• Tidak ada hasil yang ditemukan

jurnal pembangkit listrik ditinjau dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "jurnal pembangkit listrik ditinjau dari"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGKIT DITINJAU DARI KONDISI SOSIAL EKONOMI

1. Aris Suryadi 2. Ria Arianti, Rifmi Firdaus Jurusan Teknik Listrik, Politeknik Enjinering Indorama

(1.Dosen Teknik Listrik 2. Mahasiswa Teknik Listrik)

Abstrak

Dampak merupakan pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik positif maupun negative. Dalam setiap pembangunan yang dilakukan di dalam kehidupan masyarakat akan memberikan dampak. Begitupun dalam pembangunan pembangkit energy listrik.

Dalam hal ini, akan ditinjau beberapa dampak dalam pembangunan pembangkit energy listrik bagi masyarakat dan sekitarnya. Salah satu dampak yang paling menonjol dalam pembangunan ialah dampak social ekonomi. Dampak sosial ekonomi yang terjadi dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain : perubahan hubungan antar individu, perubahan pola perilaku, perubahan nilai-nilai/norma-norma sosial, perubahan organisasi/lembaga kemasyarakatan, perubahan mata pencaharian, perubahan tingkat pendapatan dalam masyarakat, dan perubahan tingkat pendidikan dalam masyarakat.

Salah satu indikator pembangunan pembangkit listrik pada suatu daerah atau wilayah dikatakan maju dilihat dari segi ketersediaan energy listriknya. Karena listrik merupakan salah satu insfrastruktur pembangunan di suatu daerah.Proses pembangunan pembangkit disuatu daerah menyangkut berbagai aspek baik itu pembangunan didalam bidang budaya, sampai ekonomi social yang menjadi permasalahan efek dinamika masyarakat pada suatu daerah.

Kata kunci : sosial ekonomi, pola perilaku, norma social, dinamika masyarakat

I. PENDAHULUAN

Energi listrik adalah teknologi hasil ciptaan manusia yang bertujuan untuk memperlancar segala bentuk kegiatan masyarakat baik itu kegiatan dalam perindustrian ,kegiatan komersialisasi dan juga dalam kehidupan kita sehari hari sehingga secara tidak langsung listrik membawa pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat. Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Karena tanpa listrik, hampir seluruh aktifitas manusia tidak akan berjalan secara maksimal.

Listrik sebagai hasil dari perkembangan teknologi telah diciptakan oleh manusia dan teknologi sendiri dibuat untuk memudahkan manusia dalam kehidupannya.. Keberadaan dan keberdayaan energi listrik merupakan sebuah keharusan sebagai motor penggerak roda kehidupan pada sebuah bangsa untuk tetap bergerak dan mengarah maju ke depan sehingga hampir dipastikan bahwa semua aktifitas masyarakat tidak bisa berjalan secara maksimal tanpa adanya listrik.Tanpa keberadaan dan keberdayaan energi listrik akan menghambat hingga menghentikan aktivitas masyarakat dunia usaha dan rumahan, serta berujung terhambatnya atau terhentinya kemajuan umat pada suatu bangsa

Kehadiran listrik untuk masyarakat ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan yang diintisarikan dalam berbagai aspek pembangunan baik itu pembangunan

dalam bidang lingkungan, ekonomi dan social. Dalam bidang ekonomi taraf hidup masyarakat dapat mencerminkan keberhasilan pembangunan di suatu daerah karena kondisi social menunjang kualitas hidup dari seumber daya manusia yang hidup dalam suatu daerah. Dengan suplai kebutuhan listrik yang mampu mencukupi kebutuhan masyarakat disuatu daerah maka dengan sendirinya turut mampu meningkatkan hidup kualitas manusia pada suatu daerah tersebut. Listrik juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur pertumbuhan di suatu daerah karena dengan hadirnya listrik mampu memajukan dan memudahkan perkembangan industri Ketersediaan lisrik untuk kebutuhan industri memiliki peran penting dalam peningkatan ekonomi masyarakat karena tanpa tersedianya listrik maka proses produksi akan berjalan lamban dan akan membuat kedepannya industri tersebut akan mati.

