Sistem Informasi Manajemen
Langkah-langkah Umum
System Development Life Cycle (SDLC)
•
Analisis Sistem
•
Desain/Perancangan Sistem
•
Implementasi dan Pengujian
•
Operasional dan Pemeliharaan
•
Operasional dan Pemeliharaan
ANALISIS SISTEM
Analisis Sistem
•
Yang dilakukan :
–
Merencanakan pekerjaan
–
Mempelajari dan mengidenifikasi sistem yang ada saat ini
–
Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
–
Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
•
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :
–
Scope
Scope
Scope Definition /
Scope
Definition /
Definition / Definisi
Definition /
Definisi Ruang
Definisi
Definisi
Ruang
Ruang
Ruang Lingkup
Lingkup
Lingkup
Lingkup
4
–
Scope
Scope
Scope Definition /
Scope
Definition /
Definition / Definisi
Definition /
Definisi Ruang
Definisi
Definisi
Ruang
Ruang
Ruang Lingkup
Lingkup
Lingkup
Lingkup
•
Tujuan :
Mendeteksi sistem, apakah sistem saat ini semakin berkurang
manfaatnya (memburuk) atau ada penyesuaian kebutuhan
. Mengevaluasi
kelayakan dari suatu proyek/sistem yang akan dikembangkan.
•
Hasil : Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem
serta apakah sistem layak untuk dikembangkan atau tidak
–
Problem
Problem
Problem
Problem Analysis /
Analysis /
Analysis /
Analysis / Analisis
Analisis
Analisis permasalahan
Analisis
permasalahan
permasalahan
permasalahan
•
Tujuan :
Menganalisis penyebab dan akibat permasalahan yang diidentifikasi
pada tahapan sebelumnya
•
Requirement
Requirement
Requirement
Requirement analysis
analysis
analysis
analysis / / / / Analisis
Analisis
Analisis
Analisis Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan
–
Tujuan :
Mendapatkan kebutuhan pemakai dari sistem informasi yang
ideal.
(kebutuhan mengacu ke sistem yang lebih baik).
–
Hasil : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.
•
Feasibility Study /
Feasibility Study /
Feasibility Study /
Feasibility Study / Studi
Studi
Studi
Studi Kelayakan
Kelayakan
Kelayakan
Kelayakan ((((Hasil : Penilaian kelayakan))))
–
Teknis : Keterkaitan dengan infrastruktur yang tersedia (perangkat keras
dan pelaksana)
Analisis Sistem
(lanjutan)
5
dan pelaksana)
–
Ekonomi & Non Ekonomi : SI harus memberi manfaat bagi proses
manajemen, baik materi maupun imaterial
–
Legal : Legalitas atas hasil pekerjaan pengembangan SI, dampak setelah SI
dioperasionalkan
•
Selection of proper system /
Selection of proper system /
Selection of proper system / Memilih
Selection of proper system /
Memilih
Memilih
Memilih sistem
sistem yang
sistem
sistem
yang
yang
yang tepat
tepat
tepat
tepat
–
Tujuan :
Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan
menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem
yang paling baik, dan mengusulkannya kepada
management/System Owners/User
.
–
Hasil : Hasil-hasil dari studi sistem serta sistem yang
Analisis Sistem
(lanjutan)
–
Hasil : Hasil-hasil dari studi sistem serta sistem yang
Analisis Sistem
•
Upaya pendalaman terhadap alasan adanya ‘gagasan/ide
dasar’ untuk membangun sistem informasi
•
Teknik yang dilakukan
–
Observasi
–
Interview
–
Kuesioner
–
Sampling Document
–
Sampling Document
–
Prototipe
•
Dokumentasi yang dihasilkan
–
Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam
sistem serta apakah sistem layak untuk dikembangkan atau tidak
–
Penjelasan sistem saat ini.
