1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
2
Fungsi dan kegunaan musik pada zaman sekarang sangat beragam. Disamping musik bisa berfungsi sebagai penunjang kreatifitas manusia, musik pada zaman sekarang juga digunakan sebagai lahan bisnis untuk memenuhi kebutuhan materi manusia. Karena pada saat ini musik telah berkembang menjadi sebuah industri hiburan (entertainment) yang menjanjikan keuntungan ekonomi yang tidak bisa dibilang kecil. Salah satu bisnis di bidang musik yang sangat menguntungkan antara lain adalah Event Organizer.
Event Organizer sendiri bagi penulis adalah sebuah badan komunikasi kreatif yang mempunyai visi & misi tertentu termasuk didalamnya terdapat beranekaragam komunikasi dan kegiatan (salah satunya bermusik), yang nantinya akan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi khalayak yang dituju.
Tentu saja sebuah acara akan berjalan dengan lancar, sesuai keinginan dan tepat sasaran jika dalam acara tersebut terdapat sebuah sistem manajerial yang baik dan kuat. Sistem manajerial itu sendiri sangatlah kompleks danberagam.
Dibidang inilah “3HUNDRED Production”bergerak dan menjalankan visi & misinya. Dalam kesempatan ini, penulis bersama 3 Hundred Production menyelenggarkan sebuah acara peluncuran produk baru sebuah brand rokok.
3
Desember 2012 diFable, Jakarta. Event ini sendiri dimeriahkan oleh band asal jakarta White Shoes & The Couples Company, Dj Hogi dan Dj Ekky RNRM.
1.2.Perumusan Masalah
Identifikasi masalah dalam penulisan ini, penulis identifikasikan:
- Untuk mengetahui persiapan-persiapan yang dilakukan oleh pihak
3Hundreddalam menyelenggarakan “DUNHILL BRAND ACTIVATION” yang diselenggarakan di Fable, Jakarta.
- Untuk mengetahui kendala, masalah dan kesulitan yang dialami oleh
pihak 3Hundred dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan event“DUNHILL BRAND ACTIVATION”.
1.3Tujuan Dan Manfaat Observasi 1.3.1Tujuan Observasi
1.3.1.1. Bagi Pribadi
Untuk syarat memenuhi laporan Kuliah Kerja Lapangan program studi Seni Musik Universitas Pasundan.
1.3.1.2.Bagi Lingkungan Universitas
Untuk mengetahui masalah dan kesulitan apa saja yang dialami oleh 3HUNDREDterutama bagian produksi dalam menggelar konser musik.
4
Mengetahui persiapan-persiapan apa saja yang dilakukan oleh 3Hundred dalam menggelar konser musik.
1.3.2Manfaat Observasi
a. Bagi penulis, untuk menambah wawasan mengenai Event Organizer terutama dalam saat persiapan-persiapan dan penyelenggaraansuatu event musik
b. Bagi lembaga (Prodi. Seni Musik UNPAS), semoga tulisan ini dapat menjadi informasi tambahan mengenai wawasan khususnya tentang event organizer, tata panggung dan tata suara, serta menambah koleksi kepustakaan
c. Bagi 3Hundred Production, semoga tulisan ini mampu memberikan masukan dalam rangka meningkatkan prestasi dan kualitas, sehingga bisa terusberkembang dan konsisten
d. Diharapkan bisa menjadi bahan referensi untuk observasi atau laporan selanjutnya
e. Bagi masyarakat umum, semoga tulisan ini mampu memberi wawasan tambahan mengenai Event Organizer, Tata Panggung dan Tata Suara.
1.4 Batasan Masalah
5
dan tata suara dari event “DUNHILL BRAND ACTIVATION” yang diselenggarakan pada tanggal 19 Desember 2012, bertempat di Fable, Jakarta.
1.5Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Lapangan
Observasi yang saya lakukan ini adalah untuk menerapkan ilmu yang telahdipelajariselama diperkuliahan, kedalam lapangan kerja yang sesungguhnya didunia pagelarankhususnya musik, serta mengetahui dan memahami bentuk animo pengunjung dan tempat hiburan terhadap musik yang disajikan serta bagaimana pihak panitia dalam mengadakan acara yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Tujuandari kegiatan ini adalah menjadikan mahasiswaseni musikUnpas menjadi terampil dan mengerti tentang bentuk apresisasi terhadap suatu karya musik.
1.6Lokasi Kuliah Kerja Lapangan
Nama Perusahaan :3Hundred Production
Alamat : Jl. Dukuh no. 16 , Bandung, Jawa Barat, 40114
1.7Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan laporan ini tertuang dalam empat bagian yangtersusun dalam bab-bab, yang mana satu sama lain saling berkaitan, dan disetiap bab terdiri dari sub-sub bab. Agar dapat memberikan gambaran mengenai inti laporan ini, maka penulis akan memberikan gambaran secara garis besarnyasebagai berikut :
6
Membahas tentang gambaran umum dan pembahasan masalah-masalah pokok yang melandasi penulisan, Bab ini dapat dikatakan sebagai suatu penghubung bagi permasalahan yang dirangkum dalam bab-bab berikut.
Bab II Landasan Teori
Memuat tentang beberapa landasan teoritentang pengertian event organizer, manajemen,tata suara,tata panggung dan lain-lain
Bab III Profil 3Hundred Production
Memuat tentang informasi perusahaan dimana penulis sebagai observer melakukan Kuliah Kerja Lapangan, yaitu berupa data-data mengenai perusahaan tersebut.
Bab IV Analisis Dan Pembahasan
Merupakan isi dari analisis dan permasalahan yang akan dibahas yaitu laporan dari observasi yang telah penulis lakukan.
Bab V Penutup
Berupa kesimpulan dan saran dari hasil observasi yang telah dilakukan.
1.8Persyaratan dan Prosedur Kuliah Lapangan
7
bergerak dibidang penyelenggaraan pagelaran diberbagai kota khususnya kota Bandung agar lebih mudah untuk berkomunikasi dan mengumpulkan data dengan pihak kampus juga penulis.
8 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Tinjauan Manajemen
2.1.1. Pengertian Umum tentang Manajemen
Kata manajemen yang dalam bahasa inggrisnya adalah “management” atau di ambil dari kata “to manage” mempunyai arti;
mengurusi, mengendalikan atau menangani sesuatu. Menurut Oey Liang Lee dalam bukunya Manulang (2005), manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Robinson Pearce mengatakan dalam sebuah bukunya Silalahi (2002), “Management is the process of optimizing human, material, and financial
contributions for the achievement of organizational goals”.Manajemen adalah sebuah proses pengoptimalisasian sumber daya manusia, benda dan kontribusi finansial atau keuangan untuk sebuah pencapaian tujuan organisasi.
Mary Parker Follet (1868-1933), seorang pekerja sosial yang juga salah seorang pencetus teori “Organization Theory” dan “Organization
Behavior” berkebangsaan Amerika, mendefinisikan manajemen sebagai
9
Dengan demikian cukup jelas bahwa administrasi merupakan cakupan yang lebih luas dari kata manajemen sendiri atau manajemen bisa dikatakan inti dari sebuah administrasi. Tanpa manajemen yang baik administrsai pun tidak akan berjalan dengan baik.
Suatu organisasi bisa berjalan dengan baik dan efektif apabila didalamnya dapat mengoptimalkan potensi – potensi yang dimiliki agar tujuan yang ingin di capai bersama bisa tercipta dan terwujud.
2.1.2. Unsur – Unsur Manajemen
Dalam pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari manajemen memiliki unsur-unsur yang harus dipenuhi. Masing-masing memiliki peran yang penting dalam pengaplikasianya. Berikut adalah unsur-unsur yang terdapat dalam manajemen yang penulis dapatkan dari Harold Knoontz
dan O’ Donnel, dalam bukunya yang berjudul “Principles of
Management”.
Man (Sumber Daya Manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia maka tidak akan ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
Money (Uang)
10
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitngkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Materials (bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.
Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
11
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Sebuah organisasi akan gagal apabila didalam tubuh organisasi tersebut tidak mempunyai kerja sama yang solid atau bulat antara point-point yang disebutkan diatas. Oleh karena itu masing – masing pihak harus bekerja dengan konsisten sesuai dengan tugasnya masing – masing. Dan harus selalu mengingat dengan tujuan yang telah ditetapkan, tidak boleh hanya mementingkan kepentingan golongan atau individu.
2.1.3. Fungsi – Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
12
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
2.2. Tinjauan Event Organizer
2.2.1. Pengertian Event dan Event Organizer
Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi dan agama yang diselenggarakan pada waktu tertentu.
Menurut Shone dan Parry (2002), event spesial adalah fenomena yang berasal dari kegiatan tidak rutin yang memiliki tujuan individual, kebudayaan dan keorganisasian yang terpisah dari kehiduapan sehari-hari, yang bersifat merayakan, mempertunjukan atau menatang wawasan dari suatu kelompok manusia.
13
melaksanakan momen unik dalam sebuah upacara dan ritual untuk memuaskan sebuah kebutuhan spesifik.
Gambar 2.1Kategori Special Events
Special Event juga meliputi semua aktivitas hidup manusia,
special events merupakan kegiatan yang sangat besar dan kompleks. Special events dapat diselenggarakan mula dari jenis event perorangan yang sederhana dan kecil seperti pesta ulang tahun atau pesta pernikahan sampai dengan events yang besar.
Special events juga dapat diselenggarkan dengan kompleksitas yang lebih luas secara internasional seperti Olympic Games.
Karena jenis kegiatannya, maka setiap events yang memiliki kekhasan tersendiri dari event dapat mendukung terselenggaranya special events.
14
Personal Event adalah segala bentuk kegiatan yang didalamnya terlibat anggota keluarga atau teman. Banyak aspek kehidupan masa kini telah merubah bentuk asli kegiatan personal event, misalnya pesta ulang tahun, pesta pernikahan bahkan termasuk juga perayaan-perayaan pribadi lainnya. Penyelenggaraan pesta pernikahan dalam kategori personal event merupakan kegiatan yang paling kompleks, karena di manapun di dunia ini, penyelenggaraan pesta pernikahan yang sukses tidak dinilai dari besarnya jumlah undangan atau tamu yang akan hadir, tetapi dari bagaimana baiknya penyelenggaraan pesta pernikahan tersebut.
Cultural Event selalu identik dengan upacara adat, dan tradisi yang memiliki nilai sosial tinggi dalam tatanan masyarakat, sehingga penyelenggaraannya saat ini menjadi sangat penting.
Organizational Event merupakan kegiatan besar pada setiap organisasi. Pada kategori ini, bentuk event yang diselenggarakan tentunya disesuaikan dengan tujuan organisasi. Misalnya konferensi yang diselenggarakan oleh partai politik, bisa juga berupa eksibisi yang diselenggarakan oleh perusahaan, misalnya pameran telepon genggam atau berupa pameran dagang bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk terbarunya. Kegiatan ini telah memberikan banyak inspirasi bagi industri untuk turut serta menggunakan ide ini sebagai cara meningkatkan pendapatan perusahaannya.
15
Event organizer sendiri sudah dikenal lama oleh masyarakat.Pada saat ini tidak hanya sebuah perusahaan saja yang bisa memanfaatkan jasa event organizer dalam membuat suatu event tetapi OSIS sekolah dalam membuat acara pensi (pentas seni) sekolah juga bisa meminta bantuan jasa kepada event organizer. Dengan adanya event organizer sebenarnya bisa mempermudah perwujudan ide atau rencana dalam menggelar sebuah acara (event). Event-event ini meliputi kegiatan seperti penyelenggaraan pameran, pagelaran musik, pesta, seminar, pentas seni, peluncuran (launching)sebuah produk dan kegiatan lainnya yang disesuaikan dengan permintaan pengguna jasa event organizer.
Event organizer atau yang sering disebut EO merupakan suatu organisasi yang cara kerjanya dilakukan secara team work. Karena dilakukan secara kerja tim maka modal utama dari sebuah EO adalah ketekunan, kreatifitas dan inovasi.Bukan saja dengan uang dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu untuk membuat landasan profesi di bidang event organizer, memerlukan jaringan yang luas, bekerja dengan totalitas dan loyalitas tinggi, berpikir kreatif dan inovatif, berkemampuan komunikasi dan negosiasi yang baik, kemampuan menyusun rencana (konsep) dengan matang, kemampuan dalam menganalisa biaya secara cermat, kemampuan bekerja sama yang solid, mengembangkan seni imajinasi, berkemampuan membuat evaluasi, konsisten terhadap job desk-nya masing-masing, serta tidak pernah cepat puas.
Adapun jenis EO terbagi menjadi 3 bagian yaitu;
1. EO spesialis MICE (Metting,Incentive,Convetion, Exhibition), 2. EO spesialis kontraktor atau vendor (melayani semua
keperluaan yang diinginkan perusahaan dari A sampaiZ), 3. EO spesialis Program (Showbiz, Wedding, dan lain-lain).
16
terkonsentrasi pada tujuan perusahaan. Dapat pula menentukan target yang dituju secara mudah sehingga tetap konsisten terhadap bidangnya. Dalam event 3HUNDRED terdapat level event-event yang bisa 3HUNDRED kerjakan. Mulai dari event-event berskala kecil, menengah hingga event berskala besar. Event skala kecilnya dilakukan secara rutin setiap bulannya dimaksudkan untuk membuat nama 3HUNDRED terus terdengar oleh khalayak ramai. Event skala menengah adalah event-event yang mengurusi peluncuran album sebuah band yang terselenggara atas permintaan sebuah band yang akan mengeluarkan sebuah album baru untuk bandnya.Sedangkan event skala besarnya adalah event dengan pengisi atau talent internasional juga didukung oleh sebuah merek ternama yang natinya akan menjadi investor dalam event berskala besar tersebut.
Untuk mewujudkan kesuksesan suatu event maka suatu event organizer membutuhkan sebuah konsep yang sangat matang, jelas dan terarah. Berikut adalah tahapan strategis dalam membuat sebuah event:
1. Mempunyai konsep yang kretif dan menarik
2. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan event secara baik dan tersusun
3. Eksekusi event yang signifikan
Dalam pembuatan konsep event, sebuah event organizer harus bisa mempunyai konsep yang berbeda atau konsep yang belum pernah terpikirkan oleh event organizer lain agar suatu event yang akan diselenggarakan bisa menarik dan tidak membosankan. Dalam mewujudkan suatu konsep maka di butuhkan produksi, baik itu dari produksi teknis maupun non teknis yang bisa melengkapi kebutuhan konsep yang sudah ada.
17
perusahaan, atau perorangan ingin membuat suatu acara atau event, maka EO menjadi solusi yang paling mudah. Dengan kata lain EO bisa membantu atau memudahkan dalam pembuatan suatu acara.
2.2.2. Tahapan dalam Event Organizer
2.2.2.1.Tahap Pra Produksi ( Perencanaan ) a. Menjabarkan ide sebagai konsep b. Pembentukan sebuah tim kerja c. Penentuan atau observasi venue d. Pengembangan konsep kreatif
e. Promosi, publikasi, dan promosi event.
f. Penyelesaian administrasi venue, kontrak, perijinan. Tahapan pra produksi ini sangat penting untuk pembentukan suatu event. Karena akan menentukan kelancaran operasional pada saat produksi. Kerangka dari konsep acara, pembagian kerja, promosi event, penentuan tempat acara dilakukan pada tahap ini. Karena itu tahap ini merupakan salah satu proses pertama untuk menyelenggarakan sebuah acara atau kegiatan. Dalam EO
3HUNDREDtahap pra produksi ini dilakukan dalam rapat rutin yang diadakan setiap hari selasa dan jumat. Dilakukan rapat setiap hari selasa dan jumat dimaksudkan untuk memberikan informasi sesuai dengan job desk yang telah diberikan kepada masing-masing divisi. Pada tahap pra produksi ini penulis menjabat sebagai assistant production.
