• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat seperti saat ini disebabkan oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat seperti saat ini disebabkan oleh"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat seperti saat ini disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidangyang sama sehingga memicu terjadinya pertumbuhan bisnis di berbagai bidang dan banyak hambatan yang dihadapi oleh para pelaku bisnis. Kompetisi bisnis yang dihadapi oleh para pelakunya dalam memperebutkan dan mempertahankan konsumen akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang terjadi pada sektor perekonomian.

Dengan demikian perusahaan akan lebih jeli dalam melihat celah atau prospek bisnis mana yang akan dijalani.

Persaingan yang ketat mengharuskan perusahaan lebih teliti dalam mengidentifikasi keunggulan kompetitif yang ada pada perusahaan, dan apa saja kekurangan perusahaan dibanding dengan perusahaan pesaing. Harapannya perusahaan menjadi tahu apa saja keunggulan yang ada pada perusahaan yang dapat ditonjolkan untuk menambah daya saing perusahaan, perusahaan juga diharapkan dapat mengetahui apa saja kelebihan perusahaan pesaing yang tidak dimiliki oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat meniru dan memodifikasi kelebihan tersebut untuk diaplikasikan pada perusahaan, ataupun dapat menyusun strategi lain untuk bersaing. Strategi pemasaran yang tepat merupakan hal penting yang dapat mendukung pelaku bisnis untuk mampu bersaing dengan pesaingnya, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan keunggulan kompetitif yang

(2)

2

berkelanjutan serta dapat memuaskan keinginan konsumen. Selain aspek tersebut, perusahaan juga sanggat penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk perusahaan. Sehingga perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor utama yang menyebabkan munculnya minat beli konsumen terhadap produk perusahaan, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk.

Menurut Swastha dan Handoko (2001) perilaku konsumen adalah sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegitan-kegiatan tersebut.

Selain itu juga pemahaman terhadap perilaku konsumen tidak lepas dari minat beli konsumen terhadap suatu produk. Sedangkan Tjiptono (2004) minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. sehingga dengan mengacu pada pendapat di atas, minat membeli dapat diartikan sebagai suatu sikap senang terhadap suatu obyek yang membuat individu berusaha untuk mendapatkan obyek tersebut dengan cara membayarnya dengan uang atau dengan pengorbanan. Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Pada saat inikebutuhan akan transportasi yang tinggi berbanding lurus dengan mobilitas manusia yang semakin meningkat dan tentunya memerlukan berbagai macam transportasi terus dikembangkan akhir-akhir ini dengan berbagai

(3)

macam jenis dan tujuan untuk mempermudah aktivitas manusia. Dari berbagai macam transportasi yang tersedia sepeda motor merupakan alat transportasi yang marak dan banyak digunakan oleh masyarakat.

Mengingat kebutuhan akan transportasi terutama sepeda motor yang semakin pesat maka peluang tersebut ditangkap oleh para pelaku bisnis, salah satunya adalah Arga Motor Onderdil Grobogan. Arga Motor Onderdil Grobogan adalah salah satu usaha yang menyediakan produk berupa sparepart dan aksesoris sepeda motor. Usaha tersebut didirikan pada tahun 2006 dan berlokasi di jalan Bhayangkara No. 68 Gubug, Grobogan. Persaingan toko sparepart dan aksesoris motor di daerah Grobogan cukup ketat karena sudah banyaknya bengkel motor dan aksesoris dengan jarak yang cukup dekat sehingga hal tersebut sangat mempengaruhi pendapatan yang diperoleh pada setiap bulannya dalam 5 tahun terakhir. Berikut ini adalah tabel pendapatan Arga Motor Onderdil berikut:

Tabel.1.1

Pendapatan Arga Motor Onderdil Periode 2011-2015

Tahun Pendapatan Kenaikan/

Penurunan Prosentase

2011 Rp 363.875.000

2012 Rp 378.165.000 Rp 14.290.000 3,93 2013 Rp 381.950.000 Rp 3.785.000 1,00 2014 Rp 396.340.000 Rp 14.390.000 3,77 2015 Rp 375.500.000 - Rp 20.840.000 -5,26

