• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMISAHAN FRAKSI TERPENOID DARI EKSTRAK ETANOL 90 DAUN KATUK (Sauropus androgynous (L.) Merr) MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMISAHAN FRAKSI TERPENOID DARI EKSTRAK ETANOL 90 DAUN KATUK (Sauropus androgynous (L.) Merr) MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015

JURNAL FARMASI UDAYANA

VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1 - 100 EDISI DESEMBER 2015

(2)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 i

JURNAL FARMASI UDAYANA

INFORMASI BAGI PENULIS DAFTAR ISI

 Deskripsi

 Pembaca

 Editor

 Petunjuk Penulisan

DESKRIPSI

Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,

original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini

meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman serta evaluasi klinik obat.

PEMBACA

Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika

EDITOR

Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si

Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si

Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt

Editor :

Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt Mitra Bestari:

Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt

Anggota:

a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)

b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi) c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)

EMAIL

(3)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 ii PETUNJUK PENULISAN

PENDAHULUAN

Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)

artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau media publikasi yang lain.

Tipe artikel

Artikel hasil penelitian

Review article

Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),

pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan 1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus diberi halaman 1.

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN

Conflict of interest

Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi

pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan

Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,

konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau sumber dana yang lain.

Verifikasi Artikel

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari plagiarisme

Konstribusi

(4)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iii Kepemilikan artikel

Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang akan dipublikasikan

Perubahan penulis

Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh

corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan

meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas

Bahasa

Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.

PERSIAPAN

Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.

Struktur Artikel

Sub pokok bahasan-penomoran

Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya. Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.

Pendahuluan

Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci atau kesimpulan dari hasil penelitian

Bahan dan metode

Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka, hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan

Hasil

Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas

Pembahasan

(5)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iv Kesimpulan

Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil

Appendik

Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1; Gambar. A.1

Informasi penting dalam struktur artikel Judul

Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan matematika dan singkatan

Nama penulis dan institusi

Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang

nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis

Alamat korespondensi

Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi. Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis

Alamat penulis

Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic

Abstrak

Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu sendiri

Gambar

(6)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 v dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word

Kata kunci

Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)

Singkatan

Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis. Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.

Ucapan terima kasih

Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain sebagainya)

Unit

Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI

Tabel

Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari artikel

Daftar pustaka

Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan

di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan

bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini.

Aturan penulisan pustaka

Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.

Penulisan buku

Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.

(7)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vi Contoh:

Buku dengan satu penulis

Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin

Buku dengan banyak penulis

Dua-enam penulis

Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.: Allen & Unwin

Lebih dari 6 penulis

Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk

Buku yang memiliki editor

Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan

Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London: Pluto Press

Buku yang memiliki penulis dan editor

Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard

Bab yang terdapat di dalam buku

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit

Artikel jurnal

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,

volume (issue), halaman

Skipsi/Tesis/Disertasi

Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.

Universitas, kota

Sumber penulisan singkatan jurnal

Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html

Submission checklist

Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir sebelum artikel dikaji oleh editor.

Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:  alamat email

 kode pos

 nomor telepon atau fax

Semua file yang dibutuhkan telah diupload

 Kata kunci

(8)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vii  Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki)

Hal selanjutnya yang harus diperhatikan

 Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah

 Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya

 Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini

 Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam teks

 Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal dari sumber lain (termasuk web)

SETELAH ARTIKEL DITERIMA

Perbaikan

Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada

corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh

untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.

Naskah yang dipublikasikan

Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui

(9)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 viii DAFTAR ISI

Hal Halaman Judul ………... Informasi Bagi Penulis di Jurnal Farmasi Udayana ... Petunjuk Penulisan ... Daftar Isi ………...

i ii viii

1 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur

Balb/C ……… 1

2 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ Hati Mencit Betina ... 8 3 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium

aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ………. 11 4 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume

Organ Ginjal Mencit Betina ………... 17 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri ……. 20 6 Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% ……… 25 7 Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen

Andrografolid dari Herba Sambiloto ………. 29 8 Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal

Mencit Betina ………. 33 9 Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi

Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia alba) sebagai Permeation Enhancer ………. 37 10 Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus

androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom ………... 45 11 Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia), dan Herba Pegagan (Centella asiatica) sebagai Antiluka Bakar ………... 48 12 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit

Jantan ... 53 13 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Auct.

non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C … 56 14 Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch

Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees. 60 15 Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.)

Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak ... 66 16 Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan

Enzim Papain dan Bromealin ……… 72 17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan ………... 76 18 Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto

(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) ………... 82 19 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus

polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico ………... 91 20 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit

(10)

Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom (Warditiani, N.K., Susanti, N.M.P., Samirana, P.O., Milawati, Widhiastuti, K.A.P., Pinangkaan, C., Wirasuta, I M.A.G.)  

 

PEMISAHAN FRAKSI TERPENOID DARI EKSTRAK ETANOL 90% DAUN KATUK (Sauropus androgynous (L.) Merr) MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM

Warditiani, N.K.1, Susanti, N.M.P.1, Samirana, P.O.1, Milawati1, Widhiastuti, K.A.P.1, Pinangkaan, C.1, Wirasuta, I M.A.G. 1

1

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Korespondensi: Milawati

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837

Email : Mila29firdaus@gmail.com

ABSTRAK

Daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) dapat digunakan sebagai obat tradisonal sakit kerongkongan, meningkatkan produksi ASI, serta memiliki aktivitas sebagai antidislipidemia. Senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak etanol 90% yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, dan terpenoid. Salah satu kandungan kimia yang paling banyak terkandung pada daun katuk adalah terpenoid. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan fraksi terpenoid dari ekstrak etanol 90% daun katuk.

Pemisahan fraksi terpenoid dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: ekstraksi, fraksinasi dengan kromatografi kolom lambat dengan pelarut campur kloroform:metanol (9:1-1:9 v/v), identifikasi kandungan kimia dengan KLT, skrining fitokimia. Hasil fraksinasi kromatografi kolom didapatkan 20 fraksi dengan hasil positif terpenoid sebanyak 5 fraksi dari fraksi nomor 13-17.

Kata kunci : Sauropus androgynus (L.) Merr, terpenoid, kromatografi kolom lambat

1. PENDAHULUAN

Daun katuk secara tradisional telah digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan produksi air susu ibu dan mengatasi sembelit (Santoso, 2008). Ekstrak etanol daun katuk juga telah teruji memiliki aktivitas antidislipidemia pada penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2014). Senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak etanol 90% daun katuk yaitu alkaloid, terpenoid, flavonoid, saponin, tanin, dan glikosida (Budiman, 2014). Terpenoid merupakan senyawa yang banyak terkandung di dalam daun katuk (Selvi dan Basker, 2010).

Terpenoid berasal dari molekul isopren CH2=C(CH3)-CH=CH2 dan kerangka karbonnya dibangun oleh penyambungan dua atau lebih satuan C5. Terpenoid hidrokarbon memiliki rumus umum (C5H8)n dan diklasifikasikan berdasarkan jumlah atom karbon atau jumlah n yang terdapat dalam dalam struktur (Harborne, 2006: Yadav dkk., 2014).

Secara kimia, terpenoid umumnya larut dalam lemak dan terdapat di dalam sitoplasma sel tumbuhan. Biasanya terpenoid diekstraksi dari jaringan tumbuhan dengan memakai petroleum eter. Seskuiterpen lakton, diterpen, sterol dan triterpenoid yang kurang polar dapat diektraksi dengan benzen, eter, dan kloroform. Etil asetat dan aseton dapat mengekstraksi diterpenoid teroksigenasi, sterol dan triterpenoid. Etanol, metanol, dan air dapat mengekstraksi triterpenoid dan glikosida sterol (Citoglu dan Acikara, 2012).

Terpenoid dapat dipisahkan secara kromatografi pada silika gel atau alumina memakai pelarut eter atau kloroform, kemudian dilanjutkan dengan deteksi menggunakan pereaksi penampak noda asam sulfat pekat atau vanillin-asam sulfat (Harborne, 2006).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan fraksi terpenoid dari ekstrak etanol90% daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr).

45

(11)

Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom (Warditiani, N.K., Susanti, N.M.P., Samirana, P.O., Milawati, Widhiastuti, K.A.P., Pinangkaan, C., Wirasuta, I M.A.G.)  

 

2. BAHAN DAN METODE

2.1. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan adalah serbuk daun katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr) yang diperoleh dari daerah Kulonprogo, Yogyakarta, etanol teknis 96%, kloroform teknis, metanol teknis, akuades, plat KLT GF 250 merk Merck, serbuk silika, glass wool, vanilin, asam sulfat pekat.

