembelajaran mengenal kosakata bahasa Arab melalui media gambar dan menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran telah di lakukan sesuai dengan Recana Kegiatan Harian (RKH) .

(9)

bermain media gambar. Dengan media gambar anak dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal kosakata bahasa Arab.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Sesuai dengan hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya, maka secara umum dapat di sipulkan bahwa telah terjadi peningkatan dengan kemampuan mengenal kosakata bahasa Arab dengan media gambar pada anak usia 5-6 tahun . Hal tersebut dapat kita lihat antara lain 1) perencanaan pembelajaran dalam pengenalan bahasa Arab telah berjalan dengan baik dari merencanakan bahan pelajaran yang sesuai dengan kurikulum, merencanakan materi pembelajaran serta menyiapkan media pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang telah dibuat guru sudah dapat dikategorikan baik karena perencanaan yang dibuat sudah sistematis sehingga membuat guru mudah dalam melaksanakan pembelajaran tersebut. 2). Pelaksanaan pembelajaran dalam pengenalan bahasa Arab pada anak usia 5-6 tahun melalui media gambar dengan cara menampilkan gambar, menyebutkan kosakata bahasa Arab dan tanya jawab kosakata bahasa Arab. Pelaksanaan pembelajaran untku mengembangkan kreativitas yang dilakukan guru sudah dikategorikan baik karena dapat dilaksanakan secara sistematis sehingga anak mendapatkan penjelasan yang jelas terhadap tugas yang diberikan. 3). Peningkatan pengenalan kosakata bahasa Arab melalui media gambar sudah baik ini dapat di lihat saat pembelajaran anak senang menyebut kosakata tentang anggota tubuh serta mencocokkan kosakata bahasa Arab dengan gambar

Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka peneliti ingin memberikan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru yaitu guru hendaknya dapat memanfaatkan media pembelajaran dalam setiap malakukan proses belajar pmengajar guna untk meningkatkan kemampuan menganal kosakata bahasa Arab anak. Guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajran bahasa Arab khusus nya mengenal kosakata bahasa Arab serta guru hendaknya dapat mengembangkan semua aspek perkembangan anak dalam setiap pembelajaran dalam hal mengenal kosakata bahasa Arab.

DAFTAR RUJUKAN

Al-Khuli, Muhammad Ali 1992. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab

Yogyakarta: Basan Publising

Beck, Joan. 1998. Meningkatkan Kecerdasan Anak, Jakarta : Pustaka Delapratasa

(10)

Hamalik, Oemar. 1996. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Madjidi, Busyari, 1994. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Penerapan Audio Lingual Method dalam All In One System. Yogyakarta:Sumbangsih Offset Muljanto, Sumardi, 1994 Pedoman Mempelajari Bahasa Arab Pada

Perguruan Tinggi Agama Islam. Jakarta : DEPAG RI.

Gambar

gambar dengan langkah-langkah yang benar, maka kemampuan anak mengenal
gambar sebanyak 6 orang atau sebesar 30%  setelah menggunakan media gambar

Referensi

Dokumen terkait

Faktor risiko tersebut banyak ditemui pada usia pertengahan dimana usia produktif yang sibuk dan jarang menyempatkan diri untuk berolahraga, sehingga angka kejadian

Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan agar mengadakan pengawasan dan penyuluhan tentang hygiene sanitasi di kantin lingkungan universitas sumatera utara sehingga

Para perawat dan pegawai di berbagai tempat dimana penulis pernah bertugas selama menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik serta berbagai pihak yang tidak dapat

Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) Pada jenis kesalahan membaca siswa melakukan kesalahan yang disebabkan ketika siswa tidak bisa membaca soal secara benar

RSU Bangkatan Binjai merupakan rumah sakit tipe C, yang menggunakan KIUP secara manual sehingga perlu adanya sistem yang dapat mempermudah penggunaan KIUP agar

Berkaitan dengan kerjasama antara pasar modern dengan usaha kecil menengah, meskipun sudah ada upaya untuk mensinergikan antara pasar tradisional dengan pasar modern

“ Boerhavia diffusa (Punarnava) Root Extract as green Corrosion Inhibitor for Mild Steel in Hydrochloric Acid Solution: Theoritical and Electrochemical Studies.”

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Ibu di PAUD Desa Sumberadi Sleman Yogyakarta, tingkat pengetahuan ibu dalam