Sistem Informasi Manajemen
Aplikasi Teknologi Informasi
• Fungsi Organisasi (Sistem Informasi Fungsional)
– Sistem Informasi Produksi – Sistem Informasi Penjualan – Sistem Informasi Akuntansi – Sistem Informasi Personalia – Sistem Informasi Keuangan
• Pendukung Manajemen
– Sistem Pemrosesan Transaksi
Aplikasi CBIS
– Sistem Pemrosesan Transaksi – Decision Support System (DSS)
– Group Decision Support System (GDSS) – Geographic Information System (GIS) – Executive Information System (EIS)
• Pendukung Fungsional
– Otomatisasi Kantor (Office Automation) – Workstations dan pengolahan Kata
•
Berbasis Teknologi
– Artificial Intelligence: robotika, Expert System
– Virtual Reality: rekayasa tampak nyata.
•
Berbasis Rancang Bangun
Aplikasi Teknologi dan Sistem Informasi
– Distributed System: rancang bangun TI dari suatu organisasi.
– Clients/ Server System: Client/workstation (komputer entri
A. Perencanaan Kebutuhan Informasi B. Pengumpulan Data/Informasi C. Pengolahan Data Analisis D. Penyajian/Penyebarluasan E. Dokumentasi
A. Pembuatan Pengambilan Keputusan
B. Mendukung Proses Manajemen
C. Penyebarluasan Data /
• Pelaksanaan Manajemen yang baik • Pencapaian
Target Rencana
Tahapan Prosedur Kegiatan Pengelolaan SIM secara umum
Internal
-Program Kerja -Sarana/Prasarana -Dana
E. Dokumentasi
F. Pembinaan dan Pengembangan G. Pengawasan dan Pengendalian
C. Penyebarluasan Informasi/Publikasi D. Penyusunan Rencana
Strategis
E. Peramalan/Forecasting
Target Rencana Organisasi
Dimanakah Letak Pengembangan
Aplikasi dalam Tahapan Kegiatan SIM ?
Yang menjadi perhatian
Siapa yang merancang
Bagaimana rancangannya
Siapa yang mengoperasikan
Bagaimana
maintenance
Outcome (manfaat) yang diharapkan
•
Merancang sistem informasi pada suatu perusahaan,
berarti merancang ulang perusahaan itu sendiri
Outcome
•
Misi Organisasi/Perusahaan
–
Membuat perusahaan / organisasi trsebut
menjadi semakin kompetitif di dunia-nya.
•
Sistem Informasi
•
Sistem Informasi
–
Membuat perusahaan / organisasi menjadi
Pengembangan Sistem dan Perubahan
Organisasi
•
Otomasi:
Mempercepat kinerja tugas yang dijalan
masing-masing bagian organisasi (efisien)
•
Rasionalisasi Prosedur:
Penyelarasan SOP,
mengurangi kendala-kendala, (efektif)
•
Rekayasa Ulang Bisnis (re-engineering):
memotong
•
Rekayasa Ulang Bisnis (re-engineering):
memotong
hal-hal yang tidak perlu, berstruktur, tanpa border
geografis, Non-SDM, Informasi terinci, bisnis tanpa
kendala waktu, peningkatan kualitas, penelusuran
ulang mudah dilakukan, komunikasi tanpa batas.
•
Kendala apa saja yang mungkin dihadapi dalam rangka
pengembangan aplikasi CBIS ?
Pemahaman awam terhadap proses pemprograman suatu
aplikasi sistem informasi dan beranggapan bahwa program itu mudah dibuat.
Persepsi yang salah, bahwa dengan aplikasi sistem informasi dapat langsung memecahkan masalah.
mudah dibuat.
SDM di dalam organisasi tidak memahami sistem secara menyeluruh.
Data tidak tersedia secara utuh.
Tidak menindaklanjuti aplikasi yang sudah dibuat.