2.2. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat maserasi, seperangkat alat gelas, kolom kromatografi, rotary

evaporator (Eyela®), plat KLT silika gel GF

254, serbuk silika, chamber KLT (Camag®), pipet mikro, botol semprot, oven (Binder®), lampu UV254 dan UV366 (Camag®).

2.3. Prosedur Penelitian

2.3.1.Ekstraksi dan Penguapan Pelarut

Sebanyak 100 gram serbuk daun katuk diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan 1 liter pelarut etanol 90%. Hasil ekstraksi diuapkan pelarutnya sampai didapat ekstrak kental.

2.3.2.Fraksinasi dengan Kromatografi Kolom Sebanyak 1 gram ekstrak kental etanol 90% Ekstrak etanol 90% difraksinasi menggunakan kromatografi kolom campuran pelarut gradien kloroform:metanol dengan perbandingan 9:1 sampai 1:9 (masing-masing perbandingan sebanyak 20mL). Hasil fraksinasi didapatkan sebanyak 20 fraksi.

2.3.3.Identifikasi profil KLT

Fraksi-fraksi yang diperoleh diidentifikasi dengan KLT. Fase gerak yang digunakan adalah kloroform : metanol = 7 : 3. Plat KLT disemprot dengan pereaksi penampak noda vanillin-asam sulfat, kemudian diamati reaksi warna yang terjadi. Hasil positif terpenoid menunjukkan perubahan warna menjadi kuning-coklat, kuning, coklat dan ungu (Harborne, 2006).

3. HASIL

Bahan tanaman yang digunakan berupa simplisia daun katuk yang diperoleh dari Kulonprogo, Yogyakarta. Determinasi dilakukan di Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, UGM untuk

mengetahui kebenaran jenis tanaman yang diteliti. Hasil determinasi menyatakan bahwa benar tanaman yang digunakan untuk penelitian ini masuk dalam jenis Sauropus androgynus (L.) Merr.

Ekstraksi serbuk daun katuk dilakukan dengan metode maserasi pelarut etanol 90%. Didapatkan ekstrak berwarna ungu pekat. Sebanyak 1 gram ekstrak etanol 90% difraksinasi menggunakan kromatografi kolom fase gerak gradien campuran pelarut kloroform:metanol 9:1 sampai 1:9. Hasil fraksinasi didapatkan sebanyak 20 fraksi. Masing-masing fraksi ditampung sebanyak 10mL. Dilakukan identifikasi menggunakan KLT pada semua fraksi selanjutnya disemprotkan pereaksi penampak noda vanillin-sulfat. Terjadi perubahan warna menjadi kuning-coklat pada fraksi 13-17 (gambar 1).

Gambar 1 Pengamatan profil KLT fraksi secara visual setelah disemprot vanillin-sulfat.

4. PEMBAHASAN

Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi pelarut etanol 90%. Etanol 90% merupakan campuran hidroalkohol yang mudah bercampur, sehingga dalam proses ekstraksi dapat menyari kandungan kimia baik yang bersifat polar maupun non polar (Ansel, 1989).

Ekstrak kental yang diperoleh dipisahkan dengan metode kromatografi kolom lambat untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat pada ekstrak. Fase gerak pelarut campur kloroform : metanol (10:0 v/v sampai 0:10 v/v) mampu memisahkan senyawa triterpenoid (Rivero-Cruz dkk., 2008), sehingga senyawa terpenoid dalam daun katuk dapat dipisahkan dengan pelarut campur gradien kloroform :

46

(12)

Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom (Warditiani, N.K., Susanti, N.M.P., Samirana, P.O., Milawati, Widhiastuti, K.A.P., Pinangkaan, C., Wirasuta, I M.A.G.)  

 

47

 

metanol (9:1 v/v sampai 1:9 v/v) untuk kromatografi kolom lambat.

