• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

PASIEN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT

Muji Santoso, S.Kom., MM.

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknogi Industri, Universitas Gunadarma (muji_santoso@staff.gunadarma.ac.id)

Jalan Margonda Raya No.100, Pondok Cina, Depok, Jawa Barat

ABSTRACT

Patient service information systems in hospitals that serve large numbers

of patients are still many who use traditional methods. it causes slow

deliver and present the information services for patients. This study tries

to design and build information systems based on information

technology. expected from the implementation of this system is that

patients can receive the information that has high accuracy. of the

hospital system can support the performance and better performance

.

1 PENDAHULUAN

Banyak Rumah Sakit di Indonesia yang berskala keci dan menengah terutama di daerah-daerah masih menggunakan sistem informasi manual. Padahal Rumah Sakit tesebut melayanani jumlah pasien yang relatih banyak.

Layanan pada Rumah Sakit untuk pasien rawat jalan yang jumlah pasiennya relatif banyak membutuhkan suatu sistem yang menggunakan basis Teknologi Informasi. Hal ini sangat diperlukan untuk menghasilkan layanan informasi yang baik. Hasil dari penerapan sistem informasi pada Rumah Sakit akan dapat menyajikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.

2. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian pada rancang bangun sistem informasi ini adalah dengan menggunakan metode pendekatan air terjun (Waterfull Approach) yang merupakan tahapan daur hidup dari perancangan sistem

(2)

1. Tinjauan Lapangan

Metode yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung atas kegiatan yang sedang dilakukan di salah Rumah Sakit yang ada di kota Depok dan melihat langsung proses kegiatan beserta kendala- kendalanya.

2. Wawancara

Pada metode ini, ditujukan untuk mendapatkan keterangan dengan cara tanya jawab kepada pegawai atau satff di bagian pendaftaran pasien, pemeriksaan pasien, bagian apotik dan bagaian lain yang berhubungan dengan prosedur-proseur yang diteapkan pada layanan pasien rawat jalan.

3. Stud Kepustakaan

Tidak hanya menggunakan metode tinjauan lapangan dan wawancara en penulis juga menggunakan studi pustaka yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku dan literatur-literatur yang lainnya sebagai referensi tambahan. Terutama yang menyangkut teori-teori yang digunakan.

3. PEMBAHASAN

Pengertian Dan Komponen Sistem

Menurut Warren D. Stallings dalam Jogianto (2005:1) “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan satu dengan yang lain, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk mencapai suatu sasaran tertentu”.

Menurut Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto (2005:12) bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :

a. Blok Masukan (input block)

Mewakili data yang masuk ke dalam sisten informasi termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan, berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (model block)

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi datainput database dengan cara tertentu untuk menghasilkan output yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (output block)

Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua user.

d. Blok Teknologi (technology block)

Digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilakn dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan.

e. Blok Basis Data (database block)

(3)

Yaitu pengendalian yang dirancang dan diterapkan untuk mencegah hal-hal yang merusak sistem atau untuk mengatasi kesalahan yang terjadi dengan cepat.

Dari uraian di atas dapat disimpulan bahwa sistem adalah keterpaduan yang teriri dari komponen, unsur, objek atau elemen yang mencapai suatu tujuan tertentu.

Siklus Hidup Sistem

Siklus hidup adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (Waterfull Approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem tahapan daur hidup sistem adalah :

1. Mengenali Adanya Kebutuhan.

Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang terus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.

2. Pembangunan Sistem.

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan Sistem.

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem kemudian akan dioperasikan. Pengembangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

4. Pengoperasian Sistem.

Program-program komputer dan prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis. Sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi, selalu mengalami perubahan dan dapat disebabkan oleh pertumbuhan kegiatan bisnis atau kemajuan teknologi. Untuk mengatasi sistem tersebut yaitu dengan cara memperbaiki sistem.

5. Sistem Menjadi Usang.

Kadang-kadang perubahan tersebut menjadi drastis, sehingga tak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya dimana secara ekonomi dan teknis sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Pengertian Informasi

(4)

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal menurut John Burch dan Gary Grudnitskti dalam Jogiyanto (2005:10) menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar, yaitu:

a. Akurat (accurate), berarti infomasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa menyesatkan. Akurat juga harus berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat pada waktunya (timeliness), berarti informasi yang akan datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunnyai nilai lagi.

c. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunnyai manfaat untuk pemakainya. Relevensi Informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Peralatan Pendukung (Tools System )

Peralatan penukung (tools system) yang akan digunakan dalam rancang bangun sistem adalah sebagai berikut. :

A. Diagram Alir Data ( Data Flow Diagram )

Menurut Kristanto (2008:61) Diagram Arus Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Adapun unsur-unsur yang merupakan tingkatan didalam penggambaran diagram alir data yaitu :

1. Diagram Konteks.

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut untuk menggambarkan sistem secara umum atau global dari seluruh sistem yang ada.

