• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESUME ISLAM KOPERASI DAN PEMBANGUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RESUME ISLAM KOPERASI DAN PEMBANGUNAN "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME: ISLAM KOPERASI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI KERAKYATAN

Pengantar

Kita akui bersama bahwa musuh Indonesia adalah Ideologi Kapitalisme yang menjadi jiwa imperialisme Eropa. Drs. Muhammad Hatta bersama Abikoesno Tjokrosoejoso, salah satu panitia Sembilan penandatangan UUD 1945 yang berasal dari Muhammadiyah berusaha untuk merumuskan sebuah haluan negara dengan tujuan menciptakan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, haluan itu menetapkan tiga kebijakan umum, yaitu (1) menciptakan lapangan kerja, (2) menyelenggarakan system ekonomi koperasi yang berorientasi pada sebesar-esarnya kemakmuran rakyat, dan (3) memberikan jaminan social bagi kaum fakir dan orang-orang yang terlantar. Serta beliau mengutip dari Al-Qur’an surat Al-Ma’un dan hadist nabi yang isinya “Manusia dalam tiga hal: air, rumput, dan api (HR. Abu Dawud)

Dalam konteks ekonomi modern, yang dimaksud dengan air adalah sumber daya air itu sendiri, termasuk juga saluran irigrasi, sungai, danau, waduk, laut dan pantai; padang rumput meliputi benih, pupuk dan komoditas yang menjadi kehidupan seseorang. Sedangkan api merupakan sumber energi, seperti minyak, listrik, gas, dan bensin.

Ketentuan ini juga dapat dibaca di dalam UUD 1945 yang asli sebelum amandemen, pasal 27 ayat (2), pasal 33 dan pasal 34.

(2)

Revrisond Baswir menyusun lima ciri system ekonomi Indonesia sebagai berikut:

1. Perekonomian terbagi dalam dua wilayah: A. Wilayah sektor Formal, terdiri atas:

1) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara, dan 2) Cabang-cabang produksi yang menguasai hajat orang banyak. B. Wilayah sector informal, yaitu cabang-cabang produksi yang tidak

penting bagi negara dan tidak menguasai hajat orang banyak.

2. Kecuali dalam wilayah cabang-cabang produksi yang penting bagi negara, peranan pemerintah dalam perekonomian leih dititikberatkan sebagai pengawas dan pengatur.

3. Koperasi merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang beroperasi dalam wilayah cabang-cabang produksi yang menguasai hajat orang banyak

4. Ruang gerak perusahaan swasta yang tidak berbentuk koperasi hanya boleh beroperasi pada cabang-cabang produksi yang tidak penting bagi negara dan tidak menguasai hajat orang banyak. Wilayah ini tidak perlu diatur oleh pemerintah

5. Penentuan harga lebih banyak diserahkan kepada mekanisme pasar Sekilas tentang Koperasi

 Sebenarnya, apa koperasi itu?

Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992, mengatakan:

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.”1

Kemudian, koperasi juga dapat diartikan sebagai asosiasi orang-orang diyang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi,

(3)

sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.2

 Lalu, apa prinsip koperasi?

Prinsip-prinsip koperasi dikelompokan pada beberapa poin, yaitu: 1. Keanggotaan sukarela dan terbuka; kegiatan produksi, dengan tujuan memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi anggotanya dengan cara menekan biaya produksi serendah-rendahnya dan menjual produk dengan harga setinggi-tingginya. Pelayanannya meliputi:

a. Pengadaan bahan baku; dan b. Memasarkan produk anggota.

Contoh untuk pengelolaan barang dan jasa:

a. Koperasi produsen susu sapi perah (barang); b. Koperasi pengemudi taksi (jasa).