–
Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem
–
Hasil Penilaian kelayakan
Observasi (Observation)
•
Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana metode
metode
metode
metode itu
itu
itu
itu digunakan
digunakan
digunakan
digunakan
–
Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan
–
Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volume dan
pengolahan lembar kerja
•
Keuntungan
Keuntungan
Keuntungan
Keuntungan metode
metode
metode
metode
–
Mendapatkan fakta daripada pendapat (opinion)
–
Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan
–
Tidak menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak
mengetahui bahwa mereka sedang diamati)
8
mengetahui bahwa mereka sedang diamati)
–
Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users
•
Kerugian
Kerugian
Kerugian
Kerugian metode
metode
metode
metode
–
Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa diamati)
–
Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin
tidak setepat dalam kondisi harian atau mingguan
–
Membutuhkan pengalaman dan kehlian khusus dari analis
•
Kapan
Kapan
Kapan metode
Kapan
metode
metode
metode tersebut
tersebut baik
tersebut
tersebut
baik
baik
baik digunakan
digunakan
digunakan
digunakan
– Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu, volume dan sebagainya
– Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian yang sebenarnya tidak
Tanya Jawab (Interview)
•
BBBBagaimana
agaimana
agaimana
agaimana metode
metode
metode
metode itu
itu
itu
itu digunakan
digunakan
digunakan
digunakan. . . .
– Memilih orang yang akan diinterview dengan tepat
– Membuat perjanjian interview, dan harus dicarikan waktu yang panjang – Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas
•
Keuntungan
Keuntungan
Keuntungan
Keuntungan metode
metode
metode
metode. . . .
– Pewawancara dapat mengukur respon melalui pertanyaan dan menyesuaikannya
sesuai situasi yang terjadi.
– Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa anda berpikir hal
ini dapat terjadi ?.
– Menunjukkan kesan menangani pekerjaan secara pribadi.
9
– Menunjukkan kesan menangani pekerjaan secara pribadi.
– Memunculkan respons yang tinggi sejak penyusunan pertemuan.
•
Kerugian
Kerugian
Kerugian
Kerugian metode
metode
metode
metode
– Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit
– Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara – Sulit membandingkan laporan wawancara karena subyektivitas alamiah
•
Kapan
Kapan
Kapan metode
Kapan
metode
metode
metode tersebut
tersebut baik
tersebut
tersebut
baik
baik
baik digunakan
digunakan
digunakan
digunakan
– Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel kunci
Kuesioner
•
Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana metode
metode
metode
metode itu
itu
itu
itu digunakan
digunakan
digunakan
digunakan. . . .
– Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner – Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users – Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.
•
Keuntungan
Keuntungan
Keuntungan
Keuntungan metode
metode
metode
metode. . . .
– Murah dan cepat dari pada interviews
– Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang dibutuhkan
untuk mendesain kuesioner)
– Mudah untuk memperkirakan hasil yang ingin diproses sejak pembuatan
kuesioner
10
kuesioner
– Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user
•
Kerugian
Kerugian
Kerugian
Kerugian metode
metode
metode
metode
– Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user – Tidak dapat menampakkan pribadi end-user
– Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk
mengembalikan kuesioner
•
Kapan
Kapan
Kapan metode
Kapan
metode
metode
metode tersebut
tersebut baik
tersebut
tersebut
baik
baik
baik digunakan
digunakan
digunakan
digunakan
– Pertanyaannya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua – Membutuhkan pendapat dari end-user
Sampling Dokumen
•
Bagaimana metode digunakan
–
Mendesain dengan dasar sistem yang sudah ada
–
Sistem yang akan dibuat untuk menangani proses yang sudah
berjalan
•
Mengumpulkan contoh koleksi dokumen, form dan
record yang dapat merepresentasikan sistem
–
Dokumentasi sistem yang sudah ada
11
–
Dokumentasi sistem yang sudah ada
–
Contoh form-form yang sudah ada
–
Contoh screen dan laporan
–
Contoh SOP, job outline
–
Strategi bisnis perusahaan
–
Dsb.
