• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Kebjakan Bisnis Studi pada HERO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Seminar Kebjakan Bisnis Studi pada HERO"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL – INTERNAL & GROWTH STRATEGY PT. HERO SUPERMARKET Tbk.

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Seminar Kebijakan Bisnis pada Fakultas Ilmu Administratsi Universitas Brawijaya

Oleh :

Lila Rahmatin Nazila 125030201111015

Adia Haerani 125030200111053

Elya Wulan Pratiwi 125030200111116

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, pembawa rahmat bagi seluruh alam beserta isinya, berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini dapat terselesaikan karena keterlibatan berbagai pihak yang membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan segala hormat dan kerendahan hati, kami menyampaikan ucapan terimah kasih kepada,

1. Bapak Djamhur Hamid selaku dosen mata kuliah Seminar Kebijakan Bisnis kelas C Universitas Brawijaya

2. Semua pihak dalam kelompok 5 yang bekerja sama dengan baik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Dan akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak termasuk bagi pembelajaran mahasiswa administrasi bisnis di Universitas Brawijaya.

Malang, 4 Maret 2015

(3)

DAFTAR ISI

COVER...1

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...3

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL...4

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL...10

ANALISIS FIVE PORTER...20

ANALISIS BCG...24

ANALISIS SWOT……...27

GROWTH STRATEGY ...29

TREND INDUSTRI RITEL ...31

(4)

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

1. Ekonomi

Menurut data diatas angka pengangguran di indonesia cenderung menurun sehingga pertumbuhan ekonomi indonesia pun meningkat dengan demikian kemampuan masyarakat untuk membeli akan meningkat. sehingga perputaran uang dan perputaran barang akan semakin cepat selain itu dengan memperbanyak usaha retail, maka akan menyerap banyak tenaga kerja. dengan banyaknya retail yang menyebar maka konsumen cepat mendapatkan barang baru.

(5)

Dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat, pertumbuhan retail di Indonesia juga bertumbuh pesat terbukti dengan persentase retail pada tahun 2003 adalah 26,5% dan pada tahun 2004 adalah 29,6%. Hero sendiri mengembangkan gerainya sebanyak 77 gerai baru dengan pendapatan meningkat 13% pada 2013.

2. Politik

Sektor industri ritel merupakan sektor industri yang krusial bagi negara, karena perekonomian nasional banyak dipengaruhi oleh keberlangsungan industri ini. Terlebih lagi mengingat pasar Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial dengan jumlah konsumen dan tingkat konsumsi yang sangat tinggi dan terus meningkat. Pertumbuhan konsumen dan persaingan usaha merupakan satu-kesatuan yang tidak terpisahkan sehingga keduanya perlu dilindungi oleh peraturan perundang-undangan.

Tingkat Regulasi Regulation

Nasional - Keputusan Presiden (Kepres) No. 118/2000 tentang Perubahan dari Keputusan Presiden No. 96/2000 mengenai Sektor Usaha yang Terbuka dan Tertutup dengan Beberapa Syarat untuk Investasi Asing Langsung.

- Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.107/MPP/Kep/2/1998 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pasar Modern - Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan

No.420/MPP/Kep/10/1997 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan - Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri

Perindustrian dan Perdagangan dan Menteri Dalam Negeri No.57 dan 145/MPP/Kep/1997 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan; - Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan

(6)

Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba

- Rancangan Peraturan Presiden tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Modern dan Toko Modern

Meski kaya dalam batasan-batasannya, rancangan peraturan tentang pasar modern dan peraturan tentang pengelolaan pasar tidak secara gamblang menjelaskan tugas dan tanggung jawab khusus dari masing-masing dinas pasar terkait. Demikian juga, peraturan tersebut tidak memuat hak atau tanggung jawab pedagang dan pengelola pasar, demikian pun sanksi bagi pemda atau pedagang yang melanggarnya.

