HUBUNGAN ANTARA BISNIS DENGAN PEMERINTAH
Y. Lilik Rudianto
Email: [email protected]
Pemerintah membuat sebuah kondisi yang memungkinkan bisnis untuk berkompetensi dalam ekonomi yang modern ini. Peraturan yang dibuat digunakan untuk menumbuhkan hukum yang akan menyeimbangkan hubungan antara bisnis dan masyarakat. Pemerintah menjadi terlibat saat biaya yang tidak bisa diukur dari suatu produk manufaktur saling menjatuhkan satu sama lain, dan pemerintah harus mengontrol biaya ini. Pemerintah juga mempunyai kekuatan untuk menyetujui atau menolak ijin dari banyak macam aktivitas bisnis.
I. Bagaimana Hubungan Antara Bisnis dan Pemerinah
Mengerti tentang kekuasaan pemerintah dan hubungannya dengan bisnis diperlukan untuk manager dalam mengembangkan strateginya untuk mencapai sasaran dari organisasinya.
Government Cooperates with Business
Dalam situasi yang lain, tujuan pemerintah dan tujuan bisnis saling bertentangan, dan konflik ini terjawab dalam adversarial relationship. Negative externalities atau spillover effect muncul saat manufaktur atau distribusi dari sebuah produk memberikan pertumbuhan untuk biaya yang tidak direncanakan (ekonomi, fisik, atau psikologis) lahir dari konsumen, kompetitor, komunitas tetangga, atau stakeholder bisnis yang lain.
Legitimacy Issue
Kemampuan pemerintah menjadi pemimpin yang mengelola kekuatan politik dapat dipengaruhi oleh aksi bisnis. Bisnis dapat memboikot hubungan ekonomi dengan sebuah negara atau memutuskan menghapus operasi dari negara tersebut.
Government's Public Policy Role
Banyak orang setuju bahwa masyarakat tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa adanya beberapa aktivitas pemerintah. Warga Negara melihat pemerintah sebagai penyedia kebutuhan-kebutuhan dasar, contohnya yaitu Polisi dan pemadam kebakaran. Public policy adalah rencana dari tanggungjawab oleh kantor-kantor pemerintah untuk mencapai tujuan yang luas yang berdampak bagi warga negara.
Element dari public policy, terdiri dari :
1. Input berupa tekanan eksternal yang mempengaruhi keputusan strategi dan keputusan kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah.
2. Goals, dapat luas, sama rata atau berupa pelayanan masyarakat.
3. Tools dari public policy termasuk kombinasi dari insentif dan penalty yang. digunakan pemerintah untuk mendorong warga negara, termasuk bisnis untuk melaksanakan policy goals.
1. Ekonomi terdiri dari kebijakan fiscal seperti kebijakan pajak, spending (APBN) untuk menstimulasi atau mendukung ekonomi.
Kebijakan moneter seperti kebijakan suku bunga atau kebijakan lain yang berdampak bagi supply dan demand serta nilai dari mata uang.
2. Social seperti BOS, BLT, dsb
Peraturan Pemerintah atas Bisnis
Regulasi atau peraturan adalah jalan utama untuk menyelesaikan kebijakan publik dalam arti peraturan digunakan untuk memperkokoh aturan yang mengatur tentang hak-hak dan kewajiban warga negara dan organisasi.
Karena pemerintah beroperasi pada banyak level (pusat, daerah, kota); menyebabkan bisnis memiliki jaringan aturan yang lebih kompleks. Untuk itu Perusahaan sering mempekerjakan ahli hukum, ahli hubungan publik, dan para ahli bun untuk mengatur dan memonitor interaksi dengan pemerintah.
Pertanyaannya adalah mengapa masyarakat lebih memilih menggunakan aturan yang berlaku untuk memecahkan masalah bukannya menggunakan aturan dalam pasar bebas yang membiarkan sumber daya, harga, dan perilaku sosial untuk menemukan jawabannya ? dan alasannya adalah sebagai berikut :
1. Kegagalan pasar
Kegagalan pasar adalah saat dimana pasar gagal untuk menyesuaikan harga pada biaya yang sebenarnya. Contohnya adalah biaya kerusakan lingkungan yang ada awalnya menjadi tanggungan konsumen sehingga pasar gagal menyesuaikan biaya pada perusahaan atas produk. Namun dengan adanya regulasi pemerintah maka terjadi pengalokasikan biaya untuk kerusakan lingkungan pada produk.
