• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Public Relation Dalam Organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peranan Public Relation Dalam Organisasi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

“Peranan Public Relation Dalam

Organisasi Bisnis”

MAKALAH

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah: Public Relation

Dosen Pengampu:

Drs. Nursyamsa Hadits

Disusun oleh:

Muhammad Itqonul Amal

NIM:

14.6.6.2.009

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

HIDAYATULLAH DEPOK SK MENDIKNAS RI

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan berbagai nikmat. Nikmat iman, islam, serta kesehatan sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Peranan Public Relation dalam Organisasi Bisnis” dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Public Relation” pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah Depok.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak atau Ustadz Drs Nursyamsa Hadits selaku dosen mata kuliah “Public Relation” yang telah mengajar dan memberikan kami sedikit banyak ilmu tentang apa itu PR, fungsi PR, peran PR dsb.

Semoga pembuatan makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh para pembacanya. Dan penulis juga berharap kritik dan saran jikalau dibutuhkan dalam penulisan makalah ini selanjutnya.

Depok, 11 Maret 2015

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PR sebagai fungsi manajemen, maka secara struktural merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi, artinya PR bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan atau organisasi tersebut. Fungsi dasar PR bukan untuk menampilkan pandangan organisasi, tetapi untuk melakukan atau penyesuaian terhadap kepentingan publik setiap aspek pribadi organisasi maupun perilaku perusahaan yang punya signifikan sosial. Jadi di sini PR berfungsi membantu organisasi melakukan penyesuaian terhadap lingkungan tempat organisasi tersebut beroperasi.

Konsep tersebut punya konsekuensi penting, karena penyesuaian organisasi mengisyaratkan sebuah fungsi yang berada pada level manajemen organisasi. Konsep ini menekankan pentingnya tindakan-tindakan perbaikan yang harus dilakukan organisasi di samping usaha-usaha untuk berkomunikasi. PR sebagai fungsi manajemen berkaitan dengan bagaimana sebuah organisasi menyusun kebijakan sehingga memperlihatkan sebuah kinerja yang bertanggungjawab. Ini berkaitan dengan kenyataan bahwa penampilan yang bertanggungjawab merupakan dasar penerimaan publik terhadap sebuah organisasi. Hal ini berarti, PR sebuah organisasi tidak semata-mata menjadi tanggungjawab praktisi PR tetapi harus menjadi tanggungjawab para pengelola organisasi tersebut. Praktisi PR dalam konteks PR sebagai fungsi manajemen harus membantu organisasi dalam membangun filosofi-filosofinya, mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan , beradaptasi dengan lingkungannya dan bisa sukses dalam berkompetisi merebut sumber-sumber bagi kelangsungan hidup organisasi.

Oleh karena itu, dari penjelasan sudah kita ketahui bahwasannya peranan PR tak bisa terlepas dari suatu organisasi, karena pentingnya peranan PR dalam suatu organisasi. Dan pada akhirnya penulis menulis makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah bersangkutan, 1.2. Rumusan Masalah

 Apa definisi Public Relation?

 Sebutkan jenis-jenis organisasi bisnis?

 Bagaimana peranan PR dalam organisasi bisnis? 1.3. Tujuan Penulisan

 Menjelaskan definisi dari Public Relation

 Menyebutkan jenis-jenis organisasi bisnis

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Definisi PR

Public Relation adalah fungsi manajemen yang membantu mencapai tujuan organisasi, mendefinisikan filosofi, dan memfasilitasi perubahan organisasional.