3. Sosio-Culture

Hasil olah cepat Sensus Penduduk 2010 yang diadakan pada Bulan Mei 2010 menunjukan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237.556.363 orang yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Jumlah penduduk Indonesia pada Tahun 2010 ini mengalami pertumbuhan sebesar 32.5 juta dari Tahun 2000 atau sebesar 1.49% per tahun. Penyebaran penduduk yang tidak merata masih menjadi ciri demografis Indonesia dimana P. Jawa dihuni oleh 57% penduduk, P. Sumatera dihuni 21% penduduk, P. Kalimantan dihuni 6% penduduk, P. Sulawesi dihuni 7% penduduk, dan pulau lainnya dihuni 8% penduduk. Hasil sensus Tahun 2010 melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 234.2 dari proyeksi BPS. Jumlah penduduk 237.6 juta tersebut mendekati proyeksi BPS untuk jumlah penduduk tahun 2015, yakni 237.8 juta jiwa, dengan melencengnya proyeksi itu, jumlah penduduk diperkirakan 264.4 juta tahun 2015 menurut Direktur

Jaminan dan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kompas, 24 September 2010). Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia memperlihatkan adanya peningkatan dalam kebutuhan hidup sehari-hari baik sandang, pangan, dan papan. Sementara itu, industry ritel modern yang bergerak dalam bisnis kebutuhan makanan akan berpeluang mengalami peningkatan penjualan untuk tahun-tahun berikutnya.

(7)

Sumber: www.bps.go.id (data diolah, 2011)

Dewasa ini sudah jelas terlihat bahwa terdapat perubahan pola belanja masyarakat Indonesia. Masyarakat cenderung lebih memilih belanja ke pasar modern daripada ke pasar tradisional. Kebanyakan masyarakat yang berbelanja ke pasar tradisional adalah mereka yang membeli barang dalam jumlah banyak, karena pasar tradisional sifatnya terbatas oleh waktu, sedangkan pasar modern buka sampai malam bahkan 24 jam.

4.

Teknologi

Bisnis Ritel merupakan bisnis dengan kompetisi yang sangat ketat dan tajam, keberhasilan perusahaan-perusahaan ritel sangat tergantung kepada bagaimana cara memberikan respon terhadap situasi kompetitif tersebut. Untuk dapat bertahan atau bahkan menjadi pemimpin pasar, perusahaan harus menerapkan atau menggunakan teknologi yang tepat dan sesuai dengan perkembangan bisnis terkini. Dan teknologi ini tidak hanya sekedar menjadi 'alat bantu' tetapi teknologi harus menjadi 'business enabler' yang dapat bereaksi dengan cepat (adaptable) terhadap berbagai perubahan proses bisnis sebagai implementasi dari rencana strategic

Gerai PT. Hero Supermarket Tbk.

2010 2011 2012 2013

Hero Supermarket 47 45 39 37

Guardian 206 231 266 316

Starmart 125 132 151 157

Giant Ekstra 38 39 46 51

(8)

perusahaan. Keberadaan teknologi pada perusahaan, juga harus diimbangi dengan penguasaan yang baik oleh seluruh tim yang terlibat di dalam bisnis ini, mulai dari pramuniaga, store manager, merchandiser, warehouse staff, bahkan sampai ke direksi.

PERMATAHERO Card hadir dengan 3 jenis kartu Visa yaitu Platinum, Gold dan Classic untuk melayani semua segmen pelanggan. Dengan tema 'Jutaan Kebutuhan. Satu Kartu', PERMATAHERO Card menawarkan berbagai kelebihan seperti:

1. Manfaat belanja maksimal yakni diskon langsung 5% untuk seluruh produk private label HERO, Giant dan Guardian; cashback 3.5% untuk setiap pembelanjaan di outlet HERO, Giant dan Guardian, serta cashback 1.5% untuk pembelanjaan di luar HERO, Giant dan Guardian dengan akumulasi belanja sebulan minimal Rp 1 juta.

2. Bebas iuran tahunan selamanya dengan minimum pembelanjaan setahun.

3. Cicilan 0% 3 bulan untuk berbagai jenis transaksi belanja dimana saja dan kapan saja.

4. Fitur lengkap dan bisa dinikmati seluruh anggota keluarga: kartu tambahan gratis biaya tahunan dan bisa diatur limitnya, SMS Navigator (layanan berbasis SMS yang memberikan informasi transaksi) dan airport lounge untuk nasabah platinum

(9)

Satu-satunya kartu kredit di Indonesia yg memberikan cash back hingga 5% di Giant, Hero dan Guardian. Setiap hari. Sepanjang tahun.

Lebih hemat sepanjang tahun dengan:

- 3% cash back untuk SEMUA transaksi di Giant, Hero dan Guardian PLUS 2% cash back apabila transaksi di luar Giant, Hero dan Guardian diatas Rp 750.000.

- 5% diskon langsung untuk produk-produk keluaran Giant, Hero dan Guardian seperti HeroSave, First Choice, Giant, dan lain-lain.