Sumber: Arga Motor Onderdil, 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendapatan Arga Motor Onderdil Grobogan pada tahun 2011-2014 secara berturut-turut mengalami peningkatan, namun apabila dilihat pada tahun 2015 mengalami penurunan pendapatan. Terjadinya penurunan pendapatan yang dialami oleh Arga Motor

(4)

4

Onderdil Grobogan tersebut menunjukan menurunnya minat konsumen dalam melakukan pembelian di toko tersebut. SehinggaArga Motor Onderdil Grobogan harus berupaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan strategi yang tepat. Berdasarkan teori serta beberapa hasil penelitian terdahulu yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli diantaranya adalah harga, kualitas pelayanan dan kelengkapan produk. Hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli tersaji dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.2

Hasil Penelitian Terdahulu Peneliti

Variabel Lokasi Ku.

Produk Harga Promosi Kel.

Produk

Ku.

Pelayanan At.

Toko Assortment Com.

mix 1. Hendra

Fure (2013)

Sig - Sig - Sig Sig - - -

2. Ida Bagus (2013)

- - Sig - Sig Sig Sig - -

3. Ricky Wibowo (2013)

Sig - Sig - - Sig Sig Sig Sig

4. Yuni Kristanto (2009)

- - Sig - - Sig - - -

Sumber: Penelitian Terdahulu

Harga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat konsumen dalam membeli. Menurut Kotler dan Keller (2009) mengatakan bahwa harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaatdari memiliki atau menggunakan barang dan jasa. Berdasarkan hasil penelitian yang

(5)

dilakukan oleh Wibowo (2013) yang menyatakan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil tersebut juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fure (2013) yang menyatakan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen.

Kemudian kualitas pelayanan merupakan salah satu strategi lainnya yang tepat untuk mempengaruhi minat beli konsumen. Menurut (Kotler, 2006) pelayanan pada dasarnya merupakan suatu tindakan yang ditawarkan kepada pihak lain, tidak berwujud, dan tidak memberikan kepemilikan apapun. Pelayanan merupakan suatu bentuk sistem, prosedur atau metode tertentu diberikan kepada orang lain, dalam hal ini, kebutuhan konsumen tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan harapan atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi konsumen.

Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan menjadi inti dari kualitas pelayanan tersebut.

Berdsarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fure (2013) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen.

Hasil tersebut juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kristanto (2009) yang menyatakan bahwa minat beli berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen.

Serta kelengkapan produk yang dijual juga merupakan faktor yang akan mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan pembelian. Menurut Ma’ruf (2005) kelengkapan produk adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan, pakaian, barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain atau kombinasi) untuk di sediakan

(6)

6

dalam toko pada jumlah, waktu, dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel. Berdasarkan hasil penelitian Upadhana (2013) yang menyatakan bahwa kelengkapan produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil tersebut juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2013) yang menyatakan bahwa kelengkapan produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dan dukungan dari hasil penelitian terdahulu, maka peneliti mengambil judul dalam penelitian ini adalah

“Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan dan Kelengkapan Produk Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen Arga Motor Onderdil Grobogan)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas yaitu terjadinya penurunan pendapatan yang dialami oleh Arga Motor Onderdil Grobogan pada tahun 2015 yang disebabkan oleh menurunnya minat beli konsumen.Sehingga itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya Arga Motor Onderdil Grobogan untuk mempengaruhi konsumen agar berminat membeli di toko tersebut sehingga nantinya akan meningkatkan pendapatan toko tersebut.

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh harga terhadap minat beli?

2. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli?

3. Bagaiamana pengaruh kelengkapan produk terhadap minat beli?

(7)

1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap minat beli.

2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli.

3. Untuk menganalisis pengaruh kelengkapan produkminat beli.

1.3.2 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Bisnis

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi Arga Motor Onderdil Grobogan dalam mempengaruhi minat beli konsumen.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik kalangan akademis (mahasiswa) maupun masyarakat umum terutama yang berkaitan dengan perilaku konsumen dalam mempengaruhi minat beli konsumen.

(8)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2004) variabel penelitian adalah hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Berdasarkan telaah pustaka dan perumusan hipotesis, maka penelitian menetapkan variabel dalam penelitian ini antara lain:

3.1.1.1 Variabel Bebas atau Independen

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat atau dependen (Sugiyono, 2004). Variabel bebas atau independen dalam penelitian ini adalah

1. Harga

2. Kualitas Pelayanan 3. Kelengkapan Produk

3.1.1.2 Variabel Terikat atau Dependen

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2004). Varibel terikat atau dependen dalam penelitian ini adalah

 Minat Beli

(9)

3.1.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian digunakan untuk memahami lebih mendalam tentang variabel pada penelitian ini, maka lebih mudah dituangkan dalam indikator-indikator sehingga variabel tersebut bisa diukur. Secara keseluruhan, penentuan atribut dan indikator serta definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Variabel Indikator Sumber

1 Harga (X1)

Harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa,atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang dan jasa (Kotler dan Keller, 2009).

1. Harga yang terjangkau 2. Kemudahan

cara

pembayaran 3. Pemberian

potongan harga

Ricky Wibowo, 2013

2 Kualitas Pelayanan (X2)

Kualitas layanan sebagai tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat

keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan (Tjiptono, 2005).

1. Perhatian terhadap keluhan 2. Penyampaian

pengetahuan produk dengan jelas

3. kesigapan karyawan dalam membantu menemukan barang

Ricky Wibowo, 2013

3 Kelengkapan Produk (X3)

Kegiatan pengadaan barang- barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan, pakaian, barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain, atau

kombinasi) untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran dan toko atau perusahaan ritel. (Ma’ruf, 2005)

1. Kelengkapan produk yang ditawarkan 2. Menjual

berbagai macam model

3. Tersedia

berbagai macam ukuran

Ida Bagus (2013)

(10)

32

4 Minat Beli (Y)

Sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut (Tjiptono, 2006).

1. Keinginan untuk membeli produk,

2. Rencana menggunakan produk di masa yang akan datang, 3. Kebutuhan

untuk

menggunakan produk

Rindi Antika, 2013

3.2 Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Penentuan Sampel 3.2.1 Objek Penelitian

Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen Arga Motor Onderdil Grobogan.

3.2.2 Populasi dan Penentuan Sampel

Populasi (Sugiyono, 2004) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang berminat membeli di Arga Motor Onderdil Grobogan.

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili keseluruhan populasi (Sugiyono, 2004). Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu responden yang berminat membeli di Arga Motor Onderdil Grobogan dan responden berusia minimal 17 tahun.

(11)

Pada penelitian ini, populasi yang diambil dalam ukuran besar dan tidak diketahui secara pasti. Dalam penentuan sampel, jika populasinya besar dan jumlahnya tidak diketahui maka digunakan rumus (Djarwanto, 2006):

𝑛 = 𝑍² 4(𝑚𝑜𝑒)² Keterangan:

n = Jumlah Sampel

Z = Tingkat Kepercayaan 95% berarti Z = 1,96

Moe = Margin Of Error maximum, yaitu tingkat kesalahan yang masih

dapat ditoleransi

Dengan menggunakan rumus tersebut, maka sampel penelitian sebagai berikut : 𝑛 = 𝑍²

4(𝑚𝑜𝑒)² 𝑛 = 1,96²

4(0,05)²= 96,04

Berdasarkan perhitungan di atas, sampel yang diambil dalam penelitian diperoleh sebesar 96,04 dibulatkan sebesar 96 orang.

3.3 Jenis Data dan Sumber Data 3.3.1 Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dari responden melalui wawancara dan alat bantu kuesioner (Sugiyono, 2004).