2. Monopoli alami
Monopoli alami sering terjadi dalam bisnis. Contohnya adalah pemasok utama kabel jaringan listrik yang ditanam dalam tanah yang menguasai lebih dari 50% pangsa pasar. Itu akan menyebabkan halangan bagi kompetitor sejenis untuk masuk dalam bisnis tersebut dan menentukan harga karena market leader pasti mengontrol harga dan akses. Berdasarkan alasan tersebut, pemerintah membuat regulasi yang mengatur yaitu dalam bentuk Undang-Undang Anti Monopoli.
3. Pendapat Etis
Seringkali terjadi perdebatan tentang regulasi dan seringkali kepentingan konsumen dinomorduakan dibanding kepentingan perusahaan karena alasan profit making dan lainnya. Dengan adanya regulasi pemerintah maka terdapat hak-hak untuk melindungi kepentingan konsumen. Contohnya adalah dengan pertumbuhan internet yang pesat maka banyak masyarakat yang ragu untuk melakukan pembelanjaan melalui e-commerce karena kejahatan internet juga berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi. Namun dengan adanya regulasi pemerintah yang mengatur tentang hak-hak konsumen yang harus diterapkan oleh penyedia jasa-e-commerce seperti Cisco system, intel, dll, maka konsumen dapat sedikit lebih merasa aman.
4. Bentuk Aturan
Regulasi dari pemerintah memiliki bentuk yang beragam, misalnya aturan langsung atau aturan tidak langsung, ada juga yang mengatur tentang industri khusus seperti perbankan, ada juga yang mengatur tentang pencemaran lingkungan, dsb. Maka klasifikasi aturan dapat digolongkan dalam kelompok besar sbb :
a. Peraturan Ekonomi
b. Peraturan Sosial
Peraturan ini lebih bertujuan untuk melindungi konsumen dan lingkungan serta pekerja dengan kondisi kerja yang aman dan sehat. Peraturan ini mengatur tentang dana pensiunan, asuransi kesehatan untuk pekerja, dan peraturan sosial lain.
5. Efek dari Peraturan
Gambar 8.2 mengilustrasikan kenaikan biaya dari peraturan federal di Amerika sejak tahun 1960. Peraturan ekonomi telah eksis selama banyak decade biayanya meningkat lebih lambat dari peraturan sosial. Peraturan sosial mencerminkan pertumbuhan di beberapa area seperti kesehatan lingkungan, keselamatan pekerjaan, dan perlindungan konsumen. Laju pertumbuhan peraturan sosial yang terjadi dari tahun 1970 sampai 1990 melamban harus dipertimbangkan oleh George W. Bush di era 2000.
Pertumbuhan dalam program peraturan bukanlah suatu fenomena baru. Seperti yang ada didokumentasikan oleh para ilmuwan di Pusat Studi Bisnis Amerika, staffing regulatory activities di Amerika meningkat drastic pada tahun 1960 an seperti ditunjukkan pada gambar 8.3. tahun 1960, tidak lebih dari 40.000 pekerja dipantau dan dipaksa oleh peraturan pemerintah. Dua decade berikutnya, tahun 1980an, meningkat menjadi 100.000. awal tahun 1980, Presiden Reagan memimpin kampanye untuk memotong peraturan pemerintah. Kampanye ini dilanjutkan baik oleh Bush maupun sejumlah serikat pekerja full time yang didedikasi untuk regulatorly activities yang telah naik perlahan sejak 1990.
Walaupun biaya dari peraturan terus meningkat, beberapa argumen menyebutkan beberapa keuntungan lebih penting dari biaya. Di Amerika, regulatorly agencies mencoba melindungi pekerja dari diskriminasi, pelecehan seksual dan resiko tempat kerja yang tidak memungkinkan. Consumer interest are likewise the concern of regulatorly agencies.
