• Tidak ada hasil yang ditemukan

Amanah ini usai sudah Dengan berbagai suka dan duka Serta doa, usaha dan kesabaran yang selalu mengiringi Lautan kasihmu hantarkan aku ke gerbang kesuksesan Tiada kasih seindah kasihmu, tiada cinta cinta semurni cintamu Dalam derap langkahku ada tetesan k

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Amanah ini usai sudah Dengan berbagai suka dan duka Serta doa, usaha dan kesabaran yang selalu mengiringi Lautan kasihmu hantarkan aku ke gerbang kesuksesan Tiada kasih seindah kasihmu, tiada cinta cinta semurni cintamu Dalam derap langkahku ada tetesan k"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIND MAP DALAM MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV MIN

GADUR KOTO TINGGI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh :

AQSHA FANI HAYATI 1314070577

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

(2)

Kata Persembahan

Allah SWT akan meninggikan orang-orang di antara kamu Dan orang-orang yang di berikan ilmu pengetahuan beberapa derajat

(Q.S Al-mujaddalah : 11)

Ya Allah…

Sepercik ilmu telah engkau karuniakan kepadaku Hanya puji syukur yang dapat kupersembahkan kepada-Mu Hamba hanya mengetahui sebagian ilmu yang ada kepada-Mu

(Q.S Ar-Rum : 41)

Alhamdulillah… Amanah ini usai sudah Dengan berbagai suka dan duka

Serta doa, usaha dan kesabaran yang selalu mengiringi

Ayah-Bunda tercinta…..

Lautan kasihmu hantarkan aku ke gerbang kesuksesan Tiada kasih seindah kasihmu, tiada cinta cinta semurni cintamu

Dalam derap langkahku ada tetesan keringatmu Dalam cintaku ada doa tulusmu

Semoga Allah membalas budi dan jasamu…

(3)

Kepada ibunda Ratna Hayati yang selalu mengiringi Langkahku dengan kasih dan doa. Serta kakak-kakak Qu, Hidayani, Syafriani, Syafrinaldi dan Novirman

yang telah banyak memberikan semangat yang tak terhingga sehingga selesainya Karya Tulis ini,

Doa, Motivasi dan Ketulusan persaudaraan adalah bagian terindah dalam hidup ini

Terima kasih untuk dosen pembimbing

atas pengorbanan waktu dan bimbingan yang telah di berikan. atas semua saran-sarannya

Trim to sobat-sobat Qu:

dan teman2 yang lain khususnya angkatan 2013

(4)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya

sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang

ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali sebagai acuan kutipan dengan

mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim.

Demikianlah pernyataan ini saya buat, agar dapat dipergunakan

sebagaimana perlunya.

Padang, 14 Agustus 2017 Yang menyatakan,

(5)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Pelaksanaan Pembelajaran Mind Map dalam

Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto

Tinggi Kabupaten Padang Pariaman” Disusun oleh saudari Aqsha Fani

Hayati, NIM 1314070577 telah memenuhi persyaratan ilmiah dan dapat

disetujui untuk diajukan ke sidang Munaqasyah.

Padang, 15 Agustus 2017

Pembimbing I , Pembimbing II,

(6)

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran Mind Map dalam

Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman”, yang disusun oleh Aqsha Fani Hayati, NIM. 13149070577, telah diuji dalam sidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, pada hari Kamis, tanggal 24 Agustus 2017 dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Program Strata Satu (S.1) pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Padang, 25 Agustus2017

Tim Penguji Sidang Munaqasyah Ketua,

Dr. Mulyadi, S.Ag, M.Pd NIP. 196912111998031003

Sekretaris,

Sermal, S.Ag, M.Pd NIP. 196909091993031003 Anggota,

Dr. Mulyadi, S.Ag.,M.Pd.

NIP. 196912111998031003 NIP. 196909091993031003 Sermal, S.Ag, M.Pd

Dr. Nursyamsi, M.Pd

NIP.196304021994032001 NIP. 197502122009121002 Syahril, S.Ag, M.Pd Mengesahkan,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

(7)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran Mind dalam

Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman” yang disusun oleh Aqsha Fani Hayati, NIM 1314070577 pada prodi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan rata-rata nilai 71,75 yang tidak mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan pelaksanaan pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pada pelaksanaan dan hasil belajar peserta didik pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil pembelajaran IPS di kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman.

Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian

“One- Group Pretest And Posttest Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman.

Pemilihan sampel adalah dengan total sampling yaitu pengambilan sampel ini

dilakukan dengan mengambil seluruh peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman. Peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman berjumlah 16 orang. Teknik untuk menganalisis data adalah dengan menggunakan uji-t. Karena dalam penelitian ini hanya menggunakan satu kelas sampel maka tidak perlu menggunakan uji homogenitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penerapan metode Mind

Map (peta pikiran) dalam pembelajaran IPS di kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi

Kabupaten Padang Pariaman terdapat peningkatan yang signifikansi. Tes awal (pretest) dengan rata-rata 58,44. Sementara pada tes akhir (posttest) nilai rata-rata peserta didik adalah 94,69.

Pelaksanaan pembelajaran Mind Map telah berhasil membantu

(8)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, puji syukur penulis ucapkan

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pelaksanaan

Pembelajaran Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman”. Salawat dan salam selalu senantiasa ditujukan kepada Nabi besar umat Islam yaitu Nabi

Muhammad SAW.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Strata Satu pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI).

Dalam menulis dan menyusun skripsi ini banyak menerima bantuan yang

sangat berharga dari berbagai pihak. Untuk itu atas segala bantuan yang telah

diberikan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Gusril Kenedi, M.Pd, dan Wakil dekan 1, 2 dan 3 Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol

Padang.

2. Bapak Dr. Mulyadi, S.Ag, M.Pd dan Ibu Aziza Meria, M.Ag selaku Ketua

dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

3. Bapak Dr. Mulyadi, S.Ag, M.Pd selaku pembimbing I, dan Bapak Sermal,

S.Ag.,M.Pd selaku pembimbing II.

(9)

Teristimewa untuk keluarga besar penulis, terutama kepada kedua orang

tua penulis, terima kasih ayahanda (Alm) Syafruddin dan ibunda Ratna Hayati

yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik, mencurahkan kasih sayang,

perhatian, dan selalu memberikan motivasi dan harapan untuk penulis agar

menjalani kehidupan ini dengan ikhlas. Serta kepada kedua saudari penulis,

Hidayani dan Syafriani yang selalu memberi semangat dan motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini. Serta kepada kedua saudara penulis, Syafrinaldi dan

Novirman.

