• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PRODUKSI dan analisis AUDIO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROSES PRODUKSI dan analisis AUDIO"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PRODUKSI AUDIO A. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi audio sangat berkembang dengan adanya kemajuan di bidang audio digital. Teknologi audio digital di dunia mulai berkembang sejak tahun 1937, dengan ditemukannya pulse-code modulation oleh Alec Reeves. Teknologi tersebut digunakan sebagai aplikasi di bidang telekomunikasi dan digunakan pertama kali di untuk kepentingan komersial di bidang penyiaran dan rekaman. Kemudian tahun 1971, rekaman digital untuk kepentingan komersial mulai diperkenalkan.

Sebelumnya di tahun 1960, BBC (British Broadcasting Corporation) salah satu Industri penyiaran terbesar di Inggris sudah melakukan experimen dalam teknologi audio digital. Di awal tahun 1970, BBC mengembangkan sistem digital audio dengan dua chanel rekaman dan di tahun 1972 BBC mulai menyebarkan teknologi transmisi di digital audio yang terhubung di pusat penyiaran dengan menggunakan sebuah remote transmiter. Teknologi rekaman yang dikembangkan oleh BBC ini kemudian menjadi awal mula berkembangnya teknologi rekaman digital yang digunakan untuk kepentingan komersial. Album digital pertama kali di dunia, Bob Till You Drop karya Ry Cooder dibuat pada tahun 1979. Sebuah perusaahan rekaman di Inggris pada tahun yang sama juga memperkenalkan teknologi rekaman digital yang diperkenalkan di Eropa dan menjadi awal dari teknlogi rekaman audio digital di Eropa.

Sony dan Mitshubisi, di awal tahun 1980, merupakan dua perusahaan yang mempopulerkan dan memproduksi alat rekaman digital dengan multitrack. Kedua perusahaan inilah yang memperkenalkan alat rekaman digital kepada perusahan-perusahaan rekaman major label. Kemudian di perkenalkannya kepingan CD (compact disk) di awal tahun 1982 membantu digital audio lebih populer lagi di mata konsumen.

Di Indonesia, perkembangan Industri rekaman tidak lepas dari peran lokananta di surakarta dan irama di menteng, jakarta di tahun 1950 sampai 1960an. Saat itu proses perekamannya masih menggunakan teknologi analog. Memasuki 1970, studio rekaman Dimita yang dibangun oleh Dick Tamimi di daerah Jakarta Kota juga bisa disebut sebagai salah satu pioner industri rekaman audio di Indonesia. Pioner lain industri rekaman di Indonesia yaitu Musica Studio’s, yang berdiri dengan nama Metropolitan Studio’s di tahun 1968 dan kemudian berganti namanya di tahun 1971. Musica Studio’s merupakan salah satu perusahaan industri rekaman terbesar di Indonesia. Kemudian di dekade terakhir Industri rekaman audio di Indonesia diwarnai dengan kehadiran perusahaan rekaman multinasional seperti BMG, Sony Entertainment, Universal, EMI dan Warner Music Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini mendapatkan 40 hingga 50 persen omset dari Industri rekaman audio di Indonesia.

(2)

juga merupakan salah satu pionir radio di Indonesia. Kemudian di tahun 1966, radio swasta nasional mulai tumbuh dan diakui secara yuridiksi, saat inilah perkembangan radio profesional dimulai di Indonesia. Jatuhnya masa orde baru di Indonesia pada tahun 1998, menjadi motor penggerak pertumbuhan pesat industri radio di Indonesia hingga saat ini. Industri rekaman dan radio inilah yang kemudian menjadi penggerak berkembangnya proses produksi audio di Indonesia. Karena dengan tidak adanya kedua industri ini Indonesia tidak akan memiliki perkembangan yang cepat di industri audionya.

