TUGAS SOSIOLOGI
POTRET LINGKUNGAN
Disusun oleh :
Nama
: Muhammad Ifaza Ato’illah
Kelas
: X.4
Nomor
: 22
SMA N 1 PEKALONGAN
Jl. R.A. Kartini 39 Pekalongan
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
alhamdulillah saya dapat menyelesaikan dan merampungkan makalah ini
dengan baik dan penuh kemudahan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu saya dalam mengerjakan makalah ini. Dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi anda yang membacanya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan,
maka saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan dan penyempurnaan pada pembuatan
makalah selanjutnya.
Bandar, 12 Juni 2011
Daftar Isi
Kata Pengantar...ii
Daftar Isi...iii
1. Penerapan Ilmu Sosiologi dalam
Interaksi... 1
2. Penerapan Ilmu Sosiologi dalam Nilai dan
Norma Sosial... 1
3. Penerapan Ilmu Sosiologi dalam Proses
Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian... 3
Potret Lingkungan Desa Bandar RT 03 Rw 01
1. Penerapan Ilmu Sosiologi dalam Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara pihak-pihak yang terlibat dalam tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan atau perilaku manusia yang mempunyai maksud subjektif bagi dirinya, untuk mencapai tujuan tertentu dan juga merupakan perwujudan dari pola pikir individu yang bersangkutan. Seperti halnya yang terjadi di daerah saya, terjadi berbagai interaksi sosial antara anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Misalnya, pada saat anak-anak di daerah saya sedang bermain sepakbola, pastilah mereka melakukan interaksi agar tidak terjadi miss communication antara mereka sehingga mereka dapat bekerja sama dengan baik dan mencetak gol.
Interaksi sangat diperlukan dalam kehidupan karena tanpa interaksi seseorang tidak akan bisa mengenali orang lain dan lingkungannya. Di daerah saya terdapat banyak kegiatan yang di dalamnya terdapat interaksi antara warga, misalnya bermain sepakbola, tahlilan RT, mengaji, pengajian rutin, dll. Interkasi sosial khususnya di daerah saya dapat membantu menyelesiakan masalah dan meningkatkan rasa kerjasama antar warganya. Misalnya, jika ada seseorang yang melakukan tindakan yang menurut warga setempat menyimpang akan di beri pengarahan dan nasihat untuk mengubah sikapnya agar sesuai dengan yang diharapkan warga desa. Sehingga dapat tercipta keharmonisan di RT 03 RW 01 Desa Bandar.
2. Penerapan Ilmu Sosiologi dalam Nilai dan Norma Sosial
*
Nilai Sosial
Nilai sosial merupakan landasan bagi masyarakat untuk menentukan apa yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri serta mendorong individu untuk berbuat sesuai norma yang berlaku.
Ciri-ciri nilai sosial yang ada di masyarakat :
Tercipta dari proses interaksi antara manusia dan bukan perilaku yang
dibawa sejak lahir.
Ditransformasikan melalui proses belajar seperti melalui proses
sosialisasi atau diwariskan dari generasi satu ke generasi lainnya.
Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia.
Masing-masing nilai mempunyai efek yang berbeda pada tindakan
manusia.
Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota
masyarakat.
Nilai sosial di setiap daerah pasti berbeda-beda karena disebabkan oleh keadaan masyarakat yang juga berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Begitu pula di desa saya. Nilai mengawasi setiap tindakan yang dilakukan warga untuk selalu berbuat baik. Nilai juga berfungsi untuk mengarahkan warga masyarakat untuk bertingkah laku sesuai denga nilai yang ada dalam masyarakat. Misalnya, menanamkan nilai dalam masyarakat desa untuk menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda. Dan masih banyak lagi fungsi nilai dalam kehidupan bermasyarakat terutama di daerah tempat tinggal saya sendiri.
*
Norma Sosial
Norma sosial adalah aturan-aturan dengan sanksi-sanksi sebagai pedoman untuk melangsungkan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan, anjuran agar seseorang dapat bertingkah laku yang pantas guna menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kedamaian dalam masyarakat. Terdapat norma yang berbeda-beda di setiap daerah satu dengan yang lain. Seperti halnya di wilayah saya yang mempunyai norma(aturan) yang berbeda dengan daerah lain. Misalnya, norma dalam memakai pakaian pada perempuan, norma ketika bertemu dengan orang yang lebih tua, norma dalam berbicara dengan orang yang lebih tua, dll.
Macam-macam Norma Sosial dalam Masyarakat
: Norma Agama
Norma yang berfungsi sebagai petunjuk dan pegangan bagi umat manusia yang berasal dari Tuhan yang berisikan perintah dan larangan. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan dosa dan dimasukkan ke dalam neraka. Misalnya, seorang bapak-bapak tidak melaksanakan shalat malah asik-asikan merokok sambil menonton TV.
Norma Hukum
terhadap norma ini akan mendapatkan sanksi berupa denda sampai hukuman fisik(penjara atau hukuman mati). Misalnya, ada orang yang mencuri di desa saya, setelah itu ia tertangkap lalu diserahkan ke kantor polisi untuk diberi hukuman berupa hukuman penjara.