18
mengukur panjang dan lebar panggung yang dibutuhkan untuk membuat backdrop, mencetak id card, mempersiapkan kebutuhan riders sebuah band, percetakan, iklan audio, screening tvc.Membooking semua kebutuhan produksi untuk kelancaran show baik itu stage / non stage, input bukti-bukti pembayaran / tagihan kepada finance, membuat budgeting untuk kebutuhan produksi atas persetujuan finance dan PO (Project Officer).
2.2.2.2. Tahap Produksi
a. Kesiapan crew, seperti show director, ticketing, volunteer, dan seksi- seksi yang lain.
b. Gladi resik
c. Pelaksanaan dan pengawasan event
Tahap produksi adalah saat semua tim berkerja di lapangan mempersiapkan event hingga saat event selesai digelar. Dalam tahap ini kinerja sebuah EO akan dilihat dan diamati oleh banyak pihak, baik itu penyandang dana dalam hal ini investor, ataupun penonton yang datang. Bila dalam tahap pra produksi semua sudah jelas dan terkonsep dengan matang, maka dalam tahap produksi ini, sebuah EO akan lebih mudah dalam menyelenggarakan event.
19
meningkatkan kinerja yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. Di 3HUNDRED evaluasi ini dilakukan seminggu setelah acara selesai dan wajib dihadiri oleh semua anggota. 2.2.3 Proses Tahapan Pembuatan Event
1. Menentukan ide dan membuat konsep yang menarik. 2. Menuangkan konsep dalam suatu rancangan tertulis.
3. Membuat pertemuan dengan orang-orang yang tertulis dalam rancangan
4. Membentuk tim kerja.
5. Menginformasikan konsep pada tim kerja, kemudian menyusun konsep tersebut dalam bentuk proposal.
6. Menentukan pihak-pihak (sponsor, investor) yang akan terlibat dalam event tersebut.
7. Menyebarkan proposal kepada sebuahperusahaan-perusahaan yang dituju.
8. Melakukan follow up terhadap calon sponsor.
9. Menghubungi seluruh supplier, pengisi acara, konfirmasi tempat digelarnya acara dan seluruh atribut pendukungnya lainnya seperti perijinan keamanan, perijinan tempat dan lain-lain.
10. Melakukan kontrak terhadap semua pihak terutama sponsor.
11. Melakukan technical metting bersama pihak sponsor dan venue.
12. Melakukan technical meeting kepada calon volunteer
(panitia) biasanya dilakukan satu minggu sampai dua minggu sebelum event diselenggarakan.
13. Konfrensi pers (jika diperlukan).
14. Melakukan publikasi melalui media cetak dan media elektronik (radio, tv, internet).
20
16. Siap melakukan loading dan akhirnya sampai pada melaksanakan event.
2.3. Produksi dan Pencahayaan
Dalam memproduksi suatu event banyak diperlukannya alat-alat (machines) untuk mendukung pertunjukan tersebut. Di sinilah tugas bagian produksi pada event untuk mempersiapkan alat pendukung pertunjukan tersebut alat pendukung pertunjukan contohnya adalah
lighting(pencahayaan),rigging(panggung), sound system(tata suara),
backdrop,id card, dan sebagainya. Tugas produksi di bagi menjadi 2 yaitu produksi teknis dan non teknis.
Produksi teknis meliputi sound system, rigging, lightingseperti yang telah diterangkan sebelumnya.Sedangkan produksi non teknis meliputi mempersiapkan kebutuhan diluar masalah teknis. Seperti contohnya, mempersiapkan id card untuk panitia, mempersiapkan baju panitia, mengukur floor panggung untuk back drop (kebutuhan selain diatas panggung).
2.3.1. Tata Cahaya/Lighting
Dalam seni pertunjukan, tata cahaya berada dalam disiplin teknik produksi bersama dengan tata panggung, kriya panggung (stage craft) dan hal-hal lain yang bersifat sebagai pendukung visual suatu pagelaran. Dalam perkembangan seni pertunjukan di Indonesia, teknik produksi belum mendapat perhatian yang cukup bahkan dalam pendidikan kesenian pun tidak ada jurusan yang membuka peminatan dalam teknik produksi tersebut.
21
penyajian kelompok lain, maka kebutuhan pemahaman teknik produksi semakin tumbuh.
Namun seringkali tumbuhkembangnya seni pertunjukkan tidak diringi dengan berkembangnya gedung pertunjukkan. Akustik ruangan, penataan cahaya dan tata teknik panggungnya senantiasa tidak memenuhi persyaratan minimal untuk suatu pertunjukkan. Dalam situasi seperti inilah, para pekerja di belakang panggung merekayasa agar pertunjukan menjadi sesuatu yang berarti dan punya sumbangan dalam perkembangan seni pertunjukkan.
Studi-studi yang dilakukan oleh para pekerja belakang panggung pada umumnya dilakukan sendiri oleh para pelaku itu sendiri atau bersama-sama dengan kelompoknya atau jika beruntung bisa mengikuti lokarya-lokarya (workshop) yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga kesenian yang memiliki perhatian lebih terhadap perkembangan di dunia seni pertunjukkan.
Seorang penata cahaya, disamping harus studi tentang teks, koreografi dan seni visual yang lain, juga harus memahami tentang aspek teknik dari peralatan-peralatan yang akan menjadi media ekspresinya dan memahami karakter dari bentuk panggung dan auditoriumnya.Pemahaman teks bisa dipelajari dengan mempelajari sejarah dan genre dari gaya pertunjukkannya.
Inti dari penataan cahaya adalah membangun atmosfir bagi para pelaku seni yang sedang melakukan pentas di panggung pertunjukkan. Tentu saja dalam hal ini diskusi dengan para pekerja artistik yang lain seperti penata set, dan lain-lain menjadi suatu keharusan.
22
1. Pentas Arena. Bentuk pentas dimana penonton dengan pentasnya dipisahkan oleh orchestra pit dan penonton melihat dari satu arah saja. Contohnya adalah pertunjukan wayang. 2. Pentas Proscenium. Bentuk pentas dimana pentas dan
penonton berada dalam satu atap. Penonton melihat pentas dari berbagai sisi yang pada umumnya 3 sisi. Variasinya amat banyak seperti tapal kuda, lingkaran (theatre in round), dan lain-lain.
3. Trust. Gabungan antara pentas proscenium dengan teather arena. Dari sekian banyak variasi pentas, pentas prosceniumlah yang paling banyak memerlukan peralatan pendukung untukmembuat para penyaji secara harfiah menjadi pusat perhatian para penontonnya.
2.3.2. Aplikasi Pencahayaan
Studi utama dari penataan cahaya adalah alam beserta isinya. Karena penataan cahaya di atas pentas merupakan tiruan dari apa yang terjadi di alam semesta ini. Sumber cahaya di bedakan menjadi 2;
1. Cahaya langsung adalah cahaya yang berasal dari matahari dengan segala pantulannya
2. Cahaya tak langsung adalah cahaya yang berasal dari bulan dengan segala pantulannya
Aplikasi dari sumber pencahayaan tersebut di bedakan menjadi sebagai berikut :
23
diatur jaraknya dengan sumber cahaya.Biasanya digunakan untuk mencahayai wilayah yang khusus.
Fill light.Cahaya pengisi yang berasal dari lampu-lampu
fresneel dan flood. Karakter cahayanya lembut dan merata dari pusat hingga ke samping karena sumber cahayanya di pecah oleh lensa sperikel. Namun cahayanya dapat dipusatkan dan disebar dengan mengatur jarak lensanya dengan sumber cahayanya. Biasanya digunakan untuk mendapatkan suasana dengan menyinari panggung dengan warna-warna hangat dan dingin.Untuk mencapai hasil maksimal dalam tata cahaya atau lighting, penata cahaya harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai sistem jaringan listrik dan segala aturan keselamatan pemasangan listrik.
