• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Suana - Kecamatan Nusa penida - Kabupaten Kuana.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Suana - Kecamatan Nusa penida - Kabupaten Kuana."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Program Pendampingan keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.

Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Melalui PPK mahasiswa memperoleh pengalaman hidup pada kondisi kekurangan yang diharapkan memicu gagasan kreatif dan inovatif dari dalam diri mahasiswa bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut. Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Pasca program jumlah keluarga pra-KS diharapkan berkurang karena mengikuti proses pemberdayaan dan mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga secara sempurna. Untuk mencapai sasaran itu, tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada aspek mental yang tidak mudah berubah. Oleh sebab itu, PPK bagi suatu keluarga tidak cukup didampingi dalam satu periode saja, melainkan perlu beberapa periode KKN PPM. Evaluasi keberhasilan akan dilakukan minimal pada tahun ke tiga atau setelah enam kali periode pendampingan.

(2)

langsung. Dengan kehadiran mahasiswa di keluraga dampingan sangat dapat membantu karena dengan bertukar pikiran saling memotivasi dapat meringgankan beban secara psikis melalui motivasi-motivasi yang di berikan begitu juga sebaliknya terhadap mahasiswa.

1.1Profil Keluarga Dampingan

Pada program pendamingan keluarga (PPK) penulis mendapatkan keluarga dampingan di Dusun Semaya, Desa Suana, Nusa Penida. Keluarga yang penulis dampingi adalah bapak I Made Karya. Keluraga bapak I Made Karya memiliki 5 orang anak dari istri pertaman yang kini sudah bercerai dan menikah lagi dengan istri kedua pada tahun 2013 yaitu dengan ibu Ni Wayan Lukri. Anak pertama bapak I Made Karya sudah menikah dan menetap di Sumbawa, anak kedua juga sudah menikah dan menetap di Bali. Anak ke tiga yaitu I Komang Rio Gunawan putus sekolas pada saat SMP kelas 2 dan kini memilih bekerja di Sanur. Anak keempat yaitu Ni Ketut Serly Juniati juga mengalami putus sekolah, dia tidak dapat melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMP karena terbentur masalah ekonomi, akhirnya ia berkerja di rumah saudaranya di Padang Bai. Anak kelima yaitu I Gede Alit Juliana Hendra bapak I Made Karya ini masih duduk di kelas 2 SDN 6 Suana. Pekerjaan bapak I Made Karya sebagai buruh serabutan dan istrinya hanya sebagai ibu rumah tangga dan dapat membantu menjadi buruh sekali-kali. Sebelum menjadi buruh serabutan bapak I Made Karya mempunyai petak-petak rumput laut. Namun satu tahun terahir rumput laut yang di pelihara rusak sampai sekarang.

Tempat tinggal bapak I Made Karya terdiri dari 2 bangunan dimana 1 bangunan merupakan bangun utaman dan bangunan ke 2 merupakan dapur.Seluruh bangunan tersebut di bangun dari bantuan bedah rumah dan biaya sendiri. Lahan yang di tempati bapak I Made Karya seluas 2 are merupakan tanah warisan dari orang tuanya. Jalan menuju rumah bapak I Made Karya merupakan gang kecil namun tidak terlalu jauh dari jalan utama. Bangunan rumah bapak I Made Karya sudah di bangun menggunakan batako. Bangunan dapur menyatu dengan kamar mandi. Untuk administrasi kependudukan bapak I Made Karya serta keluarga sudah mempunyai Kartu Keluarga(KK), Kartu Tanda Penduduk(KTP) serta jaminan kesehatan nasional (JKN) untuk keluarga miskin.

