b a
Pengujian alat
Uji kelayakan
Pengukuran parameter
Analisis data
Lampiran 2. Kapasitas Efektif Alat dan Persentase Bahan Rusak
Kapasitas efektif alat menunjukkan produktivitas alat selama pengoperasian tiap satuan waktu.
Tabel 4. Data Kapasitas Alat dan Persentase Bahan Rusak
Ulangan
kapasitas alat =Massa Akhir
waktu =
450gram
38,9detik= 41,66 kg/jam
persentase bahan rusak = BBR
BBDx100% =
50
500x100% = 10%
Ulangan II
kapasitas alat =Massa Akhir
waktu =
450gram
40,7detik= 39,82 kg/jam
persentase bahan rusak = BBR
BBDx100% =
50
Ulangan III
kapasitas alat =Massa Akhir
waktu =
440gram
38,7detik= 41,12 kg/jam
persentase bahan rusak = BBR
BBDx100% =
60
500x100% = 12%
Ulangan IV
kapasitas alat =Massa Akhir
waktu =
460gram
40,7detik= 40,70 kg/jam
persentase bahan rusak = BBR
BBDx100% =
40
Lampiran 3. Spesifikasi alat
Kecepatan tanpa beban = 3600 rpm 5. Transmisi daya pada pisau
Puli pada pisau = 12 inch Puli pada motor bensin = 2 inch
Lampiran 4. Analisis ekonomi 1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 5.000.000 2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel 5. Perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
Tabel 6. Perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun D
5 1.034.995 285.000 1.319.995
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2%(P−S)
Konsumsi bahan bakar = 0.5 liter/jam
Harga = Rp.7300/liter
Diperkirakan upah operator untuk mengoperasikan alat adalah sebesar Rp.10.000/jam.
Jumlah jam kerja = 7 jam/hari
Upah = Rp.10.000/jam
Biaya operator = Rp.70.000/hari
Biaya Tidak Tetap (BTT) = biaya reparasi + upah operator + biaya bahan bakar
= Rp. 540/jam + Rp. 10.000 + Rp. 3650/jam = Rp. 14.190/jam
Biaya pokok =
[
BTx + BTT]C
Tabel 7. perhitungan biaya pokok tiap tahun
Lampiran 5. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
Biaya tetap (F) tahun ke- 5 = Rp. 1.319.995/tahun
= Rp. 641,39/jam (1 tahun = 2.058 jam)
Biaya tidak tetap (V) = Rp. 14.190 (1 jam = 40,82 Kg)
= Rp. 347,62 /Kg
Penerimaan setiap produksi (R) = Rp. 500/Kg (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengiris sebanyak : N = F
(R−V)
= Rp . 1.319.995/tahun
Lampiran 6. Net present value = 170.176.214,5 + 348.400
= 170.524.614,5
Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja x (P/F.7,5%.n)
Tabel 8. Perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
Total 122.949.767,3
NPV 7.5% = CIF – COF
= Rp. 170.524.614,5 – Rp. 127.949.767,3 = Rp. 42.574.847,2
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp. 42.574.847,2 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
Lampiran 7. Internal rate of return
Dengan menggunakan metode IRR akan mendapat informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.
Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, pada discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
IRR = i1 – = 151.415.226,1 + 283.700
= 151.698.926,1
Tabel 9. Perhitungan pembiayaan 12% tiap tahun
Total 109.495.152,6
Jumlah COF = Rp. 5.000.000 + Rp. 109.495.152,6 = Rp. 114.495.152,6
NPV 12% = CIF – COF
= Rp. 151.698.926,1 – Rp. 114.495.152,6 = Rp. 37.199.773,5
Lampiran 8. Perhitungan Komponen Alat Pencacah Jagung Dari persamaan (1) dapat diperoleh:
�1
Perhitungan Panjang Sabuk V
Lampiran 9. Perhitungan daya motor
A. Massa mata pisau pencacah Diketahui : P = 13 cm
Jumlah mata pisau berjumlah 18 buah sehingga total massa pisau menjadi = 32 x 0,153 = 4,896 kg
F = m.g
= 4,896 kg x 9,8 m/s2 = 47,98 N
B. Volume pemberat
F = m x g = 4,393 x 9,8 = 43,052 N
C. Massa bahan sebesar 0,5 kg F = m.g
= 0,5 kg x 9,8 m/s2 = 4,9 N
Jadi total gaya keseluruhan, F = 95,931 N D. Kecepatan sudut (rad/s)
Diketahui : Kec. Putaran = 3600 rpm E. Perhitungan daya
P = 3,253212 KW
0,7457
= 4,36 HP
Lampiran 10. Gambar Alat
Tampak Simetris
Tampak Samping
Lampiran 11. Proses Pengolahan Dan Pencacahan Jagung
Jagung yang sebelum dicacah
Lampiran 12. Gambar teknik alat pencacah jagung