2.2. Jenis-jenis Organisasi Bisnis

Dalam dunia bisnis kita mengenali tiga jenis organisasi bisnis. Ketiga jenis organisasi bisnis itu adalah perorangan, persekutuan, dan perseroan terbatas. Berikut akan dijelaskan ketiga organisasi bisnis itu:

1) Perorangan

Bisnis yang bersifat perorangan mudah didirikan dan juga mudah dibubarkan. Dalam pembiayaan dibiayai oleh yang bersangkutan. Jika usaha dengan sistem perorangan bangkrut dan mempunyai hutang, harta pribadi akan ikut digunakan untuk melunasi hutang-hutangnya. 2) Persekutuan

Bisnis persekutuan adalah gabungan dari beberapa orang. Pendiriannya juga mudah dan mudah juga dibubarkan. Jika terjadi bangkrut dan ada hutang, harta pribadi anggota persekutuan dapat diambil untuk melunasi hutang-hutang persekutuan

3) Perseroan terbatas

Organisasi bisnis dengan Perseroan Terbatas atau PT pengurusan pembuatannya relatif lebih sulit dibanding perorangan dan persekutuan. Pelaku bisnis yang mau mendirikan badan usaha PT ini harus mengurus TDP (Tanda Daftar Perusahaan), SIUP (Surat Izin Usaha Perusahaan), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) , Akta Notaris, keterangan domisili dan persyaratan lain. Meskipun demikian ada jasa yang menyediakan kepengurusan ini sehingga mempermudah pengurusan dokumen-dokumen ini.

Dalam operasional perusahaan, perseroan terbatas harus benar-benar melakukan pembukuan yang baik untuk usahanya. Perusahaan bisa merekrut seorang lulusan Akuntansi atau menyerahkan pembukuan kepada biro jasa pembukuan dan pajak.

(5)

Terbatas yang sudah kita dirikan supaya semakin maju dan membuka banyak lapangan pekerjaan.

2.3. Peranan PR dalam Organisasi Bisnis

Peran Public Relation dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut: a) Communication Technician (Teknisi Komunikasi)

Beberapa praktisi memasuki dunia PR ini sebagai teknis. Pada tahap ini kemampuan jurnalistik dan komunikasi sangat diperlukan. PR diarahkan untuk berperan menulis, menulis surat kabar, menulis in house journal, menulis berita rilis, menulis prestasi, dll. Biasanya praktisi dalam peran ini tidak hadir pada saat manajemen menemui kesulitan. Mereka tidak dilibatkan dalam manajemen sebagai pengambil keputusan. Peran mereka lebih ke arah penulisan tools dan mengimplementasikan program. Mereka sebagai "the last to know"

b) Expert Prescriber (Penasehat Ahli)

Praktisi PR sebagai pendefinisi problem, pengembang program dan memiliki tanggung jawab penuh untuk mengimplementasikannya. Mereka sebagai pihak yang pasif. Manajer yang lainnya menyerahkan tugas komunikasi sepenuhnya ke tangan si "komunikasi" ini sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaan mereka yang lainnya. Tampaknya bangga karena PR semacam ini dianugerahi kepercayaan tinggi tetapi karena tidak adanya keterlibatan top manajemen dalam peran PR maka PR seolah terisolir dari perusahaan. Ia sibuk sendiri dengan pekerjaannya. Di pihak manajemen mereka juga menjadi sangat tergantung kepada PR nya. Mereka menjadi minim komitmen kepada tugas-tugas PR, padahal seperti diketahui seharusnya tugas PR harusnya dilakukan oleh semua orang yang ada dalam sebuah perusahaan.

Dalam hal difusi peran dan fungsi PR sehingga mereka paham spirit perlunya PR bagi perusahaan menjadi rendah dan tidak akan tersosialisasi bahkan terburuk akan hilang kepercayaan top manajemen akan fungsi PR bagi sebuah organisasi. Hal ini akan terjadi apabila top manajemen banyak merasa dikecewakan oleh PR yang dianggap mereka sebagai pakar.

c) Communication Facilitator (Fasilitator Komunikasi)

(6)