- 0.5% cash back untuk semua transaksi di luar Giant, Hero dan Guardian. - 5% diskon langsung di Guardian untuk obat yg dibeli dengan resep dokter - 5% diskon langsung di Guardian untuk produk-produk kesehatan dari

merek-merek terpilih. Kunjungi Guardian terdekat untuk informasi lebih lanjut

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL 1. Profil Perusahaan

(10)

berlokasi di Jl. Pintu Besar Selatan pada tahun 1951. Sebelumnya usaha keluarga ini mulai dirintis di Cibadak, Sukabumi. Melihat peluang dan kesempatan yang lebih besar di Jakarta maka akhirnya diputuskan untuk dipindahkan ke ibukota.

Tahun 1954 Hero mulai “dibesarkan” dengan didirikannya CV. Hero untuk keperluan mengimpor produk makanan dan minuman dari luar negeri. Usaha tersebut ternyata berkembang pesat sehingga di tahun 1971 gerai Hero yang pertama resmi dibuka. Gerai pertama Hero Mini Supermarket tersebut berlokasi di Jalan Faletehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan diresmikan pada tanggal 15 Agustus 1971 oleh M.S. Kurnia (Alm.).

Pertama kali PT Hero Minimarket go public adalah pada tanggal 30 Juni 1989 dengan menjual sahamnya pada masyarakat luas dan sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai perusahaan retail pertama yang go public dan resmi bernama PT Hero Supermarket Tbk. Melihat besarnya respon dan peluang pasar yang ada, maka pada Februari 1998 PT Hero Supermarket Tbk. memutuskan beraliansi dengan Dairy Farm Hongkong yang juga sekaligus menyumbangkan pengalaman internasional dan keahlian yang besar manfaatnya bagi manajemen Hero.

PT Hero Supermarket Tbk telah mendirikan berbagai gerai yang tersebar diseluruh Indonesia dimana gerai-gerai tersebut adalah Hero Supermarket, Giant Ekstra, Giant Ekspres, Star Mart Convenience Store dan Guardian Health and Beauty Store. Pada tahun 2014 nanti PT Hero Supermarket Tbk akan menambahkan satu gerainya lagi, yaitu IKEA yang menyediakan berbagai kebutuhan perkakas rumah.

Kepemilikan Hero diambil alih oleh Giant. Dominasi raksasa ritel asal Hongkong, Dairy Farm, di PT Hero Supermarket Tbk (HERO Group) semakin kokoh. Ini terjadi setelah PT Hero Pusaka Sejati, salah satu pemegang saham HERO, melepas 24,54% sahamnya kepada Mulgrave Corporation B.V. yang merupakan anak usaha Dairy Farm. Pada November 2013, tercatat bahwa PT Hero Supermarket Tbk telah memiliki 37 cabang HERO, 49 cabang Giant Ekstra, 112 cabang Giant Ekspres, 289 cabang Guardian Health and Beauty Store dan 151 cabang Star Mart Convenience Store di seluruh Indonesia.

Tujuan, Visi dan Misi - Tujuan

1. Pemimpin harga murah di Indonesia. 2. Pemimpin dalam Promosi.

3. Mengembangkan & melatih para karyawan. - Visi

Menjadi pengecer terkemuka di Indonesia dari segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan.

(11)

1. Kami memiliki 5 MEREK TOKO (Hero Supermarket, Guardian, Starmart, Giant Ekstra dan Giant Ekspres) yang dapat memuaskan semua segmen pelanggan dan kami akan mengembangkannya secara menguntungkan di seluruh Indonesia, dengan memperkuat penawaran masing-masing merek toko.

2. Kami meningkatkan dan memotivasi talenta lokal terbaik dalam Perseroan. 3. Kami berusaha keras menjadi yang terbaik bagi pelanggan, lebih sederhana

bagi karyawan, dan lebih murah bagi Perseroan.

4. Kami, sebagai PELOPOR ritel di Indonesia akan melanjutkan bekerja sama untuk tumbuh seiring dengan perkembangan negara kami, memajukan Perseroan kami dan meningkatkan kesejahteraan para pemangku kepentingan.

2. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan a. Struktur Kepemilikan

Hero merupakan perusahaan terbuka (Go Public) sehingga saham Hero dapat dimiliki oleh masyarakat.

b. Struktur Organisasi

Adapun bentuk dari pada struktur organisasi PT. Hero Supermarket Tbk, akan dijelaskan sebagai berikut :

1. RUPS

a. Membuat Anggaran Dasar

b. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direktur c. Menetapkan arah, sasaran, dan tujuan jangka panjang perusahaan. 2. Board of Commisioner

a. Menentukan garis besar kegiatan perseroan

b. Memberikan petunjuk kerja pada direksi setelah mendapatkan persetujuan dari RUPS.

c. Mengawasi kegi

(12)

e. Memberi nasehat-nasehat kepada pihak manajerial dibawahnya.