Norma Kesopanan
Adalah petunjuk hidup yang mengatur bagaimana seseorang harus bertingkah laku dalam masyarakat. Misalnya, jika ada seorang sesepuh desa lewat di depan kita, lalu kita meludah di depannya, pastilah kita akan di cap sebagai anak yag tidak punya sopan santun terhadap orang lain.
Norma Kesusilaan
Adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak.Contoh, berpakaian minim.
Norma Kebiasaan
Adalah peraturan yang dibuat bersama secara sadar atau tidak menjadi sebuah kebiasaan. Contoh, jika ada teman saya yang sakit saya menengoknya.
3. Penerapan Ilmu Sosiologi dalam Proses Sosialisasi dan
Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi adalah proses yang berlangsung dari mulai kanak-kanak sampai menjadi dewasa. Sosialisasi sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena sosialisasi merupakan suatu cara untuk bisa mengenal orang. Contoh sosialisasi di lingkungan kehidupan saya yaitu pada saat anak-anak yang sedang bermain perang-perangan, ada yang menjadi polisi, ada yang menjadi teroris, dan ada yang menjadi dokter. Mereka melakukan itu dengan menirukan peran-peran orang sekitar yang menjadi polisi, dokter. Adapun sosialisasi lain yang ada di daerah saya yaitu pada saat di sekolah. Sekolah merupakan agen sosialisasi yang mempunyai pengaruh cukup besar bagi kehidupan karena sebagian waktu dari hidup kita digunakan untuk sekolah. Contoh sosialisasi di sekolah yaitu anak diajarkan dan diharuskan untuk dapat menaati peraturan yang dibuat oleh sekolah yang biasanya peraturan itu tidak kita jumpai di keluarga atau lingkungan tempat tinggal kita. Misalnya, aturan untuk memakai seragam sekolah dengan benar dan rapi.
Tujuan Sosialisasi adalah sebagai berikut :
Mengetahui nilai dan norma yang berlaku di dalam suatu masyarakat
Mengetahui lingkungan sosial budaya agar terbiasa dengan nilai-nilai
Membantu pengendalian fungsi-fungsi organik
Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien
Sosialisasi di dalam lingkungan saya membentuk kepribadian saya yang berbeda dengan teman-teman saya. Karena setiap daerah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga menghasilkan kepribadian seseorang yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh, orang yang tinggal di Desa Bandar mempunyai gaya bahasa yang berbeda dengan orang yang tinggal di Kota Pekalongan. Keadaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu lingkungan fisik, kebudayaan khusus, dan warisan biologis. * Hubungan Pembentukan Kepribadian dengan Kebudayaan
4. Penerapan Ilmu Sosiologi dalam Perilaku Menyimpang
dan Pengendalian Sosial
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat. Contoh, bicara dengan orang yang lebih tua tidak menggunakan bahasa krama yang halus, di tempat saya itu merupakan perilaku yang menyimpang, sedangkan di daerah lain itu merupakan hal yang biasa-biasa saja karena sudah dianggap wajar.
Teori Labelling juga berpengaruh terhadap lingkungan tempat tinggal saya. Misalnya, ada seorang anak yang di cap sebagai anak nakal, maka anak tersebut malah akan menjadi semakin nakal karena ia telah mendapat julukan sebagai anak yang nakal. Pemberian cap pada anak tersebut justru akan mempertegas dan meningkatkan perilaku menyimpang bukan malah membuat si anak menjadi jera dan kapok.
Untuk mengendalikan perilaku-perilaku menyimpang di masyarakat perlu diadakannya suatu pengendalian sosial. Pengendalian sosial adalah bentuk pengawasan bagi perilaku masyarakat yang menyimpang agar terhindar dari kekacauan yang diciptakan oleh masyarakat itu sendiri.
Kebudayaan Masyarakat
Individu dan Perilakunya
*
Sifat-sifat Pengendalian Sosial di Daerah Saya
a. Bersifat Preventif
Pengendalian sebelum terjadi pelanggaran. Contoh, orang tua yang memberi nasihat kepada anaknya agar tidak merokok karena merokok itu berbahaya bagi dirinya dan orang lain.
b. Bersifat Represif
Pengendalian setelah terjadinya pelanggaran agar terjadi keserasian kembali dalam masyarakat. Contoh, bagi anak yang mengambil buah milik orang lain tanpa izin akan dimarahi orang tuanya karena tindakan tersebut membuat orang tua si anak menjadi malu.
* Fungsi pengendalian sosial
Mencegah timbulnya perilaku menyimpang
Memberi peringatan kepada para perilaku penyimpangan
Menjaga kelestarian nilai dan norma yang berlaku
Membantu terciptanya ketertiban, keamanan, ketentraman,
keharmonisan sosial, dan keteraturan.
* Lembaga pengendalian sosial yang ada di dareah saya antara lain a) Lembaga Kepolisian