2. Koperasi Konsumen, yang beranggotakan orang-orang yang melakuka kegiatan konsumsi (konsumen), dengan tujuan untuk memeberikan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi anggotanya dengan cara mengadakan barang atau jasa yang murah, berkualitas, dan mudah didapat. Contohnya:

a. Koperasi Konsumen; dan b. Koperasi Simpan Pinjam.

 Lantas, apa keuntungan menjadi anggota koperasi?

(4)

Keuntungan menjadi anggota koperasi meliputi:

SHU bagian anggota adalah uang yang akan diperoleh kembali oleh anggota, jika anggota menyetorkan modal dan melakukan transaksi sengan koperasinya.

SHU koperasi adalah kelebihan yang diperoleh dari hasil efisiensi biaya yang dilakukan koperasi atas pelayanannya kepada anggota. Secara teknis, SHU adalah total pendapatan dikurangi total biaya.

Baik buruknya koperasi tidak ditentukan oleh besar kecilnya SHU yang dihasilkan. Akan tetapi, sangat bergantung pada berapa besar peningkatan pendapatan anggota dibandingkan sebelum menjadi anggota koperasi.3

Dari Entrepreneurship ke Koperasi Informal

Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya adalah milik Allah SWT, yang secara konstitusional dikuasai oleh Negara.Dalam hal ini, negara berwenang memberikan sertifikat hak milik tanah kepada individu merdeka yang mampu bertanggungjawab dalam pemanfaatannya seluas yang diperlukan baginya sekeluarga. Dalam hal ini melihat dari sebuah hadits:

barangsiapa yang memiliki tanah maka hedaklag menanaminya, atau memberikannya kepada saudaranya” (HR. Muttafaqun ‘Alaih)

(5)

Atas dasar ini, setiap orang wajib bekerja atau berusahan untuk menjalankan bisnis seusai dengan peluang, minat dan bakat yang dimiliknya.Islam pun melarang umatnya merendahkan martabatnya dengan mengemis atau mengandalkan hidu dengan sedekah. Dapat dilihat dari salah satu kisah, ketika seseorang dating kepada nabi SAW mengadukan kemiskinannya, Nabi SAW tidak memberikannya bantuan secara langsung, tetapi Nabi SAW justru memberinya kapak agar digunakan untuk mengambuk dan mengumpulkan kayu-kayu, dan kayu itu pun dijual ke pasar dan hasilnya digunakan untuk membeli kebutuhan hidupnya.

Pada awal hijrah umat islam dari Mekkah ke Madinah, para sahabat mengembangkan kemitraan usaha model Mudharabah, kerja sama model ini dalam konteks ekonomi disebut “Koperasi Informal”, kerjasama usaha tidak secara resmi berbadan hukum koperasi. Meskipun demikian, jiwa kerjasama usaja ini sama dengan bentuk usaha koperasi. Kerjasama usaha dalam bentuk koperasi informal pada umumnya dilakukan karena adanya kesamaan kebutuhan untuk meningkatkan daya saing, volume usaha, efisiensi dan keuntungan. Kesamaan kebutuhan yang dimaksud meliputi:

1. Kebutuhan ekonomis

a. Kebutuhan mendapatkan pinjaman yang cepat, murah, dan tepat. b. Produksi bersama untuk mendapatkan harga yang layak dari

barang-barang yang dijual

c. Kebutuhan membeli bahan baku atau melakukan pembayaran bersama agar mendapatkan keringangan ata diskon khusus

2. Kebutuhan politis

(6)

3. Kebutuhan manajerial

a. Menyatukan dan memperkuat potensi ekonomi, solidaritasm dan efektivitas kordinasi antar pelaku usaha supaya mendaptkan pelayanan yang prima, teratur, dan berkelanjutan.

b. Melakukan pembagian kerja sesuai keahlian sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu barang dan jasa

Badan Hukum Koperasi

Pada anggota yang berhimpun di Koperasi adalah pelanggan sekaligus pemegang saham perusahaan sesuai kemampuan masing-masing. Perusahaan koperasi adalah milik bersama, sehingga semua pihak menikmati pertumbuhan, kemajuan, dan keuntungan perusahaan. Dalam perspektif islam, akad yang dilakukan dalam berkoperasi adalah akad syirkah.