Distribusi cahaya menjadi bagian yang penting dalam perencanaan tata cahaya agar seluruh wilayah pertunjukkan dapat tersinari. Pencahayaan sendiri dapat dibagi menjadi:
1. Front light cahaya yang berasal dari depan pentas yang bertujuan untuk membuat wajah dapat terlihat oleh penonton. Jika jarak sumber cahaya dan objek cukup jauh maka diperlukan profile, lakollite, ellipsoidale.
2. Overhead adalah cahaya yang berasal dari atas kepala pemain dengan tujuan menyinari area panggung dari atas. Area khusus bagi pemain, dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala pemain (downlight) meskipun beresiko bohlam menjadi cepat putus oleh panas yang tidak tersalur akibat posisi tersebut.
3. Down light adalah area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala pemain.
24
5. Side light adalah cahaya yang berasal dari samping dengan tujuan untuk mencahayai sisi kiri atau kanan pemain. Biasanyabanyak digunakan untuk pertunjukkan tari atau balet.
6. Cyclorama adalah cahaya yang lembut dari atas (upper horizone) dan dari lantai panggung (lower horizone) yang berfungsi memberikan cakrawala dan untuk merubah suasana.
2.3.4. Tahapan Pemasangan Lighting
Pelaksanaan persiapan pementasan, biasanya jadwalnya ditentukan oleh stage manager. Dengan ururtan pemasangan set, penataan lampu dan penataan suara. Tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh tim tata cahaya setelah berkoordinasi dengan stage manager grup maupun dari stage manager dari gedung yang bersangkutan adalah sebagai berikut:
1. Instalasi pekerjaan menggantung lampu sesuai type dan posisinya, memasang instalasi sesuai dengan no channel yang dikehendaki.
2. Trimmenempatkan posisi lampu pada ketinggian yang dikehendaki
3. Chanell listmencek no channel apakah sudah sesuai dengan hook up.
4. Focusingmengarahkan cahaya ke area yang di kehendaki sekaligus memasang filter lampu.
5. Plottingmenyusun lighting cue bersama dengan para pemain dan sutradara.
25
7. Dress rehearsal latihan lengkap seluruh aspek pemanggungan, pemain denganmake up dan busana lengkap dari awal hingga akhir. Dress rehearsal sering disebut juga gladi resik
8. Show time dimana pertunjukan dimulai dan biasanya pada saat pertunjukan dimulai dibutuhkan sekali kerja sama antara stage manager, crew tata cahaya, dan pemain.
2.4 Tata Panggung
2.4.1. Pengertian Tata Panggung
Tata panggung bisa disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang (background), tempat memainkan talent.Tata panggung dalam pengertian luas adalah suasana seputar gerak laku di atas panggung dan semua elemen-elemen visual, atau yang terlihat oleh mata yang mengitari talent dalam pementasan.Tata panggung dalam pengertian teknik terbatas yaitu benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi batas lingkungan gerak laku.Dengan mengacu pada definisi tersebut terdapat pengertian bahwa tata panggung adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna menunjang seorang talent dalam mempresentasikan karyanya.
Panggung menurut Purwadarminta ialah lantai yang bertiang atau rumah yang tinggi atau lantai yang berbeda ketinggiannya untuk bermain sandiwara, balkon atau podium.Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah
26
merupakan suatu ketinggian yang dapat membentuk dekorasi, ruang tamu, kamar belajar, rumah adat dan sebagainya.
Panggung yaitu suatu tempat yang ditinggikan yang berisi dekorasi sehingga penonton dapat dengan jelas melihat apa yang disajikan di panggung.Dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan panggung pementasan sehingga apabila suatu seni pertunjukan dipergelarkan tanpa menggunakan panggung maka disebut arena pementasan.Sehingga pementasan dapat diadakan diarena atau lapangan.
2.4.2. Macam-macam Panggung
Secara fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu panggung pigura atau biasa disebut dengan
prosenium, panggung portable dan panggung arena. 2.4.2.1. Prosenium atau Panggung Pigura
27
Dalam kesadaran itulah maka keadaan pentas prosenium harus dapat memenuhi fungsi melayani pertunjukan dengan sebaik-baiknya.
Gambar 2.2Panggung Prosenium
Gambar 2.3Panggung Prosenium (Tampak Atas)
2.4.2.2. Panggung Portable
28
dengan mempergunakan panggung (podium, platform) yang dipasang dengan kokoh di atas kuda-kuda.
Sebagai tempat penonton biasanya mempergunakan kursi lipat. Pertunjukan dapat dilakukan dengan mematikan lampu (black out) sebagai pengganti layar depan. Dengan kata lain bahwa panggung portable yaitu panggung yang dibuat secara tidak permanen pada satu tempat atau wilayah (biasanya bisa dimana saja).
Gambar 2.4Panggung Portable
29 2.4.2.3. Panggung Arena
Panggung arena merupakan bentuk panggung yang paling sederhana dibandingkan dengan bentuk-bentuk pangung yang lainnya.Panggung ini dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung asal dapat dipergunakan secara memadai.Kursi-kursi penonton diatur sedemikian rupa sehingga tempat panggung berada di tengah dan antara deretan kursi ada lorong untuk masuk dan keluar pemain atau penari menurut kebutuhan pertunjukan tersebut. Papan penyangga (peninggi) ditempatkan di belakang masing-masing deret kursi, sehingga kursi deretan belakang dapat melihat dengan baik tanpa terhalang penonton dimukanya.
Sebagai penganti layar pada akhir pertunjukan atau pergantian babak dapat digunakan dengan cara mematikan lampu (black out). Perlengkapan tata lampu dapat dibuatkan tiang-tiang tersendiri dan penempatannya harus tidak mengganggu pandangan penonton.
Berbagai ragam bentuk panggung arena adalah sebagai berikut :
30
Gambar 2.5Panggung Arena Tapal Kuda (Tampak
Atas)
b. Panggung arena ¾berarti ¾ dari panggung masuk
kearah penonton atau dengan kata lain penonton dapat menyaksikan pementasan dari tiga sisi atau
arah penjuru panggung. Panggung arena ¾ biasanya berupa pentas arena bentuk U.
31
c. Panggung arena penuh yaitu dimana penonton dapat menyaksikan pertunjukan dari segala sudut atau arah dan arena permainan berada di tengah-tengah penonton. Panggung arena penuh biasanya panggung arena bujur sangkar atau panggung arena bentuk lingkaran.
Gambar2.7 Panggung Arena Bujur Sangkar (Tampak Atas)
Gambar2.8Panggung Arena Bentuk Lingkaran
(Tampak Atas)
2.4.3Pokok-Pokok Persyaratan Set Panggung/Pentas
32
memperhatikan aspek-aspek tempat gerak-laku, memperkuat gerak-laku dan mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh sebab itu, tugas seorang perancang pentas hendaklah merencanakan set-nya sedemikian rupa sehingga:
1. Dapat memberi ruang kepada talent,
2. Dapat memberi pernyataan suasana talent,
3. Dapat memberi pandangan yang menarik, 4. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton, 5. Merupakan rancangan yang sederhana,
6. Dapat bermanfaat terus menerus bagi talent atau pelaku, 7. Dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa,
8. Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual pentasnya memiliki hubungan satu sama lain.
Oleh karena itu, secara singkat seorang perancang pentas yang membuat set harus memiliki tujuan yaitu: lokatif, ekspresif, atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat, praktis dan organis.
Lokatifyaitu penataan pentas itu harus dapat memberi tempat kepada gerak laku talent atau pelaku pertunjukan.
Ekspresif yaitu penataan pentas harus dapat memperkuat gerak-laku dengan memberi penjelasan, menggambarkan keadaan sekitar dan menciptakan suasana bagi gerak-laku tersebut.