3. Chief Executive Officer

a. Menentukan dan menetapkan strategi, tujuan utama dan kebijaksanaan pengembangan perusahaan.

b. Menyiapkan rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan perusahaan.

c. Menetapkan permodalan anggaran dan aliran kas keuangan perusahaan.

d. Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat yang berada di bawah pimpinannya.

e. Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas masing-masing bawahan.

f. Mengawasi jalannya perusahaan dan mengadakan perubahan-perubahan yang diperlukan sejalan dengan kebutuhan akan perkembangan perusahaan.

g. Mengkoordinasikan kegiatan unsur organisasi agar dapat berjalan lebih efisien dan efektif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

h. Menentukan pengambilan keputusan terakhir untuk intern perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan.

4. Corporate Secretary and Legal

Mengatasi masalah yang berkaitan dengan hukum seperti mengurus ijin bangunan Hero, mengadakan kerja sama dengan pihak kontraktor.

5. Internal Auditor

(13)

6. Human Resources Director

Bertanggung jawab atas program-program kegiatan kepegawaian.

7. Employment Manager

Bertanggung jawab mengurus kegiatan perekrutan, penempatan, penilaian prestasi kerja dan pemberhentian karyawan.

8. Training & Development Manager

Bertanggung jawab atas pelatihan dan pengembangan karyawan.

9. Office Manager

a. Logistik, mengatur perlengkapan dan prasarana operasional.

b. Service, mengatur pengiriman barang dan keberadaan kendaraan operasional.

10. Compensation & Human Resources Administration Manager.

Memberikan dispensasi khusus dan mengatur jadwal training.

11. Employe & Industrial Manager

Bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan dan menangani praktek kerja lapangan karyawan.

12. Finance Director

a. Mengawasi pemasukan dan pengeluaran uang kas dan uang di bank.

b. Menyetujui anggaran keuangan tiap bagian.

c. Meminta laporan keuangan setiap bulan serta meneliti penyimpangan yang terjadi pada tiap anggaran keuangan tersebut.

(14)

e. Bertanggung jawab kepada direktur pengelola.

13. Finance Manager

a. Bertanggung jawab atas pengeluaran keuangan perusahaan yang menyangkut pada kebijaksanaan penggunaan dana atas segala kegiatan usaha.

b. Merencanakan sumber-sumber keuangan.

c. Mengatur pengalokasian dan penggunaan dana-dana.

d. Bertanggung jawab untuk memberikan informasi keuangan dan hasil produksi.

14. Accounting Manager

Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian laporan keuangan perusahaan.

15. Payroll Manager

Bertanggung jawab atas pembayaran gaji karyawan.

16. Regional Accounting Manager

Bertanggung jawab atas kegiatan akuntansi untuk cabang-cabang diluar wilayah Jabotabek.

17. Merchandising & Marketing Director

a. Bertanggung jawab atas keseluruhan kegitan pemasaran produksi.

b. Memperkenalkan Produk baru.

c. Melaksanakan survei pasar atas produk.

(15)

e. Menyelenggarakan semua kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran.

18. Fresh Food General Manager

Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang dagang dalam bentuk makanan segar untuk supermarket.

19. Grocery General Manager

Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang dagang dalam bentuk grocery untuk supermarket.

20. Marketing General Manager

Bertanggung jawab terhadap pengadaan program promosi dalam rangka peningkatan penjualan.

21. Food Service General Manager

Bertanggung jawab dalam mengontrol kelayakan suatu barang yang akan dijual.

22. Distributor & Logistik General Manager

Bertanggung jawab atas kegiatan pendistribusian dan logistik perusahaan.

23. Operation Director

a. Merencanakan garis besar aktivitas perusahaan.

b. Mengawasi pelaksanaan aktivitas perusahaan yang telah ditentukan.

c. Memutuskan pembukaan outlet baru pada Chief Executive Office.

24. Regional Operation 1 Manager

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional untuk supermarket Hero dalam wilayah Jabotabek.

(16)

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional untuk supermarket Hero dalam wilayah Jabotabek.

26. Regional Operation 3 Manager

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional untuk supermarket Hero untuk wilayah Jawa dan luar Jawa.

