• Tidak ada hasil yang ditemukan

Muwashafat yang ingin dicapai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Muwashafat yang ingin dicapai"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

(

E 4

)

ِناَسْنِلْا ُسْفَن

(2)

Muwashafat yang ingin dicapai

1.Mengikhlaskan amal untuk Allah swt

2.Mensyukuri nikmat Allah swt saat mendapatkan nikmat

3.Ihsan dalam Thaharah 4.Ihsan dalam shalat

5.Menjauhi dosa besar

6.Menahan anggota tubuh dari segala yang haram 7.Tidak takabbur

(3)

I. TUJUAN UMUM

Mengerti tentang fakta-fakta yang

berhubungan dengan aqidah yang

benar yang digali dari Al Qur`an, As

Sunah, dalil-dalil naqli dan aqli,

menanamkannya dalam jiwa, dan

membersihkannya dari bid`ah dan

(4)

II. TUJUAN KOGNITIF

1.Memahami komitmen moral,

operasional dan kualitas

operasional dalam Islam.

2.Menunjukkan dalil baik

(5)

III. TUJUAN AFEKTIF DAN

PSIKOMOTORIK

1. Termotivasi untuk berniat dan

beramal secara ihsan berdasarkan

keyakinan adanya kesertaan Allah

dan pengawasannya.

2. Menyadari nilai kasih sayang, pahala

dan pertolongan Allah yang dituju

(6)

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah:

1. Kegiatan Pembuka

Mengkomunikasikan tentang urgensi mengkaji Ihsan

Menginventarisir tentang fenomena yang berhubungan dengan tema kajian

2. Kegiatan Inti:

Kajian tentang Ihsan

Berdiskusi dan tanya jawab tema kajian (lihat tujuan kognitif, afektif dan

psikomotor)

Penekanan dari Murabbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam materi

Ihsan

3. Kegiatan Penutup:

(7)

V. PILIHAN KEGIATAN

1.Mengumpulkan ayat-ayat Al Qur`an yang menunjukkan pada tafakkur

2. Mengumpulkan ayat-ayat tentang pentingnya berbuat Ihsan

3.Mengumpulkan hadits-hadits yang menunjukkan hal di atas

4.Menulis makalah tentang pentingnya berbuat Ihsan

(8)

VI. SARANA EVALUASI DAN

MUTABAAH

1.Tes akademis melalui pertanyaan, diskusi

dan dialog menggunakan metode

pencatatan untuk meyakinkan

(menegaskan) tercapainya tujuan

(9)

VII. TUJUAN TARBIYAH

DZATIYYAH

Menjelaskan tentang

ihsan baik ihsanun

(10)
(11)
(12)

NAFSU

NAFSU ada pada manusia setelah bercampur

JASAD dan RUH (7:172. 39:42)

JASAD + RUH = NAFSU

JASAD – RUH (tidur) = TIDAK ADA NAFSU RUH – JASAD (mati) = TIDAK ADA NAFSU

Nafsu yang pertama ada adalah nafsu yang

mengakui Allah SWT sebagai Tuhan

7:172

(13)

Fluktuatif

Kondisi jiwa manusia tidak pernah statik,

tapi dinamik (fluktuatif)

Saat dzikir menonjol nafsu akan tenang

13:28

Saat akal menonjol nafsu terombang-ambingSaat syahwat menonjol nafsu tak terkawal

Mengawal jiwa sangat penting dalam

(14)

RUH dan HAWA

Ruh

Allah SWT memuliakan ruh sehingga

menyandingkan ruh dengan DiriNya (32:9)

ِههِحوُر (ruhNya)

Ini seperti pada kalimat ىلههاهعههت ا تيههب (rumah

Allah Ta’ala) dan ىلههاهعههت ا ةقاههن (unta Allah Ta’ala)

Juga sebagai pemberitahuan bahwa ruh itu

(15)

RUH dan HAWA

Hawa (ىوههلهها)

Berarti KEINGINAN: baik ataupun burukMengikuti hawa berarti mengikuti apa saja

keinginannya, baik ataupun buruk, tanpa batasan

Ia seperti BINATANG

Ada manusia yang menuhankan hawa-nya

(16)

Ruh Mendominasi Hawa (1)

Jika kondisi RUH kita dominan atas hawa:

Manusia akan ringan untuk beribadah,

berkorban, berjihad, dll

Hilanglah kemalasan untuk beribadah

Jiwanya menjadi tenang karena banyak

dzikrullah (13:28)