Semua rekan-rekan seperjuangan angkatan 2013 PGMI UIN Imam Bonjol

Padang. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini mampu memberikan inspirasi yang

besar bagi semua pihak. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan dari pembaca sekalian. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Amin Ya Rabbal Alamin

Padang, 14 Agustus 2017

Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Mind Map. ... 12

B. Tinjauan Tentang Pembelajaran IPS di SD. ... 29

1. IPS dalam Perspektif Al-Quran. ... 29

2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial. ... 30

3. Tujuan Pembelajaran IPS. ... 34

4. Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. ... 34

(11)

C. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar IPS. ... 37

D. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. ... 40

E. Karakteristik Anak SD. ... 42

F. Penelitian Relevan. ... 50

G. Hipotesis . ... 53

BAB III: METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 54

B. Desain Penelitian ... 54

C. Populasi dan Sampel ... 55

1. Populasi Penelitian. ... 56

2. Sampel Penelitian. ... 57

D. Variabel ... 58

E. Data dan Sumber Data ... 58

F. Prosedur Penelitian ... 59

1. Tahap Persiapan. ... 59

2. Tahap Pelaksanaan. ... 60

3. Tahap Akhir. ... 60

G. Instrumen Penelitian ... 61

1. Menyusun Tes. ... 62

2. Validitas Tes. ... 62

3. Melaksanakan Uji Coba Tes... 62

4. Melakukan Analisis Tes Uji Coba. ... 63

H. Teknik Analisis Data . ... 67

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data. ... 70

B. Analisis Tes Uji Coba. ... 72

1. Daya Beda. ... 72

2. Indeks Kesukaran... 73

3. Reabilitas Tes. ... 75

C. Analisis Data ... 75

(12)

2. Uji Normalitas Data. ... 77

3. Uji Hipotesis. ... 77

D. Pembahasan. ... 79

E. Keterbatasan Penelitian... 81

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 84 DAFTAR KEPUSTAKAAN

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nilai Ujian IPS Semester II Kelas IV Tahun

Pelajaran 2015/2016 MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten

Padang Pariaman... 7

Tabel 2.1 Dimensi IPS Dalam Kehidupan Manusia... 38

Tabel 3.1 Design Penelitian One Group Study Pretest-Posttest... 57

Tabel 3.2 Jumlah Peserta Didik Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman... 58

Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda... 65

Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal... 66

Tabel 3.5 Koefisien Reliabilitas Tes... 67

Tabel 4.1 Hasil Pretest Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi... 72

Tabel 4.2 Hasil Posttest Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi... 72

Tabel 4.3 Daya Beda... 74

Tabel 4.4 Indeks Kesukaran... 75

Tabel 4.5 Relibility Statistics... 76

Tabel 4.6 Paired Samples Stasistics... 77

Tabel 4.7 Selisih Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest... 77

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest... 78

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Soal Tes Pretest

Lampiran 2 Kisi-Kisi Soal Tes Posttest

Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal Tes Uji Coba

Lampiran 4 Soal Tes Pretest

Lampiran 5 Soal Tes Posttest

Lampiran 6 Soal Tes Uji Coba

Lampiran 7 RPP Pertemuan I

Lampiran 8 RPP Pertemuan II

Lampiran 9 RPP Pertemuan III

Lampiran 10 RPP Pertemuan IV

Lampiran 11 Validitas Instrumen

Lampiran 12 Uji Normalitas Data Dengan Kolmogorov Smirnov

Lampiran 13 Uji t (Paired Samples T Test)

Lampiran 14 Hasil Pretest

Lampiran 15 Hasil Posttest

Lampiran 16 Nilai Hasil Pretest dan Posttest

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses tanpa akhir yang diupayakan oleh

siapapun, terutama (sebagai tanggung jawab) negara. Sebagai upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan Ilmu Pengetahuan, pengetahuan telah ada

seiring dengan lahirnya peradaban manusia. “R.S. Peters dalam bukunya

The Philosophy of Education melandaskan bahwa pada hakikatnya pendidikan tidak mengenal akhir karena kualitas kehidupan manusia terus

meningkat.”1

Pendidikan sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar

menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota

masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada, dan

dengan kata lain pada dasarnya pendidikan merupakan usaha manusia

(pendidik) untuk dengan penuh tanggung jawabnya membimbing

anak-anak didik menjadi kedewasaan . Dari maknanya yang sempit pendidikan

identik dengan sekolah. Berkaitan dengan hal ini, pendidikan adalah

pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga tempat

mendidik (mengajar). Pendidikan merupakan segala pengaruh yang

diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja (usia sekolah) yang

diserahkan kepadanya (sekolah) agar mempunyai kemampuan kognitif dan

(16)

kesiapan mental yang sempurna berkesadaran maju yang berguna bagi

mereka untuk terjun kemasyarakat sebagai individu maupun makhluk

sosial. Pendidikan SD sebagai bagian dari sistem Pendidikan Nasional

mempunyai peranan yang amat penting dalam meningkatkan Sumber

Daya Manusia (SDM). Karena pada dasarnya pendidikan merupakan

usaha pengembangan Sumber Daya Manusia. Melalui pendidikan di

Sekolah Dasar, diharapkan dapat menghasilkan manusia Indonesia yang

berkualitas. Untuk menghasilkan manusia Indonesia yang memiliki

Sumber Daya Manusia yang berkualitas tujuan Pendidikan Nasional tidak

akan dapat terealisasikan apabila tidak di implementasikan dalam setiap

jenjang dan satuan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan itu, maka

melalui pendidikan formal didirikan sekolah-sekolah salah satunya

Sekolah Dasar.2

Dalil tentang pendidikan yaitu Surat al-Mujadalah ayat 11:

ا ُﷲ ِﻊَﻓْﺮَﯾ ٍتﺎَﺟَرَد َﻢْﻠِﻌْﻟا اﻮُﺗوُأ َﻦﯾِﺬﱠﻟاَو ْﻢُﻜﻨِﻣ اﻮُﻨَﻣاَء َﻦﯾِﺬﱠﻟ

.... ...

Artinya : ”...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S. al-Mujadalah ayat: 11)3

Sehubungan dengan Q.S. al-Mujadalah ayat: 11 di atas menjelaskan

bahwa:

“Allah akan mengangkat orang-orang mukmin yang melaksanakan segala perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya dengan memberikan kedudukan yang khusus, baik dari segi pahala maupun keridhaan-Nya. Singkatnya bahwa setiap orang mukmin dianjurkan agar memberikan kelapangan kepada sesama kawannya ketika berada di

2 Ahmad ,Ibid, h. 222

(17)

Majelis, maka tinggalkanlah tempat itu, dan jangan ada prasangka bahwa perintah tersebut akan menghilangkan haknya, melainkan kesempatan yang dapat menambah kedekatan pada Tuhannya, karena Allah tidak akan menyia-nyiakan setiap perbuatan yang dilakukan hamba-Nya, melainkan akan diberikan balasan yang

setimpal di Dunia dan Akhirat.”4

Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai

hasil kesepakatan komunitas akedemik dan secara formal mulai digunakan

dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen

kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang

diberikan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Mata pelajaran

IPS merupakan sebuah nama pelajaran integrasi dari mata pelajaran

Sejarah, Geografi, dan Ekonomi Serta mata pelajaran Ilmu Sosial lainnya.5

Ilmu Pengetahuan Sosial, yang sering disingkat dengan IPS, adalah

Ilmu Pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin Ilmu Sosial dan

Humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah

dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada

peserta didik, khususnya di tingkat Dasar dan Menengah . Luasnya kajian

IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik

hubungan Soisial, Ekonomi, Psikologi, Budaya, Sejarah, maupun Politik,

semuanya dipelajari dalam Ilmu Sosial ini.