Cara Pengembangan aplikasi CBIS pada Organisasi
•
Membuat Sendiri
•
Membeli paket perangkat lunak ‘Jadi’
•
Melakukan
outsourcing
jasa pembuat aplikasi
Cara Pengembangan CBIS pada Organisasi
•
Membuat Sendiri
– Syarat : memiliki Bagian PSI sendiri atau memiliki spesialis
informasi sendiri
– Kelebihan
• Sistem dapat diatur sesuai kebutuhan • Sistem dapat diatur sesuai kebutuhan
• Mudah diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada • Pengembangan selanjutnya terkontrol
– Kekurangan
• Aplikasi sering menjadi terlalu dinamis (sering berubah)
• Membutuhkan biaya rutin untuk pemeliharaan, bila sistem sudah
berjalan stabil
Cara Pengembangan CBIS pada Organisasi
•
Membeli Paket Perangkat Lunak ‘Jadi’
– Syarat : aplikasi yang dikembangkan bersifat umum – Kelebihan
• Aplikasi langsung bisa diimplementasikan
• Dapat memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan • Dapat melakukan uji coba sebelum membeli
• Dapat melakukan uji coba sebelum membeli • Dokumentasi lengkap
– Kekurangan
• Seringkali tidak mendukung kebutuhan spesifikasi organisasi • Harga cukup mahal
• Sifat terlalu umum
• Kadangkala hanya bisa dioperasikan dengan perangkat keras
Cara Pengembangan CBIS pada Organisasi
• Melakukan Outsourcing Jasa Pembuatan aplikasi CBIS – Syarat : pihak pengembang dapat dipercaya
– Pertimbangan :
• Pihak pengembang sudah berpengalaman
• Mau melakukan pengikatan kontrak kedua belah pihak
• Pemesan dapat akses melakukan pemantauan perkembangan pekerjaan
• Tidak ada konflik kepentingan dari personil pihak pemesan terhadap pengembang • Mengendalikan biaya dengan tepat
– Kelebihan – Kelebihan
• Perusahaan dapat berkonsentrasi dengan urusan bisnis utamanya
• Tidak ada biaya rutin pengembangan CBIS, pengeluaran hanya pada saat membuat dan bila ada pengembangan
• Menyingkat waktu pengembangan • Dokumentasi lengkap
– Kekurangan
• Kemungkinan terjadi kebocoran informasi
• Ketergantungan dengan pihak pengembang cukup tinggi
Metodologi Pengembangan CBIS
•
Langkah-langkah proses yang dilakukan sebuah
organisasi/perusahaan dalam kegiatan pengembangan
CBIS
•
Pengembangan diperlukan: Karena SIM tidak
sempurna untuk sepanjang masa
–
Keperluan manajemen baru, perkembangan teknologi,
–
Keperluan manajemen baru, perkembangan teknologi,
pengaruh eksternal, dinamika organisasi
•
Kegiatan pengembangan CBIS meliputi :
– Menganalisis, Merancang, Mengimplementasikan, Memelihara
•
Teknik Pengembangan CBIS
– Klasik : Systems Development Life Cycle/SDLC (Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi)
SDLC
•
Metodologi klasik dalam mengembangkan,
memelihara, dan menggunakan sistem informasi
•
Tahapan SDLC
– Analisis Sistem – Disain Sistem
– Implementasi Sistem – Pengujian Sistem
– Operasional dan Pemeliharaan
•
Model yang populer untuk SDLC : Waterfall Model
Model Air Terjun
• Model yang cukup populer dalam siklus pengembangan sistem informasi
berbasis komputer
• Setiap tahap dilakukan setelah tahap sebelumnya selesai dilakukan
Analisis SIstem
Studi Kelayakan, Analisis Kebutuhan Konseptual dan Fisik
Implementasi lengkap / ada permintaan baru Kesalahan atau
masalah disain sulit diimplementasikan Perubahan
Kelebihan dan Kekurangan
Model Air Terjun
•
Kelebihan :
– Pekerjaan dilakukan terstruktur, setiap tahap memiliki
dokumentasi tertulis
– Mudah dilakukan penyesuaian setiap tahapnya
•
Kekurangan
•
Kekurangan
– Terlalu sering melakukan iterasi disetiap tahapan ::
kadangkala menyebabkan pemuluran waktu
– Pihak pemberi pekerjaan seringkali sulit memberikan
semua kebutuhan di awal pekerjaan
– Hasil software aplikasi baru bisa dilihat pada akhir masa
Teknik lain Pengembangan CBIS
Prototipe (Prototyping)
Model Spiral
---•
Sangat sulit menentukan kebutuhan pada
awal pengembangan sistem karna terkadang
perubahan jauh lebih cepat daripada apa yang
dapat kita pikirkan.