(3)

Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket IMade Karya Suami 41 SD Serabutan Kawin Ni Wayan Lukri Istri 36 - Serabutan Kawin I Komang Rio

Gunawan

Anak 16 SD Karyawan Lajang

Ni Ketut Serly Juniati

Anak 12 SD Pembantu Lajang

I Gede Alit Juliana Hendra

Anak 7 SD Pelajar Lajang

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan

Suatu keluarga dampingan dapat diukur melalui perekonomiannya. Sama halnya kaeluarga yang akan mendapat pendampingan. Sebagian besar keluarga yang di dampingi mengalami masalah ekonomi. Keluarga bapak I Made Karya mengalami hal yang sama dimana perekonomiannya mengalami kendala, permasalahan perekonomiannya bertambah ketika tidak ada hasil dari lahan rumput laut. Tidak adanya hasil rumput laut dan pekerjaan yang tidak tetap membuat keterpurukan perekonomiannya sehingga anak ke tiga dan keempat mengalami putus sekolah.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

(4)

 Sumber penghasilan

- Hasil kerja serabutan rata-rata =Rp 1.500.000 - Hasil penjualan anak babi 6 x600.000 = Rp 3.600.000,00 Pengeluaran Keluarga

Adapun rincian pengeluaran keluarga Bapak I Made Karya adalah sebagai berikut: -Kebutuhan sehari-hari

Pengeluaran utama keluarga Bapak Sarma adalah untuk biaya hidup sehari-hari seperti bahan makanan dan keperluan mandi. Menurut keterangan beliau, berikut adalah kisaran pengeluaran keluarga dalam sebulan.

Beras :Rp. 270.000 Bahan Makanan : Rp. 600.000 Listrik : Rp. 80.000 Pakan Ternak : Rp. 800.000

-Pendidikan

Pengeluaran untuk biaya pendidikan anak kelima tidak ada karena biaya pendidikan sudah dibiayaii oleh pemerintah.

-Kesehatan

Penegeluaran kesehatan sudah di tanggung pemerintah melalui kartu jaminan kesehatan nasional(JKN)

-Sosial

Pengeluaran sosial keluarga bapak I Made Karya yaitu Rp.100.000,00 setiap bulannya untuk membayar iyuran adat.

-Kerohanian

(5)

Odalan, dan Nyepi, membeli perlengkapan banten dan buah-buahan di pasar dengan biaya yang disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada.

-Lain-lain

(6)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga, dilakukan beberapa kali kunjungan di kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan anggota keluarga mengenai masalah yang dialami. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil diskusi dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.

2.1.1 Lingkungan

Gambar 1. Dapur keluarga

(7)

Gambar 2. Rumah yang ditempati keluarga

Rumah bapak I Made Karya terletak di tengah gang kecil fasilitas di rumah bapak hanya dapur dan kamar mandi. Kondisi kamar mandi yang tidak di lengkapi dengan alat MCK yang lengkap, sehingga untuk membuang air besar keluarga bapak I Made Karya mengalami kesulitan. Sumber air yang digunakan bersumber dari sumur bor dan air tampungan hujan.

2.1.2 Ekonomi

Penghasilan yang diperoleh keluarga bapak I Made Karya cendrung tidak menetap karena dalam sebulan belum tentu memperoleh pekerjaan. Dan untuk penjualn ternak juga belum pasti karena penjualan anak babi atau anak sapi tidak menentu dan tidak dapat dikatakan penghasilan tetap karena babi akan dijual jika ada yang mencari atau sebagai jaminan untuk meminjam uang. Selain itu kendala yang terjadi dalam perekonomian yaitu tidak adanya uang yang di simpan sebagai tabungan.

2.1.3 Sumber Daya Manusia

(8)

membaca. Kemampuan yang dimiliki juga terbatas hanya menghandalkan tenaga yang dimiliki.

2.1.4 Sosial

Kegiatan masyarakat seperti upacara keagamaan yang wajib serta iyuran wajib adat sebesar Rp.100.000 cukup memberatkan keluarga. Keterbatasan ekonomi yang dialami beliau sehingga pengeluaran bertambah.