Menurut Zuraik, hakikat IPS adalah harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik dimana para anggotanya benar-benar berkembang sebagai insan sosial yang rasioal dan penuh tanggung jawab, sehingga oleh karenanya diciptakan nilai-nilai. Hakikat IPS di Sekolah Dasar memberikan pengetahuan

4 Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan , Tafsir al-Ayat al-Tarbawiy,(Jakarta : Raja Persindo Prasada, 2014), h.154

(18)

dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan Ilmu Pengetahuan semata tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, sikap, dan kecakapan-kacakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi

kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa di masyarakat . 6

Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan

konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di

lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik

dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya. Pendidikan IPS

saat ini dihadapkan pada upaya peningkatan kualitas pendidikan

khususnya kualitas Sumber Daya Manusia, sehingga eksistensi pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial benar-benar dapat mengembangkan pemahaman

konsep dan keterampilan berfikir kritis.7

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bidang studi yang

diberikan pada jenjang pendidikan di lingkungan persekolahan, bukan

hanya memberi bekal pengetahuan saja, tetapi juga memberikan bekal niai

dan sikap serta keterampilan dalam kehidupan peserta didik di

Masyarakat, Bangsa, dan Negara dalam berbagai karakteristik. Lebih jauh

lagi dalam pendidikan IPS dikembangkan tiga aspek atau tiga ranah

(19)

pembelajaran, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan ( psikomotor), dan sikap (afektif). 8

Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial

yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental yng positif terhadap

perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap

masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.9

Secara terperinci, Mutakin merumuskan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah, sebagai berikut :

1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai Sejarah dan kebudayaan masyarakat.

2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan metode yang diadaptasi dari Ilmu-Ilmu Sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

3. Mampu menggunakan model-model dan proses berfikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.

4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,

serta mampu membuat analisis yang kritis , selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.

5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung

jawab membangun masyarakat. 10

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada 20 Oktober 2016,

khususnya dalam pembelajaran IPS di kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi

Kabupaten Padang Pariaman, peneliti mendapatkan fakta-fakta yang

(20)

kurang memuaskan. Rendahnya hasil belajar peserta didik IV MIN Gadur

Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman pada pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial yang tidak mampu mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Pada proses

pembelajaran belum menggunakan metode pelajaran yang beragam

Pendidik lebih sering menggunakan metode pembelajaran konvensional

(metode ceramah) kepada peserta didik, sehingga peserta didik menjadi

kurang tertarik dengan materi pembelajaran yang diberikan dan membuat

peserta didik cepat merasa bosan dan kurang memperhatikan guru dalam

menyampaikan materi pelajaran. Hal tersebut sering membuat peserta

didik sering menganggu temannya, keluar masuk kelas dan mencari

kesibukan sendiri dalam proses pembelajaran. Hal ini yang menyebabkan

rendahnya hasil belajar peserta didik

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV MIN Gadur

Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariman Tahun Pelajaran 2016/2017 maka

didapat nilai ujian pembelajaran IPS peserta didik untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tebel di bawah ini.11

(21)

Tabel 1.1

Daftar Nilai IPS Peserta Didik Semester I kelas IV Tahun Pelajaran

2016/2017

MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman

No. Nama Peserta Didik Nilai Peserta Didik

1. AS 80

Sumber: Dokumentasi Guru Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman

Berdasarkan hasil ujian pada pembelajaran IPS semester I,

diperoleh nilai rata-rata 71,75. Dari 16 orang peserta didik, 7 orang

peserta didik yang mencapai ketuntasan, sementara 9 orang peserta

didik belum mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Dari

data tersebut masih banyak peserta didik memperoleh nilai di bawah

(22)

peserta didik yaitu 71,75. Hal ini menggambarkan bahwa hasil belajar

peserta didik pada mata pelajaran IPS belum memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah

tersebut yaitu 75. Ini berarti pembelajaran IPS di kelas IV MIN Gadur

Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman perlu ditingkatkan lagi.

Berdasarkan permasalahan di atas, Peneliti perlu mencarikan

solusi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Cara

pembelajaran yang dapat memusatkan pikiran peserta didik dalam

pembelajaran adalah dengan mengunakan Pembelajaran Mind Map.

Pembelajaran Mind Map dikembangkan sebagai strategi efektif

untuk mengembangkan gagasan-gagasan melalui rangkaian peta-peta

salah satu pengagas pembelajaran ini adalah Toni Buzon (2004).

Untuk membuat Mind Map.

Menurut Buzon, seseorang biasanya memulai dengan menulis gagasan utama di tengah halaman dan dari situlah, ia bisa mengembangkannya ke seluruh arah untuk menciptakan semacam diagram yang terdiri dari kata kunci-kata kunci,

frasa-frasa, konsep-konsep, fakta-fakta, dan gambar-gambar.12

Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pelaksanaan

Pembelajaran Mind Map dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS

di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman”.

(23)

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, dapat di identifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Pembelajaran IPS yang dilaksanakan, pembelajaran berpusat pada

guru (student center)

2. Kurangnya motivasi dan semangat belajar dari peserta didik itu

sendiri. Saat pembelajaran berlangsung, peserta didik cendrung

kurang memperhatikan dengan serius.

3. Metode pembelajaran yang kurang bervariasi, guru cendrung

menggunakan metode ceramah.

4. Kriteria Ketuntasan Minimum KKM untuk mata pelajaran IPS

cukup tinggi yaitu 75.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas,

maka batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Pada pelaksanaan belajar peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto

Tinggi Kabupaten Padang Pariaman.

2. Pada hasil belajar peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi

Kabupaten Padang Pariaman.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

(24)

Mind Map dapat Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mengetahui Pelaksanaan Pembelajaran

Mind Map dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman.

F. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Meningkatkan semangat profesional penulis dalam membelajarkan

peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan Pembelajaran Mind Map

dalam pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten

Padang Pariaman serta menambah wawasan dan Ilmu Pengetahuan penulis

dalam pembelajaran di SD sehingga menjadi guru profesional dapat

terlaksana dengan baik.

2. Bagi guru

Menjadi bahan masukan pada pembelajaran IPS dalam rangka

meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik dengan menggunakan

(25)

3. Bagi sekolah

Dapat meningkatkan nilai pembelajaran IPS sehingga mutu

(26)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Mind Map

1. Pengertian Pembelajaran Mind Map

Pembelajaran Mind Map di kembangkan sebagai metode

efektif untuk mengembangkan gagasan-gagasan melalui rangkaian

peta-peta. Salah satu pengagas metode ini adalah Tony Buzon

(2004).

Menurut Buzon, seseorang biasanya memulai

dengan menulis gagasan utama di tengah halaman dan dari situlah, ia bisa membentangkannya ke seluruh arah untuk menciptakan semacam diagram yang terdiri dari kata kunci- kata kunci, frasa-frasa, konsep-konsep, fakta-fakta, dan

gambar-gambar13.

Pembelajaran yang di awali dengan penyungguhan konsep

atau permasalahan yang harus di bahas dengan memberi berbagai

alternatif-alternatif pemecahannya disebut dengan Mind Mapping.

Pembelajaran Mind Mapping ialah penyampaian idea atau konsep

serta masalah dalam pembelajaran yang kemudian di bahas dalam

kelompok kecil sehingga melahirkan berbagai aternatif-alternatif

pemecahannya. Pada sisi lain Mind Mapping merupakan

pembelajaran yang akan melatih alur berpikir peserta didik

menuju satu titik, dimana titik tersebut sebagai fokus suatu kajian.

