• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN NEGARA AR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN NEGARA AR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN NEGARA

ARGENTINA DAN NEGARA INDONESIA DITINJAU

DARI JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

Heru

email: heru_aja24@yahoo.com UNIVERSITAS SRIWIJAYA

A. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Hakikat pendidikan adalah untuk mempermudah manusia dalam menjalankan kehidupan. Bagi suatu negara, pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Negera memiliki kepentingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena ukuran kualitas suatu negara dapat dilihat dari kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki.

Fungsi Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional adalah berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan penjelasan diatas semakin memperjelas peran pendidikan bagi Negara Indonesia yaitu untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia.

UNESCO dalam Education Development Index menyatakan bahwa, tingkat perkembangan pendidikan Indonesia terletak pada peringkat 102 dunia (Wikipedia.com), sementara itu bebas buta aksara masyarakat indonesia berada pada peringkat 95 sebesar 87,9% . Kondisi ini merupakan kondisi yang cukup memprihatinkan, karena hal ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan di indonesia belum berjalan dengan optimal.

Ini adalah obat pahit yang harus ditelan bangsa ini, agar dapat menjadi refleksi terhadap potret pendidikan bangsa ini. Namun ini bukanlah harga mati bagi bangsa ini karena masih banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini, jika bangsa ini mau belajar dengan bangsa lain yang telah mengalami kamajuan dalam bidang pendidikan. Aregentina merupakan salah satu Negara yang memiliki tingket bebas buta aksara yang baik. Tingkat bebas buta aksara Negara Argentina berada pada peringkat 53 yaitu sebesar 92, 2%. Sementara itu peringkat indeks perkembangan pendidikan (EDI), Argentina berada pada peringkat ke 35 dunia.

b. Rumusan Masalah

(2)

c. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan perbandingan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita. 2. Sebagai referensi bacaan bagi mahasiswa, guru dan praktisi pendidikan

.

B. Pembahasan 1. Letak Negara

a. Argentina Nama Negara Letak Negara Bahasa Resmi Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Barat Sebelah Selatan Ibu Kota

Jumlah Pendu

: Republik Argentina : Amerika selatan

: Spanyol, Inggris, Italia, Jerman, Perancis : Bolivia dan Paraguay

: Brazil, Uruguay dan Samudra Atlantik : Chili

: Samudra Atlantik : Buenos Aires : 39.144.753 jiwa

(3)

b. Indonesia

: Negara Kesatuan Republik Indonesia : Asia Tenggara

C. Jenjang Pendidikan (Sekolah Dasar)

No Aspek yang dibandingkan

Indonesia (SD)

Argentina (EGB)

1 Masa Belajar 6 tahun 7 tahun

2 Tahun Akademik Juli sampai dengan Juni Maret sampai Desember

3 Pembiayaan pendidikan Sekolah Negeri dibiayai oleh pemerintah

Sekolah Swasta hanya mendapat subsidi

Sekolah Negeri dibiayai oleh pemerintah

(4)

4 Waktu Belajar · Pada Umumnya Hari senin – Sabtu

· Pada umumnya jam belajar per hari sebanyak 6 jam

· Waktu belajar 34 minggu / tahun, jumlah jam belajar 27-38 /minggu

· Pada Umumnya Hari Senin – Jumat Hari sabtu digunakan untuk kegiatan ekstra kurikuler · Pada umumnya jam belajar per hari sebanyak 4,5 jam

· Hari efektif selama 200 hari (20 minggu/tahun), jumlah jam belajar 23,5 jam/minggu

5 Kurikullum Mata Pelajaran · Pendidikan Agama · Pendidikan

· ilmu pengetahuan sosial, · ilmu pengetahuan alam

7 Konsekuensi UN · Jika siswa tidak lulus

ujian nasional tahap 1, siswa harus mengikuti UN tahap 2. Jika siswa tidak lulus pada tahap 2, mereka harus mengikuti program kejar paket A.