Ketika dilihat dari prosesnya, proses produksi audio di bidang musik dan program siaran radio memiliki perbedaan. Proses produksi audio di bidang musik tidak akan serumit proses produksi siaran radio. Karena proses perekaman musik tinggal merekam lagu yang akan diproduksi. Hal ini berbeda dengan memproduksi program siaran radio karena dalam produksi program radio memiliki tahapan-tahapan yang harus dilalui di tahap pra-produksinya. Hal ini yang membuat produksi program radio dan rekaman musik menjadi berbeda jenisnya dalam proses produksi audio.

B. JENIS PRODUKSI AUDIO

Produksi audio merupakan produksi untuk pembuatan program audio yang dirancang untuk diperdengarkan kepada pendengar. Program radio ini direkam dan biasanya disimpan di alat penyimpan berupa kaset atau CD. Selain itu program radio ini bisa disiarkan secara langsung dengan gelombang, kegiatan produksi audio ini biasanya dilakukan oleh stasiun radio. Elemen-elemen yang digunakan dalam media audio yaitu kata, musik dan efek suara. Dalam produksinya program dalam audio dibagi dalam program radio dan musik rekaman. Jenis-jenis produksi audio bisa dijabarkan sebagai berikut:

a. Program Radio

Radio merupakan media auditif, yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Penyampaian gagasan, ide dan pesan radio melalui gelombang elektromaknetik yang berupa sinyal-sinyal audio. Berdasarkan jenisnya, konten dalam program radio dibagi menjadi:

 Program hiburan

Informasi yang disajikan dalam program ini bersifat untuk menghibur para pendengar radio. Isi program di dalamnya termasuk musik, humor, drama, kuis dan lain-lain. Pada umumnya program hiburan ini menjadi program utama radio-radio di Indonesia.

 Program berita

(3)

menggunakan alur cerita dalam memberitakan informasinya. Berita entertainment berisi tentang berita yang menghibur dan ringan untuk diperdengarkan. Berita ini meliputi lifestyle dan tokoh-tokoh selebritis di dunia hiburan.

 Program campuran

Program campuran berisi tentang materi-materi yang mendukung acara siaran radio sehingga menjadikan kemasan sebuah radio menjadi lebih menarik. Materi-materi tersebut yaitu iklan, radio exposure, station id’s dan opening atau closing dari program-program siaran radio. Iklan dalam radio bisa berupa spot iklan ataupun ad-lib. Iklan ad-lib merupakan iklan yang hanya disampaikan oleh penyiar radio, sedangkan spot iklan merupakan iklan yang diproduksi dengan kemasan yang menarik sehingga bisa menjadi menarik untuk pendengarnya. Radio exposure merupakan promo dari program-program acara dari sebuah radio. Station id’s yaitu identitas dari radio tersebut seperti tagline, moto atau sejenisnya. Station id’s ini akan dikemas ke dalam produksi audio sehingga menjadi menarik untuk didengarkan oleh para pendengarnya. Opening dan closing tune digunakan sebagai pembuka dan penutup acara radio. Opening dan closing ini pembuatan produksinya disesuaikan dengan program radionya.

b. Music recording

Music recording merupakan sebuah proses produksi untuk merekam musik. Pelaksanaannya biasanya dilakukan oleh studio rekaman baik yang bersekala kecil sampai perusahaan major label. Produksi musik ini di dalamnya melibatkan proses kreatifitas untuk menentukan instrumen dan aransemen musiknya. Music recording ini biasanya dilakukan oleh para musisi untuk merekam lagunya sebagai bahan pembuatan album musiknya ataupun single untuk promo band mereka. Selain digunakan oleh para musisi, music recording juga dilakukan di dalam bagian produksi film untuk mengisi scoring music dalam film tersebut.