Secara ideology, koperasi bukan hanya kumpulan orang, tetapi juga persekutuan gagasan, idem cita-cita, semangat, dan usaha bersama mewujudkan kemakmuran bersama, bukan hanya orang seorang.Pada koperasi tidak ada majikan dan tidak ada buruh, semuanya bekerja secara gotong royong dan bertangung jawab sesuai kedudukan, tugas pokok, fungsi, bakat dan keahlian masing-masing anggota.

(7)

itu digunakan koperasi terutama untuk mendidika rakyat yang menjadi anggotanya, mengajarkan pengetahuan, kerajinan, dan kemampuan professional melalui pengalaman langsung memproduksi dan menjual segala kebutuhan dasarnya, baik materiil maupun spiritual.

Koperasi Dalam Kebijakan Negara ( Baitul Mal wat Tamwil)

Kas Negara ( Baitul Mal) dalam Islam bersumber dari zakat (warga muslim) dan jizyah (pajak warga non-muslim). Selain itu, negara mengelola cabang-cabang produksi yang penting bagi negara, seperi Industri Dirgantara, dan lain-lain.

Zakat adalah kewajiban yang dipungut dari aghniya’ (orang-orang kaya), kemudian diberikan kepada fakir miskin, sebagaimana ketentuan surat At-Taubag [9] ayat (60). Sedangkan jizyah atau pajak non muslimadiah imbalasn jasa atas perlindungan dan layanan yang mereka terima dari Negara.Tarif Jizyah adalah 10% dari pendapatan sebagaimana diajarkan agama Yahudi dan Kristen dan alokasi jizyah bersifat politik sesuai kebutuhan negara.

(8)

dalam UUD 1945 pasal 23 yang menyatakan bahwa pendapatan negara berasal dari “pajak dan pungutan lain uang bersifat memkasa untuk keperluan negara” dalam rangka mewujudkan keadilan sosial.

Kebijakan Baitul Mal wat Tamwil dimulai dengan menysusun perencanaan pembangunan dan manajemen logistik nasional yang disandingkan dengan anggaran pendapatan dan belanja negara(APBN). Negara melakukan pemetaan mana cabang produksi yang penting bagi negara yang harus dikuasai negara dan tidak boleh diserahkan kepada swasta kecuali yang berbentuk Koperasi, dan cabanf produksi mana yang diberika keleluasaan kepada swasta untuk berusaha dan dijamin keamanan investasi itu oleh hukum.Kemudian negara menyusun sentra-sentra pertumbuhan ekonomi berbasis Koperasi berdasarkan keersediaan sumber daya alam dan keunggulan kompetitif penduduknya.Misalnya sentra ekonomi pesisir dan kelautan, sentra ekonomi pertanian, dan sentra industry jasa.Lalu, melakukan konsolidasi antara berbagai bidang produksi yang beraneka ragam di sentra-sentra tersebut, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara yang satu dengan yang lainnya.

(9)

Yusuf berkata: “Supaya bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana

biasa. Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnta kecuali

sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan dating tujuh tahun yang

amat sulit yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya

(tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.” (QS. Yusuf

[12]; 47-48)

Dalam sejarah islam, Rasulullah SAW memberi contoh, bahwa sebagai pemimpin kaum Muslimin, beliau bertanggung jawab terhadap kesejahteaan seluruh rakyat, terutama anak yatim, fakir miskin, dan anak-anak terlantar. Rasulullah SAW sebagai pemimpin selalu mendahulukan kepentingan umat daripada kepentingan dirinya sendiri.Rasulullah tidru beralaskan tikar dengan bantal dari kulit pohon, sampai membekas dilambungnya, beliau mengenakan pakaian yang sangat sederhana.Beliau juga orang yang pertama kali merasakan lapar disaat rakyat menderita kelaparan dan yang terakhir merasakan kenyang di saat rakyat makmur. Aisyah RA berkata,