2. Diagram Nol.

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang terdapat dalan diagram konteks.

3. Diagram Detail.

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang terdapat dalam diagram nol.

B Normalisasi

Menurut Kadir (2006:85) ”Normalisasi adalah merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya”.

(5)

kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum mendapat suatu database yang optimal.

Prosedur Dan Penggambaran DFD Dari Sistem

Prosedur yang dlakukan pada layanan pasien rawat jalan adalah sebagai berikut : a. Prosedur Pendaftaran Pasien

pasien melakukan pendaftaran di pendaftaran atau di adm, pasien memberikan datanya dengan memberikan Data Pasien (DP). Dan pasien akan mendapatkan kartu berobat (KB). dan data pasien di simpan di dalam File pasien.

b. Prosedur Pemeriksaan Dokter

Pasien selanjutnya melakukan pemeriksaan penyakit ke dokter yang menangani penyakit, dengan membawa kartu berobat (KB), kemudian dokter memeriksa pasien, atau diagnosa pasien dan selanjutnya memberikan Resep obat dan kartu pasien (KP).

c. Prosedur Pengambilan Obat

Pasien lalu mengambil obat di apotik dengan menyerahkan Resep obat yang di berikan dokter dan KP acc. bagian apotik memberikan obat dan kwitansi pembayaran ke pasien. Resep, KP acc dan data pembayaran

di simpan di file.

d. Prosedur Pembuatan Laporan

(6)
(7)
(8)

Perancangan Spesifikasi File

Perancangan Spesifikasi file sebagai :.

Tabel III.1. Spesifikasi File Pasien

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1 Nomor Kartu No_KB Numeric 6 Primary Key

2 Nomor Kependudukn Nik Numeric 16 -

3 Nama Pasien Nm_psn Text 20 -

4 Tempat Lahir pasien Tmpt_lhr Text 15 -

5 Tanggal lahir pasien Tgl_lhr Date 8 -

6 Jenis kelamin Jns_klmn Text 9 -

7 Alamat Almt Text 30 -

8 Agama Agama Text 16 -

9 Pekerjaan Pkrjn Text 10 -

10 Status perkawinan Sts_prkwn Text 10 -

Tabel III.2 Spesifikasi File Dokter

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1 Nomor Dokter No_dr Numeric 2 Primary Key

2 Nama Dokter Nm_dr text 20 -

3 Jabatan Jbtn text 18

Tabel III.3. Spesifikasi File KP

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1 Nomor kartu pasien No_KP Numeric 6 Primary Key

2 Suami/ayah Suami/ayah text 15 -

3 Nomor telepon No_telp Numeric 12 Foreign Key

4 Tanggal Tgl Numeric 6

5 Anamnesa Anamns text 8

6 Diagnosa Diagns text 10

7 Terapi Trpi text 10

(9)

9 Nomor kartu berobat No_KB Numeric 6 Foreign Key

Tabel III.4 Spesifikasi File resep

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1 Nomor resep No_rsp Numeric 6 Primary Key

2 Tanggal resep Tgl_rsp Date 6 -

3 Poli Poli long 8 -

4 Nama obat Nm_obt text 15

5 Nomor kartu pasien No_KP Numeric 6 Foreign Key

Tabel III.5 Spesifikasi File Pembayaran

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1 Nomor pembayaran Nm_pmbyrn Numeric 6 Primary Key

2 Sudah diterima dari Sdh_dtrm_dr text 20 -

3 Banyak uang Byk_uang long 8 -

4 Untuk bayar Utk_byr text 12 -

5 Tanggal pembayaran Tgl_pmbyrn Date 6 -

6 Jumlah bayar Jml_byr long 12 -

7 Nomor resep No_rsp Numeric 6 Foreign Key

Spesifikasi Progam

(10)
(11)

Spesifikasi Sistem Komputer Yang Digunakan Perangkat Keras

Perangkat keras yaitu peralatan dari sistem komputer yang secara fisik dapat terlihat dan dijamah. Sistem perangkat keras yang digunakan untuk mendukung berjalannya kegiatan pengolahan data pasien pada Rumah Sakit Bersalin Permata Hati menggunakan fasilitas komputer dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Processor : Dual Core

Adapun perangkat lunak yang digunakan pada rancang bangun ini adalah : 1. Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate

2. Software : Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Acces 2007 Jadwal Implementasi

.

Dalam rancang bangun sistem dan implementasi ini dibagi dalam beberapa tahapan yang meliputi :

1. Persiapan Data Awal

Persiapan data awal adalah suatu kegiatan yang tujuannya mengumpulkan data yang nantinya akan digunakan pada sistem usulan setelah selesai diimplementasikan. Untuk kegiatan ini direncanakan akan membutuhkan waktu dua minggu pada bulan pertama.