C. PROSES PELAKSANAAN PRODUKSI AUDIO

Proses Pelaksanaan produksi audio terdapat beberapa tahapan. Beberapa tahapan tersebut antara lain dimulai dari pra-produksi, produksi dan pasca produksi. Dalam tahapan persiapannya proses produksi audio program audio dan music redording akan sedikit berbeda. Karena dalam produksi program audio persiapannya lebih rumit dibandingkan dengan proses music recording. Berikut ini penjabaran proses produksi yang dimulai pra produksi hingga pasca produksi.

a. Pra-Produksi

(4)

audionya. Tahapan ini penting untuk dilakukan agar pada saat produksi tidak ada kebingungan dalam melakukan kegiatan proses produksinya. Di dalam persiapan proses pra-produksi ini diperlukan perencanaan yang detil dan terperinci. Sehingga proses produksi perekaman audionya dapat berjalan dengan lancar. Berikut beberapa langkah yang harus dipersiapkan saat proses pra-produksi audio:

1. Penentuan tema dan ide untuk produksi audio

Sebelum memasuk langkah-langkah persiapan produksi seperti membuat naskah sampai perencanaan anggaran. Hal yang pertama harus dilakukan yaitu mencari ide untuk menentukan tema produksi dari audio tersebut. Langkah-langkah pencarian ide dan penentuan tema tentunya akan berbeda dalam proses produksi program radio dan proses music recording. Beberapa langkah persiapan yang harus dilakuan dalam pencarian ide untuk produksi program radio yaitu:

 Menentukan jenis program radio yang akan diproduksi, penentuan jenis program radio ini dilakukan untuk melakukan pembatasan dalam pencarian tema untuk produksi siaran radionya. Misalnya, jenis program radio yang akan diproduksi yaitu program hiburan. Dari program hiburan ini harus lebih dikerucutkan lagi dengan memilih program hiburan seperti apa yang akan diproduksi seperti musik, drama atau kuis.

 Melakukan riset tentang tema, membuat riset kecil tentang tema yang akan diangkat dalam program radio ini penting untuk dilakukan karena dengan riset ini bisa memberikan ide tentang tema yang akan diangkat. Riset yang dilakukan yaitu mulai dari pengumpulan data hingga observasi lapangan untuk menambah pengetahuan tentang tema yang akan diangkat.

 Menuliskan konsep, setelah mendapatkan ide dan sudah menentukan tema, akan lebih baik jika semuanya kemudian dituliskan menjadi sebuah kerangka konsep sebelum dituangkan ke dalam naskah audio atau naskah program audio.

Langkah-langkah singkat persiapan pra-produksi untuk program radio tersebut dilakukan untuk membantu pengembangan ide sebelum memasuki langkah penulisan nasakah audionya. Hal yang sama juga dilakukan sebelum melakukan music recording. Langkah-langkah dalam pencarian ide sebelum memasuki tahap produksi merekam musik yaitu:

 Menentukan tema yang akan dibuat lagu, hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mencari ide dalam pembuatan lagu. Misalnya, tema lagu apakah yang akan dibuat? Apakah bertema cinta atau isu-isu sosial yang sedang terjadi.

(5)

diproduksi dan membaca naskah adegan-adegan film sehingga bisa membantu untuk membuat ide ilustrasi musiknya.

Setelah semua langkah-langkah tersebut terlaksana dalam pencarian ide dan tema untuk merekam musik, kemudian barulah mulai mencoba menuliskan lirik lagu atau membuat aransemen musiknya.

Perbedaan yang terdapat di dalam proses produksi program radio dan musik yaitu proses produksi musik lebih sederhana karena tidak memerlukan menuliskan konsep setelah menentukan temanya. Karena setelah mendapatkan tema biasanya para musisi langsung memulai untuk memikirkan lirik dan aransemen lagu yang akan dibuat. Dalam produksi program radio, setelah konsep itu selesai dituliskan, tahap berikutnya yaitu menuangkan konsep ke dalam naskah audio untuk membatu proses produksi program siaran radionya.

2. Penulisan naskah audio

Pembuatan naskah audio ini dilakukan untuk merencanakan tentang segala hal yang akan direkam ke dalam program siaran radionya. Naskah audio ini dituliskan berdasar pembagian sebagai berikut:

 Nomer urut;

 Pelaku dan jenis suara yang direkam;  Kalimat, jenis musik dan sound effect.