27. Area Manager Store

a. Mengkoordinir semua bagian yang ada dalam semua outlet.

b. Memeriksa laporan dari tiap-tiap bagian yang ada untuk disampaikan pada divisi operasional.

c. Membuat keputusan mengenai keperluan-keperluan supermarket seperti dalam hal jumlah pegawai, penyesuaian harga, mengatur jadwal promosi, dll.

28. Store Manager

Bertugas dan berwenang memimpin outlet dan mengkoordinir serta

mengawasi pelaksanaan operasional dari semua divisi di supermarket tersebut.

29. General Affairs Director

Bertanggung jawab atas hal-hal umum kegiatan perusahaan.

30. Formalities Manager

Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang bersifat formal seperti kegiatan

yang berhubungan dengan lembaga masyarakat.

31. Extern Public Relation Coordinator

(17)

32. Speciality Retail General Manager

Bertanggung jawab atas kegiatan diversivikasi produk Hero dalam berbagai bentuk.

33. Mitra Operation Manager

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Mitra.

34. Star Mart Manager

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Star Mart.

35. Guardian Manager

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Guardian.

36. Speciality Brand Manager

Bertnggung jawab atas kegiatan operasional toko Speciality Brand.

37. Information Technology General Manager

Bertanggung jawab atas kebutuhan teknologi IT pada perusahaan, mengembangkan dan menerima laporan perkembangan teknologi IT dari IT development.

38. IT Development Manager

Mengembangkan teknologi IT serta melakukan prototyping.

39. IT POS & Support Manager

a. Mengatasi kerusakan maupun kekeliruan yang terjadi pada system komputer.

b. Bertanggung jawab atas pentransferan data dari pusat ke cabang atau dari cabamg ke pusat.

(18)

Mengadakan sarana dan prasarana bagi pendirian cabang baru.

41. Site Development Manager

Bertanggung jawab terhadap perencanaan, penentuan, lokasi tanah dan bangunan cabang yang baru.

42. Planning & Design manager

Bertanggung jawab atas perencanaan dan tata design ruangan.

43. Repair Maintenanche Manager

Bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan dan perbaikan bangunan perusahaan seperti : peralatan listrik, air, dan peralatan perusahaan lainnya.

44. Proccurenment Manager

Bertanggung jawab mengatur dan mengkoordinir pengadaan barang-barang untuk melaksanakan kegiatan operasional cabang perusahaan yang baru.

45. Property & Operation manager

Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pembangunan cabang yang baru.

46. Lease Marketing manager

Membina hubungan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka memanfaatkan kapasitas lebih dari ruangan.

47. Loss Prevention Manager

Bertanggung jawab menyelidiki masalah yang menimbulkan kerugian serta mencari tindakan lanjutnya.

c. Sumber Daya Manusia dan Karyawan

(19)

berkualitas. PT Hero Supermarket Tbk sampai tahun 2013 sudah memberikan kesempatan bekerja kepada ± 15.000 masyarakat Indonesia.

Gaji memadai diatas Upah Minimum Propinsi (UMP), mendapatkan tunjangan kesehatan, hari tua, kecelakaan, kematian, uang makan dan uang transport.

d. Kondisi Keuangan

Kondisi keuangan PT Hero Supermarket Tbk. secara umum dapat dikatakan dalam keadaan yang baik, dimana laba tahun berjalan perusahaan meningkat 9% dari Rp 303 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 330 miliar pada tahun 2013.

e. Pemasaran

(20)

gerai baru yang terdiri dari 5 gerai Giant Ekstra untuk sektor Hypermarket, 16 gerai Hero Supermarket dan Giant Ekspres di sektor grocery, 50 gerai Guardian Health and Beauty di sektor farmasi, serta 6 gerai Starmart di sektor convenience store. Namun angka-angka tersebut, tidak merefleksikan upaya Perseroan untuk memahami pola permintaan regional dan menentukan lokasi gerai untuk memenuhi permintaan tersebut.

f. Kekuatan dan Kelemahan PT Hero Supermarket Tbk. Kekuatan

- Struktur keuangan perusahaan kuat

- Jaringan pemasaran luas dan dekat dengan konsumen - Kualitas produk yang dijual baik dan selalu dipertahankan - Manajemen pemasaran dikuasai secara baik

- Sarana pemasaran/pembelanjaan baik dan mempunyai segmen pasar sendiri

- Image yang baik dalam masyarakat - Kesejahteraan karyawan terjamin Kelemahan

- Harga jual produk mahal dibandingkan dengan usaha sejenis - Kurang agresif dalam periklanan

- Program penelitian dan pengembangan usaha belum optimal - Rasio pembeli/pengunjung masih rendah

(21)

ANALISIS FIVE-PORTER PT. HERO SUPERMARKET Tbk. 1. Ancaman Pendatang Baru (Potential New Entrant)

(22)

dikatakan bahwa hambatan untuk masuk sudah tidak ada lagi sehingga ancaman pendatang baru boleh dikatakan cukup kuat terutama dengan datangnya peritel luar yang memiliki manajemen yang tangguh, modal besar dan sistem teknologi informasi yang baik.

2. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers Power)

Dengan meningkatnya daya beli masyarakat karena masyarakat menuntut kualitas atas mutu produk yang dibelinya dengan tingkat harga yang rendah atau kompetitif. Faktor-faktor inilah yang akan mendorong konsumen mencari produk di tempat lain yang memang menawarkan produk sesuai dengan keinginan konsumen. Masuknya peritel luar dengan konsep harga murah dibandingkan peritel lokal merupakan ancaman tersendiri bagi peritel lokal. Oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa kekuatan tawar menawar pembeli boleh dikatakan sangat kuat terhadap Supermarket Hero, karena pelanggan lebih memiliki kebebasan, untuk memilih produk sejenis dari peritel lain yang memberi produk yang diinginkan dengan harga yang terjangkau.

(23)

Produk substitusi adalah produk yang melayani keinginan dan kebutuhan konsumen yang sama atau serupa. Ancaman produk pengganti dalam industri ritel modern lebih diterjemahkan sebagai ancaman format pengganti ritel yaitu toko kelontong, warung dan pasar tradisional. Bagaimanapun juga konsumen masih akan berbelanja di toko kelontong, warung maupun pasar tradisional, hal ini terutama karena masyarakat kita memiliki pola belanja yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Misalnya untuk belanja bulanan tentu konsumen akan memilih supermarket atau hipermarket, sedangkan untuk belanja keseharian, konsumen cenderung akan memilih belanja pada warung, toko kelontong atau pasar yang relatif dekat di daerah sekitarnya. Oleh sebab itu bisa dikatakan karena mudahnya mendapat produk yang diinginkan, ketersediaan format substitusi menjadi banyak pilihan. Hal ini menjadikan keterikatan pembeli dengan peritel menjadi tidak terlalu kuat.

(24)

Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Supplier Power) Pemasok disini adalah pihak-pihak yang menyalurkan produk-produk baik produk kering maupun basah ataupun barang jadi yang diperlukan industri ritel.Keuntungan dalam industri ritel ini adalah banyaknya pemasok yang ada di Indonesia. Baik dari pemasok-pemasok besar, pemasok menengah maupun pemasok kecil seperti KUD-KUD atau mitra usaha-mitra usaha dari para pelaku industri ritel ataupun anak perusahaan dari para pelaku industri ritel tersebut yang tersebar dipelosok Indonesia. Jadi untuk kekuatan tawar-menawar pemasok bisa dikatakan tidak terlalu kuat dan tidak terlalu lemah tergantung lamanya jalinan hubungan pemasok dengan peritel sehingga ancaman yang ditimbulkannya cenderung kecil.

5. Intensitas Persaingan Industri (Intensity of Industri Rivalry) PASAR/TOKO

(25)

memiliki daya tawar-menawar yang tinggi dan cenderung tidak loyal pada satu tempat sehingga bebas memilih berbelanja ke gerai lain dengan produk kualitas terbaik dan harga yang murah.

ANALYSIS BCG

Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 237 jiwa dengan konsumsi sekitar Rp3.600-an triliun merupakan

pasar potensial bagi

bisnis ritel modern. Ini

didukung oleh

perilaku berbelanja penduduk Indonesia yang sudah mulai bergeser dari berbelanja di pasar tradisional menuju ritel modern.

(26)

Brand Switching Analysis Kategori Hypermart

Brand Switching Analysis Kategori Supermarket

Unit Bisnis Segment Kompetitor

HERO 5,43% - Superindo

- Griya - Tip-top - ADA

GIANT 25,22% - Carrefour

- Hypermart - Lotte Mart - Superindo - Brastagi

GUARDIAN 46,33% - Kimia farma

- Century - K24

(27)

Kesimpulan :

Disimpulkan bahwa business growth rate serta market rate anak perusahaan Hero Group berbeda-beda. Seperti terlihat diatas,pada gerai Hero Supemarket terus mengalami pertumbuhan yang pesat,dengan market rate yang tinggi pula. Pada gerai starmart mengalami penurunan dalam business growth rate, dengan market rate yang menurun. Dan pada Giant Express serta Giant Extra mengalami pertumbuhan yang meningkat dalam business growth rate, dengan market rate yang tinggi pula. Besar kecilnya diukur dari jumlah pendapatan yang diperoleh, yaitu Hero dan Giant 179,6 M, sedangkan pada Guardian dan starmart 39,4.