Kalau peserta didik dapat memfokuskan pikiran pada kajian itu,

maka ia akan berkonsentrasi dan melakukan pembelajaran dengan

(27)

baik sehingga pada giliran akhirnya peserta didik memiliki

keterampilan dalam berfikir. Keterampilan berpikir meliputi

keluasan berpikir, daya ingat yang bagus, rangkaian pikiran

sistematis dan ketajaman dalam menganalisa.14

Peta pikiran (Mind Map) adalah pendekatan keseluruhan

otak yang membuat anda mampu membuat catatan yang

menyeluruh dalam satu halaman. Dengan menggunakan citra

visual dan perangkat grafis lainnya, peta pikiran akan memberikan

kesan yang lebih lama. Teknik pencatatan ini dikembangkan pada

tahun 1970-an oleh Tony Buzan dan di dasarkan pada riset tentang

bagaiman cara kerja otak yang sebenarnya. Otak anda sering kali

mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara,

bentuk-bentuk, dan perasaan. Peta pikiran menggunakan

pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola-pola dan ide-ide

yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar,

mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat

membangkitkan ide-ide orisioanal dan memicu ingatan yang

mudah. Ini juga lebih mudah dari pada metode pencatatan

tradisional karena ini mengaktifkan kedua belahan otak anda

(karena itu di sebut dengan istilah “Pendekatan Keseluruhan

Otak”). Cara ini menyenangkan, dan kreatif. Pikiran anda tidak

(28)

akan menjadi mandeg karena mengulangi catatan anda jika

catatan-catatan tersebut di buat dalam bentuk peta pikiran.15

Secara umum, teknik mencatat yang kita gunakan harus

menggunakan kata-kata kunci saja, serta harus menggabungan

penggunaan otak kiri dan otak kanan. Satu-satunya alat pencatat

yang mencapai semua itu adalah Mind Map, yang dikembangkan

oleh Tony Buzan16.

Mind Map merupakan sistem belajar dan berpikir yang

paling banyak digunakan di seluruh dunia. Menurut Tony Buzon

dan Buzon World Organisasion, UK, lebih dari 300.000.000 sudah

pernah membuat, melihat dan membaca buku tentang Mind Map .

Ada beberapa definisi Mind Map sebagi berikut 17:

a. Sistem belajar dan berpikir yang menggunakan kedua

belah otak .

b. Sistem belajar dan berpikir yang menggunakan otak

dengan cara kerja alaminya.

c. Sistem belajar dan berpikir yang mengeluarkan seluruh

potensi dan kapasitas otak penggunanya yang masih

tersembunyi.

15Alwiyah Abbdurrahman, Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan

Menyenangkan, ( bandung : PT. Mizan Pustaka, 2012), h. 152

16Adam khoo, I Am Gifted, So Are You. Saya berbakat kamu juga, ( Jakarta: PT. Gramedia ,2008),h. 78

17 Susanto Windura, 1 St Mind Map Cara Berfikir dan Belajar Sesuai Cara Kerja Alami

(29)

d. Sistem belajar dan berpikir yang mencerminkan apa

yang terjadi secara internal di dalam otak kita saat

belajar dan berpikir.

e. Sistem belajar dan berpikir yang mencerminkan secara

visual apa yang terjadi ada oak anda saat belajar dan

berpikir.18

Mind Map diciptakan pertama kali oleh Tony Buzan dari Inggris, seorang pakar pengembangan otak, kreativitas dan revolusi

pendidikan sejak awal tahun 1970-an. Di Indonesia sendiri, Mind

Map telah masuk sejak tahun 1980-an dan mencapai puncaknya di

dunia pendidikan sejak berdiriya Buzan Center indonesia di tahun

2009.19

Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap pendidik untuk menghasilan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru (Silberman, 1996). Pemetaan pikiran merupakan cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum mulai menulis (Hernowo, 2003). Meminta pembelajar untuk membuat peta pikiran memungkinkan mereka mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang tengah mereka

rencanakan.20

Pemetaan pikiran adalah teknik pemanfaatan seluruh otak

menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk

18Susanto,Ibid., h. 12 19Susanto,ibid., h. 13

(30)

membentuk kesan. Otak sering kali mengingat informasi dalam

bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. Peta

pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini

dalam suatu pola ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang

digunakan untuk pelajar, mengorganisasikan dan merencanakan.

Pemetaan pikiran membantu pelajar mengatasi kesulitan,

mengetahui apa yang hendak ditulis, serta bagaimana

mengorganisasi gagasan, mengetahui apa yang akan ditulis

pembelajar, serta bagaimana memulainya.21

Pembelajaran Mind Mapping ini sangat cocok untuk

meriview pengetahuan awal peserta didik. Sintaknya adalah, informasi kompetensi, sajian permasalah terbuka, peserta didik

berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatif

jawaban, presentasi hasil diskusi kelompok, peserta didik membuat

kesimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan refleksi.22

Jadi, Menurut penulis Mind Map adalah suatu model

pembelajaran untuk mencatat pelajaran yang menggunakan kedua

belah otak kita, otak sebelah kiri dan otak sebelah kanan kita.

Model Pembelajaran ini sangat efektif untuk mengembangkan

gagasan-gagasan melalui rangkaian peta-peta.

21Aris Shoimin ,Ibid., h. 105

(31)

2. Manfaat Model Pembelajaran Mind Map

a. Manfaat Mind Map bagi Peserta Didik

Mind Map memberikan banyak manfaat bagi peserta didik dalam belajar, berpikir maupun merencakan kegiatannya

sehari-hari. Peserta didik dapat menggunakan Mind Map untuk 23:

1. Mencatat

2. Meringkas

3. Mengarang

4. Berpikir analisis

5. Berpikir kreatif

6. Merencanakan (jadwal, waktu, kegiatan, dll)

7. Mengurangi aritikel bacaan (misal : reading comprehension

bahasa inggris)

8. Mengurai soal cerita matematika atau sains, dll. 24

Keterampilan dan kemahiran anak unuk menguasai Mind

Map juga membutuhkan waktu dan proses. Pendampingan guru

dan orang tua sangat penting, khususnya bagi anak kecil atau

SD/MI. Semakin sering anak menggunakan Mind Map dalam

kegiatan pembelajarannya, maka mereka akan merasakannya

sebagai suatu hal yang biasa dan wajib digunakan setiap saat

(32)

mereka belajar. Ada yang tidak lengkap jika mereka tidak

menggunakan Mind Map dalam kegiatan belajarnya25

Mind Map bisa digunakan untuk penulisan esai atau tugas-tugas yang berkaitan dengan penguasaan konsep. Ia merupakan

strategi ideal untuk melejitkan pemikiran peserta didik. Mind Map

bisa digunakan untuk membentuk, menvisualisasi, mendesain,

mencatat, memecahkan masalah, membuat keputusan merevisi,

dan mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa bisa mengerjakan

tugas-tugas yang banyak sekalipun. Pada hakikatnya, Mind Map

digunakan untuk membrainstorming suatu topik sekaligus menjadi

strategi ampuh bagi belajar peserta didik.26

Keuntungan lain penggunaan catatan Mind Map yaitu

membiasakan peserta didik untuk melatih kreativitas kreatifnya

sehingga peserta didik dapat menciptakan suatu produk kreatif

yang dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Pemetaan

pikiran dengan teknik mencatat pemetaan pikiran diduga kreatifitas

peserta didik akan meningkat.27

b. Manfaat Mind Map untuk kepentingan mengajar

Untuk kepentingan mengajar, Mind Map memiliki beberapa

manfaat, antara lain sebagai berikut 28:

25 Susanto Windura, op. cit., h.198 26 Miftahul Huda, op. cit., h. 307 27 Istarani, op.cit., h.58

(33)

1. Merancang kurikulum pengajaran yang komprehensif

2. Menyatukan meteri pembelajaran dari beberapa sumber

3. Meringkas materi pengajaran

4. Mengembangkan ide materi mengajar

5. Mempersiapkan presentasi mengajar

6. Presentasi mengajar

7. Menajemen waktu dalam mengajar

8. Membuat catatan mengajar di papan tulis

9. Merancang soal-soal ujian

10.Evaluasi kualitas belajar

11.Evaluasi hasil ujian

12.Evaluasi kualitas mengajar

13.Penugasan siswa

14.Penelitian, dll.29

c. Manfaat Mind Map untuk keluarga

Untuk keperluan keluarga, Mind Map sangat

membantu kapala keluarga, ibu rumah tangga, dan anggota

keluarga untuk antara lain30:

1. Merancang tujuan keluarga

2. Merancang keuangan keluarga

3. Mengatur dan mengawasi pemasukan dan pengeluaran

keuangan keluarga

(34)

4. Mengambil keputusan liburan keluarga

5. Merencanakan dan mempersiapkan liburan keluarga

6. Merencanakan kegiatan keluarga

7. Membuat silsilah keluarga, dll.31

d. Manfaat Mind Map Untuk Menajemen dan Bisnis

Tidak hanya untuk pembelajaran, pengajaran dan

keluarga, Mind Map sangat bagus dan ampuh untuk di

terapkan dalam menajemen dan bisnis, antara lain sebagai

berikut :32

1. Perencanaan bisnis

2. Pemecahan masalah

3. Perencanaan keuangan

4. Merancang visi , misi, dan tujuan organisasi

5. Mengolah tim kerja

6. Menajemen projek

7. Merencanakan kegiatan organiasasi

8. Berpikir fleksibel dan kreatif, dll.33

3. Alasan Menggunakan Pembelajaran Mind Map

Menurut Susanto Windura, alasan penggunaan

pembelajaran Mind Map ialah karena pembelajaran Mind Map

bekerja sesuai dengan tiga cara kerja alami otak yaitu :

Pembelajaran menggunakan catatan Mind Map bekerja dengan

kedua belah otak, pembelajaran Mind Map menggunakan

gambar, pembelajaran Mind Map menggunakan pancaran

31Susanto ,Ibid., h.15 32Susanto Ibid.

(35)

pikiran. Dengan menggunakan otak sesuai cara alaminya, maka belajar dan berpikir akan cepat, mudah dan menyenangkan.

Tidak ubahnya seperti menonton film, main games dan

membaca komik.34

Pembelajaran Mind Map baik digunakan untuk melatih daya

alur pikir siswa. Kepada siswa diberikan seluas-luasnya dalam

menganalisa suatu permasalahan yang diajukan. Untuk itu, jangan

diinterpretasi pikiran peserta didik terlebih dahulu sebelum hasil

pikirannya dikemukakan pada tahap presentase.35

4. kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Mind Map

a. kelebihan Mind Map

kelebihan Mind Map menurut Aris Shoimin ada 4 macam,

sebagai berikut :

1. Cara ini cepat

2. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide

yang muncul dalam pikiran

3. Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide

yang lain.

4. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk

menulis.36

Adapun kelebihan Mind Map menurut Adam Khoo sebagai

berikut:37

34 Susanto Windura, op.cit., h.30 35 Istarani, op. cit., h.59

(36)

a. Menghemat Waktu

Hal yang menarik dari Mind Mapping adalah bisa

meringkas informasi dari sepuluh halaman buku menjadi satu

halaman saja. Semua itu bisa dilakukan karena hanya

menggunakan kata-kata kunci saja dan imajinasi. Semua

dicapai tanpa menghilangkan satupun informasi penting. Hal

tersebut tentu sangat menghemat waktu. 38

b. Menggunakan Ketiga Prinsip Super Memory

Mind Map menggunakan ketiga prinsip yang akan mengingkatkan kemampuan menyerap lebih cepat dan cepat

mengingat kembali.39

1. Visualisasi

Mind Map mempunyai banyak gambar untuk divisualisasikan, salah satu dari prinsip penting

dalam memori. Nyatanya, seluruh Mind Map seperti

sebuah gambar yang besar.

2. Asosiasi

Mind Map memperlihatkan dengan jelas bagaimana semuanya saling berhubungan satu sama

lain.

37 Adam Khoo, op. cit., h. 79

(37)

3. Buat Sesuatu Menjadi Lebih Berbeda

Mind Map memungkinkan untuk menjadikan poin-poin dan gagasan lebih menonjol dan tidak

monoton dengan menggunakan warna-warna,

ukuran, dan gambar yang berbeda. Itu akan

membuat gagasan-gagasan akan tertanam di dalam

pikiran.40

c. Menggunakan Otak Kiri Dan Kanan Secara Bersamaan

Mind Map menggunakan fungsi otak kanan dan otak kiri . Ini adalah sebuah alat pembelajaran seluruh otak

yang meningkatkan kekuatan otak ketingkat seorang

jenius.41

b. Kekurangan Pembelajaran Mind Map

Ada 3 kekurangan Mind Map sebagai berikut :

1. Hanya peserta didik yang aktif dan terlibat

2. Tidak seluruh peserta didik belajar

3. Jumlah detail informasi tidak bisa dimasukkan42

5. Prosedur Pelaksanaan Model Pembelajaran Mind Map

Menggambarkan Mind Map langkah demi langkah.

(38)

Langkah 1 : Gambarkan topik di tengah-tengah selembar

kertas

KOPERASI

Langkah 2 : Menambahkan beberapa sub-judul

Pengertian Kegiatan Koperasi

Koperasi

(39)

Langkah 3 : Untuk setiap sub-judul, tambahkan hal-hal pokok

dan rincian pendukung

Pengertian Kegiatan Koperasi

KOPERASI Perbedaan Koperasi

Dan Nonkoperasi Manfaat Koperasi

Langkah 4 : Dalam langkah terakhir ini, tambahkan

gambar-gambar dan coretan-coretan yang akan membuat gagasan

tersebut dapat lebih dipahami dan melekat di pikiran.43

(40)

Pengertian Kegiatan Koperasi

KOPERASI Perbedaan Koperasi

Dan Nonkoperasi Manfaat Koperasi

(41)

Kiat-kiat untuk membuat peta pikiran:44

1. Di tengah kertas, buatlah lingkaran dari gambar utamanya.

2. Tambahlah sebuah cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap

poin kunci gunakan pulpen warna-warni.

3. Tulislah kata kunci / frase pada tiap-tia cabang, tambahkan

untuk menambahkan detail-detail.

4. Tambahkan simbol dan ilustrasi.

5. Gunakan huruf-huruf kapital.

6. Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf-huruf yang

lebih besar.

7. Hidupkanlah peta pikiran .

8. Garis bawahi kata-kata itu dan gunakan huruf-huruf tebal.

9. Bersikap kreatif dan berani

10.Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan

poin-poin atau gagasan-gagasan.

11.Buatlah peta pikiran secara horizontal.45

Ada tahap-tahap penting yang harus dilalui untuk memulai

Mind Mapping, antara lain sebagai berikut 46:

1. Letakkan gagasan/ tema/poin utama di tengah-tengah

halaman kertas. Akan lebih mudah jika posisi kertas tidak

44 Alwiyah Abdurrahman, op. cit .,h.157 45Alwiyah ,Ibid., h.157

(42)

dalam keadaan tegak lurus (portrait), melainkan dalam

posisi terbentang (landscape).

2. Gunakan garis, tanda panah, cabang-cabang dan warna

yang berbeda untuk menunjukkan hubungan antara tema

utama dan gagasan-gagasan pendukung lain.

Hubungan-hubungan ini sangat penting, karena ia bisa membentuk

keseluruhan pemikiran dan pembahasan tentang gagasan

utama tersebut.

3. Hindari untuk bersikap latah, lebih menampilkan karya

bagus dari pada konten di dalamnya. Mind Map harus di

buat dengan cepat tanpa ada jeda dan editing yang menyita

waktu. Untuk itulah, sangat penting mempertimbnagkan

setiap kemungkinan yang harus dan tidak harus

dimasukkan ke dalam peta tersebut.

4. Pilihlah warna-warna yang berbeda untuk mensimbolisasi

sesuatu yang berbeda pula. Misalnya, warna biru untuk

sesuatu yang wajib muncul di dalam peta tersebut, hitam

untuk gagasan yang lain yang bagus, dan merah untuk

sesuatu yang masih perlu di teliti lebih lanjut. Tidak ada

teknik pewarnaan yang pasti, namun pastikan warna-warna

(43)

5. Biarkan beberapa ruang kosong dalam kertas. Ini

dimaksudkan agar memudahkan penggambaran lebih jauh

ketika ada gagasan baru yang harus ditambahkan.47

B. Tinjauan Tentang IPS di Sekolah Dasar 1. IPS dalam Perspektif Al- Quran

a) Surat Al-Mujadalah ayat : 11:



Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. Al-Mujadalah ayat : 11)

Sehubungan dengan Q.S. al-Mujadalah ayat: 11 di atas menjelaskan

bahwa:

“Maksudnya adalah bahwa Allah akan mengangkat orang-orang mukmin yang melaksanakan segala perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya dengan memberikan kedudukan yang khusus, baik dari segi pahala maupun keridhaan-Nya. Singkatnya bahwa setiap orang mukmin dianjurkan agar memberikan kelapangan kepada sesama kawannya ketika berada di majelis, maka tinggalkanlah tempat itu, dan jangan ada prasangka bahwa perintah tersebut akan menghilangkan haknya, melainkan kesempatan yang dapat menambah kedekatan pada Tuhannya, karena Allah tidak akan menyia-nyiakan setiap perbuatan yang dilakukan hambanya-Nya,

(44)

malainkan akan diberikan balasan yang setimpal di dunia dan

Artinya : “Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan

orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Al-Fatihah [1] : 6-7 ) Sehubungan dengan Q.S. Al-Fatihah [1] : 6-7 di atas menjelaskan bahwa:

“Dalam ayat ini, tersirat perintah untuk mempelajari sejarah. Ada tiga kelompok yang disebutkan dalam ayat ini: 1. Kelompok yang telah diberi nikmat oleh Allah.

2. Kelompok yang dimurkai Allah. 3. Kelompok yang sesat.

Ketiga kelompok ini adalah generasi yang telah berlalu, Ibnu katsir dalam bukunya “maktabah al-syamilah”menafsirkan kelompok pertama adalah orang yang berilmu dan beramal yaitu para nabi, para shiddiqin, dan para shalihin. Kelompok kedua adalah orang yang berilmu tetapi tidak beramal, seperti orang-orang Yahudi. Dan kelompok ketiga adalah orang yang kehilangan ilmu,

walaupun mereka masih beramal”.49

2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial, yang sering di singkat dengan

IPS, adalah Ilmu Pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin

ilmu Sosial dan Homaniora serta kegiatan dasar manusia yang

48 Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan , Tafsir Al-Ayat Al-Tarbawiy,(Jakarta : Raja Persindo Prasada, 2012), h.154

(45)

dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan

pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di

tingkat Dasar dan Menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup

bebagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan Sosial,

Ekonomi, Psikologi, Budaya, Sejarah, maupun Politik, semuanya

dipelajari dalam ilmu sosial ini. Segala sesuatu yang berhubungan

dengan aspek sosial yang meliputi proses, faktor, perkembangan,

permasalahan, semuanya dipelajari dan dikaji dalam Sosiologi.

Aspek Ekonomi yang meliputi perkembangan, faktor, dan

peemasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi. Aspek Budaya

dengan segala perkembangan dan segala pemasalahannya

dipelajari dalam Antropologi. Aspek Sejarah yang tidak dapat

dipisahkan dengan kehidupan manusia dipelajari dalam Ilmu

Sejarah. Begitu juga Aspek Geografi yang memberikan karakter

ruang terhadap di masyarakat dipelajari dalam Ilmu Geografi.50

Menurut Zuraik , hakikat IPS adalah harapan untuk mampu membina masyarakat yang baik dimana para anggotanya benar-benar berkembang sebagai instan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab, sehingga oleh karenanya diciptakan nilai-nilai. Hakikat IPS di Sekolah Dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi peserta didik sebagai warga negara sedini mungkin. karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan Ilmu Pengetahuan semata saja, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, sikap dan kecakapan-kecakapan dasar peserta didik yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial

siswa di masyarakat.51

(46)

Hakikat IPS adalah untuk mengembangkan konsep

pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di

lingkungan peserta didik, sehingga dengan memberikan

Pendidikan IPS diharapkan dapat melahirkan warga negara yang

baik dan bertanggung jawab terhadap Bangsa dan Negaranya.

Pendidikan IPS ini sangat di harapkan pada upaya peningkatan

kualitas pendidikan khususnya pendidikan Sumber Daya Manusia,

sehingga eksistensi pendidikan IPS benar-benar dapat

mengembangkan pemahaman konsep dan keterampilan berfikir

kritis.52

Hakikat pendidikan IPS itu hendaknya dikembangkan

berdasarkan realita kondisi sosial budaya yang ada di lingkungan

peserta didik, sehingga dengan ini dapat membina warga negara

yang baik yang mampu memahami dan menelaah secara kritis

kehidupan, baik di Masyarakatnya, Negara maupun Dunia.53

Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an

sebagai hasil kesepakatan komunitas akedemik dan secara formal

mulai digunakan dalam sistem Pendidikan Nasional dalam

Kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS

merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada

jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Mata pelajaran IPS

(47)

merupakan sebuah nama pelajaran integrasi dari mata pelajaran

Sejarah, Geografi, dan Ekonomi Serta mata pelajaran Ilmu Sosial

lainnya.54

3. Tujuan Pembelajaran IPS

Pendidikan IPS sebagai bidang studi yang diberikan pada

jenjang pendidikan di lingkungan persekolahan, bukan hanya

memberikan bekal pengetahuan saja, tetapi memberikan bekal nilai

dan sikap serta keterampilan dalam kehidupan peserta didik di

Masyarakat, Bangsa, dan Negara dalam berbagai karakteristik.

Lebih jauh lagi dalam pendidikan IPS dikembangkan tiga aspek

atau tiga ranah pembelajaran, yaitu aspek pengetahuan (kognitif),

keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif). Ketiga aspek ini

merupakan acuan yang berorientasi untuk mengembangkan

pemilihan materi, strategi, dan model pembelajaran.55

Ada beberapa tujuan pendidikan IPS yang menggambarkan

bahwa pendidikan IPS merupakan, keterampilan, nilai, dan sikap

yang memungkinkan peserta didik berpartisipasi dalam

kelompoknya, baik itu keluarga, teman bermain, sekolah,

masyarakat yng lebih luas, Bangsa, dan Negara. Tujuan pendidikan

Ilmu Sosial dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa Pendidikan

Ilmu-Ilmu Sosial dikembangkan atas dasar pemikiran suatu disiplin

ilmu, sehingga Tujuan Pendidikan Nasional dan Tujuan

54 Sapriya, op.cit., h.7

(48)

Institusional menjadi landasan pemikiran mengenai tujuan

pendidikan ilmu nasional.56

Tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah

sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif

terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil

menghadapi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.57

4. Ilmu Pengetahuan Sosial di SD

Pendidikan IPS di sekolah dasar harus memperhatikan

kebutuhan anak yang berada pada usia berkisar 6-7 tahun sampai

11 atau 12 tahun. Masa usia ini menurut Pieget berada dalam

perkembangan intelektual/kognitifnya pada tingkat kongret

operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang

utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang

masih jauh. Yang mereka pedulikan ialah masa sekarang (konkret)

dan bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami (abstrak).

Padahal, bahan materi pendidikan IPS penuh dengan pesan-pesan

yang bersifat abstrak. Konsep seperti waktu, perubahan ,

kesinambungan, arah mata angin, lingkungan, ritual agama,

akultrasi, kekuasaaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau

56Ahamad ,Ibid., h.144-145

(49)

kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program IPS

harus di ajarkan pada Sekolah Dasar tersebut.58

5. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS

Ruang lingkup materi pembelajaran IPS di SD atau MI yang

tercantum dalam Kurukulum, menurut Depdiknas (2006), sebagai

berikut :59

1. Manusia, tempat dan lingkungan

2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan

3. Sistem sosial dan budaya

4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan60

Jika ditelaah lebih lanjut, Ruang Ligkup IPS di SD memiliki

karakteristik sebagai berikut :61

1. IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur Geografi,

Sejarah, Ekonomi, Hukum dan Politik, KWN, Sosiologi,

bahkan juga bidang Humaniora, Pendidikan dan Agama.

2. SK dan KD IPS berasal dari struktur keilmuan Geografi,

Sejarah, Ekonomi dan Sosilogi, yang dikemas sedemikian

rupa seningga menjadi pokok bahasan atau topik (tema)

tertentu.

58Ahamad ,Ibid., h.152

59Ahamad ,Ibid., h. 160 60Ahamad, Ibid.

(50)

3. SK dan KD IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial

yang dirumuskan dengan pendekatan Interdisipliner dan

Multidisipliner.

4. SK dan KD dapat menyangkut peristiwa dan perubahan

kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat,

kewilayahan, adaptasi, dan pengelolaan pikiran, sturktur,

proses dan masalah sosial seperti pemenuhan kebutuhan,

kekuasaan, keadilan, dan jaminan keamanan.

5. SK dan KD IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji

dan memahami fenomena sosial serta kehidupan sosial

secara keseluruhan. Tiga dimensi tersebut terlihat pada

tabel 2.162

(51)

Tabel 2.1 Dimensi IPS dalam Kehidupan Manusia.

Geografi Sejarah Ekonomi,

sosiologi /

antropologi

C. Tinjauan Tentang Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk

mengetahui seberapa jauh seseorang mengetahui seberapa jauh

seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk

mengaktualisasikan hasil belajar tersebut, diperlukan serangkaian

pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi

syarat. Pengukuran demikian dimungkinkan karena pengukuran

merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai

bidang termasuk pendidikan.63

(52)

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata

yang membentuknya, yaitu ”hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil

(product) menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input

secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang

didapatkan karena adanya adanya kegiatan mengubah bahan (raw

materials) menjadi barang jadi (finished goods). Hal yang sama berlaku untuk memberikan batasan bagi istilah hasil panen, hasil

penjualan, hasil pembangunan, termasuk hasil belajar. Dalam

siklus input-proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan

dengan input akibat perubahan oleh proses. Begitu pula dengan

proses belaar mengajar, setelah mengalami belajar peserta didik

berubah perilakunya dibandingkan sebelumnya.64

Belajar dilakukan untuk mengusakan adanya perubahan

perilaku individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan

perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar menurut Winkel

dalam buku evaluasi hasil belajar yang di karang oleh Purwanto

adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam

sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada

tksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom,

Simpson mencakup aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik.65

(53)

Keberhasilan belajar yang di maksud di sini adalah

tercapainya tujuan pembelajaran khususnya materi yang telah

dipelajari selama membelajarkan. Cara untuk mengetahui apakah

tujuan itu tercapai atau tidaknya ialah dengan mengadakan tes

formatif.66

Tes formatif dimaksud untuk memantau kemajuan belajar

peserta didik proses belajar berlangsung untuk memberikan balikan

(feed back) bagi penyempurnaan program pembelajaran serta untuk mengetahui segala kelemahan yang memerlukan perbaikan

sehingga hasil belajar menjadi lebih baik.67

Sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar,

indikator-indikatornya adalah sebagai berikut68 :

1. Penguasaan materi pelajaran yang yang diajarkan

mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun

secara kelompok.

2. Perilaku yang disebutkan dalam tujuan pembelajaran

khusus dapat dicapai oleh peserta didik, baik secara

individu maupun kelompok.69

Hasil belajar peserta didik adalah kemampuan yang

diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu

sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusahan

66 Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Prospect,2009),h.25 67Sobry.,Ibid., 25

(54)

untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif

menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau intruksional, biasanya

guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar

adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau

tujuan Instruksional.70

D. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut teori Gestat dalam buku Teori Belajar dan

Pembelajaran di SD hasil karangan Ahmad Susanto, belajar

merupakan suatu proses perkembangan. Bahwa suatu Kodrati Jiwa

Raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri

memerlukan sesuatu yang baik yang berasal dari diri siswa sendiri

maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil

belajar dipengaruhi oleh dua hal, peserta didik itu sendiri dan

lingkungannya. Pertama, peserta didik: dalam arti kemampuan

berfikir atau tingkah laku intetektual, Motivasi, Minat, dan

Kesiapan peserta didik , baik Jasmani maupun Rohani. Kedua,

Lingkungan: yaitu sarana dan prasana, Kompetensi Guru,

Kreativitas Guru, Sumber-Sumber Belajar, Metode Serta

Dukungan Lingkungan Keluarga, dan Lingkungan.71

Pendapat yang senada sikembangkan oleh Waslimat dalam

buku Teori Belajar dan Pembelajaran di SD hasil karangan Ahmad

Susanto, hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil

(55)

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor

Internal maupun Eksternal. Secara perinci, uraian yang mengenai

faktor internal dan eksternal sebagai berikut :

1. Faktor Internal: Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan

belajarnya. Faktor internal ini meliputi : kecerdasan , minat dan

perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,

serta kondisi fisik dan kesehatan

2. Faktor Eksternal: Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu : keluarga, sekolah,

dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa. Keluarga yang morat marit keadaan ekonominya,

pertengkaran suami istri, perhatian yang kurang terhadap

anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang

baik dari orang dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam

belajar peserta didik.72

E. Karakteristik Anak Didik di Sekolah Dasar

Satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh seorang guru atau

pendidik di Sekolah Dasar ini adalah guru hendaknya memahami

Karakteristik siswa yang akan diajarnya. karena anak yang berada di

SD masih tergolong anak usia dini, terutama di kelas awal, adalah anak

(56)

yang berada pada rentang usia dini. Masa usia dini ini Merupakan

masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu,

seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan

berkembang secara optimal. Siswa SD merupakan masa transisi dari

sekolah TK ke SD. Pertumbuhan dan perkembangan siswa merupakan

bagian pengetahuan yang harus dimiliki guru. “Menurut Sumantri

dalam buku Teori Belajar dan Pembelajaran di SD hasil karangan

Ahmad Susanto, pentingnya mempelajari perkembangan peserta didik

bagi guru, sebagai berikut:73

1. Kita akan memperoleh Ekspektasi yang nyata tentang anak dan

remaja.