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN PEMBANGKIT LISTRIK

(2)

utama yaitu generator, turbin yang berfungsi untuk mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik

Gambar 1 : jalur transmisi dan ditribusi pembangkit listrik

Pembangunan pembangkit listrik dapat dilihat sebagai proyek besar (mega proyek) yang kegunaannya terkait dengan kebutuhan-kebutuhan mendasar untuk masyarakat Indonesia dalam satu segi, dan kebutuhan negara Indonesia dalam percaturan dunia pada segi yang lain. Dalam kerangka pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat Indonesia sendiri, perencanaan proyek pembangunan pembangkit listrik sudah tentu harus didasari oleh berbagai pertimbangan baik dalam kaitannya dengan aspek teknologi, ekonomi, lingkungan, serta sosial dan budaya. Dalam rangka mempersiapkan perencanaan pembangunan pembangkit listrik di Indonesia, dari aspek sosial & budaya, perlu dilakukan kajian yang memungkinkan terbentuknya pemahaman dan pandangan yang lebih baik terhadap pembangunan pembangkit listrik. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengkaji dampak ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia. khususnya di daerah sekitar pembangunan. Kajian ini meliputi karakteristik masyarakat sekitar di era pembangunan, modernisasi atau industrialisasi yang dapat diterima oleh masyarakat sekitar dan dampak pembangunan pembangkit listrik terhadap aspek ekonomi, sosial dan budaya masyarakat sekitar pembangunan. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang dapat meningkatkan pendidikan masyarakat (public education) dan penerimaan masyarakat (public acceptance) terhadap rencana pembangunan pembangkit listrik.

2.2. PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK

Pada dasarnya, pembangunan sebagaimana pembangunan pembangkil listrik adalah serangkaian upaya terencana yang bisa dilaksanakan oleh pemerintah, badan-badan atau lembaga-lembaga

internasional, nasional, atau lokal, yang terwujud dalam bentuk-bentuk kebijaksanaan, program atau proyek, yang secara tersurat atau tersirat dimaksudkan untuk terciptanya kualitas kehidupan warga masyarakat ke arah yang lebih baik atau lebih sejahtera daripada sebelum adanya pembangunan tersebut

Namun demikian, pembangunan tidak selalu berjalan secara baik sesuai dengan perencanaan awal, dan pelaksanaan serta hasil dari pembangunan itu sendiri bisa jadi kurang memberi nilai kemanfaatan secara optimal. Dengan kata lain, pembangunan tidak selalu berdampak positif (menguntungkan) tetapi juga bisa berdampak negatif (merugikan). Hal ini bisa terjadi sebagai akibat antara lain munculnya kepentingan berbagai pihak yang secara sengaja atau tidak sengaja membelokkan arah dari pembangunan dimaksud maupun oleh karena adanya respon-respon yang bercorak negatif dari elemen-elemen masyarakat. Oleh karena ketidakpahaman maupun kecurigaan oleh karena dalam proses-proses pembangunan itu rakyat sama sekali tidak dilibatkan. Kalau demikian halnya maka pembangunan terutama pembangunan yang memiliki dampak langsung terhadap perubahan kehidupan masyarakat dalam prosesnya perlu didialogkan untuk dicarikan titik temu dan komitmen bersama. Pembangunan pembangkit listrik ditinjau dari aspek ekonomi, sosial dan budaya adalah memposisikan pembangunan ke dalam kerangka upaya mempertemukan makna-makna, persepsi-persepsi dan sikap-sikap dari berbagai pihak yang terkait dengan pembangunan dimaksud dengan mengedepankan nilai-nilai ekonomi, sosial dan budaya yang berlaku dan diberlakukan secara terhormat, dewasa dan manusiawi. Perlakuan demikian itu sama artinya dengan memaknai fungsi atau manfaat pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Bukan sebaliknya, mengabaikan nilai-nilai sosial budaya untuk dan atas nama pembangunan. Upaya peningkatan kualitas hidup ini seharusnya bukan hanya wacana, tetapi harus betul-betul diusahakan untuk terwujud dalam kenyataan, sehingga akan dicapai model pembangunan yang melibatkan partisipasi masyarakat sesuai dengan kesanggupan, kemampuan dan kapasitas yang proporsional untuk memunculkan perasaan turut memiliki, menjaga dan berikutnya turut merasakan manfaat dari pembangunan pembangkit listrik tersebut.

III.