•
Cukup efektif bila prosedur kerja di perusahaan tsb sudah
Prototipe
•
Bagaimana metode digunakan
–
Membuat model software
–
Bersama user meng-evaluasi model software
•
User mudah untuk memperkirakan kebutuhannya
•
Cukup efektif bila tujuan pekerjaan memang untuk membuat
12
•
Cukup efektif bila tujuan pekerjaan memang untuk membuat
software aplikasi
•
Cukup efektif digunakan bila perusahaan sudah memiliki
Disain Sistem
•
Tujuan : menghasilkan suatu model yang
merepresentasikan entitas yang akan
dibangun
•
Hasil yang hendak dicapai :
–
Tersedia rancangan yang memenuhi kebutuhan
sesuai analisis sistem
sesuai analisis sistem
–
Tersedia spesifikasi rancangan yang rinci dan
mudah diwujudkan pada saat pemrograman
•
Terbagi menjadi 2 tahap
–
Disain Konseptual
Disain Konseptual
•
Sifat : Perancangan logis
•
Berisi pertimbangan-pertimbangan alternatif
rancangan hasil analisis sistem dikaitkan
dengan kemudahan implementasi
•
Tujuan : Mempermudah perancangan secara
Yang dilakukan
•
Mempersiapkan disain secara detil
–
Pemodelan Data
•
Entity Relationship Diagram, Data Dictionary
–
Pemodelan Proses
•
Data Flow Diagram, System Flowchart, Program Flowchart
–
Pemodelan Object
–
Pemodelan Object
•
Object Relationship Model, Class Spesification
•
Penyiapan alternatif rancangan
•
Evaluasi berbagai alternatif
•
Penentuan rancangan yang sesuai konfigurasi
Penyiapan Spesifikasi Rancangan
•
Rancangan sudah lebih menjurus ke satu pilihan dari berbagai
alternatif
•
Bersifat penjelasan yang memudahkan rancangan fisik
•
Elemen-elemen dalam spesifikasi rancangan :
–
Logical Model / Model Logis
•
Tujuan :
Memodelkan kebutuhan-kebutuhan sistem
•
Hasil : Model Aktifitas Sistem (Diagram Activity : DFD, ERD)
•
Hasil : Model Aktifitas Sistem (Diagram Activity : DFD, ERD)
–
Keluaran : Berisi rancangan output / laporan / informasi
mencakup periode laporan, isi laporan, bentuk laporan,
media laporan (layar/printer)
–
Penyimpanan Data (Data Storage) : Data dirinci lebih detil (nama, panjang,
letak dlm berkas)
–
Masukan : Aspek data yang perlu dimasukan ke dalam sistem
–
Prosedur pemrosesan dan operasi : Penjelasan bagaimana data diproses
Disain Fisik
•
Disain platform
–
sistem operasi apa ? Windows, Linux, DOS
–
Perngkat keras dan lunak yang digunakan
•
Disain Basis Data
–
Berkas/database yang digunakan
–
Menentukan struktur data (field, file, tabel database)
•
Disain input
–
Rancangan layar untuk memasukan data
–
Menggunakan kontrol GUI yang sesuai : isian berupa pilihan gunakan
–
Menggunakan kontrol GUI yang sesuai : isian berupa pilihan gunakan
checkbox atau RadioButton
–
Pemrosesan penyimpanan data dengan cara : Batch atau Online
•
Disain output
–
Rancangan bentuk-bentuk laporan/informasi/tabel
–
Bentuk output harus sesuai dengan kebutuhan pemakai
•
Disain Antarmuka pemakai dengan sistem
Data Modeling
Data modeling
– teknik mengorganisasikan dan
mendokumentasikan sistem data.
Entity relationship diagram (ERD)
–
19
Entity relationship diagram (ERD)
–
Entiti
•
Entiti adalah obyek yang dapat diidentifikasi secara unik.
•
Entiti dikarakterisasi dan dipresentasikan dengan suatu gugus
atribut.
Contoh gugus atribut dari entiti PEKERJA adalah nama,
tanggal lahir, NIP, golongan/pangkat
.
•
Sekelompok entiti yang memiliki karakterisasi entiti disebut gugus
entiti (entity set). Setiap entiti dari gugus tersebut disebut anggota
gugus (member of set).
Contoh gugus entiti adalah gugus entiti
20
gugus (member of set).