2. Pengeahuan tentang Psikologi perkembangan anak membantu

kita untuk merespons sebagaimana semestinya pada perilaku

tertentu pada seorang anak.

3. Pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu

mengenali berbagai penyimpanagn dari perkembangan yang

normal.

4. Dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu

memahami diri sendiri.”74

Fase perkembangan anak menurut Santok dan Yusen dalam buku Teori Belajar dan Pembelajaran di SD hasil karangan Ahmad

Susanto terdiri dari lima fase, yaitu:75

73Ahmad ,Ibid., h.70-71

(57)

1. Fase Prenatal

Saat dalam kandungan dari masa pembuahan sampai masa

kelahiran

2. Fase Bayi

Yaitu saat perkembangan yang berlangsung saat lahir

sampai berusia 18 atau 24 bulan

3. Fase Anak-Anak Awal

Fase perkembangan yang berlangsung sejak anak masa bayi

sampai usia lima tahun atau enam tahun

4. Fase Anak-Anak Tengah dan Akhir

Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur

enam sampai sebelas tahun.

5. Fase Remaja

Masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa

anak-anak ke masa remaja awal.76

Menurut Havinghurst dalam buku Teori Belajar dan

Pembelajaran di SD hasil karangan Ahmad Susanto, pada masa

anak-anak akhir dan anak sekolah, yaitu usia 6-11 tahun, memiliki

tugas-tugas perkembangan, sebagai berikut:77

1. Belajar keterampilan fisik untuk pertandingan biasa sehari-hari

(58)

2. Membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sebagai

organisme yang sedang tumbuh dan berkembang

3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebayanya

4. Belajar peranan sosial yang sesuai sebagai pria atau wanita

5. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan

sehari-hari

6. Mengembangkan kata hati, moralitas dan suatu skala nilai-nilai

7. Mencapai kebebasan pribadi

8. Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok

dan institusi-institusi sosial.

Perkembangan mental pada anak SD, yang paling menonjol

meliputi perkembangan Intelektual, Bahasa, Sosial, Emosi, dan Moral

Keagamaan, yang secara perinci dapat dijelaskan sebagai berikut:78

1. Perkembangan Intelektual

Pada usia SD (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi

rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar

yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan

kognitif, seperti membaca, menulis ,dan menghitung. Menurut

Syamsu Yusuf dalam buku Teori Belajar dan Pembelajaran di

SD hasil karangan Ahmad Susanto , pada anak usia 6-12 tahun,

ditandai dengan tiga kemampuan atau tiga cakapan baru, yaitu:

Mengklarifikasikan (mengelompokkan), Meyusun dan

(59)

Mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan

menghitung angka, seperti menambah,mengurangi, mengali,

dan membagi. Di samping itu, di akhir masa ini anak sudah

mampu memecahkan masalah (problem solving) yang

sederhana.

Menurut Pieget dalam buku Teori Belajar dan

Pembelajaran di SD hasil karangan Ahmad Susanto,

kadang-kadang anak usia 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret

(congrete operations), yaitu pada waktu itu anak dapat berfikir secara logis mengenai sesuatu. Pada umumnya, mereka pada

tahap ini berusia kira-kira sampai sebelas tahun.79

2. Perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan simbol-simbol sebagai sarana untuk

komunikasi dengan orang lain. Menurut Syamsu Yusuf, dalam

buku Teori Belajar dan Pembelajaran di SD hasil karangan

Ahmad Susanto, perkembangan bahasa mencakup cara untuk

berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaaan dinyatakan

dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat, atau gerak dengan

menggunakan kata-kata, kalimat bunyi lambang, gambar atau

lukisan. Dengan bahasa manusia dapat mengakses segala

pengeahuan dan memperoleh informasi dari sumber-sumber

(60)

informasi. Usia SD merupakan perkembanagn pesatnya

kemampuan mengenal dan menguasai pembendaharaan kata

(vacabulary). Menurut Abin Syamsuddin, dalam buku Teori Belajar dan Pembelajaran di SD hasil karangan Ahmad

Susanto, pada awal masa ini 6-7 tahun, anak sudah menguasai

sekitar 50.000 kata. Bagi anak SD, perkembangan bahasa ini,

minimal dapat menguasai tiga kategori , yaitu:

1. Dapat membuat kalimat yang lebih sempurna

2. Dapat membuat kalimat majemuk

3. Dapat menyusun dan mngajukan pertanyaan.80

3. Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial berkenaan dengan bagaimana anak

berinteraksi sosial. Perkembangan sosial sebagai proses belajar

untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok,

tradisi, dan norma keagamaan. Pada masa anak sekolah masuk

pada masa objektif, dimana perkembangan sosial pada

anak-anak SD ditandai dengan adanya penyaluran hubungan,

disamping dengan keluarga juga dimulai membentuk ikatan

baru dengan teman sebaya (peer group) atau teman sekelas,

sehingga ruang gerak hubungan sosial telah bertambah luas.

Pada anak usia sekolah mulai memiliki kesanggupan

menyelesaikan diri sendiri (egosentris) kepada sikap bekerja

Gambar

Tabel 1.1
gambar dan coretan-coretan yang akan membuat gagasan
Tabel 2.1 Dimensi IPS dalam Kehidupan Manusia.
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menjadi sebuah bukti dalam penelitian kali ini bahwasanya memang Optimalisasi Strategi Green Product mampu meningkatkan perkembangan UMKM Kripik di Kota

Hasil penelitian dengan tingkat signifikansi 5%, menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, kompleksitas audit dan struktur kepemilikan secara parsial berpengaruh

Secara umum rumusan masalah penelitian ini, “ Bagaimana efektivitas penggunaan Multimedia Interaktif model tutorial berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Return On Equity

menggunakan bahasa pemrograman Java sebagai platform aplikasi netral, android. memberi kesempatan utnutk membuat aplikasi yang dibutuhkan yang

Secara umum, ruang lingkup kompetensi profesional guru menurut Mulyasa (2011:135) adalah sebagai berikut: (1) Guru dapat mengerti, memahami dan mampu menjalankan atau

Sejumlah penulis menggunakan data untuk menyatakan nilai-nilai yang secara aktual yang terkandung dalam basis data, sedangkan informasi adalah hasil analisis terhadap

felületi épség osztályzat által meghatáro- zott, általában két szomszédos főút-cso- mópontot összekötő, homogén szakasz hosszúságú legyen;. • ezt a homogén