Mampu mencegah dari perbuatan keji dan

(17)

Ruh Mendominasi Hawa (1)

Oleh karena itu, agar kondisi ini (ruh

dominan atas hawa) maka PERLU

MEMPERBANYAK DZIKRULLAH

Jiwa yang selalu tenang itu disebut dengan

) ُةّنِئَمْطُمْل َهها ُسْفّنل َهها

29:27

(18)

ُةّنِئَمْطُمْلَا ُسْفّنلَا

هْيَلَع َلَكّتاَو ، ِهِرْمَل َمِلَسَف ، ىَلاَعَت ِا ىَلِإ ُهُسْفَن ْتّنَأَمْطا ِنَم ٌلاَح

(keadaan orang yang jiwanya tenang kepada Allah Ta’ala, sehingga ia menerima perintahNya dan

bertawakkal kepadaNya)

Jiwa yang tenang dan yakin: yakin bahwa Allah

adalah Tuhannya, maka ia tunduk kepadaNya

Jiwa yang meyakini dan tenang dengan pahala

Allah

(19)

ُةّنِئَمْطُمْلَا ُسْفّنلَا

Jiwa ini, istiqamah di atas taubatnya hingga

akhir kehidupan, lalu menyusuli

kekurangannya dan tidak berkeinginan

untuk mengulangi dosa-dosanya, kecuali

ketergelinciran yang tidak dapat dihindari

kecuali oleh para Nabi

Ia dapat juga tidak terlepas dari perlawanan

(20)

Panggilan Mulia

Panggilan oleh malaikat dengan ungkapan seperti

pada ayat-ayat dilakukan 2 kali: menjelang ajal dan saat dibangkitkan dari kubur

Allah memanggil dengan panggilan yang sangat lembut

dan mulia

Tempat kembali (rumahnya): di sisi Allah + kepuasanKawan-kawannya: hamba-hamba Allah

(21)

Wafatnya Ibnu Abbas

Saat Ibnu Abbas wafat di Thaif, terbanglah

makhluk yang tidak pernah terlihat sebelumnya berbentuk seperti Ibnu Abbas. Makhluk itu masuk ke dalam katilnya dan tidak pernah kelihatan lagi keluar dari padanya. Ketika jenazah Ibnu Abbas diletakkan di dalam liang kuburnya, terdengarlah ada yang membaca ayat tersebut di pinggir

(22)

Abu Hasyim

Dalam buku Kitabul ‘Aja’ib (Ibnul Mundzir al-Harawi)

disebutkan:

Abu Hisyam (Qabbats bin Razin) menceritakan: kami

ditawan di negeri Romawi dan mengumpulkan semua tawanan, serta menawarkan agamanya. Siapa yang

menentang, dipenggal kepalanya. Sudah tiga yang murtad. Saat dipenggal yang keempat, kepalanya dilempar ke

sungai. Semula tenggelam lalu mengambang, memandang semua kawan yang telah murtad, memanggil satu per satu, lalu membacakan ayat-ayat tersebut, lalu tenggelam lagi. Hampir semua orang nasrani masuk Islam dan bertobatlah ketiga temannya itu. Khalifah Abu Ja’far al-Mansur

(23)

Doa Memohon Jiwa yang Tenang

َكِب اًسْفَن َكُلَأْسَأ يّنِإ ، ّمُهّللا

، َكِئاَقِلِب ُنِمْؤُت ،ًةّنِئَمْطُم

ُعَنْقَتَو ، َكِئاَضَقِب ىَض ْرَتَو

َكِئاَطَعِب

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon

kepadaMu jiwa yang tenang kepadaMu, yakin

dengan pertemuanMu, ridho dengan

(24)

Dzikir dalam Semua Kondisi

3:191 mengarahkan agar dzikir dalam

segala kondisi (berdiri, duduk, berbaring)

Kedudukan dzikir

1. Bahan dan jalan untuk mencapai kebahagiaan (اَههُلْيِبَهسَهو ِةَداَهعّسلهها ُةّداَهم)

2. Benteng dari godaan syaitan dan bisikannya (ِهِت َهسَوْسَهوَو ِناَطْي ّشلهها ِتاَعْز َههن ْنَع ِسْفّنلهها ُنْصِهح) 3. Senjata dan perisai mu’min (نِهمْؤُمْلهها ُحَل ِههس ِ

(25)