(28)

1. Strenght (Kekuatan).

Beberapa hal yang dirasakan menjadi kekuatan (strength) bagi PT. Hero Supermarket, Tbk adalah:

a. Brand name yang dikenal baik. Hero merupakan salah satu perusahaan lama yang bergerak dalam bisnis ritel. Keterlibatan Hero yang cukup lama dalam bisnis ritel membuat nama Hero sebagai perusahaan yang dikenal masyarakat.

b. Salah satu dari tiga pemain besar dari format hypermart dan supermarket. Pengembangan format ritelnya menjadi hypermart menjadi salah satu strategi dalam bersaing dalam bisnis ini, dengan brand “Giant”. Hero menjadi pemain dengan pangsa pasar terbesar dalam format supermarket dan merupakan pemain dengan pangsa pasar peringkat ketiga dalam format hypermarket disamping menggunakan jasa outsourcing. Hal ini membuat turnover pegawai cukup tinggi dan dapat berdampak pada konsistensi dari operasional yang akan sering berubah-ubah.

b. Ketidakkonsistenan kualitas gerai. PT. Hero Supermarket memiliki gerai yang tersebar di berbagai wilayah namun terdapat perbedaan kualitas gerainya, baik dari segi pengaturan tata ruang, penanganan produk, ataupun pelayanannya. c. Kurangnya sevice center. Pelayanan terhadap informasi produk dan keluhan

konsumen merupakan tanggungjawab dari service center. Kurangnya resources pada service center PT. Hero Supermarket di lokasi ritel ini terkadang membuat konsumen bingung untuk menyampaikan keluhan dan permasalahan dari produk yang telah mereka beli sebelumnya.

3. Opportunities (Peluang).

Beberapa hal yang dirasakan menjadi peluang (opportunities) bagi PT. Hero Supermarket, Tbk adalah:

a. Ekonomi Indonesia yang memperlihatkan tren perbaikan berdasarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang memperlihatkan adanya tren perbaikan (4,5% pada tahun 2009 dan 6,1% pada tahun 2010) menunjukkan adanya perbaikan daya beli masyarakat terutama untuk barang konsumsi. Hal ini menciptakan peluang adanya kondisi permintaan (demand) yang baik dan memberikan peluang bagi Hero untuk meningkatkan sales reveue-nya.

(29)

c. Pembangunan infrastruktur di daerah rural. Adanya rencana pembangunan infrastruktur di daerah rural menciptakan adanya potensi untuk melakukan ekspansi ke daerah ini karena umumnya daerah perkotaan sudah cukup banyak terdapat pasar modern.

4. Threats (Ancaman).

Beberapa hal yang dirasakan menjadi ancaman (threats) bagi PT. Hero Suermarket, Tbk adalah:

a. Penurunan gross margin percentage. Hero mengalami penurunan gross margin di Tahun 2010 sebesar 3,8%. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan beban pokok pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan penjualan. b. Penurunan rasio inventory turnover. Hero memperlihatkan penurunan nilai

rasio ini, hal ini menggambarkan umur inventory yang semakin lama berada pada werehouse PT. Hero Supermarket.

c. Persaingan ketat. Persaingan yang ketat sudah terjadi dalam bisnis pasar modern ini dengan mengacu pada rencana ekspansi yang akan dilakukan oleh para pemainnya dan juga keputusan Hero untuk tidak membagikan dividennya karena akan digunakan untuk rencana ekspansi ini. Lokasi yang merupakan salah satu Key Succes Factor (KSF) tidak jarang menjadikan lokasi gerai dibuka pada tempat yang sama. Selain itu meluasnya format bisnis ritel yang dijalankan oleh pemainnya juga memperlihatkan ketatnya persaingan, seperti Hero yang tadinya bergerak dalam format supermarket berekspansi ke format minimarket (startmart) dan format hypermarket (Giant).

d. Munculnya pemain baru. Munculnya ancaman dari pemain baru memang dibatasi oleh dibutuhkannya modal yang cukup besar, oleh karena itu ancaman dari masuknya pemain asing yang melakukan joint venture, merger atau akuisisi cukup memberikan pengaruh.