DATA PENELITIAN

3.1 PERTUMBUHAN PENGGUNAAN

PEMBANGKIT LISTRIK

(3)

bahwa tren ini akan terus berlanjut. Perusahan Listrik Negara (PLN) telah berjuang untuk menaikkan kapasitas pembangkit, meningkatkan reliabilitas, dan mengelola permintaan yang meningkat. Telah ditambahkan beberapa kapasitas pembangkit, tetapi masih ada risiko terhadap reliabilitas system pemasok listrik dalam masa interim. Banyak analis melaporkan bahwa ketidakseimbangan pasokan dan permintaan dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi (lihat gambar 2)

Gambar 2 : pertumbuhan permintaan listrik di Indonesia

Pertumbuhan permintaan tahunan sebesar 7 persen hingga 9 persen diramalkan dalam dekade mendatang, namun belum terdapat pertumbuhan yang serupa dalam kapasitas sistem yang ada. Pertumbuhan tambahan dapat diprediksi jika ada kemajuan yang berarti dalam penyediaan sambungan rumah tangga ke sepertiga jumlah penduduk yang sekarang ini tidak memiliki akses atas listrik. Kebutuhan saat puncak secara progresif telah mendekati kapasitas yang tersedia, sehingga margin cadangan sekarang tidak cukup. Pemadaman listrik dan pemutusan listrik kini terjadi, khususnya di pulau-pulau di luar sistem Jawa-Bali yang terhubung

Akses rendah akan listrik berkontribusi terhadap perbedaan ekonomi dan sosial. Lebih dari 70 juta penduduk di Indonesia, kebanyakan orang miskin, masih tak memiliki akses akan listrik. Sekitar 80 persen dari mereka hidup di daerah pedesaan dan lebih dari separuhnya tinggal di luar pusat ekonomi yang dominan, Jawa dan Bali. Meningkatkan akses akan listrik di Indonesia merupakan pertimbangan penting bagi pertumbuhan inklusif yang akan meningkatkan kualitas hidup penduduk miskin. Seperti yang tertera dalam gambar 3

Gambar 3 : penggunaan pemasokan listrik disejumlah daerah di Indonesia

3.2 PEMBANGUNAN PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK MENURUT TINJAUAN KONDISI SOSIAL EKONOMI

Pada dasarnya, pembangunan Pembangunan pembangkit listrik diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya. Oleh karena itu, hal-hal penting yang harus diperhatikan terkait rencana pembangunan pembangkit listrik adalah sebagai berikut:

1. Pembangunan pembangkit listrik terutama bertjuan unuk :

a. Memenuhi pasokan listrik untuk kehidupan yang lebih baik

b. Meningkatkan kehidupan secara material dan spiritual

c. Memberdayakan masyarakat dengan meningktakan kecerdasan dan keahlian mereka

d. Membantu masyarakat yang mampu menolong mereka sendiri dalam banyak aspek kehidupan

e. Menyebarkan kesempatan atau peluang pekerjaan

2. Gambaran pembangunan di daerah sekitar :

a. Pembangunan yang mempertimbangkan partisipasi lokal secara aktif. dalam hal pembangunan pembangkit listrik masyarakat dilibatkan secara aktif dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan pembangunan hingga pengoperasian pembangkit listrik

b. Pembangunan harus mengacu pada gambaran masyarakat sekitar yang jujur, terbuka, berani dan tegas untuk mengatakan ya atau tidak. Sehingga dalam sosialisasi rencana pembangunan pembangkit listrik jujur, terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi. c. Pembangunan harus menjaga nilai

keagamaan yang dianut masyarakat sekitar 3. Pembangunan yang menyerap tenaga kerja

(4)

pekerjaan atau pengangguran akan meningkat. Pembangunan industri kelistrikan diharapkan akan banyak menyerap tenaga kerja dari berbagai disiplin ilmu dan tingkat keahlian dari mulai perencanaan, pembangunan hingga pengoperasian.

4.Pembangunan SDM yang berkualitas

Introduksi pembangunan pembangkit listrik dari mulai perencanaan, pembangunan sampai pengoperasian, serta peningkatan pembangunan sektor industri sebagai dampak pembangunan pembangkit listrik , akan membutuhkan banyak SDM. Pembangunan SDM harus mempertimbangkan kondisi masyarakat, keahlian dan kualitas manusia. Berdasarkan pada tingkat pendidikan dan keahlian yang dimiliki, dikelompokkan pada pendidikan tingkat rendah dan orang yang tidak mempunyai keahlian. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembangunan di sektor pendidikan untuk menciptakan SDM yang berkualitas dengan orientasi kemampuan keahlian.

