• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelemahan terapi psikoanalisis dari berb (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kelemahan terapi psikoanalisis dari berb (1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Kelemahan terapi dari berbagai macam perspetif

Terapi psikoanalisis tradisional termasuk terapi berkategori berbayar atau mahal. Selain itu, terapi psikoanalisis hanya dapat dinikmati oleh orang-orang kelas menengah ke atas. Semua klien dilarang menyebarkan informasi mengenai biaya yang ditangguhkan dan kebanyakan biaya tersebut tidak diberitahukan secara terperinci oleh si terapis. Kelemahan lainnya adalah menyinggung kejujuran para terapis dalam memberikan pelayanannya. Ini bisa menjadi masalah bagi klien yang memiliki kebiasaan mengharap tinggi kualitas keprofessional suatu pekerjaan. Contohnya, banyak klien Asia Amerika yang menginginkan terapi dengan lebih terstruktur, terarah, dan permasalahan lebih berpusat pada proses konseling. Jika terapi tidak terarah dan tidak terstruktur, maka mereka tidak akan melanjutkan proses terapi. Selanjutnya, analisa yang memaksakan kehendak akan memunculkan konflik dengan klien khususnya hubungan dan pandangan mereka terhadap kualitas terapis tersebut. Terapi psikoanalisis prosesnya secara umum membangun hubungan jangka panjang antar terapis dan klien agar bisa memunculkan suatu kepribadian, bukan menyelesaikan masalah secara singkat.

Menurut Atkinson, Thomson, dan Grant (1993) terapis juga butuh mempertimbangkan adanya kemungkinan sumber eksternal dari masalah klien, khususnya jika klien memiliki pengalaman pernah ditindas dilingkungan mereka. Pendekatan psikoanalisis juga mengkritisi bahwa kegagalan proses terapi bisa dikarenakan adanya penggaruh sosial, budaya, dan politik dari individu tersebut. Bagaimanapun juga, penilaian yang tidak menghakimi adalah cara bagi psikoanalisis tradisional untuk memperbaiki kecenderungan mereka menyalahkan klien.

Ada beberapa kesulitan dalam menerapkan pendekatan psikoanalisis kepada klien dengan golongan rendah. Jika klien membutuhkan penanganan secara professional, biasanya mereka datang saat situasi krisis. Klien meminta tolong untuk dicarikan solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut atau setidaknya bagaimana caranya bertahan hidup. Klien golongan rendah sering tidak mendapatkan penanganan secara penuh dari terapis. Faktanya, penanganan akan lebih efisien setelah adanya pendekatan masalah. Berdasarkan topik tersebut, Smith (2005) berpendapat bahwa terapis yang menolak untuk berkerja hanya karena kilennya termasuk golongan rendah adalah perilaku tak terpuji dan masalah ini merupakan penghambat dalam berkerja. Smith lalu menciptakan suatu situasi dengan tujuan sebagai alternatif model terapi yang serupa dengan pendidikan psikologi, konseling, psikologi preventif, atau psikologi komunitas daripada mengunakan psikoanalisis tradisional untuk orang-orang yang bergolongan rendah. Another alternative is for therapists to do pro-bono work for some clients.

(2)

Stan adalah seseorang yang sedang mengalami gangguan perilaku. Dia suka mabuk-mabukan karena menurutnya ini sebagai bentuk pelampiasannya terhadap kekesalannya. Pada situasi ekstrim, Stan memiliki kecenderungan menyakiti diri sendiri dan ini dia anggap sebagai bentuk hukuman untuk dirinya. Menurutnya, daripada menunjukan rasa bencinya terhadap keluarga dan saudaranya lebih baik menghukum dirinya sendiri. Sejak kecil dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dan rasa diterima oleh keluarganya. Akibatnya timbulah rasa kehilangan dan itu berlanjut dengan keputusasaannya dalam mencari penerimaan dirinya oleh orang lain. Dia belajar bahwa dasar hubungan antara wanita dan pria adalah berdasarkan apa yang ia alami dari orangtuanya. Hal yang dia ketahui hanyalah perkelahian, pertengkaran, dan cemohan. Ayahnya selalu kalah dan ibunya yang selalu menang sehingga perannya lebih mendominasi. Sikap tersebut menyakiti harga diri seorang pria. Pengalamannya ini membuat Stan takut kepada ibunya dan perasaan itu berkembang hingga keseluruh wanita ataupun pria yang dia temui. Sacara tidak langsung memberi sugesti bahwa wanita yang akan ia nikahi nantinya akan memiliki sifat seperti ibunya dan itu membuatnya impoten. Dia juga memiliki masalah dalam berinteraksi dengan orang lain.