Atraktif yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi pandangan yang menarik bagi penonton.
Jelas yaitu penataan pentas itu harus merupakan rancangan yang dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton dari suatu jarak tertentu.
33
dan penonton dapat melihat dan menarik maknanya tanpa memeras pikiran dan perasaan.
Bermanfaat yaitu penataan pentas harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi para pemeran dengan efektif dan seefisien mungkin.
Praktis yaitu penataan pentas itu harus dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa serta dapat memenuhi kebutuhan teknis pembuatan tata pentas atau scenery.
Organis yaitupenataan pentas itu harus dapat menunjukkan setiap elemen yang terdapat dalam penampilan visual penataannya dan memiliki hubungan satu sama lainnya.
2.5 Tata Suara
2.5.1. Pengertian Tata Suara
Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada suatu acara pertunjukkan, pertemuan, rapat dan lain-lain. Tata suara memainkan peranan penting dalam suatu pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak terpisahkan dari tata panggung dan bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar kencang tanpa mengabaikan kualitas dari suara-suara yang dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon,kabel-kabel,prosesor dan efek suara, pengaturan konsul mixer, kabel-kabel dan juga audio power amplifier dan speaker-speakernya.
34
Secara garis besar suatu tata suara harus paling tidak mempunyai 4 element penting yaitu mikropon, audio mixer, power (amplifier), loudspeaker. Dimana ke 4 elemen ini sangat penting untuk menyukseskan suatu acara. Dengan adanya sistem tata suara maka suara pada saat pertunjukkan bisa di atur sedemikian rupa sehingga suara yang di timbulkan atau di keluarkan tidak berantakan dan penonton yang menonton pertunjukkan tersebut bisa menikmati suara yang balanced, Adapun pengertian dari ke empat element tersebut antara lain:
1. Mikropon
Sebagai pengubah atau penangkap getaran suara
(transducer). Kualitas dan karakteristik mikropon haruslah disesuaikan.Pola pengarahan mikropon
adalah penting untuk diperhatikan apakah itu
direksional atauomnidireksional.Pemilihan berdasarkan pola pengarahan, sensitifitas mikropon akan sangat menentukan kualitas audio yang akan dilalukan kedalam perangkat Audio Mixer.
2. Audio Mixer
Sebagai titik kumpul dari semua mikropon dan juga sumber-sumber audio yang ada. Audio mixer menentukan berapa banyak kanal mikropon yang bisa dilayani dan bagaimana nada yang dihasilkan oleh mikropon dipadukan.
3. Audio Power Amplifier
35
besar seperti acara pertunjukan langsung musik band-band terkenal.
4. Loudspeaker
Loudspeaker adalah sebuah alat untuk memonitor keluaran audio prosesor yang berupa suara, yang bekerja dengan mengubah energi electrik menjadi energi akustik.
2.5.3. Pengaturan Jalur Sinyal
Pengaturan tata suara dimulai dari pengaturan jalur mikropon dan sumber input yang lain ke mixer yang ada. Dari audio mixer itulah nantinya diatur kembali oleh operator ke berbagai keperluan yaitu dikirim ke Audio Power amplifier utama, Booth Monitor, dan juga ke input rekaman jika diperlukan. Peralatan lain seperti audio limiter dan compressor, noise gate, reverb,extra equalizer dapat diatur di konsul mixer tersebut. Letak konsul mixer sedapat mungkin harus dipilih di depan Panggung jika tata suara itu untuk pertunjukan, dimana diperlukan kabel penghubung terlindung yang menghubungkan panggung dengan konsul mixer. Sedapat mungkin kabel penghubung ini dilalukan pada jalur aman dari injakan kuat yang dapat mengganggu.
2.5.4. Bagian-Bagian Sistem Tata Suara
2.5.4.1.Transducer-Transducer Input
36
Mikropon yang dipakai dapat diletakkan dan dipasang dengan berbagai cara, termasuk pada penyangga dengan dasar pemberat, penyangga podium, jepitan dasi, terpasang di instrumen dan terpasang di headset. Mikropon yang dapat dipasang pada jepitan dasi dan headset seringkali digunakan dengan transmisi nirkabel sehingga memudahkan pembicara yang menggunakannya agar bebas bergerak. Ada beberapa jenis transducer lain yang mungkin dipakai sesekali, termasuk didalamnya adalah pickup magnetik yang digunakan pada gitar listrik dan bass listrik. Mikropon hubung yang dipakai pada intrumen-instrumen berdawai, piano dan juga katrid pickup phono yang dipakai pada pemutar-pemutar rekaman.
2.5.4.2. Prosesor-prosesor Sinyal
Pada tata suara profesional prosesor-prosesor sinyal bisa dipakai seperti Audio limiter dan Compressor untuk Mikropon, penambah dinamis nada seperti prosesor reverb dan chorus.
Audio limiter sendiri dapat di bedakan menjadi audio limiter dan audio compressor. Seperti telah di ungkapkan dalam pendahuluan tadi bahwa audio limiter digunakan untuk membatasi sinyal audio sedangkan audio Compressor adalah sebuah alat yang termasuk dalam kategori “gain based”. Sewaktu kita menyetel parameter yang terdapat pada sebuah unit compressor, digunakan satuan dalam dB. Compressor berguna utk membuat signal lebih rata atau stabil (tidak terlalu naik turun).
a. Dasar Audio Limiter
37
yang tidak diinginkan.Beberapa aplikasi dari pembatas tegangan adalah noise limiter dan audio limiter.
Rangkaian pembatas tegangan ada 2 jenis berdasarkan pada level tegangan yg dibatasi. Pembatas tegangan yang membatasi tegangan sinyal input pada bagian positifnya disebut pembatas tegangan positif (positive limiter) sedangkan yang membatasi tegangan sinyal input pada bagian negatifnya disebut pembatas tegangan negatif (negative limiter).
b. Macam–MacamPembatas Audio/Audio Limiter:
Yang masih termasuk dari kategori audio limiter antara saat mastering untuk menaikkan volume keseluruhan dari sebuah material audio.
c) Frequency Selected Compressor bekerja pada satu band frequency yang telah ditentukan. Contohnya adalah deesser. Deesser bekerja pada frequency sekitar 5 – 8 kHz dan berguna untuk menekan bunyi desis pada vokal.
38 2.5.4.3. Konsul Mixing
Konsul mixing (Audio Mixer) adalah pusat dari sistem tata suara dimana operator dapat menyampur, menyamakan dan menambah efek-efek pada sumber-sumber suara.Berbagai konsul mixer dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam satu sistem tata suara tunggal.Dalam tata suara, konsul mixer utama (FOH, Front of House) harus berada dimana operator dapat melihat dan mendengar aksi di panggung. Mixing dengan booth monitor terdekat akan mencegah operator dari pendengaran yang campur aduk antara suara artis, umpan balik loudspeaker utama, gaduh penonton dan juga efek akustik ruangan.
Pada pertunjukan skala besar, sering kali menggunakan konsul mixing untuk monitor panggung secara terpisah, dimana diperuntukkan untuk menciptakan monitor hasil mix bagi monitor-monitor diatas panggung.
Konsul-konsul ini sering kali terletak di samping panggung sehingga operator dapat berkomunikasi dengan yang sedang tampil diatas panggung.
2.5.4.4. Equalizer
Equalizer yang ada dalam sistem tata suara dibagi ke dalam dua bentuk;equalizer grafik dan equalizer parametrik. Keduanya dipakai dengan filter-filter end-cut-qualizer parametrik yang mempunyai pemutar paling tidak tiga parameter yakni: frekuensi, perbesar-potong (boost/cut) dan Q(lebar jalur).Equalizer tersebut lumrah ditemukan berada dalam setiap kanal dalam konsul mixing, namun ada juga yang dibuat terpisah.