2. Pembuatan Program dan Test Program

Pembuatan program dan test program pada sistem ini bertujuan agar program yang telah dibuat dapat digunakan untuk mengolah semua data yang telah ada pada file databasenya. Pada kegiatan ini diperlukan waktu empat minggu mulai minggu ketiga bulan pertama sampai minggu kedua bulan kedua.

3. Pembuatan Buku Petunjuk

Pada tahap ini akan dibuat petunjuk operasi untuk menjalankan sistem usulan yang berisi prosedur kerja teknik pembuatan pogram serta prosedurnya, pembuatan buku petunjuk operasi ini diperkirakan akan membutuhkan waktu selama dua minggu yaitu pada minggu ketiga dan keempat bulan kedua.

(12)

Pada kegiatan ini dimaksudkan agar calon user mengetahui prosedur kerja yang akan dijadwalkan, selain itu juga pengenalan lebih lanjut pada calon user

mengenai keunggulan sistem yang nantinya akan diterapkan. Waktu yang diperlukan dalam tahap ini kurang lebih satu minggu yaitu minggu pertama pada bulan ketiga.

5. Test Sistem

Pada kegiatan test sistem ini dimaksudkan agar sistem yang sedang berjalan atau yang sudah terinovasi, apakah sudah memenuhi target yang dicapai atau gagal. Kegiatan test sistem ini diperlukan hingga berulang-ulang demi terciptanya sistem yang lebih dipercaya dan diakui kehandalannya. Waktu yang diperlukan dalam kegiatan test sistem ini adalah tiga minggu yaitu mulai minggu kedua sampai minggu keempat pada bulan ketiga.

6. Evaluasi dan Operasional

Secara khusus kegiatan operasi dan evaluasi mencakup kegiatan pengolahan data yang dilakukan user sehari-harinya didalam kegiatan sistem pendatan pasien pada Rumah Sakit . Selain mempergunakan sistem yang telah jadi perlu adanya pengawasan secara keseluruhan terhadap sistem agar terhindar dari kesalahan yang ada. Waktu yang diperlukan pada tahap ini adalah empat minggu yaitu mulai minggu pertama sampai minggu keempat pada bulan keempat.

Kegiatan yang dliakukan tergambar dalam tabel sebagai berikut : :

Tabel III.6. Jadwal Implementasi

(13)

4 Pelatihan dan Training 5 Test Sistem

6 Evaluasi dan Operasional

Perancangan Form

1 Form Data Pasien

(14)

2. Form Data Dokter

(15)

3 Form Data Kartu Pasien

(16)

4.Form Data Resep

(17)

5.Form Data Pembayaran

Gambar III.8 Form Data Pembayaran

4. PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian dalam tulisan ini bahwa penerapan dari Sistem Informasi pada layanan pasien rawat jalan pendokumentasian transaksi lebih baik, penyajian informasi lebih berkualitas dan bernilai yang memiliki keakuratan yang tinggi.

Saran

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Agus, M. Alamj. 2005. Belajar Sendiri Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Media.

H.M, Jogianto. 2005. Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Kadir, Abdul. 2006. Konsep dan Tuntutan Prakstis Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.

(19)
(20)

Gambar

Tabel Dokter
Tabel  III.6.  Jadwal Implementasi
Gambar III.4 Form Data Pasien

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjaga keamanan dalam pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pemalang sudah memberikan keamanan dengan pemberian fasilitas CCTV, pengamanan dari

Dari keseluruhan data kesalahan yang terjadi dalam lomba kompetensi siswa bidang pengelasan dapat dikategorisasikan sebagai berikut: (1) Kesalahan-kesalahan esensial yang

perkhidmatan yang lebih tinngi tertakluk kepada syarat-syarat yang ditetapkan dalam skim pekhidmatan yang berkaitan melalui proses

Nurul Qomariyah dan Mohammad Irsyad.op.cit., h.. Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Sunan Giri Wonosari Tegal Semampir Surabaya’’. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Kuncungan Dengan Berbasis Wedfiew Metode Analisis Swot Pada Kantor Klinik Akutansi. Idria Maita,

yang melewati ruas jalan tersebut karena beban angkut yang berlebihan (overload). Dampak yang ditimbulkan oleh muatan berlebih adalah kerusakan jalan sebelum

Hasil ini menunjukkan bahwa sebesar 19,8% variasi Kinerja Keuangan Perusahaan (ROA) dapat dijelaskan oleh kelima variabel yang diteliti, yaitu Ukuran Dewan

Hasil kegiatan sosialisasi teknologi informasi dengan materi Internet of Things dan berdasarkan pengamatan pada sesi tanya jawab, siswa SMK sangat antusias dengan