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah bahan informasi yang dikemukakan oleh para ahli dibidangnya, sehingga relevan dengan pembahasan penelitian. Data diperoleh

(12)

34

dengan cara membaca literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer (Sugiyono, 2004).

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang tepat, dengan mempertimbangkan penggunaannya berdasarkan jenis data dan sumbernya. Data yang obyektif dan relevan dengan pokok permasalahan penelitian merupakan indikator keberhasilan suatu penelitian. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara pengisian kuisioner memperoleh data primer, sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah :

 Kuesioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2004). Kuesioner yang disebarkan menggunakan skala likert, yaitu cara pengukuran dengan menghadapkan seorang responden pertanyaan, kemudian diminta untuk memberikan jawaban dan selanjutnya jawaban tersebut diberi skor. Dalam penelitian ini, pengukuran variabel menggunakan skala likert yang secara umum menggunakan peringkat lima angka penelitian, yaitu sebagai berikut:

a. Sangat setuju, dengan skor = 5 b. Setuju, dengan skor = 4 c. Netral, dengan skor = 3 d. Tidak setuju, dengan skor = 2 e. Sangat tidak setuju, dengan skor = 1

(13)

 Studi Pustaka

Metode pencarian informasi dan buku-buku yang relevan dan sumber yang lain yang membahas masalah dalam penelitian ini. Studi pustaka merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian (Sugiyono, 2004).

3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini pada prinsipnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah untuk dipahami. Penulis ingin mengetahui profil secara umum dari responden.

3.5.2 Analisis Kuantitatif

Analisis data kuantitatif adalah suatu pengukuran yang digunkan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dalam angka-angka. Analisis ini meliputi pengolahan data, pengorganisasian data, dan penemuan hasil (Supranto, 2000). Analisis data kuantitatif yang digunakan adalah metode analisis linier berganda. Adapun persiapan data sebelum dianalisis adalah:

 Editing (Pengeditan)

Yaitu memilih dan mengambil data yang diperlukan serta membuang data yang dianggap tidak diperlukan untuk memudahkan perhitungan dalam penyajian hipotesis.

 Coding (Pemberian Kode)

Yaitu kegiatan memberikan tanda berupa angka pada jawaban responden yang diterima.Tujuannnya untuk menyederhanakan jawaban.

(14)

36

 Tabulating (Tabulasi)

Yaitu suatu kegiatan pengelompokkan atas jawaban-jawaban secara teliti dan teratur, kemudian data tersebut dihitumg dan dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk tabel yang bermanfaat, dan bedasarkan tabel ini pula yang akan dipakai untuk mendapatkan hubungan atas variabel yang ada.

3.5.3 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2012). Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul- betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur.

Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan antara r hitung dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka indikator dinyatakan valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka indikator dikatakan tidak valid. Untuk mempermudah analisis data, uji validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS ( Statistical Program For Science).

3.5.4 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliebel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu data dikatakan reliabel adalah variabel memiliki nilai

(15)

Cronbach Alpha > 0,7 atau tidak reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha

< 0,7 (Imam Ghozali, 2012).

3.5.5 Asumsi Klasik

Dalam pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan pengujian yaitu:

3.5.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal (Imam Ghozali, 2012). Analisis statistik digunakan mendeteksi normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik. Test statistik sederhana yang dapat dilakukan berdasarkan nilai Kolmogorov Smirnov., dengan menggunakan fasilitas SPSS versi 16,0 (Statistical Product Service Solution). Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, maka

dapat dilihat dengan Kolmogorov Smirnov Test. Adapun kriterianya adalah:

 Angka signifikansi (Sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal 3.5.5.2 Uji Multikolonieritas

Yaitu untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas dan model yang baik seharusnya tidak terjadi multikolonieritas. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variable independen dalam model regresi. Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi (Imam Ghozali, 2012).