“Rasulullah SAW tidak pernah kenyang sepanjang tiga hari

berturut-turut. Kalau seandainya kami mau, pasti kami kenyang, akan tetapii beliau selalu

mengutamakan orang lain daripada dirinya (Sendiri).” (HR. Baihaqi)

Demikianlah kontribusi islam dalam mewujudkan cita-cita “Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghofur”. Negara yang damai, adil dan sejahtera

(10)

System ekonomi Indonesia sebagaimana diatur dalam UUD 1945 Pasal 33 sepenuhnya adalah esensi Islam.System ekonomi tidak jatuh dalam system komandi sebagaimana system ekonomi komunis, dimana kepemilikan faktor-faktor produksi sepenuhnya berada ditangan pemerintah, dan semua orang menjadi buruh.Konstitusi UUD 1945 Pasa 33 meniscayakan semua orang sebagai pemilik perusahaan, sehingga rakyat yang berdaulat, bukan hanya pada ranah politik, tetapi juga dalam anah pembangunan ekonomi.Karena politik, tetapi juga dalam ranah pembangunan ekonomi, karena itu, harga tidak ditentukan oleh Negara sebaimana negara Komunis, tetapi oleh rakyat sebagai pengguna, konsumen, atau pelanggan.

UUD 1945 pasal 33 memberi tempat yang terhormat bagi negara melalui BUMN dan rakyat melalui badan hukum Koperasi, BUMN menjalankan cabang produksi yang penting bagi negara dan membiayai bisnis Koperasi menjalankan cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak. Dengan cara ini, pembangunan tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan taraf hidup rakyat. Sebaliknya, tanpa keberpihakan negara terhadap usaha Koperasi, tidak ada kedaulatan rakyat, bahkan cepta atau lambat rakyat akan terjajah oleh kum kapitlis dari bangsa sendiri atau bangsa asing.

(11)
(12)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Tim Dosen MPK Pendidikan Agama Islam. 2016. Khazanah Peradaban Islam Nusantara. Serang: CV. Tiara Kerta Jaya.

Tim Lapenkop Nasional. 2008. Lebih Mengenal Koperasi. Bandung: Lapenkop Nasional. Cetakan Kesembilan.

Tim Lapenkop Nasional. 2008. S.H.U Anggota Koperasi. Bandung: Lapenkop Nasional. Cetakan Kesembilan.

B. Peraturan Per-Undang-Undangan

Referensi

Dokumen terkait

Pada akhir penelitian didapaknat bahwa tukik yang diberi perlakuan pakan yang mengandung ikan tuna lebih banyak dari udang memberikan konsumsi pakan tidak berbeda nyata

1) Meskipun dari kasus ini telah menunjukkan efektivitas dan manfaat memaafkan bagi korban, namun peneliti melihat perlu ada usaha menuju ke arah yang lebih baik, karena

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 15 responden selama 30 hari yang menderita kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Buaran Kabupaten Pekalongan sebelum dilakukan

Bentuk skema bagi hasil perbankan Shari’ah dalam pembiayaan dengan akad mud}ara>ba>h menggunakan metode Profit-Sharing , dalam hal ini yang digunakan sebagai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Apotek Salma cukup baik dengan rata-rata nilai dari keempat perspektif 3,13 (78,75% dari nilai maksimal), adapun rincian untuk

Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas

7 PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT INFINEON TECHNOLOGIES BATAM Berdasarkan tabel 7 diatas, koefisien determinasi R 2 =

Pihak pengambil keputusan yang dilakukan oleh sistem, dalam hal ini pihak pengambil keputusan dapat login dengan username dan password masing-masing, dapat melakukan