3.3 DAMPAK PEMBANGUNAN

PEMBANGKIT LISTRIK SECARA UMUM

Gambar 4: dampak pembangunan pembangkit listrik secara umum

Pembangunan pembangkit listrik di Indonesia, sebagaimana yang direncanakan akan merupakan pembangunan yang akan berdampak pada kehidupan masyarakat dalam arti yang sangat luas. Pembangunan pembangkit diharapkan berdampak positif, yaitu : 1. Posisi Indonesia dalam percaturan negara-negara

didunia

2. Peningkatan kemampuan dan pemanfaatan tenaga nuklir dari segi teknologi

3. Kenyamanan lingkungan suatu negara karena ketersediaan pasokan energi (security of energy supply), dan

4. Kemakmuran dan kesejahteraan hidup warga masyarakat terutama di daerah sekitar lokasi pembangunan pembangkit listrik.

Pembangunan pembangkit listrik merupakan pembangunan yang strategis untuk masa depan Indonesia pada umumnya dan daerah lokasi pembangunan khususnya, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Dari sisi ekonomi, pembangunan pembangkit listrik diharapkan akan meningkatkan partisipasi industri nasional dan partisipasi daerah dalam pembangunan dan operasi pembangkit listrik sehingga akan menggerakkan industri nasional dan daerah yang akan meningkatkan ekonomi nasional dan daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya dan daerah khususnya. Dari sisi sosial, pembangunan pembangkit listrik diharapkan akan meningkatkan kondisi sosial dan budaya masyarakat yang lebih baik sebagai akibat peningkatan kesejahteraan secara ekonomi terutama masyarakat disekitar daerah pembangunan. Oleh karena itu, jika pembangunan yang direncanakan tersebut menjadi kenyataan, hal itu akan memunculkan dampak positif dan negatif terutama dari aspek ekonomi dan sosial terhadap masyarakat dari tingkat individu dan masyarakat.

3.4

DAMPAK EKONOMI

Permintaan energi listrik di masa mendatang akan meningkat sebagai intensitas aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang tinggi. Proyek pembangunan pembangkit listrik yang direncanakan akan dibangun, selain untuk menyediakan energi listrik, juga diharapkan untuk memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat dan daerah sekitar pembangunan maupun daerah lain. Beberapa dampak ekonomi pembangunan pembangkit listrik yang diharapkan sebagai berikut :

1. Pembangunan pembangkit listrik akan membntu industrialisasi didaerah sekitar pembangunan, khususnya untuk meningkatkan energy secara terus-menerus.

2. Pembangunan pembangkit listrik akan menyebabkan pergerakan keterkaitan antar industri maupun antar sektor secara lengkap dan menyeluruh. Dampak yang diharapkan dari pembangunan pembangkit listrik dapat dilihat dari peningkatan aktivitas industri, peningkatan produksi dan distribusi barang dan jasa, peningkatan dan perbaikan infrastruktur publik, bertambahnya lapangan kerja, dan keuntungan yang diterima masyarakat.

(5)

pembangunan pembangkit listrik dapat memberikan dampak terhadap daerah lain yang mempunyai keterkaitan ekonomi satu sama lain. 4. Selama tahap pra-konstruksi, konstruksi dan

operasi pembangunan pembangkit listrik akan menyediakan banyak lapangan pekerjaan secara langsung maupun tidak langsung.

3.5

DAMPAK SOSIAL BUDAYA

Dampak pembangunan industri kelistrikan, ada perubahan-perubahan kesenangan hidup baik fisik ataupun non-fisik berupa kesehatan, keamanan, keselamatan, polusi yang menyebabkan perubahan cara hidup, perubahan aktivitas keagamaan dan aktivitas sosial. Pembangunan industri kelistrikan ini bisa berdampak positif ataupun negatif.

Dampak positif pembangunan industri listrik adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan keahlian individu 2. Peningkatan ilmu pengetahuan 3. Ketersediaan lapangan kerja 4. Perubahan pemanfaatan teknologi

5. Perubahan kebutuhan konsumsi, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder

6. Perubahan aktivitas sosial, dimana mereka biasanya bekerja pada malam hari tetapi juga bekerja pada siang hari

7. Mengurangi pengangguran

8. Perubahan kehidupan keagamaan masyarakat 9. Peningkatan kesejahteraan masyarakat

10. Ketersediaan perumahan dan transportasi terutama dekat tapak

11. Peningkatan harga tanah

Sementara itu, dampak negatif pembangunan industri kelistrikan adalah sebagai berikut :

1. Timbulnya perubahan kebiasaan masyarakat, dan biasanya kerja bersama menjadi kerja individu 2. Didasarkan pada akses ekonomi, jika tidak ada

kesamaan, akan menimbulkan konflik sosial 3. Adanya perpindahan manusia mendekati

pembangkit yang akan menyebabkan kenaikan kepadatan penduduk yang akan menimbulkan kerawanan konflik sosial, kriminalitas dan perubahan budaya.

