• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Ergonomi di Lingkungan Kerja na

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Ergonomi di Lingkungan Kerja na"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN STASIUN KERJA ORGONOMI

UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA PENJUAL NASI GORENG Haksatriya Dhaneswara

Bandung adalah kota yang maju sekarang dari segi isi kotanya dan tata kotanya. Bandung juga terkenal dengan kota mode, banyak sekali outlet outlet yang buka dari kota hingga kabupaten. Selain terkenal dengan modenya Bandung juga terkenal dengan kuliner kulinernya yang khas dan restoran yang memiliki ciri khasnya sendiri dan di desain unik.

Kuliner yang terdapat di Telkom University ini banyak variannya dari makanan ringan hingga makanan berat. Salah satu makanan berat yang paing di gemari di kalangan mahasiswa adalah nasi goreng Karena murah, banyak dan enak. Nasi goreng ini sendiri juga memiliki ciri khasnya sendiri dari setiap warung – warung. Salah satu warung yang paling di gemari di warung belakang MSU mas Vino. Warung ini berdiri sejak tahun 1994 hingga sekarang. Warung ini sudah diturun kan ke anaknya mas Vino dari bapaknya sendiri, sekarang mas Vino yang memegang warungnya. Tujuan saya disini untuk memcahkan sebuah masalah yang ada di warung nasi goreng tersebut baik dari cara kerja atau penempatan yang kurang pas.

1.2 Identifiasi Masalah

nasi goreng adalah makanan yang paling di gemari di kalangan mahasiswa. Nasi goreng terkenal karena murahnya dan porsi yang di sajikan sebanding dengan harga. Penjual nasi goreng ini terletak di Sukabirus Telkom University. setelah di amati ternyata penjual nasi goreng ini memiliki berberapa masalah dalam lingkungan kerjanya. Contohnya memindahkan dari wajan yang panas ke piring, tidak ada kursi untuk juru masak, cuci piring tidak ada penompangnya. Semua hal ini membuat kesusahan si penjual nasi goreng tersebut.

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai yaitu:

1. Agar membuat stasiun kerja lebih nyaman dan ergonomis. Dan lebih efisien dalam memindahkan makanan.

2. Menyelesaikan masalah dengan produk baru untuk membuat pekerjaan lebih efisien

1.4 Keutamaan

(2)

1.5 Metode Penelitian  Observasi

Observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai kejadian-kejadian yang diamati. Pada tahap ini saya mengamati secara langsung ke Sukabirus mengenai proses pembuatan.

Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab antara dua orang atau lebih untuk mendapatkan sebuah informasi yang diinginkan penanya. Pada tahap ini saya mewawancarai penjual setelah selesai proses pembuatan.

 Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan tahap mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Dalam tahap ini saya mendokumentasikannya dalam bentuk video dan wawancara.

 Menemukan Masalah

Menemukan masalah dari hasil data yang telah dikumpulkan beserta penemuan solusi yang dapat menyelesaikan masalah yang ada.

 Hasil Keputusan

Dari masalah yang telah ditemukan diputuskan pula solusi produk yang dapat menyelesaikan masalah yang telah ditemukan.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi operator agar pekerjaanya semakin nyaman dan lebih efisien dalam pengerjaannya di bagian pemindahan makanan dari wajan ke piring yang akan di sajikan.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Warung nasi goreng ini terletak di Sukabirus belakang mesjid MSU

2. Yang mejadi objek penelitian adalah pemindahan makanan yang efisien dan ergonomis

3. .Lingkup analisisnya hanya sebatas variabel-variabel yang berhubungan dengan perancangan atau redesign stasiun kerja dengan analisis antropometri, subyektivitas, waktu dan output standar.

1.8 Urgensi Penelitian

(3)

1.9 Temuan Yang Di Targetkan

Sesuai dengan tujuan maka tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Fasilitas yang dapat menunjang kerja

2. Wok yang yang sesuai dan nyaman.

BAB II

(4)

2.1 Produktivitas

Produktivitas adalah kegiatan produksi sebagai bandingan luaran(output) dengan memasukan (input). Produktivitas dapat sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industry atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi perbandingannya, semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran ukuran produktivitas bervariasi tergantung dengan aspek aspek output dan inputnya.