Pembagian tersebut digunakan untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan perekaman pada saat produksi. Nomor urut digunakan untuk mengurutkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dengan tujuan agar setiap kegiatan perekaman tidak ada yang terlewatkan. Penulisan pelaku dan jenis suara yang direkam digunakan untuk mengetahui berapa banyak pengisi suara yang akan terlibat dan membedakan antara pengisi suara dan musik saat mengurutkan kegiatannya. Pembagian Kalimat, jenis musik dan sound effect bertujuan untuk membatasi dan mengarahkan pengisi suara. Kemudian jenis musik dan sound effect digunakan untuk membantu pencarian jenis musik dan sound effect apa saja yang akan digunakan saat proses produksi program radio.

CONTOH NASKAH AUDIO

No Pelaku Kalimat/ Bunyi yang akan direkam

1 Musik MUSIK PENGENAL IN-UP-DOWN-UNDER

2 Penyiar Saudara pendengar selamat berjumpa kembali dalam siaran Radio pendidikan yang dipancarluaskan dari Kampus Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.Kali ini kami hadir membawakan program Bhakti Guru Tiada Akhir. Selamat mengikuti.

3 Musik MUSIK PENGENAL UP-DOWN-OUT

(6)

tetapi kemudian menjadi kaya raya karena kekreatifannya dan jiwa wirausaha yang dimilikinya

5 Musik IN-UP-DOWN-OUT

6 Pak Satria Hem, panas benar hari ini. Sebaiknya kubuka jendela rumahku Biar angin bisa masuk. Buuu...ibuuuuu... 7 Bu Wati (Istri

pak Satria)

OFF MIKE. Ada apa sih Pak? Datang-tang berteriak-teriak begitu seperti memanggil orang tuli saja. LANGKAH MENDEKAT

8 Pak Satria Mana minum saya bu. BERHENTI SESAAT. aduh panasnya bukan main nih

9 Bu Wati Lho, tadi sudah saya siapkan pak ... Nah ini cangkirnya ... Wah sudah kosong ya. Diminum anak-anak barangkali. Tunggu sebentar, saya buatkan lagi. FADE OUT

10 FX SUARA GELAS BERADU DENGAN SENDOK, ORANG SEDANG MEMBUAT MINUMAN

11 Dst. Dst.

(Sumber: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/197706132001122-LAKSMI_ DEWI/BAHAN_KULIAH_AUDIO/Penulisan_Naskah_Audio_BRU.pdf)

Naskah audio di atas terdapat tiga unsur penting yang ada dalam audio yaitu bahasa percakapan atau dialog, musik dan sound effect. Unsur-unsur dalam naskah radio tersebut digunakan untuk menyampaikan pesan, membangun suasana dan menggambarkan tempat dan waktu.

Salah satu yang perlu untuk dicermati dalam penulisan naskah radio yaitu penulisan bahasa. Penulisan bahasa di program audio selain disesuaikan dengan jenis program radionya juga harus menggunakan bahasa-bahasa yang sederhana dan mudah ditangkap oleh indra pendengaran. Karena program audio hanya bisa mengandalkan suara untuk menarik minat pendengarnya. Tips-tips yang dapat membantu untuk menuliskan bahasa di program audio yaitu:

 Bahasa yang digunakan sebisa mungkin menggunakan bahasa lisan atau bahasa percakapan.

 Kalimat yang digunakan yaitu sederhana dan tidak begitu rumit dan terlalu panjang.

 Menghindari pemilihan kata yang terlalu berbelit-belit sehingga tidak susah diucapkan ketika proses perekaman suaranya.

Kecermatan penggunaan bahasa ini perlu untuk dilakukan, karena bahasa akan sangat mempengaruhi proses penyampaian pesan yang diterima oleh pendengarnya.

(7)

mengemas program agar lebih menarik. Musik dalam program radio dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

Theme song, musik sebagai theme song merupakan musik atau lagu tema program radio.

Intro dan Outro, digunakan sebagai pembuka dan penutup dalam program radio.

 Pemisah adegan, musik sebagai penanda pergantian adegan dalam program radio.