· Jika siswa tidak lulus pada Ujian Nasional tahap 1 maka siswa harus

mengikuti ujian tahap 2. jika siswa tidak lulus pada tahap 2, mereka harus mengulang pelajaran dari awal

8 Rasio Guru dan Murid · 17:1 · 20:1 (tersebar tidak

(5)

9 Pendidikan Olahraga (sepakbola) · Dilakukan oleh club-club sepakbola (non formal)

· Dilakukan oleh asosiasi sepakbola argentina

D. Analisis

1. Masa Belajar

Berdasarkan tabel diatas, sekolah dasar di negera Argentina dilaksanakan selama tujuh tahun, dengan tahun akademik maret sampai Desember dan berlangsung sekitar 200 hari (40 jam/tahun dengan jumlah jam belajar 23,5 jam/minggu). Sekolah ditutup untuk liburan nasional, seperti Jumat Agung dan Paskah, dan dua minggu pada bulan Juli untuk berlibur. sementara itu penyelenggaraan pendidikan Sekolah Dasar berlangsung 6 tahun dengan waktu efektif belajar 34 minggu / tahun, jumlah jam belajar 27-38 /minggu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya persamaan antara masa belajar Sekolah Dasar yang dilaksanakan oleh Negara Argentina (7 tahun) dan Indonesia (6 tahun). Namun jika kita melihat efektifitas pendidikan Sekolah Dasar di Argentina lebih efektif dibandingkan dengan negara Indonesia, salah satu indikator yang dapat dilihat adalah tingkat bebas buta aksara pendidikan di argentina lebih tinggi dibanding dengan negara Indonesia.

2. Penyelenggara Sekolah

Pendidikan Sekolah Dasar di negara Argentina dilakukan oleh Pemerintah dan swasta. Dalam hal ini pemerintah menanggung biaya pendidikan sekolah dasar untuk sekolah Negeri, untuk sekolah swasta hanya diberi subsidi. Pada sekolah Negeri jm belajar dilaksanakan setengah hari (pagi atau siang), sekolah swasta diberikan kebebasan dalam menentukan jam belajar sekolah mereka.

Penyelenggaran Pendidikan di negara Indonesia sama seperti yang tergambar dalam negara Argentina. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan perlakuan pemerintah terhadap pendidikan sekolah Dasar pada masing-masing negara.

3. Kurikulum (mata pelajaran)

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa jumlah materi pelajaran pada negera Argentina lebih sedikit dibanding negara Indonesia. Pelajaran resmi di argentina terdiri dari Bahasa Spanyol, matematika, ilmu pengetahuan sosial, ilmu

(6)

Pada akikatnya perbedaan jumlah mata pelajaran pada kedua negara tersebut tidak begitu mencolok, hal ini disesuaikan dengan keyakinan dan ideologi suatu negara. Karena negara indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan agama meka mata pelajaran agama dan pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang mutlak harus dilakukan.

4. Rasio guru dan murid

Perbedaan yang signifikan terletak pada rasio/perbandingan jumlah guru dan murid pada masing masing negara. Rasio guru dan murid di Argentina 17:1, sementara di Indinesia rasio antara guru dan murid 20:1(akan tetapi penyebaran tidak merata). Penyebaran guru di Indonesia yang tidak merata ini diakui oleh mantan menteri Pendidikan Nasional Bambang sudibyo.

Jika kita melihat peringkat (Education Development Index (EDI) dan peringkat bebas buta aksara kedua negara cukup jauh berbeda. Rasio/perbandingan jumlah guru dan murid dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan negera Argentina lebih maju dibanding negara Indonesia. Penyebaran guru yang tidak merata yang dialami negara Indonesia menyebabkan tidak optimalnya proses pendidikan yang telah diselenggarakan.

5. Ujian Nasional

Masing-masing negara melakukan Ujian akhir Nasional, namun yang jadi perbadaan adalah konsekuensi yang harus diambil siswa jika tidak lulus dalam melakukan ujian Nasional. Ujian yang dilakukan di Argentina berlangsunga dengan dua tahap, jika pada tahap pertama siswa tidak lilus ujian, maka siswa harus mengikuti ujian nasional tahap kedua, jika siswa tidak lulus pada tahap kedua ini maka siswa harus mengulang sekolah dari awal. Hal ini menyebabkan banyaknya siswa yang putus sekolah (1990 terdapat hanya 65% siswa yang menyelesaikan jenjang pendidikan Dasar).