2.1.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

(1) Pendidikan Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik. Dengan demikian pendidikan merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru.

(2) Motivasi Pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja dari setiap karyawannya. Dengan mengetahui motivasi itu, maka pimpinan dapat membimbing dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.

(3) Disiplin kerja Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti dan memahami segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi. Kedisiplinan dapat dibina melalui latihanlatihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya yang akan memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas karyawan.

(4) Ketrampilan Ketrampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.Ketrampilan kerja karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui kursus-kursus atau latihan kerja.

(5) Sikap dan etika kerja Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain dan etika dalam hubungan kerja sangat penting artinya, dengan tercapainya hubungan dalam proses produksi akan meningkatkan produktivitas.

(6) Gizi dan kesehatan Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Gizi yang baik akan mempengaruhi kesehatan karyawan dan semua itu akan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan.

(5)

kepuasan terhadap karyawan yang menjadi karyawan tersebut mempunyai semangat kerja.

(8) Lingkungan kerja dan iklim kerja Lingkungan kerja dari karyawan disini termasuk hubungan antar karyawan, hubungan dengan pimpinan, lingkungan kerja, penerangan dan lain-lain. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian perusahaan karena karyawan enggan bekerja karena tidak ada kekompakan kerja atau ruang kerja yang tidak menyenangkan. Hal ini dapat mengganggu kerja karyawan.

(9) Tekhnologi Adanya kemajuan tekhnologi meliputi peralatan yang semakin otomatis dan canggih yang dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan.

(10) Sarana produksi Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi.

(11) Jaminan social Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan menunjang kesehatan dan pelayanan keselamatan. Dengan harapan supaya karyawan semakin bergairah dan mempunyai semangat kerja.

(12) Manajemen Adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan

(6)

menetap disana membuat bumbunya sendiri dan racikannya sendiri. Itu yang membuat beda rasa di setiap nasi goreng.

3.2 5W 1H:

WHEN: sejak kapan bisnis ini dimulai?

“bisnis ini mulai sejak tahun 1994 dari bapak saya. Sekarang diturunkan ke saya

Jam operasional 16:00 – 01:30 WIB.”

WHAT: jenis makanan apa saja yang dijual di warung ini?

“nasi goreng (biasa, ayam, ati ampela, sosis), kwetiaw(rebus dan goreng), capcay, nasgil (nasi goreng gila).”

WHY: kenapa memutuskan untuk berjualan nasi goreng?

“karena ingin membantu orang tua, agar tidak menyusahkan orang tua dan agar bisa hidup mandiri.”

WHO: siapakah yang memasak nasi gorengnya? “(saya) mas Vino Fadillah.”

HOW: cara memasak nasi goreng khas mas Vino itu gimana?

1. Racik bumbu yang telah di siapkan (bawang, bumbu nasi goreng dan bahan pelengkap) 2. Masukan telur ke dalam pengocok telur

3. Masukan bumbu yang telah di racik ke dalam wajan

4. Nyalakan kompor dan masukan bumbu yang telah di racik hingga rata 5. Masukan nasi (satu piring) ke dalam wajan dan di aduk hingga rata 6. Masukan bumbu lagi (kecap, sambal, garam, mecin, dan bawang goreng)

7. Setelah selesai angkat wajan dari kompor dan masukan ke piring untuk di sajikan.

3.2.1 Keuntungan:

1. Waktu memasak sekitar 2-3 menit per porsi

(7)

3.2.2 Keluhan:

1. Perpindahan dari wajan ke piring terlalu ribet 2. Gagang yang di pegang tidak terlalu nyaman 3. Capek karena berdiri terus

(8)

4.1.2 Flow Chart Pembuatan Nasi Goreng

DISTANCE TIME POSITION

0 5’’ memotong bahan

nasi goreng

0 1’’ Meletakan dalam

loyang

60cm 1’’ Pindah ke bagian

kompor

0 1’’ Masukan bahan ke

dalam wok/ wajan

0 1’’ Masak nasi goreng

60cm 1’’ Pindah tempat untuk

penyajian

30cm 3’’ Menyajikan ke

konsumen

Dalam proses ini dapat dilihat pembuatan nasi goreng hanya terbgi 2 bagian. Bagian pertama buat penyajian dan persiapan dan bagian ke kedua untuk memasak.