Pada Gambar 1, bercak yang awalnya tidak nampak menjadi berwarna setelah disemprot dengan pereaksi semprot yang diamati secara visual. Bercak setelah disemprot dengan vanillin-asam sulfat pada fraksi 13 sampai 17 menunjukkan perubahan warna menjadi kuning-coklat. Perubahan warna secara visual tersebut diduga merupakan senyawa terpenoid. Menurut Wagner dkk. (1984) bercak yang mengandung golongan terpenoid akan tampak secara visual berwarna biru-hijau, kuning-coklat, atau merah-violet setelah disemprot dengan pereaksi vanillin-asam sulfat dan dipanaskan. Pada fraksi 1 sampai 10 tidak ditemukan adanya senyawa terpenoid. Hal tersebut dapat disebabkan perbedaan kepolaran eluen yang digunakan ketika mengelusi kolom. Eluen pada fraksi awal bersifat cenderung non polar kemudian meningkat kepolarannya ketika menuju ke fraksi akhir, sehingga dapat menyebabkan perbedaan kemampuan eluen untuk menarik komponen kandungan kimia. Dalam hal ini menunjukkan bahwa pada saat fraksinasi terpenoid cenderung tertarik dalam pelarut semipolar.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian fraksi terpenoid dari ekstrak etanol 90% daun katuk dapat dipisahkan menggunakan kromatografi kolom lambat fase gerak gradien campuran pelarut kloroform:metanol (9:1 sampai 1:9). Hasil fraksinasi didapatkan fraksi terpenoid pada nomor 13-17 menggunakan bantuan pereaksi penampak noda vanillin-sulfat.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ni Nyoman Putri Paramita Sari, Anak Agung Sinta Indrani, Ni Putu Aditya Kusuma Dewi dan tim biologi farmasi Unud atas bantuan teknis dalam pengerjaan dan penyiapan alat bahan dalam penelitian ini.

PUSTAKA

Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk

Sediaan Farmasi. Jakarta: UI press:

616-617.

Budiman, A. (2014). Pengaruh Pemberian

Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk

(Sauropus androgynous (L.) Merr)

terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak (Skripsi). Jimbaran:

Universitas Udayana.

Citoglu, G.S. dan O.B. Acikara. (2012). Column Chromatography for Terpenoids and Flavonoids. In: Sasikumar Dhanarasu, ed.

Chromatography and Its Applications.

Croatia: Intech. P.14.

Harborne, J. B. (2006). Metode Fitokimia

Penuntun Cara Modern Mengenalisa Tumbuhan. Bandung: Institut

Teknologi Bandung. P.123-125.

Rivero-Cruz, J.F., Min Zhu, A.D Kinghorn, C.D. Wu. (2008). Antimicrobial constituents of Thompson seedless raisins (Vitis viniferaagainst selected oral pathogens. Phytochemistry

Letters, 1:151-154

Santoso, H.B. (2008). Ragam & Khasiat

Tanaman Obat. Jakarta PT Agromedia

Pustaka. P. 51.

Selvi, S. dan A. Basker. (2010). Phytochemical Analysis and GC-MS profiling in the leaves of Sauropus

Androgynus (L.) Merr. International Journal of Drug Development & Research, 4(1): 162-167.

Wagner, H., S. Bladt, dan E.M. Zgainski. (1984). Plant Drug Analysis. Berlin: Springer. P.294.

Yadav, N., R. Yadav, dan A. Goyal. (2014). Chemistry of Terpenoid. International

Gambar

Gambar 1 Pengamatan profil KLT fraksi secara  visual setelah disemprot vanillin-

Referensi

Dokumen terkait

Modul Melaksanakan pekerjaan dasar kelistrikan dengan kode ABMR 011.016 -1A berisi materi dan informasi tentang dasar listrik, arus, tegangan, tahanan, hukum Ohm, daya

Dalam semiloka ini, terdapat 18 makalah yang dipaparkan yang merupakan perspektif dari berbagai pemangku kepentingan (stakeholders ) tentang masalah dan solusi kebakaran di

Dari pengumpulan bukti audit didapatkan dari wawancara kepada kepala bagian dan staf yang berhubungan langsung dengan maintenance control center, kueisioner yang telah dibuat dengan

Pengaturan larangan persekongkolan tender selain diatur dalam Undang-Undang Persaingan Usaha juga diatur dalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

D3 Teknik Mesin kerjasama PLN FTI-ITS 8 Inspeksi dilakukan secara visual dan juga dilakukan secara non visual. Inspeksi secara visual dengan melihat perubahan yang

Pemilihan Umum KDH dan WKDH tahun 2011 di Kota Salatiga menyisakan problematika hukum yang perlu dikaji antara lain dalam kaitannya dengan demokrasi prosedural

Untuk melakukan pelayanan kesehatan meliputi anamnesis, pemeriksaan kesehatan, pembuatan diagnosa, pemberian terapi, maupun melakukan tindakan medic kepada pasien

Ada ketika system emergensi local tidak dapat memberikan perawatan intensif sesegera mungkin ketika korban bencana sangat membutuhkan. Filosofi