Contoh gugus entiti adalah gugus entiti
pegawai bank, gugus entiti nasabah bank
. Dari beberapa gugus tadi
mungkin terjadi suatu relasi, misalnya relasi antara gugus bank
dengan gugus nasabah bank.
•
Berdasarkan jumlah gugus yang terlibat maka relasi antar entiti
dibedakan menjadi :
Relasi Biner
•
Khusus untuk relasi biner maka relasi antar anggota
dari dua gugus yang terlibat (kardinalitas relasi biner)
dapat bersifat :
–
Relasi 1-1
(
one-to-one relationship
). Adalah satu entiti
anggota gugus diasosiasikan dengan tepat satu entiti
anggota gugus yang lain.
Relasi 1-M
(
one-to-many relationship
). Adalah satu entiti
21
anggota gugus yang lain.
–
Relasi 1-M
(
one-to-many relationship
). Adalah satu entiti
anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih entiti
anggota gugus yang lain. Sebaliknya satu entiti anggota
gugus yang lain tersebut diasosiasikan dengan tepat satu
entiti anggota gugus pasangannya.
–
Relasi M-1
(
many-to-one relationship
). Adalah satu entiti
ERD ke Tabel
Normalisasi
•
Proses yang berkaitan dengan model data relational untuk
mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan
dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses
normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam
bentuk normal (normal form). Ada beberapa bentuk
normal, yaitu :
–
Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).
–
Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).
23
–
Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).
–
Bentuk Normal III (Third Normal Form / 3-NF).
–
Bentuk Normal IV (Fourth Normal Form / 4-NF).
–
Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).
•
Kegunaan normalisasi :
–
Meminimasi pengulangan informasi.
Bentuk Normal 1 (1-NF)
•
Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap
atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal
dalam satu baris atau record.
24
Non 1-NF table
Bentuk Normal 2 (2-NF)
•
Suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika :
–
Memenuhi 1-NF.
–
Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara
fungsional terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya
sebagian atribut.
•
Jika suatu relasi memenuhi 1-NF dan relasi tersebut memiliki tepat
satu atribut yang membentuk kunci utama, maka relasi tersebut
memenuhi 2-NF.
25
satu atribut yang membentuk kunci utama, maka relasi tersebut
memenuhi 2-NF.
Bentuk Normal 3
•
Ketergantungan Fungsional dilakukan untuk
– StudentID => Student, BirthDate (SC1). – CourseID => Course, Credit (SC2).
– StudentID, CourseID => Grade (SC3, SC3A). – Grade => Weight (SC3B).
26
3-NF & BCNF
•
Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya
jika :
–
Relasi tersebut memenuhi 2-NF.
–
Setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional
kepada atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut.
Suatu relasi yang memenuhi 2-NF dan hanya memiliki satu
atribut bukan kunci selalu memenuhi 3-NF.
27
atribut bukan kunci selalu memenuhi 3-NF.
•
Akhirnya semua tabel SC1, SC2, SC3A, SC3B berada
dalam kondisi 3-NF, sehingga semua databases
mengalami kondisi 3-NF.
•
Boyce Codd Normal Form
–
Suatu relasi memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap
DFD
•
DFD pada dasarnya sebuah diagram yang
menjelaskan bagaimana hubungan bersama dari
bagian file, laporan, sumber dokumen dan
sebagainya.
•
DFD termasuk alat komunikasi medium yang baik
antara analyst dan pemakai karena mudah dipahami
28
antara analyst dan pemakai karena mudah dipahami
(hanya berisi 4 simbol).
•
Tujuan dari DFD adalah membuat/mengetahui aliran
(track) aliran data seluruhnya dari sistem. Data dan
proses adalah hal yang kritis untuk dipahami.
•
DFD berbeda dengan flow sistem (systems flowcharts)
Context Diagram
•
Context Diagram adalah bagian dari Data Flow Diagram (DF) yang
berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan
lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem
•
Sering disebut DFD Level 0
•
Hanya Ada satu proses
•
CD menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu :
1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan
29
1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan
komunikasi (sebagai terminator).