2.1.5 Sumber Daya Alam

Pendapatan keluarga hanya mengandalkan hasil kerja serabutan yang hasilnya tidak menentu, juga hasil penjualan babi dan sapi. Untuk memenuhi kebutuhan hidup ternak yang diurus oleh bapak I Made Karya, tentunya beliau harus mencari pakan berupa daun-daunan. Sumber pakan tersebut didapatkan secara melimpah saat musim hujan. Namun hal yang mengenaskan terjadi saat musim kemarau. Tanaman yang tersedia tidak sebanyak saat musim hujan, bahkan sangat sulit didapatkan.

2.2 Masalah Prioritas

Masalah prioritas merupakan masalah utama dalam keluarga yang menjadi penghambat kegiatan ataupun pembatas untuk maju. Dari pendampingan ini penulis diharapkan dapat memberi solusi atas masalah tersebut.

2.2.1 Sulitnya Memenuhi Kebutuhan Pokok

Sulitnya memenuhi kebutuhan pokok karena kendala ekonomi. Kendala ekonomi terjadi karena kurang efektifnya penyimpanan uang serta pemeliharaan ternak yang semestinya dapat menjadi tabungan ketika membutuhkan uang lebih. Selain itu pekerjaan yang tidak menentu sehingga untuk memenuhi kehidupan pokok masih belum cukup

2.2.2 Sumber Daya Manusia yang Kurang Memadai

(9)

2.2.3 Pemeliharaan Ternak yang Kurang Intensif

(10)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survei ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi di sana dengan cara mengobrol serta meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu. Dengan demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi.

Dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan memprioritaskan masalah, maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut, terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.

Pelaksanaan program saat pendampingan keluarga ini dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan. Adapun kegiatan ini disusun atas dasar pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh Bapak Karya. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat pendampingan pra-KS adalah:

3.1.1 Membantu Aktivitas Sehari-hari

(11)

Gambar 3. Membakar ikan

Ibu Ni Wayan Lukri hanya memasak satu ekor ikan setiap harinya karena harga ikan lebih murah dibandingkan harga lauk lainnya. Satu ekor ikan tersebut dimakan selama 1 hari.

Gambar 4. meberi pakan babi

Setiap sore babi diberikan pakan polar yang dicampur air. Pakan yang diberikan sekali sehari karena harga pakan yang dirasa mahal dan harga penjualan babi tidak sesuai.

3.1.2 Penyuluhan tentang Kesehatan Hewan

Penyuluhan dilakukan di rumah ibu dengan berbincang-bincang mengenai ternak. Metode pendekatan secara kekeluargaan dapat lebih efektif dan bisa diterima lebih baik. Penyuluhan kesehatan ternak tentang sanitasi dan kebersihan lingkungan kandang ternak. Pengaruh lingkungan yang kurang bersih dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri yang dapat menyebarkan penyakit. Penyakit yang disebarkan tidak hanya pada ternak tetapi juga pada manusia.

3.1.3 Pengolahan Pupuk Organik

(12)

Pengolahan kotor ternak selain dapat membersihkan lingkungan juga dapat menambah pendapatan. Pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk orgaik sangat sederhana. Kotoran sapi yang sudah di keringkan dicampur dengan molasis kebudian di bungkus dengan terpal atau dalam kondisi kedap udara selam kurang lebih 3 hari atau dapat digunakan langsung.

Gambar 5. pencampuran pupuk

3.1.4 Mengajar Membaca dan Bimbingan Belajar

(13)

Gambar 6. Proses bimbingan belajar

3.2 Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini, penulis membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan di keluarga bapak I Made Karya. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Agenda kunjungan ke keluarga dampingan

No Tanggal Jenis Kegiatan Waktu Durasi

1 30/7/2016 Bertemu dengan Keluarga Dampingan Serta

mengenalkan Diri 10.00-11.00 1 jam

2 31/7/2016 Bertemu dan berdiskusi tentang keluarga 13.00-17.00 4 jam 3 2/8/2016 Bimbingan belajar kepada Alit 18.00-20.00 2 jam 4 6/8/2016 Bimbingan belajar kepada Alit 18.00-20.00 2 jam 5 7/8/2016 Mengajarkan Ibu membaca 18.30-19.30 1 jam