Setelah Stan menceritakan kisahnya, proses terapi pun mulai dilakukan. Saya meminta Stan untuk menganggap diriku sebagai ayahnya dan bersikap seperti saat ia berinteraksi dengan ayahnya. Hasil dari proses tersebut adalah saya mengetahui darimana asal-usul masalah Stan. Langkah saya selanjutnya adalah menganalisis secara intensif dengan cara menjelajahi masa lalu Stan. Stan saya minta untuk mengenang dan menjelajahi kembali masa lalunya. Hasilnya dia mulai sadar akan perilakunya selama ini. Dia mulai melihat adanya pola hubungan antara masalah yang dia hadapi saat ini dengan pengalamannya dimasa lalu. Stan mengingat kembali memori yang ada berhubungan dengan saudaranya, ibunya, serta ayahnya. Ia juga membandingkan bagaimana pandangannya selama ini terhadap wanita dan pria dengan pandangannya berdasarkan keluarganya. Artinya ia mulai membuka kembali perasaan yang sudah ia kubur dimana disebabkan karena adanya rasa trauma. Menurut pandangan perspetif lainnya, kesadaran diri Stan bisa saja diubah. Tujuannya agar dia bisa lebih memadukan diri. Perasaan merasa diasingkan (id) disugesti menjadi lebih ke apa yang membuatnya merasa nyaman (ego). Kesempatan dimana menghasilkan proses perpindahan antara suatu hubungan buruk ke hubungan yang lebih baik dan terus-menerus adalah inti dari proses terapi.

Di lain waktu saya mencoba untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepada Stan yaitu:

 “Apa yang kamu lakukan saat merasa tidak dicintai?”

 “Saat masih kecil dulu, apa yang kamu lakukan terhadap perasaan negatifmu?”  “Saat masih kecil dulu, bisakah kamu mengekspresikan perasaan marah, sakit, dan

(3)

 “Apa efek yang ditimbulkan antara hubunganmu dengan ibu dan ayahmu?”  “Apa yang kamu pahami mengenai apa itu wanita dan apa itu pria?”

 “Pada saat apa perasaanmu terhadap keluargamu muncul kembali?”

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, proses menganalisis lebih berfokus pada waktu selama Stan hidup, kadang ia menjawabnya secara gamblang, terkadang juga dengan samar-samar. Akhirnya, ia pun mulai mengerti bagaimana perilakunya mulai terbentuk serta semakin bisa mengkontrolnya. Stan juga mulai sadar akan ketakutannya selama ini dan dirinya tidak perlu lagi melarikan diri. Malahan, dia saat ini bisa membuat keputusan baru akan kehidupannya dimasa depan. Dia bisa melakukan hal-hal tersebut hanya jika dia berusaha untuk mengubah arah pandangannya selama ini. Bagaimanapun, semakin besar usahanya dalam proses terapi semakin besar pula kemungkinan dirinya merubah perilakunya. Karena bantuan inilah ia dapat melihat kembali pola yang dia buat dengan ibunya dimasa lalu.

Akan tetapi Stan belum seluruhnya berhasil menyelesaikan masalahnya. Ia belum membuang hal negatif akan perilakunya dan menjadi individu yang mandiri. Dia masih “terjebak” didalam proses perpindahan ke tahap yang lebih baik. Dia belum sanggup menghasilkan ketegasan atas dirinya dan belum bisa terbebas dari ketergantungannya.

Soal: Lanjutkan dan selesaikan masalah tersebut sebagai terapis psikoanalisis Stan!

Berdasarkan teori yang sudah disampaikan sebelumnya, cobalah untuk mengaplikasikan prinsip dan teknik yang sudah kamu pelajari sebelumnya untuk menyelesaikan permasalahan Stan. Menggunakan teori sebelumnya akan memberikan ide mengenai apa yang akan kamu lakukan selanjutnya jika dia menunjukmu sebagai terapis lainnya. Berikut beberapa pertanyaan yang bisa kamu jadikan sebagai dasar dari jawaban atas permasalahan tersebut:

 Seberapa tertariknya kamu terhadap masa lalu Stan? Apa yang akan kamu lakukan agar Stan sadar bahwa permasalahannya selama ini ada kaitannya dengan masa lalunya dan mempengaruhi perilakunya saat ini?

 Berdasarkan hubungan yang kamu bina dengan Stan. Bagaimana caramu membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik?

 Apa reaksi perlawanan dan perlindungan Stan yang kamu prediksikan saat berkerja bersamanya? Berdasarkan pandangan psikoloanalisis, bagaimana caramu menafsirkan dan berkerja dengan perlawanannya?

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian sangat dibutuhkan cara atau media yang harus diinformasikan kepada para siswa tentang teknik pembuatan presentasi yang interaktif dan lebih menarik salah satunya

Pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan material Wajib Pajak PPh Badan setelah dilakukan analisis menggunakan software SPSS version 17.0 diperoleh hasil

Tabel I.3 Data Hasil Survei Pendahuluan pada Pegawai Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Pangkalpinang .... Tabel I.4 Data Spesifikasi Jabatan Pegawai Struktural di

Tidak seperti sistem operasi lain yang hanya menyediakan satu atau 2 shell, sistem operasi dari keluarga unix misalnya linux sampai saat ini dilengkapi oleh banyak shell

Penentuan jenis fungsi pelayanan dari suatu aktivitas pedagang sektor informal (PKL) dapat ditentukan dari dominasi kuantitatif jenis barang dan jasa yang diperdagangkannya. Suatu

Maka secara keseluruhan faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru adalah faktor pemeliharan,

Setelah itu barulah campuran beton dituangkan, campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton Pondasi yaitu mutu beton K- 300.. Campuran beton tersebut

Hasil analisis didapatkan karir adalah faktor yang paling mempenga- ruhi kinerja perawat sebesar 30 kali lebih tinggi dibandingkan dengan karir yang kurang baik