2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus
diproses dengan cara tertentu.
3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.
4. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara sistem
dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh
lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem.
Hal ini berarti pembuatan simbol data storage dalam CD dibenarkan, dengan
syarat simbol tersebut merupakan bagian dari dunia diluar sistem.
Contoh Context Diagram
Komponen DFD
•
Proses (fungsi)
31
•
Proses (fungsi)
–
Dipresentasikan dalam bentuk lingkaran (circle) atau bujursangkar
dengan sudut melengkung (a rounded rectangle). Setiap proses ditandai
dengan nomor. Nomor berfungsi menjelaskan tingkatan proses dari
Komponen DFD (2)
•
Aliran data (data arrow).
–
Dipresentasikan dalam bentuk anak panah yang menuju ke atau dari
proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau
informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana
penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. Nama berfungsi untuk
mendefinisikan arti dari aliran dan ditulis untuk mengidentifikasi aliran
tersebut. Ujung panah menunjukkan kemana data bergerak ke atau dari
proses, penyimpanan ataupun terminator atau keduanya. Aliran yang
digambarkan sebagai panah dengan dua ujung menggambarkan
terjadinya dialog. Nama data yang digambarkan dalam aliran disebut
data
32
terjadinya dialog. Nama data yang digambarkan dalam aliran disebut
data
packet
dan dituliskan diatas garis panah. Arus data menunjukkan arus
dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil proses
sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut :
• Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan. • Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
• Tampilan atau output dilayar komputer yang dihasilkan oleh sistem. • Masukan untuk komputer.
• Komunikasi lisan / ucapan. • Surat-surat atau memo.
• Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file. • Suatu sistem yang dicatat pada buku agenda.
Komponen DFD (3)
• Penyimpanan (data stores)
– Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang digunakan
adalah garis sejajar, segiempat dengan sudut melengkung atau persegi panjang, atau open-ended rectangle on the right side. Nama (database atau file) dari penyimpanan disebutkan dalam simbol Dalam kasus notasi ini dapat mendefinisikan file atau basis data seperti tape magnetic, disk, dan model DBMS lainnya, atau seringkali mendefinisikan bagaimana penyimpanan diimplementasikan dalam sistem komputer. Penyimpanan kadangkala didefinisikan sebagai suatu mekanisme di antara dua proses yang dibatasi oleh jangka waktu tertentu.
• Terminator (external or internal entities)
– Dipresentasikan dengan simbol persegi panjang yang mewakili entiti luar atau dalam dimana sistem
berkomunikasi dan disebut dengan sources (data, masukan ke sistem) atau destinations (informasi, keluaran dari sistem). Seringkali sulit untuk menentukan mana external dan internal entity.
Pertanyaan kunci untuk menjawabnya adalah "apakah pelaku (person) atau group ini melakukan
33 Pertanyaan kunci untuk menjawabnya adalah "apakah pelaku (person) atau group ini melakukan proses dari bagian sistem? Jika jawabannnya tidak, entity tersebut adalah external. External entity jika jelas bahwa entity tersebut diluar sistem organisasi, seperti customers, vendors, pemerintah, orang, kelompok orang, perusahaan, departemen. Contoh dalam order entry system adalah
customer, order inventory system adalah suppliers. Internal entity jika mewakili unit-unit fungsi suatu organisasi, yang meliputi pemakai. External dan internal entity juga dapat didefinisikan sebagai batasan sistem. Untuk mengidentifikasi terminator tidak sulit. Kadangkala terminator berupa
pemakai sistem itu sendiri. Hal itu bisa terjadi jika pemakai punya sikap sikap seperti berikut : "Saya menyediakan data x, y, z bagi sistem, dan saya mengharapkan sistem dapat memberikan
informasi/data a, b, dan c" Pada kasus lain pemakai berpikir bahwa dia merupakan bagian dari sistem sehingga mempermudah pemodelan untuk mengidentifikasi terminator yang relevan. Hal itu bisa terjadi jika pemakai bersikap : "Kami menerima transaksi penerimaan dari Departemen
Akuntasi, dan kami harus menyerahkan laporan mingguan biaya ke Komisi Keuangan". Simbol untuk entity external adalah sebuah bujur sangkar (square). Untuk mengidentifikasinya adalah
Petunjuk Membuat DFD
•
Pilih nama yang jelas maksudnya (bagi proses,
aliran, penyimpanan, dan terminator)
– Untuk proses sebaiknya menggunakan nama yang mengacu pada fungsi,
yaitu gabungan antara kata kerja yang spesifik dan obyek, misalnya
memproses laporan inventori, validasi nomer telepon dan lain-lain. Untuk terminator lebih mengacu pada orang atau kelompok orang, sedangkan untuk aliran dan penyimpanan mengacu pada paket data atau informasi yang terkandung didalamnya.