6 8/8/2016 Bimbingan Belajar 18-20.15 2,15

jam 7 11/8/2016 Mengajar membaca sekaligus membantu kegiatan

sehari-hari 14.00-18.00 4 jam

8 13/8/2016 Membantu kegiatan sehari-hari 14.00-18.00 4 jam 9 14/8/2016 Penyuluhan kesehatan ternak 15.00-19.00 4 jam 10 15/8/2016 Mengajar ibu membaca 15.00-19.00 4 jam 11 16/8/2016 Memberikan pelayanan kesehatan ternak 14.00-18.30 4.5 jam 12 18/8/2016 Pengolahan pupuk organik 10.00-18.00 8 jam 13 19/8/2016 Bimbingan belajar 20.00-22.00 2 jam 14 22/8/2016 Bimbingan belajar dan kegiatan sehari-hari 08.00-19.00 11 jam 15 24/8/2016 Membantu kegiatan sehari-hari 08.00-20.00 12 jam 16 25/8/2016 Membantu kegiatan sehari-hari 09.00-20.00 11 jam 17 26/8/2016 Membantu kegiatan sehari-hari dan pemberian

(14)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1Pelaksanaan 4.1.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan atau setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun total waktu kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah 90 jam.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang ditentukan. Adapun desa yang dimaksud adalah Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Secara spesifik lokasi KK dampingan adalah di Dusun Semaya.

4.1.3 Kegiatan

Adapun pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini adalah pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

4.2Hasil

Hasil dari pendampingan keluarga Bapak I Made Karya , yaitu: 4.2.1 Perekonomian Keluarga

(15)

4.2.2 Edukasi Kesehatan dan Kebersihan

Keluarga Bapak Karya telah menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan dan kebersihan yang dapat dilihat dari kondisi lingkungan rumah yang sudah tampak lebih bersih dari sebelumnya. Selain itu, pengetahuan keluarga sudah semakin meningkat tentang kebersihan lingkungan, khususnya yang terkait dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

4.2.3 Edukasi Pemeliharaan Sapi

Hasil dari pelayanan ternak yang penulis berikan terlihat dari nafsu makan sapi dan babi milik Bapak Karya meningkat. Sapi dan bai terlihat lebih sehat karena sudah diberikan vitamin dan obat cacing. Kini, Bapak Karya juga dibekali pengetahuan tambahan terkait dengan pemeliharaan sapi dan babi.

4.2.4 Motivasi Belajar Anak

Berkat adanya bimbingan belajar yang penulis berikan untuk alit, dia terlihat lebih antusias dalam mengerjakan tugas rumah dari gurunya. Penulis berharap, motivasi belajar Alit akan tetap ada.

4.3Kendala

Kendala dari program keluarga dampingan ini adalah jarak rumah Bapak Karya sangat jauh dari posko. Selain dari segi jarak, kendala lainnya terletak persyaratan untuk bertemu keluarga dampingan yang minimal 90 jam. Mengingat kami, mahasiswa yang mengikuti KKN PPM memiliki program lain yang cukup padat dan sulitnya waktu untuk bertemu keluarga dampingan.

4.3 Solusi

(16)

1 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

a. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersifat individu adalah Program Pendampingan Keluarga.

b. Keluarga dampingan tersebut adalah keluarga Bapak I Made Karya. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut, yakni lingkungan, ekonomi, sosial, sumber daya manusia, dan sumber daya alam.

c. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini adalah pendapatan yang minim dan tidak menentu. Solusi yang dapat ditawarkan adalah memaksimalkan peluang yang ada.

d. Masalah sumber daya manusia, yaitu kurangnya pengetahuan kepala keluarga tentang masalah perawatan ternak. Setelah diberikan edukasi, kepala keluarga sudah memiliki bekal perihal manajemen perawatan sapi dan babi.

5.2 Saran

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai dalam keluarga yang didampingi, maka saran yang dapat diberikan, antara lain :

a. Hendaknya pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dalam rangkaian kegiatan KKN PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada keluarga bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.