(9)

1. Operator meyiapkan baha bahan yang akan dimasak dengan memotong bahan menjadi kecil kecil

2. Memasukannya dalam Loyang agar bahan terbagi sama rata.

3. Masukan bahan yang telah di potong dan nasi ke dalam wok/ wajan yang telah panas 4. Masukan serta bumbu tambahan

5. Tahap terakhir penyajian ke dalam piring yang akan disajikan.

Berikut micromotion study nasi goreng:

(10)

Foto yang terlampir diatas adalah bagian finishing pembuatan nasi goreng.

5.1 Solusi

a. Work desain

(11)

Produk yang saya desain adalah gagang wajan. Gagang wajan ini memiliki panjang 20cm dan memiliki karet agar nyaman saat di pegang dan agar tidak slip. Dengan gagang ini sang koki dapat memegang dengan gampang dan nyaman saat masak dan saat memindahkan ke piring.

(12)

KESIMPULAN

Micromotion study adalah studi gerakan analisa yang dilakukan terhadap berberapa gerakan pada bagian badan pekerja untuk menyelesaikan dalam suatu pekerjaannya. Gerakan gerakan yang tidak efektif itu hanya membuang waktu yang berharga. Di harapkan gerakan gerakan yang efektif saja agar efektif dan tidak membuang waktu banyak.

Abstrak

Micromotion study adalah studi gerakan analisa yang dilakukan terhadap berberapa gerakan pada bagian badan pekerja untuk menyelesaikan dalam suatu pekerjaannya. Gerakan gerakan yang tidak efektif itu hanya membuang waktu yang berharga. Di harapkan gerakan gerakan yang efektif saja agar efektif dan tidak membuang waktu banyak. Untuk memudahkan menganalisa perlu tahu gerak gerakan dasar terlebih dahulu. Maka dalam kesempatan ini saya mau mengangkat UKM kuliner nasi goreng menganalisis setiap gerakannya.

Dalam micromotion study kita belajar tentang gerak gerakan yang efektif. Dan dengan micromotionstudy kita dapat melihat gerak gerakan yang tidak efektif dalam suatu pekerjaan dengan mudah. Dan dengan menggunakan teknik ini juga bisa mempersingkat waktu dan mengurangi gerak gerakan yang tidak perlu.

Dalam pengamatan micromotion study kali ini saya mengamati UKM nasi goreng dimana disana terdapat banyak gerakan yang tidak perlu dan membuang waktu. Permasalahan ini dapat terselesaikan dengan ganggang wajan atau wok yang lebih nyaman dan aman dan perpindahan yang lebih efektif agar tidak membuat lelah.

DAFTAR PUSTAKA

Sutalaksana, Iftikar, dkk. 1979. Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri ITB : Bandung

Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study Design and Measurement of Work Seventh Edition. John Wiley & Sons : New York

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuannya dilakukan penilaian postur kerja ini agar dapat dapat diketahui bagian tubuh yang sering sakit saat melakukan pekerjaanya Dari hasil penilaian postur kerja dengan Quick

Agar perancangan dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan , maka diberikan batasan pada perancangan fasilitas pendukung yang berupa kursi operator SPBU dan kotak uang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Kepala Sekolah dalam memahami beban kerja dan kompensasi, sehingga Kepala Sekolah dapat meningkatkan

Berdasarkan tujuan tersebut di atas, adapun manfaat yang diharapkan dalam kegiatan tentang Analisi Ergonomi Lingkungan Fisik Bengkel Kerja Program Keahlian Teknik

Untuk mengurangi risiko terjadinya keluhan MSDs, maka disarankan kepada pekerja agar desain alat pengayakan perlu diubah sehingga dalam pengerjaannya bisa dilakukan

Semakin baik kepemimpinan dalam memberikan arahan, memberikan teladan, dan memberikan rasa semangat pada bawahan, serta Semakin kondusif, harmonis dan nyaman kondisi

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui analisis pengaruh tentang lingkungan kerja, pelatihan dan pengembangan, dan komitmen

Sedangkan lingkungan kerja yang tidak nyaman, seperti panas yang cukup tinggi, pencahayaan yang kurang memenuhi syarat dan tingkat kebisingan yang sering mengganggu