34
yang terkandung didalamnya.
– Jangan menggunakan nama yang terlalu umum, misalnya proses data,
tangani masukan dan lain-lain.
– Gunakan nama yang familiar bagi pemakai.
•
Menomori proses untuk memperjelas sistematika.
– Tidak jadi masalah bagaimana urutan ditempatkan. – Nomor tidak menunjukkan urutan.
– Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasi proses dan memudahkan
Petunjuk Membuat DFD (2)
• Menggambar kembali DFD hingga beberapa kali, sehingga cukup estetik.
Penggambaran kembali yang kadang-kadang bahkan lebih dari sepuluh kali digunakan untuk menjaga secara teknis gambar tersebut sudah benar, dapat diterima oleh pemakai, misalnya tingkat operasional yang akan mengoperasikan dan dapat diterima oleh pimpinan yang dalam hal ini menentukan strategi
organisasi. Ketika penggambaran dilakukan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
– Ukuran dan bentuk lingkaran sebaiknya tetap sama, karena jika tidak dapat menimbulkan
kesan lingkaran yang lebih besar memproses sesuatu yang juga lebih besar.
– Panah yang melengkung dan lurus tidak jadi masalah tetapi sebaiknya tidak
menggunakan kedua cara tersebut pada gambar yang sama.
35 menggunakan kedua cara tersebut pada gambar yang sama.
– Menggambar dengan tangan atau menggambar dengan perangkat tertentu, tidak
merupakan masalah. Menggambar dengan tangan seringkali memberikan sesuatu yang lain katakanlah sentuhan seni, tetapi menggambar dengan mesin, seringkali lebih
memudahkan modifikasi.
• Mencegah DFD yang terlalu kompleks dan tidak perlu.
– Kegunaan DFD bukan hanya menggambarkan fungsi dan interaksinya dalam sistem
secara akurat tetapi juga untuk dibaca dan dimengerti oleh bukan hanya penganalisa sistem, tetapi juga pemakai yang berpengalaman dalam sistem yang dimodelkan. Hal ini berarti : jangan membuat DFD dengan terlalu banyak proses, aliran, penyimpanan dan terminator.
• Menjamin konsistensi DFD tersebut secara intern ataupun yang berkaitan dengan
Perhatikan !
•
Mencegah proses yang mempunyai
masukan tetapi tidak mempunyai
keluaran yang dikenal dengan
lubang hitam
lubang hitam
lubang hitam
lubang hitam (black-hole)
•
Mencegah proses yang mempunyai
keluaran tetapi tidak punya masukan,
misalnya penghasil bilangan acak.
Hati-hati dengan aliran dan proses
36
•
Hati-hati dengan aliran dan proses
yang tidak dinamakan karena dapat
mengakibatkan elemen data yang
saling tidak berhubungan menjadi
satu.
•
Hati-hati dengan penyimpanan yang
punya status hanya dapat dibaca
atau hanya dapat ditulis dan
Penurunan Level DFD
• Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu mempresentasikan
proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas, sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah.
• Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
• Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang
sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana
mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.
• Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
37
• Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down. • Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level harus
berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1. Dimana level x+1 tersebut mendefinisikan sub proses pada level x tersebut.
• Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk