• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Hasil Penjualan BACRY MaEnYoss I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Hasil Penjualan BACRY MaEnYoss I"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Hasil Penjualan : BACRY MaEnYoss (ICP 2009)

A. Deskripsi Usaha

Jenis usaha ini bergerak di bidang penjualan pangan, yakni penjualan

kripik pisang, dengan label “BACRY MaEnYoss”. Bacry merupakan

singkatan dari banana crispy atau dalam bahasa indonesia disebut kripik pisang, sedangkan maenyoss merupakan singkatan dari nama para pembuat usaha yakni irmayanti, endang, dan yassaroh. Bahan baku utama yang digunakan dalam usaha ini adalah pisang. Banana crispy yang diproduksi dibuat dalam berbagai variasi rasa, yaitu manis, pedas manis, dan coklat. Sasaran penjualan kripik pisang adalah mahasiswa.

1. Analisis Situasi

Pisang merupakan salah satu buah yang kaya akan vitamin. Pisang dapat dikonsumsi secara langsung jika sudah matang, dan dapat pula dikonsumsi dengan cara diolah (digoreng, direbus, atau pengolahan lainnya) terlebih dahulu sebelum dikonsumsi baik dalam keadaan mentah maupun setelah pisang matang. Buah tersebut mudah diperoleh di hampir semua pasar yang ada di makassar dengan harga yang terjangkau. Buah pisang juga selalu tersedia di pasaran dalam jumlah banyak. Umumnya mahasiswa senang mengkonsumsi makanan camilan yang murah namun enak dan bergizi. Peluang itulah yang menginspirasi untuk membuat usaha banana crispy.

2. Waktu dan Tempat Produksi

Produksi banana crispy dilaksanakan di asrama II HIPMI Pare, jalan Daeng Tata 1 Blok 4B nomor 7 90224 Makassar. Lokasi produksi merupakan lingkungan tempat tinggal yassaroh. Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan lokasinya yang cukup luas dan bersih serta alat pengolahan yang lengkap. Selain itu, lokasi produksi yang dekat dengan pasar hartaco sehingga mudah memperoleh bahan baku penjualan. Produksi dilakukan sebanyak dua kali, yakni pada tanggal 8 April 2012 dan 22 April 2012.

3. Hambatan

Hambatan yang ditemukan selama menjalankan usaha ini adalah sulitnya mencari waktu luang untuk memproduksi banana crispy sehingga proses produksi hanya dilaksanakan dua kali.

(2)

1. Bahan dan alat produksi

Bahan yang digunakan dalam pembuatan banana crispy antara lain:

a. Pisang kepok mentah 5 sisir

b. Cokelat batang 1 bungkus

c. Gula pasir 1 kg

d. Minyak goreng 2 L

e. Cabai secukupnya

f. Blue band 1 bungkus

g. Air secukupnya

h. Pembungkus plastik

i. Kertas label

j. Gas elpiji 3 kg

k. Lilin 3 batang

l. Korek

Alat yang digunakan antara lain:

a. Kompor gas

b. Tabung gas

c. Wajan

d. Pisau

e. Piring

f. Wadah baskom

g. Telenan

h. Lumpang dan alu

2. Proses produksi

Proses produksi banana crispy dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan.

b. Mengupas kulit pisang.

c. Mengiris daging pisang tipis-tipis.

d. Menggoreng irisan pisang hingga crispy dan kecokelatan, lalu ditiriskan.

e. Membuat variasi rasa pada banana crispy, yakni rasa cokelat, manis dan

pedas manis.

f. Rasa cokelat: melelehkan cokelat batang, memasukkan blue band,

(3)

g. Rasa manis: melelehkan gula pasir, lalu ditumis menggunakan minyak

goreng dan blue band. Memasukkan pisang lalu mengaduk hingga bercampur rata.

h. Rasa pedas manis: menghaluskan cabai, lalu menumis cabai tersebut

menggunakan minyak goreng dan blue band. Menuangkan air gula pasir lalu mengaduk. Memasukkan pisang ke dalam campuran tersebut, lalu mengaduk hingga bercampur rata.

i. Setelah dingin, kripik pisang siap dikemas dalam pembungkus plastik.

j. Banana crispy maenyoss siap untuk dipasarkan.

3. Kapasitas produksi

Produksi banana crispy dilakukan selama dua kali. Produksi pertama menggunakan pisang sebanyak 2 sisir, dihasilkan sebanyak 82 bungkus banana crispy. Sedangkan pada produksi kedua, menggunakan pisang sebanyak 3 sisir, dihasilkan sebanyak 118 bungkus.

C. Pemasaran

1. Sasaran pemasaran

Sasaran penjualan banana crispy adalah mahasiswa, khususnya mahasiswa yang tinggal di asrama HIPMI Pare dan mahasiswa di UNM kampus parangtambung, khususnya di kelas ICP09.

2. Strategi pemasaran

a. Produk

Produk yang dihasilkan memiliki variasi rasa, yakni rasa cokelat, manis dan pedas manis.

b. Harga jual

Harga jual banana crispy perbungkus adalah Rp 1.000,-.

c. Sistem pemasaran

Pemasaran dilakukan di asrama HIPMI Pare dan kampus UNM Parangtambung.

D. Keuangan

1. Modal awal

Modal awal diperoleh dengan iuran sebanyak Rp 40.000/orang. Sehingga modal keseluruhan adalah Rp 120.000.

2. Rincian dana

Rincian dana produksi adalah sebagai berikut:

(4)

Pisang Rp 7.000,- 5 sisir Rp

35.000,-Gula pasir Rp 10.500,- 1 kg Rp

10.500,-Coklat batang Rp 14.000,- 1 bungkus Rp

14.000,-Minyak goreng 2 L

Rp 22.500,- 1 bungkus Rp

22.500,-Cabai Rp 2.000,- Secukupnya (2X

pembelian)

Rp

4.000,-Blue band 200 gram

Rp 6.000,- 1 bungkus (200

gram)

Rp

6.000,-Pembungkus plastik

Rp 3.500,- 2 pack Rp

7.000,-Air galon Rp 4.000,- 1 galon Rp

4.000,-Gas elpiji 3 kg Rp 13.000,- 3 kg Rp

13.000,-Lilin Rp 1.000,- 3 batang Rp

3.000,-Korek Rp 1.000,- 1 bungkus Rp

1.000,-Kertas label Rp 500,- 12 lembar print Rp

6.000,-Jumlah Rp

126.000,-Hasil penjualan diperoleh 200 bungkus, sehingga diperoleh pendapatan penjualan sebesar:

200 X Rp 1.000,- = Rp.

200.000,-Pendapatan yang diperoleh kemudian dikurangi modal produksi sehingga diperoleh keuntungan sebesa:

Rp 200.000,- Rp 126.000,- = Rp.

74.000,-3. Rekapitulasi penjualan

Referensi

Dokumen terkait

Kami disini mempunyai ide bagaimana cara memanfaatkan daun pepaya menjadi produk yang digemari masyarakat dan menghilangkan presepsi bahwa daun pepaya itu tidak enak.. Padahal

menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan kepercayaan kesehatan yang tinggi sebanyak 88 (95,7%), sedangkan yang rendah sebanyak 4 (4,3%).Pemanfaatan

• Bagian yang kedua adalah plato (dataran tinggi) yang terdiri atas Plato Arab di bagian timur Asia Barat serta Plato Dekkan di India. • Bagian yang ketiga merupakan dataran rendah

Sumber: data olahan peneliti 2012.. Adapun aktivitas guru secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : Guru mencari masalah yang tepat atau masalah fokus

Hydrograf satuan yang mempunyai debit puncak tinggi, menggunakan kejadian hujan dengan distribusi curah hujan spasial dominan pada daerah pengaliran yang lebih dekat dengan

Dari tabel 4.6 di atas menunjukan bahwa responden menjawab yang menyatakan sangat setuju 23.8% menjawab setuju 56.2% yang menjawab cukup setuju 20%, yang

Umum Swasta Nasional Devisa periode triwulan satu tahun 2012 sampai.. dengan triwulan dua tahun 2017, dengan demikian dapat

Tanyakan pada pasien dan atau keluarga tentang keluhan pasien saat ini, biasanya pasien mengalami nyeri pada daerah fraktur, kondisi fisik yang lemah, tidak bisa melakukan