Prototipe
dapat kita pikirkan.
•
Pendekatan Alternatif “prototyping” akan
Prototipe
•
Digunakan untuk menunjukkan model software
aplikasi CBIS yang akan dikembangkan
•
Efektif digunakan bila user belum siap dengan
persyaratan software secara lengkap
•
Sasaran metode prototipe :
– Mengurangi waktu sebelum melihat software yang konkret – Mengurangi waktu sebelum melihat software yang konkret – Menyediakan feedback cepat dari user ke pengembang
– Membantu menggambarkan kebutuhan user dengan
menekan kesalahan sesedikit mungkin
– Meningkatkan kesepahaman antara user dengan
pengembang terhadap sasaran yang akan dicapai
Prototipe
•
Model software prototipe
–
Model Kertas :
• Menggambarkan Interaksi pemakai dan software • Berisi rencana gambar tampilan aplikasi
–
Model Kerja :
• Implementasi fungsi/modul dalam software • Implementasi fungsi/modul dalam software
• Rumus/aturan/standar yang digunakan oleh aplikasi
–
Program
• Model aplikasi yang akan dikembangkan, dalam versi
demo
• Dibuat sederhana hanya untuk menangkap kebutuhan
Kelebihan dan Kelemahan
Teknik Prototipe
•
Kelebihan
– Pihak pemberi kerja dapat melihat contoh program aplikasi
terlebih dulu
– Kebutuhan input/output dapat terlihat lebih nyata – Penambahan atau pengurangan input/output serta
penyempurnaan proses dapat dilakukan di awal penyempurnaan proses dapat dilakukan di awal
•
Kelemahan
– Seringkali prototipe sudah dianggap aplikasi yang sudah
jadi
– Seringkali mengabaikan dokumentasi
– Terlalu lama ber-iterasi dalam proses prototipe, sehingga
Pengumpulan Kebutuhan
Pembuatan Prototipe
Evaluasi oleh Pemakai
Mulai Pengerjaan
Projek
Penjabaran Langkah-langkah
Prototyping (Trial)
Langkah 1: Menentukan kebutuhan dasar sistem Langkah 1: Menentukan kebutuhan dasar sistem
Langkah 2: Pengembangan Prototype Awal
Langkah 3: Menggunakan Prototype yang sudah dibuat dan catat perubahan yang diperlukan
Langkah 1: Menentukan kebutuhan dasar sistem Langkah 1: Menentukan kebutuhan dasar sistem
Langkah 2: Pengembangan Prototype Awal
Langkah 3: Menggunakan Prototype yang sudah dibuat dan catat perubahan yang diperlukan
Langkah 4: Revisi dan perbaiki prototype tersebut
User Puas
Langkah 5: Evaluasi Sistem saat sistem dijalankan
Langkah 6: Modifikasi seperlunya
Langkah 6: Upgrading, instalasi, maintencae
Model Spiral
•
Perbaikan dari teknik lainnya
•
Menggabungkan keuntungan teknik lain dengan
memasukan analisis resiko pada tiap level
•
Aktifitas Utama Model Spiral
– Perencanaan
• Penentuan sasaran • Penentuan sasaran
• Alternatif solusi dan hambatan
– Analisis Resiko
• Analisis alternatif solusi • Identifikasi resiko
– Perekayasaan
• Pengembanganproduk
– Evaluasi oleh Pemakai