Para pelaku dengan peran ini menempatkan dirinya sebagai sumber informasi dan sebagai kontak antara organisasi dan publiknya. Sebagai wasit dari interaksi, memantapkan agenda yang akan didiskusikan antara dua belah pihak, menyimpulkan pandangan, bereaksi terhadap kasus, membantu partisipan mendiagnosa masalah, membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan komunikasi. Mereka menjadi pembatas antara perusahaan dan publiknya. Mereka bekerja di bawah asumsi bahwa “Komunikasi dua arah” mampu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan organisasi dan publik dalam hal prosedur, kebijakan, serta tindakan lain yang berhubungan dengan minat kedua belah pihak.

d) Problem Solving Facilitator (Fasilitator Pemecahan Masalah)

Mereka berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah. Mereka menjadi bagian dalam manajemen stratejik perusahaan. Bergabung dengan konsultan mulai dari awal direncanakan program hingga evaluasinya. Membantu manajemen menerapkan PR sebagai tahapan fungsi manajemen yang sama dengan kegiatan manajemen yang lain.

PR berfungsi sebagai bagian penting penganalisis situasi, memiliki peran yang intens dalam pengembangan prosedur, kebijakan, produk dan aksi perusahaan. Mereka juga memiliki kekuatan mengubah sesuatu yang seharusnya diubah. Mereka harus terlibat dalam segala bentuk perubahan organisasi.

Melalui peran ini mereka menjadi paham spirit setiap program baik motivasi maupun tujuan mengapa program harus dilaksanakan, mereka mendukung perubahan strategis organisasi, keputusan yang sifatnya taktis dan memiliki komitmen pada perubahan dan mampu menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan program.

(7)

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan

Public Relation adalah fungsi manajemen yang membantu mencapai tujuan organisasi, mendefinisikan filosofi, dan memfasilitasi perubahan organisasional.

Dalam dunia bisnis terdapat tiga jenis organisasi bisnis. Ketiga jenis organisasi bisnis itu adalah;

 Perorangan

 Persekutuan

 Perseroan Terbatas (PT)

Dan yang terakhir adalah peranan Public Relation dalam organisasi bisnis yaitu;

 Communication Technician (Teknisi Komunikasi)

 Expert Prescriber (Penasehat Ahli)

 Communication Facilitator (Fasilitator Komunikasi)

 Problem Solving Facilitator (Fasilitator Pemecahan Masalah). 3.2. Saran

(8)

DAFTAR PUSTAKA

http://arjaenim.blogspot.com/2013/04/peran-dan-fungsi-public-relations-dalam.html

http://www.proweb.co.id/articles/erp/jenis_organisasi_bisnis.html

Referensi

Dokumen terkait

(Raittila, Nikunen, Pöyhtäri & Hiltunen 2007, 135.) Tämän vuoksi toiseus on vaikea teema tutkittavaksi. Olenkin tutkielmassani pyrkinyt seuraamaan

1. Kesepakatan antara kedua belah pihak. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian.. Sesuatu hal tertentu, dalam hal ini untuk menerima karyawan/mampekerjakan karyawan.

Berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan bawah, dan terletak di bawah kuit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebra terdapat otot orbikularis okuli disebut sebagai

ingin meneliti lebih dalam mengenai keramik hias gerabah Plered yang menjadi produk pangsa export industri keramik Jaka Perkasa dari tahun 2010- 2013, karena

Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan rompi dari serat alami harus diperhatikan baik dari jenis serat alam ataupun dari kualitasnya karena akan memengaruhi dan

Adapun sumber data dalam penelitian ini berasal dari : (1) catatan lapangan dari rangkaian pembelajaran dan tingkah laku siswa selama mengikuti kegiatan proses pembelajaran; (2)

Dan ditambahkan air sebanyak 17 ml, diinkubasi, lalu feses dalam botol dihomogenkan dengan cara memblendernya lalu ditambahkan larutan garam jenuh sebanyak 40 ml, kemudian

Untuk menjadikan plant menjadi Coupled Input Coupled Output (SISO),digunakan metode Decoupling agar pengaruh input kedua tank dapat direduksi CRA menghasilkan