(17)

2 c. Untuk mendapatkan respon yang baik dari keluarga dampingan, hendaknya kunjungan disesuaikan dengan kegiatan keluarga, sehingga penghayatan program ini akan lebih berhasil.

(18)

i

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNIVERSITAS UDAYANA PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : SUANA

KECAMATAN : NUSA PENIDA

KABUPATEN : KLUNGKUNG

DISUSUN OLEH GUSTI AYU PUTU JULIANI

NIM. 1307105021

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(19)
(20)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Udayana sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi kepada penulis. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Dalam pembuatan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata, penulis mengucapkan selamat membaca

Suana,27 Agustus 2016

(21)

iv DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan...i

Kata Pengantar...ii

Daftar Isi...iii

Daftar Tabel...vi

Daftar Gambar...vii

Bab I. Gambaran Umum Keluarga Dampingan...1

1.1 Profil Keluarga Dampingan...2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan...3

1.2.1 Pendapatan Keluarga...4

- Sumber Penghasilan...4

1.2.2 Pengeluaran Keluarga...4

- Kebutuhan sehari-hari...4

- Pendidikan...5

- Kesehatan...5

- Sosial...5

- Kerohanian...5

- Lain-lain...5

Bab II. Identifikasi dan Prioritas Masalah 2.1 Permasalahan Keluarga...6

2.1.1 Lingkungan...6

2.1.2 Ekonomi...7

(22)

v

2.1.4 Sosial...8

2.1.5 Sumber Daya Alam...8

2.2 Masalah Prioritas... ...8

2.2.1 Sulitnya Memenuhi Kebutuhan Pokok...8

2.2.2 Sumber Daya Manusia yang Kurang Memadai...9

2.2.3 Pemeliharaan ternak yang kurang intensif...9

Bab III. Usulan Pensolusian Masalah 3.1 Program...10

3.1.1 Membantu Aktivitas Sehari-hari...11

3.1.2 Penyuluhan Kesehatan Ternak...11

3.1.3 Pengolahan Pupuk Organik...12

3.1.4 Bimbingan Belajar Dan Mengajar Membaca...12

3.2 Jadwal Kegiatan...13

Bab IV. Pelaksanaan, Hasil, dan Kendala Pendampingan Keluarga 4.1 Pelaksanaan...15

4.1.1 Waktu...15

4.1.2 Lokasi...15

4.1.3 Kegiatan...15

4.2 Hasil...15

4.2.1 Perekonomian Keluarga...15

(23)

vi

4.2.3 Edukasi Pemeliharaan Sapi...16

4.2.4 Motivasi Belajar Anak...16

4.3 Kendala...16

4.4 Solusi...16

Bab V. Penutup 5.1 Simpulan...18

(24)

vii

DAFTAR TABEL

(25)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Dapur keluarga...6

Gambar 2. Rumah yang ditempati keluarga...7

Gambar 3. Membantu memasak...11

Gambar 4. Memberi pakan babi...11

Gambar 5. Pencampuran pupuk...12

Gambar

Gambar 1. Dapur keluarga
Gambar 2. Rumah yang ditempati keluarga
Gambar 3. Membakar ikan
Tabel 2. Agenda kunjungan ke keluarga dampingan

Referensi

Dokumen terkait

katah timbang seng kulo beto niki cek saget sodakoh enkang luweh katah ” 13 .”(Ya Allah berikan saya rezeki yang lebih banyak dari yang aku bawa ini agar dapat

Key Words : Pertunangan, Perkawinan, Persinahan, Perceraian dan Kawin Ulang Masyarakat Suklu Dayak Kendawangan. Hasil Penelitian, Perceraian dan Kawin Ulang Masyarakat Suku

[r]

perbaikan gambaran histopatologis perlemakan hati pada tikus " jantan yang. diberi asupan pakan

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak belimbing wuluh terhadap fungsi hepar dan dibandingkan dengan efek simvastatin dengan mengukur kadar SGPT tikus

[r]

[r]