(16)

38

3.5.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Imam Ghozali, 2012). Jika variance dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik jika tidak ditemukan Hetroskedositas. Menurut (Imam Ghozali, 2012) dasar analisisnya adalah :

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik heterokedastisitas antara nilai prediksi variabel dependen dengan variabel indepeden. Menurut Imam Ghozali (2012) dasar analisisinya adalah: uji heterokedastisitas menggunakan uji glejser menunjukan jika nilai probalitas signifikasinya di atas tingkat kepercayaan 5% jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

3.6 Regresi Linear Berganda

Analisis regresi adalah mengukur kekuatan dan menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Imam Ghozali, 2012):

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan :

Y = Minat Beli

a = konstanta

β₁, β₂, β₃ = Koefisien variabel independen

X₁ = Harga

(17)

X₂ = Kualitas Pelayanan X₃ = Kelengkapan Produk

e = Kesalahan pengganggu (disturbance’s error) 3.7 Pengujian Hipotesis (Uji t)

Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan pengujian yaitu uji – t.

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas ( harga, kualitas pelyanan, kelengkapan produk) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (minat beli) secara parsial, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Taraf nyata () = 0,05 b. Kriteria Hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga, kualitas pelayanan, kelengkapan produk terhadap minat beli secara parsial.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara harga, kualitas pelayanan, kelengkapan produk terhadap minat beli secara parsial.

c. Mencari t hitung Rumus :

1 2

2 R n t R

 

Keterangan :

R : Koefisien Korelasi R2 : Koefisien Determinasi

(18)

40

n : Banyaknya sampel d. Asumsi :

Ho : diterima bila t hitung sig. > α = 0,05 Ho : ditolak bila t hitung sig. α = 0,05

Bila diuji dengan gambar (grafik) adalah sebagai berikut :

Tingkat signifikan () = 0,05, Derajat kebebasan dari t tabel = ( n – 2) dan Uji dua arah, maka diperoleh t tabel = 1,985

Ho diterima bila : - t tabel ≤ t hitung ≤ t hitung

Ho ditolak bila : t hitung > t tabel atau – t hitung ≤ - t table 3.8 Uji Kelayakan Model (Uji f)

Uji statistik f merupakan uji model yang menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2012). Pengujian dilaukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α = 5%).

Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikansi f > 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikansi f ≤ 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara simultan variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

(19)

3.9 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Imam Ghozali, 2012).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukan kedalam model. Setiap satu tambahan variabel bebas, maka R2 meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R2, Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel indpenden ditambahkan ke dalam model (Imam Ghozali, 2012).

Referensi

Dokumen terkait

LDR merupakan sensor cahaya, pada perancangan ini LDR digunakan sebagai pembanding sinar dari matahari untuk kemudian arduino akan menentukan posisi yang tepat agar

Melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana perusahaan berupaya mengatasi konflik yang muncul terkait kegiatan eksplorasi sumur minyak Tapen dan

Untuk memenuhi tuntutan tersebut di atas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral membuka kesempatan bagi warga negara Republik Indonesia yang berminat menjadi Calon Pegawai

The third prior research has similarities and differences with this research. The similarity between the third prior research and this research is the language skills

Jl. Prof Soedarto, Tembalang, Semarang. Sebagai solusinya perlu dilakukan konservasi pada aliran Sungai Senjoyo, yaitu dengan membangun ground sill. Ground sill merupakan

Bertitik tolak dari pentingnya menciptakan persepsi merek yang baik tentang suatu produk dibenak konsumen dalam upaya menciptakan keputusan pembelian hingga

Bait ini tergambar setiap peristiwa yang terjadi dalam sebuah persahabatan terekam satu-persatu sebagai memori, yang tidak akan mudah untuk dilupakan. Dari indahnya jalinan

Beberapa pelanggan menyatakan bahwa Karyawan di Kantor Pos Asia Afrika pada jasa pengiriman paket tidak cepat tanggap dalam melayani pelanggan sehingga belum