Perlindungan lingkungan yang natural mungkin membutuhkan peningkatan staff dan beberapa biaya terkait, tapi banyak tuntutan yang melindungi udara, tanah dan air seharga dengan pengeluarannya. Pemilik bisnis kecil dimungkinkan untuk bersaing pada pasar dan dilindungi dari penyalahgunaan ekonomi dari perusahaan lain mengacu kepada regulatory oversight. Banyak keuntungan yang tidak dapat diukur dengan mata uang, namun kebutuhan dari peraturan harus seimbang baik dari segi biaya dan penilaian jika akan disempurnakan dengan tujuan yang dimaksudkan.
Amerika telah bereksperimen dengan beberapa bentuk peraturan yang berbeda lebih dari 20 tahun dan telah mahir mempelajari bahwa tidak semua program pemerintah efektif dalam memenuhi tujuan yang mereka harapkan. Pemerintah is called on time to time untuk mengatur beberapa jenis perilaku bisnis dan di lain waktu mencabut aturan perilaku jika dipercaya bahwa suatu industri tidak lagi membutuhkan peraturan tersebut. Continuous Regulatory Reform.
Jumlah aktivitas yang diatur sering mengikuti putaran historically meningkat selama beberapa periode dan turun di beberapa periode lainnya. Bisnis di Amerika have experienced a lessening of regulation-deregulation- hanya untuk melihat return dari aktivitas yang diatur
reregulation.
Deregulation adalah penghapusan hak yang diatur dan aktivitas yang diatur oleh pemerintah. Deregulasi seringkali menjadi sebuah ide populer. Presiden Ronald Reagan secara keras menganjurkan deregulasi pada awal 1980, saat dia mengkampayekan janjinya “get government off the back of the people”. Banyak deregulasi ditetapkan awal 1975 saat Gerald Ford menjadi presiden dan dilanjutkan melalui administration Jimmy Carter, Ronald Reagan dan George Bush. Deregulasi telah terjadi pada beberapa industri dibawah ini.
Commmercial airlines : menghapus government set rates dan mengijinkan penerbangan domestic bersaing dan mempermudah penggabungan dan akuisisi.
Railroads : memberikan kebebasan mengatur tingkat dalam beberapa bisnis dan bersaing dalam jalan yang baru.
Financial institutions ; diijinkan untuk lebih fleksibel dalam menetapkan tingkat bunga pada pinjaman dan bersaing dengan institusi lainnya.
Deregulasi juga terjadi di Eropa, terutama di arena pengaturan social. Di Inggris contohnya,
Approved Code of Practive (ACoP) mengatur beragam pengamanan pekerja dan masalah kesehatan diturunkan tingkatnya menjadi sebuah guidance, sebuah bentuk pengendalian peraturan yang lebih lemah.
Pihak yang berwenang untuk deregulasi sering menantang public untuk melihat pemerintah menyelesaikan masalah. Situasi dimana pemerintah mencoba menderegulasi di beberapa area, pada saat yang sama menciptakan peraturan baru. Reregulation merupakan peningkatan atau perluasan peraturan pemerintah, terutama dimana aktivitas yang diatur sebelumnya telah dikurangi. Skandal yang menghamtam perusahaan di Amerika awal tahun 2000an membawa cries dari banyak kelompok stakeholder untuk reregulation in the securities law. Nyatalah, bisnis tidak secara efektif mengatur dirinya sendirio dan pasar tidak menghalangi kejahatan bisnis. Pembentukan peraturan diajukan dalam sebuah tingkat yang tidak terlihat di Amerika untuk beberapa decade, leading some to call this a “New Reform Era”. Tujuannya jelas, yaitu memeriksa secara teliti praktek pelaporan keuangan di Amerika. Pemerintah dan masyarakat harus terus menerus berjuang untuk mencapai keseimbangan antara kebebasan pasar dan kesalahan pemerintah yang tidak disengaja dari perilaku bisnis.