39
membatasi lebar jalur melewati batasnya, dimana akan mencegah gangguan-gangguan subsonik dan pengaruh RF atau gangguan-gangguan dari pengatur lampu yang dapat mengganggu sistem suara.
Bagian-bagian dari filter-filter end-cut seringkali termasuk dengan equalizer grafik untuk memberikan pengaturan penuh. Sebuah penekan umpan balik (Feedback suppresor) adalah jenis filter yang akan secara otomatis mendeteksi dan menekan umpan balik suara dengan memotong frekunsi suara mana yang menyebabkannya.
2.5.4.5. Compressors dan Limiters
Sinyal prosesor yang berfungsi mengurangi rentang dinamis dari sebuah sinyal. Limiter didesain untuk mengurangi peningkatan level input yang dapat menghasilkan peningkatan level output diatas threshold. Terdapat beberapa knob-knob yang terdapat dalam sebuah compressors / limiter antara lain:
40
Output / Output Gain, knob ini mengontrol output gain dari compressor yang dipakai.
Attack & Release, knob attack berarti seberapa cepat compressor akanbereaksi untuk mengurangi sinyal. Dan knob release berarti seberapa cepat compressor akan bereaksi untuk mengembalikan sinyal dari sumber bunyi kembali ke normal.
2.5.4.6. Noise Gate
Bahasa teknis dari fungsi alat ini adalah sebuah alat pemroses sinyal audio yang menutup sebuah sinyal ketika level dari sinyal tersebut di bawah threshold yang telah kita tentukan sebelumnya. untuk menutup sinyal tersebut. Demikian pula sebaliknya.
Pemakaian alat ini lebih banyak pada drum untuk keperluan live, karena untuk menghindari mic drum yang dipakai saling “terbocori” oleh suara dari komponen drum yang lain. Sama dengan compressor/limiter, kebanyakan noise gate diciptakan hanya 2 kanal saja atau lebih dikenal sebagai Dual Noise Gate. Hanya pada beberapa merek tertentu diciptakan 4 channel noise gate atau yang lebih dikenal sebagai Quad Noise Gate.
2.5.4.7. Power Amplifiers
41
akustik, kerja power ampli disini adalah memperkeras sinyal yg lemah menjadi kuat dalam arti device yg terhubung diperkuat.
Power amplifier bertugas sebagai penguat akhir dari
preamplifier menuju ke driver speaker.Amplifier pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu Power Amplifier dan
Integrated Amplifier. Power Amplifier adalah penguat akhir yang tidak disertai dengan tone control (volume, bass, treble), sebaliknya integrated amplifier adalah penguat akhir yang telah disertai dengan tone control.
2.5.4.8. Output Transducers
Dynamic MicrophonesJenis mik ini yang paling sering digunakan pada setiap acara-acara atau lebih mudahnya dapat kita jumpai sehari-hari dalam setiap kegiatan yang menggunakan alat ini. Beberapa pabrikan mik terkenal seperti Shure, Sennheiser, Audio-technica, ElectroVoice dan masih banyak lagi merek yang terkenal berlomba-lomba untuk menciptakan jenis mik ini dengan spesifikasi masing-masing, yang memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing pula.
42
dan sebuah plat tipis yang bertindak sebagai ‘lawan’ dari kapasitor. Tekanan atau getaran suara yang dihasilkan sumber bunyi yang diterima oleh lapisan polymer tipis ini mengakibatkan membran ini bergerak. Pergerakan ini mengubah kapasitansi dari sirkuit yang ada, lalu menciptakan sebuah perubahan output elektris.
2.5.4.9. Loudspeaker
Loudspeaker adalah sebuah alat untuk memonitor keluaran audio prosesor yang berupa sinyal suara, yang bekerja dengan mengubah sinyal electrik menjadi sinyalakustik.
2.5.4.10. Monitor
Fungsi utamanya hampir sama dengan loudspeaker,yaitu meng-outputkan suara.Berfungsi untuk output dari speaker dipanggung agar player bisa mendengar suara instrument player lainnya. Monitor sangat penting untuk pemain, agar pemain tidak kebingungan saat bermain secara band (bersama dengan player lain) dan menciptakan keharmonisan yang dituju dalam pementasannya.
2.5.4.11. Speakers
Transduser yang mengubah sinyal elektrik ke sinyal audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput.
43
rendah. Sistem pada speaker adalah suatu komponen yang membawa sinyal elektronik, menyimpannya dalam CDs, tapes, dan DVDs, lalu mengembalikannya lagi ke dalam bentuk suara aktual yang dapat kita dengar.
2.5.4.12. Headphones
Alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi sinyal suara. Dipakai dengan cara memasangnya disumpalkan ke dalam telinga.Kerap kali masyarakatkebingungan membedakan antara earphones, headphonedan headset.
Menurut beberapa ensiklopedi, headphones
44
BAB III PROFIL 3HUNDRED PRODUCTION
3.1 Data Perusahaan
Data perusahaan dimana penulis melakukan observasi dalam kesempatan kuliah kerja lapangan yaitu :
Nama Perusahaan : 3Hundred Productions(PT. Castiga Raya Ventura) Alamat : Jl. Dukuh no. 16, Bandung, Jawa Barat40114
3.2 Sejarah Singkat
Berdasarkan keinginan yang kuat dan dedikasi untuk menciptakan pertunjukan yang mengesankan di bentuklah 3Hundred.
Semua di mulai pada Mei 2010. Orang di belakang 3Hundred tidak perlu di pertanyakan, setiap dari mereka yang memiliki keahliandan kecocokan yang sinkron dan sama sebelum perusahaan ini terbentuk. Nama 3Hundred sendiri di dapat dengan secara kebetulan kesamaan nomor kendaraan dari 4 orang penggagas EO ini yang berangka 300.
45
Seorang dengan pandangan yang kuat dan bertalenta. Saat ini ia sedang menggeluti bidang kegemaranya di beberapa perusahaan sepertiReverse outfit,trolly Magazine, FFWD record, Airplane system, Howler Terrorclub Clothing, Soundshine (International Music Company).Semuanya berada dalam prestasinyayang kemudian perusahaan-perusahaan tersebut menjadi salah satutrendsettermedia di Bandung. Pemuda-pemudi Bandung akan terlihat berbeda dan tidak akan sebesar hari ini tanpa andil dan upayanya.
Budianto Setiadi
Seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas dalam segala hal. Pengalamannya di dalam industri produksi musik tidak perlu di pertanyakan, dari sound engineer sampai ke produser musik, panggung sampai kecerdasan produksi interior dan juga pemilik Massive studio yang saat ini adalah salah satu yang terbaik dan luar biasa sebagai studio rekaman di Bandung.
Helmy (Apep) Yusuf
Pemasaran dan promosi adalah salah satu keahliannya yang terbaik. Dia adalah salah satu penggagas dari FFWD Event. Event musik indie tidak akan menarik seperti sekarang tanpa adanya beliau, seseorang yang tahu banyak bagaimana caranya mengadakan event yang layak dan nyaman bagi para penonton.
46
Seorang creative director, antusias seni dan mode. Segala sesuatu yang bisa membuat pengalaman mengesankan dan bagaimana caranya membuat penonton merasa nyaman, selalu ada didalam benaknya. Sebagaimana pada pikirannya yang tidak pernah berhenti berkreasi untuk memikirkan seluruh konsep pada satu event.
3.3 Profil 3Hundred
Dengan mengkombinasikan keahlian yang berbeda-beda 3Hundred telah sukses dan akan melanjutkan apa yang clientbutuhkan.
Tidak hanya untuk membuat satu dari jenis "Tailor Made" dan event yang berkesan, tapi juga untuk membangun jalur yang luar biasa dari komunikasi antar brand yang di usung dan pasar.
