• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Aktivitas Investasi antar Perus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Aktivitas Investasi antar Perus"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

Tahun Akademik 2015-2016

Oleh:

1. Bari Ramadhan 10090310179

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PRAKATA

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Puji syukur Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan ke-khadirat Allah Swt, atas ridho dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul : “ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN” judul ini diambil dari salah satu tema yang diajukan oleh dosen pembimbing.

Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan dan sebagai nilai pada salah satu mata kuliah yaitu Analisis Laporan Keuangan pada semester ganjil, program studi manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung.

Penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan ilmu dan pengalaman, oleh karena itu saran dan kritik yang bisa membangun sangat penulis harapkan.

Dalam penyusunan makalah ini banyak sekali pihak yang membantu baik secara moril atau materil. Oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

Orang Tua dan Keluarga, yang selalu mendoakan, memberi motivasi, dorongan serta masukan bagi penulis. Dan semua teman-teman yang berasal dari jurusan manajemen angkatan 2010 yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.

Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat. Sekian yang penulis dapat sampaikan pada prakata ini, dan penulis ucapkan terima kasih.

(3)

DAFTAR ISI

PRAKATA...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Identifikasi Masalah...3

1.3 Rumusan Masalah...3

BAB II PEMBAHASAN...5

2.1 Sekuritas Investasi...5

2.2 Akuntansi untuk Sekuritas Investasi...6

 Tampilan 2.1...7

2.3 Sekuritas Utang...8

 Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo...8

 Sekuritas yang Diperdagangkan...8

 Tampilan 2.2...9

 Sekuritas Tersedia untuk Dijual...10

 Perubahan Kelompok Investasi...10

2.4 Sekuritas Ekuitas...11

 Tampilan 2.3...10

 Tampilan 2.4...11

 Tidak Memiliki Pengaruh - Kepemilikan Kurang dari 20%...12

(4)

 Pihak yang Mengendalikan - Kepemilikan Lebih dari 50%...12

2.5 Pilihan Nilai Wajar...13

BAB III KESIMPULAN...15

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kondisi keuangan dan hasil operasi keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan pada hakikatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak yang ada dalam perusahaan maupun pihak yang berada di luar perusahaan. Informasi yang berguna misalnya tentang kemampuan perusahaan untuk melunasi utang-utang jangka pendek, kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pokok pinjaman, dan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan besarnya modal sendiri.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak yang berkepentingan dengan kondisi keuangandan hasil operasi keuangan. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut adalah manajemen, pemilik (owner), kreditur, investor, penyalur, karyawan, lembaga pemerintah, dan masyarakat umum.

Khusus untuk kepentingan pimpinan perusahaan (manajemen) umumnya diperlukan sejumlah laporan akuntansi yang lebih terperinci beserta ikhtisarnya yang memperhatikan aktivitas dari bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. Laporan akuntansi untuk kepentingan intern ini disusun secara harian, mingguan, bulanan, triwulanan, atau pada waktu-waktu lain dimana laporan semacam itu diperlukan oleh manajemen.

(6)

kegagalan di waktu yang lalu. Hasil analisis tersebut akan sangat penting artinya untuk penyusunan kebijaksanaan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Keterangan yang diperoleh akan membantu manajemen dalam memilih dan menentukan cara pengawasan yang lebih efektif, memilih dan menentukan kebijaksanaan dalam pembelian, penjualan, dan pembelanjaan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Dengan analisis tersebut akan diketahui efisiensi penggunaan modal, diketahui tingkat perputaran manajemen dalam memimpin perusahaannya. Karena hasil-hasil, stabilitas, serta kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada cara kerja atau efisiensi manajemennya, jika hasil-hasil yang dicapai manajemennya tidak memuaskan, maka para pemilik dapat menentukan sikap, misalnya mengganti manajemennya atau menjual saham-sahamnya.

Para kreditur juga berkepentingan dengan laporan keuangan dari perusahaan di mana mereka memberikan pinjaman-pinjaman. Mereka merasa berkepentingan terhadap keamanan kredit yang telah diberikan kepada perusahaan. Mereka perlu mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek (likuiditas), stabilitas, dan profitabilitas dari perusahaan, sebelum mereka memutuskan untuk meberi atau memperluas kreditnya. Untuk kreditur jangka panjang, analisis laporan keuangan diperlukan terutama untuk mengetahui jaminan investasinya, prospek keuntungan di masa mendatang, dan perkembangan perusahaan selanjutnya.