Hal lain yang masih berkaitan dengan suara yang tidak kalah pentingnya dengan musik yaitu sound effect. Sound effect yaitu bunyi tiruan yang dibuat untuk membangun suasana dari program radio tersebut. Bunyi-bunyi ini dapat direkam dengan merekam suara asli dari makhluk hidup atau benda-benda lainnya. Setelah memahami unsur-unsur yang digunakan dalam penulisan naskah audio, hal berikutnya yang harus dilakukan yaitu membuat sinopsis dan treatment untuk program radionya.

 Sinopsis

Sinopsis merupakan ringkasan isi atau ringkasan cerita yang ditulis secara singkat. Sinopsis bertujuan untuk memberikan gambaran tentang isi atau program yang akan dikembangkan dalam produksi audio.

Contoh Sinopsis:

Program talkshow ini menyajikan informasi tentang pentingnya pendidikan sexual terhadap remaja saat ini. Perilaku sex bebas pada remaja perlu dibekali dengan pendidikan sexual pada remaja. Informasi ini memberikan dengan informasi tentang pencegahan pergaulan bebas dan akibat dari pergaulan bebas tersebut ketika tidak berhati-hati.

 Treatment

Treatment merupakan gambaran atau kerangka secara tertulis urutan cerita atau isi dari program yang akan diproduksi. Dalam treatment ini sudah dituliskan untuk materi apa saja yang akan ditampilkan dari awal cerita sampai akhir cerita yang digunakan sebagai panduan pada saat produksi audio nantinya.

Contoh Treatment:

1) Musik pembuka (FI), kemudian dilanjutkan dengan suara dari penyiar radio yang menyapa para pendengar program radio “…..”, kemudian dilanjutkan dengan mengenalkan acara program radio ini.

2) Musik pembuka (FO), ditanjutkan sapaan dari narator yang diundang sebagai narasumber di program radio “….”.

3) Setelah berbincang-bincang sejenak dengan penyiar, musik tema (FI), Iklan “….”, Lagu “….”, iklan “….”

4) Musik pembuka (FI)(FO), Dilanjutkan dengan pembicaraan topik “….” Dari program acara “…”

(8)

6) Program ditutup oleh penyiar dan dilanjutkan dengan musik penutup (FI)

Untuk dapat membuat naskah audio yang detail dan terperinci diperlukan pengetahuan tentang istilah-istilah yang ada dalam produksi naskah audio. Istilah-istilah tersebut antara lain:

 ANNOUNCER biasa disebut juga dengan Penyiar Radio, penggunaan inisial dalam naskah untuk ANNOUNCER ini yaitu ANX.

 PRESENTER biasa disebut dengan narator dalam naskah audio dan diinisialkan dengan (NARR).

 MUSIK

SOUND EFFECT biasa diinisialkan dengan FX.

CROSS FADE istilah untuk pergantian suara agar tidak kasar dalam proses pergantian musik dengan suara atau musik dengan musik.

IN-UP-DOWN-UNDER-OUT istilah untuk perpindahan suara dari masuknya suara sampai selesai

OFF MIKE – ON MIKE istilah untuk membuka dan menutup mic yang digunakan untuk mengisi suara dari narator, penyiar atau pengisi suara.

FADE IN – FADE OUT istilah untuk mulai memasukan musik dan mengakhiri musik yang diputar.

Setelah semua tahapan dalam penulisan naskah ini selesai dilakukan. Langkah selanjutnya yaitu merencanakan produksi audio dalam proses perencanaan produksi.

3. Perencanaan dan persiapan produksi

Perencanaan produksi merupakan sebuah tahap untuk merencankan semua kegiatan yang akan dilakukan sebelum memasuki tahap produksi. Tahapan dalam perencanaan produksi ini meliputi:

 Perencanaan tempat lokasi produksi;  Perencanaan tim produksi;

 Perencanaan pemeran yang akan mengisi suara di program audio;  Perencanaan jadwal produksi;

 Perencanaan anggaran dana yang dibutuhkan dalam produksi audio ini.