IV.

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pembangunan pembangkit listrik di Indonesia akan memberikan dampak terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya sehubungan dengan perubahan ke industrialisasi yang lebih luas. Pembangunan pembangkit listrik akan membantu dan mendorong industrialisasi yang lebih luas sebagai dampak

kecukupan listrik yang dihasilkan. Selain itu, adanya pembangunan pembangkit listrik akan berdampak pada munculnya industri-industri baru untuk mendukung pembangunan dan pengoperasian Pembangunan pembangkit listrik juga akan menyebabkan pergerakan keterkaitan antar industri, peningkatan aktivitas ekonomi, peningkatan produksi dan distribusi barang dan jasa, peningkatan dan perbaikan infrastruktur publik, dan keuntungan lain yang diterima masyarakat. Dengan adanya pembangunan pembangkit listrik akan berdampak pada bertambahnya lapangan kerja, baik secara langsung akibat pembangunan dan pengoperasian maupun tidak langsung dari munculnya industri-industri baru barang dan jasa.

4.2 Saran

Dari hasil pembahasan dan kesimpulan yang didapat tentang dampak pembangunan pembangkit listrik dampak positif maupun negative, diharapkan warga sekitar pembangunan dapat :

1. Menjaga dan merawat baik pembangkit listrik yang telah dibangun guna memberi kesejahteraan bagi masyarakat sekitar pemangunan

2. Menjaga nama baik daerah

3. Menghindari perusakan-perusakan yang dapat menyebabkan jelek nama daerah akibat pembangunan pembangkit listrik didaerah tersebut

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdulkadir. 2010. Energi: Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik dan Potensi Ekonomi, edisi 3. Jakarta: Universitas Indonesia

2. Abdulkadir, A. 2011. Teknologi Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan: Seri Ketenagalistrikan Jidil 1. Bandung: ITB.

3. Boxwell, M. 2009. Solar Electricity Handbook. UK : Code Green Publishing.

4. Dulinger, B., Reinders, A. Toxopeus, M. 2010. Enviromental Benefits Of PV Powered Lighting Products For Rural Area In South East Asia : A Life Cycle Analysis With Geographic Allocation. Nehterlands: Dept. of Design, Production & Manage., Univ. of Twente, Enschede.

5. EBTKE. 2011. Kapasitas Terpasang PLTS/SHS. Jakarta: Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi.

6. Hutchinson, L. 2011. Solar Power. South Africa: Linkd Environmental Service.

(6)

8. Kumara, I N. S. 2010. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Skala Rumah Tangga Urban dan Ketersediaannya di Indonesia, Vol: 9 No.1 hal 71. Bali: Universitas Udayana.

9. RUPTL. 2011.Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2011 – 2020. Jakarta: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.

10. RUKN. 2012. Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional 2012-2031. Jakarta: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.

11. Suara Merdeka, Sabtu 10 Mei, 2010

12. Timilsina, G. R., Kurdgelashvili, L. Narbel, P. A. 2011. A Review of Solar Energy: Market, Economics and Policies. The World Bank Development Research Group Environment and Energy Team

Gambar

Gambar 1 : jalur transmisi dan ditribusi pembangkit listrik
Gambar 3 : penggunaan pemasokan listrik disejumlah  daerah di Indonesia
Gambar  4: dampak pembangunan pembangkit listrik secara umum

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor penyebab kegagalan konsep PPP antara lain, karena adanya hambatan perdagangan internasional, adanya komoditi yang tidak diperdagangkan secara

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang signifikan antara power (kemampuan) brand ambassador Lee Min Ho dengan keputusan pembelian terhadap produk

Apabila dilihat diatas diantara cabang-cabang psikologi maka psikologi pendidikan termasuk kedalam psikologi khusus ini berarti psikologi pendidikan adalah ilmu yang

Besarnya risiko menderita pneumonia dapat dilihat dari nilai OR= 1,497 dengan nilai 95%CI= (0,427-5,246) artinya kepadatan hunian rumah yang tidak memenuhi syarat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan jenis informasi yang dibutuhkan wisatawan dan perilaku pencarian informasi wisatawan di Tourist Information

Sandjaja dan Albertus Heriyanto (2006: 166-168) mengatakan ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis butir soal secara kualitatif, satu di antaranya adalah

Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,

kompetensi dasar, aktivitas, indikator penca- paian aktivitas, materi pembelajaran, dan pengalaman belajar sesuai dengan silabus pem- belajaran; 2) Telaah buku