(7)

bentuk obligasi, saham biasa, atau saham prioritas tergantung pada hasil analisisnya.

Para pedagang besar juga menaruh perhatian terhadap laporan keuangan dari perusahaan di mana mereka bertindak sebagai perantara dalam menyalurkan hasil produksi perusahaan itu kepada para konsumen. Mereka perlu mengetahui harga penjualan barang per satuan, syarat pembayaran piutang, discount pembelian tunai, dan sebagainya.

Pemerintah, di mana perusahaan itu berada, sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan, disamping untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan tersebut, juga sangat dari perusahaan di mana mereka bekerja, karena sumber penghasilan atau mati hidupnya tergantung pada perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Masyarakat umum yang berdomisili di sekitar perusahaan yang bersangkutan, secara tidak langsung juga berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Kepentingan mereka berhubungan dengan kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, dan fasilitas lain yang bermanfaat bagi masyarakat.

1.2 Identifikasi Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan sekuritas investasi? b. Apa yang dimaksud dengan sekuritas utang? c. Apa yang dimaksud dengan sekuritas ekuitas?

1.3 Rumusan Masalah

(8)
(9)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sekuritas Investasi

Perusahaan menginvestasikan aset dalam sekuritas investasi (disebut juga dengan marketable securities). Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat berharga yang diinvestasikan dan tujuan dari investasi. Beberapa investasi merupakan penyimpanan sementara kelebihan kas dalam bentuk sekuritas yang diperdagangkan (marketable securities). Investasi ini juga dapat mencakup dana yang akan digunakan untuk investasi pada pabrik, peralatan, dan aset operasi lain, atau dapat digunakan sebagai dana pembayaran kewajiban. Tujuan penyimpanan sementara ini adalah untuk menggunakan kas yang mengganggur secara produktif. Investasi lain, misalnya partisipasi ekuitas pada afiliasi luar negeri, sering kali merupakan bagian utama dari aktivitas inti perusahaan.

Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang (debt securities) adalah sekuritas yang mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak lain. Misalnya obligasi perusahaan lain, obligasi pemerintah, surat utang, dan sekuritas pemerintah kota. Sekuritas ekuitas (equity securities) merupakan sekuritas yang mewakili kepemilikan pada entitas lain. Contohnya adalah saham biasa dan saham preferen yang tidak dapat ditarik kembali. Perusahaan dapat menggolongkan sekuritas investasi menjadi aset lancar atau tidak lancar, tergantung dari jangka waktu investasi untuk sekuritas tersebut.

(10)

perusahaan. Namun, bagi institusi keuangan dan perusahaan asuransi, sekuritas investasi merupakan aset operasi utama.

2.2 Akuntansi untuk Sekuritas Investasi

Akuntansi untuk sekuritas investasi diatur oleh SFAS 115. Standar ini berbeda dengan prinsip lower-of-cost-or-market dengan menyatakan bahwa investasi dapat dilaporkan pada neraca berdasarkan biaya perolehan atau nilai wajar (nilai pasar), tergantung dari jenis sekuritas dan tingkat pengaruh (kendali) yang dimiliki perusahaan terhadap perusahaan yang diinvestasikan (investee company). Hal ini berarti bahwa tidak seperti aset lainnya, sekuritas investasi dapat dinilai dengan nilai pasar meskipun nilai pasar ini melebihi biaya perolehan.

Nilai wajar (fair value) aset merupakan harga tukar aset dalam suatu transaksi normal saat ini antara pihak yang bersedia. Jika suatu aset bisa diperdagangkan, nilai wajarnya dapat langsung ditetapkan dari publikasi harga pasarnya. Jika tidak ada publikasi harga pasar untuk suatu aset, nilai wajar ditentukan berdasarkan biaya historis.

(11)

Tampilan 2.1

Klasifikasi Sekuritas Investasi

Sekuritas Investasi

Sekuritas Utang

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Diperdagangkan

Tersedia Untuk DIjual

Sekuritas Ekuitas

Tidak memiliki pengaruh (kepemilikan di bawah 20%)

Memiliki Pengaruh Signifikan (Kepemilikan antara 20% dan 50%)

(12)

2.3 Sekuritas Utang

Sekuritas utang mencerminkan hubungan kreditor dengan entitas lain. Misalnya obligasi pemerintah dan swasta, obligasi perusahaan dan wesel bayar, dan utang yang dapat dikonversi. Sekuritas utang dikelompokkan dalam kelompok diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo, atau tersedia untuk dijual. Panduan akuntansi sekuritas utang berbeda, tergantung dari jenis sekuritas. Tampilan 2.2 mendeskripsikan kriteria klasifikasi dan akuntansi untuk tiap kelompok sekuritas utang.

Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo

Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity securities) - HTM Securities, merupakan sekuritas utang yang ingin dan mampu dimiliki manajemen hingga jatuh tempo. Sekuritas ini dapat jatuh tempo dalam jangka waktu pendek (di mana mereka diklasifikasikan sebagai aset lancar) atau jangka panjang (di mana mereka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar). Perusahaan melaporkan sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo jangka pendek (jangka panjang) di neraca pada biaya perolehan (biaya perolehan setelah amortasi). Tidak ada keuntungan atau kerugian belum direalisasi dari sekuritas ini yang diakui sebagai pendapatan. Pendapatan bunga serta keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi, termasuk amortasi premium atau diskon untuk sekuritas jangka panjang, diakui sebagai pendapatan. Klasifikasi sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo ini digunakan hanya untuk sekuritas utang.

Sekuritas yang Diperdagangkan

(13)
(14)

kerugian yang telah direalisasi (keuntungan atau kerugian pada saat penjualan) termasuk pada penghitungan laba bersih. Pendapatan bunga dari sekuritas diperdagangkan dalam bentuk utang ini dicatat saat terjadinya. (Pendapatan dividen dari sekuritas ekuitas diperdagangkan diakui saat terjadinya.) Klasifikasi perdagangan digunakan untuk sekuritas utang maupun ekuitas.

Sekuritas Tersedia untuk Dijual

Sekuritas yang tersedia untuk dijual (available-for-sell securities) merupakan sekuritas utang (atau ekuitas yang tidak memiliki pengaruh) yang tidak tergolong sekuritas diperdagangkan atau dimiliki hingga jatuh tempo. Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai aset lancar atau tidak lancar, tergantung dari jangka waktu atau kapan manajemen berniat menjual sekuritas tersebut. Sekuritas ini dilaporkan berdasarkan nilai wajar pada neraca. Namun, perubahan pada nilai wajar tidak dimasukkan sebagai komponen laba melainkan dimasukkan sebagai komponen pendapatan komprehensif. Pada sekuritas tersedia untuk dijual, pendapatan bunga, termasuk amortasi premium atau diskon sekuritas jangka panjang, dicatat saat terjadinya, (Pada sekuritas ekuitas tersedia untuk dijual, dividen dicatat sebagai penghasilan saat terjadinya). Keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi dicatat sebagai bagian laba bersih. Klasifikasi sekuritas-tersedia-untuk-dijual digunakan untuk sekuritas utang maupun ekuitas.

Perubahan Kelompok Investasi

(15)

juga tidak diperbolehkan. Namun, ketika pemindahan antar kelompok ini terjadi, sekuritas harus disesuaikan pada nilai wajarnya. Nilai wajar ini memastikan bahwa perusahaan yang mengubah kelompok sekuritas secara langsung mengakui nilai wajar (pada laporan laba ruginya). Hal ini juga mengurangi kesempatan perusahaan untuk menyembunyikan perubahan nilai wajar dengan mengubah sekuritas menjadi kelompok lain yang tidak mengakui perubahan nilai wajar sebagai bagian laba bersih. Tampilan 2.3 memberikan ringkasan akuntansi perubahan kelompok investasi.

2.4 Sekuritas Ekuitas

(16)

Tampilan 2.3

Akuntansi untuk Perubahan Kelompok Investasi Sekuritas

PERUBAHAN

Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Aset dilaporkan berdasarkan nilai wajar, bukan amortasi

Keuntungan atau kerugian belum direalisasi pada tanggal perubahan diakui dalam laba komprehensif

Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Tidak ada pengaruh Keuntungan atau kerugian belum direalisasi pada tanggal perubahan diakui dalam laba bersih

Tersedia untuk dijual Diperdagangkan serius Tidak ada pengaruh Keuntungan atau kerugian belum direalisasi pada tanggal perubahan diakui dalam laba bersih

(17)

Tampilan 2.4

Klasifikasi dan Akuntansi Sekuritas Ekuitas

TIDAK PENGARUH

Ciri Tersedia untuk Dijual Diperdagangkan Pengaruh Signifikan Pihak yang mengendalikan Kepemilikan Kurang dari 20% Kurang dari 20% Antara 20%-50% Di atas 50% Tujuan Investasi jangka panjang