Setelah semua sudah direncanakan langkah berikutnya adalah mempersiapkan hal-hal yang akan dilakukan pada saat proses produksinya. Persiapan untuk produksi ini meliputi beberapa kegiatan yaitu:

 Mempersiapkan tim produksi

(9)

a. Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek dan kegiatan pada saat produksi, baik secara manajemen maupun artistik program.

b. Operator, orang yang akan mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas kelancaran proses rekaman.

c. Teknisi, orang yang memastikan dan mengontrol semua peralatan rekaman ke dalam kondisi yang siap pakai.

d. Penata musik, orang yang mempersiapkan musik dan sound effect yang telah dituliskan ke dalam naskah.

e. Editor, orang yang melakukan editing dan mixing terhadap hasil suara yang sudah direkam.

Setelah semua tim sudah dikumpulkan, proses berikutnya yang harus dilakukan adalah mendiskusikan naskah bersama dengan sutradara yang akan menjadi pimpinan produksi. Diskusi ini diperlukan untuk menyamakan persespsi pemahaman terhadap naskah, sehingga tidak terjadi kesalahan fatal ketika produksi. Selain itu proses diskusi untuk naskah ini juga dilakukan untuk membicarakan siapa saja orang-orang yang akan berperan dalam pengisian suara di produksi program ini. Karena pemilihan pemain menjadi salah satu kunci untuk membuat sebuah produksi yang baik. Setelah diskusi naskah ini selesai kemudian masuk ke dalam tahap casting pemain yang akan digunakan sebagai pemeran untuk program tersebut. Semua proses pra-produksi ini dilakukan untuk membantu jalannya prlaksanaan produksi audio sehingga bisa lebih efektif dan meminimalisir kekurangan ataupun kesalahan pada saat produksi.

b. Produksi

Tahapan dalam produksi merupakan kegiatan dilakukannya perekaman produksi audio yang akan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi ini akan mengacu kepada perencanaan yang sudah dibuat pada tahap pra-produksi. Tahapan produksi ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu:

1. Tahap pelatihan

(10)

2. Tahap perekaman

Tahap perekaman adalah tahap di mana keseluruhan pengambilan suara masing-masing pemain atau instrument dalam musik. Pada tahapan ini perekaman suara bisa dilakukan dengan live recording atau multi-track recording. Perekaman dengan live recording yaitu proses rekaman suara yang dilakukan bisa dilakukan bersama-sama tidak satu per satu. Rekaman live ini biasa dilakukan oleh pemain musik untuk sekedar membuat demo dari musik mereka. Akan tetapi terdapat kelemahan dalam perekaman live yaitu karena proses pengambilan suaranya dilakukan secara bersama-sama pada akhirnya akan menyulitkan pada tahap editing-nya, karena keseluruhan suara tersebut menjadi satu dalam satu sequence di aplikasi editing-nya jadi tidak bisa melakukan editing suara per bagian. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal biasanya perekaman dilakukan secara multi-track, proses perekaman multi-track ini melakukan rekaman suara secara terpisah antara para pengisi suara. Sehingga setiap suara memiliki sequence sendiri-sendiri di aplikasi editing audionya. Keunggulannya adalah ketika ada kesalahan pada saat perekaman gambar yang dilakukan oleh salah satu pengisi suara, proses perekamannya tidak harus diulang oleh semua pengisi suara, hanya pengisi suara yang salah saja yang diulang proses perekaman suaranya. Proses perekaman multi-track ini juga akan memudahkan editor pada saat mengedit hasil perekaman suaranya karena editor bisa mencermati satu per satu hasil perekaman suara dari masing-masing pengisi suara.

Setelah semua proses perekaman selesai dilakukan, tahap berikutnya akan diserahkan kepada editor untuk mengolah semua hasil suara yang sudah selesai direkam. Proses ini biasa disebut dengan proses pasca produksi.

c. Pasca Produksi

Tahap pasca produksi merupakan tahap terakhir dari pelaksanaan proses produksi audio. Dalam tahap ini semua hasil rekaman suara akan diolah dan diperhalus sehingga menjadi hasil rekaman yang layak untuk diperdengarkan kepada pendengarnya atau menjadi hasil yang siap untuk didistribusikan. Bagian tahapan pasca produksi ini meliputi editing, mixing dan mastering audio yang sudah direkam.