GROWTH STRATEGY 1. Keputusan Pasar Sasaran (Target Market Decision)

(30)

from Hero” menciptakan mindshare konsumen bahwa Hero identik dengan produk segar.

3. Keputusan Harga (Price Decision)

Hero menetapkan harga rendah untuk menarik konsumen pada beberapa jenis produk dan melakukan obral pada waktu-waktu tertentu. Tetapi dilain pihak agar keuntungan tetap terjaga dilakukan peningkatan harga pada barang-barang tertentu sebagai usaha subsidi silang. Hero juga melakukan diskon dan mengkomunikasikan harga pada konsumen melalui daftar harga mingguan yang diedarkan di rumah-rumah, pusat belanja, dan media promosi lain yang digunakan.

4. Keputusan Promosi (Promotion Decision)

Strategi PT. Hero Supermarket Tbk. kurang menonjol dan memilih bermain aman, tercermin dari pengeluaran iklannya pada tahun 2013 hanya sebesar Rp 6.008 juta untuk promosi di televisi, sebaliknya di media cetak yang sering diisi dengan katalog harga sebesar Rp 136.708 juta. Bentuk promosi lainnya dalam bentuk event yang bekerjasama dengan pihak lain dan dengan mengeluarkan harga promosi mingguan di gerainya.

5. Keputusan Tempat (Place Decisioan)

(31)

TREND INDUSTRI RITEL

Perkembangan teknologi internet dan perangkat-perangkat pendukungnya saat ini telah mengubah cara produsen dan retailer memasarkan produk-produk mereka. Perubahan ini diprediksi juga akan mengubah wajah industri ritel, yang memungkinkan para pelaku industri ritel untuk menggabungkan bentuk fisik, digital maupun virtual dalam suatu model yang mudah diakses atau yang disebut dengan bricks and clicks. Kanal yang terintegrasi tersebut nantinya akan menjadi acuan di masa depan dan diperkirakan akan diterapkan oleh seluruh pelaku ritel pada tahun 2025.

(32)
(33)

DAFTAR PUSTAKA

http://inet.detik.com/read/2014/11/03/090345/2736911/319/industri-ritel-butuh-teknologi-informasi

http://www.kppu.go.id/id/blog/2013/05/kppu-pemerintah-harus-tegas-terhadap-persaingan-ritel/

http://m.bisnis.com/industri/read/20140102/100/195177/belanja-politik-dongkrak-penjualan-ritel-tahun-ini

http://market.bisnis.com/read/20141113/192/272651/hero-targetkan-pendapatan-tumbuh-13-di-2015

http://www.siperubahan.com/read/626/Pola-Konsumtif-Remaja-di-Mal-Sebagai-Bentuk-Refleksi-Gaya-Hidup

https://binusbdt.wordpress.com/2013/04/18/5-forces-3-generic-strategy-porter-supermarket-hero/

http://mix.co.id/opportunity/ritel-asing-ramai-ramai-masuk-indonesia-ada-apa/

http://marketing.co.id/ritel-harus-menjadi-bagian-dari-gaya-hidup/

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar-1&id_subyek=12&notab=2)

Referensi

Dokumen terkait

persoalan yang ada, dengan memilah-milah masalah yang penting, membanding- bandingkan serta memonitor informasi yang sudah dinilai, untuk memilih informasi yang ada

Hasil tersebut juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2013) yang menyatakan bahwa kelengkapan produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli

Bertitik tolak dari pentingnya menciptakan persepsi merek yang baik tentang suatu produk dibenak konsumen dalam upaya menciptakan keputusan pembelian hingga

Ultrajaya mempunyai kekuatan utama yang terletak dalam visi pemasaran yang terfokus terus menerus membangun merek yang kuat dan memperlebar ragam produk makanan dan minuman untuk

disalurkan oleh perusahaan langsung ke distributor kemudian ke otlet dengan lama pendistribusian 1 hari tetapi kenyatannya distributor belum menyalurkannya lansung

Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Jl. Prof Soedarto, Tembalang, Semarang. Sebagai solusinya perlu dilakukan konservasi pada aliran Sungai Senjoyo, yaitu dengan membangun ground sill. Ground sill merupakan

Merujuk pada paparan sebelumnya dan data diatas, bahwa biaya kualitas memiliki pengaruh terhadap tingkat pertumbuhan penjualan, maka peneliti tertarik untuk membahas dan