Dasar penilaian Nilai wajar Nilai wajar Metode ekuitas Konsolidasi Neraca: nilai aset Nilai wajar Nilai wajar Biaya akuisisi

disesuaikan dengan

Pada laba komprehensif Pada laba bersih Tidak diakui Tidak diakui

(18)

Tidak Memiliki Pengaruh - Kepemilikan Kurang dari 20%

Sekuritas ekuitas berbentuk saham preferen tanpa hak suara atau kurang dari 20% dari seluruh saham hak suara perusahaan yang diinvestasi, sekuritas ini dianggap tidak berpengaruh. Pada kasus ini, investor diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada aktivitas perusahaan yang diinvestasi. Investasi ini dapat dikelompokkan sebagai sekuritas diperdagangkan atau tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan manajemen. Akuntansi untuk sekuritas ini telah dijelaskan pada penjelasan sekuritas sekuritas utang dalam kelompok yang sama.  Pengaruh Signifikan - Kepemilikan antara 20%-50%

Kepemilikan saham, meskipun kurang dari 50% saham dengan hak suara, dapat memberikan investor kemampuan untuk memengaruhi secara signifikan aktivitas usaha perusahaan yang diinvestasi. Pembuktian atas kemampuan investor untuk memaksakan pengaruh signifikan terhadap aktivitas usaha perusahaan yang diinvestasi diperlihatkan dalam berbagai cara seperti, perwakilan dan partisipasi manajemen atau perundingan yang berpengaruh sebagai hasil dari hubungan berdasarkan berdasarkan perjanjian. Jika tidak terdapat bukti yang berlawanan, investasi (langsung atau tidak langsung) sebesar 20% atau lebih (tetap kurang dari 50%) atas saham dengan hak suara perusahaan yang diinvestasi diasumsikan memiliki pengaruh signifikan. Investor memperlakukan investasi ini dengan metode ekuitas.

Metode ekuitas (equity method) mengharuskan investor untuk mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudian menyesuaikan akun investasi dengan bagian proporsi investor pada laba (atau rugi) perusahaan yang diinvestasi sejak akuisisi dan mengurangi akun investasi sebesar jumlah dividen yang diterima dari dari perusahaan yang diinvestasi.

Pihak yang Mengendalikan - Kepemilikan Lebih dari 50%

(19)

sebagai induk perusahaan (holding company) dan perusahaan yang diinvestasi sebagai anak perusahaan (subsidiary). Untuk kepemilikan lebih dari 50%, perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.

2.5 Pilihan Nilai Wajar

Selama lebih dari 400 tahun, akuntansi keuangan sangat bergantung pada model biaya historis. Dengan model biaya historis ini, aset dan kewajiban dinilai berdasarkan harga yang diperoleh pada saat transaksi aktual di masa lalu. Contohnya, nilai tanah yang dilaporkan dalam neraca didasarkan atas harga ketika tanah tersebut pada awalnya dibeli; nilai persediaan barang jadi yang dilaporkan hanya ditentukan oleh biaya produksi berdasarkan harga input yang dibayarkan. Laba terutama ditentukan dengan mengakui pendapatan yang diperoleh dan direalisasi selama periode dan mengaitkan biaya dengan pendapatan yang diakui. Beberapa deviasi dari harga perolehan dapat dilakukan apabila dengan dasar konservatif. Contohnya, persediaan dapat dinilai dengan aturan harga perolehan atau harga pasar, dari harga mana yang lebih rendah (lower-of-cost-or-market-value LORCOM).

Alternatif model biaya historis ini adalah akuntansi penilaian wajar (fair value accounting). Dengan model akuntansi penilaian wajar, nilai aset dan kewajiban ditentukan oleh nilai wajar (biasanya harga pasar) pada saat tanggal pengukuran (kira-kira tanggal laporan keuangan). Sebagai contoh dengan model ini, nilai tananh yang dilaporkan dalam neraca akan mempresentasikan harga pasar pada tanggal neraca; dan nilai persediaan barang jadi yang dilaporkan akan merefleksikan perkiraan harga pasar pada saat tanggal neraca dikurangi oleh biaya langsung penjualan. Laba dengan model ini cukup merefleksikan perubahan bersih dalam nilai wajar aset dan kewajiban selama periode.