(11)

rantai rekaman. Sehingga akan terjadi balancing suara antara keseluruhan hasil rekaman suara yang sudah diedit. Kemudian di dalam mixing ini dilakukan juga proses filtering untuk menyamakan equalizer sehingga suara yang dihasilkan menjadi lebih halus lagi. Setelah itu proses berikutnya adalah menormalisasi semua volume suara sebelum menjadikan hasil rekaman master digital recording.

Setelah selesai diedit dan di-mixing, proses selanjutnya dilakukan preview terlebih dahulu sebelum di jadikan master audionya. Proses preview ini dilakukan dengan cara mendengarkan hasil rekaman audio yang sudah selesai diolah, apakah masih ada kekurangan atau hasil olahan audio ini sudah bisa di finalisasi. Kemudian setelah dinyatakan final, barulah rekaman audio ini sudah bisa bisa di-mastering. Mastering merupakan proses terakhir dalam tahapan pasca produksi. Proses ini dilakukan untuk membuat satu data master yang biasanya direkam ke dalam bentuk CD Audio untuk selanjutnya sebagai bahan penggandaan hasil dari produksi audio ke kepingan-kepingan cd lainnya. Setelah selesai digandakan barulah hasil produksi rekaman audio ini siap untuk didistribusikan atau diperdengarkan ke para pendengar.

Daftar Pustaka

http-//duberindonesia.multiply.com/journal/item/28?&show_interstitial=1&u=%2 Fjournal%2Fitem

http-//en.wikipedia.org/wiki/Digital_audio http-//en.wikipedia.org/wiki/Digital_recording http-//en.wikipedia.org/wiki/Production_music

http-//gudeliasite.blogspot.com/2011/02/produksi-acara-radio-ii

http-//id.articlestreet.com/internet/technologies/audio/advanced-audio-recording-techniques

http-//id.wikipedia.org/wiki/Audio_digital

http-//library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab1/2011-2-00442-mc%201

http-//nurhasanahnana.wordpress.com/2010/04/12/produksi-siaran-radiojenis-jenis-siaran-radio/

http-//www.ehow.com/facts_5518329_definition-music-production

https-//www.facebook.com/notes/hits-fm-ptradio-halik-inti-top-swara/produksi-siaranprogram-acara-radio-komunitas/147977595253222

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/1 97706132001122-LAKSMI_DEWI/BAHAN_KULIAH_AUDIO/Penulisan_Naskah _Audio_BRU.pdf

http://themanfromthepast.blogspot.com/2010/01/sejarah-musik-indonesia.html

http://hsutadi.blogspot.com/2009/11/perkembangan-industri-musik-dan-rekaman.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Musica_Studio's http://www.cosm.co.nz/index.php?

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa modifikasi permainan “Cublak-cublak Suweng” dapat meningkatkan keterampilan

Dari gambar tersebut dapat diamati bahwa pada hari ke-14, untuk dodol yang dibuat dari talas segar, dan hari ke-25, untuk dodol yang dibuat dari tepung talas, mulai

menemukan masalah penelitian yaitu rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa pada saat menyelesaikan suatu soal uraian tentang balok. Di dalam soal tersebut

Objektif CMP adalah untuk memanfaatkan sepenuhnya kecekapan dan keberkesanan sumber yang digunakan bagi memaksimumkan pulangan atas ekuiti dan menyediakan tahap modal yang

Sudah saatnya UU Darurat tersebut direvisi atau di tinjau ulang kembali karena sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman jika memang hendak menjerat Airsoft Gun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi hama kepinding tanah (S. coartata F.) pada tanaman padi sawah di Kecamatan Dumoga Utara berdasarkan umur tanaman, tertinggi

Model isoterm Freundlich dapat diasumsikan bahwa adsorpsi zat warna kristal violet terjadi pada permukaan yang heterogen dari biosorben kulit singkong dan interaksi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis de- ngan menggunakan uji menunjukkan bahwa variabel kualitas produk (X 1 ) memiliki nilai t hitung sebesar 6,856 dengan tingkat signifikan