32 BAB III
METODEPENELITIAN
A.Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
darihasilnya.Penelitiankuantitatifdigunakanuntukmenelitipopulasiatausampelte
rtentu, denganteknikpengambilansampelpadaumumnyasecara random,
pengumpulan data menggunakaninstrumenpenelitian.
Kesimpulandalampenelitiandisertaitabel, grafik, bagan, gambar,
atautampilanlainnya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa
adanya pada saat penelitian dilakukan.75Penelitian ini berusaha menjawab
permasalahan yang diajukan peneliti.
B. Tempat dan WaktuPenelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Amin Palangka Raya
semester I Tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini dimulai pada tangga 29
November 2013dan waktu pengambilan data dimulai pada tanggal 30 Oktober
2014 sampai pada tanggal 27 November 2014.
75
C.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII semester IMTs Darul
Amin Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015yang terdiri dari 3 (tiga) kelas,
dengan jumlah 70 siswa. Sebaran siswa kelas VIII semester IMTs Darul Amin
Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Data SiswaKelas VIIIMTs Darul Amin Palangka Raya76
Kelas Jumlah Siswa Jumlah
Total Laki-laki Perempuan
VIII-a 10 13 23
VIII-b 10 14 24
VIII-c 10 13 23
Jumlah 30 40 70
2. Sampel
Penelitidalammengambilsampelmenggunakan teknik purposive
sampling, yaitu teknik pengambilansampelsumber data
denganpertimbangantertentu.77Lincoln dan Guna dalam bukunya, yang dikutip
oleh Sugiyono mengatakan,cara mengambil sampel yaitu peneliti memilih
orang tertentu untuk menggali informasi, selanjudnya berdasarkan informasi
tersebutuntukmenentukan sampel, peneliti dapat menetapkan sampel lainnya
yang dipertimbangkan akan memberikan data yang lengkap yang diperlukan.78
Dari pendapat tersebut peneliti menggali informasi dari guru fisika di MTs
76
TataUsahaMTs Darul Amin Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015
77
Sugiyono,Metodologi PenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2007,h.300.
Darul AminPalangka Raya.Penelitimemilihkelas VIIIa
sebagaisampelkarenakelastersebutbelumdiajarkanmateriusahadanenergi.
D.Tahap-tahapPenelitian
Peneliti dalam melakukan penelitian ini menempuh tahap-tahap sebagai
berikut:
1. Tahap PersiapanPenelitian
Tahap persiapan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan observasi awal.
b. Menetapkan tempat penelitian.
c. MembuatInstrumenpenelitian.
d. Memvalidasi instrumen, sebagi validator adalahHadma Yuliani, M.Pd,
M.SidanWiwik Agustinaningsih, M.Pd.
e. Memohon izin penelitian pada instansi terkait.
f. Melaksanaan uji coba instrumenpenelitiandikelas VIII-b.
g. Menentukansampelpenelitian.
h. Menganalisis data ujicobaintrumen
2. Tahap PelaksanaaPenelitian
Tahap pelaksanaan meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatantesawal (Pre-test)
bertujuanuntukmengetahuipengetahuanawalsiswapadaaspekkognitifsebelum
menerapan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Twe pada
b. Kegiatan PMBsebanyak 3
pertmuanpadapokokbahasanusahadanenergidenganpenerapan model
pembelajarankooperatiftipeThe Power of Two(penelitisebagaipengajar).
c. Pengelolaanpembelajaran yang diamatioleh 2 orang
pengamatyaituNikmahSinarwati, S.Pd.Iguru fisikaMTs Darul
AminPalangka Raya sebagai pengamat 1 (satu) dan Deviana mahasiswa
STAIN Palangka Raya sebagai pengamat 2 (dua)
yangtelahmengamatidanmenilaipelaksanaan PBM dari RRP 1, RPP 2 dan
RPP 3 padalembarpenilaianpengelolaanpembelajaran yang telahdisediakan.
d. kegiatantesakhir (Pos-test)
bertujuanuntukmengetahuipeningkatandantingkatketuntasanhasibelajarsiswa
padaaspekkognitifsetelahdiberikanmateri yang
diajarkanyaitumateriusahadanenergidenganmenerapkanmodel pembelajaran
kooperatif tipe The Power of Twe.
3. TahapAnalisis Data
Analisis data inidilakukansetelah data-data terkumpul,
adapunlangkah-langkah yang akandilakukanpenelitiadalahsebagaiberikut:
a. Menganalisis data
pengamatanpengelolaanpembelajarandalampenerapanmodel
pembelajaranThe Power of Two padapokokmateriusahadanenergi.
b. Menganalisis hasil pre-test dan pos-test untuk mencari peningkatan hasil
belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe The
c. Menganalisis hasilpost-testuntuk mengetahui ketuntasan belajar siswa
setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two.
4. TahapKesimpulan
Peneliti mengambil kesimpulan dari hasil analisis data yang
dilakukan untuk mendeskripsikan upaya perbaikan pembelajaran melalui
penerapan model pembelajarankooperatiftipeThe Power of
Twopadapokokbahasanusahadanenergi di kelas VIII MTs Darul Amin
Palangka Raya semester 1 TahunAjaran 2014/2015.
E.Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini
antara lain Tes dan dokumentasi:
1. Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang
sudah ditentukan.79Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah Instrumen Tes Hasil Belajar (THB) kognitif menggunakan soal tertulis
dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 29 soaldengan acuan bahwa setiap item
yang dijawab dengan benar akan diberi skor 1dan item yang dijawab salah
akan diberi skor 0. Sebelum digunakan soal dilakukan uji coba terlebih dahulu
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas, uji dayabeda serta tingkat
kesukaran soal dengan menggunakan Microsoft OfficeExcel 2007. Kisi-kisi
soal instrumen THB kognitif dapat dilihat pada tabel berikut:
79
Tabel 3.2Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Indikator Tujuan Pembelajaran
Khusus
1. Menunjukkan hubungan usaha, gaya dan
pepindahan.
2. Menunjukkan hubungan usaha, daya dan waktu.
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian usaha dalam fisika melalui demonstrasi yang dilakukan oleh seorang siswa dengan intruksi dari guru.
2. Siswa dapat mencontohkan 3 kegiatan di kehidupan sehari-hari yang termasuk usaha dalam fisika melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru. 3. Siswa dapat menjelaskan
hubungan usaha (W), gaya (F) dan perpindahan (s) melalui mengerjakan LKS yang diberikan guru kepada setiap siswa.
4. Siswa dapat menyebutkan satuan usaha dalam SI melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
5. Siswa dapat menjelaskan 3 jenis usaha yang ada dalam kehidupan sehari-hari melalui membaca lembar bacaan dan mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa. 6. Siswa dapat menghitung
soal matematis yang berhubungan dengan usaha melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa. 7. Siswa dapat menjelaskan
pengertian daya melalui membaca lembar bacaan dan mengerjakan LKS yang
3. Mengaplikasik an konsep energi dan perubahannya dalam
kehidupan sehari-hari.
diberikan oleh guru kepada setiap siswa
8. Siswa dapat menjelaskan hubungan persamaan antara daya (P), usaha (W) dan waktu (t) melalui
mengerjakan LKS yang diberikan guru kepada setiap siswa
9. Siswa dapat menghitung soal-soal yang berhubungan dengan daya dan usaha melalui mengerjakan LKS yang diberikan guru kepada setiap siswa.
10.Siswa dapat menjelaskan pengertian energi melalui lembar bacaan yang dibuat oleh guru.
11.Siswa dapat menkoveksi satuan energi melalui lembar bacaan yang dibuat oleh guru.
12.Siswa dapat menyebutkan macam-macam sumber bentuk energi melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru 13.Siswa dapat mencontohkan
bentuk energi yang ada dalam kehidupan sehari-hari melalui membaca lembar bacaan dan mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
14.Siswa dapat menjelaskan perubahan bentuk energi melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
15.Siswa dapat menyebutkan alat perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari melalui membaca lembar bacaan dan mengerjakan
4. Mendefinisika n pengertian energi mekanik.
5. Membedakan konsep energi kinetik dan energi potensial.
LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa. 16.Siswa dapat menjelaskan
pengertian energi mekanik melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
17.Siswa dapat menuliskan persamaan energi mekanik melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
18.Siswa dapat menjelaskan pengertian energi kinetik melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
19.Siswa dapat menjelaskan pengertian energi potensial melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
20.Siswa dapat menuliskan persamaan energi kinetik melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
21.Siswa dapat menuliskan persamaan energi potensial melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
22.Siswa dapat menghitung soal-soal yang berhubungan dengan energi kinetik melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa. 23.Siswa dapat menghitung
besarnya energi potensial yang dimiliki benda melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
24.Siswa dapat menganalisis besar energi kinetik pada
6. Menjelaskan hubungan antara usaha dan energi
benda yang ada dalam kehidupan sehari-hari melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa. 25.Siswa dapat menganalisis
besar energi potensial pada benda yang ada dalam kehidupan sehari-hari melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa. 26.Siswa dapat membedakan
energi kinetik dan energi potensial dalam kehidupan sehari-hari melalui
mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
27.Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum kekekalan energi melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa. 28.Siswa dapat menerapan
hukum kekekalan energi dalam kehidupan sehari-hari melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa. 29.Siswa dapat menjelaskan
adanya hubungan antara usaha dan energi melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
C4
Dokumentasi bertujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan- peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, data yang relevan penelitian.80
F. Teknik Keabsahan Data
Data yang diperoleh dikatakan absah apabila alat pengumpul data
benar-benar valid dan dapat digunakan dalam mengumpulkan data penelitian.
Instrumen yang sudah diuji coba ditentukan kualitasnya dari segi validitas,
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas soal. Uji coba dilakukan pada
kelas VIII-b dengan 22 siswa yang hadir.
1. Uji Validitas butir soal
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes
telah mengukur apa yang seharusnya diukur.81Suatu alat pengukur dapat
dikatakan alat pengukuran yang valid apabila alat pengukur tersebut dapat
mengukur apa yang hendak diukur secara tepat.82Validitas instrumen dalam
penelitian ini dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
q p S
M M
t t p pbi
Keterangan:
pbi
= Koefisien korelasi biseral
80
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 105
81
SumarnaSurapranata, Analisis, Validitas, Reliabelitas, danInterpretasiHasilTes,Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2009, h. 50
82
P
M = Rata-rata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki
jawaban benar
t
M = Rata-rata skor total
t
S = Standar deviasi skor total
p = jumlah seluruh siswa
benar menjawab
yang siswa banyak
p = Proporsi siswa yang menjawab salah (q1 p)83
Kriteria koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3Makna Koefisiensi Korelasi Product Moment.84
Angka Korelasi Makna
0,00-0,19 Sangat rendah
0,20-0,39 Rendah
0,40-0,59 Sedang
0,60-0,79 Kuat
0,80-1,00 Sangat kuat.
Harga validitas butir soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian
adalah butir-butir soal yang mempunyai harga validitas minimum 0,30 karena
dipandang sebagai soal yang baik. Butir-butir soal yang mempunyai harga
validitas dibawah 0,30 tidak digunakan sebagai instrumen penelitian.85
83
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi... h 79
84
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., h. 257 85
Hasil analisis validitasbutir soal dengan Microsoft
OfficeExcel2007menunjukkan, dari 40 butir soal yang digunakan sebagai soal
uji coba Tes Hasil Belajar (THB) kognitif, didapatkan 16 butir soal yang
dinyatakan valid dan 24 butir soal yang dinyatakan tidak valid.
2. Reliabilitas Tes (Test Reliability)
Reliabilitas tes-retes adalah derajat yang menunjukkan konsistensi hasil
sebuah tes dari waktu ke waktu.86 Perhitungan mencari reliabilitas
menggunakan rumus K-R21 yaitu,
2
11
) (
1
1 nSt
M n M n
n
r 87
Keterangan:
M = Skor rata-rata
n = Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
2 t
S = Varians skor total.
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen88
Reliabilitas Kriteria
86
Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya , Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 45.
87
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi ..., h. 103
88
0,00-0,19 Sangat rendah
0,20-0,39 Rendah
0,40-0,59 Sedang
0,60-0,79 Kuat
0,80-1,00 Sangat kuat
Remmers et. al. (1960) dalam Surapranata, menyatakan bahwa koefisien
relibilitas ≥ 0,5 dapat dipakai untuk tujuan penelitian.89
Berdasarkan hasil analisis butir soal yang dilakukan diperoleh tingkat
reliabilitas instrumen THB kognitif penelitian sebesar 0,79 kategori kuat,
sehingga soal-soal tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
3. Taraf Kesukaran ( Difficulty Index)
Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring
benyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul.90 Jika
banyak peserta tes yang dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukaran
tes tersebut rendah. Sebaliknya jika hanya sedikit dari subjek yang menjawab
dengan benar maka taraf kesukarannya tinggi. Taraf kesukaran tes dinyatakan
dalam indeks kesukaran (difficult Index). Taraf kesukaran dinyatakan dengan P
dan dicari dengan rumus:
P =𝐵
𝐽𝑆
91
89
Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, dan Interpretasi Hasil Tes...h. 114.
90
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian..., h. 230
91
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya seluruh siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering, indeks kesukaran diklasifikasikan
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kategori Tingkat Kesukaran.92
Nilai P Kategori
P < 0,3 Sukar
0,3 ≤ P ≥ 0,7 Sedang
P > 0,7 Mudah
Hasil analisis tarafkesukaranbutir soal dengan Microsoft
OfficeExceldidapatkan 7soal kategori sukar, 28soal kategori sedang dan 5soal
kategori mudah.
4. Daya Pembeda (Discriminating Power)
Daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan
antara subyek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai.93Rumus untuk
menentukan daya pembeda (D) yaitu: 94
92
Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, dan Interpretasi Hasil Tes...h. 21.
93
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, ...h. 231
94Ibid,
B A B B
B A
P P J B J B
Keterangan:
A
J = Jumlah peserta tes kelompok atas
B
J = jumlah peserta tes kelompok bawah
A
B = Banyak siswa yang menjawab benar pada kelompok atas
B
B = Banyak siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah
Klasifikasi nilai daya pembeda yaitu
D : below– 0,19 : Jelek(Poor items)
D : 0,20-0,29 : Cukup(Marginal items)
D : 0,30-0,39 : Baik(Reasonably good items)
D : 0,40 and up : Baik Sekali(Very good items)95
Hasilanalisis dayabedabutir soal menggunkan Microsoft OfficeExcel2
butir soal kategori jelek, 6 butir soal kategori cukup, 3 butir soal kategori baik
dan 29 butir soal kategori baik sekali.
Hasil uji coba instrumen tes hasil belajar (THB)menggunakan Microsoft
Office Excel hasilnya sebagai berikut menunjukkan bahwa dari 40 butir soal
yang telah diuji cobakan serta dihitung validitas, reliabilitas, daya beda dan
tingkat kesukaran, diperoleh soal yang digunakan dalam penelitian sebanyak
29 soal (soal yang valid 15 soal dan soal yang direvisi 14 soal) dan yang tidak
digunakan berjumlah 11 soal. Soal yang valid dan soal yang direvisi dapat
dilihattabel 3.6.
95
TABEL 3.6 KISI-KISI UJI COBA (THB) KOGNITIF SOAL VALID DAN TIDAK VALID
Indikator Tujuan pembelajaran khusus Aspek Butir
Soal
Kunci
jawaban Ket
1 2 3 4 5 6
Menunjukkan hubungan usaha, gaya dan
pepindahan.
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian usaha dalam fisika melalui demonstrasi yang dilakukan oleh seorang siswa dengan intruksi dari guru.
C1
*1 B Dipakai
2. Siswa dapat mencontohkan 3 kegiatan di kehidupan sehari-hari yang termasuk usaha dalam fisika melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
C1 *2 B Dipakai
3. Siswa dapat menjelaskan hubungan usaha (W), gaya (F) dan perpindahan (s) melalui mengerjakan LKS yang diberikan guru kepada setiap siswa.
C2 *3 A Dipakai
4. Siswa dapat menyebutkan satuan usaha dalam SI melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
C1 4 D Revisi
5. Siswa dapat menjelaskan 3 jenis usaha yang ada dalam
kehidupan sehari-hari melalui membaca lembar bacaan dan mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
C2
5 C Revisi
6. Siswa dapat menghitung soal matematis yang berhubungan dengan usaha melalui
mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
C3 6 B Direvisi
Menunjukkan hubungan usaha, daya dan waktu.
7. Siswa dapat menjelaskan pengertian daya melalui membaca lembar bacaan dan mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa
C2
*7
Indikator Tujuan pembelajaran khusus Aspek Butir Soal
Kunci
jawaban Ket
1 2 3 4 5 6
8. Siswa dapat menjelaskan hubungan persamaan antara daya (P), usaha (W) dan waktu (t) melalui mengerjakan LKS yang diberikan guru kepada setiap siswa.
C2
*8 A Dipakai
9. Siswa dapat menghitung soal-soal yang berhubungan dengan daya dan usaha melalui
mengerjakan LKS yang
diberikan guru kepada setiap siswa.
C4 *11 C Dipakai
Mengaplikasikan konsep energi dan
perubahannya dalam kehidupan sehari-hari.
10.Siswa dapat menjelaskan pengertian energi melalui lembar bacaan yang dibuat oleh guru.
C1
*12 B Dipakai
11.Siswa dapat menkoveksi satuan energi melalui lembar bacaan yang dibuat oleh guru.
C2 15 B Revisi
12.Siswa dapat menyebutkan macam-macam bentuk energi melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
C1 34 B Revisi
13.Siswa dapat mencontohkan bentuk energi yang ada dalam kehidupan sehari-hari melalui membaca lembar bacaan dan mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
C1 35 A Revisi
14.Siswa dapat menjelaskan perubahan bentuk energi melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
Indikator Tujuan pembelajaran khusus Aspek Butir Soal
Kunci
jawaban Ket
1 2 3 4 5 6
15.Siswa dapat menyebutkan alat perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari melalui membaca lembar bacaan dan mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
C1 *39 A Dipakai
Mendefinisikan pengertian energi mekanik.
16.Siswa dapat menjelaskan pengertian energi mekanik melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
C2
*16 C Dipakai
17.Siswa dapat menuliskan persamaan energi mekanik melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
C2
19 A Direvisi
18.Siswa dapat menjelaskan pengertian energi kinetik melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru
C2
17
C
Revisi
19.Siswa dapat menjelaskan pengertian energi potensial melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
C2
18 A Revisi
Membedakan konsep energi kinetik dan energi potensial.
20.Siswa dapat menuliskan persamaan energi kinetik melalui membaca lembar bacaan yang telah dibuat oleh guru.
C1 *20 D Dipakai
21.Siswa dapat menghitung soal-soal yang berhubungan dengan energi kinetik melalui
mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
Indikator Tujuan pembelajaran khusus Aspek Butir Soal
Kunci
jawaban Ket
1 2 3 4 5 6
22.Siswa dapat menghitung besarnya energi potensial yang dimiliki benda melalui
mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
C2 *23 D Dipakai
23.Siswa dapat menganalisis besar energi kinetik pada benda yang ada dalam kehidupan sehari-hari melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
C4 *25 D Dipakai
24.Siswa dapat menganalisis besar energi potensial pada benda yang ada dalam kehidupan sehari-hari melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
C4 26 A Revisi
25.Siswa dapat membedakan energi kinetik dan energi potensial dalam kehidupan sehari-hari melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
C1 28 B Revisi
26.Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum kekekalan energi melalui mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
C3 30 B Revisi
27.Siswa dapat menerapan hukum kekekalan energi dalam
kehidupan sehari-hari melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
C3 *32 A Dipakai
Menjelaskan hubungan antara usaha dan energi
28.Siswa dapat menjelaskan adanya hubungan antara usaha dan energi melalui mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa.
C2 *40 D Dipakai
Keterangan: * (soal-soal yang valid)
G.TeknikAnalisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah
yang bertujuan merumuskan kesimpulan. Teknik penganalisisan data dapat
dijelaskan sebagai berikut ini:
1. PeningkatanHasilBelajarSiswa
Menganalisis hasilbelajarsiswadenganpenerapanmodel pembelajaran
kooperatif tipe The Power of Two dianalisismenggunakanrumusgain factor.
Gain adalah selisih antara nilai pos-test dan pre-test, gain menunjukkan
peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran
dilakukan oleh guru. Peningkatan hasilbelajardiperoleh darigain faktor(N-gain)
dengan rumus sebagai berikut :
g =
Postest
−
Pretest
Skor Ideal
−
Pretest
Keterangan:
g = gain
Pretest = skor pre-test
Postest = skor post-test
Dengan kategori:96
g ≤ 0,30 : rendah
0,30 <g ≤ 0,70: sedang
g>0,70: tinggi
2. Analisis Data Tes Hasil Belajar (THB)
96
Data tes hasil belajar (THB) Kognitif yang diperoleh dari tes akhir (
pos-test) setelah penerapan model pembelajaran tipe The power of two pada materi
pokok usaha dan energi. dengan menghitung persentase peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa secara individual.
a. Ketuntasan Individu
Tingkat ketuntasan belajar masing-masing siswa dianalisis dengan
menghitung persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara
individual. Ketuntasan individu dikatakan tuntas bila hasil belajar siswa
mencapai kriteria ketuntasn minimal di sekolah yaitu ≥70%.97Ketuntasan
individu menggunakan rumus :
KB = T
Tt × 100% 98
Keterangan:
KB = Ketuntasan belajar individu
T = Jumlah skor benar yang diperoleh siswa
Tt = Jumlah skor total
b. Ketuntasan TPK
97
KKM Mata Pelajaran IPA MTs Darul Amin Palangka Raya
98
Satu TPK dikatakan tuntas bila siswa yang mencapai TPK tersebut ≥
65%.99 Untuk jumlah siswa sebanyak n siswa, rumus persentase TPK adalah
sebagai berikut:
% 100 (n)
siswa seluruh Jumlah
ut TPK terseb mencapai
yang siswa Jumlah
P
100
99
NgaliPurwanto, Prinsip-prinsipdanTeknikEvaluasiPengajaran, Bandung; PT Remaja, 2000, h. 132