(20)

yang signifikan menuju adopsi yang lebih luas. SFAS 157 menyediakan pedoman dasar dalam mengadopsi model akuntansi penilaian wajar dan SFAS 159 merekomendasikan adopsi sukarela bagi kelas aset dan kewajiban yang lebih luas. Meskipun penggunaan akuntansi penilaian wajar masih terbatas pada aset dan kewjiban keuangan - seperti surat berharga atau instrumen utang - terdapat indikasi bahwa adopsi yang komprehensif dari akuntansi penilaian wajar untuk semua aset dan kewajiban - termasuk aset dan kewajiban operasi - mungkin dilakukan di masa depan.

Standar terbaru (SFAS 159) mengharuskan perusahaan untuk melaporkan secara selektif yang-dimiliki-hingga-jatuh-tempo dan sekuritas-tersedia-untuk-dijual pada nilai wajar. Jika sebuah perusahaan memilihi pilihan lain, akuntansi untuk tersedia-untuk-dijual dan sekuritas-yang-dimiliki-hingga-jatuh-tempo akan sama dengan dicatat dalam sekuritas yang diperdagangkan dibawah peraturan SFAS 115. Terutama, untuk semua saham investasi (diperdagangkan, tersedia-untuk-dijual, dimiliki-hingga-jatuh-tempo), (1) nilai tercatat pada neraca merupakan nilai wajar, dan (2) semua keuntungan dan kerugian yang tidak diakui akan dimasukkan dalam laba bersih. Pilihan nilai wajar dapat diaplikasikan secara selektif dan sukarela pada kelompok sekuritas manapun yang dipilih perusahaan, tapi sekali nilai wajar telah dipilih untuk suatu kelompok tertentu, perusahaan tidak dapat mengubah pilihan tersebut.

(21)

BAB III KESIMPULAN

Aktivitas antarperusahaan meningkat perannya dalam aktivitas bisnis. Perusahaan membeli investasi antarperusahaan untuk beberapa alasan seperti diversifikasi, ekspansi, serta kesempatan kompetitif dan pengembalian. Hal ini mengungkapkan laporan keuangan untuk investasi dalam sekuritas atas analisis dan interpretasi aktivitas bisnis sebagaimana tercermin dalam laporan keuangan. Persyaratan pelaporan saat ini dilihat dari sudut pandang analisis, baik untuk yang eksplisit maupun yang implisit. Hal ini menguraikan bagaimana pengungkapan saat ini relevan untuk dianalisis, dan bagaimana kita dapat mengaplikasikan penyesuaian analisis terhadap pengungkapan tersebut.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

1. Subramanyam, K. R., Wild, John J., dan Halsey, Robert F.; 2005, Financial Statement Analysis, Edisi 8 Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta.

2. Subramanyam, K. R., dan Wild, John J.; 2010, Financial Statement Analysis, Edisi 10 Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.

3. Jumingan, 2009, Analisis Laporan Keuangan, PT Bumi Aksara, Jakarta. 4. Mamduh M. Hanafi, 2000, Analisis Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN,

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Kasmir (2010:67), “Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu”.

Dalam penelitian ini sendiri faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi revaluasi antara lain rasio utang terhadap ekuitas, rasio harga terhadap buku, aset, aset

Investor dalam melakukan keputusan investasi selalu dihadapkan pada berbagai alternatif, melakukan investasi dengan membeli sekuritas yang berpendapatan tetap seperti

Sumber-sumber pemerolehan dana berasal dari utang (pinjaman dari kreditor), ekuitas (pendanaan yang berasal dari setoran modal pemilik, laba yang dihasilkan perusahaan,

Populasi penelitian adalah dari 16 (enam belas) perusahaan sekuritas yang ada di Kota Medan sampai dengan tahun 2011 adalah sebanyak 12.865 orang investor yang aktif. Penentuan

Ada suatu hubungan yang pasti antara harga pasar dari suatu barang dengan kuantitas yang diminta dari barang tersebut asalkan hal-hal lain tidak berubah. Banyaknya barang yang

Ruang lingkup penelitian ini menitik beratkan pada analisis ketimpangan investasi antar provinsi yang terjadi di 2 wilayah yaitu Pulau Sumatera dan Kalimantan.. Jenis

Jika terjadi sengketa maka emas yang digadaikan bisa diliquidkan atau dijual, termasuk pada saat nasabah membutuhkan dana secara mendadak.Sedangkan menurut peraturan BI tentang