RUH – HAWA Sama Dominan

Ada dua keadaan

1. Ia menempuh jalan istiqamah dan induk-induk ketaatan dan meninggalkan semua dosa besar, tetapi tidak dapat terlepas dari dosa-dosa yang membelitnya, meskipun dia tidak sengaja melakukannya, lalu menyesalinya

(26)

ةَماّوّللا سْفّنلا

Keadaan 1 disebut NAFSU LAWWAMAH

(jiwa yang selalu mencela berbagai keadaan

tercela yang tidak disengaja) 75:2

Tingkatannya di bawah nafsu muthmainnah

Ia mesti memperbanyak kebaikan agar

memperberat timbangan amal baiknya

53:32 setiap dosa kecil yang tidak disengaja

(27)

ةَماّوّللا سْفّنلا

Allah tetap memuji jiwa ini sekalipun

mereka menganiaya diri sendiri (3:135)

Sabda Nabi SAW

ُءْيِفَي ِةَلُبْنّسلاَك ُنِمْؤُمْلَا

ًاناَيْحَأ ُلْيِمَيَو ًاناَيْحَأ

Mu’min itu seperti benih, kadang kembali

lurus dan kadang condong

(HR Ibnu Ya’la

(28)

ُةَلّوَسُمْلا ُسْفّنلا

Keadaan 2 disebut ُةَلّوَسُمْلهها ُسْفّنلهها (jiwa yang selalu

menggoda) 9:102

Ia berada di tepi antara nafsu yang di atas, dengan

nafsu yang di bawah (akan dijelaskan kemudian)

Ketekunannya dalam ketaatan dan kebenciannya

terhadap dosa menimbulkan harapan taubatnya diterima Allah

Penundaan taubat akan sangat berbahaya, jika sebelum

bertaubat sudah dicabut nyawanya

Jika syahwatnya terus menguasainya, maka ia jatuh

(29)

HAWA Mendominasi RUH

Mungkin pernah bertaubat, tapi sesaat

kemudian kembali melakukan dosa atau

banyak dosa tanpa berhasrat untuk bertaubat,

tanpa menyesali perbuatannya, bahkan

tenggelam dalam dosa (25:43, 45:23)

Jiwa ini disebut ِء ْوّسلهها ِهههب ُةَهراّمَل ْهها ُسْفّنل َهها (jiwa yang

(30)

Didustakan atau Dibunuh

Inilah perilaku Bani Israil:

Setiap datang seorang rasul kepada mereka

dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari

rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh (2:87, 5:70)

Hawa nafsu yang mendominasi mereka

(31)

Potensi Su’ul Khatimah

Jiwa ini dikhawatirkan menemui

su’ul-khatimah dan urusannya terserah Allah

Jika diakhiri dengan keburukan maka menjadi

orang yang celaka selama-lamanya

Jika diakhiri dengan kebaikan hingga mati di

atas tauhid, maka masih punya penantian dibebaskan dari neraka sekalipun setelah

(32)

Mujahadah

Agar jiwa tetap berada dalam kondisi

muthmainnah, mesti ada kesadaran yang

terus-menerus (ُهمِئهاّدلهها ُههاَبِتْنِلهها )

Ini memerlukan dzikir yang juga

terus-menerus (ِرْكّذلهها ُهمِئهاَوَد) dengan dibarengi

keyakinan akan dampak dan manfaat dzikir

Ini tidak mudah, mesti dengan

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan modal asing di Kabupaten Badung memiliki peran penting dalam melakukan pengembangan sumber daya pekerja lokal sebab keberadaan perusahaan modal asing dapat

pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah,

Dalam rangka mendukung pencapaian prioritas nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dijabarkan dalam RPJMN periode

Karakter seleksi jagung hibrida yang berpengaruh langsung terhadap hasil pada kondisi kekeringan adalah tinggi tanaman, luas daun, panjang tongkol, diameter tongkol, dan

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan

Elemen tersebut sangat erat kaitannya dengan risiko finansial, karena proyeksi aliran kas dalam perhitungan dengan metoda capital budgeting menggambarkan bahwa investasi

Untuk mengurangi rasa sakit yang diakibatkan oleh infeksi tersebutc. Untuk membunuh atau menghentikan perkembangan kuman penyebab infeksi

Arah program kursus dan pelatihan tersebut adalah pembekalan kepada peserta didik dengan berbagai keterampilan untuk dapat bekerja (pekerja) atau usaha mandiri