6. Pendidikan Olahraga (sepakbola)

Di Indonesia tidak terdapat sekolah khusus atltit sepakbola (masih bersifat non formal). Pendidikan sepakbola dilakukan oleh club-club sepakbola. Asosiaso sepakbola Indonesia (PSSI) tidak menyelenggarakan pendidikan sepakbola, PSSI hanya mengambil pemain-pemain yang telah dilatih dan di didik oleh klub-klub di indonesia.

Berbeda halnya dengan Argentina, pelatihan/pendidikan sepakbola dikelola oleh asosiasi sepakbola argentina. Tidak hanya untuk pemain akan tetapi juga pelatihan/pendidikan wasit. Pemerintah Argentina mengambil kebijakan ini dikarenakan sebagian dari pemuda di Argentina mengalami putus sekolah, pengangguran sehingga dijadikan

pelatihan/pendidikan sepakbola untuk memberdayakan mereka.

C. KESIMPULAN

(7)

terletak pada masa studi, jam efektif, jumlah mata pelajaran, rasio guru dan konsekuensi yang harus diambil siswa jika tidak lulus ujian Nasional. Perbedaan pada masa belajar dan jumlah pelajaran pada kedua negara tidak menjadi penyebab peringkat EDI dan bebas buta aksara Negera Argentina lebih baik dibanding dengan negara Indonesia. Yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan negara Argentina lebih baik dari Indonesia (ditinjau dari EDI dan bebas buta aksara) adalah rasio antara guru dan murid. Pebedaan jumlah guru dan murid ini dapat mempengaruhi proses pendidikan yang

dilaksanakan pada masing-masing negara. Proses pendidikan yang dilakukan oleh Argentina tentunya akan lebih efektif jika dibandingkan dengan negara Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Balitbang Puskur. 2006. Kebijakan Pengembangan Kurikulum. Jakarta. Balitbang Puskur Depdiknas

UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003

http://dwpbuenosaires.blogspot.com/2007/02/undangan-pertemuan-bulanan.html

(8)

http://www.novelguide.com/a/discover/wede_01/wede_01_00018.html&ei=WFHpS-rTApO-rAeiurzjCQ&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=4&ved=0CC4Q7gEwAzgK&prev=/search%3Fq%3Dprimary%2Bcurriculum%2Beducation%2Bin%2Bargentina%26start%3D10%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3D4Rp%26sa%3DN%26rls%3Dorg.mozilla:id:official

http://id.wikipedia.org/wiki/Argentina

http://en.wikipedia.org/wiki/Education_Index

Referensi

Dokumen terkait

Tahap pertama adalah pengecekan kesamaan nilai subnet dari kedua IP address, jika subnet tidak sama, maka jelas kedua IP address tersebut berasal dari dua subnet yang

Frame yang ditemukan tentang polemik Ujian Nasional ini adalah pertama Harian Jogja memiliki sikap keberpihakan kepada siswa sebagai peserta Ujian Nasional, kedua Harian Jogja

Kandidat dinyatakan menang jika mendapatkan suara terbanyak, tidak harus mayoritas absolut, misalnya pemilihan presiden di Argentina yang menetapkan kandidat pemenang jika

Jika demikian, maka dapat dikatakan, "Jika kedudukan berpikir sebagai substansi pertama, lalu kedudukan emosi sebagai substansi kedua, dan kedudukan syahwat

Jika hasil penilaian kedua bidang ujian tidak lulus, maka hasil ujian komprehensif dinyatakan tidak lulus dan mahasiswa wajib mengulang ujian pada kesempatan ujian komprehensif periode

Jika hasil penilaian kedua bidang ujian tidak lulus, maka hasil ujian komprehensif dinyatakan tidak lulus dan mahasiswa wajib mengulang ujian pada kesempatan ujian komprehensif periode

Jika hasil penilaian kedua bidang ujian tidak lulus, maka hasil ujian komprehensif dinyatakan tidak lulus dan mahasiswa wajib mengulang ujian pada kesempatan ujian komprehensif periode

Jika hasil penilaian kedua bidang ujian tidak lulus, maka hasil ujian komprehensif dinyatakan tidak lulus dan mahasiswa wajib mengulang ujian pada kesempatan ujian komprehensif periode