3Hundred membagi perusahaan ini menjadi 3 divisi : 1. Creative Communication
Brand Activation
Brand Experience
Market Engagement Program
Sales Promo
47
Design
Loyalty Program
Events
2. Music and other talents promoter
Pengalaman 3Hundred sebagai promotor telah di mulai dari tahun 2000. Setiap tahun 3Hundred berkembang, membuat jaringan sosial dan kerjasama yang bagus denganmembooking agen-agen dan studio kreatif yang disiplin pada bisnis hiburan.Dari musik kontemporer, pertunjukan jalanan, pertunjukan teater, dan perancang visual dari seluruh dunia. Mencari, meneliti, dan selalu melakukan yang terbik untuk industri yang 3Hundred geluti.
Keahlian 3Hundred, tidak hanya untuk event konser yang menarik untuk audience, tetapi 3Hundredjuga bisa menyediakan talent-talent terbaik untuk tampil pada setiap jenis event dari perusahaan client seperti; Concert, Gathering, Exhibition dan lain-lain. Menambah keceriaan, juga membuatnya luar biasa dan sangat berkesan.
3. New technology based rental and reseller
3Hundred adalah reseller resmi dan tempat penyewaan untuk Dreamoc dan Fogscreen di Indonesia dan Asia tenggara.
48
Suatu tampilan 3D yang unik yang memberikan
audience kesempatan untuk mengkombinasikan produk dengan kebebasan animasi 3D dengan resolusi terbaik. Penyampaian suatu pesan sebuah brand yang menembus batas komunikasi yang biasa dan program pemasaran dan pencapaian kontrak brand untuk kedepannya.Kemampuan unik untuk menunjukkan sebuah produk dalam sebuah ruang virtual yang terselubung dengan visualisasi sebuah brand yang berbunyi.
Menjadi pusat perhatian dari Retail Shop, event, exhibition sampai launching sebuah produk. Menjadikan sebuah kesan yang menarik bagi pengunjung yang melintas dan sebuah kampanye bagi brand itu sendiri.
b. Fogscreen
49
meninggalkan jejak apapun.Pengunjung yang melewati layar kabut tersebut akan langsung disajikan gambar yang di proyeksikan.
Fogscreen merupakan sebuah daya tarik yang
luar biasa untuk sebuah event. Di event apapun
Fogscreen sendiri selalu di promosikan kepada
para pengunjungdan hal itu telah membuktikan
kemampuannya dengan maksud menarik
keuntungan, sebagai daya tarik massadan semua
ini adalah sebuah taktik pemasaran yg memiliki
nilai tinggi.
3.4 Visi dan Misi Visi :
Menjadi penyelenggara event yang super kompetitif, super kreatif, dan super inovatif.
Misi :
• Berupaya menciptakan inovasi dan ide kreatif dalam suguhan event.
• Menyediakan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggan dalam bidang event
organiser.
• Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam memberikan jasa
penyelenggaraan event dan konsultasi penyelenggaraan event. 3HUNDRED Event Organizer juga akan mempertahankan kinerjanya memberikan yang terbaik untuk klien walaupun berbagai halangan menghadang.
50
Gambar 3.2Struktur Organisasi 3Hundred Productions
3.5Rangkaian Acara 3Hundred 1.SOUNDVERSITY
Gambar 3.3Stage dan Performer SOUNDVERSITY
Soundversity dengan Client Amild, digarap selama bulan Mei 2010, bertempat di Cafes – Bandung.
Tantangan
Mendukung mengoptimalkan potensi mahasiswa melalui event ini.
Wawasan
51
Aktivitas
Konser musik yang diadakan divenue minimalis, menghadirkan band-band kampus, dan beberapa band indie terbaik Bandung.
2.XPERIENCE CREATIVITY
52
Gambar 3.5Stage saat performer SID beraksi
ClientX MILD, September – Oktober 2010bertempat di Jl. Merdeka & Hotel Aston (Medan) Mall Galleroa & Boshe VVIP club (Bali).
Tantangan
Mengenalkan Konsep yang menginspirasi event ini.
Wawasan
Untuk menciptakan ruang yang bersifat kreatif dan imajinatif.
Aktivitas
XPERIENCE LAB (3D photo booth, 3D games, 3D wall), BIGBANG MEDAN-BALI (Band besar indonesia, Band mancanegara The Living End).
3.SOULNATION A-ZONE
53
Gambar 3.7Live Painting
Client SAMPOERNA A VOLUTION, selama 2 hari di bulan Oktober 2010, bertempat di Senayan, Jakarta.
Tantangan
Pengembangan kesadaran tentang seni urban yang di korelasikan dengan citra dari Sampoerna.
Wawasan
Instalasi kerjasama interaktif dalam area A-ZONE dengan alasan untuk mengenalkan masyrakat tentang seni urban.
Aktivitas
Live Painting (seniman kontemporer muda Indonesia), Urban Figures Exhibition, Live Urban Figures Costum.
4.TAKE ANOTHER LOOK (Bandung)
Gambar 3.83D
54
Painting oleh seniman asal Jerman
Client STAR MILD, Selama 3 pekan dari Maret – April 2011, bertempat di Ciwalk dan Paris Van Java, Bandung.
Tantangan
Untuk membuat sebuah konsep terobosan, yang berbeda dari brand lain.
Wawasan
Untuk membuat ruang dan suasana yang tidak biasa dengan event-event
sebelumnya dengan kampanye “TAKE ANOTHERLOOK”
Aktivitas
Living Statue (UK artist), 3D Painting (German artist), Ames room, Entertainment Stage, Photo Printing.
55
Gambar 3.10Stage 7 Polyester Embassy
Gambar 3.11Vokalis Polyester Embassy (kiri), Antrian Main Entrance (kanan atas), P.E dan tim di Back Stage
Client FFWD Records & DJARUM SUPER, Oktober 2011, bertempat di Dago Tea House, Bandung.
Tantangan
Memakai standard konser Indonesia yang spektakuler untuk mencapai level tertinggi ranah konser sebuah band indie.
Wawasan
Kesadaran band – band lokal untuk meningkatkan citra sebuah band indie.
56
Djarum Super lounge, Showcase of storn’s instruments, Stunning stage
lighting, Band performance.
6.DUNHILL TIME TO CHANCEPreand After Launch
57
Gambar 3.13Kampanye “TIME TO CHANCE”
Client DUNHILL MILD, Selama 3 minggu di bulan Februari – Maret 2012, bertempat di beberapa Resto, Mall, dan sudut jalan, Jakarta.
Tantangan
Untuk membangun Keingintahuan dan animo masyarakat dari event prelaunch hingga event Launching dari sebuah produk baru Dunhill.
Wawasan
Dengan membangun rasa keingintahuan masyarakat yang akan menuntun pikiran mereka pada saat event Launching nanti.
Aktivitas
Billboard countdown timer, Volunteer yang di dandani dengan fashion yang unik yang membawa coundown timer yang berkeliling di jalan, mall, dan resto Jakarta.
58
Gambar 3.152 buah proyektor raksasa yang dikemudikan oleh kendaraan khusus
Client DUNHILL MILD, selama 10 hari, bertempat di seluruh jalan di Jakarta pada malam hari.
59
Tantangan
Untuk mendapatkan pemaparan dan publikasi yang luas untuk rilis produk Dunhill Mild.
Wawasan
Teknologi periklanan yang futuristik yang pertama kali nya di Indonesia dan menjadikan pengalaman baru untuk masyarakat.
Aktivitas
Membuat Truk spesial yang di lengkapi dengan 2 proyektor besar yang di tembakkan ke setiap sudut Jakarta di malam hari.
60
Client DUNHILL MILD, Selama 2 hari Mei 2009, Bertempat di GWK Bali dan Tennis Indoor Jakarta.
Tantangan
Untuk membangun aktivitas – aktivitas dukungan dari Dunhill dan melakukan pemasaran di salah satu pagelaran musik terbesar di Indonesia.
Gambar 3.16Tebing GWK Bali (Main Entrance
61
Wawasan
Untuk membangun hubungan kerjasama antara target pasar dan Dunhill melalui event ini.