Regulation in a Global Context
Perdagangan internasional menyatukan masyarakat dan bisnis dalam sesuatu yang baru dan rumit. Konsumen di Amerika secara rutin membeli makanan, mobil, pakaian dari perusahaan yang berlokasi di Eropa, Kanada, Amerika Latin, Australia, Afrika, dan Asia. Warga negara lain juga berbuat hal yang sama. Karena pola dari perdagangan internasional ini tumbuh semakin rumit pemerintah menyadari kebutuhan akan menetapkan peraturan yang dapat melindungi kepentingan warga negaranya. Tidak ada negara yang mau menerima produk manufaktur yang berbahaya manapun yang dapat melukai warga negaranya, dan tidak ada pemerintah yang ingin melihat ekonominya dihancurkan oleh kompetisi yang tidak fair
dari pesaing luar negri. Hal ini membuat pemerintah menyediakan perjanjian peraturan internasional dan perusahaan.
Regulation of Imported Products
Setiap negara memiliki kekuatan untuk menetapkan standart yang dijual di negaranya. Contohnya, mainan yang diproduksi di luar negri tapi dijual di Amerika harus memenuhi standart keamanan Amerika, jadi baik dalam perusahaan luar negri harus memenuhi standart tersebut. Bagaimanapun, pemerintah sering di bawah tekanan dari kepentingan lain, termasuk perusahaan lokal, organisasi pekerja dan komunitas untuk mendekatkan pasar lokal pada penjual luar negeri. Stakeholder bisa merasa terancam oleh pesaing luar negri dan menghalangi pengimporan produk. Contohnya, sebuah situasi di kasus diskusi tentang baja yang di impor. Contoh lainnya, bisnis yang mencoba menghalangi impor jika mereka akan menjual produknya dengan harga yang lebih murah di bawah kebijakan harga yang lebih murah di bawah kebijakan harga mereka sendiri.
dengan harga yang lebih murah dari Kanada atau memesan obat secara Online dari perusahaan Kanada yang menyebabkan pengimporan obat ke Amerika.
Dalam kasus ini, perusahaan obat mencoba mempengaruhi hokum yang akan membuat pengimporan obat dari Kanada yang lebih murah tidak legal atau lebih mahal. Kerugian ekonomi yang di alami perusahaan asuransi dan industri farmasi dan focus pada kebijakan peraturan Amerika di adu, berlawanan dengan konsumen Amerika yang mencari penebusan resep obat yang lebih murah pada pasar Internasional.
Regulation of Exported Products
Pemerintah berkepentingan mengetahui apa yang diproduksi bisnisnya adalah pengiriman barang ke luar negeri. Pemerintah federal memahami bahwa produk yang bertulis “Made in America” berkualitas bagus. Perusahaan Amerika pernah mengekspor barang yang dilarang untuk dijual dalam negeri karena keselamatan. Walaupun bisa dikatakan illegal, mereka selalu hampir tidak beretika. Pemerintah juga selalu prihatin bahwa perusahaan America tidak menjual teknologi militer ke negara yang tidak bersahabat. Beberapa tahun terakhir, sejumlah kasus timbul di bisnis Amerika yang secara illegal menjual kecanggihan teknologi dengan aplikasi militer potensial ke Libya, Iran dan Iraq. Transaksi ini dilarang oleh hokum Amerika yang membatasi penjualan teknologi militer hanya kepada negara yang mendapat persetujuan dari Departemen Pertahanan.
Regulation of International Business Behaviour
Negara-negara telah mencari standart praktek perdagangan melalui berbagai organisasi internasional. Negara-negara di dunia telah membentuk badan khusus seperti Word Trade Organization, untuk mendefinisikan aturan perdagangan internasional yang dilakukan. Aturan-aturan ini dapat dipertimbangkan menjadi peraturan multinasional. Contoh lainnya, WHO, sebuah lembaga Amerika telah bekerja dengan industri farmasi untuk menciptakan
database dari efek samping obat, menetapkan standart kualitas dan menyelesaikan persoalan manufaktur dan praktek pemasaran yang mungkin meragukan public. Penciptaan peraturan bilateral dan multilateral menyebabkan konsultasi penguraian antara pemimpin bisnis, pemerintah dan organisasi non pemerintah. Interaksi ini diperlukan karena banyak sekali
stakeholder terlibat. Kode pemasaran internasional WHO untuk produk baru contohnya, membutuhkan sedikitnya tiga tahun untuk pertemuan dan konsultasi sebelum kode tersebut siap untuk di adopsi oleh pemerintah nasional.