Aktivitas
62 BAB IV
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
4. 1 Hasil Observasi
Penulis melakukan kegiatan observasi ini dalam rangka untuk mengetahui apa-apa saja kegiatan yang dilakukan 3HUNDRED dalam menggarap event “DUNHILLBRAND ACTIVATION”.
4.1.1 Tahap Pra Produksi
a. Wawancara Singkat
Penulis melakukan beberapa wawancara singkat pada waktu luang setiap harinya, setelah rapat selesai. Antara lain tentang perbedaan setiap event dari pihak sponsor yang sama yang telah berlangsung di beberapa kota yang berbeda. Menghasilkan sebuah kesimpulan bagi penulis, bahwa event yang telah digarap oleh 3HUNDRED tidak bisa disebut sebagai event kecil. 3HUNDRED selalu membuat dan menggarap event yang sudah berpromotorkan. Dengan kata lain, didalamnya terdapat tanggung jawab yang besar sebagai Event Organizer profesional.
b. Rapat dengan Pihak Sponsor dan Penanggung Jawab Venue
63
Dalam suatu rapat juga dilakukan bedah rundown. Dalam bedah rundown, dibahas pula mengenai detail-detail teknis yang ada. Pembahasan tersebut dilakukan pada tiap nomor divisi produksinya. Tapi penulis tidak di ikut sertakan dalam pembahasan rundown secara detail di karena berbeda divisi.
Berikut adalah rundown yang dimaksud;
No Time Duration Activity Description Sound Lighthing 1 13.00-
14.00 60'
Dj Hogi
soundcheck Soundcheck on off 2 14.00 -
16.00-64
Gambar 3.20 Rundown event DUNHILLBRAND ACTIVATION 19 Desember 2012
4. 1. 2. Tahap Produksi
A. Melakukan Meeting pada H-1
Meeting dilakukan sehari sebelum acara yaitu pada hari Selasa tanggal 18Desember 2012. Meeting ini diikuti oleh seluruh anggota 3HUNDRED dan Volunteer(sukarelawan). Hal ini bertujuan agar mengetahui kondisi tempat seperti apa dan dapat mengaplikasikan apa saja yang telah direncanakan. Penulis sebagai assisten produksipada saat meeting, di tugaskan untuk menjadi asisten Pak Dean dan Pak Yudi untuk membantu mengangkat beberapa kebutuhan di bidang produksi seperti paper cut, printer, kertas, dll ke dalam 3 mobil. Dan mendata beberapa Usher/SPG yang satu mobil dengan kami.
B. Mengawasi Divisi Logistik dan Volunteer pada hari-H
Pada hari Rabu tanggal 19 Desember, penulis di minta untuk
stand by di kantor pada pukul 06.00 dan akan langsung berangkat ke Jakarta pada pukul 07.00. Suasana di perjalanan sangat menyenangkan dan tidak ada kesan tegangnya sedikitpun karena supir kami adalah Gitaris Polyester Embassy juga seorang DJ yang biasa di sapa Bung Ekky, dan ada juga Dean, Omo, Yudi yang semuanya di tempatkan di divisi Logistik dan Produksi. Sekitar Jam 2 siang kami tiba di Fable Jakarta dan langsung ke venue yang terletak di lantai 2. Kami langsung ditempatkan diRed Room atau ruang produksi. Sebagai assisten produksi,penulis di minta untuk membantu divisi lain yaitu divisi logistik untuk membantu berkerja langsung. Penulis di minta memotongkan kertas nomor yang nantinya akan menjadi nomor untuk Photo booth untuk pengunjung. Tugas ini cukup ringan dengan hanya memotong kertas kecil dengan alat penggaris, papercut, dan cutter, 14 23.
30-23.32 2' Voice over
Closing
65
kendalanya hanya satu, kertas berukuran 2 x 2 cm tersebut berjumlah 500 buah dan harus di susun berurutan. Beberapa kali penulis juga mengerjakan pemasangan signage, berupa tanda petunjuk seperti toilet, nama pemesan table, dan arah venue.
Gambar 4.2 Layout Fable Bar & Dining beserta Branding Placement
C. Spesifikasi Perlengkapan Event
66
3Hundred Productionmemilih Fable Lounge & Dining sebagai tempat yang cocokuntuk keperluan tersebut. Karena Fable Lounge & Dining
sudah menyediakan listrik berkapasitas 10.000 Watt, yang dapat digunakan untuk;
a. Sound
1 UnitMixeriLive T112 Allen-Heath.
Mixer digital dengan 28 buah Faders, 112 channel (28x4 digital input), efek digital yang sudah dimuat didalamnya dan dilengkapi touchscreenuntuk mempermudah pengoprasian.
Gambar 4.3 iLive T112 – Allen-Heath
1 Unit AmplifierGitar (with head Cabinet)Marshall JCM900
67
Gambar 4.4 Marshall JCM900
1 Unit Amplifier Bass Gallien Krueger 4x10”.
Bass amplifier dengn power output yang besar dengan karakter sound silky-smooth yang khas.
68
1 Unit Amplifier GitarRolandJazz Chorus-120.
Amplifiers gitar yang sudah yangmempunyai 2 buah speaker 60 Watt yang berdiri sendiri, 2 channel input (normal & effect).
1 Unit Amplifiers KeyboardRoland KC550.
Amplifier keyboard dengan power 180 Watt, Speaker 15”, XLR mic input, RCA aux stereo input.
1 Unit MicShure BETA 58 + 1 Unit Stand Mic+ 1 Unit
kabel output canon, untuk kebutuhan Vokal Utama. Figure 1
Gambar 4.7 Roland KC550
69
Gambar 4.8 Shure BETA 58 beserta stand dan kabel
4 Unit Mic Shure SM 58 + 4 Unit Stand Mic + 4 unit
kabeloutput canon, untuk kebutuhan Vokal Latar.
70 Gambar 4.10 RCF 6000
6 Unit speaker monitor RCF 6000.
1 Set Drum Pearl Master Costum.
Gambar 4.11 Pearl Master Custom oleh John WSATCC
71
8 Unit Behringer Ultra-GD.I. Box.
D.I. Unit atau D.I. Box atau Direct Box. Digunakan untuk
menghubungkan instrument yang dimainkan player dengan sinyal output yang tidak seimbang & berimpedansi tinggi. Agar sinyal yang keluar (output) dan masuk (input) tetap terjaga dan seimbang, sesuai kebutuhan.
b. Lighting dan Kelengkapan
4 Unit LED PAR Light
4 Unit Beam Light
Gambar 4.12 D.I. Box
72
Gambar 4.14
Beam Light
8 Unit Moving Head
2 Unit Fogscreen6500 Lumens
Gambar 4.15 Fogscreen
2 Unit Strobo Light
4 Unit Hollow Box Dunhill
5 Unit Countdown Timer
73 c. Panggung
Panggung atau pentas yang digunakan dalam event ini tidak menggunakan level, melainkan menyatu langsung dengan lantai tempat dimana penonton menyaksikan performer. Pentas jenis ini bisa juga disebut dengan pentas arena. Kelebihan dari panggung dengan konsep seperti ini, mendekatkan penonton, penikmat musik yang disuguhkan lebih intim dengan talent sehingga penonton dapat dengan seksama mengamati detail-detail dari talent seperti; equipment yang digunakan, tampilan luar (dress-code) juga kesiapan dan spontanitas yang dikemukakan oleh talent.
Akan tetapi konsep panggung seperti ini juga memiliki kekurangan yang tidak bisa dipungkiri. Seperti susunan penonton yang bertumpuk kebelakang, sehingga penonton yang berada jauh dibelakang dari
talent menjadi sulit untuk melihat dengan jelas penampilan talent,
juga rambatan gelombang suara akustik yang sampai pada telinga penonton yang dibelakang akan banyak terhambat dan tertutup oleh penonton yang berada lebih didepan, sehingga sound yang didengar